Strategi dan Metodologi Pelatihan TUGAS KELOMPOK STRATEGI DAN METODOLOGI PELATIHAN Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sekolah dan Diklat Dosen : Dr. H. M. Entang, M.A. Disusun oleh: KELOMPOK I KELAS A.3.1 1. CATUR HIDAYAT NPM. 072112062 2. INDAH PUJIASTUTI NPM. 072112071 3. JUMALI NPM. 072112072 4. SRI WULAN NPM. 072112085 5. TRESNA S AMELIA NPM. 072112087 6. SADARMANAH NPM. 072112082 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS PAKUAN 2013 1 2013 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua organisasi saat ini dihadapkan pada era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat. Globalisasi akan terus berlanjut seiring dengan dinamika perubahan lingkungan. Dalam ekonomi global, barang, manusia, kemampuan/skill, dan ide bergerak bebas melintasi batas suatu negara. Untuk menyusun strategi dalam persaingan, organisasi perlu memperhatikan lingkungan internal dan eksternal yang akan berpengaruh dalam menentukan strateginya. Dalam lingkungan internal, sumberdaya dan kemampuan unik organisasi atau perusahaan merupakan sarana utama dalam meraih keunggulan persaingan. Salah satu sumberdaya yang dimiliki organisasi adalah sumberdaya manusia, yang perlu dilatih dan dikembangkan melalui pelatihan dan pengembangan (Michael A. Hitt et.al., 1997). Sumberdaya manusia sebagai aset terpenting, memiliki peran strategis dalam menghadapi persaingan. Kualitas dan kompetensi anggota organisasi dapat dijadikan sebagai alat untuk meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) dan membawa kesuksesan organisasi. Melalui pelatihan (training) dan pengembangan (development) secara efektif keunggulan kompetitif ini dapat diraih. Dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat, program pelatihan dan pengembangan tidak lagi sebagai suatu pilihan, tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan. Pelatihan dan pengembangan perlu dikaitkan dengan strategi organisasi dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Perubahan strategi akan berdampak pada program pelatihan dan pengembangan. Dalam kenyataannya seringkali program ini masih terpisah dengan strategi organisasi karena line manager belum dipersiapkan. Bahkan ada beberapa organisasi yang menganggap biaya program ini sebagai cost, bukan sebagai investasi. Meskipun program pelatihan dan pengembangan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi lebih banyak manfaat yang dapat dipetik oleh organisasi 2 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 Pendidikan dan pelatihan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa Pendidikan dan pelatihansangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan. Tidak terlalu jauh dalam lembaga pendidikan, Pendidikan dan pelatihansering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga pendidik yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn pendidikan. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja pendidikan mungkin sudah memenuhi syarat administarasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja pendidikan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia pendidikan sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak instansi pendidikan untuk memfasilitasipendidikan dan pelatihan karir para tenaga pendidikan guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, efektif dan efisien. Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga pendidikan yang bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pendidikan dan pelatihan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Management thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari kemungkinan terburuk dalam kemampuan dan tanggung jawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukanpendidikan dan pelatihan karir. Dengan melalui pendidikan dan pelatihan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya. Pemanfaatan potensi manusia sebagai sumber daya memerlukan suatu perencanaan yang baik, pelaksanaan yang konsisiten, dan pengendalian yang kontinyu, dengan maksud agar tujuan yang dinginkan dapat 3 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 dicapai dengan efisien dan efektif. Untuk itulah diperlukan