Hari Ulang Tahun Ke-200, Basel Mission 25 September 1815- 25 September 2015 Sumber untuk ibadah Dalam Rangka Memperingati Hari Minggu, 20 September 2015 Hari Minggu, 27 September 2015 Atau pada Tanggal Yang Disesuaikan di Masingmasing Tempat 1 TATA Ibadah Daftar Isi 2 Salam/Pengantar 3 Pembacaan Mazmur Secara Berbalasan 4 Doa Pembukaan 5 Doa Pengakuan Dosa 6 Ayat Alkitab Tentang Penghapusan Dosa/ Atau 7 Saksi-saksi sejarah Penginjilan 8 Catharina Mulgrave dan Johannes Zimmermann 8 Mina Bernius 9 Khotbah Zakaria 4:6 12 Khotbah Matius 20:1-16 18 Doa ucapan Syukur 24 Doa Syafaat/ Doa Bapa Kami 26 Kolekte 27 Komisi 28 Berkat 29 Usulan Lagu-lagu 30 Impressum 31 2 SALAM Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, tetapi dengan RohKu, Firman Allah semesta (Zakaria 4:6). PENGANTAR Kebijaksanaan dari Sankofa. Sankofa berasal dari bahasa simbolis Adinkra dari Ghana di Afrika Barat. Simbol ini adalah bagian dari kearifan tradisional masyarakat Akan. Simbol menggambarkan seekor burung yang membalikkan lehernya ke belakang untuk memindahkan telur dari bulunya. 3 Interpretasi yang sesuai untuk simbol ini adalah bukanlah suatu kesalahan untuk kembali ke masa lalu dan mengumpulkan sesuatu yang anda telah lupakan. Burung Sankofa adalah simbol dari hari ulang tahun yang ke 200 tahun Basel Mission. Dalam konteks ini, mengingatkan bahwa masa lalu adalah bagian penting bagi masa depan. Kita melihat ke belakang untuk bisa melangkah ke depan. Kita kembali ke akar kita, agar kita memahami bagaimana kita bisa sampai pada saat sekarang. Tempat misi yang pertama didirikan oleh Basel Mission adalah di Gold Coast, Afrika Barat sekarang Ghana. Oleh karena itu, sampai pada hari ini, Gereja Presbiterian Ghana (PCG) dengan bangga menyebut dirinya: “yang pertama lahir” dari Basel Mision. PCG sekarang adalah gereja yang berdiri sendiri dan menjadi salah satu anggota dari EMS. Bersama dengan anggota EMS dari 28 gereja dan organisasi Mission di Eropa, Asia dan Afrika. Dari beberapa gereja anggota tersebut terdapat kesamaan dalam hal berasal dari akar tradisi Basel Mission. Walau berbeda akar organisasi misi tetapi tetap sama, oleh karena itu, semua anggota EMS bersama-sama untuk merayakan Ulang tahun Basel Mission. Setiap anggota EMS dipanggil untuk kembali ke akar sejarahnya masing-masing, mengangkat syukur pada apa yang telah dilakukan selama ini dan pengharapan untuk masa depan. PEMBACAAN MAZMUR SECARA BERBALASAN Mazmur 8:2-10, lihat juga Mazmur 104 atau 148. 4 DOA PEMBUKAAN Allah yang kekal, Engkau telah berjanji bahwa Engkau menyelamatkan seluruh dunia. Ini adalah ucapan terimakasih yang terdalam, dimana kami merayakan 200 tahun Basel Mission. Selama 200 tahun, Basel Mission telah memberitakan Injil di seluruh dunia, dengan pelayanan khusus di dalam kasih Yesus Kristus. Hal itu memanggil semua orang, perempuan dan laki-laki, bagi siapapun yang telah memberikan hal yang terbaik dari mereka untuk melihat bahwa iman diumpakan sebagai biji sesawi yang ditanam dan disiram akan tumbuh, dan tumbuh. Di dalam nama-Mu, saksi-saksi mengalami kekecewaan dan kemenangan yang begitu besar. Mereka telah berjalan bersama Engkau melalui bayang-bayang kematian. Cahaya dari-Mu memimpin mereka sehingga mereka bisa bertahan dan kuat mengatasi berbagai hal. [Psalm 84,8] Kami meminta agar Engkau mengisi hati dan pikiran kami dengan semangat Kristus yang telah bangkit. Berkati ibadah kami pada hari ini sama seperti Engkau memberkati kami masing-masing. Berikan kami keselamatan di dalam Yesus Kristus, yang hidup di dalam Engkau dan Roh Kudus yang memerintah dalam kekekalan. 