BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe/ Jenis Penelitian Tipe/ jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dimana riset ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Tujuan penelitian deskriptif kualitatif adalah membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau objek tertentu. Dalam penelitian sudah terdapat konsep dan kerangka konseptual yang nantinya kerangka konseptual digunakan untuk operasionalisasi konsep yang menghasilkan variabel beserta dengan indikatornya (Kriyantono, 2010:69). Pembahasan ini menggunakan tipe/ jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan secara sistematis, dan fakta-fakta bagaimana pelaksanaan strategi periklanan BRI Mobile melalui media Above The Line (ATL) dalam membentuk atensi selektif nasabah. 3.2 Metode Penelitian Pembahasan ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif termasuk kedalam ilmu pengetahuan sosial. Penelitian ini bergantung pada pengamatan manusia dalam meneliti kawasan dan istilah yang ada. Lebih lanjut penelitian kualitatif didefinisikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk meneliti dan memahami fenomena yang dialami subyek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara menyeluruh, dijelaskan dalam bentuk kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah serta menggunakan berbagai metode alamiah (Moleong, 2013:4-6). Dalam analisis datanya, kualitatif menggunakan rumus 5W + 1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). What untuk meneliti data dan fakta yang dihasilkan peneliti. How untuk meneliti bagaimana proses berlangsung. Who untuk meneliti siapa saja yang dapat menjadi informan penelitian. Where untuk meneliti di mana sumber informasi penelitian dapat ditemukan. Dan When untuk meneliti kapan sumber informasi tersebut dapat ditemukan (Ardianto, 2011:58). 31 32 Bodgan dan Taylor mengatakan bahwa pendekatan kualitatif diharapkan dapat menghasilkan penjelasan mengenai hasil penelitian berdasarkan ucapan, tulisan, dan tingkah laku dari objek penelitian seperti individu, kelompok, masyarakat, organisasi dengan konteks setting penelitian tertentu, dikaji dari sudut pandang komprehansif dan holistik (Ruslan, 2010:215). Berdasakan pengertian diatas, maka metode penelitian kualitatif adalah penelitian berbasis sosial berdasarkan pengamatan manusia untuk mengetahui memahami fenomena yang dialami subyek penelitian dengan metode analisa menggunakan 5W+1H. 3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data Primer Sumber data primer yang digunakan dalam pembahasan ini ialah wawancara dan observasi. a. Wawancara Adalah percakapan dengan maksud atau tujuan tertentu yang dilakukan oleh dua yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pihak yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) sebagai pihak yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara (Moleong, 2013:186). Lebih lanjut, Denzin & Lincoln menjelaskan bahwa wawancara adalah suatu proses percakapan, seni tanya jawab dan mendengarkan yang dipengaruhi oleh karakteristik pewawancara seperti ras, kelas, kesukuan, dan gender. Wawancara akan menghasilkan pemahaman yang didasarkan oleh interaksi khusus. Dalam teknik ini, pewawancara menciptakan situasi tanya jawab yang nyata sehingga akan ditemukan jawaban-jawaban yang diberikan oleh narasumber (Gunawan, 2013:161). Terdapat beberapa jenis wawancara diantaranya adalah wawancara pendahuluan, wawancara terstruktur (structured interview), wawancara semistruktur (semistructured interview), dan wawancara mendalam (depth interview). Pembahasan ini akan menggunakan jenis wawancara semistruktur (semistructured 33 interview) dan wawancara struktur (structured interview). Wawancara semistruktur (semistructured interview) dilakukan untuk mewawancarai narasumber yang berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dalam teknik wawancara semistruktur, pewawancara dapat menanyakan pertanyaan diluar dari list pertanyaan yang telah dibuat secara bebas kepada narasumber namun pertanyaan yang diajukan masih berhubungan dengan permasalahan yang ditelitinya. Periset atau pewawancara dapat mengembangkan pertanyaannya sesuai dengan kondisi dan situasi sehingga memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap (Kriyantono, 2010:101-102). Sedangkan teknik wawancara struktur digunakan untuk mewawancarai (structured interview) nasabah BANK BRI. Adapun dalam wawancara terstruktur informasi yang akan diperlukan untuk kegiatan penelitian sudah pasti. Wawancara ini dilakukan dengan menggunakan instrument pedoman wawancara tertulis yang berisi pertanyaan yang akan diajukan kepada informan. Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditetapkan dan tidak bisa diubah (Gunawan, 2013:162). Adapun narasumber yang akan diwawancarai dengan jenis wawancara semistruktur (semistructured interview) adalah: 1. Bapak Wisnu Wirawan yang menjabat sebagai Assitant Manager Brand Communication I. Adapun tanggung jawab Bapak Wisnu adalah membuat brand strategy e-banking, dan mengeksekusinya menjadi materi komunikasi. Dalam hal membuat brand strategy e-banking, Bapak Wisnu membantu Divisi Dana dan Jasa dalam hal mencapai tujuan Divisi tersebut seperti diantaranya pemberian nama pada produk dan jasa, membuat tampilan produk, membuat strategi komunikasi brand. Bapak Wisnu telah mengabdikan dirinya pada Divisi Marketing Communication BANK BRI selama 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan. Bapak Wisnu mendapatkan kesempatan untuk 34 bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui pendidikan training selama 1 tahun. 2. Bapak Budian Aditya W. Bapak Budian menjabat sebagai Assistant Manager Marketing Public Relations pada Divsi Marketing communication tepatnya pada sub unit Marketing Public Relations. Sebelumnya, Bapak Budian Aditya W. menjabat sebagai Supervisor Media Management yang bertanggung jawab dalam media planner yaitu menentukan penempatan iklan pada media berdasarkan produk yang hendak dikampanyekan serta target audiens produk tersebut. Media buyer, yaitu melakukan transaksi pembelian space di media cetak, televisi, radio, digital, dan OOH (Out of Home) khususnya untuk media billboard. Selain itu, Bapak Budian juga bertanggung jawab dalam hal media manager yang berfungsi untuk memonitor hubungan media atau media relations yang biasa dilakukan dengan press conference, dan media visit. Media Management adalah pengalaman pertamanya bekerja dengan BANK BRI. Sebelumnya Bapak Budian juga mengikuti pendidikan training selama 1 (satu) tahun untuk staff. Narasumber yang akan diwawancarai dengan teknik wawancara struktur (structured interview) adalah nasabah BANK BRI yang berjumlah 5 (lima) orang dengan kriteria yang sesuai dengan target BRI Mobile sebagai penguat argumentasi. Adapun wawancara ini dilakukan untuk memperkuat argumentasi pembahasan. Keseluruhan narasumber dipilih berdasarkan kriteria: - Memiliki pengetahuan mengenai BRI Mobile. - Memahami kegiatan periklanan BRI Mobile: terlibat dalam pembuatan materi komunikasi periklanan BRI Mobile, dan kegiatan media yang dilakukan untuk BRI Mobile. 35 - Nasabah BANK BRI dengan kriteria yang sesuai dengan target audiens BRI Mobile. Tahap prosedur wawancara yang dilakukan ialah (Gunawan, 2013:174): 1. Menentukan informan wawancara berdasarkan prosedur sampling yang telah dipilih sebelumnya. Dikaitkan dengan pembahasan ini akan memilih key informan yang berkompetensi dalam pelaksanaan strategi periklanan iklan BRI Mobile yang dilakukan yaitu pihak pembuat materi komunikasi BRI Mobile yaitu Bapak Wisnu Wirawan dan pihak yang menempatkan iklan BRI Mobile pada media yaitu Bapak Budian Aditya W. Sedangkan untuk informan sendiri adalah nasabah BANK BRI dengan jumlah 5 (lima) orang, dan memenuhi kriteria target audiens BRI Mobile. 2. Menentukan jenis wawancara yang akan digunakan dan informasi yang relevan dalam menjawab pertanyaan penelitian. Jenis wawancara yang digunakan untuk pembahasan ini adalah semistruktur (semistructured) dan wawancara terstruktur (structured interview). 3. Mempersiapkan alat perekam yang sesuai untuk digunakan. Dikaitkan pembahasan ini alat perekam yang digunakan adalah telpon genggam yang mempunyai alat perekam suara. 4. Mengecek kondisi alat perekam. Dikaitkan dengan pembahasan ini, sebelum melakukan wawancara dengan narasumber yang telah dipilih akan dilakukan pengecekan kondisi alat perekam yang akan digunakan seperti memastikan baterai telpon genggam terisi penuh, memastikan bahwa tombol perekam telah ditekan, dan selalu memastikan bahwa alat perekam berfungsi selama proses wawancara. 5. Menyusun protokol atau list pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. Dikaitkan dengan pembahasan ini, list pertanyaan dibuat berdasarkan konsep pembahasan yaitu 36 strategi periklanan melalui media Above The Line (ATL) dan atensi selektif. 