MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Assesing Organization Effectiveness Fakultas Program Studi PASCA SARJANA MANAGEMENT ONLINE 02 Kode MK Disusun Oleh DANIEL A.W. PATTIPAWAE, MSI.DR Abstract Kompetensi Mengenai Dasar-dasar Konsep Perilaku Organisasi terkait dengan perilaku individu dalam organisasi menyangkut attitude, persepsi, personality dan proses pembelajaran dengan menekankan pada sisi kemanusiaan dari organisasi. Mahasiswa mampu menjelaskan sisi manusiawi dari Organisasi, fenomena gunung es, faktor phsikologi karyawan serta perilaku,persepsi dan pembelajaran. Rapem Kuliah K-4 Assesing Organization Effectiveness 1. Contingency Effectiveness approach, resources based approach, and internal process approach An Integrated Effectiveness model Sisi manusiawi dari organisasi / perusahaan Organisasi dan Fenomena Gunung es Faktor-faktor psikologis karyawan (sikap, perilaku, persepsi dan Pembelajaran Human Side of The Corporation Asumsi dasar dari sisi manusiawi perusahaan adalah bahwa keprihatinan organisasi untuk makhluk manusia dapat dan memang berjalan, terutama dalam organisasiorganisasi yang didalamnya terdapat kepercayaan, sikap-sikap positif, dan pemahaman yang cukup akan hakikat sisi manusiawi dari organisasi. Menurut Hawthorne, bahwa sisi manusiawi organisasi terdapat efek positif. Pandangan Hawthorne merujuk pada setiap perbaikan dalam prestasi pekerja adalah nilai tambah, merupakan produk tambahan perhatian dan perasaan harga diri. Psychological Factors of Employee Stephen P. Robbin, mengatakan bahwa perilaku organisasi adalah suatu studi yang dilakukan secara sistematik terhadap tindakan-tindakan dan sikap-sikap individu dan kelompok dalam organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi karyawan antara lain : 1. 2. 3. 4. Perilaku (Attitude) Kepribadian (Personality) Persepsi (Perception) Pembelajaran (Learning) Faktor yang mepengaruhi Psikologi karyawan 1.Perilaku (Attitude) • • • Sikap merupakan faktor yang sangat menentukan perilaku, karena sikap adalah kecenderungan bertindak atau tidak terhadap suatu objek. Sikap juga merupakan kesiapan mental yang diorganisir lewat pengalaman yang mempunyai pengaruh kepada tanggapan seseorang terhadap orang lain dan situasi yang berhubungan dengannya. Krech, Crutchfield dan Ballanchey, mengemukakan definisi dari sikap, yaitu suatu sistem pengevaluasian yang positif atau negatif, perasaan emosi, kecenderungan bertingkah laku pro atau kontra terhadap suatu objek ORGANIZATION EFFECTIVENESS 2015 2 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Assessing Organizational Effectiveness: Understanding organizational goals and strategies, as well as the concept of fitting design to various contingencies (strategy, environment, technology, size/life cycle and culture) is the first step toward understanding organizational effectiveness. Effectiveness: broad concept, evaluates the extent to which multiple goals are attained. Efficiency: limited concept, amount of resources used to produce a unit of output. Organizational efefctiveness : satisfying Stakeholders Goals and Interest • An organization is used Simultaneously by different group of stakeholders to accomplish their goals. The contributions of all stakeholders, are needed for an organization to accomplish it mission of production goods and services. Each stakeholder group is motivated to evaluate the effectiveness of organization to achieve spesific goals. • Problem utama dari suatu organisasi adalah approval (persetujuan) stakeholder terhadap. 1. 1Competing Goals : Tujuan yang dapat bersaing dengan organisasi lain. Tujuan yang memberikan satisfy to stakeholders. Balancing short term and long term goals. Juga mempertimbangkan political and social implications. Return of investation. Maximizing shareholder wealth. Allocation and control of resourcess. Maximum short term profit. Small risk. Research and development to creative Innovation. 