judul paper maksimum 10 kata dan harus ditulis dengan times new

advertisement
ANALISIS MANFAAT BISNIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN
RANTI’S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE UNTUK MENGUKUR
INVESTASI SISTEM INFORMASI
Setiawan Azhar1, Johan Jimmy Carter Tambotoh2, Agustinus Fritz Wijaya3
1,2,3
1
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
Jalan Diponegoro 52 – 60, Salatiga – 50711, INDONESIA
[email protected], 2 [email protected], 3 [email protected]
Abstrak
Tiap organisasi bisnis membutuhkan Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) dalam menunjang kegiatan
operasional untuk menaikkan image usaha daripada pesaing. Namun, hanya sedikit dari mereka yang menyadari
isu-isu seputar investasi TI. Bahkan ada proyek SI/TI yang tidak memberikan hasil yang sesuai dengan biaya
perusahaan investasi. Berdasarkan hal tersebut, UKSW memperbaiki sistem yang sudah ada untuk mempercepat
proses dalam melakukan pelaporan. Mengantisipasi hal tersebut, maka dibutuhkan proses mengkaji agar
manajemen perusahaan mendapat gambaran yang jelas mengenai layak atau tidaknya proyek investasi tersebut
dengan menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value. Metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value dapat
digunakan dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan manfaat bisnis SI/TI dari implementasi investasi
SI/TI yang dilakukan UKSW. Proses mengkaji menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value
menghasilkan hubungan sebab akibat yang ada pada manfaat bisnis yang ada untuk menggambarkan pemetaan
pada manfaat bisnis.
Kata kunci : Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Ranti’s Generic IS/IT Business Value, Manfaat Bisnis.
1.
Pendahuluan
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan
Sistem Informasi (SI) dalam beberapa tahun ini telah
memberikan dampak yang besar dalam berbagai
bidang usaha. Agar usaha tetap bertahan sekaligus
menaikkan image usaha daripada pesaing maka
harus didukung dengan SI/TI yang baik. Proses
pemilihan SI/TI yang tepat bukanlah hal mudah
mengingat industri usaha sekarang sangat komplek
dan butuh biaya yang banyak, agar investasi yang
dilakukan tidak sia-sia. Mengingat peranan penting
SI/TI, maka perencanaan investasi SI/TI perlu
direncanakan sebaik mungkin dalam mencapai
tujuan bisnis usaha sehingga memberi manfaat yang
besar bagi perusahaan.
Kenyataannya terdapat proyek SI/TI yang tidak
memberikan hasil yang setimpal dengan pengeluaran
investasi perusahaan. Hal ini disebabkan dari biaya
yang tinggi, karena manajemen tidak memahami
kebutuhan operasional perusahaan dengan proyek
SI/TI sehingga pemilihannya kurang optimal.
Mengantisipasi hal tersebut, maka dibutuhkan proses
mengkaji agar manajemen perusahaan mendapat
gambaran yang jelas mengenai layak atau tidaknya
proyek investasi tersebut untuk mendapatkan potensi
manfaat bisnis yang ada pada perusahaan. Manfaat
realiasasi TI pada proyek SI/TI dalam meningkatkan
kinerja organisasi berdasarkan pemikiran agar
mendapat keuntungan kompetitif dengan para
kompetitor. Hasil yang didapat untuk mencapai
tujuan bisnis organisasi.
Sistem Informasi Keuangan dan Akuntansi
(SIKASA) Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW) Salatiga merupakan sistem informasi
UKSW yang bertugas mengelola keuangan dan
akuntansi. SIKASA ini dibangun dengan tujuan
sebagai informasi anggaran yang disajikan. Hal yang
dikelola antara lain kas, anggaran, serta pengeluaran
kas. SIKASA ini diakses secara intranet. Alur kerja
yang ada meliputi alur kerja transaksi penerimaan
dan alur kerja transaksi pengeluaran. Pembahasan
mengenai SIKASA ini termuat dalam proses
penganggaran universitas.
