“HEDONISME DALAM IKLAN” ( Studi Semiotika Konstruksi Tanda Hedonisme dalam Iklan TV Rokok Clas Mild Versi is Today ) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Komunikasi RIO ARIF SETYO PURNOMO L 100 090 149 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 Hedonisme Dalam Iklan (Studi Semiotika Konstruksi Tanda Hedonisme dalam Iklan Clas Mild Versi Is Today) Rio Arif Setyo Purnomo [email protected] ABSTRAK Iklan Clas Mild versi Is Today bercerita tentang pergaulan beberapa kalangan orang yang hendak merepresentasikan dirinya melalui lingkungan hidup dan benda-benda kepemilikan. Di mana hal tersebut adalah sebagai penegas atas identitas serta pembeda status sosial mereka dalam masyarakat. Hedonisme merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Di mana hedonisme merupakan cara pandang yang mengutamakan sebuah kesenangan. Hedonisme juga sudah berkembang sejak lama, terhitung kira-kira pada 433-355 S.M yang ditemukan oleh Aristippos yang merupakan murid dari Sokrates. Yang kemudian diteruskan oleh filsuf lain yang bernama Epikuros pada 341-270 S.M.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Di mana kajian utamanya adalah mengenai penggunaan tanda dan simbol yang berbentuk konotasi serta berisikan mitos yang berlaku pada sebuah masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah tentang konstruksi tanda hedonisme yang digambarkan melalui iklan Clas Mild versi Is Today. Hasil tersebut ialah bahwa tanda hedonisme dikonstruksikan melalui benda-benda kepemilikan seperti mobil mewah, kemudian hedonisme juga digambarkan melalui sosok perempuan yang menggambarkan yang melambangkan sarana penunjang hiburan bagi kaum laki-laki. Yang terakhir, hedonisme dikonstruksikan dalam iklan ini melalui penggambaran setting yang berlatarkan ruang lingkup kota yang merupakan representasi sebuah identitas bagi masyarakatnya. Kata kunci : Konstruksi, Hedonisme, benda kepemilikan, perempuan, seting. Talk Less Do More, dan Chase Your A. PENDAHULUAN Periklanan merupakan aktifitas di mana tujuan utamanya adalah guna mempengaruhi calon konsumen dalam menentukan tindakan mereka, setelah munculnya iklan-iklan atas suatu produk dan jasa. Diiringi dengan perkembangan teknologi, periklanan pun juga turut Dream. Dari beberapa tema besar yang di usung Clas Mild tersebut, pada bahasan ini yang dikaji adalah pada tema Clas Mild Is Today. Iklan TV Rokok Clas Mild yang bertemakan Is Today ini memiliki beberapa versi yang kemudian digunakan sebagai sumber kajian. berkembang. Baik secara ide maupun dari bidang penyampaiannya yang semakin beragam. Mulai dari iklan cetak hingga iklan yang berada di media Potongan Iklan Class Mild Versi Is elektronik. Inti Today utama pengemasan dari sebuah iklan adalah tentang bagaimana iklan tersebut dapat menciptakan adanya konsumen potensial atas produk dan jasa yang sedang diiklankan. Begitu juga dengan apa yang telah dilakukan oleh salah satu produk Rokok yang bernama Clas Mild. Iklan Roko Clas Mild memiliki beberapa campaign, diantaranya yakni Clas Mild Is Today, Pengemasan sebuah iklan memang tidak lepas dari adanya sebuah konstruksi budaya-budaya yang ada di masyarakat. Maka apa yang menjadi bahan kajian dalam iklan Clas Mild versi Is Today ini adalah tentang bagaimana ia mengkonstruksikan sebuah hedonisme dalam iklan tersebut. Di mana