Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CONQUER THE STORM – SEPTEMBER 2014 CONQUER THE STORM 2 Korintus 2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan- Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana -NIVBut thanks be to God, who always leads us as captives in Christ’s triumphal procession and uses us to spread the aroma of the knowledge of him everywhere. Ayat ini memberikan peringatan kepada kita bahwa didalam Kristus kita selalu berkemenangan. Kemenangan yang Yesus telah menangkan. Bukan kemenangan kita. Bahkan ayat diatas menggunakan kata “selalu membawa kami di jalan kemenanganNya”. Saya ulangi lagi, “selalu”. Pertanyaannya sekarang, apakah benar orang Kristen dalam PRAKTEKNYA “selalu” dalam kemenangan? Misalnya kemenangan atas integritas, karakter dll? Apakah anda pernah menemukan orang Kristen yang KALAH? Atau justru anda sedang merasa kalah hari-hari ini? Mari kita jujur akan hal ini. Lantas apakah maksudnya ayat diatas? Mari kita belajar bersama-sama: Ayat diatas ditulis rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dalam konteks budaya Romawi. Dimana setiap prajurit Roma yang menang dalam sebuah peperangan, akan kembali dengan sebuah prosesi yang disebut “Triumphal Procession”. Yakni sebuah prosesi kemenangan yang dilakukan oleh prajurit Roma yang pulang dalam kemenangan. Dalam prosesi kemenangan ini setiap komandan akan naik diatas kereta kemenangan dan membawa 3 hal, pertama, iring-iringan prajurit Roma yang ikut perang, kedua, tawanan perang yang dikalahkan/ditundukkan dan ketiga, jarahan yang diperoleh. Perhatikan versi NIV diatas, “who always leads us as captives in Christ’s triumphal procession” Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus-lah jenderal perang yang menang dan kita “as captives in Christ’s triumphal procession…” sebagai “tawanan dalam prosesi kemenangan Kristus” tersebut. Wow! Nah, dalam budaya Romawi, setiap tawanan akan diikat di kereta kemenangan sang komandan perang yang memenangkan peperangan. Dalam hal ini rasul Paulus sedang menggambarkan bahwa sebagai tawanan Kristus, kita terikat di kereta kemenangan Kristus. Sehingga kita secara otomatis menjadi bagian dari prosesi kemenangan Kristus. Inilah yang dimaksud bahwa, “di dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya”. Karena kita terikat di kereta kemenangan Kristus maka kita akan selalu dibawa di jalan kemenangan Kristus, bukan kemenangan kita. Hanya saja perhatikan kata “sebagai tawanan” (as captives). Nampaknya justru bukan kemenangan bagi kita tapi kekalahan. Perhatikan konteksnya. Kita adalah tawanan Kristus. Saudaraku, ini sebuah paradox (hal yang Nampak berlawanan). Bahwa tunduk dan sebagai tawanan dalam Kristus sebenarnya adalah sebuah kemenangan. Karena kita belajar untuk tunduk pada Kebenaran. Yakni Kristus. Ini kebenaran yang pertama untuk menang atas badai (Conquer the storm). Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CONQUER THE STORM – SEPTEMBER 2014 #1 TUNDUK PADA KEBENARAN Rasul Paulus sedang menegaskan kata “as captives (sebagai tawanan) ---in Christ’s triumphal”. Ini jadi kata penting yang bila diabaikan akan membuat makna sebenarnya dari ayat ini jadi berbeda dan berbahaya! Karena akan dimaknai bahwa kita akan selalu menang dalam Kristus. Makna inilah yang dipahami dan diajarkan hari-hari ini. Sebuah pengajaran yang memanipulasi kata “kemenangan Kristus”. Yang mengabaikan ketundukan kita pada Kristus sebagai tawanan. Itulah maksudnya berbahaya. Rasul Paulus sedang menekankan bahwa kita yang terikat pada kereta kemenangan Kristuslah yang selalu berada di jalan kemenangan Kristus. Bila tidak terikat, tidak tunduk, tidak ditawan, maka kita otomatis terlepas dari jalan kemenangan Kristus. Karena kita tidak ada dalam prosesi kemenangan-Nya. Dan inilah yang menjelaskan pertanyaan di atas, mengapa ada orang Kristen yang kalah? Terjawab sudah, karena mereka tidak tunduk, tidak ditawan oleh Kristus/Kebenaran. Karena Kristus adalah Kebenaran kita satu-satunya dan absolut. Prakteknya jelas, mereka tidak ada dalam Kebenaran (baca: dalam Kristus). Hidup semaunya, tidak sesuai Firman Tuhan. Tidak hidup seperti Yesus telah hidup. 