MODUL PERKULIAHAN MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING Pengertian Perencanaan Media Periklanan Fakultas Program Studi Tatap Muka Ilmu Komunikasi Advertising & Marketing Communications 04 Abstract Modul ini pengertian Kode MK Disusun Oleh 43022 Sugihantoro, S.Sos. Kompetensi membahas konsep media periklanan. mengenai Diharapkan perencanaan modul ini, setelah mempelajari mahasiswa dapat memahami pengertian perencanaan media periklanan serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan perencanaan media periklanan. PENGERTIAN PERENCANAAN MEDIA PERIKLANAN Perencanaan media periklanan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam periklanan dan promosi. Bisa jadi kegiatan iklan dan promosi menjadi kegiatan yang menjadi sekedar penghamburan dana namun tidak memberikan hasil yang diharapkan. Sehingga perencanaan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang disampaikan akan mendapatkan perhatian yang lebih besar dari audience sasaran. Untuk itu pemahaman mendasar mengenai konsep-konsep dasar dalam perencanaan media periklanan menjadi sangat penting sebelum melakukan kegiatan perencanaan media periklanan. Pengertian Konsep Pengertian perencanaan media periklanan dapat dijelaskan berdasarkan konsep-konsep dasarnya, sebagai berikut : 1. Perencanan - Pengertian perencanaan secara sederhana adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk masa mendatang yang lebih baik dengan memperhatikan keadaan sekarang maupun keadaan sebelumnya. (http://www.waspada.co.id/) - Perencanan merupakan keputusan mengenai tujuan / sasaran yang akan dicapai. 2. Media Merupakan sarana / alat dalam menyampaikan pesan-pesan iklan dari komunikator kepada khalayak sasaran atau konsumen. 3. Periklanan Merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan. 4. Iklan 1. Merupakan pesan-pesan mengenai produk / jasa yang disampaikan pada masyarakat / khalayak dengan tujuan tertentu. ‘13 2 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Iklan; ialah pesan komunikasi pemasaran tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. http://www.pppi.or.id/ Perencanaan media adalah proses penentuan serangkaian keputusan yang dibuat dalam penyampaian pesan kepada khalayak sasaran (pembeli atau pengguna produk atau brand atau jasa). Sementara Tom Duncan menyatakan bahwa perencanaan media adalah menentukan penggunaan bauran media yang paling efektif dengan biaya paling murah untuk mencapai tujuan medianya, kuncinya adalah menyampaikan pesan dengan dampak sebesarbesarnya dengan biaya seminim mungkin. Tujuan Perencanaan Media Periklanan Mencari kombinasi berbagai media (cetak , elektronik, luar ruang, transit, dan sebagainya) Memungkinkan pengiklan / produsen dapat menyampaikan pesan-pesan iklan (produk/jasa) dengan cara yang paling efisien dan efektif kepada khalayak sasaran potensial terbesar. Alokasi biaya yang paling sedikit / murah. Pentingnya Perencanaan Media Periklanan : Perencanaan media diarahkan untuk membantu kita mengerti mengapa beberapa media dipilih atau beberapa lainnya tidak dan bagaimana media tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini telah semakin sulit pada masa sekarang dan masa akan datang mengingat : ‘13 3 - Terus terjadinya kenaikan biaya untuk memanfaatkan media periklanan - Pilihan media-media baru yang semakin beragam. - Fragmentasi khalayak yang terus terjadi. Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dasar-Dasar Alokasi Anggaran Perencanaan Media Periklanan Pengalokasian anggaran / budget program kampanye periklanan dilakukan berdasarkan unsur-unsur sebagai berikut : 1. Waktu : waktu jangka pendek atau jangka panjang. 2. Populasi (target) : seluruh atau sebagian populasi 3. Media : cetak, radio, televisi, luar ruang dsb. 4. Program/kendara : stasiun apa, hari, jam, dsb Tujuan Perencanan Media Tujuan perencanaan media adalah untuk menentukan sasaran media, karena tidak ada satu media khusus yang dapat memenuhi semua sasaran suatu rencana media. Yang sering terjadi adalah beberapa media menawarkan keuntungan-keuntungan yang harus dimanfaatkan. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Media Periklanan - Bahwa pesan-pesan akan disampaikan melalui serangkaian media. - Perencanaan media yang tepat dimaksudkan untuk mencapai sasaran komunikasi secara maksimal dengan biaya yang minimum. - Penggunaan media harus sesuai dengan kebutuhan kreatif iklan yang bersangkutan mengenai copy iklan, gambar, dll. - Bahwa media periklanan selalu berubah-ubah. - Perhatikan dengan permasalahan media periklanan yang sering muncul; “clutter” dan “zapping”. Clutter adalah istilah untuk menjelaskan suatu fenomena dalam penempatan iklan yang sangat penuh atau sangat crowded oleh iklan produk. Clutter ini kadang-kadang menjadi masalah bagi seorang marketer maupun pengiklan. Zapping adalah pemindahan saluran TV ketika pemirsa tidak menyukai acara yang sedang disaksikan. Kondisi ini paling sering terjadi ketika seseorang sedang menyaksikan iklan di televisi. - Segmentasi media; keuntungan dan kerugiannya. - Jenis-jenis media dan pesan iklan yang dilakukan bersama-sama kadang-kadang dapat menambah efisiensi iklan. - Pemakaian ‘creative media’ semakin diperhitungkan efektifitas dan pentingnya. ‘13 4 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa Pertanyaan dalam Melakukan Perencanaan Media Periklanan - Media manakah yang paling tepat untuk mencapai sasaran/jangkauan yang diinginkan dengan penempatan, jadwal dan target market yang dirumuskan? - Dari media-media yang terseleksi, alat komunikasi manakah yang seharusnya digunakan? - Berapakah lama waktu yang optimal yang diperlukan oleh keseluruhan kegiatan periklanan? Secara khusus, apakah satu media dipergunakan terus-menerus atau bergantian? - Apakah bentuk dan durasi iklan yang tepat? Apakah 15 detik, 30 detik, 1 halaman berwarna, 1 halaman hitam, dll? - Berapa banyak khalayak yang melihat iklan/terekspose dalam tingkat frekuensi bagaimana? Pengarahan didapat dari bagian analisa situasi pasar tentang tujuan keseluruhan kegiatan pemasaran yang menunjukkan secara spesifik: wilayah distribusi dan target market/khalayak sasaran. Pertanyaan-pertanyaan di atas, membentuk berbagai spesialisasi dan semuanya berhubungan dengan media atau audience research. Proses Periklanan dan Perencanaan Media Periklanan Pengembangan Strategi Media dimulai dengan pemahaman terhadap Marketing Objective / Strategy. Marketing Role of Objective Advertising Dengan demikian peran periklanan adalah juga turut serta dalam proses pencapaian objective tersebut. ‘13 5 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian terhadap Marketing Objective harus menyertakan pemahaman terhadap produk, lingkungan kompetisinya dan bagaimana konsumen melaksanakan keputusan pembelian produk. Tujuan beriklan adalah untuk mencoba menggerakkan konsumen dari : POINT A POINT B Apa yang dibenak Apa yang ingin kita harapkan Prospek kita hari ini mereka pikir pada 1, 2, atau 3 tahun yang akan datang Tujuan Media / Media Objective Tujuan media harus memposisikan produk di Market Place, yaitu dengan mendefinisikan secara jelas dari mana business akan datang. Pertajam penentuan khalayak sasaran utama untuk memastikan pemilihan media yang tepat. Strategi Media Strategi media memiliki 5 elemen dasar dalam perumusannya : WHO Siapakah prospek yang akan dicapai ? WHERE Dimana menemukannya ? WHEN Kapan waktu terbaik untuk melakukan kontak ? WHAT Apa yang akan dikatakan ? HOW OFTEN Seberapa sering harus mengekspos ? ‘13 6 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Darimana diperoleh para konsumen ? Mereka yang tidak membeli produk tersebut. Mereka yang membeli produk pesaing secara eksklusif. Dari konsumen yang sudah ada. Khalayak sasaran (Target Audience) Nyatakanlah khalayak sasaran secara rinci untuk membantu dalam menentukan pemilihan media yang paling tepat. Harus dimiliki pengertian yang dalam terhadap khalayak sasaran menyangkut demografi, psikografi dan pengaruh-pengaruh dari orang lain dalam proses pembelian. Pelaksanaan riset dapat membantu dalam tahap ini. Bila data riset