hedonisme merupakan sebuah faham mengenai kesenangan. merupakan pandang komunikasi tesebut. Kegiatan yang mempromosikan suatu produk/jasa bisa mengutamakan sebuah kesenangan yang disebut dengan periklanan. Baik dalam juga sudah berkembang sejak lama, bentuk visual, audio-visual, maupun terhitung kira-kira pada 433-355 S.M audio saja. Dunia perikanan tak luput yang ditemukan oleh Aristippos yang dari pengemasan konteks budaya yang merupakan murid dari Sokrates. Yang ada. Pengemasan iklan rokok Clas Mild kemudian diteruskan oleh filsuf lain patut yang bernama Epikuros pada 341-270 pengemasan aspek budayanya. Terkait S.M. Hedonisme “merupakan gejala dengan adanya hedonisme yang sekarang perkembangan kelas menengah baru ini sedang berkembang, Clas Mild biasanya usaha mengemas lewat budaya ini. Hal ini dapat ditinjau dari (Ibrahim, pengkonsepan iklan yang mengemas mnegaskan cara Hedonisme ditandai identitas barang-barang dengan dirinya konsumsi” 2011:232 ). untuk ditinjau iklannya dari dengan segi konsep gaya hidup metroseksual. Apa yang telah dilakukan oleh Metroseksual sebagai salah satu dunia periklanan adalah sebuah proses representsasi dari hedonisme. Hal ini komunikasi yang berlangsung antara tergambarkan dengan pengenaan pakaian pihak pengiklan dengan calon konsumen dan perhiasan yang mewah. Sedangkan maupun konsumen langganannya. Di pada hakikatnya jika dinilai dari segi mana dalam iklan tersebut hendak kebutuhan, manusia mengenakan pakaian menyampaikan yang adalah kebutuhan yang bersifat wajib. bertujuan untuk memperngaruhi para Akan tetapi jika kemudian beranjak pada konsumen tersebut. Sedikit pembahasan berpakaian pesan-pesan yang serba mewah atau bahkan mahal, inlah yang kemudian sehingga menuju pada hedonisme. Sesuai dengan sehari-harinya pembagian keingian, bahwa hal tersebut merupakan bagian dari kebutuhan ialah sebuah keinginan alamiah yang tersebut. tidak perlu (Epikuros dalam Bertens, Komunikasi terdapat beberapa level 1993:237). Metroseksual sendiri tidak komunikasi. hanya persoalan pakaian, hal lain yang (2009:83), merujuk padanya bisa juga gaya rambut Intrapribadi, Komunikasi baik laki-laki maupun perempuan. Antarpribadi, Komunikasi kegiatan komunikasi kajian Deddi yakni, Ilmu Mulyana Komunikasi Komunikasi Publik, Komunikasi Organisasi, Komunikasi 1. DEFINISI KOMUNIKASI Kegiatan komunikasi selalu konteks proses Dalam Kelompok, B. TINJAUAN PUSTAKA menyertakan dalam dimana ia Massa KOMUNIKASI MASSA sedang berlangsung serta media yang Iklan TV adalah objek utama dipergunakan dalam penyampaian dalam penelitian ini, di mana TV pesannya. “Communikation is the adalah salah satu media massa yang greatest single factor affecting a menjadi sarana dalam melakukan person’s health and relationship to kegiatan others” (Satir dalam Gamble, 1984 : Televisi disertakan dalam acara, 7). Komunikasi membangun peran sehingga seagian besar perhatian penting dalam kemanusiaan. makhluk ranah hubungan pembeli Manusia merupkan performa yang membutuhkan hidupnya satu sama saling lain, periklanan. media bagaimana “Advertising difokuskan berbagai acara pada acara itu dan menarik pemirsa” (Wells, dkk, 2011:319). Menurut Nurudin, komunikasi massa memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah sebagai peralatan teknis adalah sifat Televisi pada umumnya. 