5 DOA PENGAKUAN DOSA Allah yang Baik dan Murah hati Ketika kami melihat ke belakang perjalanan 200 tahun yang lalu, hal itu adalah nilai yang tertinggi, prestasi, sukacita yang pertama muncul dalam pikiran. Meskipun demikian, kami mengetahui bahwa kami telah mengalami saat-saat kekecewaan yang pahit dan kesalahan itu kami lakukan berulang kali. Allah Yang Murah Hati, dengarkan doa kami Kami tidak selalu mendengar orang lain dan tidak selalu serius dalam berdiskusi. Hal itu terjadi karena kami merasa bahwa kami yang selalu benar. Terperangkap dalam semangat missioner kami sendiri, kami gagal untuk menyadari dimana kami menginginkan untuk memperkaya dengan pengajaran, khotbah dan bimbingan kami, pada kenyataannya mereka setia dalam kebenaran mereka. Kami telah mengambil waktu untuk mendengar, kami akan belajar lebih banyak. Allah yang Murah Hati, dengarkan doa kami Kami berbicara tentang kemitraan pada aras yang sama, hal ini berlangsung 200 tahun lamanya. Tetapi berulangkali kata-kata kami tidak sesuai dengan perbuatan kami. Ada perbedaan diantara kami dalam bentuk uang, jabatan, umur, jenis kelamin sehingga menjadi hal penentu dalam pengambilan keputusan. 6 Allah yang Murah Hati, dengarkan doa kami Dari waktu ke waktu, kami memperhatikan bahwa masalah budaya, politik bahkan dalam iman, telah membuat kami tidak lagi satu pemikiran. Kami mengakui bahwa kami sering tidak sabar satu dengan yang lain, kami mempunyai kesulitan yang besar untuk menerima perbedaan diantara kami dan dalam kenyataan tidak mencoba untuk memahami sudut pandang yang berbeda diantara kami. Meskipun kami tahu bahwa di dalam Kristus, tidak ada Selatan atau Utara, tidak ada Timur atau Barat. kami sebaiknya mengatasi batas-batas pemikiran kedaerahan. Masih ada diantara kami yang merasa dirinya superior atau inferior hanya karena mereka berasal dari bagian tertentu dari dunia ini. Kami masih mempunyai prasangka dan menggunakan stereotif untuk menggambarkan seseorang yang berbeda dari diri kami sendiri. Allah yang Murah Hati, dengarkan doa kami Dalam sejarah Misi, terkadang penting untuk mendisiplinkan diri atau bahkan untuk mengabaikan pribadi. Melihat kembali ke masa lalu, kami bertanya pada diri sendiri: Apakah kami yang pertama mengulurkan tangan untuk membantu? Apakah kami selalu memperhatikan seperti memperhatikan diri kami sendiri? Apakah kami mendamaikan kembali keadaan? Jika kami memperhatikan bahwa kami telah membuat kesalahan, apakah kami mempunyai keberanian untuk mengakui kesalahan itu? Apakah kami ingin meminta maaf ketika kami telah menyakiti orang lain? 7 Allah yang Murah Hati Ya Tuhan, pada hari sukacita atas keberhasilan dan prestasi, kami ingin selalu mengatur Engkau agar kami tidak mengalami kegagalan. Kami menyesal atas kemarahan dan emosi yang kami limpahkan kepada orang lain. Pada saat ini, kami memohon maaf karena telah melukai hati orang lain. Kami mengakui bahwa terkadang kami membiarkan diri kami terbawa oleh pikiran jahat. Kami membiarkan konflik terjadi dan tidak mencoba untuk mengatasi konflik itu. Kami mengetahui bahwa kami tidak bertindak “dalam solidaritas” Kami mengakui kesalahan dan memohon ampun di dalam nama-Mu. AYAT ALKITAB TENTANG PENGHAPUSAN DOSA Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani engkau. (Yesaya 54:10). ATAU Tuhan adalah adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita. Sejauh timur dari barat demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anakNya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. 