ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK PASIEN DIABETES MELLITUS PADA PEMAKAIAN INSULIN DI APOTEK MEDIKA FARMA BARABAI. Noor Wartini1; AdityaM.P.P2; Wenny Afriedha3 Penyakit Diabetes Mellitus termasuk lima penyakit terbanyak dan berada di urutan ketiga. Obat Diabetes Mellitus yang di gunakan salah satunya adalah insulin pen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien Diabetes Mellitus pada pemakain insulin dan karakteristik yang meliputi usia dan pendidikan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dari penelitian adalah pasien seluruh pasien ASKES yang menggunakan insulin pen pada diabetes mellitus di Apotek Medika Farma Barabai. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling. Gambaran tingkat pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus pada pemakaian insulin di Apotek Medika Farma Barabai secara keseluruhan didapatkan tingkat pengetahuan baik 37,73%, tingkat pengetahuan cukup 39,63%, dan tingkat pengetahuan kurang baik 22,64%. Gambaran tingkat pengetahuan pasien Diabetes Mellitus pada pemakaian insulin di Apotek Medika Farma Barabai berdasarkan karakteristik usia adalah yang berpengetahuan baik pada usia 41 – 50 tahun sebanyak 56%, berpengetahuan cukup pada usia 21 – 30 tahun sebanyak 50%, dan berpengetahuan kurang baik pada usia 51 – 60 tahun sebanyak 40%. Kemudian berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan yang berpengetahuan baik terdapat pada perguruan tinggi sebanyak 22%, berpengetahuan cukup terdapat pada pendidikan SMU sebanyak 46%, dan yang berpengetahuan kurang terdapat pada pendidikan SD sebanyak 50%. Kata Kunci: Gambaran tingkat pengetahuan, Karateristik, usia, pendidikan, insulin ABSTRACT OVERVIEW KNOWLEDGE OF THE CHARACTERISTICS OF PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS AND THE USE OF INSULIN IN MEDIKA FARMA BARABAI. Noor Wartini1; Aditya M.P.P2; Wenny Afriedha3 Diabetes Mellitus is including five disease of many and reside in the third sequence. Medicinize the Diabetes Mellitus which is using one of them is insulin pen. This research aim to to know the picture of knowledge of patient of Diabetes Mellitus at pemakain of insulin and characteristic covering age and education. This Research type represent the descriptive research. Sampel from research is patient of entire all patient ASKES using insulin pen at Diabetes mellitus in Apotek Medika Farma Barabai. Technique of data Intake at this research is use the technique of purposive sampling. The level of knowledge of Diabetes Mellitus on the use of insulin in Medika Farma Pharmacy Barabai overall good level of knowledge obtained 37.73%, 39.63% sufficient level of knowledge and level of knowledge is not good 22.64%. The level of knowledge of diabetes mellitus patients on insulin use in pharmacy Medika Farma Barabai based on age characteristics are well knowledgeable at the age of 41-50 years by 56%, knowledgeable enough at the age of 21-30 years by 50%, and less knowledgeable both at age 51 - 60 years as much as 40%. Then based on the characteristics of a good level of education are knowledgeable in college as much as 22%, are knowledgeable enough in high school education, 46%, and there are less knowledgeable in elementary education as much as 50%. Keywords: Picture level of knowledge, Characteristics, age, education, insulin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus, penyakit gula, atau penyakit kencing manis, diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak. Kondisi yang demikian itu, mengakibatkan terjadinya hiperglikemia, yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah (lanywati, 2011). Saat ini terjadi peningkatan jumlah penderita DM yang cukup signifikan di Indonesia. Secara epidemiologi diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang, sedangkan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa hasil proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun didaerah perkotaan mencapai rangking ke-2 yaitu 14,7%. Sedangkan di daerah pedesaan DM menduduki rangking ke-6 yaitu 5,8% sebagai penyebab kematian (Pranoto, 2012). Melihat etiologinya DM dapat dibedakan menjadi: DM tipe 1, adanya gangguan produksi insulin akibat penyakit autoimun atau idiopatik. Tipe ini sering disebut insulin dependent diabetes mellitus atau IDDM karena pasien mutlak membutuhkan insulin. DM tipe 2, akibat resistensi insulin atau gangguan sekresi insulin. Pada tipe 2 ini tidak selalu dibutuhkan insulin, kadang – kadang cukup dengan diet dan antidiabetika oral. Karenanya tipe ini juga disebut noninsulin dependent diabetes mellitus atau NIDDM (FKUI, 2008). Pasien tipe 1 selalu diobati dengan insulin, karena sel – sel betanya tidak aktif lagi. Begitu pula pada keadaan khusus seperti ketoacidosis, kehamilan, infeksi, pembedahan atau gangguan hati dan ginjal, tidak dapat digunakan antidiabetika oral. Jadi mereka tidak perlu diberikan obat – obat antidiabetika oral terlebih dahulu, tetapi segera diinjeksi insulin (Tjay dan Rahardja, 2002). Pasien tipe 2 yang kurus biasanya diberikan obat sulfonylurea dari generasi pertama yang agak lemah tolbutamida atau klorpropamida. Bila kurang memberikan hasil dapat diganti dengan suatu obat dari generasi ke-2 yang lebih kuat, misalnya glibenklamida, glikazida atau glipizida. Dapat pula ditambahkan metformin pada pasien yang berat badannya telampau tinggi. Bila terapi kombinasi ini belum juga menghasilkan efek, pada dasarnya perlu ditambahkan insulin atau diganti seluruhnya dengan insulin. Begitu pula pasien kurus dengan berat badan normal dan kadar gula amat tinggi dapat disuntik insulin (Tjay dan Rahardja, 2002). Insulin memiliki beberapa efek atas metabolisme ketiga bahan utama dari pangan, yakni hidratarang, lemak, dan protein. Ketiganya dapat mensuplai energi, tetapi karbohidrat adalah yang terpenting karena glukosa bisa menghasilkan energi dengan cepat (Tjay dan Rahardja, 2002). Tujuan pemberian insulin pada semua keadaan tersebut bukan saja untuk menormalkan glukosa darah tetapi juga memperbaiki semua aspek metabolisme, dan yang terakhir inilah umumnya sukar dicapai. Hasil terapi yang optimal membutuhkan pendekatan dokter pada pasien dan keluarganya, agar ada koordinasi antara diet, latihan fisik, dan pemberian insulin (FKUI, 2008). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang pasien diantaranya, pendidikan, informasi / media massa, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia (Notoadmojo, 2007). Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan pasien tentang cara pemakaian insulin pen pada penyakit diabetes mellitus dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan faktor usia dan tingkat pendidikan. Ketidaktahuan seorang pasien tentang bagaimana cara pemakain obat yang benar sangat penting untuk mencapai efek terapi yang diinginkan, maka dari itu peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan dan karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Pada Pemakaian Insulin di Apotek Medika Farma Barabai”. Diharapakan nantinya hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam hal pelayanan informasi obat.