2. HEDONISME berikut (Nurudin, 2009:19-31): a) Komunikator dalam Hedonisme telah Komunikasi diperkenalkan oleh bangsa yunani Massa Melembaga, b) Komunikasi sejak berabad-abad yang lalu. K, dalam Komunikasi Massa Bersifat Bertens dalam bukunya menuliskan Heterogen, c) Pesertanya Bersifat bahwa hedonisme muncul pada kira- Umum, kira 433-355 s.M yang ditemukan d) Komunikasinya Berlangsung Satu Komunikasi Massa Arah, e) oleh Aristippos yang merupakan Menimbulkan murid dari Sokrates. Pada masa Keserempakan, f) Komunikasi Massa berikutnya, Mengandalkan Peralatan Teknis, g) hedonisme ini diteruskan oleh filsuf Komunikasi Massa dikontrol oleh lain dari yunani Epikuros pada 341- gatekeeper. 270 S.M, seorang pemimpin sekolah Dengan adanya beberapa ciri filsafat di hal-hal Athena. mengenai Pada komunikasi massa yang diungkapkan Aristippos Nurudin di atas, maka TV sebagai kenikmatan yang diusung dalam media massa dan tempat terjadinya hedonisme adalah hal yang bersifat komunikasi massa telah memainkan badani ciri yang merupakan serta dirasakan oleh gerak tubuh tubuh tersebut. Komunikasi belangsung satu arah, komunikasi yang mengandalkan manusia. saja, kesenangan masa artinya hal-hal atau kesenangan yang dapat Pembagian gerak yang sama dengan meninggalkan melambangkan kesenangan menurut kesenangan. Aristippos dalam hedonis (Bertens, mempergunakan kesenangan dengan 1993:236) : baik dan tidak membiarkan diri a. Gerak yang kasar dan itulah terbawa ketidaksenangan, misalnya rasa Yang penting olehnya,….” (Bertens, 1993:236). sakit, kemudian b. Gerak yang halus dan itulah kesenangan, ialah mengungkapkan Bertens bahwa biarpun setiap kesenangan dapat dinilai baik, c. Tiadanya gerak merupakan suatu namun hal ini tidak berarti bahwa keadaan yang netral, misalnya setiap tidur. dipergunakan, dan hendak berbasis Aristippos juga menekankan bahwa kesenangan harusnya kesenangan harus akan tingkat keinginan. Oleh karena itu Epikuros telah membagi tiga dipahami sebagai kesenangan yang pembeda aktual atau pada saat itu juga, (Bertens,1993:237) : artinnya kesenangan tidak diartikan a. Keinginan alamiah yang perlu kesenangan masa lalu maupun kesenangan pada masa yang akan atas (seperti makanan), b. Keinginan alamiah yang tidak datang. Kemudian Aristippos juga perlu menjelaskan bahwa dalam mencari enak), dan kesenangan juga harus ada batasnya serta memerlukan pengendalian diri atasnya. “pengendalian diri tidak keinginan (seperti makanan yang c. Keinginan yang sia-sia (seperti kekayaan). mitos. “Mitos adalah cerita yang 3. SEMIOTIKA Menurut Roland Pemaknaan akan membutuhkan kejelian Barthes, digunakan suatu kebudayaan untuk konotasi menjelaskan atau memahami serta beberapa aspek dari realitas atau keaktifan dari pembacanya. Di mana alam” (Fiske, 2010:121). Pada sistem arti dari tanda-tanda tersebut juga mitos, pembacaan tanda dimasukkan akan terpengaruh akan adanya mitos atau disisipkan dalam sistem nilai dari kebudayaan yang menaungi budaya. Yang berarti bahwa tanda sebuah masyarakat. juga merupakan produk dari sebuah “………konotasi merupakan walaupun sifat membutuhkan asli tanda, keaktifan pembaca budaya. Bagan 1.1. Peta Tanda Tatanan Kedua Roland Barthes agar dapat berfungsi. ……….Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dengan Konotatif, mythologies-nya yang secara dalam tegas ia bedakan dari denotatif atau sistem Dua tatanan prtandaan Barthes pemaknaan tataran pertama” (Sobur, (Fiske, 2010:122) 2004:69). Setelah pembacaan tanda melalui sistem konotasi dan juga denotasi, kemudian pada tatanan selanjutnya pembacaan akan sebuah tanda juga belranjut pada yahapan 4. IKLAN Menurut Madjadikara (2004:11-14) jenis iklan terbagi atas iklan media cetak, elektronik, dan juga media lainnya. Akan tetapi pada kajian ini peneliti hanya akan jenisnya, termasuk iklan undangan berfokus pada media elektronik saja, tender, khususnya televisi. kerja, duka cita, mencari suami elektronik menurut Maka media Madjadikara atau adalah ; orang istri, hilang, dan lowonga sebagainya (Madjadikara, 2004:17) "Media elektronik terbagi dalam dua b.Iklan Corporate kelompok besar, yaitu media yang Iklan Corporate adalah iklan yang bisa didengar (audio), khususnya bertujuan Radio dan media yang bisa didengar (image) yang pada akhirnnya tentu dan (audio-visual), diharapkan juga membangun citra khususnya Televisi” (Madjadikara, positif produk-produk atau jasa 2004:13). yang diproduksi oleh perusahaan juga dilihat Madjadikara mengkategorikan juga iklan sesuai a. Iklan citra tersebut (Madjadikara, 2004:18). C. METODOLOGI PENELITIAN jenisnya. Berikut jenis-jenis iklan tersebut : membangun Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Komersial dan Non semiotik. Melalui penggambaran dalam Komersial iklan Clas Mild, yang menggambaran Iklan Komersial adalah iklan yang hedonisme akan dijabarkan menggunakan bertujuan mendukung kampanye kajian-kajian pemasaran suatu produk atau jasa. Barthes. Kemudian simbol serta tandanya Iklan komersial yang dimuat atau akan dilihat dari adegan atau disiarkan melalui media. sedangkan penggambaran yang merujuk atau iklan berkaitan nonkomersial banyak semiotik dengan dari unsur-unsur Roland dalam hedonisme. Sumber data dari penelitian makana yang biasa ditemukan dalam ini adalah materi-materi iklan televisi kamus (Sobur, 2009:263). Sedangkan Clas Mild is Today Yang diambil atau di- makna konotatif merupakan “suatu jenis download dari youtube. Sumber data makna stimulus dan respons mengandung penelitian ini adalah iklan Clas Mild nilai-nilai emosional” (Sobur,2009:266). dengan Campaign Clas Mild Is Today yang terbagi menjadi empat versi, yakni : D. PEMBAHASAN. Kepemilikan akan benda Iklan Clas Mild Is Today versi balapan, konsumsi dalam kehidupan sehari-hari Iklan Clas Mild Is Today versi Club ialah hal yang wajar. Sebagai manusia, malam, Iklan Clas Mild Is Today versi memang dalam melengkapi kebutuhan kumpul bersama, Iklan Clas Mild Is sehari-harinya selalu akan memilih yang Today versi modifikasi mobil. Penelitian terbaik bagi dirinya. Dari pemilihan yang ini teknik terbaik itulah yang kemudian mendorong dokumentasi dalam menganalisis konten- manusia untuk bersikap hedon, dengan konten membelanjakan akan iklan menggunakan Clas Mild is Today. kekayaannya secara Kemudian dalam analisis data teknik berlebihan. Yang mana disebutkan oleh yang digunakan adalah Teknik analisis Epikuros bahwa kekayaan sebenarnya data metode semiotika Roland Barthes adalah sebuah keinginan yang sia-sia dengan signifikasi dua tahap, yang akan (Epikuros dalam Bertens, 1993:237). menggali Benda-benda tanda-tanda yang terdapat kepemilikan dalam iklan televisi Clas Mild is Today, merupakan Sehingga bagaimana menegaskan