BUDAYA TEKTONIK TAMKESI TIMOR TENGAH , NUSA TENGGARA TIMUR Disusun Oleh : Yenny Gunawan LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2011 Lembaga Penelitian dan Pen gab dian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan JI. Ciumbuleuit 94 Bandung 40141, telp. +62 22 2030918-20 ext 148, 144 Fax. +62222034847, email: Ippm@home,unpaLac,id Formulir-3. Bukti Pelaksanaan Seminar Dengan ini kami menerangkan bahwa: ... _ - - - - -" -", L Judul Penelitian Budaya Tektonik di desa Tamkesi, Timor Tengah, 2, Klasifikasi Penelitian L Pengembangan Keilmuan 2. PeRgemballgall lllsli!\lsi I Un!:'aF ... -- ~- 3, Ketua Peneliti I Pengusul .------.. Yenny Gunawan, ST. MA. - Nama .... _.•.- - " ' " - _:_.1~elp I Extension I Email - Email why. dive@:t.~hoo.co~._,_ - - - - - . - -.. 20100004 -N I K .. ...... ..' " - - - - - - 1--___-:.J"..h, FUIlg~ionall Stnll<turaL .. Asisten Ahli .. __ I:J~i dang}~."ah Iian _____ ...._-- Arsitcktllr V crnakular .... Arsitektur I Fakultas Teknik __:_Jtl':lI".'lllLfa~llktas_ .. .. _ - - - - - -Jllrusan ---_ ... _"._" .. ---------- -._---- ------------ -" ~,-. ~. .~." ~------- "'~~ ~.--------- " --- ~--- -- .,,~ --".,--~-.---.--.-'"---" .--------.-.~-- ~.,,-----~--- """"-- ------------_..- Tclah mclaksanakan seminar Kegiatan Penelitian yang diselenggarakan pada hari Rabu, 4 Juni 2012, yaitu: 1, 8eminar di tingkat KBI ,I Jurusan ,I ralmltas* Bandung, 11 Juni 2012 Ketua Jurusan Arsitektur, .(//1. ~ Ir. Alexander Sastrawan, MSP, BUDA YA TEKTONIK T AMKESI Abstrak Daiam dunia arsitektur Indonesia, budaya tektonik bclum banyak ditelaah. Kata arsitektur berasal dari kata archi (master atau chie/) dan tekton (kat a benda), yang bcrarti tukang kayu (carpenter) atau builder. Scbagai korespondcn kata bcnda tekton adalah kata kClja teklainomai yang mengacu pacta the cJ'(?ft of cmpenl1y and the use of axe (Frampton, KeIlJleth). Dari kata kCI:ja inilah, peran huilder bcrkcmbang dan muncullah istilah architekton atau master builder. Dengan demikian, kata tektonik tcrkait tidak hanya pad a konstruksi, tctapi juga pad a scni: tektonik adalah (the art (~r joining'. Jadi tektonik tidak hanya tcrkait pacta produknya, tctapi juga prosesnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penelitian akan terfokus pada proses pembangunan sana/ (istana) kaisar di desa adat Tamkesi yang akan dibangun pad a tahun inL Kejadian ini mungkin hanya (crjadi dalam 50 tahun sekali. Desa ini dipilih karcna desa ini masih cukup jauh dari pasar terdekat (2 jam rnemakai mobil). Oleh karena itu, kcaslian dcsa ini masih tCljaga. Mcreka juga masih mcmpullyai sistcm sosial yang terkait pada sistcm pembangunan sona/ tersebut. Di sana, terdarat 2 (dua) suku yang bcrtanggungjawab untuk membangun sebuah bangunan adal. Dua suku tcrsebllt adalah sllkll Paisannanu dan Belsikonc. Dua suku ini dapat dipandang sel){~gai tukang atau masla huilder-nya. Oleh karena itu, penclaahan tektonik sebagai the art (~r joining dari proses pcmbangunan istana / sOJ1(iftersebut dipandang tcpat. PencJitian illi akan dibagi mcnjadi tiga bagian: bagian pcrtama, studi di Japangan yang tcrdiri dari sO/1(~rkajsar eli desa Tamkesi dan intervic,,·/ dengan 2 tetua dari sllku Paisannanu dan Belsikonc yang I11crupakan 2 suku yang bcrtugas untuk membangun. Bagian kedua) studi literatur mengcnai budaya tektonik, tcrutama dari buku Kenneth Frampton yang berjudul Studies on Tectonic Culture. Studi literatuI' ini akan bcrfungsi sebagai pembanding budaya tektonik yang didapat dari Japangan. Bagian tcrakhir, analisa dan rllmusan 1. tahap: doklllllentasi proses pembangumm budaya tektonik masyarakat Tamkesi. Kata Kunci: budaya tektonik) Tarnkcsi. DAFTAR lSI Abstrak Daliar lsi II Daliar Gambar III Bab I. Pcndahuluan 1.1. Budaya Tektonik dan /lrsitektur Vernakular 1.2. RUI1111San 3 Pcrmasalahan 1.3. Tujuan Penelitian 3 1.4. Urgensi Penclitian 3 1.5. tvletodc dan Batasan 3 Bab 2. Budaya Tektonik Tamkcsi 5 '") I. Struktur Masyarakat Tamkc.si 5 ')..., 7 Pro~cs Pcmbangunan ,)'ol/{~l 2 .2.l . Tahap Pcmbongkaran ,)'OI1({[ Lama , ) ') 9 Tahap Pcrsiapan 2.2.3. Pcnanaman Tiang Agung 11 2.2.4. Pemasangan Komponen Bangunan 13 2.2.5. Pemasangan Puncak /lla1' 17 2.2.6. U1'acara Pel11asllkan Benda Keral11at ke dalam SOlla! 19 2.3, Pcrawatan dan Peng;:l\vctan Bangunan 19 Bab 3. Kesim1'lllan 21 Daftar Plistaka 23 Lampiran 24 ii })AFTAR GAMBAR Gambar I. Hagan strllktm sosial13iboki 6 Gambar 2. Bagan struktur sosial Bibnki dcngan aktor yang tcrljbat dalam proses pcmbangunan SOl1q( Pauli Le 'u 8 Gambar ~ Sll(~"iH\il rapal masyarakat Tamkesi di lopo 9 Gambar 4. Foto material SOlu?fnaek paun/e 'll 10 Gambar 5. Kompleks Tamkesi dengan lokasi SOlla! Pa1l11 Le 'u, pintu masuk kcdua {lIlul dan iapangan Barat dan Timur term pat menaruh material / bahan bangunan ,)'onq( dari kcdua amqf 11 Gambar 6. Denah SOllar Pauli Leu 12 Gambar 7. Tiang Agung 12 GambaI' 8. Pemas3ngan ni ana (liang keliling) yang bCljumJah 28 buah, pintujuga 13 dipasang untuk I1lcmpcrkuat struktul" dinciing Gambar 9. Pcmasangan slf(?/oiw?!(scbanyak 50 buah, scmacam kaso) 14 Gambar 10. Detiljoill antara Iwlom dengan balok 14 Gambar II. ])ctilj(Jill anta!"a kolom·pond,,,i. kllsen, kolom·balok dan ikatan pcrkuatan-nya. 15 Gambar 12. Proses pcmasangan kompocn bangunan 15-16 Gambar 13. Motifukiran yang ada pada bangunan smu?fdan kain tenun 16 Gambar 14. SOllar Paull Leu yang sudah sclcsai. 