adanya sistem pengaturan sumber-sumber daya yang ada termasuk didalamnya adalah manusia. Pengaturan tersebut akan membantu perusahaan atau organisasi agar mampu memberdayakan potensi yang ada secara terorganisir sehingga dalam ketenagakerjaan dibutuhkan suatu manajemen SDM Penetapan cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan faktor terpenting dalam proses perencanaan strategik, Cara mencapai tujuan dan sasaran atau strategi merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya pemilihan metode pendidikan dan pelatihan. Cara dimaksud dapat berupa penetapan kebijakan dan program operasional dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi. Strategi merupakan terjemahan pemikiran kepada tindakan yang diarahkan pada penyelenggaraan operasional sehari-hari dari seluruh jajaran Dalam kaitannya dengan tema ini, makalah ini menyajikan poin penting yang ada kaitannya dengan strategi dan metodologi pendidikan dan pelatihan sebagai berikut: Pengertian strategi pendidikan dan pelatihan dan macam macam metode pendidikan dan pelatihan . 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain: 1. Apakah pengertian strategi pendidikan dan pelatihan ? 2. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam pendidikan dan pelatihan ? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui pengertian strategi pendidikan dan pelatihan. 2) Mengetahui metode yang digunakan saat pendidikan dan pelatihan. 4 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian strategi pendidikan dan pelatihan Strategi merupakan rencana tindakan yang disusun dalam rangka mencapai suatu tujuan (a plan of operation in achieving something). Dalam dunia pendidikan diartikan sebagai “a plan, method or series of activities designed to achieve a particular educational goal” (David, 1976). Karena antara pendidikan dan pelatihan terdapat kesejajaran dalam mencapai tujuan, strategi diklatpun sejalan dengan strategi pendidikan. Menurut Chandler (Rangkuti, 2000, p3) strategi mencapai merupakan tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka alat untuk panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan sebuah rencana yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi diklat adalah pengaturan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi diklat (dalam hal ini balai diklat) baik yang berupa sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, dana dan kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung kegiatan peserta dalam pelaksanaan diklat secara optimal agar dapat dicapai tujuan/hasil pelatihan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Strategi diklat pada prakteknya adalah menyusun rencana kegiatan berlatih yang akan menjadi pengalaman dalam proses berlatih bagi peserta diklat. 2. Metodologi Diklat Untuk dapat mencapai efektifitas pelatihan secara optimal, perlu diterapkan metode (way of doing something) pelatihan tertentu agar tahapan, Setiap metode yang digunakan memiliki kekhususan tersendiri didalam mencapai tujuan tertentu dalam proses berlatih. Metode pembelajaran dalam proses berlatih harus berorientasi pada peserta agar proses pembelajaran/pelatihan terarah pada tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta. 5 Strategi dan Metodologi Pelatihan Metodologi pelatihan menurut Oemar Hamalik dalam 2013 bukunya Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan (2001 : 62) adalah strategi dan metode yang digunakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan kurikulum pelatihan. Ada tiga hal yang sangat esensial perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan metodologi pelatihan, rencana pelatihan, metode pelatihan dan media pelatihan. Pemilihan dan penggunaan metode dan media pembelajaran tersebut perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Tujuan Pelatihan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus yang menitikberatkan pada perubahan perilaku peserta. 2. Bahan yang akan disampaikan, berupa materi pelajaran yang disusun dalam garis-garis besar program pembelajaran. 3. Waktu yang tersedia, sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. 4. Kemampuan pelatih menggunakan metode dan media komunikasi dalam proses pembelajaran. 