identitas seseorang sebagai makna denotatif dan konotatif dari iklan gejala perkembangan kelas menengah tersebut. Dimana makna denotatif adalah baru (Ibrahim, 2011:232). akan diketahui sebuah simbol adalah untuk Hedonisme hanya cantik dan menarik, maka ia akan dikonstruksikan melalui sebuah sport car. mendapat apresiasi dari lawan jenisnya. Dalam Today Ini merupakan pembuktian bahwa antara melalui laki-laki dan perempuan tidak hanya gambaran sosok perempuan beserta mode memiliki perbedaan jenis kelamin semata. (fashion) dalam iklan tersebut. Dalam Akan tetapi keduanya juga memiliki taraf ini, perempuan adalah representasi perbedaan hedon dari kaum laki-laki. Perempuan Disebutkan bahwa laki-laki memiliki sifat menjadi LOGOS: prinsip maskulin, di mana iklan hedonisme tidak Clas juga Is dibangun objek kesenangan Mild yang untuk menciptakan laki-laki dalam seorang pada sifat laki-laki dan karakter. berkarakter animus kehidupan sehari-hari. Maka diartikan spirit, yang kompeten, logika berpikir, bahwa sebuah kuasa, prestasi yang terukur. Di mana dianggap orientasi seorang laki-laki adalah sebuah dalam kesenangan, mengkonsumsi laki-laki yang superior dalam pandangan masyarakat pencapaian (achievement). memiliki kekuatan untuk menciptakan perempuan bersifat suatu kondisi di mana objek kesenangan feminis yang bercirikan anima spirit, tersebut adalah seorang perempuan. Di relatedness, mana dalam faham feminis, berasumsi berbagai potensi bahwa pada dasarnya perempuan telah memiliki orientasi ditindas memelihara dan dieksploitasi (Fakih, 2007:79). cinta Sementara EROS: kasih, hidup. prinsip mengasuh Perempuan „comunal‟ hubungan yakni interpersonal. Dengan demikian maka dunia laki-laki Perempuan sangat dekat dengan adalah dunia kerja, sedangkan dunia sebuah pemilihan mode, cara berpakaian. perempuan adalah dunia memelihara Dengan anggapan bahwa ketika ia tampil (Yung dalam Bachtiar, dkk, 1988:169). Itulah mengapa kemudian muncul bahwa menciptakan pabrik-pabrik besar. Yang dalam kemudian pabrik tersebut memproduksi hal pencarian kesenangan, perempuan kemudian juga merupakan berbagai salah satu bagian dari kesenangan yang masyarakat. Ketiga, dicari transportasi serta oleh kaum laki-laki. Setiap kebutuhan serta keinginan peranan komunikasi sarana yang perempuan memiliki peran yang hampir menjamin kekompakan hidup masyarakat sama dalam kesenangan laki-laki. Maka kota. Keempat, bahwa kesempatan maju kemudian sosok perempuan ialah sesuatu dan berhasil persentasenya lebih besar di yang dapat mencerminkan kondisi hedon kota daripada di desa. Kelima, kota laki-laki, yang mana ia berada pada menawarkan fasilitas kesehatan dan juga tingkatan sebuah keinginan alamiah yang pendidikan yang memadai sebagai sarana tidak perlu. Sesuai dengan pembagian penunjang kenaikan jenjang sosial. Yang keinginan oleh Epikuros. terakhir adalah, pengisian waktu luang Gambaran tentang lingkungan kota merupakan sesuatu yang berdekatan dengan hedonisme. tersedia di kota, termasuk hiburan dan juga olahraga (Daldjoeni,1985:13-14). Hedonisme Melalui apa yang dikonstruksikan berkembang cepat dalam masyarakat oleh iklan Clas Mild Is Today, hedonisme kota, yang didukung oleh banyak faktor. dapat berupa benda maupun non benda. Diantaranya yang menjadi faktor tersebut Di ialah gambaran pertambahan menambah gengsi penduduk