2. Allocation Rewards : allocate the profit , it earns as result of being effective among various stakeholders group. Reward to top manager, middle management, dan low management and employee dalam bentuk bonus, dan wages. Reward of Performance .Devide devidends. Reinvest. ini semua sangat menentukan efktivitas organisasi.allocation of reward is an important component of organizational effectiveness. CONTINGENCY EFFECTIVENESS APPROACHES Contingency effectiveness approaches: approaches to measuring effectiveness on different parts of the organization. 1. Goal approach: identifying an organization’s output goals and assessing how well the organization has attained those goals. 2. Resource-based approach: observing the beginning of the process and evaluating whether the organization achieves its goals in terms of desired levels of Input. 2015 3 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id CONTINGENCY APPROACHES TO THE MEASUREMENT OF ORGANIZATIONAL EFFECTIVINESS RESOURCES INPUTS ORGANIZATION INTERNAL ACTIVITIES AND PROCESSES RESOURCE BASE APPROACH PRODUCT AND SERVICE OUTPUT INTERNAL PROCESS APPROACH GOAL APPROACH Memahami tujuan dan strategi organisasi adalah langkah awal menuju pemahaman efektivitas organisasi. Tujuan organisasi merepresentasikan alasan bagi keberadaan organisasi dan outcome yang berusaha untuk dicapai. Setiap organisasi, apapun jenis usahanya senantiasa berupaya mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, sebab kedua hal tersebut akan membantu mempercepat pencapaian tujuan organisasi. Suatu organisasi hanya akan efektif dalam mencapai sasarannya apabila setiap elemen yang ada dalam organisasi dapat secara terintegrasi dan digerakkan oleh manajemen untuk menuju ke arah yang sama yaitu tujuan organisasi dari bagian pekerjaan. Efektivitas kelompok merupakan penjumlahan sumbangan dari seluruh anggotanya dan keefektivan organisasi yang merupakan fungsi dari keefektivan individu dan kelompok. 2015 4 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id fektivitas organisasi juga dapat dicapai secara lebih baik bila sistem sanksi diterapkan sesuai dengan skala kontribusi yang diberikan oleh masing-masing anggota. Berbagai sistem sanksi yang memberikan penghargaan atau hukuman didasarkan pada prestasi kerja kelompok, bukan prestasi individu, akan menghasilkan efektivitas organisasi yang tinggi Organisasi-organisasi yang memiliki norma, kebijaksanaan dan standar yang didukung dan dilaksanakan secara uniform dan formal akan meningkatkan EO Organisasi yang mempunyai komunikasi tertuju pada penciptaan sifat bermasyarakat (sosialisasi) dan akulturasi para karyawan akan meningkatkan efektivitas organisasi. Komunikasi vertical dan horizontal dengan tingkatan lebih tinggi dalam struktur akan lebih meningkatkan efektivitas dibanding komunikasi dengan tingkatan lebih rendah Efektivitas organisasi dapat dicapai lebih baik bila komunikasi yang mengalir melalui saluransaluran vertical dan horizontal adalah formal, berisi informasi mengenai isi dan masalahmasalah pekerjaan dan ditransmisikan “ face- to – face “ (tatap muka) diantara orang-oaran yang secara langsung bersangkutan dengan penyelesaikan tugas. 2015 5 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id The Goal-Attainment Approach Menurut pendekatan ini efektivitas organisasi harus dinilai berkaitan dengan pencapaian tujuan dan bukan pada caranya. Pendekatan ini berasumsi bahwa organisasi adalah bisa beradaptasi, rasional, melaksanakan satu tujuan. Oleh karenanya keberhasilan dalam pencapaian tujuan menjadi penilaian yang tepat dari efektivitas. Pendekatan ini kemungkinan dikenal sebagai pengelolaan oleh tujuan atau MBO (management by objectives). MBO adalah suatu filosofi manajemen yang menilai suatu organisasi dan anggotanya tentang bagaimana