Ekonomi Teknik Kuliah ke-9 NET PRESENT VALUE (NPV) DAN KRITERIA INVESTASI LAIN Dr. Krishna Purnawan Candra McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2011 by the McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Konsep Dasar dan Kompetensi • Mengerti: – Payback rule dan kelemahannya – Penghitungan rates of return (ROR) dan problemnya – Internal rate of return (IRR) dan kekuatan dan kelemahannya – Net present value (NPV) rule dan mengapa ia menjadi kriteria pengambil keputusan terbaik – Modifikasi internal rate of return (IRR) – Profitability index (PI) dan hubungannya dengan NPV 8-2 Pokok Bahasan 9.1 9.2 9.3 9.4 9.5 9.6 Net Present Value (NPV) Payback Rule Average Accounting Return (AAR) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Index (PI) Praktek Penganggaran Modal 8-3 Penganggaran Modal • • • • • Analisis proyek potensial Keputusan jangka panjang Pengeluaran besar Kesulitan / tidak mungkin kembali Penentuan arah strategis perusahaan 8-4 Kriteria Pengambilan Keputusan Yang Baik • Mempertimbangkan seluruh cash flows? • Mempertimbangkan TVM (Time Value of Money)? • Perkiraan risiko? • Kemampuan merangking proyek? • Indikasi pertambahan nilai bagi perusahaan? 8-5 Net Present Value (NPV) Berapa nilai yang dibuat dalam menjalankan sebuah investasi? Langkah 1: Perkirakan cash flow yang akan datang Langkah 2: Perkirakan required return untuk proyek pada tingkat risiko tertentu. Langkah 3: Tentukan present value dari cash flows dan kurangkan dengan investasi awal untuk mendapatkan Net Present Value. 8-6 Net Present Value Jumlah PVs dari seluruh cash flows n NPV = ∑ t=0 CFt (1 + R)t CATATAN: t=0 Cost awal disebut CF0 dan aliran keluar n NPV = ∑ t=1 CFt - CF0 t (1 + R) 8-7 NPV – Aturan Pengambilan Keputusan • Bila NPV positif, terima proyek • NPV > 0 berarti: – Proyek diharapkan menambah nilai bagi perusahaan – Akan meningkatkan nilai perusahaan • NPV langsung mengukur bagaimana tercapainya tujuan proyek (meningkatkan nilai perusahaan). 8-8 Contoh Data Proyek • Anda diminta untuk melihat proyek dan telah memperkirakan data cash flows (CF), net income (NI) dan book value sebagai berikut (dalam US$): – – – – – Tahun 0: CF = -165.000 Tahun 1: CF = 63.120 NI = 13.620 Tahun 2: CF = 70.800 NI = 3.300 Tahun 3: CF = 91.080 NI = 29.100 Average book value = $72.000 • Required return assets pada resiko yang diperkirakan adalah 12%. • Proyek ini akan menjadi contoh bagi semua problem pada bab ini. 8-9 Penghitungan NPV Suatu Proyek n • Dengan rumus: CFt NPV t t 0 (1 R ) NPV = -165.000/(1,12)0 + 63.120/(1,12)1 + 70.800/(1,12)2 + 91.080/(1,12)3 = 12.627,41 Penganggaran Modal Proyek NPV Required return = Tahun CF Rumus = (-165000)/(1.12)^0 = 12% CFs 0 (165.000,00) (165.000,00) 1 63.120,00 = (63120)/(1.12)^1 = 56.357,14 2 70.800,00 = (70800)/(1.12)^2 = 56.441,33 3 91.080,00 = (91080)/(1.12)^3 = 64.828,94 12.627,41 8-10 Penghitungan NPVs dengan Excel • Fungsi NPV : =NPV(rate,CF01:CFnn) – Paarameter pertama = required return ditulis sebagai desimal (5% = 0,05) – Parameter kedua = kisaran cash flows mulai pada tahun pertama • Setelah menghitung NPV, kurangkan dengan investasi awal (CF0) 8-11 Net Present Value Jumlah PVs dari semua cash flows n CFt NPV t t 0 (1 R ) << CALCULATOR n CFt NPV CF0 t t 1 (1 R ) << EXCEL 8-12 Rasional Metode NPV • NPV = PV inflows – Cost NPV=0 → Inflows proyek mempunyai nilai “cukup untuk membayar kembali investasi modal dan memberikan required rate of return” • NPV = hasil bersih dari kekayaan pemegang saham • Rule: Proyek diterima bila NPV > 0 8-13 Payback Period • Berapa lama diperlukan untuk memperoleh kembali (recover) biaya awal (initial cost) satu proyek? • Penghitungan – Perkirakan cash flows – Kurangkan cash flows yang akan datang dari biaya awal sampai investasi awal kembali – Tipe pengukuran “break-even” • Aturan pengambilan keputusan – Terima bila payback period lebih kecil dibandingkan dengan beberapa batas preset 8-14 Penghitungan Payback suatu Proyek • Apakah proyek di atas diterima atau tidak? 