Pentingnya SIKASA tersebut diperlukan kajian
manfaat dari berbagai macam jenis informasi yang
ada, apakah nanti sebanding dengan yang didapat.
Alasan tersebut untuk menilai kemampuan UKSW
dalam menilai investasi proyek SI/TI, dan sebagai
alat ukur dalam memonitor aktivitas investasi SI/TI.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
mengkaji manfaat investasi SI/TI adalah dengan
menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value.
Tujuan penelitian pada SIKASA UKSW antara
lain melakukan implementasi Ranti’s Generic IS/IT
Business Value dalam identifikasi manfaat investasi
untuk bagian Akuntansi dan Keuangan UKSW,
sehingga perencanaan terhadap investasi proyek TI
yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja
organisasi khususnya
Keuangan (BAK).
2.
Bagian
Akuntansi
dan
Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu
Pamela Darmadji pada tahun 2011 melakukan
penelitian mengenai Cloud Computing pada
Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia pada Studi
Kasus pada Bank Perkreditan Rakyat di Jakarta.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai salah satu
pemain terbesar dalam bisnis keuangan mikro di
Indonesia telah meningkatkan penggunaan Sistem
Informasi/Teknologi Informasi untuk mendukung
bisnis mereka. Namun, hanya sedikit dari mereka
yang menyadari isu-isu seputar investasi TI. Ada
kekhawatiran tentang tidak tersedianya sumber daya
yang cukup untuk membeli, memelihara, dan
mengamankan SI/TI mereka sendiri. Di sisi lain,
investasi yang besar diperlukan dan akhirnya
menjadi momok bagi BPR yang paling menerapkan
SI/TI untuk mendukung pengembangan bisnis
mereka. Penelitian ini menganalisis nilai ekonomi
dari penerapan komputasi awan di BPR. Analisis
dilakukan, pertama dengan mengidentifikasi dan
mengukur relevansi manfaat SI/TI menggunakan
Ranti’s IS/IT Generic Business Values dan kedua
dengan menempatkan nilai-nilai yang diukur atau
manfaat pada metode Economic Value Added
(EVA), untuk melakukan analisis keuangan.
Komputasi awan mampu memberikan solusi bagi
masalah yang dihadapi oleh BPR seperti dapat
dilihat dari nilai EVA positif. Oleh karena itu,
komputasi awan merupakan pendekatan yang
berharga bagi BPR untuk bergerak maju. Resiko
investasi SI/TI dapat ditransfer ke penyedia
komputasi awan, dengan kata lain, tidak ada waktu
untuk berpikir tentang teknologi usang sebelum
Return of Investment (ROI) tercapai [1].
Penelitian yang dilakukan Johan Tambotoh
tahun 2010 tentang Implementasi Kajian Kelayakan
Finansial untuk meningkatkan tingkat kematangan
Manajemen Investasi Teknologi Informasi ini
membahas tentang salah satu pilar utama atau
domain dari pengelolaan teknologi informasi (TI)
adalah investasi TI. Oleh karena itu strategi untuk
mengelola investasi TI sangan penting untuk
mendukung keberhasilan pelaksanaan pengelolaan
TI (IT Governance). Perusahaan perlu mengetahui
tingkat kemataan dari manejemen investasi TI yang
dapat membantu mengelola investasi TI dengan
benar. Penelitian ini melakukan pengukura
terhadapat
peningkatan
level
kematangan
manajemen investasi TI pada perusahaan BUMN
setelah mengaplikasikan studi kelayakan finansial
berdasarkan Generic IS/IT Business Values oleh
Ranti, pada setiap tahap investasi TI serta
meningkatkan struktur organisasi TI dengan
memberntuk IT steering committee. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa level kematangan
manajemen investasi TI meningkat dari level 1
menjadi level 3 [2].
Hubungan 2 penelitian sebelumnya dengan
penelitian yang dilakukan adalah
mengenai
kerangka identifikasi
manfaat-manfaat yang
diperoleh dari suatu investasi perusahaan. Kajian
pengidentifikasian dalam memberi konstribusi
positif pada manfaat ekonomis dari suatu investasi
ketika mengelola seluruh proses dalam siklus hidup
investasi TI.