tidak dimiliki, dapat digunakan Judgement dan Imagination. Hal yang penting diperhatikan dalam menyusun jangkauan media. Media Nasional tidak selalu memberikan bobot beriklan yang sama/merata pada seluruh area. Pola kepembacaan, kepermisaan dan kependengaran berbeda dari satu daerah ke daerah lain. Hal yang sama juga sangat penting adalah penetrasi media nasional jelas sangat berbeda dari pengembangan usaha brand. Pertimbangan Kreatif Pemikiran Media Kreatif dapat membuat kampanye menjadi lebih hidup. Namun suatu keharusan bahwa media dan kreatif harus bekerja sama untuk menghasilkan kreatif terbaik pada media terbaik dan ini harus dimulai pada awal perencanaan. Bila akan digunakan pesan panjang pada awal beriklan, maka ini akan menjadi pedoman dalam menentukan porsi perencanaan media pada awal beriklan ini. Bila pesan panjang ini akan digunakan pada seluruh periode kampanye, penekanan yang digunakan akan berbeda. Demikian juga apabila digunakan kombinasi pesan yang panjang dan pendek, maka harus dilakukan keseimbangan antara keduanya. ‘13 7 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sehingga; Pengarahan pada bagaimana tone & manner strategi kreatif dapat mempengaruhi pemilihan media. Kita harus memiliki pengertian yang baik terhadap karakteristik kualitatif dari Media dan Media Vehicle. menerima siaran dari stasiun televisi RCTI tetapi tidak seluruh rumah tangga di Jakarta yang menyaksikan program statiun tersebut. Tidak seperti media cetak yang memiliki jangkauan konstan (karena didasarkan atas jumlah oplah yang cenderung tetap pada kurun waktu tertentu), jangkauan media penyiaran sangat bervariasi dari program yang satu ke program yang lainnya. Cara menghitung jangkauan berbeda untuk setiap media. Jangkauan radio dan televisi diketahui dari rating suatu program. Rating suatu program pada dasarnya adalah sama dengan jangkauan (rating = reach). Nilai rating satu adalah sama dengan 1 persen dari wilayah cakupan kendaraan media bersangkutan. Nilai rating program 5 berarti sebanyak 5 persen dari rumah tangga yang berada di wilayah cakupan stasiun bersangkutan terekspos oleh program tersebut. Semakin banyak rumah tangga yang menyaksikan atau mendengarkan program penyiaran pada suatu wilayah siaran maka ratingnya akan semakin tinggil. Hal penting yang harus diingat untuk radio dan televisi adalah program yang menentukan rating bukan stasiunnya. Jangkauan suatu media yang bersifat khusus harus didasarkan pada suatu keseluruhan (universe) individu/audience yang masuk dalam kategori tertentu dan bukan pada seluruh rumah tangga yang terdapat pada suatu wilayah geografis tertentu. Misalnya keseluruhan individu/audience dari surat kabar berbahasa Inggris, The Jakarta Post adalah para warga negara asing (ekspatriat) di Indonesia, bukan seluruh rumah tangga di Jakarta. Jangkauan iklan luar ruang seperti papan reklame (billboard) mengacu kepada prosentase kendaraan pada suatu wilayah yang melalui papan reklame tersebut. Jika, misalnya ada satu juta kendaraan di Jakarta dan perhitungan jumlah kendaraan ‘13 8 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang melewati papan reklame di salah satu ruas jalan di Jakarta adalah sebanyak 500.000 dalam waktu 24 jam maka jangkauan papan reklame adlah 50 persen. Namun perhitungan jumlah kendaraaan yang melewati papan reklame tersebut mencakup kendaraan sama yang melalui papan reklame tersebut lebih dari satu kali. Masalah ini dikenal dengan istilah duplikasi. ‘13 9 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA 1. Sugiharso, Gunadi., 2002. Manajemen Departemen Media, ITKP. 2. Ketaren, Bukit., 2001. Strategi Media Periklanan. Jakarta : IMCS 3. Siregar, Adolf., 2002. Analisis Riset Media. Jakarta. ITKP 4. Tom Duncan, 2003. Advertising & IM C Media Planning, Ed.2 Mc Graw Hill. 5. Rudy Harjanto., 2009, Prinsip-Prinsip Periklanan, Jakarta: ITKP. Sumber lain : 1. http://www.waspada.co.id/ 2. http://www.pppi.or.id/ ‘13 10 Media Buying & Media Buying Sugihantoro, S.Sos. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id