BIAYA PELAYANAN KESEHATAN Outline Definisi Biaya Kesehatan Persyaratan Biaya Kesehatan Permasalahan Biaya Kesehatan Konsep Inflasi Inflasi Biaya Kesehatan Dan Contoh Di Beberapa Negara Penyebab Inflasi Biaya Kesehatan Konsep Managed Care Cost Containment/ Upaya Pengendalian Biaya Resources are scarce, but health problems are enormous Konsep Biaya Biaya : Pengorbanan sumber daya yang diukur dengan nilai moneter untuk mencapai tujuan, pada kurun waktu tertentu Explicit vs implicit Historical vs predetermined Actual, normative, standar Direct vs Indirect Short vs Long Run Explicit Costs : input costs that require an outlay of money by the firm Implicit Costs : input costs that do not require an outlay of money by the firm Opportunity Cost Capital : biaya yg hilang untuk bunga Gaji : biaya yg hilang untuk upah Barang Modal : biaya yg hilang bila disewakan Perbedaan Konsep Biaya, Harga dan Reimbursement BIAYA KESEHATAN Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan/atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Azrul Azwar : 2004). BIAYA KESEHATAN Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dua pihak yang terlibat yaitu pelaksana pelayanan kesehatan (provider) dan pengguna jasa pelayanan kesehatan. Bagi pelaksana upaya kesehatan terkait dengan besarnya dana penyelenggaraan upaya kesehatan, sedangkan dari sisi pengguna jasa layanan berhubungan dengan besarnya dana yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat suatu pelayanan kesehatan. Biaya Pelayanan Kesehatan Biaya sebenarnya (actual cost) untuk menyediakan layanan yang berkaitan dengan pemberian layanan kesehatan, termasuk biaya prosedur, terapi, dan pengobatan. Hal ini dibedakan dari belanja/pengeluaran konsumen, yang mengacu pada jumlah uang yang dibayarkan untuk layanan tersebut, dan dari biaya, yang mengacu pada jumlah yang dibebankan, terlepas dari biaya. (https://www.nlm.nih.gov/nichsr/edu/healthecon/glo ssary.html) Jenis Biaya Kesehatan Menurut Azrul Azwar (2004), biaya kesehatan digolongkan menjadi biaya pelayanan kedokteran dan biaya pelayanan kesehatan masyarakat. Jenis Biaya Kesehatan Biaya pelayanan kedokteran merupakan komponen biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan atau pemanfaatan pelayanan kedokteran dengan tujuan utama lebih ke arah pengobatan dan pemulihan kesehatan (aspek kuratif dan rehabilitatif ) dengan sumber pembiayaan dari sektor pemerintah dan swasta. Sedangkan biaya pelayanan kesehatan masyarakat adalah biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan tujuan utama lebih ke upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit (aspek promotiif dan rehabilitatif ) dengan sumber dana utama dari pemerintah. Sumber Biaya Kesehatan Secara umum sumber biaya kesehatan ini dapat dibedakan atas dua macam : 1. Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah Tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, ditemukan di negara yang bersumber biaya kesehatannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. 2. Sebagian di tanggung oleh masyarakat Pada beberapa negara sumber biaya kesehatan juga berasal dari masyarakat. Pada negara seperti ini masyarakat diajak berperan serta, baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan maupun dalam pemanfaatan jasa peleyanan kesehatan. Persyaratan Biaya Kesehatan Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yakni : 1. Jumlah, tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang memanfaatkannya. 2. Penyebaran, mobilisasi dana kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan. 3. Pemanfaatan, Alokasi dana pelayanan disesuaikan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan 1. Kurangnya dana yang tersedia Di banyak negara, terutama di negara yang sedang berkembang, dana yang disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidaidah memadai. Rendahnya alokasi anggaran ini kait berkait dengan masih kurangnya kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti kesehatan. KebanYakan dari pengambilan keputusan menganggap pelayanan kesehatan tidak bersifat produktif melainkan bersifat konsumtif dan karena itu kurang diprioritaskan. Ambil Contoh Untuk Indonesia misalnya, jumlah dana Yang disediakan hanya berkisar antara 2 - 3% dari total anggaran belanja dalam setahun. 