2.2 Landasan Teori
Keuntungan atau kebaikan yang diperoleh
dengan teknologi informasi terhardap suatu
perusahaan yang bersedia untuk membayar atas
penggunaan teknologi informasi tersebut [3].
Sehingga TI memiliki peran strategis dalam proses
bisnis yang dapat dilihat dari keselarasan antara
strategis bisnis dan TI. Keselarasan ini dapat diukur
melalui kemampuan organisasi atau perusahaan
untuk mendapatkan manfaat atau nilai dari investasi
TI yang dilakukan. Manfaat tersebut berupa
peningkatan
kinerja
bisnis,
peningkatan
produktivitas, menciptakan efisiensi, meningkatkan
pangsa pasar, meningkatkan inovasi layanan dan
produk baru bagi pelanggan, dan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan
proses bisnis dalam perusahaan [4].
Manfaat atau hasil yang diperoleh dari suatu
investasi SI/TI yang dapat meningkatkan kinerja
organisasi didasarkan atas pemikiran bagaimana
SI/TI bisa memberikan keuntungan kompetitif
tertentu bagi organisasi [5]. Untuk memastikan
bahwa investasi TI menghasilkan manfaat seperti
yang diharapkan, maka perusahaan harus
memberikan perhatian pada manajemen investasi TI
[6]. Dalam identifikasi dan klasifikasi manfaat bisnis
SI/TI menurut Parker dan Remenyi, terdapat
hubungan seperti tangible measurable merupakan
tangible benefits, tangible unmeasurable dan
intangible measurable merupakan quasi tangible,
intangible unmeasurable merupakan intangible
benefits.
Ranti’s Generic IS/IT Business Value
merupakan hasil penelitian Ranti [7] yang
menggunakan metodologi hermeneutic berdasarkan
60 kasus implementasi TI berbagai aplikasi
perangkat lunak dan sistem informasi pada berbagai
organisasi di Indonesia sebagai metode untuk
menafsirkan makna sumber data data dalam bentuk
text atau dokumen tanpa memperhatikan yang
terlalu banyak pada faktor intangibility manfaat
bisnis TI. Menurut hasil penelitian dari studi kasus
di Indonesia, terdapat 13 kategori dan 73 subkategori manfaat bisnis SI/TI. Jika dibandingkan
dengan negara berkembang lainnya, terdapat
manfaat bisnis SI/TI yang unik dalam Indonesia.
Tiga manfaat bisnis SI/TI itu adalah:
1. Mengurangi biaya berlangganan (Reducing
subscription cost).
2. Meningkatkan image dari peraturan yang
dijalankan (Increasing image caused by
complying with regulation).
3. Meningkatkan citra dari penggunaan system
yang bermerk (Increasing image caused by using
Branded System).
Investasi sistem informasi/teknologi informasi
(SI/TI) adalah suatu keputusan investasi dalam
mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen system
informasi, termasuk diantaranya manusia dan uang
[7]. Suatu investasi teknologi informasi terdiri dari
total biaya seluruh proyek atau sebagian proyek
yang melibatkan teknolgi informasi termasuk biaya
operasional pasca proyek dari sistem yang telah di
implementasikan [8].
Sebelum penerapan investasi SI /TI ini perlu
ada alasan yang kuat mengapa perlu adanya
pengevaluasian TI [9], adalah karena adanya
keraguan yang pantas dipertimbangkan didalam
banyak area dimana investasi dalam bidang
teknologi informasi telah terbukti berhasil secara
ekonomi. Alasan lainya adalah dengan melakukan
evaluasi teknologi informasi, perusahaan akan
memperlajari bagaimana cara menggunakan
dananya dengan baik. Ini akan memberikan
kesempatan untuk perusahaan mengerti bagaimana
suatu TI dapat digunakan lebih baik dalam proses
bisnis perusahaan, dan sebuah proses timbal balik
yang dapat ditempatkan dalam posisi dimana
diharapkan perusahaan dapat membuat keputusan
yang lebih baik dilain waktu. Tipe utama yang
menjadi pertimbangan dalam evaluasi investasi TI
[10], yaitu:
1. Development, gambaran pada pengembangan
strategi baru.