8 SAKSI-SAKSI SEJARAH PENGINJILAN Catherine Mulgrave dan Johannes Zimmermann Pada umumnya, “Pasangan Pengantin Basel Mission” pada abad 19, adalah wanita asal Jerman atau Swiss yang dikirim keluar untuk menikah dengan para misionaris yang telah bekerja di ladang misi. Biografi dari Catherine Mulgrave adalah pengecualian. Mulgrave dulu dijual untuk menjadi hamba ketika masih kecil yang diambil dari Angola ke Jamaika. Di Jamaika, dia mendapatkan kebebasan dan menjadi guru. Bersama dengan suami pertamanya yang juga bekas hamba, dia direkrut oleh Basel Mission untuk melayani di Gold Coast (sekarang Ghana). Pada saat, pernikahannya bermasalah, Catherine Mulgrave bertemu dengan Johannes Zimmermann, yang bekerja sebagai misionaris di Basel Mission dari Gerlingen, Jerman. Karena Mulgrave adalah kulit hitam, pernikahannya mendapat tanggapan negatif di Basel. Selama lebih dari 20 tahun, pimpinan Basel Mission ti dak memanggil Johannes Zimmermann untuk cuti di Jerman. Catherine Mulgrave dan Johannes Zimmermann, pasangan suami istri yang tetap setia dan mereka dikaruniakan 6 anak, 5 diantaranya hidup sampai mereka dewasa. Johannes Zimmermann adalah pekerja keras, dapat diketahui dari hasil terjemahan Alkitab dan 500 lagu pujian ke bahasa Ghana “Ga”. Kemudian, dia menemukan komunitas Kristen atau 9 “Salem” di Abokobi, percaya seperti apa yang telah ia lakukan bahwa kebenaran kesaksian orang Kristen akan menjadi mungkin dalam suasana yang terbatas dari struktur-struktur tradisional kesukuan. Catherine Mulgrave, seorang misionaris dalam keyakinannya, memulai sekolah perempuan yang pertama dan persekutuan perempuan yang pertama sekali pada gereja Basel Mission di Gold Coast. Catherine Mulgrave dan Johannes Zimmermann telah meninggal lebih dari 100 tahun yang lalu, kisah hidup mereka menjadi satu kesaksian untuk kabar baik dan memberi warna baru yang tidak terlupakan di Ghana sampai saat ini. Mina Gogel Mina Gogel adalah anak yatim piatu berumur 25 tahun dari desa Wegstetten di Jerman selatan, berangkat dengan kapal ke India pada tahun 1910, dia disebut “pengantin Basel Mission”. Dia dikirim untuk melayani di Kalkuta pada sebuah wilayah misi industrial sebagai guru untuk kerajinan tangan dan ekonomi rumah tangga. Pada kenyataan, dia meninggalkan India karena menikah dengan Misioner Jerman bernama August Bernius dan mempunyai anak 6 bulan. Setelah berhasil mengalami masa percobaan selama tiga tahun, August Bernius telah diizinkan untuk mencari istri yang cocok di India dan pada awalnya raguragu kemudian menjadikan Mina sebagai kekasih. 10 Mereka menikah pada tahun 1912. Anak pertama mereka, Theo, meninggal setelah lahir. Selama sisa hidupnya, Mina berjuang mengatasi kesedihan karena kehilangan anaknya tersebut. Dia menemukan jati dirinya dengan kehadiran anak ke dua di kapal “Golgonda” pada perjalanan kembali ke Eropa, bersama dengan beberapa istri dan anak dari para misioner, sebagai tawanan perang. Rindu kepada August Bernius, suaminya yang telah menjadi tawanan perang di Ahmednager, Mina merasa dirinya telah ditinggalkan oleh Tuhan dan sesamanya. Pada akhirnya, walau bagaimanapun, imannya kepada Tuhan tidak tergoyahkan. Pada tahun 1927, August Bernius dan Mina dijadwalkan kembali ke India. Empat anak mereka tinggal di rumah Basel Mission di Basel. Meskipun Mina jatuh sakit, August Bernius, suaminya tetap pergi ke India. Anak-anak tetap dalam perawatan Mina. Mina bersama keluarganya tinggal di Speyer, Agust Bernius melayani sebagai pendeta di Diakonia. Mina mendirikan jaringan misi, menyelanggarakan bazar misi dan melakukan berbagai jenis kegiatan bersama anak gadis dan para ibu. Mina Gogel menghabiskan 22 tahun pada tahun terakhir hidupnya sebagai janda di rumah anak perempuannya di Speyer dan meninggal dunia di sana pada tahun 1969 di usia 84 tahun. 