RESIKO BUNUH DIRI & DEFISIT PERAWATAN DIRI Muhammad Rosyidul Ibad, M.Kep Rentang Respon Neurobiologis Respon Adaptif • Peningkatan diri Respon Maladaptif • Pertumbuhan peningkatan pengambilan resiko • Perilaku menciderai diri tdk langsung • Bunuh diri Menciderai diri • Tindakan membahayakan yang disengaja terhadap tubuhnya sendiri. • Cidera ini dilakukan untuk dirinya sendiri, tanpa bantuan orang lain, dan cidera yang cukup parah dapat menyebabkan kerusakan terhadap jaringan. Psikodinamika Bunuh Diri Robert Hendin • Kematian sebagai pelepasan pembalasan (death as retaliatory abandonment) Bunuh diri dapat merupakan usaha untuk mengurangi preokupasi tentang rasa takut akan kematian. Individu mendapat perasaan seakan-akan ia dapat mengontrol dan mengetahui bilamana dan bagaimana kematian itu. • Kematian sebagai pembunuhan ke belakang (death as retroflexed murder) Bagi individu yang mengalami gangguan emosi hebat, bunuh diri dapat mengganti kemarahan atau kekerasan yang tidak dapat direpresi. Orang ini cenderung untuk bertindak kasar dan bunuh diri dapat merupakan penyelesaian mengenai pertentangan emosi dengan keinginan untuk membunuh. • Kematian sebagai penyatuan kembali (death as reunion) Kematian dapat mempunyai arti yang menyenangkan, karena individu itu akan bersatu kembali dengan orang yang telah meninggal. Lebih sering ditekankan pada rasa puas untuk mengikuti yang telah meninggal itu. • Kematian sebagai hukuman buat diri sendiri (death as self punishment) Menghukum diri sendiri karena kegagalan dalam pekerjaan jarang terjadi pada wanita, akan tetapi jika seorang ibu tidak mampu mencintai, maka keinginan menghukum dirinya sendiri dapat terjadi. Perilaku Bunuh Diri • Perilaku bunuh diri biasanya dibagi kedalam kategori : 1. Ide bunuh diri (Suicide ideation) 2. Ancaman bunuh diri (Suicide threat) 3. Percobaan bunuh diri (Suicide attempt) 4. Perilaku bunuh diri /Bunuh diri yg berhasil (Completed suicide) Stuart, 2013 Ide bunuh diri • Pikiran membunuh diri sendiri, baik yang dilaporkan kepada diri sendiri atau kepada orang lain • Ide bunuh diri bisa pasif (ketika hanya ada pikiran untuk bunuh diri tanpa niat untuk bertindak) atau aktif (Ketika ada rencana untuk yang menyebabkan kematiannya) Ancaman bunuh diri • Adalah peringatan langsung atau tidak langsung, verbal atau non verbal, bahwa seseorang berencana mengakhiri hidupnya. • Peringatan ini mungkin halus : Apakah anda mengingat saya jika saya pergi Jaga keluarga baik baik ya Saya tidak lama lagi disini • Dapat juga mengunakan isyarat nonverbal : Memberikan harta yg berharga Menulis surat Percobaan bunuh diri • Upaya tindakan mandiri yang diambil oleh seseorang yang akan menyebabkan kematian jika tidak dihentikan • Waspada pada tempat pelaksanan bunuh diri dan metode mengancam yg akan digunakan • Seseorang yang paling beresiko bunuh diri adalah yg memiliki : Metode yg sangat mematikan Rencana spesifik Alat bunuh diri Perilaku bunuh diri (Bunuh diri yg berhasil) • Kematian yang diakibatkan oleh diri sendiri berupa cidera, keracunan, nafas tersumbat yang dibuktikan bahwa orang menginggal tersebut berniat membunuh dirinya sendiri. Karakteristik Percobaan bunuh diri Bunuh diri yg berhasil Perempuan terutama <40 th 3x lebih mungkin pada laki-laki Resiko depresi dan gangguan kepribadian (permusihan,impulsif, keputusasaan) Biasanya depresi dan atau penyalahgunaan zat Bertindak impulsif Menggunakan metode dg tingkat kematian rendah Menggunakan metode dg tingkat kematian tinggi Bertindak dihadapan orang / memberi tahu Memilih lingkungan yg sepi Gejala yg ditampilkan • Pikiran dan rencana bunuh diri • Keputusasaan • Ketidak berdayaan • Menyalahkan diri • Suasana hati tertekan • Kegelisahan • Ansietas berat-panik • Insomnia persisten • Kebersihan buruk • Halusinasi (Resiko kabur) Intensitas Bunuh Diri/SIRS (Suicidal Intention Rating Scala) Skor 0 Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Tidak ada ide BD yang lalu & sekarang Ada ide bunuh diri, tdk.ada percobaan BD, tdk mengancam BD Memikirkan BD dengan aktif, tdk ada percobaan BD Mengancam bunuh diri, misal “tinggalkan saya sendiri atau saya BD Aktif mencoba bunuh diri SPTK Resiko Bunuh Diri SP Pasien Keluarga 1 • Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien dan mengamankannya Latih mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri dengan membuat daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/berpikir positif • Latih mengendalikan dorongan bunuh diri : daftar aspek positif keluarga dan lingkungan • • 2 • • • • 3 • • • 4 • Diskusikan harapan masa depan yg realistis Diskusi cara mencapai harapan dan masa depan yg realistis Latih kegiatan cara mencapai harapan dan masa depan yg realistis secara bertahap Latih tahap kedua kegiatan mencapai harapan masa depan berikutnya dst • • Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko bunuh diri, dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya Menjelaskan cara-cara merawat pasien risiko bunuh diri Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan risiko bunuh diri Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien risko bunuh diri Identifikasi kekambuhan Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa dijangkau oleh keluarga Sindrom DPD • Kurang perawatan diri tampak pada ketidakmampuan merawat kebersihan diri dengan tanda-tanda kesulitan merawat diri : mandi, berdandan, makan / minum, kemampuan toiletting (BAK/BAB). Tanda dan gejala • Gangguan kebersihan diri : badan kotor, rambut kotor dan panjang, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor • Ketidakmampuan berhias / berdandan : rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan Tanda dan gejala • Ketidakmampuan makan secara mandiri: ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada tempatnya • Ketidakmampuan untuk Toiletting secara mandiri : BAB atau BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihakan diri secara baik setelah BAB/BAK Faktor yang Berhubungan : • Menurun atau kurang motivasi • Kecemasan berat • Gangguan persepsi atau kognitif • Kelemahan dan ketakutan • Hambatan lingkungan Pengkajian Utama Sindome DPD • • • • • • • • • • Defisit Perawatan Diri : Mandi Tidak ada keinginan mandi secara teratur Tidak mampu membersihkan badan • Defisit Perawatan Diri : Berhias Perawatan diri harus dimotivasi Penampilan tidak rapi, pakaian kotor Tidak mampu berpakaian secara benar • Defisit Perawatan Diri : Makan Tidak mampu menggunakan alat bantu makan Makan hanya beberapa suap dari piring/porsi tidak habis • Defisit Perawatan Diri : Toileting Bab/bak di sembarang tempat Tidak mampu melaksanakan kebersihan yang sesuai, setelah melakukan toileting Hasil komunikasi didokumentasikan pada format pengkajian VI. Status Mental 1. Penampilan Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak serasi Cara berpakaian tidak seperti biasanya Jelaskan ……………………………..... Masalah Keperawatan : ……………… VII. Kebutuhan Sehari-hari 1. Makan Bantuan minimal Bantuan total 2. BAB/ BAK Bantuan minimal Bantuan total 3. BAB/ BAK Bantuan minimal Bantuan total 4. Berpakaian/ berhias Bantuan minimal Bantuan total Jelaskan ..………………………..…. Masalah Keperawatan : …………… SPTK DPD SP Pasien Keluarga 1 • Identifikasi masalah perawatan diri = kebersihan diri berdandan makan/minum BAB/BAK Jelaskan pentingnya kebersihan diri, cara menggunakan dan alat kebersihan diri Latih cara menjaga kebersihan diri = mandi, ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku • Jelaskan cara dan alat untuk berdandan Latih cara berdandan : menyisir, cukuran, merias • • • 2 • • 3 • • Jelaskan cara makan dan minum yang baik Melatih cara makan dan minum yang baik 4 • • Jelaskan cara BAK dan BAB yang baik Melatih cara BAK dan BAB yang baik • • Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien dirumah. Gali hambatan saat perawatan Jelaskan cara perawatan pasien • Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual yang telah disepakati). Anjurkan kel memberi pujian • • Perencanaan pulang Follow up tenaga kesehatan EVALUASI 1. Pasien dapat menyebutkan : Penyebab tidak merawat diri Manfaat menjaga perawatan diri Tanda-tanda bersih dan rapi Gangguan yang dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan 2. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri dalam hal: Kebersihan diri Berdandan Makan BAB/BAK 3. Keluarga memberikan dukungan dlm perawatan diri: Menyediakan alat Ikut serta mendampingi