2. Enhancement, tools yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan aplikasi yang ada,
dan biasanya untuk skala menengah ke atas.
3. Maintenance, digunakan untuk mendukung
aplikasi yang sudah berubah sesuai dengan
kebutuhan, biasanya berskala kecil.
Menurut Ranti ada beberapa alasan dilakukan
evaluasi investasi SI/TI antara lain:
1. Untuk mendapatkan justifikasi dari suatu proyek
SI/TI.
2. Mampukan organisasi untuk menilai investasi
dari berbagai proyek SI/TI yang dilakukan
dengan berbagai keterbatasan sumber daya
organisasi.
3. Menyediakan berbagai alat ukur untuk
memonitor dan mengendalikan investasi SI/TI
yang telah dan akan dilakukan.
4. Memampukan organisasi untuk menciptakan
keunggulan kompetitif, mengembangkan bisnis
baru, memperbaiki kinerja dan produktivitas, dan
memberikan cara baru dalam mengelola
organisasi.
3.
Metodologi Penelitian
Tahap penelitian yang dilakukan
penelitian ini diterangkan pada Gambar 1.
pada
Tahap 1. Menelaah Sistem SIKASA
Masukan : Perkembangan Sistem , Proses Penganggaran, Alur Kerja dari
SISTEM SIKASA
Metode : Observasi, Studi Pustaka
Keluaran : Gambaran SIKASA
Tahap 2. Identifikasi Potensi Manfaat Bisnis SI/TI pada SIKASA
Masukan : Data-data Relevan Penelitian(gambaran sistem SIKASA) dan Hasil
Wawancara
Metode : Wawancara, Observasi, Studi Pustaka
Keluaran :Daftar Investasi TI menurut Ranti Generic IT/IS Business Value
Tahap 3. Pemodelan Manfaat Bisnis
Masukan : Daftar Investasi pada tahap ke 2
Metode : Studi Pustaka, Diskusi Kelompok
Keluaran : Penyederhaan model manfaat bisnis dari hubungan sebab akibat tahap 2
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Menurut Gambar 2 di atas, maka tahapan
pertama mengenai identifikasi kegiatan sistem sikasa
dalam mengetahui gambaran umumnya. Terdapat 3
hal yang didapat antara lain mengetahui
perkembangan SIKASA untuk mengetahui runtutan
SI/TI sebelum sampai dengan sekarang, hal yang
kedua mengenai jalannya penganggaran keuangan
UKSW dari rapat anggaran sampai dengan
pendokumentasian, hal yang terakhir mengenai alur
kerja sistem SIKASA untuk mengetahui aktivitas
sistem SIKASA melalui observasi langsung aplikasi.
Tahap ke 2 merupakan tahap identifikasi potensi
manfaat bisnis SI/TI pada SIKASA. Masukan yang
dibutuhkan didapat dari data relevan yang didapat
pada tahap 1 ditambah dengan hasil wawancara
dengan manajer BAK. Hasil yang didapat kemudian
disederhanakan untuk mencari manfaat bisnis yang
relevan. Manfaat bisnis yang relevan kemudian
disusun dalam pemodelan manfaat bisnis untuk
mencari hubungan antar manfaat investasi bisnis
yang ada pada SIKASA.
4.
Hasil dan Pembahasan
Tahun ke tahun penerimaan mahasiswa yang
meningkat dan program studi yang terus bertambah,
hal ini menyebabkan volume transaksi keuangan dan
akademik yang semakin tinggi. Maka UKSW
sebagai universitas terkemuka di Jawa Tengah
membutuhkan sebuah sistem informasi akuntansi
yang mampu menyediakan aliran data keuangan
dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat sebagai
unit pendukung operasional kampus khususnya
akuntansi dan keuangan. Untuk menjawab
kebutuhan itu dibuatlah SIKASA. SIKASA
dirancang sebagai sistem informasi UKSW untuk
mengelola penerimaan kas, anggaran serta
pengeluaran kas UKSW secara umum yang berbasis
web. Penerapan SIKASA mulai pada tahun 2003
sebagai sarana proses transaksi pengeluaran kas,
sebelum tahun 2003 masih menggunakan proses
manual. Saat ini SIKASA telah berkembang tidak
hanya pada pengeluaran kas tetapi juga penerimaan
kas.