11 KHOTBAH: Zakaria 4:6 Lalu berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam”. Saudara-saudari dalam Tuhan, Pada saat anak-anak dan remaja berulang tahun, mereka tidak memikirkan apa yang telah mereka lakukan pada masa lalu dan apa yang mereka akan lakukan di masa yang akan datang karena mereka hanya memikirkan dan menikmati masa saat sekarang pada saat mereka sedang merayakan ulang tahun. Tetapi orang dewasa yang merayakan ulang tahun mulai umur 40 tahun sudah mulai mengingat apa yang telah dilakukan dan dialami pada masa lalu dan memikirkan apa yang akan dilakukan untuk masa depan, walaupun ada beberapa orang yang tidak mau memikirkan masa lalu dan masa depan karena ada yang mempunyai pemahaman bahwa masa sekarang adalah masa lalu dan masa depan, ada juga yang takut untuk mengingat masa lalu dan masa depan karena mungkin mempunyai kenangan yang menyedihkan, maka mereka mengatakan: pikirkanlah dan nikmatilah masa sekarang. Orang yang mempunyai prinsip bahwa hari esok lebih baik dari hari ini atau prinsip kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, maka orang tersebut akan selalu mengevaluasi apa yang telah dilakukan dan dialami kemarin sehingga bisa memperbaiki kegagalan di masa lalu sambil mengingat bahwa manusia 12 mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal ketika membuat dan melakukan perencanaan dalam pribadi dan pekerjaan. Allah tidak terbatas oleh dimensi waktu (Allah ada di bumi sejak bumi diciptakan, sampai sekarang dan akan datang), Allah tidak terbatas oleh ruang (Allah sebagai Roh Kudus ada di di ujung bumi sampai langit), Allah tidak terbatas oleh kekuasaan di bumi (Allah berkuasa atas semua yang ada di bumi). Manusia mempunyai batas usia (usia manusia di bumi hanya sekitar 125 tahun) kekuatan (ketika manusia masih masih muda mempunyai kekuatan tapi setelah tua, kekuatan tidak ada lagi), kekuasaan (manusia punya kekuasaan hanya ketika punya uang banyak dan jabatan, ketika uang dan jabatan tidak ada lagi maka kekuasaan hilang). Dalam keterbatasannya, manusia menghasilkan karya dalam satu masa/zaman untuk menjawab persoalan yang muncul pada masa itu karena setiap masa/zaman ada batasan waktu. Kita mengingat kembali tentang sejarah gereja pada awal pertumbuhan gereja, mulai di Eropa pembangunan gereja sampai di negara-negara lain, misalnya di Afrika, Asia dan Amerika dan negara lain. Dalam sejarah, gereja mempunyai tantangan yang berbeda dalam setiap zaman, sejak gereja ada di dunia. Tantangan yang dialami oleh gereja awal adalah ditolak oleh orang-orang yang belum percaya kepada Allah, namun kemudian akhirnya banyak orang yang percaya kepada Kristus dan mau dibaptis untuk menjadi Kristen, kemudian banyak banyak jemaat yang terbentuk dan gedung gereja didirikan. Gereja mengalami tantangan dan konflik baik dari dalam gereja sendiri dan juga dari luar gereja sehingga gereja mengalami beberapa persoalan 13 seperti krisis keuangan dan gereja diperhadapkan pada masalahmasalah sosial di masa moderen. Gereja berperan dalam memberi kritik dan gagasan dalam menyelesaikan masalahmasalah sosial karena gereja tidak bisa tinggal diam di tengahtengah masalah yang ada di sekitarnya. Gereja hadir di dunia untuk bisa menjadi terang di tengah-tengah dunia tapi gereja tidak boleh sama seperti dunia. Gereja tetap ada di tengah dunia dalam menjawab masalah-masalah di sekitarnya bukan karena gereja mempunyai kekuatan sendiri. Allah sebagai kepala gereja tetap ada bersama dan menemani jemaat dalam segala pergumulan sepanjang masa/waktu sejarah perjalanan gereja. Beralih sekarang pada nabi Zakaria: Konteks pesannya adalah kembalinya orang Yahudi setelah pembuangan di Babel. Mereka mengalami hal yang memilukan dan penderitaan. Kota Yerusalem hancur, bait Allah hancur, semuanya sunyi dan sepi. Tanah perjanjian tetap menjadi perjanjian. Tuhan memakai nabi Zakaria untuk berbicara kepada Zerubabel, harapan politik orang Yahudi dengan kata-kata dorongan: bukan dengan keperkasaan, bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan Semesta Alam. Tidak akan ada tentara berbaris, orang Yahudi tidak akan musnah dengan kekuatan dan kemegahan. Apa yang akan terjadi akan terjadi dalam kuasa Roh Kudus. Pada waktu yang tidak lama lagi; Bait Allah akan dikembalikan kembali menjadi tempat