BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi satu sama lain. Status kesehatan masyarakat diukur melalui tiga indikator yaitu melalui angka kesakitan penyakit (morbiditas), angka kematian (mortalitas) dan status gizi masyarakat. Berbagai upaya yang dilakukan secara terpadu untuk menekan kesakitan pada penyakit tertentu dan kematian pada bayi, balita dan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas. Pada dasarnya upaya penurunan jumlah bayi lahir mati, jumlah kematian neonatus, jumlah kematian bayi, kematian balita, kematian ibu melahirkan (maternal) terus dilakukan untuk menekan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Anak. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular seperti TB Paru, Kusta, Malaria, DBD, Diare, ISPA, PD3I (Difteri, Pertusis) juga terus diintensifkan untuk menekan Angka Kematian Anak, menekan angka kesakitan malaria per-1.000 penduduk, meningkatkan angka kesembuhan TB Paru BTA +, menekan angka AFP (Acute Flaccid Paralysis) pada anak usia <15 tahun per100.000 anak, menurunkan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue per100.000 pddk, persentase balita dengan gizi buruk, persentase kecamatan bebas rawan pangan. Untuk menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu berikut ini disajikan situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 74 A. MORTALITY RATE Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. 1. Angka Kematian Ibu Melahirkan per-100.000 Kelahiran Hidup AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan (maternal) masih tinggi di Indonesia. Kematian ibu maternal adalah kematian yang disebabkan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas. Pada Tahun 2014 kematian maternal sebanyak 7 orang terdiri dari 6 bulin dan 1 bufas dan pada tahun 2013 sebanyak 11 kematian. Dilihat dalam skala kabupaten, jumlah kematian ibu maternal pada Tahun 2014 sebanyak 7 orang dan rata-rata angka kematian Ibu maternal pada tersebut adalah 137 per 100000 dalam hal ini turun angka kematian ibu maternal dari tahun lalu. Angka Kematian Ibu merupakan gambaran keadaan ekonomi secara umum, keadaan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 75 Grafik : 3.1 Jumlah Kematian Ibu Maternal Perpuskesmas Se Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014 1.2 1 0.8 0.6 Ibu Hamil 0.4 Ibu Bersalin Ibu Nifas 0.2 0 2. Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup adalah jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 (satu) tahun dalam suatu wilayah tertentu selama 1 tahun per jumlah kelahiran hidup (KH) diwilayah dan pada kurun waktu yang sama dikali 1.000. Selain itu AKB merupakan indikator yang sensitif dalam menggambarkan ketersediaan, penggunaan dan keefektifan pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan perinatal. Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 76 Berdasarkan Data Puskesmas tahun 2014, diperoleh bayi lahir hidup berjumlah 5106 orang sedangkan jumlah kematian bayi 7 orang. Jadi jumlah kelahiran bayi hidup dan jumlah bayi mati adalah 5164 orang. dan rata-rata angka kematian bayi pada tahun 2014 adalah 1,37 per 1000 kelahiran hidup. Tabel 5. Adapun Distribusi jumlah kematian bayi dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik : 3.2 Jumlah Kematian Bayi Per Puskesmas Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014 3 2.5 2 1.5 Jumlah Bayi Mati 1 Column2 0.5 0 Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 77 Angka kematian bayi adalah indikator yang paling peka dalam menggambarkan keadaan ekonomi secara umum, keadaan status gizi dan kesehatan bayi, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan bayi. B. MORBIDITASA (ANGKA KESAKITAN) Morbiditas atau kesakitan adalah penyimpangan dari keadaan sehat yang dinyatakan dalam jumlah orang yang sakit atau episode. Penyakit yang sering menimbulkan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari: a). Penyakit menular langsung seperti TB Paru, Infeksi Menular Seksual (IMS), Kusta, Pneumonia, Diare, dll. b). Penyakit menular bersumber binatang seperti Malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD), Filaria, Chikungunya, dll. c). Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) sepertiCampak. 1. Angka Kesakitan Malaria per- 1.000 Penduduk. Penyakit Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu. Sebagian wilayahnya yang berupa rawa-rawa dan hutan merupakan tempat potensial untuk perkembangbiakan vektor malaria. Untuk mengetahui tingkat endemisitas daerah terhadap penyakit malaria, telah dilakukan Malariometrik Survey di wilayah-wilayah Puskesmas. Berdasarkan laporan bulanan puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, pada Tahun 2014 penderita positif malaria berjumlah 1482 orang atau 55,7 persen menurun dibanding tahun yang lalu yaitu Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 78 sebanyak 3328 atau 50,7 persen.Angka kesakitan malaria (Annual Malariae Incident ) pada Tahun 2013 sebesar 5.2/00 dan tidak ada kasus yang meninggal. Tabel 24. dan pada Tahun 2012 sebesar 12.4/00. Pada Tahun 2013 angka kesakitan malaria menurun bila dibandingkan tahun 2012 yang lalu, olehkarena itu perlunya upaya pemberantasaan penyakit malaria secara intensif. 2. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue per- 100.000 Penduduk. Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan menyebabkan kematian. Pada Tahun 2014 di kabupaten Tanah Bumbu jumlah kasus DBD sebanyak 52 kasus dan pada tahun 2013 sebanyak 46 kasus. Dalam hal ini kasus DBD meningkat dibanding tahun lalu. Angka kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue (Incident rate) di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014 sebesar 16.7 per 100.000 penduduk. Upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue untuk mencegah agar tidak terjadi penularan dilokasi yang ada kasus adalah Fogging Focus sebanyak 2 kali dengan interval 1 minggu untuk mematikan nyamuk Aedes aegypti dewasa yang telah mengandung virus dengue. Dan upaya lain adalah pemantauan jentik serta abatisasi. Untuk mendukung upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue, telah dilakukan kegiatan pelatihan kader DBD di puskesmas. Kader-kader yang telah dilatih, selanjutnya Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 melakukan pemantauan 79 jentik berkala. Selain itu untuk mengantisipasi kasus DBD dan penanggulangannya maka pada Tahun 2014 dibuat anggaran khusus guna penanggulangan kasus DBD, serta upaya pencegahan melalui kegiatankegiatan KIE dengan cara kemitraan dengan lembaga / institusi, organisasi masyarakat, swasta, perorangan dan masyarakat. 3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Khususnya di Kabupaten Tanah Bumbu, program pemberantasan penyakit TB Paru belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pada Tahun 2014 Jumlah penderita Kasus Baru BTA+ adalah 136 Kasus dan jumlah seluruh kasus TB Paru sebanyak 118 orang . Tabel 7. 4. Angka Kesakitan Penyakit Kusta per-10.000 penduduk Penyakit Kusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta ( Micobacterium Leprae ) Ada 2 (dua) type penyakit kusta yaitu type Pausi Basiler (PB) atau disebut juga dengan kusta kering. Dan type yang lainnya adalah Multi Basiler (MB) atau kusta basah. Jumlah penderita kusta basah (MB) yang mendapat pengobatan MDT di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2014 sebanyak 18 kasus dan Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 80 Prevalensi penderita kusta sebesar 0.6 per 10.000 penduduk sedangkan pada tahun 2013 sebesar 0.3 per 10.000 penduduk. Bila dibandingkan tahun 2014 dengan tahun 2013 besarnya prevalensi penderita Kusta mengalami kenaikan. Tabel 19. 5. Angka Kesakitan Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru dan populasi yang rentan terserang adalah anak-anak usia < 2 tahun dan usia lanjut > 65 tahun atau orang yang memiliki masalah kesehatan seperti malnutrisi dan gangguan imunologi. Cakupan penemuan Pneumonia pada balita Tahun 2014 sebesar 46 balita yang ditangani dari jumlah Balita 31.500 atau 1.68 persen (Tabel 10). 6. Angka Kesakitan Diare Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi, malabsorspi, alergi, keracunan, defisiensi dan sebab-sebab lainnya. Diare sering menimbulkan KLB dengan jumlah penderita dan kematian yang besar, terutama diare akut yang disebabkan oleh Infeksi dan keracunan makanan. Pada Tahun 2014 jumlah kasus diare sebanyak 5348 balita atau 100 persen tertangani. Sedangkan pada tahun 2013 kasus diare 31500 balita dan tertangani 4914 balita atau 100 persen kalau dibandingkan tahun sebelumnya mengalami kecenderungan kenaikan prevalensi (Tabel 13). Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 81 7. Angka Kesakitan IMS Dalam SP2TP terdapat klasifikasi penyakit kelamin menular lainnya, penyakit kelamin infeksi Gonokok dan Non Gonokok. Dalam profil kesehatan ini, klasifikasi penyakit kelamin menular lainnya dinyatakan Infeksi Menular Seksual (IMS). Berdasarkan laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) jumlah kasus penyakit kelamin lainnya Seperti Syphilis di Tahun 2014 ditemukan 1 kasus dengan proporsi kelompok umur 100 persen. tabel 11 8. Angka Kesakitan AFP Pada Anak Usia <15 Tahun per-100.000 Anak Pada Tahun 2014 tidak ada kasus AFP pada anak usia <15 tahun di Kabupaten Tanah Bumbu (tabel 18). 9. Angka Kesakitan Campak per 100.000 Balita <5 Tahun Pada Tahun 2014 tidak ada kasus campak pada anak usia <5 tahun di Kabupaten Tanah Bumbu. (Tabel 20). Profil Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu 2014 82