1 Yohanes 2:6. Mari belajar dari peristiwa hebat berikut ini. Sebuah peristiwa yang membuat “Yesus heran”---saya menyebutnya “wow factor”. Mari baca: Matius 8:5 5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada- Nya: 6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 7 Yesus berkata kepadanya:"Aku akan datang menyembuhkannya." 8 Tetapi jawab perwira itu kepada- Nya:"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku:Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti- Nya: 11 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Perwira ini melakukan sesuatu yang mengagetkan Yesus ketika dia berkata, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Perwira ini memahami “perkataan yang berotoritas”. Baca penjelasannya di ayat 9. Dia percaya bahwa “sepatah kata” itu punya kuasa: “pergi!”, “datang!”, “kerjakanlah ini!” Dan hal itulah yang dimintanya dari Yesus: “sepatah kata”. Karena dia percaya/tunduk pada otoritas Yesus. Bahwa perkataan Yesus adalah kemenangan. Dan kemenangan Yesus adalah kemenangannya juga. Hebat! Anda aka nada dalam jalan kemenangan Yesus bila anda tunduk pada Kebenaran. Tunduk pada Yesus dan Firman-Nya. Haleluya! Raja besar Salomo memahami prinsip “tunduk pada Kebenaran’ ini: Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CONQUER THE STORM – SEPTEMBER 2014 Amsal 3:1-8 Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia. Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang. #2 MEMPERKATAKAN DAN MERENUNGKAN KEBENARAN Yosua 1:7-8 7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh- sungguh, bertindaklah hati- hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba- Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. 8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hatihati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Dr. Caroline Leaf, seorang doktor (Ph.D) kejiwaan dari Amerika, telah membuat riset selama 25 tahun tentang hubungan otak dengan perilaku manusia berdasarkan Firman Tuhan. Hasilnya, kebanyakan perilaku dan penyakit yang dialami seseorang adalah akibat dari pikiran yang salah (toxic thingking). Penjelasan ilmiahnya seperti ini: Setiap pikiran salah seperti kecewa, kebencian, pikiran kotor (Galatia 5:19) akan merusak sel otak (neuron); Padahal neuron penting untuk memberikan pesan-pesan dari otak ke seluruh bagian tubuh. Neuron/sel otak yang rusak dengan toxic thingking ini dapat digambarkan seperti tanaman yang tidak berdaun dan gersang/kering. Sementaran pikiran yang benar sesuai Firman Tuhan seperti buah roh (Galatia 5:22), yakni kasih, sukacita, damai sejahtera dll akan membuat “neuron subur” seperti tanaman yang hijau dan berdaun lebat . Dr. Leaf mendapati, “terapi pikiran yang benar” sesuai Firman Tuhan secara terus menerus, siang dan malam, akan memperbaiki sel otak yang “gersang” menjadi “subur” hanya dalam 21 hari. Nah bayangkan bila Firman Tuhan dalam Yosua 1:8 kita terapkan sebagai gaya hidup kita. Maka pasti sukacita, kreatifitas, gairah, antusias dan kesembuhan bekerja secara ajaib dalam kehidupan kita. Yes! Amsal 17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Itulah sebabnya mengapa memperkatakan dan merenungkan kebenaran penting untuk menang atas badai. Memperkatakan dan merenungkan kebenaran akan membuat kita tidk menyimpang, berhati-hati dan hidup sesuai Firman Tuhan. Dengan demikian kita akan berhasil dan beruntung. Amin! Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CONQUER THE STORM – SEPTEMBER 2014 RIGHT HAPPENINGS Pertanyaan selalu muncul ketika orang percaya mengalami situasi yang tidak diinginkan. Situasi yang berat seperti sakit, kerugian, perlakuan tidak adil, di-PHK perusahaan dan lain-lain. Kebanyakan kita menyebutnya dengan istilah, “padang gurun”, “badai”, pencobaan… Pertanyaan-pertanyaan yang muncul bermuara pada kata ini, “Apakah hal ini yang harus terjadi?”---“is this right happening to me?”. Kenyataannya pertanyaanpertanyaan yang tidak bisa dijawab ini membuat banyak orang Kristen yang tadinya menyala-nyala didalam Tuhan, aktif beribadah dan melayani; langsung menarik diri dan bahkan tidak sedikit yang menjadi kecewa dan tidak beribadah lagi. Kita harus benar-benar belajar apa kata Firman Tuhan dengan semuanya ini. Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” Ayat ini menunjukkan bahwa “bagi mereka yang mengasihi Dia, (dijelaskan) yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”, maka Tuhan turut bekerja dalam “segala sesuatu” untuk mendatangkan “kebaikan”. Dengan kata lain. Tidak ada yang terjadi dalam kehidupan umat percaya “yang mengasihi Tuhan, yaitu yang terpanggil sesuai rencana Tuhan” yang merupakan kemalangan. Bahwa apapun keadaannya, apapun situasinya, Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Bacalah Mazmur 139:1-16. Kita akan semakin diyakinkan bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu tentang kita. Tidak ada yang luput. Bahkan dunia orang mati sekalipun. Mazmur 139:16, mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab- Mu semuanya tertulis harihari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Jelas sekali Tuhan yang mengatur semuanya. Semua kehidupan yang harus dijalani sudah tertulis. Dan semua yang ditulis Tuhan pasti terbaik. Sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki rencana. Dan rencana-Nya tidak ada yang salah. Kita mungkin menganggapnya sebagai kesalahan. Demikian juga dengan kehidupan yang sedang terjadi. Yang tidak kita inginkan. Tetapi Tuhan telah menulis semuanya bahkan sebelum kita menjalaninya. Ada 3 tokoh dalam Alkitab yang menunjukkan kebenaran ini. Mari kita mulai dengan Ayub. #AYUB Siapa yang tidak mengetahui badai yang dialami Ayub? Kehidupan Ayub adalah contoh tak terbantahkan akan sebuah kehidupan yang sangat berat karena tidak ada lagi contoh di dunia ini yang sedramatis kisah Ayub: kehilangan harta, anak-anak, isteri Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CONQUER THE STORM – SEPTEMBER 2014 berbalik menuding Tuhan hingga Ayub sakit kusta yang menjijikan. Pertanyaannya tetap sama. Apakah yang dialami Ayub adalah “Right Happenings” (kejadian yang tepat) baginya? Ayub membutuhkan 42 pasal, mulai pasal 1 hingga pasal 42 hingga dia memahami pewahyuan yang hebat tentang semuanya ini. Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMu yang gagal…” Ya! Ayub setuju bahwa tidak ada yang tertulis oleh Tuhan dalam kehidupannya yang akan gagal. Sekalipun realitanya “buruk”. Tapi kemudian kita tahu bahwa kehidupan Ayub dipulihkan dua kali lipat dari keadaan sebelumnya. Lebih dahsyat lagi, Tuhan memberikan kesempatan buat Ayub menikmati pemulihannya dengan bonus 140 tahun lagi baru kemudian dia mangkat. Justru ketika dia setuju dengan semua “Happenings” (keadaan) yang dialaminya. Tuhan mencetak skor 1:0! Dan argumentasi iblis dipermalukan Ayub. Dia benar-benar menjawab panggilannya sesuai rencana Tuhan. #YUSUF Kisah Yusuf sangat populer. Tidak kalah dramatik dibanding kisah Ayub. Yusuh dibuang ke sumur. Dia dijual, digoda yang berujung pada kriminalisasi hingga terpenjara. Yang kemudian berakhir manis sebagai pejabat tinggi Mesir. Yusuf bisa saja kecewa dan tenggelam dalam pertanyaan-pertanyaan tak berujung, “is this right happenings to me?” Lebih menyakitkan lagi ketika penyebab awal dari semua badai yang Yusuf alami adalah kakak-kakaknya sendiri! Yusuf pantas kecewa, pahit dan balas dendam bila bisa. Sampai kemudian ketika dikampung halamannya terjadi kelaparan dan kakak-kakak Yusuf harus ke Mesir untuk mendapatkan makanan… Wow, Yusuf tidak bergeming. Dia bahkan menenangkan kakak-kakaknya yang ketakutan ketika tahu bahwa Yusuf telah menjadi seorang pejabat Mesir. Kejadian 50:18, Juga saudara- saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu." Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka- rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka- rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Hebat! Yusuf tidak balas dendam. Dia tahu “panggilannya”. Dia mengasihi Tuhan dengan terpanggil sesuai rencana Tuhan. Yaitu untuk memelihara suatu bangsa yang besarlah semuanya ini harus terjadi. Yusuf bahkan mendapatkan pewahyuan, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka- rekakannya untuk kebaikan,”. yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah… Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CONQUER THE STORM – SEPTEMBER 2014 Jadi benar bila seseorang terpanggil, maka tidak ada waktu dan ruang bagi sakit hati dan perasaan kecewa. Sebab bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Tuhan, maka Tuhan sendiri yang berkepentingan untuk “turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan”. Haleluya! Rancangan jahat manusiapun akan dibuat Tuhan menjadi kebaikan. #DAUD Daud sangat berkesan bagi Tuhan. Alkitab bahkan menyebutnya dua kali bahwa Daud berkenan di hati Tuhan. Kisah Para Rasul 13:22,36 22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. 36 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya. Ditunjukkan Firman Tuhan bahwa Daud berkenan di hati Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan pada generasinya. Daud terpanggil sesuai rencana Tuhan untuk melayani generasi pada jamannya. Kehidupan Daud adalah referensi terbaik bagi seseorang yang benar-benar mengasihi Tuhan. Daud lewat gubahan Mazmurmazmurnya menunjukkan ekspresi hati yang sangat terpaut pada Tuhan. Kehidupan Daud menjadi contoh terbaik Roma 8:28 bahwa orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang terpanggil sesuai rencana Tuhan. Karena Daud melakukan kehendak Tuhan pada jamannya sesuai rencana Tuhan. Itulah sebabnya Daud berkata, Mazmur 119:71, Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Keren! Dia berkata bahwa tertindas itu baik. Tidak semua orang Kristen berani berkata demikian. Hanya orang yang mengasihi Tuhan yang terpanggil sesuai rencana Tuhan yang bisa melihat bahwa tertindas itu “right happenings” (kejadian yang tepat) baginya karena dengan demikian dia belajar ketetapan Tuhan. KESIMPULAN Dari pelajaran ini kita mengerti bahwa, - Kehidupan umat percaya di tangan Tuhan. Maka hari-hari mereka telah tertulis sesuai rencana Tuhan. Dan tidak ada rencana Tuhan yang gagal. Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai rencana Tuhan. Jelas sekali bahwa Tuhan tidak turut bekerja kepada semua orang (Kristen) yang hanya hidup untuk dirinya sendiri. Tetapi bagi mereka yang dalam kehidupannya terpanggil melakukan kehendak Tuhan lewat apa saja, keluarga, bisnis, talenta, profesi dll. Handout Pengajaran Dalam Kotbah Ibadah Raya CONQUER THE STORM – SEPTEMBER 2014 - - Dengan demikian bila ada rencana jahat sekalipun Tuhan tetap menjadikannya sebagai kebaikan. Jadi segala situasi menjadi Right Happenings bagi kita karena Tuhan. Right Happenings bisa terjadi pula bila kita mau belajar ketetapan Tuhan ketika mengalami situasi yang tidak diinginkan. Tertindas, badai, padang gurun dll. Maka tertindas sekalipun akan tetap menjadi baik bagi kita karena kita “mau belajar”.