5. Tingkat kemampuan peserta khususnya perilaku awal. Metodologi Pelatihan harus dilandasi oleh konsep dan prinsip-prinsip belajar-mengajar, karena pada dasarnya pelatihan adalah memberikan kemudahan kepada peserta latihan untuk melakukan kegiatan secara aktif. Dengan cara belajar ini peserta berusaha merumuskan masalah, mencari data dan memecahkan masalah sendiri. Para ahli menggolongkan metode pembelajaran/pelatihan menjadi empat kelompok, yaitu : a. Large Group Learning (Metode Ekspositorik), seperti : 1) Ceramah/kuliah 2) Pelajaran melalui media : radio, televise dan satelit 3) Pidato 4) Briefing (taklimat) 5) Ekspose (pemaparan) 6) Tablig akbar 7) Demonstrasi/pameran 8) Cara memberi instruksi 6 Strategi dan Metodologi Pelatihan b. Small Grup Learning (Strategi Pemecahan Masalah ), seperti : 1) Diskusi (discussion) 2) Diskusi Panel (panel discussion) 3) Urun Pendapat (Brainstorming) 4) Focus Group Discussion 5) Debat (debat) 6) Buzz Group 7) Fish Bowl 8) Seminar 9) Symposium 10) Critical Incident 11) Studi kasus (case study) 12) Permainan (game) 13) Simulation 14) Bermain Peran (role playing) 15) Sociodrama, dan 16) Psychodrama c. Individualized Learning (Strategi Belajar Perorangan), seperti : 1) Pembelajaran melalui modul 2) Konsultasi (Consultation) 3) Bimbingan Perorangan (individualized guidance) 4) Pemberian nasehat perorangan (individualized counseling) 5) Tutorial Perorangan (Individualized tutorial) 6) Program Pengajaran (program instruction) d. Value Clarification Technique (klarifikasi nilai), seperti : 1) Strategi tradisional (Traditional Strategy) 2) Strategi bebas (Free Strategy) 3) Strategi memberi contoh (example strategy) 4) Strategi klarifikasi (Clarification strategy) 7 2013 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 Selain metode pelatihan, didalam diklat dikenal juga istilah teknik pelatihan. Teknik pelatihan yang paling efektif menurut Sullivan dan Wircenski (dalam umara, 2006) mencakup: a. Icebreakers (memecahkan ketegangan) dan energizers (membangkitkan semangat) b. Presentasi aktif c. Memberikan pertanyaan dan memberikan dorongan d. Menuangkan pikiran e. Diskusi kelompok f. Studi kasus g. Memainkan peran h. Simulasi i. Permainan Lebih jauh Usmara (2006) menjelaskan bahwa dalam pelatihan di kelas, situasi yang kondusif akan dapat diciptakan dengan memasukan nuansa humor yang dapat membantu menjaga ketertarikan peserta, menjaga agar peserta tetap terkonsentrasi dan membuat pembelajaran terasa lebih menyenangkan. Beberapa anjuran mengenai penambahan humor dalam proses berlatih adalah: a. Humor bersifat pantas dan tidak untuk menyinggung b. Gunakan anekdot, permintaan kata dan cerita yang relevan dengan topic pembicaraan c. Manfaatkan gambar gambar lucu yang relevan dengan topic pembicaraan d. Ketika membuat kesalahan, jadikanlah sebagai kesempatan memancing tertawa e. Sisipkan pertanyaan dan teka teki yang berhubungan dengan topik f. Gunakan ekspresi wajah/atau gerakan dan bahasa tubuh yang membang kitkan perasaan lucu 8 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 Schuler & Jackson (1996), membagi metode pelatihan menjadi dua yaitu: (1) On the job training, metode ini merupakan pelatihan sambil bekerja, dimana peserta training mempelajari keterampilan dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya. Metode ini terdiri dari rotasi jabatan, instruksi kerja, magang, coaching, dan penugasan sementara; (2) Off the job training. Dalam metode ini ada dua macam yaitu simulasi dan presentasi informasi. Metode simulasi meliputi, programmed instruction, video tape, video disks, interactive video training, latihan komunikasi, studi kasus, role playing, business game, laboratory training, Sedangkan presentasi dan program-program informasi lebih pengembangan tepat untuk eksekutif. pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang rumit atau khusus, dan dilakukan di tempat terpisah. Metode yang dapat digunakan adalah kursus-kursus formal, simulasi, pusat penilaian, role playing dan latihan sensitivitas, perjalanan di hutan berantara, self study, dan guided reading. Metode Pendidikan dan Pelatihan On The Job Off The Job