Masukan yang dibutuhkan dalam proses ini
adalah observasi yang ada pada tahap satu mengenai
menelaah sistem SIKASA, studi pustaka pada
penelitian terkait SIKASA, dan wawancara langsung
kepada manajer BAK. Kegiatan wawancara pada
manajer BAK ini untuk mengecek secara langsung
dari masukan dalam observasi yang dilakukan
sehingga hasilnya sesuai dengan keadaan yang ada
di BAK. Terdapat potensi manfaat investasi SI/TI
yang dipetakan berdasar pada Ranti’s IS/IT Generic
Business Value sebagai berikut:
1. Mengurangi biya kegagalan dari kegagalan
layanan.
2. Mengurangi biaya dari biaya cetak dokumen
dan ATK.
3. Mengurangi biaya inventori.
4. Meningkatkan produktifitas karena disebabkan
oleh restrukturisasi fungsi pekerjaan.
5. Meningkatkan produktifitas karena disebabkan
oleh kemudahan analisis.
6. Meningkatkan produktifitas karena disebabkan
oleh peningkatan kepuasan karyawan.
7. Mempercepat proses produksi.
8. Mempercepat proses pembuatan laporan.
9. Mempercepat proses persiapan data.
10. Mempercepat proses transaksi.
Kode
RCO-05
RCO-10
RCO-14
IPR-01
IPR-03
IPR-04
APR-01
APR-03
APR-04
11.
12.
13.
14.
15.
Mempercepat proses pengambilan keputusan.
Mengurangi resiko kehilangan data.
Mengurangi resiko data yang salah.
Mengurangi resiko kecurangan administrasi.
Meningkatkan pendapatan dengan peningkatan
kualitas laporan.
16. Meningkatkan keakuratan dari analisis.
17. Meningkatkan keakuratan data.
18. Meningkatkan keakuratan perencanaan.
19. Meningkatkan keakuratan keputusan.
20. Meningkatkan
layanan
eksternal
dari
penambahan titik layanan.
21. Meningkatkan layanan eksternal dengan
layanan yang dipersonalisasi.
22. Meningkatkan layanan eksternal dengan
peningkatan kualitas pelanggan.
23. Meningkatkan
citra
disebabkan
oleh
peningkatan kualitas layanan.
24. Meningkatkan citra disebabkan oleh mematuhi
regulasi.
25. Meningkatkan kualitas dari hasil penelitian.
26. Meningkatkan kualitas dari layanan.
27. Meningkatkan layanan internal dari layanan
bersama.
Hasil manfaat bisnis SI/TI yang berdasar pada
Ranti’s Generic IS/IT Business Value seperti Tabel
1, akan menjelaskan kenapa manfaat itu dimasukkan
sebagai manfaat bisnis pada SIKASA.
Tabel 1. Identifikasi Manfaat Bisnis Menurut Ranti’s Generic IS/IT Business Value
Ranti’s Generic IS/IT Business Value
Keterangan
Mengurangi
biaya
kegagalan
dari Terdapat panduan SIKASA untuk operator,
kegagalan layanan.
dan bantuan yang terdapat pada sistem
SIKASA. Pengadaan biaya kegagalan tidak
ada, karena anggaran yang ada dapat
menutupinya.
Mengurangi biaya dari biaya cetak Rata-rata ratio biaya cetak menurun, tetapi
dokumen dan ATK.
penambahan fakultas dan kegiatan di UKSW.
Sehingga penganggaran ATK tiap tahunn naik
sekitar 10%.
Mengurangi biaya inventori.