17 GambaI' 15. Foto atap salah satl! SOIU?/Jal i \J;;lgian dalam. 18 Gambar 16. Suasana pesta rakyal Tamkesi 18 iii BAH 1. PENDAHULUAN 1.1. Budaya Tektonik dan Arsitcktur Vcrnalmlar Da1a111 dunia arsitcktllr Indonesia, buda;ia tektonik bclum ballyak ditclaah~ terutama budaya tektonik masyarakat vernakular. Padahal sebcnarnya, budaya tektonik sangat erat dengan dunia arsitektur pad a mClsa lampau. Kala arsitektur sendiri berasal dari kata bah as a Yunani, architektoJ1, yang benu1i master builder atau ahli membangun -archi yang aJ1inya chief or master dan teklon (kata benda) yang berarti tukang atau pembangun (builder atau COIpellter). Pcngcrtian kata arsitektur ini kcmudian bcrkcmbang mcnjadi meluas dan bcragam, mulai dari "sen! alau ilmll I1lcngenai hangunan; \e!"utalll<i seni atau praktck nWllJesaill Jail mcmbangul1 struktur dan khususnya }'ang dapat digunakan, formasi atau kOllslrllksj, prodllk arsitektur atau pckeljaan) scbuah Illctodc alau cara mc.l11bangun' sampai kcpada definisi yang bcrkcmbang sckarang ini: 'sua1u cara dimana komponcn komputer atau sistcm komputcr diorganisasikan dan diintegrasikan' [Meriam Webster, 2003]. Dcngan kata lain, dalam pe.:ialanannya, arsitektur yang pada awalnya muncul sebagai sebuah mas tel" builder, kemudian bcrtransformasi I11cnjadi scbuah scni mcndesain bangunan dan meluas ke pcrcncana pcrkotaan. "It began as handicraft and artisanship (the architect was the: aclual builder-entreprencw), then turned to design and management. Architecture is concerned )vith individual houses, large composite building complexes, and even whole cities, although (he lauer specialization is also the province of the toWII planller ". (inlemaliollal Encyclopedia of Ihe Social Sciences, J968, p. 392-397). Kata tektonik sendiri juga bercvolusi l11cnjadi Ihe arl (,{joining (Adolf Heinrich Borbein, 1982 dalam Kenneth Frampton, 200 I). Dari ragam definisi yang tdah dijabarkan di atas, tulisan ini akan menelaah kata tektonik dalam pengcrlian tektol7 yang berarti tukang alau pembangun. Dalam masyarakal vernakular tentunya, tukang atau pcmbangun tidak tcrIcpas dari pengctahuan, pcngalaman 1 dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat Icrscbut J'ang ditllnmkan dari satll generasi kc gencrasi lainnya. Jadi dalam masyarakat vernakular, dalam tektonika sebuah bangunan terdapat "the inherited knoHlledge of the natural environment (l climate, lopography, seasonal varialion, nalllral hazard, slIilabilily ol sile .. " (Oliver, 2006, h. 110). Dengan kata lain, "vernacular buiders depend Oil Ihe awhority of tradition". (Oliver, 2006, h.II 0). Lcbih jauh, Paul Oliver dalam bukunya Built 10 Meel Seeds (2006, 11.110) Illcnyebut pcngctahuan tllkang atau pcmbangun dalam masyarakat vcrnakular scbagai "know-how which related /0 method or technique" scria "the knowledge qf natural, material resources, and how they may he utilized, nurtured or replaced.. Disinlah, pengertian budaya ' tektonik menjadi jclas. Budaya tektonik adalah pengetahuan cara membangun scbuah masyarakat vernakular yang diturunkan dari 5atu generasi ke generasi lainnya. Di dalam cara mcmbangun ini terdapat pcngctahuan teknik konstrllksi, material, aktor yang terlibat, sekaliglls norma-norma dalam masyarakat tersebut; yang tcrlihat pacla upacara-upacara yang dilakukan pada tiap-tiap tahapan membangull, simbol- simbol kepercayaan dan status sosial yang mcwlljud dalam ornamcll-ornamcn bangunannya, siklus \Vaktll masyarakat, dsb. Budaya tektonik yang akan ditelaah pada kescmpatan ini adalah Budaya Tektonik dcsa Tamkesi, di Kecamatan Biboki Sclatan, Kabupaten Timor Tcngah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa Tamkesi dipilih sebagai objek studi karena tiga hal. Pel1ama, pada awalnya, desa ini dibangun sebagai kompleks istana. Dan kedua, pada tahun 2005, Pemerintah Indonesia menetapkan dcsa Tamkesi scbagai kompleks cagar budaya. Scrta kctiga, adanya pembangunan kembali istana kaisar. Menjadi mcnarik 11l1tllk mcnclaah proses pembangunan salah satl! bangunan yang paling penting oi desa tcrsebut. 1 The word culture itself comes from Latin cultura/cultus which means 'a: the integral part of human knowledge, belief and behaviour that depends upon man's capacity for learning and transmitting knowledge to succeeding generations, b: the customory beliefs, sociol forms, and material traits of a racial, religiOUS, or social groups' (Meriam Webster, 2003). The word aims to 'embrace in a single term those general attitudes, views of life, and specific manijesrotians of civilization that give Q particular people its distinctive place in the world' (Sapir, 1949, p. 78-·119). In other words, culture is in part of what we do in our doily life as a member of a society 2 1.2. RUlIlus:m Pcnllasalahan Telaah Budaya Tektonik Tamkesi dalam penelitian ini akan bcrfokus pada identifikasi proses pcmbangunan kcmbali istana kaisar; mulai dari: • tahapan pembangunan, • peralatan dan material yang digunakan, • ilktor yang teriibat dalam pembangunan, serta • norma-I101'ma yang ada dalam proses pembangunan terse but. 1.3. Tujuan Pcnelitian Tujuan pcnelitian ini adalah mendokumcntasikan proses pcmhangull(lll Son{~( kaisar tersebul dan identifikasi budaya tektonika dari masyarakat Tamkesi. ).4. lJ rgcnsi pcnclitian Dalam dunia arsitcktur Indonesia, budaya tektonik bcIlim banyak ditdaah. Padahal, tcIaah budaya tektonik suatu masyarakat vernakular dapat mcmperkaya khazanah pengetahuan dunia arsitektuf, khusllsnya pengetahuan material, kOl1struksi, sCJ1'a huhungan antal'a bentuk, ruang dan makna yang terkandullg di daJamnya. Dengan mcngetahui budaya tektonika masyarakat Tamkesi, diharapkan penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan dUllia arsitektur, scbclum budaya tcrscbut ditinggalkan. 