Rotasi Kerja Simulasi Bimbingan dan Penyuluhan - Studi Kasus Magang - Bermain Peran Demonstrasi dan Pemberian Contoh - Business Game - Vestibule Training - Laboratory training Pelatihan Sensitivitas Pelatihan Alam Terbuka Presentasi Informasi - Lecture - Konferensi - Transactional Analysis - Video Presentation Kursus Formal Tabel 1. Metode pendidikan dan pelatihan 9 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 1. On The Job On the job adalah metode pelatihan yang dilaksanakan di tempat kerja yang sebenarnya dan dilakukan sambil bekerja. Kategori metode on the job terdiri dari dua jenis, yaitu : 1) Informal on the job Dalam metode ini tidak tersedia pelatih secara khusus. Peserta pelatihan harus memperhatikan dan mencotoh pekerja lain yang sedang bekerja untuk kemudian melakukan pekerjaan tersebut sendiri. 1) Formal on the job Peserta mempunyai pembimbing khusus. Pembimbing tersebut sambil melaksanakan tugasnya, diberi tugas tambahan untuk membimbing peserta pelatihan yang bekerja di tempat kerjanya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari on the job training: a. Karyawan melakukan pekerjaan yang sesungguhnya, bukan tugas yang disimulasikan. b. Karyawan mendapat instruksi dari karyawan senior berpengalaman yang telah melaksanakan tugas dengan baik. c. Pelatihan dilaksanakan di dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya, dalam kondisi normal tanpa membutuhkan fasilitas pelatihan khusus. d. Bersifat informal, tidak mahal, dan mudah dijadwalkan. e. Dapat menciptakan hubungan kerja sama langsung antara karyawan dan pelatih. f. Pelatihan sangat relevan dengan pekerjaan dan membantu memotivasi kinerja tinggi. Selain memiliki banyak manfaat, on the job training juga memiliki beberapa kelemahan antara lain: a. Motivasi pelatih kurang untuk melatih, sehingga pelatihan jadi kurang serius. b. Pelatih dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, namun kurang memiliki kemampuan melatih orang lain agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. 10 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 c. Pelatih kurang / tidak memiliki waktu untuk melatih dan kemudian menghapus elemen penting dalam proses pelatihan. d. Karyawan yang tidak terlatih mungkin memiliki dampak negatif pada pekerjaan dan organisasional. e. Efektif biaya. Kemudian beberapa macam dari metode on the job training adalah sebagai berikut: 1. Rotation of assignment/job rotation/planned progression/rotasi kerja Tujuan rotasi kerja adalah memperluas latar belakang peserta dalam bisnis. Karyawan berpindah dalam periode tertentu. Keuntungan menggunakan metode ini antara lain: a. Memberi latar belakang umum tentang organisasi, dan memberi sudut pandang bersifat organisasional. b. Mendorong kerja sama antar departemen. c. Memperkenalkan sudut pandang yang segar secara periodik kepada berbagai unit. d. Mendorong keluwesan organisasi melalui penciptaan sumber daya manusia yang fleksibel. e. Mampu melaksanakan penilaian presentasi secara komparatif dengan lebih obyektif. f. Memperoleh keunggulan dalam setiap situasi. 2. Coaching and counseling / bimbingan dan penyuluhan Dilaksanakan dengan cara peserta harus mengerjakan tugas dengan dibimbing oleh pejabat senior atau ahli. Penyuluhan efektif bila latihannya diindividualisasikan dan peserta belajar melakukan pekerjaan langsung. 3. Apparenticeship / understudy / magang Magang dilakukan dengan cara peserta mengikuti kegiatan/pekerjaan yang dilakukan oleh pemangku jabatan tertentu, untuk mempelajari bagaimana cara melakukan sesuatu kegiatan. 11 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 4. Demonstration and example/demonstrasi dan pemberian contoh Pelatih harus memberi contoh/memperagakan cara melakukan pekerjaan/cara bekerja suatu alat/mesin. Metode ini sangat efektif karena peserta mendapat teori dan praktek secara langsung. 