pertemuan dengan Tuhan yang hidup. Tanah yang dijanjikan akan tetap menjadi tanah perjanjian. Pada tahun ini, Basel Mission merayakan ulang tahun yang ke-200 tahun. Evangelical Mission in Solidarity (EMS) mengambil 14 kesempatan dalam perenungan melihat ke belakang, ke masa lalu dan juga melihat ke depan, masa depan. Pada kesempatan ini, melihat sejarah dan keberadaan Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) di Sulawesi selatan. Misionaris pertama tiba pada tahun 1913 dan berlanjut sampai pada saat ini telah melakukan banyak hal yang bermanfaat. Hal yang paling penting dapat dilihat di GPIL adalah hubungan antar agama. Sebelum misionaris datang, sudah ada beberapa agama di Luwu yaitu Hindu, Islam dan agama suku. Para Missionaris yang datang mendapat tantangan seperti yang terjadi di beberapa daerah. Pada awal ada ketegangan antar agama dan terjadi konflik antar umat beragama tetapi hal itu dapat diatasi karena dalam keluarga besar terdapat beberapa agama yang berbeda sehingga antar agama yang berbeda hidup berdampingan, walaupun masih ada di beberapa daerah di luwu terjadi perang antara penduduk desa dan membawa masuk persoalan agama. Hal itu mengakibatkan penghancuran rumahrumah penduduk. Seiring berjalannya waktu, muncul hal yang baru, yaitu unsur radikal yang mengakui dukungan untuk negara Islam. Namun, keinginan untuk hidup berdampingan secara damai masih merupakan kekuatan yang dominan. Program kemanusiaan telah banyak dilakukan hingga pada saat ini. Mengingat perjalanan waktu 200 tahun ada evaluasi yang dihasilkan untuk menjadi titik acuan perjalanan misi ke depan dengan berbagai tantangan yang berbeda. Permasalahan yang terjadi pada setiap masa/zaman berbeda dengan solusi yang berbeda. Satu hal yang pasti, dalam evaluasi saat ini di Jubeleum, 15 Bassel Mission tetap menjalankan misi atas dasar kekuatan dari Tuhan, pengakuan akan kekuasaan dan kekuatan dari Tuhan. Beberapa masalah sosial yang dialami oleh manusia di tengahtengah dunia pada beberapa puluh tahun yang lalu belum terselesaikan sehingga masalah itu kembali lagi dialami sekarang, misalnya perang antara negara yang tidak pernah selesai sampai saat ini. Perang menimbulkan beberapa masalah sosial, seperti yang terjadi saat ini para pengungsi mencari tempat di beberapa negara karena mereka mengalami perang di negaranya. Masalah yang sama pada masa dulu dan masa sekarang, tetapi dengan jalan keluar/ solusi yang berbeda. Pada masa perang dulu, anakanak diselamatkan dari perang dan mereka dipekerjakan sesuai dengan pekerjaan yang ada pada saat itu. Tetapi pada saat sekarang, anak-anak yang diselamatkan dari perang, anak-anak tidak bisa dipekerjakan karena mereka masih anak-anak (peraturan bahwa anak-anak tidak boleh bekerja) maka anakanak disekolahkan dan mereka akan bekerja sesuai dengan kemampuan bukan sesuai dengan pekerjaan yang ada. Ini adalah salah satu contoh jalan keluar yang berbeda dalam masa yang berbeda dalam masalah yang sama yaitu masalah akibat perang. Tantangan yang terbesar saat ini dan masa akan datang adalah usaha gereja-gereja atau organisasi sosial yang bermitra dengan Basel Mission dan juga EMS untuk memberi partisipasi pada program Basel Mission dan EMS sehingga ke dua belah pihak saling mendukung dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan. Misi pada masa dulu hanya satu pihak, pihak yang ke dua hanya menerima/pasif dan yang menjalankan misi, pihak 16 yang menerima misi tidak pernah ditanya apa yang menjadi kebutuhan mereka. Misi dilakukan sesuai dengan tujuan pihak yang melakukan misi. Misi pada masa sekarang adalah misi yang dilakukan dua pihak secara aktif. Misi dilakukan dalam saling menerima dan saling memberi peran kebersamaan. Ada hal yang sangat berbeda dialami beberapa gereja di berbagai tempat yang berbeda pada