1.5. Mctode dan I'embahasan Mctodc Pcnelitian yang dipilih adalah emp;,-icol research methods clcngan analisa yang bersifat kuaiitalif. Metode ini dipilih karena penelitian ini tergantung pada data dan informasi yang terkumpul di lapangan. Pembahasan dalam tulisan ini clihagi menjadi tiga bagian: 1. Bagian pertama, studi di lapangan yang tcrdiri dari 2 bagian: 3 2. • dokulllcntasi proses pcmhangunan istana kaisar eli desa Tamkcsi. • lnterview dengan para tetua ten tang tradisi membanglll1 eli Tamkesi. Bagian kedua, studi lileratur mengenai budaya tektonik, terulama dari buku Kenneth Frampton yang bCljudul Studies on Tecton;c Culture. Studi litcralur ini akan berfungsi sebagai pembanding budaya tektonik yang didapat dar; lapangan. 3. Bagian terakhir, analisa dan rumusan budaya tektonik masyarakat Tamkcsi dilihat dari 3 hal: aktor yang terlibat, pengetahuan membanglln dan nilai yang terkanelung pada proses lcrsebllt. 4 BAB 2. BUDAY A TEKTONIK TAMKESI Tulisan bab ini akan menelaah budaya tektonik Tamkesi. Dalam studi Iapangan. ditemukan ba!nva budaya tektonik masyarakat Tamkesi sangat erat kailall11ya dengal1 sistem sosialmasyarakat terscbut. Kemungkinan besar, hal ini dikarenakan pada awalnya, desa Tamkesi dibangun scbagai kompleks istana. Desa ini juga sekaligus merupakan pusat Kerajaan Biboki yang mencakup 6 kecamatan di kabupatcn Timor Tengah Utara yakni: Biboki Selatan, Biboki Utara, Biboki Alllell, Biboki Feotleu, Biboki Tall Pah, Feat Leu. 01eh karena itu, pemahaman singkat tcntang masyarakat Tamkesi beserta sistcm sosialnya perlu dibahas tcrlebih dahulu. Warga Tamkesi mcrupakan Klan Usboko dari Suku Dawan atau dalam istilah setempat disebut Aloin A1eto, Etnis Aloin Afero ini tinggai mcnyebar di Timor bagian Barat. Etnis ini mcncakup kcrajaan Biboki, Insana, Ocnam (Miomaffo dan Mollo), Amanuban, Amnatull, Amarasi, Amfoan dan Ambcllu. Bahasa yang digunakan adaJah Bahasa Dawan Kr01110 yang digunakan olch kaum bangsawan. Bahasa ini memiliki tingkatan scni sastra lebih tinggi dibandingkan bahasa Dawan rakyat biasa. Selllrllh pcnduduk Tamkcsi kini menganllt agama Katolik. Walaupun begitu, kcpercayaan dan tradisi asli masih dipegang kuat hingga killi. Dalam konsep reJigi Dawan khllsllsnya kontcks kerajaan Biboki, Allah diyakini lerdiri: Ama Uis Nella dan Aina Uis Nella'. 2.1. Struktur Masyarakat Tamkcsi Seem'a tradisional, struktur sosial masyarakat Kampung Tamkesi dipimpin oleh seorang raja (Usi( Kokoh) yang sering discbut Kaiser. Kaiser dipilih berdasarkan [aktor keturllnall dnri keluarga Usboko. Kaiser dianggap IIH':t'Ilptlkan perantara Tuhan di bUIlli dan tidak 2 Ama Vis Neno adalah Allah yang bcrkuasa di langit/surga, penguasa alas siang dan malam, scrta menjadi sumbcr dan tujuan hidup man usia. Ama Usi neno menjadi lambang kebapakan. Allah yang berarang dan menyala (Usi neno apina' rna akla 'at), Allah pencipta (usi neno amoet ma apakaeO, Allah yang mclindungi dan I11cnycItai (U~'i alukulus ma anonot). Sedangkan Airia lH\' Neno auajcth Allah yang menjadi pcnglla:~a bumi(scmacam Allah kecil) JambBng keiblHHl. Aina Ilis Neno berkaitan dcngan paham (jis Pah Oe (pcnguasa air) dan Uis Pah Mew (pcnguasa daratan), 5 Illcnerima agama apapun karena punya kepercayaan tcrsendiri yang disebut Apinal Akla. Kaiser bergelar Usilbok Neno Ihilbok Funan 3 Kaisar dituntut selalu tinggal di kompleks Sona(Tamkesi bahkan diistilahkan Anin lenjil, manas lean hui, uian ke fali'. Kaiser harns menjaga kewibawaan dan kesakrakalannya. Dengan demikian, .','ona! naek paun ie 'u dianggap sebagai tempat yang keramat. Rakyat Biboki yakin bahwa kesuburan, keamanan dan kesejahtcraan tidak terlepas dari peranan Kaiser'. Kaiser hams ada agar dunia tidak kehilangan keseimbangannya. Dalam strnktur kerajaan Biboki, Kaiser dibantu dcngan pejabat lain berdasarkan fungsi masing-masing seperti: Uskenat juru bicara kerajaan Nayu/opo bendaharakerajaan dan pengelola upeti tahunan Ustusa/an i juru pemutus perkara pengadilan I Suberu polisi adat & penjaga ketertiban Meo panglima p@rar:gpenjaga pertahanan dan keamanan Gb.]. Bagan struktur sosiaJ Bibnki Sumber: revisi hagan dari ekspcdisi Timor Aljau 20 II Kaiser diyakini sebagai anak Nena Anon Funon Anon yakni anak dewa matahari dan anak dewi bulan. Hal ini bermakna Kaiser Bibaki memiliki kuasa dan kesaktian untuk mengatur segala sesuatu yang baik dan luhur. Jika titahnya dilanggar maka akan ditegur secara alamiah misalnya melalui kilat ( Ken nena), , Istilah bahasa Dawan itu bermakna: Angln tldak baleh tiup, matahari tidak baleh menjemur, hujan tidak baleh membasahi Atupas/Koiser, Maknanya kaiser hanya baleh tidur, makan, dan bertitah, scrta tidak baleh bepergian. 