TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME Oleh: Nama : Wulan Kartika Wardani NIM : 135040200111089 Kelas :D PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 TEKTONISME Bentuk lahan dimuka bumi berkasitan dengan adanya aktivitas-aktivitas dikulit bumi maupun diluar bumi. Aktivitas dikulit bumi, termasuk didalamnya bentuk, susunan, lapisan bumi, dan perubahan dalam bumi, terdapat dinamika didalamnya. Aktivitas di luar bumi, antara lain pelapukan, pengangkutan, dan pengendapan. Proses aktivitas diluar bumi ini memerlukan waktu yang relative lama dan melibatkan beberapa tenaga, yaitu tenaga dari dalam bumi (endogen) dan tenaga dari luar bumi (eksogen). Proses yang berkaitan dengan pembentukan bumi 1. Proses Endogen Membentuk relief kasar atau halus pada permukaan bumi dar proses dalam bumi 2. Proses Eksogen Permukaan bumi pada proses ini terbentuk karena terbawanya materialmaterial akibat longsor, banjir, dan lain-lain. 3. Pengaruh topografi dan manusia. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan pembentukan relief bumi, sebagai berikut: 1. Teori Kontraksi Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya proses pendinginan sehingga di bagian permukaanya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran (Geopustaka, 2012). Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadinya proses pendinginan pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah (Geopustaka, 2012). 2. Teori Laurasia-Gondwana 3. Teori Pergeseran bentuk 4. Teori Konveksi Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut Robert Diez, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggerser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua (Geopustaka, 2012). 5. Teori Pergeseran Dasar Laut 6. Teori Lempeng Tektonik Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil. Pada teori lempeng tektonik, semua teori-teori sebelumnya sudah dirangkum dan lengkap. Gambar 1. Kurva dari perpindahan kutub utara magnet bumi berdasarkan hasil analisa arah kemagnetan purba yang terekam dalam batuan lava yang berasal dari hasil analisa batuan-batuan di benua Eropa dan Asia serta batuan-batuan yang berasal dari benua Amerika Utara. Kedua kurva perpindahan kutub utara magnet bumi membentuk sudut 300 dan apabila dianggap arah kutub utara bumi tetap ditempatnya, maka dengan cara mennyatukan ke dua kurva tersebut dapat menjelaskan adanya perpindahan / pemisahan benua-benua seperti posisi saat ini. Struktur dan Lapisan Bumi Ketebalan kulit bumi berbeda pada setiap wilayah tergantung ketinggian wilayah tersebut. Menurut Novitayani (2012) Struktur dan lapisan bumi dapat diurakan sebagai berikut : a. Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut : (1) Kerak Bumi (crust), merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi) dengan massa 0,3% dari massa keseluruhan bumi. Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100°C. Lapisan kerak bumi yang paling atas disebut litosfer. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu : Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. Kerak benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra. Kerak samudra memiliki ketebalan 50-100 km. (2) Selimut atau Selubung (mantle), merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi atau lapisan yang terdapat di atas lapisan nife. Selimut/selubung (mantle) disebut juga lapisan pengantara atau astenosfer dan merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000°C. Inti Bumi (barisfer atau core), merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi). Disebut barisfer karena inti bumi mempunyai massa jenis yang besar yaitu 10,7 gram/cc dibandingkan dengan kulit bumi (litosfer). Jari-jari ± 3.470 km dan batas luarnya ± 2.900 km di bawah permukaan bumi. Temperatur di inti bumi diperkirakan tidak lebih dari 30000C. Adanya bahan nikel dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat kemagnetan yang luar biasa. Lapisan inti dibedakan menjadi inti luar dan inti dalam. Inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200°C. Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500°C. b. Menurut sifat mekanik (sifat dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut : Gambar 2. Struktur dan Lapisan Bumi (1) Litosfer : Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 50-100 km, dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan yang mengapung diatas astenosfer. (2) Astenosfer : Astenosfer merupakan lapisan di bawah lempeng tektonik, yang menjadi tempat bergeraknya lempeng benua. Lapisan ini di kedalaman 700 km, wujudnya agak kental tebalnya 100-400 km. (3) Mesosfer : Lapisan ini di kedalaman sekitar 2900 km, wujudnya padat, terletak di bawah astenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km. c. Menurut susunan kimianya Menurut susunan kimianya bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan, bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai, bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Gambar 2. Arus konveksi yang menggerakan lantai samudra (litosfir), pembentukan material baru di Pematang Tengah Samudra (Midoceanic ridge) dan penyusupan lantai samudra kedalam interior bumi (astenosfir) pada zona subduksi. Bagian permuakaan bumi yang saling medekat dan saling menjauh, dapat juga saling bergeser karena magma (cairan panas dalam bumi) selalu bergerak sehingga mengakibatkan mantel pecah dan menjadikan permukaan bumi memiliki ketinggian yang berbeda (menghasilkan retakan). Dapat juga lempengan permukaan saling bertabrakan sehingga salah satu lempengan akan naik dan membentuk topografi yang berbeda. Gambar 3. enampakan Pematang Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge) yang berada di Samudra Atlantik Gambar 4. Proses pembentukan material baru dan periode polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan dasar lantai samudra sejak 3.6 milyar tahun lalu (atas) hingga saat ini (bawah) Topografi Dalam Laut Pembentukan topografi dasar laut terbentuk sebagai hasil dari dinamika bumi / peristiwa gelogi yang terjadi pada wilayah batas kontinen, yaitu: Transform yaitu mengalami pergeseran dengan arah yang berbeda terjadi pada wilayah batas kontinen. Divergen yaitu pergeseran saling menjauh antar batas benua. Konvergen yaitu pergeseran saling mendekat sehingga terjadi pertumbukan / zone subduksi. Gambar 5. Batas-batas lempeng : Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah). Gambar 6. Jenis Batas Konvergen: Obduction/Obduksi (atas) dan Subduction/Subduksi (bawah) Gaya Tektonik 1. Tektonik epirogenesa Gerakan vertical yang lambat yang meliputi daerah yang luas, misalnya benua. Terdapat 2 macam tektonik epirogenesa, yaitu: a. Epirogenesa positif (kedalam bumi ) biasanya disebabkan oleh beban, misalnya sedimentasi, lava, dan lain-lain. b. Epirogenesa negative (keluar bumi) berupa pengangkatan. 2. Tektonik orogenesa Gerakan tektonik yang meliputi wilayah yang sempit, misalnya pembentukan pegunungan. Gambar 7. Pembentukan pegunungan di Amerika Utara dan Amerika Selatan sebagai hasil konvergensi lempeng Struktur Diastropik Struktur pelapisan yang disebabkan oleh gerak diastropik 1. Pelengkungan (wraping) 2. Pelipatan (fold) 3. Retakan (joint) 4. Pengangkatan (fault) DAFTAR PUSTAKA Geopustaka. 2012. Modul Sejarah Pembentukan Bumi. From : https://geopustaka.files.wordpress.com/2012/11/modul-2-2-1-sejarahpembentukan-bumi.pdf. 28 Februari 2016 (20:45).