masa pertumbuhan dan perkembangan dengan masa sekarang. Pada awal gereja diterima di tengah masyarakat, jemaat mempunyai semangat rohani dan aktif dalam persekutuan di gereja tetapi dalam masa moderen sekarang, jemaat di beberapa negara tidak semangat lagi dalam bersekutu tetapi masih aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, perlu memikirkan misi yang akan dilakukan pada masa depan dengan Motto EMS :“Mission Move”. Selamat ulang tahun 200 tahun (2 abad) untuk Basel Mission, berefleksi selalu dalam melakukan misi sepanjang masa. Amin. Tiny Irawani, Pendeta di Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) di Sulawesi, Indonesia, bersama suaminya, Pdt. Dr. Diks Pasande adalah tenaga ekumenis yang melayani di Gereja Protestan di Baden di Jerman. Gereja Protestan di Baden seperti Gereja Protestan Indonesia Luwu adalah anggota EMS. 17 KHOTBAH: Matius 20:1-16 Pekerja di Kebun anggur “Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kirakira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orangorang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang, ia keluar pula dan melakukan hal yang sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang, ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada yang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam, tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka , mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil, terhadap engkau. Bukankah kita sudah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang18 orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadmu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikian orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.” Saudara-saudara di dalam Tuhan, Perumpamaan ini selalu menjadi tantangan yang serius bagi pemikiran konvensional yang masih berlaku sampai sekarang, tafsiran untuk perikop ini ingin mengatakan bahwa Tuhan tidak pilih kasih. Ya, dan ini sungguh-sungguh dari teks Kitab Suci. Kita juga dapat menafsirkan teks ayat Alkitab ini dengan mengatakan bahwa itu menekankan pesan Yesaya, yang berisi: “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancanganKu dan rancanganmu (Yesaya 55:8-9)”. Hal ini juga benar. Beberapa orang penafsir menafsirkan dari sudut pandang yang positip dan menyenangkan. Ini juga benar. Masih ada orang yang akan membaca teks dan menyoroti tentang ketidak setujuan Allah tentang pengangguran. Namun, dari sekian banyak tafsiran, salah satu aspek yang hilang adalah: bahwa gereja adalah alat diakonia Tuhan kepada dunia. Hal yang dapat kita lihat dalam teks ini adalah bagaimana Tuhan memasuki pokok dari salah satu keadaan sulit yang dialami manusia yaitu: 19 pengangguran dan kurangnya kesempatan kerja. Hal ini yang menjadi titik perhatian. Dalam ayat 6, pemilik kebun anggur bertanya: “Mengapa engkau berdiri menganggur sepanjang hari?” Hal ini mencerminkan keinginan pemilik kebun anggur untuk memahami alasan kondisi pengangguran rakyat. Pemilik anggur kuatir karena orang-orang itu berdiri saja dan tidak mengerjakan apapun. Perumpamaan ini menunjukkan keinginan Allah untuk membawa sebanyak orang dari dunia yang penuh dengan dosa ke dalam kerajan-Nya. Oleh karena itu asumsi dari teks ini adalah panggilan untuk gereja agar berbicara menentang kebijakan yang diskriminatif dalam peluang kerja. Lihat aksi pemilik kebun anggur. Dia pergi pagi hari sampai petang hari untuk melihat banyak orang agar mereka menyumbangkan talenta demi kesejahteraan sosial. Pada saat ini, pemerintah tidak berdaya untuk meralisasikan kata-katanya yang begitu indah, tidak ada kemauan untuk menciptakan peluang kerja bagi para pengangguran. Pemilik anggur memperkenalkan pergeseran paradigma. Kita sebagai gereja dipanggil untuk bekerja dan melakukan perubahan paradigma yang sama melalui