2) Off The Job Off the job method adalah pelatihan yang dilaksanakan di tempat kerja terpisah/di luar tempat kerja dan di luar waktu regular: 1. Simulation (simulasi) Dilakukan dengan cara menggunakan alat/mesin dalam kondisi lingkungan yang dibuat sama dengan sebenarnya. Simulasi mengacu pada materi yang berupaya menciptakan lingkungan pengambilan keputusan yang realistik bagi pelatih. Adapun macam dari metode simulasi adalah: a. Case Study (studi kasus/telaah kasus) Penyajian tertulis dan naratif serangkaian fakta dari permasalahan yang dinamis dan dipecahkan oleh peserta pelatihan. Pelatih yang menggunakan metode ini hendaknya tidak mendominasi diskusi, memberi kesempatan pada beberapa peserta pelatihan untuk mendominasi diskusi dan mengarahkan diskusi ke arah solusi yang disukainya. Studi kasus dilakukan dengan cara peserta diminta untuk membahas masalah/kasus tertentu dalam organisasi. Pembahasan bisa tertulis ataupun lisan. Pembahasan kasus biasanya diambil dari kasus nyata. Sasaran yang ingin dicapai ialah: a) menemukan masalah dari suatu kasus. b) memiliki kemampuan untuk memisahkan fakta yang penting dari yang tidak penting. c) menganalisis pokok masalah dan menggunakan logika untuk menjembatani kesenjangan yang ada dalam fakta. d) Menemukan berbagai cara untuk memecahkan masalah. 12 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 b. Role playing (bermain peran) Tujuan pokok bermain peran adalah menaganalisis masalah antar pribadi dan memupuk keahlian hubungan manusia. Bermain peran lazim digunakan untuk mengasah kecakapan wawancara, negosiasi, konseling, pekerjaan, pendisplinan, penilaian kinerja, penjualan dan tugas pekerjaan lain yang melibatkan komunikasi antar pribadi. Peserta diharapkan memiliki pemahaman pada situasi tertentu dan kondisi tertentu pula, melalui pengalihan dan pengalaman. Cara menggali pengalaman/pengetahuan yang dapat dicapai dengan metode studi kasus, yaitu : a) Menguasai pengalaman/pengetahuan praktis. b) Menguasai pengalaman/pengetahuan dengan cara meniru perilaku yang dikehendaki. c) Menguasai pengalaman/pengetahuan dengan observasi dan umpan balik. d) Menguasai pengalaman/pengetahuan melalui analisis dan konseptual. c. Business game (permainan peran dalam bisnis) Permainan dalam bisnis adalah bentuk latihan simulasi yang dilakukan dalam kelas. Pengorganisasian para pesertanya dilakukan dengan membagi peserta dalam tim yang bertugas secara kompetitif memecahkan masalah tertentu dari suatu organisasi tiruan. Dengan membandingkan kualitas keputusan pemecahan masalah dan kualitas diskusi yang berlangsung. Sasaran yang ingin dicapai dari metode ini adalah kemampuan untuk mengambil keputusan bersama atau keputusan yang integral. d. Vestibule Training (pelatihan beranda) Pelatihan beranda adalah metode pelatihan yang digunakan untuk menggambarkan pelatihan dalam sebuah ruang kelas bagi pekerjaan klerikal atau semi ahli. Metode ini tepat untuk keadaan dimana karyawan yang dilatih banyak (untuk jenis pekerjaan yang sama). 13 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 Penekanan metode ini cenderung pada belajar dibandingkan dengan produksi. Pelatihan ini biasanya dipakai untuk melatih klerk, teller bank, operator mesin, juru ketik dan pekerja sejenis. Peserta bisa menggunakan alat/mesin yang digunakan di tempat kerjanya nanti dengan dibimbing oleh pelatih khusus. Dengan metode ini, organisasi bisa menghindar dari kerugian karena terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh peserta. Peserta juga terhindar dari tekanan dan kebingungan dealam bekerja sehingga berkosentrasi pada materi, sehingga diharapkan organisasi dapat memperoleh tingkat kemahiran tertentu dengan lebih cepat. e. Laboratory training (pelatihan dengan peralatan laboratorium) Metode pelatihan dengan peralatan laboratorium dilaksanakan dengan cara peserta dibawa ke dalam situasi yang dapat menyaksikan, mearasakan dan mencoba sendiri tentang suatu keadaan/peran sehingga pelatihan dapat lebih mantap dan lebih berkesan. 