6. Menentukan tempat untuk melakukan wawancara. Dikaitkan dengan pembahasan ini, tempat untuk melakukan wawancara dengan key informan ditentukan di Gedung BRI II lantai 30 Divisi Marcomm. Sedangkan untuk nasabah BANK BRI dilakukan pada KCK yang berada pada gedung BRI II. 7. Menetapkan inform consent calon narasumber. Dikaitkan dengan pembahasan ini, sebelum melakukan wawancara akan meminta konfirmasi para narasumber untuk wawancara dan meminta izin bahwa selama proses wawancara berlangsung akan dilakukan proses perekaman. b. Observasi Adalah kegiatan mengamati objek secara langsung tanpa mediator untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut (Kriyantono, 2010:110). Pembahasan mengenai Pelaksanaan Strategi Periklanan Melalui Media Above The Line (ATL) Dalam Membentuk Atensi Selektif Nasabah (Studi Iklan BRI Mobile Periode Februari 2014 – Maret 2014) menggunakan sumber data primer dalam bentuk wawancara dan observasi karena wawancara dan observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam metode kualitatif. Selain itu wawancara dilakukan untuk mengetahui dengan jelas bagaimana strategi periklanan BRI Mobile yang dilakukan untuk membentuk atensi nasabah. Teknik wawancara yang akan digunakan ialah semistruktur (semistructured interview) untuk mewawancarai key informan yang berasal dari BANK BRI, dan wawancara terstruktur (structured interview) untuk mewawancarai informan yaitu nasabah BANK BRI yang berjumlah 5 (lima) orang. Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana hasil dari strategi periklanan yang dilakukan. 37 3.3.2 Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder berasal dari referensi ilmiah yang memiliki hubungan dengan pembahasan seperti jurnal, referensi buku, dan dokumentasi yang berasal dari perusahaan. Adapun pengertian dokumentasi ialah instrumen pengumpulan data yang dilakukan dengan menggali data-data yang berkaitan dengan pembahasan secara sistematis dan objektif. Tujuannya adalah untuk mendukung analisis dan intepretasi data yang telah didapatkan (Kriyantono, 2010:120). Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data atau informasi lain yang dapat mendukung data yang dihasilkan dari metode wawancara. Adapun data yang akan dikumpulkan dengan metode dokumentasi ialah: 1. Profil PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang didapati dari website PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2. Dokumen berupa buku mengenai PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang didapati dari perusahaan. 3. Data atau informasi mengenai obyek penelitian yaitu mengenai aplikasi BRI Mobile. 4. Konsep iklan BRI Mobile pada periode Februari 2014 – Maret 2014. 5. Bukti iklan BRI Mobile pada periode Februari 2014 – Maret 2014. Adapun sumber data sekunder lain berupa studi pustaka yaitu pembahasan buku serta jurnal yang berkaitan dengan pembahasan mengenai strategi periklanan dan atensi selektif. Dokumentasi digunakan untuk mendukung data yang didapatkan dari hasil pengumpulan data primer. 3.4 Teknik Penentuan Informan Pembahasan ini menggunakan teknik penentuan informan purposive sampling. Dimana dalam teknik ini informasi didapatkan dari kelompok sasaran 38 tertentu yang sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan atau sesuai dengan pembahasan. Purposive sampling sendiri terdiri dari dua jenis yaitu judgment sampling dan quota sampling. Adapun jenis purposive sampling yang digunakan adalah judgment sampling dimana narasumber yang digunakan adalah narasumber yang sangat menguntungkan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pembahasan. Narasumber tersebut adalah mereka yang memiliki pengalaman dan terlibat langsung dalam proses tersebut. Dengan seperti itu maka narasumber dapat memberikan data atau informasi yang baik yang sesuai dengan pembahasan (Sekaran & Bougie, 2010:276-277). Dikaitkan dengan pembahasan maka, narasumber yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling adalah pihak yang langsung bertanggung jawab dalam hal pengkonsepan iklan BRI Mobile yaitu pihak yang membuat materi komunikasi, dan pihak yang bertanggung jawab dalam hal pengeksekusian iklan BRI Mobile yaitu pihak yang menempatkan iklan BRI Mobile pada media, serta para nasabah BANK BRI. 3.4.1 Key Informan Key Informan adalah pihak yang tidak hanya dapat memberikan keterangan mengenai sesuatu kepada peneliti, tetapi juga dapat memberikan saran mengenai sumber bukti yang mendukung serta menciptakan sesuatu terhadap sumber yang bersangkutan (Moleong, 2007:132). Dikaitkan dengan pembahasan mengenai Pelaksanaan Strategi Periklanan Melalui Media Above The Line (ATL) Dalam Membentuk Atensi Selektif Nasabah (Studi Iklan BRI Mobile PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Periode Februari 2014 – Maret 2014) narasumber yang menjadi key informan adalah narasumber kunci yang langsung bertanggung jawab dalam membuat konsep materi komunikasi serta penempatan iklan BRI Mobile periode Februari 2014 – Maret 2014, untuk mengetahui bagaimana strategi periklanan yang dilakukan untuk membentuk atensi selektif nasabah. Selain itu adalah narasumber yang bertanggung jawab langsung dalam 39 hal placement media atau menempatkan iklan yang telah dibuat materi komunikasinya pada media-media yang sesuai. 