2. Penyebaran dana yang tidak sesuai Masalah lain yang dihadapi ialah penyebaran dana yang tidak sesuai, karena kebanyakan justru beredar di daerah perkotaan. Padahal jika ditinjau dari penyebaran penduduk, terutama di Negara yang sedang berkembang, kebanyakan bertempat tinggal di daerah pedesaan. 3. Pemanfaatan dana Yang tidak tepat Pemanfaatan dana Yang tidak tepat juga merupakan salah satu masalah Yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan ini. Adalah mengejutkan bahwa di hanyak negara tenyata biaya pelayanan kedokterannya jauh lebih tinggi dari pada pelayanan kesehatan masyarakat. Padahal semua pihak telah mengetahui bahwa pelayanan kedokteran dipandang kurang efektif dari pada pelayanan kesehatan masyarakat. 4. Pengefolaan dana yang belum sempurna Seandainya dana yang tersedia amat terbatas, penyebaran dan pemanfaatannya belum begitu sempuma, namun jika apa yang dimiliki tersebut dapat dikelola dengan baik, dalam batas-batas tertentu tujuan dari pelayanan kesehatan majih dapat dicapai. Sayangnya kehendak yang seperti ini sulit diujudkan. Penyebab utamanya jalah karena pengelolaannya memang belum sempuma, yang kait berkait tidak hanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang masih terbatas, tetapi juga ada kaitannya dengan sikap mental para pengelola. 5. Biaya kesehatan yang makin meningkat Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan Masalah lain yang dihadapi oleh pembiayaan kesehatan ialah makin meningkatnya biaya pelayanan kesehatan itu sendiri. Banyak penyebab yang berperanan di sini, beberapa yang terpenting adalah (Cambridge Research Institute, 1976; Sorkin, 1975 dan Feldstein, 1988): a. Tingkat inflasi, Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang teladi di masyarakat. Demikianlah apabila tedadi kenaikan harga di masyarakat, maka secara otomatis biaya investasi dan juga bjaya operasional pelayanan kesehatan akan meningkat pula. b. Tingkat permintaan, Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleb tingkat permintaan yang ditemukan di masyarakat. Untuk bidang kesehatan peningkatan permintaan tersebut dipengaruhi setidak-tidaknya oleh dua faktor. Pertama, karena meningkatnya kuantitas penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan, yang karena jumlah orangnya Jebih banyak menyebabkan biaya yang harus disediakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan akan febih banyak pula. Kedua, karena meningkatnya kualitas penduduk, yang karena pendidikan dan penghasilannya lebih baik, membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih baik pula. Kedua keadaan yang seperti ini, tentu akan besar penga ruhnya pada peningkatan biaya kesehatan. C. Kemajuan ilmu dan teknologi Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi, yang untuk peleyanan kesehatan ditandai dengan makin banyaknya penggunaan teknologi modern. d. Perubahan pola penyakit, Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh terjadinya perubahan pola penyakit dimasyarakat. Ika dahulu banyak ditemukan berbagai penyaldt yang bersifat akut, maka, pada saat ini telah banyak ditemukan berbaga penyakit yang bersifat khronis. Dibandingkan dengan berbagai penyakit akut, perawatan berbagai penyakit kronis ini temyata lebih lama. Akibatnya biaya yang dikeluarkan untuk perawatan dan penyembuhan penyakit akan lebih banyak pula. Apabila penyakit yang seperti ini banyak ditemukan, tidak mengherankan jika kemudian biaya kesehatan akan meningkat dengan pesat. Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan e. Perubahan pola pelayanan kesehatan, Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh perubahan pola pelayanan kesehatan. Pada saat ini sebagai akibat dari perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi menyebabkan pelayanan kesehataan menjadi terkotak-kotak (fragmented health services) dan satu sama lain tidak berhubungan. Akibatnya, tidak mengherankan jika kemudian sering dilakukan pemeriksaan yang sama secara berulang-ulang yang pada, akhirya akan membebani pasien. Lebih dari pada itu sebagai akibat makin banyak dipergunakanya para spesialis dan subspesialis menyebabkan hari perawatan juga akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Feldstein (1971) menyebutkan jika Rumah Saldt lebih banyak mempergunakan dokter umum, maka, Rumah Saint tersebut akan berhasil menghemat tidak kurang dari US$ 39.000 per tahun per dokter umum, dibandingkan jika Rumah Sakit tersebut mempergunakan dokter spesialis dan atau subspesialis. f. Perubahan pola hubungan dokter-pasien, Meningkatnya, biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh perubahan pola hubungan dokter-pasien (doctor-patient relationship). Pada saat ini sebagat akbat perkembangan spesialisasi dan subspealisasi serta penggunaan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi, Menyebabkan hubungan dokter pasien tidak begitu erat lagi. Tidak mengherankan jika sampai terjadi perselisihan paham, dapat mendorong sengkota dan bahkan tuntutan hukum ke pengadilan. g. Penyalahgunaan asuransi kesehatan, Asuransi kesehatan (health insurance) sebenarnya adalah salah satu mekanisme pengendalian biaya kesehatan. Tetapi jika diterapkan secara tidak tepat sebagaimana yang lazirn ditemukan pada bentuk yang konvensional (third party system) dengan sistem mengganti biaya (reimbursment) justru akan mendorong naiknya biaya kesehatan. h. Lemahnya mekanisme pengendalian biaya Upaya penyelesaian masalah pembiayaan kesehatan (Azwar,1996) 1. Upaya meningkatkan jumlah dana Dilakukan dengan dua cara : a. Terhadap pemerintah, meningkatkan alokasi biaya kesehatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara. b. Terhadap badan-badan lain diluar pemerintah, menghimpun dana dari sumber masyarakat serta bantuan luar negri 2. Upaya memperbaiki penyebaran, pemanfaatan dan pengelolaan dana Dilakukan dengan dua cara : a. Penyempurnaan sistem pelayanan b. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola Upaya penyelesaian masalah pembiayaan kesehatan 3. .Upaya pengendalian biaya kesehatan Dilakukan dengan beberapa cara : a. Memperlakukan peraturan sertifikasi kebutuhan, dimana penambahan sarana atau fasilitas kesehatan hanya dapat dibenarkan jika dibuktikan dengan adanya kebutuhan masyarakat. Dengan diberlalukannya peraturan ini maka dapat dihindari berdiri atau dibelinya berbagai sarana kesehatan secara berlebihan b. Memperlakukan peraturan studi kelayakan, di mana penambahan sarana dan fasilitas yang baru hanya dibenarkan apabila dapat dibuktikan bahwa sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat menyelenggarakan kegiatannya dengan tarif pelayanan yang bersifat sosial. c. Memperlakukan peraturan pengembangan yang terencana, dimana penambahan sarana dan fasilitas kesehatan hanya dapat dibenarkan apabila sesuai dengan rencana pengembangan yang sebelumnya telah disetujui pemerintah d. Menetapkan standar baku pelayanan, diman pelayanan kesehatan hanya dibenarkan untuk diselenggarakan jika tidak menyimpang dari standar baku yang telah ditetapkan. e. Menyelenggarakan program menjaga mutu. f. Menyelenggarakan peraturan tarif pelayanan. g. Asuransi kesehatan. INFLASI Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. REMEMBER PRINCIPLE NO.9 FROM MANKIW(2014) PRINCIPLE #9: PRICES RISE WHEN THE GOVERNMENT PRINTS TOO MUCH MONEY INFLASI BIAYA KESEHATAN DEFINISI Suatu kondisi ekonomi dalam bidang pelayanan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya biaya kesehatan atau pelayanan kesehatan yang dapat menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat untuk membeli pelayanan kesehatan menurun INDONESIA Biaya kesehatan di Indonesia naik 10-13 persen tiap