Biaya pengadaan inventori berhubungan
dengan biaya cetak dokumen dan ATK.
Meningkatkan
produktifitas
karena Terdapat rekstrukturisasi pekerjaan berupa
disebabkan oleh restrukturisasi fungsi mutasi, dan proses mutasi tersebut tidak ada
pekerjaan.
pengeluaran biaya.
Meningkatkan
produktifitas
karena Transaksi fixed yang berupa laporan keuangan
disebabkan oleh kemudahan analisis.
mempermudah analisis akuntansi dan
keuangan UKSW.
Meningkatkan
produktifitas
karena Kepuasan
karyawan
meningkat
dari
disebabkan oleh peningkatan kepuasan dimudahkannya pelaporan akuntansi dan
karyawan.
keuangan melalui SIKASA.
Mempercepat proses produksi.
Fasilitas pembuatan realiasasi anggaran, bon
dan pertanggung jawaban bon.
Mempercepat proses pembuatan laporan.
Proses pembuatan laporan lebih cepat karena
sudah otomatis terbentuk dalam sistem.
Kendala yang ada pada SIKASA sekarang ini
bila mengakses laporan yang bersifat tahunan
berlangsung dengan cukup lama.
Mempercepat
proses
persiapan Informasi yang tersimpan dalam SIKASA
Ranti’s Generic IS/IT Business Value
data/informasi.
Kode
APR-07
Mempercepat proses transaksi.
APR-08
RRI-05
Mempercepat
proses
pengambilan
keputusan.
Mengurangi resiko kehilangan data.
RRI-06
Mengurangi resiko data yang salah.
RRI-10
Mengurangi
administrasi.
IRE-02
Meningkatkan
pendapatan
peningkatan kualitas laporan.
IAC-02
IAC-03
Meningkatkan keakuratan dari analisis.
Meningkatkan keakuratan data.
IAC-04
IAC-05
Meningkatkan keakuratan perencanaan.
Meningkatkan keakuratan keputusan.
IES-03
Meningkatkan layanan eksternal dari
penambahan titik layanan.
Meningkatkan layanan eksternal dengan
layanan yang dipersonalisasi.
Meningkatkan layanan eksternal dengan
peningkatan kualitas pelanggan.
Meningkatkan citra disebabkan oleh
peningkatan kualitas layanan.
Meningkatkan citra disebabkan oleh
mematuhi regulasi.
IES-04
IES-05
IIM-01
IIM-03
resiko
kecurangan
dengan
IQU-03
Meningkatkan kualitas dari layanan.
IIS-01
Meningkatkan layanan
layanan bersama.
internal
Hasil kajian manfaat bisnis SI/TI pada bagian
sebelumnya kemudian akan disederhanakan untuk
mencari yang relevan pada kajian investasi SIKASA
dan untuk menghindari terjadinya duplikasi
pengidentifikasian manfaat, dan hasil akhirnya akan
dimuat dalam pemodelan manfaat bisnis. Hal
Kode
IPR-03
APR-03
APR-04
APR-07
RRI-05
RRI-06
RRI-10
IAC-02
dari
Keterangan
dapat dicari dari pencarian transaksi dan log
history.
Proses pengeluaran kas dalam sistem
SIKASA.
Membantu dalam realisasi dalam proses
pengeluaran kas.
Terdapat fitur backup dan recovery dalam
sistem SIKASA yang dilakukan tiap harinya.
Tiap pencairan kas nantinya akan dicek lagi
oleh BAK.
Administrasi
tidak
dapat
melakukan
kecurangan, karena tiap pencairan kas
membutuhkan otorisasi berupa tandatangan.
Kualitas laporan bagus bisa membantu unitunit dalam melakukan kegiatan meningkatkan pendapatan yang nantinya efeknya bisa
diterima UKSW.
Analisis terjadi pada evaluasi anggaran.
Data yang telah ada pada sistem merupakan
data yang telah terotorisasi, maka kesalahan
berkurang dan datanya akurat.
Terdapat dalam realisasi anggaran.
Hubungannya dengan realisasi anggaran,
dalam hal ini berupa batasan anggaran yang
dikeluarkan.
