Tugas Online 2 – Psi Klinis

advertisement
cari contoh kasus gangguan mental yg lain dan temukan contoh intervensi psikologisnya
(psikoterapi. Satu saja
CONTOH KASUS :
Sigit Indra Tanaya - Nama Sigit Indra Tanaya kini sedang ramai diberitakan oleh
sejumlah media massa, baik elektronik dan juga media internet. Adapun nama Sigit, pria
berusia 45 tahun ini menjadi ramai diperbincangkan terkait dengan penemuan potongan
kerangka tubuh RA Siti Amini (80) yang tidak lain adalah ibu kandung Sigit sendiri.
Kerangka tubuh RA Siti Amini sendiri ditemukan di rumahnya di i Jl Danau Mahalona,
Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penemuan kerangka tubuh
wanita tua tersebut berawal dari kedatangan anaknya, Kapten TNI AD (Purn) Bambang
Yudha Kusuma kerumah ibunya itu.
Awal kedatangannya kerumah orang tuanya, Bambang bermaksut ingin menjenguk
ibunya tersebut karena rasa kangen lantaran sudah lama tidak berkunjung. Adapun
kunjungan tersebut dilakukan oleh Bambang pada hari Sabtu malam, sekitar pukul
22.30 WIB. Sesampainya dirumah Bambang lalu dihadang oleh Sigit. Ketika Bambang
bertanya dimana ibunya kepada Sigit, lalu dijawab sudah meninggal.
Ketika Bambang menayakan kapan ibunya meninggal dan dikubur dimana, Sigit tidak
menjawab. Melihat reaksi aneh dari adiknya yang mengalami gangguan jiwa itu,
Bambang lantas melapor ke salah seorang tetangga, Rusli.
Ditanya tentang keberadaan ibunya oleh Bambang kepada Rusli, pria tersebut
menjawab dan mengatakan bahwa tidak pernah mendengar ada kabar meninggal dunia
dari keluarga Siti. Bambang dan Rusli akhirnya mencoba untuk memastikan keberadaan
RA Siti Amini, lalu mereka berdua secara bersama masuk ke dalam rumah. Setelah
sampai didalam rumah betapa kagetnya mereka setelah melihat ada kerangka manusia
dalam sebuah baskom.
Belakangan diketahui bahwa potongan tulang dan tengkorak tersebut adalah ibunya.
Diduga korban dimutilasi oleh anak keduanya Sigit Indra Tanaya yang menderita
gangguan jiwa.
Dari pemberitaan terbaru yang dikutip blog Karo Cyber dari Detikcom, menyebutkan
bahwa Sigit sendiri sudah memberikan kesaksian bahwa ibunya, Siti Amini meninggal
karena sakit. Sigit kemudian mengaku bahwa dirinya telah memotong-motong jasad
sang ibu karena jasadnya sudah membusuk dan tidak dapat menguburkannya.
"Hasil interogasi tersangka Sigit, ibunya itu sakit dan terjatuh beberapa hari kemudian
meninggal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto yang dikutip
dari Detikcom.
Lantaran tidak ada yang mengurusi mayat korban, Sigit kemudian memotong-motong
jasad korban. Ia kemudian menguliti daging jasad ibunya hingga tilang tulang-belulang.
"Mayatnya membusuk dan keluar ulat sehingga dipotong dipisahkan daging dan
tulangnya," kata dia. Sigit kemudian memasukkan daging korban ke dalam karung. Ia
bermaksud akan menguburkan daging ibunya di halaman.
"Sigit mengalami gangguan persepsi adanya halusinasi pendengaran. Isi pikirannya memiliki
keterbatasan ide, kecurigaan dan meyakini ibunya diculik setelah mengambil uang pensiun," jelas
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya,
Jakarta, Senin (22/7/2013).
Berdasarkan Contoh kasus diatas dapat disimpulkan :
1. Sigit (pelaku) mengalami gangguan mental atau Skizofrenia. Sigit mengalami halusinasi
pendengaran. Perilaku yang dilakukan oleh sigit tergolong perilaku abnormal, saat
mengetahui ibunya meninggal, sigit tidak memberitahukan warga setempat untuk segera
dikubur tetapi membiarkan jasadnya hingga satu bulan dan membusuk.
2. Psikoterapi yang dibutuhkan : Harus dilakukan Assament terlebih dahulu dengan
pengumpulan data – data Sigit. Interview, Observasi, Interperstasi, menentukan
pengobatan yang dibutuhkan, dan monitoring kesehatan mentalnya.
Pada proses pengobatan dapat diberikan pemberian obat – obatan yang dianjurkan oleh
dokter, hipnoterapi, konseling dan monitoring kesehatan harus dilakukan untuk
mengetahui perkembangan kesehatan mentalnya agar sigit dapat dikembalikan kepada
kehidupan sosialnya dan dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Download