Pemodelan Sistem Gerak Pegas Sigit Kusmaryanto Pemodelan Sistem Gerak Pegas Perilaku penjalaran gelombang pada sistem fisis dapat dipelajari pada Sistem Gerak Pegas. Pemodelan Sistem Gerak Pegas menerapkan Hukum Newton II. Sistem Gerak Pegas yang dibahas adalah sistem yang terdiri atas pegas, massa peredam dan gaya luar. Pemodelan Sistem Gerak Pegas menghasilkan Persamaan Diferensial orde-2. Berikut uraiannya: Sistem gerak pegas diilustrasikan dengan benda bermassa m yang tergantung pada suatu pegas, ditunjukkan pada Gambar Sistem Gerak Benda pada Pegas. Pemodelan sistem gerak pada Gambar, didasarkan pada Hukum Newton II, yaitu: 𝐹 = 𝑚. 𝑎 dengan: 𝐹 = gaya-gaya yang bekerja pada benda 𝑚 = massa benda 𝑎 = percepatan gerak benda Gaya-gaya yang bekerja pada benda yang tergantung pada pegas: 1. 𝐹𝑔 = 𝑚. 𝑔 , 𝐹𝑔 adalah gaya tarik gravitasi benda, 𝑚 = massa benda dan 𝑔 = gravitasi. Arah gaya ini ke bawah karena pengaruh gravitasi. Gaya ini sering disebut sebagai berat benda. 2. 𝐹𝑠 = −𝑘(𝑦 + ∆𝐿), 𝐹𝑠 = adalah gaya pegas, 𝑘 = konstanta pegas, 𝑦 = posisi benda, ∆𝐿 = perubahan panjang pegas. Arah gaya pegas ke atas dan ke bawah. Jika pegas ditarik 𝐹𝑠 negatif, arah gaya ke atas dan jika pegas ditekan 𝐹𝑠 positif, arah gaya ke bawah. 3. 𝐹𝑑 = −𝑑. 𝑑𝑦 𝑑𝑡 , 𝐹𝑑 = gaya redam, arah gaya berlawanan dengan gerak benda. 𝑑 = konstanta redaman, 𝑑𝑦 𝑑𝑡 = kecepatan benda. Jika 𝑑 > 0 sistem disebut Sistem Teredam (Damped Systems), jika 𝑑 = 0 sistem disebut Sistem Takteredam (Undamped Systems) 4. 𝐹𝑒 = 𝐹(𝑡), 𝐹𝑒 = gaya eksternal, arah gaya dapat ke atas atau ke bawah. Penerapan gaya ini langsung pada benda atau pegas. Pemodelan Sistem Gerak Pegas Sigit Kusmaryanto L panjang awal pegas L L L L m Benda dalam posisi kesetimbangan y m Benda dalam sistem gerak Gambar Sistem Gerak Benda pada Pegas m y(t) d m d A F(t) B Gambar Sistem Gerak dengan Peredam B. Sistem Gerak dengan Peredam dan Gaya Luar F(t) Berdasarkan Hukum Newton II di atas maka: 𝐹 = 𝑚. 𝑎 𝐹 adalah gaya-gaya yang bekerja pada benda, 𝑎 = 𝑑2 𝑦 𝑑𝑡 2 sehingga: 𝑑2 𝑦 𝐹𝑔 + 𝐹𝑠 + 𝐹𝑑 + 𝐹𝑒 = 𝑚. 2 𝑑𝑡 atau adalah percepatan benda Pemodelan Sistem Gerak Pegas Sigit Kusmaryanto 𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 + 𝐹(𝑡) = 𝑚. 2 𝑑𝑡 𝑑𝑡 untuk sistem dalam kesetimbangan 𝑚. 𝑔 = 𝑘∆𝐿 , sehingga persamaan menjadi: 𝑚. 𝑔 + −𝑘(𝑦 + ∆𝐿) − 𝑑. −𝑘𝑦 − 𝑑. 𝑑𝑦 𝑑2 𝑦 + 𝐹(𝑡) = 𝑚. 2 𝑑𝑡 𝑑𝑡 atau 2 𝑚. Model persamaan terakhir 𝑑 𝑦 𝑑𝑦 + 𝑑. + 𝑘𝑦 = 𝐹(𝑡) 𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 menghasilkan persamaan diferensial orde-2. Persamaan diferensial orde-2 di atas menggambarkan sistem gerak benda pada pegas. Jika 𝐹(𝑡) = 0 (tanpa gaya eksternal) sistem disebut sistem gerak bebas (unforced), jika 𝐹(𝑡) ≠ 0 disebut sistem gerak paksa (forced). Jika 𝑑 = 0 maka sistem disebut sistem takteredam (undamped) dan jika 𝑑 > 0 maka sistem disebut sistem teredam (damped). Pemodelan Sistem Gerak Pegas Sigit Kusmaryanto