3.4.2 Informan Informan adalah pihak yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi mengenai situasi dan kondisi latar belakang penelitian, pihak ini berkewajiban secara sukarela menjadi tim anggota penelitian walaupun hanya bersifat informal (Moleong, 2007:132). Dikaitkan dengan pembahasan mengenai Pelaksanaan Strategi Periklanan Melalui Media Above The Line (ATL) Dalam Membentuk Atensi Selektif Nasabah (Studi Iklan BRI Mobile PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Periode Februari 2014 – Maret 2014) narasumber yang akan menjadi informan dalam pembahasan ini adalah para nasabah BANK BRI yang berjumlah 5 (lima) orang. Para nasabah ini akan membantu membahas hasil pembahasan dengan memberikan informasi mengenai tingkat kesesuaian pendapat nasabah dengan strategi periklanan BRI Mobile. 3.5 Teknik Analisis Data Menurut Bogdan dan Biklen (1982), analisis data kualitatif adalah suatu proses yang berhubungan dengan data yang didapatkan dari hasil penelitian. Dimana proses tersebut berhubungan dengan pengumpulan data, pemilah data menjadi satuan yang dapat dikelola, pensintetisan data, mencari dan menemukan pola, untuk menemukan data apa yang penting dan yang dapat dipelajari untuk kemudian dapat diinformasikan kepada orang lain (Moleong, 2013 : 248). Tiga tahapan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu (Gunawan, 2013:210-211): 40 Data Collection Data Collection Data Redution Conclusions: Drawing/ verifying Gambar 3.5 Tahap Analisis Data Model Interaktif Sumber: Gunawan, I. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta; PT Bumi Aksara. 2013, hal 211. 1. Reduksi data (data reduction): merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema dan polanya sehingga memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan untuk pengumpulan data. 2. Paparan data (data display): data yang telah direduksi kemudian disusun menjadi sekumpulan informasi. memberikan pemahaman dan Pemaparan sebagai data digunakan untuk acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Data disajikan dalam bentuk uraian yang didukung dengan matriks jaringan kerja. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verifying): setelah dipaparkan maka selanjutnya yang dilakukan adalah menarik kesimpulan berdasarkan hal tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian yang berpedoman pada kajian penelitian. 3.6 Teknik Keabsahan Data Keabsahan data adalah konsep penting yang diperbaruhi dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) menurut versi “positivism” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri (Moleong, 2013:321). 3.6.1 Kompetensi Subjek Riset Subjek riset harus kredibel dengan menguji jawaban-jawaban pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman subyek. Dengan kata lain subyek yang menjadi narasumber dalam penelitian ialah subyek 41 yang terlibat dalam permasalahan yang diangkat menjadi penelitian (Kiyantono, 2010:71). 3.6.2 Trustworthiness Trustworthiness adalah menguji kebenaran dan kejujuran subyek dalam mengungkapkan realitas sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan atau dibayangkan (Ruslan, 2010:235). 3.6.2.1 Authenticity Memberikan peluang bagi subyek yang diwawancarai untuk menjelaskan secara secara rinci mengenai apa yang telah dialaminya dalam konteks wawancara yang bersifat santai dan formal (Kriyantono, 2010:71-72). 3.6.2.2 Analisis Triangulasi Analisis triangulasi adalah menganalisa jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Di sini jawaban subjek di cross-check dengan dokumen yang ada. Terdapat beberapa jenis triangulasi, diantaranya adalah triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, triangulasi periset, dan triangulasi metode (Kriyantono, 2010:72). Analisis triangulasi metode adalah cara untuk mengecek keabsahan data atau temuan penelitian dengan cara pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil peneltiian dengan beberapa teknik pengumpulan data, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Gunawan, 2013:219-220). Pembahasan ini menggunakan kompetisi subjek riset dan trustworthiness yang terdiri dari authenticity dan triangulasi metode. Kompetisi riset subjek karena subjek yang dipilih menjadi key informan maupun informan adalah subjek yang bertanggung jawab langsung 42 dengan kegiatan periklanan BRI Mobile dan media yang diguanakan. Dimana authenticity digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas mengenai pembahasan dengan cara memberikan peluang bagi narasumber untuk menjelaskan secara rinci jawaban yang diberikannya. Triangulasi metode dipilih unutk mengecek keabsahan data dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.