Pengaruh Besarnya Partisipasi Asing di Pasar Modal Domestik

advertisement
5 Februari 2013
Pengaruh Besarnya Partisipasi Asing
di Pasar Modal Domestik
Investor asing mendominasi pasar modal Indonesia. Di pasar Obligasi Pemerintah sendiri, kepemilikan asing
mencakup 33% dan menjadi kelompok investor terbesar setelah Bank yang sebesar 37%. Apakah dengan
besarnya partisipasi asing di pasar modal berpengaruh buruk bagi kinerja pasar modal dan juga ekonomi
Indonesia?
Grafik 1. Kepemilikan Asing Mempengaruhi Kinerja Pasar Obligasi Pemerintah
25
20
350
Krisis Subprime
Mortgage Market AS
Krisis Utang Eropa
Rating S&P AS
Turun ke AA+
300
250
15
200
150
10
100
5
50
0
2008
Average Govt Bonds Yield, %
2009
2010
Foreign Ownership, Rp T (RHS)
2011
2012
0
2013
Sumber: Bloomberg & DJPU
Risiko Besarnya Partisipiasi Asing: Capital Outflow
Besarnya partisipasi asing di pasar modal domestik
berisiko meningkatkan eksposur terhadap perubahan
pasar modal dan ekonomi global. Volatilitas yang
terjadi di negara lain, akan berdampak signifikan
terhadap kinerja pasar modal domestik. Sebagai
contoh, Grafik di atas menunjukkan bahwa di tahun
2008, ketika krisis subprime mortgage
market
meledak di Amerika Serikat (AS), kepemilikan asing di
pasar Obligasi Pemeirntah turun dari Rp105,48 triliun
di 30 September 2008 menjadi Rp79,83 triliun di 31
Maret 2009. Hal ini mendorong kekanikan rata-rata
www.PremierReksadanaOnline.com
imbal hasil Obligasi Pemerintah dari 11,30% ke level
tertinggi 19,78%.
Demikian juga ketika krisis utang negera Eropa di awal
2011 dan perdebatan batas utang AS di sekitar bulan
Agustus 2011 yang berujung pada dicabutnya
peringkat AAA oleh salah satu lembaga pemeringkat
ternama S&P. Kepemilikan asing di pasar Obligasi
Pemerintah pada waktu itu tiba-tiba turun Rp38,77
triliun yang mengakibatkan naiknya rata-rata imbal
hasil Obligasi Pemerintah dari 6,30% menjadi 7,36%.
Halaman 1
5 Februari 2013
Risiko dari besarnya peranan asing di pasar modal
domestik ini tentunya harus selalu diwaspadai.
Pemerintah bersama investor BUMN telah membuat
kerangka kerja stabilisasi pasar obligasi (Bond
Stabilization Framework) untuk memitigasi hal ini.
Jadi, diharapkan risiko capital outflow akibat
pengaruh global tidak terlalu berdampak buruk.
Kepemilikan Asing di Pasar Modal Mendorong
Kepercayaan Asing Berinvestasi di Sektor Riil
Dengan semakin terintegrasinya pasar modal
domestik dengan global, sebetulnya, investor asing
memegang peranan penting di pasar modal domestik.
Beberapa hal positif dengan masuknya investor asing
di pasar modal Indonesia antara lain likuiditas di pasar
sekunder menjadi meningkat, valuasi instrumen
investasi menjadi lebih wajar dan bahkan mendorong
masuknya investasi ke sektor riil.
Investor klasik seperti dana pensiun dan asuransi
biasanya memiliki tenor investasi yang panjang untuk
menyesuaikan dengan kewajiban yang mereka miliki.
Hal ini yang membuat likuiditas di pasar sekunder
tidak menjadi dalam. Namun dengan datangnya
investor asing, yang memiliki pandangan jangka
panjang yang juga melakukan aktivitas transaksi di
pasar sekunder, investor yang ingin keluar atau pun
masuk ke dalam instrumen pasar obligasi menjadi
lebih mudah.
Selain itu, pasar modal di negara maju juga sudah
sedemikian berkembang dan berusia jauh lebih tua.
Hal ini yang membuat investor asing memiliki
teknologi yang lebih baik dalam melakukan valuasi
terhadap instrumen investasi di pasar modal domestik
dibandingkan kelompok investor lainnya. Sehingga,
selain likuiditas menjadi lebih dalam, valuasi yang
terbentuk menjadi lebih wajar.
Tidak hanya berpengaruh di pasar modal, investor
asing juga ikut berpartisipasi dalam ekonomi riil.
Masuknya investasi ke portofolio dan terbukti
mencatatkan kinerja yang baik menambah
kepercayaan investor asing untuk melakukan investasi
di sektor riil. Pertimbangan mereka untuk masuk ke
pasar modal suatu negara tentunya setelah melihat
fundamental ekonomi negara tujuan tersebut.
Beberapa indikator yang dilihat selain variabel
makroekonomi antara lain persepsi asing terhadap
risiko Indonesia: premium risiko dan CDS Spread.
Apa yang kita rasakan pada ekonomi Indonesia saat
ini adalah naiknya investasi riil dalam bentuk
Penanaman Modal Asing (PMA) setelah didahului oleh
naiknya kepemilikan asing di pasar modal. Di tahun
2012, PMA naik 22,4% ke level tertinggi sepanjang
sejarah yakni Rp313,2 triliun. Investasi di 3Q12 lalu
berkontribusi sebesar 33,18% terhadap ekonomi
Indonesia atau kedua terbesar setelah konsumsi
rumah tangga yang sebesar 54,79%.
Rupanya, besarnya partisipasi asing di pasar modal
domestik tidak selalu berdampak buruk. Malah,
terbukti berdampak baik terhadap ekonomi dan juga
pasar modal Indonesia. Namun demikian, kita harus
tetap waspada terhadap capital outflow yang berisiko
membalikan kinerja pasar modal menjadi negatif.
Farid Abdurrahman
Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan: Pandangan dan pendapat dalam artikel ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan kebijakan resmi atau posisi PT
Indo Premier Investment Management. Meskipun artikel ini didukung oleh penelitian dan data oleh penulis, namun hasil perhitungan dan keakuratannya tidak
dijamin. Seluruh informasi dan keterangan yang disampaikan melalui artikel ini hanya merupakan informasi dan/atau keterangan yang tidak dapat diartikan
sebagai suatu saran/advise bisnis tertentu, karenanya tidak bersifat mengikat. Segala hal yang berkaitan dengan diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel
tersebut sebagai pengambilan keputusan bisnis dan/atau investasi adalah merupakan tanggung jawab pribadi atas segala risiko yang mungkin timbul.
Sehubungan dengan risiko dan tanggungjawab pribadi atas artikel ini, pengguna dengan ini menyetujui untuk melepaskan segala tanggung jawab dan risiko
hukum PT Indo Premier Investment Management dan/atau perusahaan terafiliasi serta karyawannya atas diterimanya dan/atau dipergunakannya artikel ini.
www.PremierReksadanaOnline.com
Halaman 2
Download