Slide 3 - MI ISLAMIYAH TAWANGREJO

advertisement
 BUMI DAN ALAM SEMESTA
Standar Kompetensi :
9. Memahami perubahan kenampakan
permukaan bumi dan benda langit
Kompetensi Dasar :
 9.1
Mendiskripsikan perubahan
kenampakan bumi
 9.2

Mendiskripsikan posisi bulan dan
kenampakan bumi dari hari ke hari.
9.1.1 Mengidentifikasi perubahan daratan
yang disebabkan pasang surut air laut.
9.1.2 Mengidentifikasi perubahan daratan
yang disebabkan oleh badai.
9.1.3 Mengidentifikasi perubahan daratan
yang disebabkan oleh hujan.
9.1.4 Mengidentifikasi perubahan daratan
yang disebabkan oleh kebakaran hutan.
 9.2.1 Menjelaskan kenampakan benda
langit pada malam hari yang dapat meman 
carkan cahayanya sendiri.
9.2.2 Menjelaskan kenampakan benda langit

pada siang hari .
9.2.3 Menjelaskan kenampakan benda
langit yang tidak bisa memancarkan cahaya 
nya sendiri.
9.2.4 Membandingkan fase-fase bentuk

bulan.
PETA KONSEP
Perubahan kenampakan Alam
Perubahan
kenampakan
bumi
-Air (pasangsurut)
-Hujan
-udara/
-abrasi
-gledser
-kebakaran
hutan
Perubahan
kenampakan
langit
bintang
-layang-layang
-Kalajengking
-Biduk
--waluku
matahari
bulan
-bulan baru/mati
-Bulan sabit
-bulan separuh
-bulan bungkuk
-bulan purnama
PERUBAHAN KENAMPAKAN ALAM
 A. PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI
Bumi terdiri dari wilayah daratan dan perairan . Bila
dilihat dari luar angkasa bumi tampak seperti benda
bulat yang permukaannya rata.
 Penampakan bumi dapat berubah akibat adanya
peristiwa alam dan perbuatan manusia.
.
1. Pasang surut air laut.
 Air laut dikatakan pasang jika permukaannya bertambah tinggi
sehingga garis pantai mundur ( pantai lebih sempit ) , sebaliknya
air laut dikatakan surut bila permukaan air menurun sehingga luas
permukaan daratan bertambah
Gb a Permukaan air laut ketika pasang.
Gb bersumber dari buku BSE
Gb b permukaan air laut ketika surut.
 Pasang surut air laut disebabkan oleh adanya gaya
tarik bulan atau yang disebut gravitasi bulan.
Gravitasi bulan menyebabkan air laut pasang.
 Pada waktu bulan purnama air laut mengalami pasang
paling tinggi, dan pada waktu bulan baru air laut
mengalami pasang paling rendah.
 Pasang surut air laut dapat mengikis pantai yang
disebut ABRASI.
 Abrasi dapat dicegah dengan menanam tumbuhan
bakau di sepanjang pantai.
 Gletser adalah salju yang mengalir .
Aliran salju dapat mengakibatkan terkikisnya tanah
yang dilalui oleh aliran salju tersebut.
 Air laut pasang biasanya diikuti oleh ombak besar
yang dapat menerjang pantai sehingga dapat mengikis
tanah, batu dan pasir. Dengan begitu kenampakan
pantaipun akan mengalami perubahan.
 2. Badai
 Badai adalah angin yang sangat besar dan kuat.
 Badai yang besar disebut tornado.

3. Hujan
Hujan dapat mengakibatkan banjir dan erosi.
 Erosi adalah proses terkikisnya permukaan tanah oleh
air .
 Erosi mudah terjadi karena adanya tanah yang gundul.
 Erosi dapat mengubah tanah menjadi tandus karena
lapisan tanah bagian atas yang banyak mengandung
humus terkikis dan hanyut terbawa arus air.
 Erosi yang banyak terjadi di daerah gurun disebut
DEFLASI.
Musibah banjir
Sumber gambar dari BSE
4. KEBAKARAN HUTAN
Kebekaran hutan sering terjadi di daerah yang curah
hujannya sedikit
 Pada musim kemarau panjang
banyak pohon meranggas. Panas
matahari yang terik dapat
menyababkan kebakaran hutan.
 Kebakaran hutan dapat juga
disebabkan ulah manusia.
 Kebakaran hutan dapat
menyebabkan perubahan daratan
yang semula menghijau menjadi
hitam kelam.
B.PERUBAHAN KENAMPAKAN BENDA LANGIT
 1. Kenampakan Bintang
Gb dari BSE
 Bintang merupakan benda langit yang dapat
mengeluarkan cahayanya sendiri. Bintang-bintang ada
yang cahayanya terang dan ada pula yang cahanya
redup.
 Bintang yang cahanya redup letaknya jauh dari bumi
dan bintang yang cahanya terang berarti letaknya
dekat dengan bumi.
 Matahari merupakan bintang yang paling terang
karena letaknya paling dekat dengan dengan bumi
dibanding dengan bintang-binang yang lain.
 Beberapa bintang akan membentk suatu susunan yang