2. Sensitivity Training (pelatihan sensitivitas) Metode pelatihan sensitivitas adalah metode pelatihan untuk meningkatkan sensitivitas antar pribadi dengan menuntut diskusi yang terbuka dan jujur tentang perasaan, sikap dan perilaku peserta pelatihan. Pastisipasi dalam pelatihan ini didorong agar memberitahukan kepada peserta lainnya secara jujur bagaimana perilakunya di mata orang lain dan pearasaan orang lain terhadap perilakunya. Tujuan dari pelatihan sensitivitas ialah: a) Menjadi kompeten dalam hubungan pribadi seseorang. b) Mempelajari lebih banyak tentang dirinya sebagai pribadi. c) Mempelajari bagaimana orang lain bereaksi terhadap perilaku seseorang. d) Mempelajari tentang dinamika formasi kelompok. Sasaran pokok pendidikan dan pelatihan yang dilakukan adalah mengembangkan kesadaran dan kepekaan peserta terhadap pola tingkah laku pribadinya dan orang lain. Sasaran tersebut dapat dicapai melalui beberapa sasaran antara lain: 14 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 1) Peningkatan keterbukaan terhadap orang lain. 2) Perhatian yang lebih besar kepada orang lain. 3) Peningkatan toleransi atas perbedaan individual. 4) Pengurangan sikap prasangka yang bersifat etnik. 5) Pemahaman atas proses kelompok. 6) Peningkatan kemampuan mendengarkan pendapat orang lain. 7) Peningkatan kepercayaan dan pemberian dukungan kepada orang lain. Dalam proses pelaksanaanya, metode ini terdiri dari tiga tahap, yaitu: a) T-grouping Berisi tatacara pengorganisasian peserta pelatihan. Para peserta dibagi ke dalam kelompok kecil 8-12 orang untuk melakukan pertemuan terus-menerus secara tatap muka selama kurang lebih 2 minggu. b) Exercises Berisi teknik yang biasa digunakan dalam diskusi pada pertemuan yang dilakukan dalam T-group. Teknik tersebut antara lain : 1. In basket. 2. Panel discussion. 3. Business game. 4. Leaderless group. 5. Intergroup competitive exercises 6. Role playing. 7. Case study. c) Theory session Digunakan untuk menjelaskan secara teoritis dan konseptual apa yang terjadi selama kegiatan T-grouping dan exercise. Selama theory session kepada peserta dijelaskan konsep, prinsip dan teori perilaku manusia serta perilaku organisasi. 15 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 3. Outbond / widerness (pelatihan alam terbuka) Metode pelatihan alam terbuka adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan program pengembangan manajemen dan eksekutif yang berlangsung di alam terbuka yang meliputi pendakian gunung, pelayaran, berkano, arung jeram, sepeda gunung, dan lain-lain. Tujuan pelatihan alam terbuka bukanlah pengembangan keahlian teknis namun lebih pada pengembangan dan pengasahan keahlian antar pribadi seperti : keyakinan diri, penghargaan diri, kerja tim, penetapan tujuan dan kepercayaan. 4. Presentation information (presentasi informasi) Merupakan metode pengembangan yang berupa penyampaian informasi terkait hal-hal yang akan dikembangkan, adapun macam penyampaian yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Lecture (kuliah) Kuliah adalah penyajian informasi secara lisan. Kuliah yaitu ceramah/pidato dari pelatih yang diucapkan secara ilmiah untuk tujuan pengajaran dan kuliah merupakan pelatihan yang paling umum. Bersifat teori dan dapat menampung peserta dalam jumlah yang besar. b. Conference (konferensi/seminar) Konferensi dilakukan secara kelompok, berisi diskusi yang diawasi oleh evaluator. Setelah diskusi selesai, evaluator menilai dan mengukur keseluruhan diskusi yang telah dilakukan perserta. c. Transactional analysis (analisis transaksi) Peserta dibimbing untuk menganalisis hubungan antar pribadi dan memahami tiga keadaan ego manusia, yaitu : 1) Ego orang tua 2) Ego anak 3) Ego orang dewasa Keadaan ego orang tua cenderung mempertimbangkan, merendahkan dan menghukum, keadaan ego anak, ada yang berjiwa bebas, kreatif, dan spontan, sangat pemberontak/sangat penurut. Ego 16 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 orang dewasa berkaitan dengan kenyataan yang sedang dihadapi, mendengar pikiran terbuka dan menyatakan opini secara singkat, aktif terlibat memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi, serta pengambilan keputusan rasional. d. Video presentation (presentasi video) Penyampaian informasi melalui video interaktif dengan tujuan agar yang bersangkutan dapat melihat kembali apa yang telah dilakukannya, untuk dijadikan bahan pelajaran/penyempurnaan. e. Programmed instruction (instruksi terprogram) Adalah presentasi informasi yang sudah menggunakan pola terprogram. 5. Kursus Formal Metode off the job dengan cara karyawan mengikuti kursus di luar agar mampu menambah keahliannya. Metode ini tidak selalu berhasil karena tergantung dari karyawan itu sendiri. 