8-15 Kriteria Pengambilan Keputusan untuk Payback tes • Apakah aturan payback: – Menghitung nilai uang terhadap waktu? – Menghitung risiko dari cash flows? – Memberikan indikasi tentang kenaikan nilai? – Memungkinkan perangkingan proyek? • Haruskah kita mempertimbangkan aturan payback untuk membuat keputusan utama? 8-16 Keunggulan dan Kekurangan Payback • Keunggulan – Mudah untuk dimengerti – Menyesuaikan dengan ketidaktentuan pada cash flows • Kekurangan – Tidak mempertimbangkan nilai uang terhadap waktu – Memerlukan titik cutoff kapan saja – Tidak mempertimbangkan cash flows di luar waktu cutoff – Bias untuk proyek jangka panjang, seperti penelitian dan pengembangan dan proyek baru 8-17 Average Accounting Return • Terdapat beberapa definisi tentang average accounting return (AAR) • Pada slide ini: Average Net Income AAR Average Book Value – Catatan: Rerata nilai buku tergantung pada seberapa nilainya terdepresiasi. • Perlu target cutoff rate • Aturan kesimpulan: Terima proyek apabila AAR lebih besar dari target rate. 8-18 Penghitungan AAR untuk suatu Proyek • Contoh Data Proyek: – – – – – Tahun 0: CF = -165.000 Tahun 1: CF = 63.120 Net Income (NI) = 13.620 Tahun 2: CF = 70.800 NI = 3.300 Tahun 3: CF = 91.080 NI = 29.100 Rerata nilai buku = $72.000 • Rerata nilai pengembaian yang diperlukan (accounting return) = 25% • Rerata NI: ($13.620 + 3.300 + 29.100) / 3 = $15.340 • AAR = $15.340 / 72.000 = 0.213 = 21.3% • Apakah proyek diterima atau ditolak? 8-19 Tes Kriteria Pengambilan Keputusan - AAR • Apakah AAR memperhitungkan nilai uang terhadap waktu? • Apakah AAR memperhitungkan risiko cash flows? • Apakah AAR menyediakan indikasi tentang kenaikan nilai? • Apakah kita dapat mempertimbangkan AAR sebagai kriteria utama dalam pengambilan keputusan? 8-20 Keunggulan dan Kelemahan AAR • Keunggulan – Mudah perhitungannya – Informasi yang diperlukan biasanya tersedia • Kelemahan – Bukan rate of return yang nyata – Nilai uang terhadap waktu diabaikan – Menggunakan acuan cutoff rate yang tak tentu – Berdasar pada penghitungan net income dan nilai buku, bukan cash flows and 8-21 nilai pasar Internal Rate of Return (IRR) • Alternatif yang lebih penting dibanding NPV • Dipergunakan secara luas • Menarik (menggunakan intuisi) • Berdasar pada keseluruhan perkiraan cash flows • Tidak tergantung pada interest rates 8-22 Definisi dan Aturan Pengambilan Keputusan IRR • Definisi: – IRR = discount rate yang membuat NPV = 0 • Aturan pengambilan keputusan: – Terima proyek bila IRR lebih besar dari required return 8-23 NPV vs. IRR NPV: Masukkan R, hitung NPV n CFt NPV t t 0 (1 R ) IRR: Enter NPV = 0, hitung IRR n CFt 0 t t 0 (1 IRR ) 8-24 Penghitungan IRR Proyek • Tanpa menggunakan kalkulator finansial atau Excel, ini menjadi proses trial-anderror • Kalkulator Finansial – Masukkan cash flows seperti pada NPV – Tekan IRR dan kemudian CPT – IRR = 16,13% > 12% required return • Apakah proyek diterima atau tidak? 8-25 Penghitungan IRR dengan Excel • Mulai dengan cash flows seperti pada NPV • Gunakan Fungsi IRR – Masukkan kisaran cash flows, mulai dengan cash flow awal (Cash flow 0) – Anda dapat memasukkan perkiraan, tetapi itu tidak diharuskan – Format default-nya dalam persen utuh 8-26 Penghitungan IRR dengan Excel 8-27 Profil NPV Proyek 70.000 60.000 50.000 NPV 40.000 IRR = 16,13% 30.000 20.000 10.000 0 -10.000 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18 0,2 0,22 -20.000 Discount Rate 8-28 Tes Kriteria Pengambilan Keputusan IRR • Apakah aturan IRR: – Memperhitungkan nilai uang terhadap waktu? – Memperhitungkan risiko cash flows? – Menyediakan indikasi tentang peningkatan nilai? – Memperbolehkan rangking proyek? • Apakah seharusnya kita mempertimbangkan aturan IRR sebagai kriteria utama pengambilan keputusan? 