hedonisme adalah mengenai identitas sebuah dari warganya. perilakunya. Hedonisme memang tidak Berikutnya dengan penemuan teknologi selalu melekat pada kelas orang kaya, serta penggunaan modal besar dalam namun ia dapat melekat pada siapa saja. udaha Bahkan gelandangan sekalipun mampu dagang serta pada yang mana industri yang untuk menjadi kaum hedonis. Dari apa sebuah yang telah dibahas sebelumnya, maka kesenangan dapat (sport car dan moge) yang merupakan dikatakan memiliki sifat bahwa melekat hedonisme dalam serta bentuk lambang kendaraan buatan. cerminan atas identitas seseorang, b. Hedonisme yang melekat adalah sebuah Perempuan dan juga mode dipandang perilaku yang mana perlakunya tidak sebagai saranan penunjang hiburan yang perlu diperuntukkan bersusah dan kemewahan payah untuk bagi kaum laki-laki. menunjukkanya. Dalam hal ini adalah Sebuah gambaran mengenai hedonisme orang yang kaya atau keturunan kelas yang memainkan peran sosok perempuan orang dalam kaca mata laki-laki. c. Hedonisme kaya. Yang kedua adalah hedonisme yang berada pada tingkatan juga digambarakan buatan, yakni bagi kaum yang sedianya tempat-tempat bukan berasal dari kaum kelas atas. orang-orang. Sama halnya dengan konten Melainkan mereka yang secara sengaja yang lain, bahwa tempat kadang juga meniru simbol-simbol yang digunakan memberikan kesan perilaku hedon yang oleh orang kelas atas guna mencapai hanya mengejar kepuasan semata. Meski sebuah kesetaraan dalam berperilaku, perkara antara kaya dan miskin tidak khsusnya cerminan perilaku hedon. terlalu menjadi permasalahan. Karena yang dengan adanya dikunjungi oleh tujuannya adalah mencari kesenangan. Di E. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil mana hedonisme sangat dekat dengan dari hasil penelitian ini adalah sebagai lingkungan perkotan yang disebabkan berikut: oleh faktor pendorong yang tersdapat a. Representasi hedonisme dikonstruksikan dengan adanya bendabenda kepemilikan yang mencerminkan dalam wilayah kota. Fiske, DAFTAR PUSTAKA John. 2012. Pengantar Ilmu BUKU Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Agus, Madjadikara. 2004. Bagaimana Biro Persada. Iklan Memproduksi Iklan ?. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. Bachtiar, dkk. 1988. 1984. Communication Works. 2008 Masyarakat dan Kebudayaan. Kumpulan Karangan untuk Prof. Dr. Selo Soemardjan. Jakarta : Penerbit Djambatan Gramedia Pustaka Utama. Kota (Pusparagam Sosiologi Kota dam Ekologi Sosial). Bandung: Penerbit Alumni Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Communication Ibrahim, Idi Subandi. 2011. Kritik Budaya Yogyakarta : Jalasutra.. 2009. Pengantar komunikasi Massa. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Mulyana, Deddy. 2009. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Fakih, Mansour. 2007. Analisis Gender & 2010. Hidup. Bandung : Penerbit Mizan. Nurudin. Daldjoeni, N. 1985. Seluk Beluk Masyarakat John. Ibrahim, Idi Subandi. 1997. Ecstasy Gaya Komunikasi. Bartens, K. 1993. Etika. Jakarta : PT Fiske, Gamble, Teri Kwal dan Michael Gamble. and (Sebuah Pengantar Paling Komperhensif). Yogyakarta : Jalasutra. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wells,William, Culrural Studies Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. dkk. 2011. Advertising (Edisi Ke Delapan). Jakarta : Kencana Prenada Meda Group.