BUMI DAN ALAM SEMESTA Standar Kompetensi : 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit Kompetensi Dasar : 9.1 Mendiskripsikan perubahan kenampakan bumi 9.2 Mendiskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari. 9.1.1 Mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan pasang surut air laut. 9.1.2 Mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan oleh badai. 9.1.3 Mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan oleh hujan. 9.1.4 Mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan oleh kebakaran hutan. 9.2.1 Menjelaskan kenampakan benda langit pada malam hari yang dapat meman carkan cahayanya sendiri. 9.2.2 Menjelaskan kenampakan benda langit pada siang hari . 9.2.3 Menjelaskan kenampakan benda langit yang tidak bisa memancarkan cahaya nya sendiri. 9.2.4 Membandingkan fase-fase bentuk bulan. PETA KONSEP Perubahan kenampakan Alam Perubahan kenampakan bumi -Air (pasangsurut) -Hujan -udara/ -abrasi -gledser -kebakaran hutan Perubahan kenampakan langit bintang -layang-layang -Kalajengking -Biduk --waluku matahari bulan -bulan baru/mati -Bulan sabit -bulan separuh -bulan bungkuk -bulan purnama PERUBAHAN KENAMPAKAN ALAM A. PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI Bumi terdiri dari wilayah daratan dan perairan . Bila dilihat dari luar angkasa bumi tampak seperti benda bulat yang permukaannya rata. Penampakan bumi dapat berubah akibat adanya peristiwa alam dan perbuatan manusia. . 1. Pasang surut air laut. Air laut dikatakan pasang jika permukaannya bertambah tinggi sehingga garis pantai mundur ( pantai lebih sempit ) , sebaliknya air laut dikatakan surut bila permukaan air menurun sehingga luas permukaan daratan bertambah Gb a Permukaan air laut ketika pasang. Gb bersumber dari buku BSE Gb b permukaan air laut ketika surut. Pasang surut air laut disebabkan oleh adanya gaya tarik bulan atau yang disebut gravitasi bulan. Gravitasi bulan menyebabkan air laut pasang. Pada waktu bulan purnama air laut mengalami pasang paling tinggi, dan pada waktu bulan baru air laut mengalami pasang paling rendah. Pasang surut air laut dapat mengikis pantai yang disebut ABRASI. Abrasi dapat dicegah dengan menanam tumbuhan bakau di sepanjang pantai. Gletser adalah salju yang mengalir . Aliran salju dapat mengakibatkan terkikisnya tanah yang dilalui oleh aliran salju tersebut. Air laut pasang biasanya diikuti oleh ombak besar yang dapat menerjang pantai sehingga dapat mengikis tanah, batu dan pasir. Dengan begitu kenampakan pantaipun akan mengalami perubahan. 2. Badai Badai adalah angin yang sangat besar dan kuat. Badai yang besar disebut tornado. 3. Hujan Hujan dapat mengakibatkan banjir dan erosi. Erosi adalah proses terkikisnya permukaan tanah oleh air . Erosi mudah terjadi karena adanya tanah yang gundul. Erosi dapat mengubah tanah menjadi tandus karena lapisan tanah bagian atas yang banyak mengandung humus terkikis dan hanyut terbawa arus air. Erosi yang banyak terjadi di daerah gurun disebut DEFLASI. Musibah banjir Sumber gambar dari BSE 4. KEBAKARAN HUTAN Kebekaran hutan sering terjadi di daerah yang curah hujannya sedikit Pada musim kemarau panjang banyak pohon meranggas. Panas matahari yang terik dapat menyababkan kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat juga disebabkan ulah manusia. Kebakaran hutan dapat menyebabkan perubahan daratan yang semula menghijau menjadi hitam kelam. B.PERUBAHAN KENAMPAKAN