8-29 Keunggulan – Kelemahan IRR Keunggulan • Disukai para eksekutif – Menarik (intuisi) – Mudah mengkomunikasikan nilai proyek • Bila IRR cukup tinggi, tidak diperlukan perkiraan required return • Mempertimbangkan seluruh cash flows • Mempertimbangkan nilai uang terhadap waktu • Menyediakan indikasi risiko Kelemahan • Dapat menghasilkan lebih dari satu jawaban • Tidak dapat merangking proyek yang tidak berhubungan • Asumsi investasi kembali (reinvestment) kurang baik 8-30 Kesimpulan dari Pengambilan Keputusan Proyek Kesimpulan Net Present Value Terima Payback Period ??? Average Accounting Return ??? Internal Rate of Return Terima 8-31 NPV vs. IRR • NPV dan IRR secara umum memberikan keputusan yang sama • Perkecualian – Non-konvensional cash flows • Perubahan cash flow lebih dari satu – Proyek yang terpisah • Investasi awal secara substansial berbeda • Waktu cash flow secara substansial berbeda • Tidak untuk merangking proyek 8-32 IRR & Cash flow Non-konvensional • “Non-konvensional” – Perubahan cash flow terjadi lebih dari sekali – Yang sering terjadi: • • • • Biaya awal (initial cost) (negative CF) Terdapat daerah cash flow positif Cash flow negatif pada titik akhir proyek. Contoh, power plant nuklir atau usaha tambang. – Lebih dari satu IRR …. – Yang mana yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan? 8-33 IRRs Ganda • Aturan Descartes n CFt 0 t t 0 (1 IRR ) • Derajat polinomial n→ akar n – Bila menghitung IRR, anda menghitung akar dari suatu persamaan – 1 akar per perubahan – Sisa = perkiraan (i2 = -1) 8-34 Cash Flow Non-Konvensional • Sebuah investasi memerlukan biaya awal $90,000 dan akan menghasilkan cash flows sebagai berikut: – Tahun 1: 132,000 – Tahun 2: 100,000 – Tahun 3: -150,000 • Required return adalah 15%. • Apakah kita seharusnya menerima atau menolak proyek ini? 8-35 Cash Flow Non-Konvensional Kesimpulan dari Aturan Pengambilan Keputusan • NPV > 0 pada required return 15%, jadi Terima • IRR =10,11% (dengan kalkulator finansial), yang akan mengatakan pada anda untuk Menolak • Ingatlah cash flow non-konvensional dan lihat profil NPV-nya 8-36 Profil NPV IRR = 10,11% dan 42,66% $4.000,00 $2.000,00 NPV $0,00 ($2.000,00) 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 0,55 ($4.000,00) ($6.000,00) ($8.000,00) ($10.000,00) Bila perhitungan dilakukan shg melalui absis (sumbu-x) lebih dari sekali, maka akan ada lebih dari satu return yang menyelesaikan persamaan Discount Rate 8-37 Independent (bebas) vs Mutually Exclusive Projects (Proyek yang saling terkait) • Independent (bebas) – Cash flows satu proyek tidak berpengaruh terhadap penerimaan yang lain. • Mutually Exclusive (saling terkait) – Penerimaan satu proyek menghalangi penerimaan yang lain. 8-38 Asumsi Laju Investasi Kembali (Reinvestment) • IRR mengasumsikan reinvestment pada IRR • NPV mengasumsikan reinvestment pada the rerata biaya modal (opportunity cost dari modal) – Lebih realistis – Metode NPV adalah yang paling baik • NPV seharusnya digunakan untuk memilih proyek yang saling terkait 8-39 Contoh Proyek yang Saling Terkait Proyek mana yang seharusnya diterima? Berikan alasannya! 