2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Pendidikan dan Pelatihan Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut tabel yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan setiap metodependidikan dan pelatihan. Jenis Metode Kelebihan Kekurangan - Memberi eksplosur kepada - Tidak memberi tanggung jawab banyak pekerjaan penuh - Mengijinkan belajar nyata - Waktu kerja singkat Bimbingan dan - Memudahkan transfer - Bukan pekerjaan penuh Penyuluhan belajar sesungguhnya - Memberi eksplosur kepada - Memberi ajaran seolah dialami pekerja nyata diri sendiri - Tidak turut campur dalam - Butuh waktu lama Rotasi Kerja Magang pekerjaan nyata - Memberi latihan ekstensif 17 - Biaya mahal Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 - Mungkin tidak berhubungan dengan pekerjaan Demonstrasi - Memudahkan transfer dan Pemberian belajar - Turut campur dengan kinerja Contoh - Tidak butuh fasilitas - Merusak peralatan terpisah Simulasi - Membantu transfer belajar Menduplikasi situasi nyata - Menciptakan situasi hidup Pelatihan - Baik untuk kepercayaan diri - Mungkin tidak mentransfer ke tempat kerja Sensitivitas - Memberi pandangan kepada - Mungkin tidak berhubungan diri orang lain dengan pekerjaan - Membentuk tim - Mahal untuk dilaksanakan - Membangun harga diri - Secara fisik menantang Presentasi - Tidak mengganggu - Keterbatasan media Informasi pekerjaan Pelatihan Alam Terbuka - Dapat dilakukan dalam - Tergantung dari peserta jumlah besar Kursus Formal - Tidak mahal - Menuntut keterampilan lisan - Tidak mengganggu - Menghambat transfer belajar pekerjaan - Tidak selalu berhasil Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Metodependidikan dan pelatihan 18 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 BAB III PENUTUP Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan terkait dengan pengertian strategi pendidikan dan pelatihan dan metode yang digunakan saat pendidikan dan pelatihan. Strategi pendidikan dan pelatihan merupakan pengaturan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi diklat seperti sumber daya manusia, sarana-prasarana, dana dan kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung kegiatan peserta dalam pelaksanaan diklat secara optimal agar dapat dicapai tujuan/hasil pelatihan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Strategi diklat pada prakteknya adalah menyusun rencana kegiatan pelatihan yang akan menjadi pengalaman dalam proses pelatihan bagi peserta diklat. Untuk dapat mencapai efektifitas pelatihan secara optimal, maka diterapkan metode pelatihan tertentu agar tahapan, proses, hasil dan dampak pelatihan tercapai. Metode pembelajaran dalam proses berlatih harus berorientasi pada peserta agar proses pembelajaran/pelatihan terarah pada tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta. Pada dasarnya pelatihan adalah memberikan kemudahan kepada peserta latihan untuk melakukan kegiatan secara aktif. Dengan cara belajar ini peserta berusaha merumuskan masalah, mencari data dan memecahkan masalah sendiri. Terdapat dua metode pelatihan yaitu, (1) On the job training dan (2) Off the job training. Metode on the job training merupakan pelatihan sambil bekerja. Sedangkan metode off the job training, memiliki dua macam yaitu simulasi dan presentasi informasi. 19 Strategi dan Metodologi Pelatihan 2013 DAFTAR PUSTAKA As’ad, M. (2008). Seri ilmu sumber daya manusia: Psikologi industri. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta• Lynton & Pareek. (2008). Training for development (Ed. ke-2). New Delhi: Kumarian Press, Inc http://septian99.wordpress.com/2009/12/27/mengenal-jenis-jenis-metodepelatihan-training-methode-bagi-seorang-karyawan/ Mills, Geofry, 1991, Manajemen Perkantoran Modern, Jakarta Binarupa aksara prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A, dkk Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Tim Dosen Manajemen sekolah dan diklat Universitas Pakuan ,Modul Manajemen Sekolah dan Diklat, 2013 Seri Diktat Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia, Fakultas Ekonomi , Universitas Sumatera Utara Medan”. 20