mereka mencapai tujuan yang telah digariskan secara bersama. The System Approach Pendekatan ini mengevaluasi efektivitas organisasi dengan kemampuannya untuk memasukkan input, memproses input, mengeluarkan output dan memelihara stabilitas dan keseimbangan. Asumsi dari pendekatan ini mengenai implikasi efektivitas bahwa organisasi dibangun dari hubungan sub-sub bagian. Dimana efektivitas menghendaki kesadaran dan keberhasilan dari interaksi-interaksi dengan lingkungan konstituen. Sumber-sumber sistem tidak hanya mesin yang produktif dan aset-aset fisik, tapi juga hal-hal yang tidak terlihat seperti ide-ide, invensi dan paten, merek dagang, kepercayaan pelanggan dan keahlian tim manajemen. Pendekatan sistem ini memfokuskan pada pentingnya cara-cara untuk menjamin keberlangsungan hidup organisasi. Pendekatan ini juga menyarankan untuk tidak mengabaikan pentingnya tujuan akhir yang khusus sebagai penentu dari efektivitas organisasi. Masalah yang muncul dari pendekatan ini antara lain: 1. Tingkat inovasi, kualitas dari tim manajemen dan kepercayaan masyarakat, dimana semua ini sangat penting bagi kekuatan organisasi. 2. Masalah yang lain adalah berasal dari konsentrasi pada proses bukannya tujuan akhir. The Strategic-Constituent Approach Menurut pendekatan ini efektivitas organisasi ditentukan oleh bagaimana keberhasilan organisasi memuaskan permintaan dari para konstituennya dalam lingkungannya dimana hal tersebut memberikan dukungan bagi keberlangsungan eksistensinya. Asumsi pendekatan ini mengatakan bahwa untuk bertahan dalam lingkungan dimana permintaan diberikan kepada organisasi oleh berbagai konstituensi yang penting, akibatnya, organisasi menjadi suatu arena politik dimana kepentingan pribadi bersaing untuk mengawasi sumber daya yang lain agar memenuhi permintaan lingkungannya. Dalam melaksanakan strategi konstituensi, para manajer dapat memulainya dengan bertanya pada para anggota dari koalisi yang dominan untuk mengidentifikasi para konstituen apakah mereka menganggap penting keberlangsungan hidup dari organisasi. Respon dari pendekatan stakeholder yang dikembangkan oleh Archie Carroll, mengakui bahwa yang penting bukan hanya strategi konstituensi-nya tetapi juga mereka yang tidak memiliki kekuasaan politik untuk mempengaruhi eksistensi organisasi dan bahkan arah dari organisasi. 2015 6 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Faktor yang mempengaruhi Psikologi Karyawan • 2.Kepribadian (Personality) • Kepribadian atau personality dapat ditafsirkan sebagai suatu perwujudan dari perilaku seseorang yang sebenarnya (substansi) atau yang tidak sebenarnya (kedok). • Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu dari sistem-sistem psiko fisik yang menentukan penilaian uniknya terhadap lingkungan. • Sedangkan Yinger, menyatakan bahwa kepribadian adalah totalitas perilaku individu dengan sistem kecenderungan yang terbentuk dalam berinteraksi dengan situasi yang terus berjalan. • Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu (organisasi dinamis dalam sistem psiko-fisik individu) yang sangat menentukan dirinya secara khas dalam menyesuaikan diri atau berinteraksi dengan situasi atau lingkungannya. Faktor yang mempengaruhi Psikologi Karyawan 3.Persepsi (Perception) • Persepsi adalah proses menyeleksi stimulus dan diartikan. Dengan kata lain persepsi merupakan suatu proses pemberian arti atau makna terhadap suatu objek yang ada pada lingkungan 2015 7 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • • Persepsi mencakup penafsiran objek, penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus, dan penafsiran terhadap stimulus yang diorganisasikan dengan cara mempengaruhi pembentukan sikap dan perilaku. Perbedaan persepsi antara individu dengan individu lain dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan pemaknaan terhadap objek di lingkungan organisasinya • Faktor yang mempengaruhi Psikologi Karyawan Pembelajaran (Learning) Pembelajaran pada individu dalam suatu organisasi adalah pemberian fasilitasi pembelajaran tentang keahlian, norma-norma dan nilai-nilai baru agar para individu dapat meningkatkan keahlian dan kemampuan personal mereka dalam rangka membantu membangun kompetensi inti organisasi. 