5 Jurnal kebudayaan AKADEMIKA Vol. 4, No, l:Yahanes Gabriel Amsikan, "Mantaot Keorifan Ekalagi terhadop Pelestarion Lingkungan Hidup (Suatu Studi Etnaekalagi di Kolangon Orang Bibaki}", 2006:8. 3 6 IZaja-raja keeil memimpin sllkll-suku (allla/)6 yang tersebar di seluruh pcnjllru kerajaan. Secara umum, suku-suku ini digolongkan menjadi 2 suku besar yakni: Ama Naek Paisal1allnnu yang meneakllp wilayah Timur yakni Teme Ciompah dan Ama Naek Be!sikolll! yang mencakup wilayah Barat yakni Am!otis Amuna. Kehidupan masyarakat bersifat sosial kolektif yang mengutamakan kekeluargaan yang diatllr dalam hukum adat sctempat·'. Kaisar tidak memutuskan perkara karena diyakini bcrtindak arif dan pcnuh kasih sayang tetapi melalui para allla! dan us/usalan. Aluran adat dilaa!i dan dipercayai . .I ika mclanggar, dall1paknya lidak hanya bagi pelanggar tClapi juga bagi seluruh warga kampung misalnya te~jadi bencana kelaparan. 2.2. Proses Pembangunan SOllaj Naek paull Leu Sonar twek pmm Ie 'u scbagai kediaman Kaiser rnenjadi simbol persatuan seluruh suku. Proses pcmbangunan hanya akan bcrlangsungjika kedua suku besar ama naek bena naek l'aj,\'(l/1wIt1I1U dan Be/sikolle hadir bcrsama dan mengerjakan tahap demi lahap sceara scrempak dan bcrgo(ong royong 8 Proses pcmbangunan Son,!! dapal dikatakan sebagai pesta rakyat yang (crbesar di kerajaan Biboki. Di sini, semua warga dihimpun dari seluruh pcnjuru l3iboki. Kaurl1 lelaki bekerja membangull atap dan kaum perell1puan bertugas memasak dan menghibur para Iclaki yang bekerja dengan nyanyian dan tari-tariall seperti bone//tehe 9,jut !nanu (adu ayam), likurai, gong. Dalam pengerjaan Sonaj naek paun Ie 'u, alllaj Paisanaunnu ll1engerjakan sisi timur dan omaj Belsikone mengel:iakan sisi barat sehingga pada akhir pembangunan Sona/, mereka akan bcrtemu di lcngah bangunan. Dalam proses pembangunan, kinerja diawasi dan mcngontrol oleh suheru. Dari penjelasan ini, maka dapat disimpulkan bahwa yang terlibat dalam budaya tektonik Tamkesi adalah suberu, amaj Paisanaunnu, amaj Belsikone, uskuiuan dan masyarakat Biboki. Masing-masing omof menjadi semacam dewan perwakilan suku-suku kecH untuk menghimpun aspirasi rakyat dan mempermudah koardinasi misalnya pembangunan sonof dan penyerahan upeti. 7 Ada ungkapan oenonom so; mo/iot yang bermakna harafiah madu itu bersi!at lengket. Maknanya adalah res;ka akibat tindakan seseorang menjadi tanggung jawab sendiri. , Dalam tradisi Bibaki, Paisanaunu dan 8elsikone dianggap adik kakak yang harus bekerja bersama dalam ikatan keluarga. 9 Tarian yang setiap penarinya saling berpegangan tangan membentuk lingkaran dan berputar 6 sambil melantunkan pantun. 7 USIF KOKO / Kaiser "'~"'-'-~--"-----'-"'" Uskenot J I jloubicara_ , Nayulopo bew' 1 t m~dan I ............... _ - Arnaf BELSIKONE Arnaf PAISANAUNU i Ustusolan , I Suberu I ijurupemutus_pengadi.... : i poIisiadat & peAjaga ketertiban l~~_ I ~.an ' pertahanan... (~.--- ,-, -------- Gb.2. Bagan struktur sosial Biboki dengan aktor yang tcrlibat dalam proses pcmbangunan Sona/Paull Le 'u Sumbcr: rcvisi bagan dari ckspedisi Timor Arjau 20 II Proses pcmbangunan Sona/ dibagi mcnjadi 6 lahap yakni proses pembongkaran Sonar lama, tahap pcrsiapan, L"1hap pcnanaman tiang agllng~ pemasangan komponcn bangunal1~ pemasangall puneak atap, dan upacara pcmasukan bcnda kcramat. Pcmbahasan proses di bawah ini bcrdasarkan litcratur dan obscrvasi di lapangan, 2,2, L Proses Pembongkaran SonafLama (Holok) Sctclah melihat kondisi Sonar naek paun Ie 'u yang rosak, Kaiser dan tetua adat mcnyampaikan kabar tcrscbut kepada sclumh rakyat Biboki melalui uskenal dan ditcmskan pacta siomlasi scrta kabu. Secara umum, rekonstruksi menjadi tanggung jawab rakyat biasa di bawah pimpillan amar Belsikone dan Paisanazlnnu. Yang membangun SonafNaek paun Leu adalah rakyat biasa bukan kaum bangsawan. ApabiJa tanggapan dari rakval kurang baik, maka suberu selaku polisi adat akall tumn Langan untuk mcnegur dan mcncari solusi. Jika tanggapannya baik, maka amaf Belsikone dan Paisanaunnu segcra bermusyawarah membahas rckonstruksi dan memulai pcmbongkaran Sonaf yaJlg rusak pada hari yang ditentukan di lOpOlO Tanlkesi. Material 10 Lopo merupakan bangunan yang mempunyai dua fungsi di Tamkesi; pertama sebagai tempat pertemuan (ruang publik) dan sebagai lumbung di bagian alasnya. Ada 2 jenis lopo di Tamkesi, lopo keluarga (milik sebuah keluarga) dan lopo kompleks (milik raja), 8 dipilah bcrdasarkan material yang masih bisa dipakai ulang dan rusak (lihat GbL 3). Sc1anjutnya, dihitung perkiraan kcbutuhan material untuk rckonstruksi. Gb3. Suasana mpat masyarakat Tamkesi di lopo. Surnbcr: revisi hagan dan ebl>edisi Timor Arjau 2011 2.2.2. Tahar Persial"lIl Ama/, Belsikone dan Paisanaunnu bcrmufakat untuk rnembagi (anggung jawab: menyiapkan bahan. mcnentukan bcntuk bangunan, hingga tckn;s pcmbangunan. Selama beberapa waktu, ama( diberi kesempatan untuk menyiapkan perkakas dan mengumpulkan material bangunan dari scluruh rakyat Biboki sepcrti alang-alang, bambu, petun, ijuk, kayu putih. Material yang dikumpulkan masyarakat berasal dari lingkungan sekitamya". Perkakas yang perlu disiapkan bempa parang (beansa), linggis (kanu), p;sau (base), kapak «(ani), batu asah (nokeh), dan pahat. Setelah semua perkakas siap, dilanjutnya pcnebangan poholl ulltuk ka yu dalam pcmbuatan tiang. Pengambihm material di \Vaktu yang tepat dipercaya mcnjadikan bangunan lebih awet. Pengambilan material diambil langsung di hutan. Jika ada material yang berada di wilayah ulayat adat atau tempat dikeramatkan misalnya di sekitar mata air, dilakukan upaeara adat terlebih dahulu untuk memohon izin penunggu setempat. Upacara dilakukan Karakter lingkungan Timor Tengah Utara termasuk pad a karakter tropical savanna yang cenderung lebih kering daripada lingkungan hutan hujan tropis. Tanaman yang tumbuh di lingkungan tropical savanna adalah rumput, alang-alang, pohon dengan jarak yang tidak terlalu dekat sehingga menciptakan kana pi yang besar. 