8-40 Profil NPV IRR for A = 19,43% IRR for B = 22,17% Crossover Point = 11,8% 8-41 Dua Alasan Berpotongannya Profil NPV • Perbedaan ukuran. – Proyek yang lebih kecil memberikan dana untuk investasi lain lebih cepat. – Makin tinggi opportunity cost, maka suatu dana makin bernilai, sehingga discount rate yang tinggi lebih cocok untuk proyek yang kecil. • Perbedaan waktu. – Proyek dengan payback yang lebih cepat menyebabkan CF lebih pada awal tahun untuk reinvestment. – Bila discount rate tinggi, CF awal harus baik 8-42 Konflik antara NPV dan IRR • NPV mengukur secara langsung kenaikan nilai perusahaan • Bila terdapat konflik antara NPV dan metode pengambilan keputusan lainnya, selalu gunakan NPV • IRR tidak realistis untuk kondisi berikut: – Cash flow non-konvensional – Proyek yang saling terkait 8-43 Modified Internal Rate of Return (MIRR) • Kontrol untuk beberapa masalah dengan IRR 8-44 MIRR vs IRR • MIRR, asumsi reinvestment dilakukan secara benar pada opportunity cost = WACC (Weight Average Cost of Capital) • MIRR menghindari berbagai masalah pada IRR • Para Manager suka membandingkan beberapa rate of return, dan MIRR lebih baik dibanding IRR 8-45 Profitability Index • Mengukur keuntungan per satuan biaya, berdasarkan nilai uang terhadap waktu – Nilai profitability index sebesar 1,1 menyatakan bahwa untuk setiap $1 dari investasi, dapat diciptakan nilai tambah sebesar $0.10 • Dapat menjadi sangat berguna dalam situasi penjatahan modal • Pengambilan keputusan: Terima bila PI 8-46 > 1,0 Profitability Index • Untuk Konvesnional CF proyek: n CFt t t 1 (1 r ) PI CF0 PV(Cash Inflows) Nilai absolut dari Investment Awal 8-47 Keunggulan dan Kelemahan dari Profitability Index • Keunggulan – Sangat berkaitan dengan NPV, umumnya memberikan kesimpulan yang sama • Mempertimbangkan semua CF • Mempertimbangkan nilai uang (TVM) – Mudah dimengerti dan dikomunikasikan – Berguna pada situasi penjatahan modal • Kelemahan – Dapat membawa pada keputusan yang salah ketika menilai proyek yang saling terkait (mutually exclusive investments), dapat menimbulkan konflik dengan NPV) 8-48 Profitability Index Contoh konflik dengan NPV CF(0) PV(CIF) PI NPV A (10,000.00) 15,000.00 1.50 5,000.00 B (100,000.00) 125,000.00 1.25 25,000.00 8-49 Praktek dalam Perencanaan Modal • Pertimbangkan semua kriteria investasi bila mengambil keputusan • NPV dan IRR umumnya digunakan sebagai kriteria investasi utama • Payback biasanya digunakan sebagai kriteria investasi kedua • Semua memberikan informasi yang bernilai 8-50 Kesimpulan Hitung SEMUA -- each has value Metode NPV Payback AAR IRR PI Yang diukur Satuan peningkatan $ dalam VF Likuiditas Acct return (ROA) E(R), risiko rasio bila $$ Tahun % % Rasio 8-51 NPV Kesimpulan Net Present Value = – Perbedaan antara nilai pasar (PV dari aliran masuk) dan biaya – Terima bila NPV > 0 – Tidak mempunyai kekurangan yang serius – Kriteria pengambilan keputusannya banyak digunakan 8-52 IRR Kesimpulan Internal Rate of Return = – Discount rate yang membuta NPV = 0 – Terima bila IRR > required return – Kesimpulan yang sama dengan NPV menggunakan cash flow konvensional – Tidak realistis dengan: • Cash flow non-konvensional • Proyek yang saling terkait – MIRR = alternatif yang lebih baik 8-53 Payback Kesimpulan Payback period = – Lama waktu sampai investasi awal kembali – Terima bila < target – Tidak memperhitungkan nilai uang (TVM) – Mengabaikan cash flows setelah payback – Periode cutoff tidak tentu 8-54 AAR Kesimpulan Average Accounting Return= – Rerata net income/Rerata nilai buku – Terima bila AAR > target – Memerlukan data yang biasanya tersedia – Bukan rate of return sebenarnya – Mengabaikan nilai uang (TVM) – Dasarnya tidak tentu – Berdasarkan data akuntansi bukan cash flows 8-55 Profitability Index Kesimpulan Profitability Index = – Rasio dari Benefit-cost – Terima bila PI > 1 – Tidak dapat digunakan untuk meranking proyek yang saling terkait (mutually exclusive projects) – Dapat digunakan untuk merangking proyek pada situasi penjatahan modal 8-56