pendampingan dan mempengaruhi suatu pengampilan keputusan. Suara gereja harus di dengar dengan pertanyaan: Mengapa kamu berdiri menganggur sepanjang hari?” Meskipun pendekatan ini masih baru bagi kita, tidak perlu ragu untuk menerapkannya. Jesus mengingatkan penderitaan akibat orientasi ekonomi yang mengarah hanya pada keuntungan saja. 20 Yesus mengubah mata kita terhadap korban ekonomi yang menganggur di pasar dari pagi jam enam sore sampai jam lima sore, mereka masih menunggu. Tentu saja, mereka berdiri dan menderita tidak hanya di pasar saja. Kita menemukan mereka di perempatan jalan, di kantor imigrasi untuk mencari suaka, di ruang operasi dan rumah sakit, di tempat pelayanan sosial dan di penjara. Disana mereka menunggu dari fajar sampai senja- dalam banyak cara seperti saudara-saudari di Alkitab yang juga tidak tahu bagimana untuk memberi makan orang-orang yang kelaparan tersebut. Logika perumpamaan itu, upah pekerjaan sehari-hari tidak ditentukan oleh berapa lama anda berada di tempat pekerjaan melainkan seberapa efektif orang melakukan pekerjaan itu. Di beberapa negara, lamanya pelayanan dalam pekerjaan telah diganti dengan efektifitas dan efisiensi pelayanan. Perumpamaan ini mengajarkan dengan sangat jelas bahwa para pekerja dihargai untuk kemampuan mereka dalam melakukan tugas-tugas bukan pada lamanya waktu dalam melakukan tugas tersebut. Gerejagereja pada saat ini, khususnya di Afrika ditantang untuk berubah. Itu merupakan tugas mereka, untuk memanggil orang– orang yang menindas agar supaya bertobat. Tugas gereja adalah menciptakan sesuatu untuk menyuarakan sesuatu dalam mengatasi pengangguran dan berteriak dengan kata-kata dari pemazmur: Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya dan dunia serta yang diam di dalamnya. (mazmur 24:1). Pada akhirnya, kita memperhatikan teks ini berkaitan dengan misi. Ketika pemilik kebun anggur bertanya kepada para buruh 21 mengapa mereka berdiri menganggur? Mereka menjawab dengan mengatakan: tidak ada yang mengupah kami. Mari kita perhatikan pintu masuk untuk pendekatan alternatif dalam kerjasama Utara-Selatan. Di selatan, kita menyadari ada hal yang kita bawa pada dialog ekumenis. Hal tersebut telah diagendakan di Edinburg pada tahun 1910. 100 tahun kemudian, kita dari selatan mengatakan: kita dapat melakukan misi, kita bersedia. Untuk waktu yang lama, tidak ada yang menyadari bahwa kita bisa melakukannya. Kita tidak harus membiarkan diri kita memikirkan para buruh dalam pemikiran kita sebagai pengangguran. Mereka bukanlah para pengangguran. Mereka ingin bekerja dan mereka siap untuk bekerja. Kita di selatan mengatakan bahwa kita bersedia untuk misi dan kita memiliki sesuatu untuk dibawa pada misi. Kita tidak ingin menjadi penonton atau pengamat dalam misi Allah. Kita ingin memberikan ide-ide, kehadiran dan waktunya kita. Itulah sebabnya mengapa kita sekarang mempunyai konsep: “Reverse Mission”, dengan orang-orang dari selatan berusaha untuk memasuki dimensi kemitraan baru dengan saudara-saudari di Utara. “Mission moves”, adalah salah satu konsep yang diperkenalkan oleh misi Basel cabang Jerman, itu menjadi thema dalam merayakan 200 tahun misi dalam tradisi Basel. Ya, “Mission Moves”. Tidak hanya dengan pergerakan modal dari orang-orang yang mempunyai kekayaan kepada mereka yang seharusnya mendapatkan faedah dari kekayaan tersebut. Mission moves merupakan kekayaan dunia dimana kekayaan tersebut berdampak pada orang-orang yang tepat. Misi dilakukan bukan 22 hanya dari pusat ke pinggiran. Misi pada saat ini adalah gerakan dari pinggiran ke pusat. Hal ini sangat jelas dalam perumpamaan ini, pemilik kebun anggur bergerak memperhatikan para pekerja dan para pekerja juga masuk ke wilayah kebun anggur. Sangat tepat, saya katakan kepada anda: itu adalah situasi yang saling