RINGKASAN GURUH HERMAN WAS`AN. Dampak

advertisement
RINGKASAN
GURUH HERMAN WAS’AN. Dampak Pertumbuhan Ekonomi di Sektor
Pertanian dan Industri terhadap Degradasi Lingkungan (Studi Kasus: Negara
Berkembang dan Maju) (dibimbing oleh WIDYASTUTIK)
Sektor pertanian yang kokoh adalah syarat perlu (necessary condition)
bagi keberhasilan transformasi struktural perekonomian menuju ke industrialisasi
terutama pada negara berkembang. Sedangkan untuk negara maju menganggap
sektor industri merupakan motor penggerak bagi pertumbuhan perekonomian
karena mampu memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sektor lain seperti pertanian (Priyarsono, 2011). Namun, hal yang sering
terlupakan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian dari beberapa sektor
tersebut, nilai lingkungan hidup tidak diperhitungkan dalam perencanaan
pembangunan. Akibatnya, pada tahun-tahun belakangan ini, terjadi peningkatan
konsentrasi polutan atmosfir global yaitu emisi gas rumah kaca. Terkait dengan
hal tersebut, sejumlah penelitian telah menganalisis hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dan kualitas lingkungan dan berbagai hasil telah diperoleh, termasuk
dalam beberapa kasus bukti dari hubungan terbalik-U yang dikenal dengan konsep
Environmental Kuznets Curve (EKC) yang diciptakan oleh Kuznets.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak pertumbuhan
ekonomi di sektor industri dan pertanian terhadap kualitas lingkungan hidup yang
diukur dengan emisi gas rumah kaca di negara berkembang dan negara maju.
Dalam menganalisis dampak tersebut menggunakan pendekatan model
Environmental Kuznets Curve (EKC) atau bentuk kurva yang didapat.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari World Development Indicator (WDI) dan Emission Database for
Global Atmospheric Research (EDGAR). Data sekunder yang diperoleh berupa
data GDP riil pertanian, GDP riil industri, dan emisi gas rumah kaca
(karbondioksida, metana, dan nitrogen oksida) yang meliputi data kuantitatif
tahunan pada rentang waktu antara tahun 1980-2008 dari negara-negara
berkembang dan maju. Negara-negara berkembang yang dimaksud adalah 10
negara berkembang yaitu Indonesia, Thailand, Cina, India, Brasil, Argentina,
Meksiko, Mesir, Afrika Selatan, dan Turki. Sedangkan untuk negara-negara maju
yang dimaksud adalah 10 negara maju yaitu Amerika Serikat, United Kingdom,
Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Spanyol, Italia, dan
Perancis.
Metode analisis yang digunakan adalah panel data dengan pendekatan
Fixed Effect dengan pembobotan Cross section SUR. Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan yang membentuk model
Environmental Kuznets Curve (EKC) antara emisi CO2 dan CH4 dengan
pertumbuhan ekonomi di sektor industri dan adanya hubungan yang tidak
signifikan dengan model Environmental Kuznets Curve (EKC) antara emisi gas
rumah kaca (CO2, N2O dan CH4) dengan pertumbuhan ekonomi di sektor
pertanian dan emisi N2O dengan pertumbuhan ekonomi di sektor industri.
Pada sektor pertanian, dampak pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian
memiliki increasing effect pada emisi CO2 dan N2O, sedangkan untuk emisi CH4,
dampak pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian memliki diminishing effect
pada emisi CH4 sebelum melewati turning point dan increasing effect pada emisi
CH4 setelah melewati turning point.
Pada sektor industri, dampak pertumbuhan ekonomi di sektor industri
memiliki increasing effect pada emisi CO2 dan CH4 sebelum melewati turning
point dan diminishing effect pada emisi CO2 dan CH4 setelah melewati turning
point pada kurva EKC. Sedangkan dampak pertumbuhan ekonomi di sektor
industri akan meningkatkan emisi N2O, apabila GDP riil industri meningkat 1
US$ maka akan meningkatkan emisi N2O sebesar 4.70e-10 kilotonne, cateris
paribus.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, untuk mengurangi laju emisi
gas rumah kaca perlu adanya sanksi khusus bagi negara yang tidak mematuhi
perjanjian lingkungan seperti perjanjian The Kyoto Protocol dan Reducing
Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) serta
diperhitungkannya dampak lingkungan dalam kalkulasi Gross National Product
(GNP).
Download