11 9 dcn2an perscmh:1iwll tCn1ak scpcrti ayarn yang discsualkan ckngan \\'arna dari sctiap suku tcrscbut. Hal ini mcrupakan simbol hannonisasi alam dan Jllallusia \'ang IClap dilaga. Material yang dikumpulkan rakyat diberikan kcpada Ama(J3c/slkonc dan Paissanaunl1l1 untuk kemudian dibawa ke kompleks Tamkcsi mcnggunakan truk Hal ini menimbulkan bcberapa masalah schingga pcmbangunall sonar scring lcrhambat. Hambal,m yang ditcmukan diantaranya: infrastruktur mcnuju kompleks Tamkcsi yang bcJum berupa jalan pcn~}c.waan aspaJ (masih bcmpa tanah), ckonomi pcnduduk schingga truk yang baik tidak terjadi (truk mogok di jalan, dsb). Dan tentulll'a, hal ini lllcnimbulkan kesulitan dalam membangull, karena material yang tcrkumpul dari kedua amal ini terkadang tidak sama, sehingga bcberapa proses sering tertunda. CJb.4. Foto material S01Jf?/" nl1ek pml!l je 'u Slunbcr" Dokumclltasi pribadi Scsampainya di Tarnkcsi, material-material dari masing-masillg ama/ dilctakkan oi uua tempat yang berbeda; iapangall di scbc!ab Timur llntuk material yang dikumpulkan oleh (/il/{?f" Paismmaunu, Japangan di scbclah Barat untuk (llJ/({/ Helsikone. Hal Illl scsuai dcngan pintu rnasuk kedua ama( ini ~.'ang Juga bcrbeda_ Pimu Timuf untuk af}]ql Fai.ytmnaUI1U dan pintu BaJ(u untuk amaf Belsiko}1e 10 .,_.:Jp'iI1g;m .",,,,;.~:d~~iE.~')"~~':o'(~~~ Ii Ll,')(;T!.':.';:ll1 -j ,"'," imniBeisiko1lc / Gb.S. Kompleks Tamkcsi dcnganlokasi Sona/Polln Le 'u, pintu m:1..<;uk kcdua amt~l dan Japangan Bm'at dan Timur lennpat mcnaruh matcrlal / hall all b,mgunan Sow{dm·j kcdua (JII/(!f Sumbcr: Gambar kompleks Tamkc>si ::;;: dokwl1C:lllasi Arjau o diagram plHtH dan JaplJJlgan: dokumcntasi pribadi 2.2.3. Tahap Penanaman Tiang Agung Bcntuk denah elips dibentuk dengan tali yang ditcg,mgkan tcrhadap dari as antara tiaJlg induk sehingga tcrbentuk lingkaran utuh. Ukuran biasanya berdasarkan kcsepakataJl amal Paisanallnnu dan 13elsikane dengaJl mcmbandingkaJl dcngaJl proporsi tinggi tiang agung. Ukuran SonafPaun Leu yang dibuat sckarang dcngan radius mayor 3 m dan radius minor 2,5m. Sebelum tiaJlg agung ditanam dalam tanah, dilakukan upaeara dengllil pengoroanan tcrnak scpcrti ayam, babi, atau kambing. Darah hc\van pcrscmbahan dialirkan kc dalam lubllilg (bola) yang dipcruntukllil untuk ti,mg disertai doa olch tetua ada!. Hal ini dipcrcayai mcnjadi dasar pondasi yang kuat untuk bangunan karcna telah dirnohookan {zin bagi iciuhuf dan roh-roll pcnunggu. FoisGnounnu mc:nycdiakan tiang nJ all1[~( (ifni ka:---'lI malOne ~iang ditanarn di bagian matahari ler-bit/neon sacn :,,',mg dinamakan liang anpupu. Belsikone mcn~lediakan tiang !Ii aiJU?(di baglan m::nahari tcnggclam/ncon ll.'<!/un :,-ang dinamakan liang mWIO/m'/C' 11 ,..,.. .. - ~' .-;~;; r:ic~':..f:...s i' 'co""" .. ,. J ! iI ~"-., ------...: ~,A...~ ., ". '.' ",.---, r :) j ·t 'i ;; .:': Gb.6. Dcnah /')0110/ Paun Leu. Sumber: Emanuel Agung, 2011. Sctclah scmua liang tcrtanarn, dan diianjutkiUl pcrnasangan suaf naik (sepa//aena SU/CI) yang dipasang di mcnghubungkan 2 tiang ni aim?! Di a1as laena sldcl ini, scmua sU(~l {(lrnponi dapat tcrpasang. Sclama proses pembangunan ,\'017Q{ di tiang m airJql dipasang bendt.ra !11crah (Uki k{-jJCl1 penayufh) ~:ang dipcrea),"ai mcnccgah bcrbap,ai ganggu,an dalam proses rckonstnlksi. Ubr. 7. Tl<mg Agung. Sumhcr' r>okumentasi Pribadi Tiang agung (ni ajn{~j) memiliki fllngsi pcnting da!am bangunan. Sclain mcnjadl struktur utama yang mcnopang bcban lnwgunan, tiang ni aiJ1c{/ dianggap mcmiliki nilai magIS seb!ngga dijadikan tempat mcminta berkat (halon) sekaligus mcnghormati lelubur. Tiang ini bcrjumlah 2 buah yakni di sisi timur (nenG ,men) simbolmaskulin dan sisi barat (neno n1(~f7J.i1) simbol fcminim. Tiang agung tcrbuat dari kayu mcrah/mGlane yang dianggap kayu paling kual di Biboki dan mampu menopang slruklur bangunan hingga puluhan tahuIl.Tiang ncno sac}] I11cmi1iki tinggi 0,60 III dan neno mqfim mcmiliki tillggi 6.00 m. Tinggi liang neno ,\'Oen !cbih lingg! dikarenakan timur dianggap lebih sakral dan pcnting. 