disebut RASI BINTANG
Beberapa rasi bintang menunjukkan arah mata angin
diantaranya :
a. Rasi bintang pari / gubug pencengyaitu susunan
empat bintang yang membentuk gambar layanglayang. Rasi bintang ini sebagai penunjuk arah
selatan.
b. Rasi Bintang Biduk atau Pedati Sungsang atau
beruang besar atau bintang tujuh sebagai penunjuk
arah utara.
 Rasi Bintang Kalajengking , tampak berkelompok
membentuk kalajengking.
 Rasi Bintang Waluku atau orion . Terletak di langit
sebelah barat sampai ke timur. Bila bintang tersebut
terletak di sebelah timur pertanda para petani untuk
mulai menggarap sawahnya.
 Kumpulan bintang akan membentuk gugusan.
 Gugusan bintang yang jumlahnya jutaan disebut
GALAKSI.
 2. KENAMPAKAN MATAHARI
 Matahari seolah bergerak dari timur ke barat.
 Matahari terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk
barat.
 Seiring dengan perjalanan waktu matahari
menampakkan diri secara utuh sehingga bumi tampak
terang.
 Matahari seolah terus bergerak ke barat dan
menjelang sore matahari berada di ufuk barat, dan
terus berjalan hingga ahirnya tenggelam dan bumi
tampak gelap.
 Matahari merupakan bola gas pijar yang memiliki
suhu sangat tinggi.Permukaannya berupa lautan gas
yang sangat panas. Matahari terdiri atas unsur
hidrogen (69,5%), helium (28%), karbon,nitrogen,dan
unsur-unsur lainnya.
3. KENAMPAKAN BULAN
Bulan separo
Bulan bungkuk
Bulan sabit
Bulan penuh
Bulan baru
Bulan bungkuk
Bulan sabit
Bulan separo
 Bulan merupakan benda langit yang gelap karena




hanya memantulkan cahaya matahari.
Cahaya matahari yang diterima dipantulkan oleh
bulan ke semua arah dan sebagian memantul ke bumi.
Bulan beredar mengelilingi bumi.
Rotasi bulan menyebabkan berubahan bentuk bulan
yang tampak dari bumi.
Bentuk bulan yang berbeda-beda disebut fase bulan
seperti yang tampak pada gambar di atas.
 Bulan mati atau bulan baru ( gb A )Bulan tidak terlihat
dari bumi karena posisi bulan terletak antara matahari
dan bulan.
 Bulan sabit (gb b ) . Satu atau dua hari kemudian
bulan bergerak sehingga bagian matahari bulan
sedikit terkena sinar matahari.
 Bulan separo ( Gb c) . Setelah hari ketujuh sisi bulan
yang terkena sinar matahari mencapai separo
 Bulan bungkuk( Gb d) . Setelah mendekati hari
keempat belas bulan membentuk ¾ lingkaran .
 Bulan penuh atau bulan Purnama( Gb E ). Setelah
genap melakukan perjalanan 14 hari atau 15 bulan
sudah melakukan setengah perjalannya sehingga
cahaya bulan tampak utuh.
 Cahaya bulan ternyata sangat berpengaruh terhadap
kenampakan bumi. Misalnya pada bulan purnama
akan mempengaruhi kondisi pasang surut air laut.
REFERENSI BUKU
 1. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas IV,
Budi Wahyono dan Setyo Nurachmandani, BSE,
2008.
 2. Akrab dengan dunia IPA Kelas IV untuk SD dan MI
Moch Azam,Platinum,2008.
 3. Ilmu Pengetahuan Kelas IV Sekolah Dasar,
Yudhistira,Tim Bina IPA, 2008
 4. SAINS untuk Sekolah Dasar kelas IV, Haryanto,
Erlangga,2007
Download