tahunnya. Kenaikan ini melebihi tingkat inflasi umum yaitu 3,02 (BPS-2016). INDONESIA USA Inflasi biaya kesehatan di amerika menunjukan peningkatan Pada Gambar 2 menggambarkan waktu sebenarnya (disesuaikan dengan inflasi) pengeluaran kesehatan per kapita di Amerika Serikat selama periode yang lama 1965-1999. Data ini diperoleh dari situs Departemen Kesehatan dan Pusat Pelayanan Manusia 'untuk Medicare dan Medicaid Services (CMS) AS, sebelumnya dikenal sebagai Pembiayaan Kesehatan Administrasi (HCFA). Garis tebal pada grafik menggambarkan pengeluaran kesehatan per kapita riil yang sebenarnya. Garis tipis adalah , eksponensial jangka panjang trend line dipasang pada time series dengan regresi statistik USA DAMPAK INFLASI BIAYA YANKES Akibat inflasi dalam bidang kesehatan secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, karena secara riel tingkat pendapatannya juga menurun. Jadi, misalkan besarnya inflasi pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 1% sementara pendapatan tetap, maka itu berarti secara riel pendapatan mengalami penurunan sebesar 1% yang akibatnya relatif akan menurunkan daya beli sebesar 1% DAMPAK INFLASI BIAYA YANKES Bila harga barang dan jasa dalam pelayanan kesehatan akan naik melebihi pendapatan perkapita, maka masyarakat akan panik, dan semakin sedikit masyarakat yang dapat merasakan pelayanan kesehatan yang optimal, hal ini dapat berdampak pada perekonomian. Produsen obat dan penyedia pelayanan kesehatan cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan harga , sehingga harga akan terus menerus naik. DAMPAK INLASI BIAYA YANKES Distribusi pelayanan kesehatan tidak adil dan merata karena hanya yang mampu yang dapat merasakan pelayanan kesehatan Bila inflasi berkepanjangan, maka produsen pelayanan kesehatan banyak yang bangkrut karena produknya relatif akan semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli. Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah pada sentimen dan kecemburuan ekonomi. PENYEBAB INFLASI BIAYA YANKES It’s about inefficiency in Health Care You must remember about allocative efficiency Situasi dimana tidak mungkin meningkatkan kesejahteraan seseorang tanpa membuat kesejahteraan orang lain dikorbankan PENYEBAB INFLASI BIAYA YANKES Efisiensi menyiratkan pengeluaran uang untuk penggunaan yang menghasilkan keuntungan maksimal. Penting untuk diingat bahwa alasan tingkat pengeluaran pelayanan kesehatan penting untuk kesejahteraan sosial adalah bahwa uang yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan memiliki kegunaan alternatif. Itu adalah apa pun yang bisa dihasilkan dengan uang ini yang merupakan biaya sebenarnya (yaitu biaya kesempatan) untuk pelayanan kesehatan PENYEBAB INFLASI BIAYA YANKES Pada tahap pertama, terdapat kebijakan yang menghapus hambatan pendanaan pada pelayanan kesehatan. Aturan baru dalam pendanaan meningkatkan perlindungan bagi lebih banyak orang dan menjadi pemicu perluasan dalam bidang pelayanan. Pada Tahap kedua, Peningkatan permintaan menyebabkan pertumbuhan yang cepat dari pengeluaran pelayanan kesehatan. Pembelanjaan lebih besar daripada produk domestik bruto (PDB), disini kebijakan terfokus pada pengendalian biaya. Dari pengalaman biaya yang semakin meningkat, disadari bahwa pengendalian biaya saja tidak efektif. Pada tahap ketiga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan. Anda harus menyadari pertimbangan ekonomi mikro dan politik ketika menganalisis perubahan dalam biaya perawatan kesehatan. Sebuah gambaran singkat dari berbagai faktor potensial disajikan di bawah ini. Faktor demografi Faktor ekonomi Faktor kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan Faktor pola penyakit Faktor politik 2011 Global Medical Trends Survey Report dari Towers Watson Faktor yang dominan adalah tingginya biaya pemeriksaan medis berteknologi tinggi atau alat kesehatan yang kian canggih, dengan persentase sebesar 65 persen. Pengobatan yang diberikan kepada pasien terlalu berlebihan