Penambahan layanan hanya terjadi di masingmasing unit.
Layanan yang dipersonalisasi hanya terjadi di
masing-masing unit.
Peningkatan kualitas pelanggan hanya terjadi
di masing-masing unit.
Unit mengakses kebutuhan yang dibutuhkan
Regulasi akuntansi dan keuangan dibuat
berdasarkan aturan pajak PPH 21, dan standar
akuntansi keuangan.
Laporan pengeluaran kas dapat dilakukan
secara intranet pada tiap komputer unit
masing-masing.
Pengembangan aplikasi SIKASA
pertama dari tahap ini dari masukan studi pustaka
penelitian yang terkait dengan metode Ranti’s
Generic IS/IT Business Value, dan diskusi kelompok
dengan pembimbing. Manfaat bisnis yang relevan
dapat dilihat seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Manfaat Bisnis Yang Relevan
Ranti’s Generic IS/IT Business Value
Meningkatkan produktifitas karena disebabkan oleh kemudahan analisis.
Mempercepat proses pembuatan laporan.
Mempercepat proses persiapan data/informasi.
Mempercepat proses transaksi.
Mengurangi resiko kehilangan data.
Mengurangi resiko data yang salah.
Mengurangi resiko kecurangan administrasi.
Meningkatkan keakuratan dari analisis.
Kode
Ranti’s Generic IS/IT Business Value
IAC-03
Meningkatkan keakuratan data.
IAC-05
Meningkatkan keakuratan keputusan.
IQU-03
Meningkatkan kualitas dari layanan.
IIS-01
Meningkatkan layanan internal dari layanan bersama.
Dari Tabel 2 kemudian dilanjutkan dengan
pengaruh masing-masing. Keterkaitan hubungan ini
hubungan antar manfaat yang ada, untuk mengetahui
akan dijelaskan pada gambar 5.
APR-07
APR-04
APR-03
RRI-05
RRI-06
IQU-03
IPR-03
IAC-03
IAC-02
RRI-10
IAC-05
IIS-01
Gambar 2. Penyederhanaan Model Manfaat Bisnis
Berdasarkan Gambar 2, dapat dijelaskan
aktivitas keterkaitan hubungan antara lain:
1. Meningkatkan kualitas layanan (IQU-03)
SIKASA dalam hal ini sebagai (APR-07) alat
transaksi memberikan keuntungan bagi UKSW
dalam mempercepat transaksi, dimana transaksi
tersebut sudah dilakukan oleh sistem sehingga
mempercepat penyiapan data yang merupakan
potensi dari SIKASA tersebut (APR-04).
Implikasi dari persiapan data yang cepat juga
memberi andil dalam pengambilan keputusan
yang cepat seperti saat komite anggaran
membuat batasan-batasan dari realisasi tahun
sebelumnya,
hal
tersebut
memberikan
kenyamanan unit maupun komite anggaran
mendapatkan realisasi yang sesuai (APR-03).
Hubungan dari 4 manfaat bisnis ini berupa
potensi bisnis yang memberikan peningkatan
penjualan (IQU-03), penjualan UKSW yaitu
menjual jasa pendidikan, sehingga pemasukan
UKSW sekitar penambahan mahasiswa yang
masuk pada tahun ajaran baru.
2. Meningkatkan produktifitas karena disebabkan
oleh
kemudahan
analisis
(IPR-03),
Meningkatkan keakuratan keputusan (IQU-03),
dan Meningkatkan layanan internal dari layanan
bersama (IIS-01). Penggunaan sistem SIKASA
memberikan efek secara langsung dalam
pengurangan kehilangan data (RRI-05), data
yang salah (RRI-06), dan kecurangan
administrasi (RRI-10), sehingga memberikan
keakuratan data (IAC-03) seperti pada transaksi
SPRA, unit tidak dapat melebihi SPRA yang
telah ditentukan dari saldo tahun sebelumnya.