2.2.4. Pcmasangan Komponcll B3ngun31l Setelah pcmasang f1I amat: dilanJutkan pcmasangan tiang kelilinglni ana. Jumlab liang kcliling bcrjumlab 28 buab yang dibagi rala anlara ama! Paisanaunnu dan Belsfko"e. SctcIah pcmasangan ni ana. dilanjutkan pcmasangan slJ.c{f ait1c{f bcrupa kayu yang bcrfungsi scbagai usuk jari-jari SliolaiJ7{~lbcrjumJah sckitar 50 nlas yang harlls dipasang lcbih dahulu I11cnjadi spar (fbr. X. Pcmasangan ni ana (tiang kdilingj yang bcrjumlah 2g boa!t pill!U .iUg.fl dipasang ul1tuk lncmperkUi.:.l slrukluf dindinr Sumber: DokumcnhL<;;i P'[ibadi 13 Gbr. 9. Dilanjutkan dengan pemasangall sua!ailUif(scbanyak 50 buah, scmacam kaso) Sumber: Dokul1lcntasi Pribadi Dilanjulkan pcmasangan .l'1Iaf kua ji:I, bcnluknya seperti suafa;naf dcngan ukuran yang kbih kccil untuk mengisi ceJah longgar di antaranya. Jumlahnya scblar 20 buah. Setclah H:rpasang dilanjutkan pcmasangan /ata/lOmpani sckitar 28 ruas raJa mcnggunakan pi nang yang dibelah keeil supaya clastis dipasang mclingkar pada SlU?!' untuk mcmbuat profll atap. Tampan; diikat dcngaI] nOl1oiuman bane, sCicnis tali hulan seperti akar bcringin. Obr. 10. Detiljoin anlaw kolom dengun buIok. Sumbcr: Dokumcntasi Pribadi SCpCl1i yang dapat dilihat pada gambar. tcknik sambungan sunol adalah tanpa paku. Material baI1g11nan SOl1alnaek pa1ll1 Ie '" dihubungkan dengan sistcm pasak dan taji dan ikatan dcngan rali hutan (no17o t7ayu/cl) atau ljuk. Tali mcnggunakan ijuk dirol terus tanpa putus schingga sctiap clemen bangunan saling bcrsambung mcnjadi saiu kesatuan. 14 ISJllgunan yang J11cnggllnakan sistcm hubllngan SCPClii itu akan mcnghasilkan konstruksi ~:ang masih bisa bcrgoyang-goyang dan mcrupakan sistem ro1. Sistcm ini mcmungkinkan bangunan ini tahan gempa karena ballgullall flcksibcl tcrhadap gaya vang ditimbulkall gcmpa baik horizontal, vcrtikal, maupun kombinasin~'a. Gbr. 11. Detil join antara kolom-pondasi batu, kuscn pintu dcngan balok kusen pintu, kolom-balok dan ikatan perkuatan-nya Sumber: Dokumcntasi Prihadi Hi!a tcrjadi gcmp3. bangunan memang tcrguncang tapi sctiap tumpuannya mampu Illcn~:csuaikan arah goncangan schingga tidak mcny'cbabkan kcruntuhan. Sclain itu, m<licnal alang-alang \ang rclatif ringan, mcmbcrikan bcban kOllstruksi ~·ang rclatif ringan sci1ingga mcngurangl rcsiko kcruntuhan akibat gempa. Di tn~wnh in! :'!.cbbh gam bar pemasangan komponcn bangunan, r'nuJai dari penl(lS3ngan papan lantai, pcmbagian ruangan sampai pemasangan penutup atap, Gambar dibuat seeara digitaL karcna ketika survei, bangunan belum selesai, baru sampai pada proses yang tdah dijclaskan scbclul1111ya, ~l. IK:masangan su(~rai'I(!( ,·<lllg tclah ~desai. h. 15 pcmasan~an papan hmtai. d. pcmJ:l<;angan penutu)) atap. (, pcmilsallgan !ala'fall/pal11 (scm<lcam rcng) dan pemasangan djllding pcmbagi !lIang. Gbr. 12 Proses pcmasangan kompoen bangunal1. Sumter: Dokumentac;i Prihadi uskuluan 12 bckcrja mcngukir tiang SO}1Cd: Di samping kcsibukan pemasangan atap, Ukiran bc.rbclltuk kl'.!Upat. pcrsc.gi panjang dan scgitiga mcngikuti motif kain tcnun ~/ang d;kcnakan IX·lra \)angsaw;:m Bibok! Motif yang sarna dilcl11ukan pada tato dan pcriuk khas kc.r~lJaan Biboki. (lhr. 13 Motifukiran yang ada l:k'lcia hangunan sona/dan kain tcnm). Sumbcr : Dokum.cntasi Pribadi i):lP'll. d.iiiha! dan gambar-gambar ell atas, pcngolahan material (kayu dan bambu) mcnjadi bailan bangunan (kolom, baloL dll) sangat minim, Tidak ada proses pcnghalus3n bcntuk d~Hi tiap materia! Bcgit.u pub dcngan motif~motif ukiran yang digunakan, masih sang<"t1 !)skuiuan dJri k2ta luon yakni nW!lli<is/menu!is. Us dari kata USi/u5ljyang menunjukan gelar b;)IlgsJvv'Jn rnenengah di keraj2;.';n biLlOki. Tugas utamanya adalah me!ukis periuk istana dari tanah liat pnda zaman dahu!u. 16 scdnklI1a Tulisan Ill! mcn~"implllkan ba!nva buda}'a tektonika mcrcka tcrkait dcngan pcmahaman [he raw yang dialukan olch Claude Levi-Strauss, yang berarti masih mentah (primitiJ} Hal ini didukung oleh proses memasak nO'a yang juga masih sangat sederhana, misalm·J avam rebus (tanp" bumbu) dihidangkan bersama nasi putih, garam dan cabai atau babi panggang dimakan bersama saus darah dan sopt (semacam arak). Hal JIll berbcda dengan budava Jawa yang clemcn bangunannya (tcmt't1l1a bangunan kcraton) diukir sc(krnikian rupa, dCllgan finishing yang bcrmac3m-macam. Sclain itu, kolom dan balok diatur scdemikian rupa schingga 1l1emiliki simbol-simbol tcrtentu, tcrutama dalam Joglo. Hal ini juga sesuai dcngan apa yang dipaha1l1i sebaga; the cooked olch Claude Leyi Strauss sebagai oposisi dari the raw. Makanan yang dibuat di Pulau Jawa Juga Icbih bervariasi cara dan bumbu masakruillya dibruldingkrul dengrul di Tanlkcsi in;, misalnya gudeg, opor, sora, dll. 2.2.5. Pcrnasangan Puncak Atap Sctclah pc:masangan map SelCS<Jl, dilanJutkan pcmasangan puncak atap. Puncak ak1.p/suan no berupa hlasan 2 !anduk }:ang teibuat dari ijuk. Fungsi tanduk ini untuk mcnunjukan t:mur d~U1 barat scbag~i tcrnp~t rnatahari tcrbit dan tcrbcnam yang mertlpakan simbol maskulin dan femilllll1 Masyarakat timor meyakini Matahmi terbit sebagai laki laki, matahari tcnggclam scbagai pcrcmpuan. Ubf". 14. :-;ollq/Pmm Leu yang sudah seJesai. Snmbcr: Dokumcntasi Prihadj 17 Gbr J 5. FOln ~lL:!p 5<11,111 Siltll S()J/{~(darj bagian dalam Sumk! ])okum~ntasj Prihadi Sctclah pemasangan puneak selesai, semua yang bekerja turun dan diberi sebotol SOP' untuk dilanjutkan upaeara pendinginan Sonal(meniki oerene) dengan mcmpcrsembabkan hcwan sembclihan bias3ny'[! b2bi. Danh bewan pcrscmbahan dipcrciki pada tiang agung scbagai pcmbcritahuan pada lcluhur bahwa pcmbangunan S(}}/(~( sudah sclcsai dan berharap kchidupan schari-hari rakyal Illboki dibcrkati oJchnya. Sctclah upacara selcs;:li. atrakSl buda\'a dilalljutkan. Para 1)L~!llaIlgku tari~U1 danah tari likuJ"{lI. hone! dan gong adat bcrmllS\a\l;arah mcmbicarakan !c.bill lall.1ut mcngcnaJ kapan peJaksanaan upacara pcrnasukan bcnda kcramal yakni tal1osok dan kelewang pemali (win/eu) daJarn Sonar ()br. J h. Suasana pr':S!