menjadi faktor kedua, dengan persentase 56 persen. “ (Sebanyak) 29 persen dari kenaikan biaya tersebut akibat dari motif untuk mencari keuntungan dari penyedia sarana kesehatan. Dan sisanya sebesar 19 persen akibat lemahnya kontrol terhadap biaya yang dikeluarkan dalam pengelolaan sarana kesehatan,”. HOW TO SOLVE IT??? Istilah pengendalian biaya (cost containment) adalah untuk mengurangi atau memperlambat laju pertumbuhan pengeluaran pelayanan kesehatan. Terkadang, rujukannya adalah untuk belanja pelayanan kesehatan oleh pemerintah, sementara dalam kasus lain, kekhawatirannya adalah dengan keseluruhan belanja pelayanan kesehatan nasional, apakah itu pengeluaran yang bersumber dari pemerintah atau sektor swasta (Rapoport et.all,2009) Strategi Pengendalian Biaya (Rapoport, et.all, 2009) Terkait informasi pembuatan keputusan - Proses analitis (seperti analisis HTA atau analisis efektivitas biaya) untuk memandu Keputusan tentang layanan yang disediakan - Perencanaan strategis Terkait regulasi harga - penggantian rumah sakit dengan DRG - Peraturan biaya dokter - referensi Harga obat Terkait dengan pengaturan anggaran atau pembatasan pasokan - Anggaran global (seluruh sektor atau sebagian besar) - pembatasan Anggaran (penyedia atau layanan khusus) - pembatasan sumber daya manusia Strategi Pengendalian Biaya (Rapoport, et.all, 2009) Terkait dengan insentif finansial bagi individu - Berbagi biaya dengan rumah tangga untuk layanan yang dijamin Terkait dengan menciptakan insentif pasar - Meningkatnya kesempatan bagi individu untuk memilih perusahaan asuransi atau rumah sakit - pembagian penyedia layanan Terkait aspek spesifik sistem pemberian layanan kesehatan - Meningkatnya ukuran asuransi / regionalisasi - manajemen daftar tunggu/waiting list - Manajemen kinerja - Penggantian obat generik Lain-lain - Promosi kesehatan / pencegahan penyakit How Are Cost Containment and Efficiency Related? Hubungan antara pengeluaran dan biaya kesempatan adalah penting untuk mempertimbangkan efisiensi ekonomi di samping pengendalian biaya. Kebijakan diarahkan pada pengendalian biaya yang mungkin memiliki efek yang diinginkan atau tidak disengaja terhadap efisiensi; Kebijakan yang menekankan efisiensi dapat menaikkan atau menurunkan biaya pelayanan kesehatan (Rapoport et.all, 2009). Dalam mengatasi inflasi dapat dilakukan upaya-upaya Cost containment dengan menggunakan prinsip asuransi atau managed care di rumah sakit Asuransi Kesehatan yang paling mutakhir adalah managed care, dimana sistem pembiayaan dikelola secara terintegrasi dengan sistem pelayanan. Di kembangkan di Amerika. Istilah managed care lahir di Amerika Biaya kesehatan di Amerika meningkat tajam dgn inflasi lebih dari 14% Lebih dari 35 juta orang AS tanpa coverage asuransi kesehatan Managed care sebagai solusi: bagaimana menyediakan pelayanan kesehatan dgn biaya efisien Sebuah upaya integrasi pelayanan kesehatan dengan pembiayaan kesehatan sehingga tercapai mutu pelayanan yang optimal dan sesuai kebutuhan (need) dengan biaya yang efisien. 1. 2. 3. 4. Tidak ada insentif untuk dokter/RS dan konsumen untuk menerapkan pelayanan kesehatan secara efisien Kurangnya koordinasi dalam manajemen peny kronis/ serius Harapan / tuntutan masyarakat terlalu tinggi dan tidak ada upaya untuk gaya hidup sehat Teknologi baru (biaya mahal, tidak seimbang dengan benefit) 5. 6. Pergeseran penyakit infeksi ke penyakit khronis, degeneratif, jangka panjang Faktor pendukung lain: Kelebihan sumber daya SDM, teknologi, TT RS Praktek kesehatan defensif Boros Hambatan dalam pengendalian karena data tidak memadai : Kesulitan memantau kinerja dokter/RS Efektifitas biaya teknologi Analisa standar praktek SISTEM YANG MENGINTEGRASI-KAN PEMBIAYAAN DAN PENYELENGGARAAN PELKES MELALUI : ◦ Kontrak kesepakatan dengan Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) yaitu dokter/RS ◦ Seleksi dokter/RS ◦ Pembayaran pra upaya agar efisien ◦ Pasien diarahkan ke PPK yang ditunjuk (patient channeling).