Analisis yang didapat dari kecepatan pembuatan
laporan dan keakuratan data mendapatkan 3
manfaat langsung antaran lain analisis lebih
mudah (IPR-03) dari transaksi-transaksi fixed
sebagai pedoman analisis (IAC-02), akurasi
keputusan yang baik saat penganggaran (IAC05), dan layanan karyawan meningkat unit
dapat mengakses SIKASA (IIS-01). Hubungan
sebab akibat ini mencakup pada keakurasian
sistem dan kecepatan pelaporan untuk
memberikan manfaat kepada organisasi dan
karyawan
yang
melakukan
kegiatan
operasional.
5.
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam analisis yang
telah dilakukan bahwa
Ranti’s Generic IS/IT
Business
Value
dapat
digunakan
dalam
mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI yang ada pada
BAK pada SIKASA UKSW. SIKASA UKSW
memberikan dampak yang baik terhadap perusahaan
dalam
peningkatan
kualitas
layanan
dan
meningkatkan keakurasian sistem serta kecepatan
pelaporan laporan dalam melakukan
kegiatan
operasional. Identifikasi Ranti’s Generic IS/IT
Business Value juga mengklasifikasikan dari
hubungan sebab akibat yang ada pada manfaat bisnis
yang ada. Klasifikasi dari manfaat bisnis SI/TI
dibuat dalam pemodelan manfaat bisnis yang
diharapkan untuk menggambarkan pemetaan model
manfaat bisnis yang ada pada SIKASA. Model
manfaat bisnis yang ada pada SIKASA adalah
Meningkatkan produktifitas (IPR), Mempercepat
proses (APR), Mengurangi
resiko (RRI),
Meningkatkan keakuratan (IAC), Meningkatkan
kualitas (IQU), Meningkatkan layanan internal (IIS).
Pengimplementasian ini memberikan optimalisasi
proses bisnis dalam akurasi laporan dan kecepatan
pelaporan. Hasil pengimplementasian memperoleh
manfaat bisnis yang utama, sehingga nantinya bisa
dititik beratkan pada manfaat bisnis utama saja.
Daftar Pustaka:
[1]. Darmadji, Pamela & Benny Ranti, 2011,
Analisis Kelayakan Ekonomis Cloud Computing
pada Lembaga Keungan Mikro di Indonesia
[2].
[3].
[4].
[5].
[6].
[7].
[8].
[9].
[10].
dengan Metode Ranti’s Generic IS/IT dan
Economic Value Added pada Bank Perkreditan
Rakyat, Jakarta: Universitas Indonesia.
Tambotoh, Johan & Benny Ranti, 2010,
Implementasi Kajian Kelayakan Finansial untuk
Meningkatkan Tingkat Kematangan Manajemen
Investasi
Teknologi
Informasi,
Jakarta:
Universitas Indonesia.
Remenyi, D., 1995, Effective Measurment &
Management of IT Costs & Benefit,
Butterworth-Heinemann, Oxford.
Bergeron, F., L. Raymond., & S. Rivard, 2004,
Ideal Patterns of Strategic Alignment and
Business Performance, Journal of Information
& Management.
Ranti, B, 2008, Identification of Information
Systems/Information
Technology
Business
Value with Hermeneutic Approach: Cases in
Indonesia, Ph. D. Thesis, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Indonesia.
Grembergen, W. Van., & De Haes S., 2009,
Enterprise Governance of IT: Achieving
Strategic Alignment and Value, Springer.
Turban, Rainer, Potter, 2005, Introduction to
Information Technology, John Wiley & Sons,
Inc.
Schniederjans, M. J., Hamaker, J. L., &
Schniederjans, A. M., 2004, Information
Technology
Investment:
Decision-Making
Methodology, World Scientific Publishing
Company River Edge, New Jersey.
Fitzpatrick, E. W, 2005, Planning and
Implementing IT Portfolio Management
Maximizing The Return On Information
Technology
Investment,
IT
Economics
Corporation.
Benson, R. J., Bugnitz, T. L., Walton, W. B.,
2004, From Business Strategy to IT Action,
John Wiley & Sons, Inc.
Download