BENDA LANGIT 1. Kenampakan Bintang Gb dari BSE Bintang merupakan benda langit yang dapat mengeluarkan cahayanya sendiri. Bintang-bintang ada yang cahayanya terang dan ada pula yang cahanya redup. Bintang yang cahanya redup letaknya jauh dari bumi dan bintang yang cahanya terang berarti letaknya dekat dengan bumi. Matahari merupakan bintang yang paling terang karena letaknya paling dekat dengan dengan bumi dibanding dengan bintang-binang yang lain. Beberapa bintang akan membentk suatu susunan yang disebut RASI BINTANG Beberapa rasi bintang menunjukkan arah mata angin diantaranya : a. Rasi bintang pari / gubug pencengyaitu susunan empat bintang yang membentuk gambar layanglayang. Rasi bintang ini sebagai penunjuk arah selatan. b. Rasi Bintang Biduk atau Pedati Sungsang atau beruang besar atau bintang tujuh sebagai penunjuk arah utara. Rasi Bintang Kalajengking , tampak berkelompok membentuk kalajengking. Rasi Bintang Waluku atau orion . Terletak di langit sebelah barat sampai ke timur. Bila bintang tersebut terletak di sebelah timur pertanda para petani untuk mulai menggarap sawahnya. Kumpulan bintang akan membentuk gugusan. Gugusan bintang yang jumlahnya jutaan disebut GALAKSI. 2. KENAMPAKAN MATAHARI Matahari seolah bergerak dari timur ke barat. Matahari terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat. Seiring dengan perjalanan waktu matahari menampakkan diri secara utuh sehingga bumi tampak terang. Matahari seolah terus bergerak ke barat dan menjelang sore matahari berada di ufuk barat, dan terus berjalan hingga ahirnya tenggelam dan bumi tampak gelap. Matahari merupakan bola gas pijar yang memiliki suhu sangat tinggi.Permukaannya berupa lautan gas yang sangat panas. Matahari terdiri atas unsur hidrogen (69,5%), helium (28%), karbon,nitrogen,dan unsur-unsur lainnya. 3. KENAMPAKAN BULAN Bulan separo Bulan bungkuk Bulan sabit Bulan penuh Bulan baru Bulan bungkuk Bulan sabit Bulan separo Bulan merupakan benda langit yang gelap karena hanya memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang diterima dipantulkan oleh bulan ke semua arah dan sebagian memantul ke bumi. Bulan beredar mengelilingi bumi. Rotasi bulan menyebabkan berubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi. Bentuk bulan yang berbeda-beda disebut fase bulan seperti yang tampak pada gambar di atas. Bulan mati atau bulan baru ( gb A )Bulan tidak terlihat dari bumi karena posisi bulan terletak antara matahari dan bulan. Bulan sabit (gb b ) . Satu atau dua hari kemudian bulan bergerak sehingga bagian matahari bulan sedikit terkena sinar matahari. Bulan separo ( Gb c) . Setelah hari ketujuh sisi bulan yang terkena sinar matahari mencapai separo Bulan bungkuk( Gb d) . Setelah mendekati hari keempat belas bulan membentuk ¾ lingkaran . Bulan penuh atau bulan Purnama( Gb E ). Setelah genap melakukan perjalanan 14 hari atau 15 bulan sudah melakukan setengah perjalannya sehingga cahaya bulan tampak utuh. Cahaya bulan ternyata sangat berpengaruh terhadap kenampakan bumi. Misalnya pada bulan purnama akan mempengaruhi kondisi pasang surut air laut. REFERENSI BUKU 1. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas IV, Budi Wahyono dan Setyo Nurachmandani, BSE, 2008. 2. Akrab dengan dunia IPA Kelas IV untuk SD dan MI Moch Azam,Platinum,2008. 3. Ilmu Pengetahuan Kelas IV Sekolah Dasar, Yudhistira,Tim Bina IPA, 2008 4. SAINS untuk Sekolah Dasar kelas IV, Haryanto, Erlangga,2007