<l rakyat Tmllkesi. SUlllbcr: DoJ..:llm~ntasi Pribadi 18 2.2.6. Upacara Pcmasukan Benda KenlIllat 1\:(' Dalam S'(}fll{l Di tiang ni aillt{f dipercayai semua arwah 1eluhur lIsU?bangs,1\van dan Kaiser Biboki tcrdahulll dihimpun. Ha! itu di tandai dcngan pem:Jsangan !uJlusak L< dan kelc1l'ung pmna/i (suin leu). Untuk mcmasukan hcnda keramal di dalam .<:';I.!//(~/llaek 1){1II1l Ie '/I, dilakukan upacara dan pcray"aan bcsar-bcsaran. Pcray'aan ini sebagai ungkapan s:'lIkur alas pcmbangunall S017q/ dan pennohonan berkat pada leluhur. Biasanya. scmua hangsawan akan dalang mcmbawa babi ayam untuk dikorbankan lIntllk para Iclullur dan dis:llltap hcr:-;ama rakyat. Di tiang itu dipcrcayai SCJnlla anvah Icluhur u:-1if/hangs:l\\-an dan lAj~1 hihoki tcrdahulu yang telah mati dihimpun. JVlercka meyakini ,)'OJu'?/tidak sekedar dihllni raja yang masih hidup tctapi selurllh anvah lcluhur tcrdahulu. J--Ia! illl tli tandai dcngan pemasangan tanasak di liang agung tcrscbllt dan kelcU'(mg I'{/l/w/i (suill le/l). Untuk lllcmasukan benda kcramat di dalam j)'Olu?ldilakukan upacara dan ]hTayaan.Pcrayaan ini scbagai ullf_:kapan syukur pcmhangull<lll SOIl({f dan pCr!lwi1nnall h:rkat pilda Iclllhur dilll diltlkukall hcsar para Icluhur. 2.3. l)cl':1watan dan Pcngawctan Bangun:1n Pcngambilan material di waktu yang tcpat dipcrcaya mcnjadikan bangunan Icbih awel. Dari kesclurllhan bangunan, bagian yang paling rentan rllsak biasanya dinding dan atap. Kctcbalan alang-alang mcnjadi faktnr yang mcmpcngaruhi scberapa lama hangunan dap;]t bertahan, disusul olch bambu pada bagian clincling, dan akhirnya kayu yang dipakai untuk liang, balok dan bibh ialltai. Terdapat pcrbcdaan Jll<lsa lapuk dalam clemen bangunan schingga masa pergantian material bcrbcda-bcda. jVlasalah ini diakomodasi sccara baik dcngan solusi sistcm konslruksi y.',mg mudah dilcpa:-;kan baik scbagian maUptlll kcscluruhan untuk perbaikan bangun<tn,'"l 13 Tonasak adalah wadah sirlh pinang milik lelL!hur. J:' i<uliah urnUIil jun 21 - Universitas Khaerun, Ternate: Prijotorno, Joser," Arsitektur Nusantoro- /\rsitekwr NOUn(]Ofl, [Jukun Lindungon (Scbuoh F?eoncntosi Pcnaeto/Juof) /\rsitektur Trodisionofj. 2010 19 .:\sap dapur )'ang mcngcpll! dar! {lOU?/ (tungku) herfungsi jup.<-! lllllUk mcnga\\'ctkan bangllnan, Asap bcrCungsi mcngurangi kelcmbaban dan mcmatikan ulal ulat/hama untuk hangllnan sehingga tctap awet.Hal ilU terbukti pada jagung yang {ctap ;l\vcl berbulan- bulan hanya dcng,m mengasapinya di dekat tungku. Biasan)''-!, bangul1an 1l1<lmpu bcrtahan 15- 20 tailull. !'dclalui pembahasan eli alas, dapat dilihat bahwa budaya tektonik "I amkcsi, dalam hal ini bcrkilitan dcngan pClllbangunan S()JI(~( pO/Ill Ie '11, clapat dij~lbarkan sccara singkal scbagai bcrikut: • Akl01" yang terlibat dalam proses pembangunan lIsku/u(ln, • SOl1t{( adalah uskenof, suberu, ([mq! Be/sikone dan seluruh rakyat Kerajaan Bibnki. WIU{( Paisonnalillu, Proscs pcmbangunan Jiang tcrbagi mcnjadi 6 tahap masih dilaksanakan sampat S;Ui ini, namun pad:l tiap tahap-nY,-L pcmbangunan ml..'ngalami bchL'rapa hamh:H;lIl, tl'rUl<!1l1a pCllcntllan wak111 5;Wl akan mcmhallgllll yang ].;llr;lll!.~ lllcncnllJ k;!]"l'11:1 pcngu!1lplllan lll;lkrial terhambal. IIal ini juga dipcrkirakan akib<ll d:lri llh.'llllrtllH1Yll lls!l koko yantl sudah dii!1lcrknsi kckll:lsaall kills!'!" atall Indonesia yang Illcn~anut (kng:lll ')iSI(·111 pClllcrinuh sistclll RCPliblik dcngan Presidell sehagai pimpinan tcrtinggi. • P~1da prinsipnya, budaya tektonik Tamkcsi bclum banyak berllbah, baik dari scgi tahapan pembangunan) material dan perkakas yang digunakan) sistcm kOllstruksi,join antar clemen bangunan yang digunakan, aktor j.'ang tcrlibat scrta ritual yang dijalankan pada proses pembangunan iersebui. • Pcrubahan yang sangat nyata adalah fungsi dari smu{( itu scndiri. Kai::.;er tidak akan lingga! eli S'mu?lPmm Le 'u, bahkan tidak tinggal di dalam kompleks. Beliau tinggal di dckat Kupang. O!ch karcna illl, rungsi dari S()l1(~/pmm leu yang dircllO\"asi hanyalah scbagai simbol budaya. I'vlasyarakat Biboki masih mcmpcreayai hcncana kcbulljagung yang hanjir eli saat kemarau bcrkcpanjangan adalah akibat dari hc!um rampungny~l pcmbangunan alas . .ladi ,)'O}]({( Pmm I.e ,(;OJU{( Palin kuat, bahwa 'II karcn<l hambatan-halllbatan yang 1('1:111 discbulkall di iJe 'u dipcrbaiki karcna kcpcrcayaan mercka yang masih cukup SOl/a! yang baru akan Il1cmbawa bcrkah yang !cbill kcpacb mercka. 20 BAH 3. KESIMPOLAN Budaya TektoniK Tamkesi sangallcrkait pada sistcm sosial masyarakatnya. Hal illi sangal tcrlihat karcna yang dibangun adalah S'olU-!/PaUl1 Lc'/I yang merupakan istana kaiser. Jadi aktof-aklor yang tcrlibat dcngan tllgasny,l masing-masing mcmpcrlihatkan sistcl11 struktllr sosial kcrajaan Biboki yang entail akan bertahan bcrapa lama Jagi. Sepc!"