2015 8 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Variabel yang mempengaruhi perilaku & prestasi Perilaku Individu Variabel Individu kemampuan & keterampilan Mental & fisik Latar belakang Keluarga, tingkat sosial, pengalaman ( apa yang dikerjakan orang ) Prestasi (hasil yang diharapkan ) Variabel psikologis Presepsi Demografi Umur, asal-usul, jenis kelamin Sikap Kepribadian Belajar motivasi Variabel Organisasi Sumber daya Kepemimpinan Imbalan Struktur Desian pekerjaan 2015 9 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perbedaan Persepsi & Perilaku Persepsi Manajer Karyawan Bebas mengambil keputusan Kebebasan yang diberikan kepada karyawan Persepsi karyawan saya tidak diberi kebebasan untuk mengambil keputusan Perilaku Manajer Perilaku karyawan Tidak peduli tentang kebebasan yang diberikan kepada karyawan Merasa tidak dipedulikan tinggal di rumah Perilaku Karyawan Perilaku Manajer Percaya bahwa tak seorangpun peduli Bingung karena catatan keabsenan karyawan 2015 10 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2015 11 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2015 12 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Fenomena Gunung Es • Fenomena gunung menggambarkan bahwa gunung es yang muncul di permukaan hanya 10 %. Sedangkan 90 % berada dibawah pemukaan air laut (dalam laut). Ini menunjukkan bahwa masalah yang muncul dipermukaan hanya 10 % sedangkan yang berada didalam laut jauh lebih besar. Oleh karena itu penanganan masalah organisasi tidak hanya menyangkut hal-hal yang muncul dipermukaan saja, tetapi harus menyentuh sampai persoalan mendasar dari organisasi, yang justru tersembunyi didalam laut. Hal ini agar organisasi dapat tetap survive menghadapi perubahan lingkungan yang demikian cepat. Sisi kemanusiaan yang seringkali dilupakan harus menjadi perhatian utama dari organisasi didalam era globalisasi saat ini. 2015 13 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id GAMBAR FENOMENA GUNUNG ES 10 % 90 % 2015 14 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KESIMPULAN 1. Perusahaan / organisasi memiliki sisi manusiawi atau human side yaitu perhatian perusahaan terhadap para karyawan dalam usaha meningkatkan kinerja dan pencapaian tujuan perusahaan. 2. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi psikologi karyawan, yaitu perilaku, kepribadian, persepsi, pembelajaran. 3. Karakteristik individu dan karakteristik organisasi mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi. 4. Perbedaan perilaku dan persepsi dalam organisasi dipengaruhi oleh persepsi dan perilaku manajer, serta persepsi dan perilaku karyawan. 5. Perilaku kelompok dalam organisasi baik kelompok formal maupun kelompok informal, keduanya mempengaruhi tujuan organisasi. DAFTAR KEPUSTAKAAN 1. 2. 3. RICHARD D. Daft RL, 2013, Understanding The Theory and Design of Organization. (11 TH ED)MSON, OH: SOUTH-WESTERN, Cengage Learning Shenhav, Y (2005), The Historical and epistemological foundation of organization theory : Fusing sociological theory with engineering discourse. In C. Knudsen and H. Tsoukas (Eds). The Oxford handbook of Organization theory (pp:183-209). Oxford: Oxfrod University Press Tsoukas, H. Knudsen C (2005). The Need for meta-theoritical reflection in organization theory. In C. Knudsen and H. Tsoukas (Eds). The Oxford Handbook of Organization theory: (pp 1-24). Oxford : Oxford University Press 1. 2015 15 ORGANIZATION THEORY AND DESIGN DANIEL A.W.PATTIPAWAE, .MSI,DR. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id