!! yang sudah discbulkan di alas. aktor-aktor yang tcrJibat adalah lIskcllal (juru bieara kerajaan), .'ntbe}'u (polis! adat), lIsku/w.lI1 (pcngukir). al}](~f PaiSSOn(lUlltJu (raja kccil ~/aJlg lllcnguasai wilayah Timur kcrajaan Biboki). (lfl/{?f BelsikoJ1c (raja keci! yang menguasa! wilayah Ilaril! kerajaan Biboki) dan seJuruh rakyat Iliboki. Sc!ain itll, tradisi mcmbangull mtlsih dilaksanakan yang terdiri dari 6 (enam) tahapan pembangunan :vang di dalalllJ1y'a tcrkandung ritual-ritual adat. Di bawah ini ad;:tlah tabel kc-cn:lm tah:lp<ln ter.schUI hcrS;lJl1,l ;lktnr yang Icrliba1 di da!a!llllY;l, ritual ad;l1 \';lJ1g dijab'lnkall. material dan pl'r;l!alall yang digunakan: TAliAi'.\N , Al\TOH 1______ Pcmbongkaran SOlJoli·wlIO RITUAL AIl.\T ___ ""' __ ,, ________________ _ I I/skelJal, ,)'lIherll, Allla/PoisalinalllJlI, Amo/T' ~_~,.". I 13dsikone dan Rakyat Persia pan ------~. '-"---T-~;;il~~I'Il, AJl1(~lP~l-i.~:~';;;;wun;~-:Amaf/3ds'jkon(;' Pcrscmbahan dan Rakyal Penanaman Tiang Agung ,)'11 ber /I, Tcrnak :;i7;;~7lp;;i~;';;11 aU 1111, A l~~TTi'~i~·Tk7;;;~·-·~r . . Y;';;;;;lli;a 11 an Ilernak :~: ,:~ : : ,~': :_:_~(_,),~_~I,-,:-n\-:, _I i;~;::~~:,;,:':;::,;:~ ~"m"~-I lernak dan Pesta Pesta I\.:rayaan Bcsar-lksarall. Tiap ritual ad at )'ang di!aksanakall ada!ah pcrm!ll!aan bcrkat kcpada proses pcmballgunan terse but dan pcrmintaan bcrkat kCIl1;:1kmuran dan kescjahteraan 21 SehtfUh rakyat Biboki. jVlatcri:ll Y:lll!2 di~\ll1akan bambu, ijuk, kayu putih. i\·lmerial yang dikulllpulkall Illas y arakat bcrasal dari INJUII, dalam h;mgIIIW!1 SOlla/ Pallll I.e'lf ini adalah alang-aiang. i lingkungan scki1arny'a y,ang mcmpunyai karaktcr tropical savanna. Pcrkakas yang pcriu disiapkan bcrupa parang (!Jc{Jnsa), iinggis (konu), pisau (hase), kap;lk (/oni), batu asah (Jlokeh)) dan pahat. Scpcrti y'ang dapat dilihat pada gambar-gambar dan penjclasan yang ada eli bab 2, pengolahan dari material (mentah) mcnjadi bahan bang.unan 111a5ih sangat sederhana mcnggullaan pcrkakas y'illlg masih s<lngat scelcrhaJla diklasifikasikan olch Claude Levi Strauss scba.:..!ai bud;:i"ya the ro\\'. 22 pula. Hal jnj Amsikan , Yohancs Gabriel AfaJ?/aar Kear{jilJ? Ekologi terhadap PeleslOrian Lingkungol1 11/(1111', SUalU Sliidi El170ekO/ogi dl Au/uilgun Urong lJiboki (AKADEMIKA, .Itlillal Kebtldayaan Vol. 4, No.1, April 2(06). Frampton, Kenneth (1995). ,\(tl/(fje,~' on Tec/ollie ('u/tul"(\ USA: 1'AIT Press. Hcalh, Kingston, \V.1\'l. (2009). Vernacular /lrchileclure owl ReghJ7(l1 Desl.i!.ll." Cultural Processes and E'llvironmel1fal Re.\j)()JJse. UK and USA: Elsevier Llcl. Olivc.r, Paul (2003). Dwellings: The T--'enhh."ulu)" !lollse JVorld rVide. London and Nc\\" York: Phaidon Press. Prijolomo, Josef (20 I 0), Arsitektur NlIso11lora-.ArsiteklUr N(lUJlKlJ...!.L..~Q!!.!s.~. lJ.L.l--.lLu:i..u!.?,.i;.QL!:' ,"'chuah Reorientasi PeJ7g!j}((lh.!:[£{!J./.lT~~.'jl.f!.kuIT ..Tru(h\i(J.!.1.(.d (Kuliah ull1um Universitas Khaertln, 'rernatc) Prijnlnmo, Josef (2007), /lrsitekfur A'USUlllora :\1elll(j/l KCJliscaywlll (Catalan Kllliah .,\rsitcktur Nusantara: dikutip ci:!ri: http: '\\"\\·\\·.arsi!ckIUrindis.cu!1l. 5- November 2007,16:17) SaUllualL I lend (2006), LOjJo Reprcs("mosi SiS{(,1Jl ]Jllt/uro ..,·ltoin :\Ji.'/O JT[/. Dil1:iS Kcbudayaan dan Pari\visata Kabupatcn Timor Tcngah {Jiara:KCn1ll1CllaIlU Tim Pcnyusull Kamus Pusal Bahasa (200S») Baled Pustaka: Jakarta KOlJIliS 23 Besol" j]a/wso Indonesia, edisi ke 4, LAMPIHAN Gam bar baglan .)'ot/({/Paun i.e/{ (sumbcr Emanuel Agung. 20! 1). ---t3mpani ena yufa Kttcnmgall ell'mcn struktur bangunan: • • • • • • • • Nail1,naUan Ni nainal Ni [Jna · lanah · liang agung (crbuat dari kayu mcrah (malane) . liang kal'll yang dipasang mengclilingi Sona!' Non lae noel: : jingkaran clastis dari kayu pinang yang menghubungkan /'oena Yl~!a SlIa!' : balok kaYll yang dipasang horizontal mcnghubllngkan ni ainaf · kavll-kavlI llsuk berukuran sedang yang dipasang vcrtikal ka:vu-ka:·;u kccil clastis yang dipasang mcJingkar pada suaf alang-alang }"omIHlnl !illn 24 J1I ana LA,\] PIRAN 2 Daftar Hadir Seminar Penditian Budaya Tektonik Tamkesi LJ N IVERS IlAS I(;\TO LI!( PARAHYANGAf\! I.';\l(tJLTAS TLI(Nlf( r;-;; .•1~:i~~_~~r~~lna'lr,~T.•.......... Mira Dewi Setiawan, Ir., MT . _· . 29. 1 1'30-'-Na~~YY~~~ita Nugroho, ST, MT I~~ ~~LPau'us Agus Susanto, Ir., MT. 1/ 32 . IDr. :~rna~na~salur3' Ir MM, MT. 33. Dr. Rahadhian P. Herwindo, ST, MT. ~.-. ~ ~-.. ~ 1 Ricky Ibrahim, ST, MT . . 34 . ~ Rochana Esti Pramesti, ST, M . Sc Roni Sugiarto, ST, MT. 36. ._..........................•...........••• -~. Dr. Rumiati R. Tobing, Ir., MT 37. Ryani Gunawan, ST, MT. 38. I~~-~ I 40 . .._-_.. Prof. Dr. Sandi A. Sircg{)f, Ir., M.Arch I Tito Gunawan Wigano, I r . , MSA Willy S. Sumamihardja, Ir., Dip!.!ng 41. - 42. ~-.--- 43. -~~ .•.. ~-~--.---- Wulani Enggar Sari, ST., MT . --'---"-~-~----- Dr . y . Basuki Dwisusant 0 Ir., Msc 1 --,------,,- 44. Y. Karyadi Kusliansjah, Ir., MT ..-~.~ [~~~ Yenny Gunawan, ST, M Dr. Yasmin Suriansyah, Ir., MSP 46. ~-~-. 47. 48. --~---.-.- ..... A --- ProL Yulianto Sumaliyo Dr . Yuswadi, Saliya, Ir., M.Arch I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ~+....................... ~.~_ .._ ..~._.__ 1'lh\ · ·• I<L~// •. •. • •.•. I 'G?~,~.················~~ I' I I ! ,.,,, .:.., r ' . ~ ~.=.~-_.~_-. . _-~~~ J.••••••••.•• I I .......................................................................... _ .. J J