menguntungkan. Para pekerja memperoleh upah mereka sementara pemilik kebun anggur mendapatkan hasil panennya anggurnya. Pada saat ini, kita dapat mengatakan bahwa tugas gereja Tuhan bukan hanya untuk mendeklarasikan tentang kasih Tuhan kepada kita. Hal itu juga menunjukkan bahwa kasih Allah mencakup semua golongan baik golongan atas dan juga golongan pinggiran. Emmanuel Mote, Pendeta di Gereja Presbiterian di Kamerun (PCC), menjalankan kerja praktek di kantor Zending Basel Cabang Jerman di Stuttgart. Zending Basel Cabang Jerman adalah anggota EMS. 23 DOA UCAPAN SYUKUR Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kasih, Engkau telah mempercayakan gereja-Mu melalui Misi untuk memproklamasikan Berita Baik untuk semua bangsa. Kami ingin mengucap syukur untuk kehidupan bagi semua orang yang telah membawa Kabar Baik untuk bagian yang berbeda di dunia. Khususnya, kami ingin mengucapkan terimakasih untuk para Misionaris yang telah dilatih dan dikirim oleh Basel Mission di beberapa tempat yang berbeda di dunia. Khususnya, kami mengingat kehidupan dari Ludwig Dautermann, Martha Bähler, Karl Bader, Ernst Peyer, Hans Lutz, Wilhelmine Bernius, Wilhelm Häberle, Ferdinand Ernst, Pauline Reusch, Hermann Herzog, Wilhelm Stökle, Richard Lipp, Ruth Epting, Karl-Christoph Epting, Hans Wildi, Wilhelm Dilger, Rudolf Lechler, Wilhelm Kaiser, Ernst Traugott, Anna Wuhrmann, Andreas Riis, Johann Conrad Hiller, Eugen Liebendörfer, Johanna Kling, Karl Schäfer, Emilia Ode, Erika Wuttke, Rosina dan Georg Widmann, Karl Gengenbach, Johannes dan Cathrine Mulgrave-Zimmermann dan beberapa yang lainnya. Kita juga mengingat dengan rasa syukur akan penduduk asli yang dengan sepenuh hati telah menyambut para misionaris dan penuh dengan semangat telah menerima kabar baik dari Yesus Kristus. Terkhusus kita mengingat Aaron Su, Kwame Bediako, Esther Ayak Daniel, Jeremiah Chi Kangsen, Petro Mungo, Linda Ayuba Sini, David Ghana, Bol Jodor, Timothy, Na Miriam Njoh, Won-Yong Kang, Chung Tsun Fu, Irin N.Nanyan, Daniel Chinnappa Utangi, Yacob Ramavarma, Samuel Ambat, Ho Shu Teck, Baskar A. Bhasme dan ribuan orang percaya yang bekerja keras sepanjang 24 hidup mereka untuk pertumbuhan gereja dan perbaikan hidup masyarakat. Kami berterimakasih untuk kekuatan iman mereka dan keindahahan hidup mereka. Kami berterimakasih atas kerja keras sepanjang hidup mereka untuk membawa Berita Baik bagi semua orang. Tuhan, engkau mengirim Roh Kudus-Mu untuk memungkinkan mereka untuk melakukan misi yang telah dipercayakan kepada mereka. Dengan semangat yang sama, akan memperkuat iman kami dan menginspirasi dengan kata-kata dan perbuatan sehingga dengan usaha itu berharap agar banyak orang akan mendengar dan percaya kepada-Mu. Kami meminta semua melalui Kristus, Tuhan kami. Amin. 25 DOA SYAFAAT Tuhan yang baik dan Murah Hati, Engkau telah berjanji kepada kami bahwa kerajaan-Mu akan bertumbuh. Hal Ini menjadi jaminan bagi keyakinan kami dan memenuhi kami dengan sukacita. Tolong bantu kami ketika kami kehilangan harapan, ketika kami mengalami kesulitan, ketika kami tertekan, ketika kami mengalami hidup dalam ketidakpastian atau ketika kami mengalami penyakit berat. Kami meminta kepadaMu bersama dengan setiap gereja dan masyarakat dalam lingkungan Misi dalam Solidaritas. Bersama mereka dalam segala hal yang mereka lakukan. Berkati semua pekerjaan para rekan yang bekerja dalam bidang okumene dan relawan pemuda dalam melakukan tugas pelayanan di gereja-gereja sebagai anggota EMS di utara dan selatan. Berikan mereka kemampuan dan kreatifitas dalam melakukan tugas pelayanan. Ketika kami mengarahkan mata kami dari masa lampau ke masa depan dari misiMu, kiranya kami dapat melihat dan menemukan mereka yang hidup di pinggiran seperti: para pengungsi, orang yang kesepian, orang yang miskin di hadapanMu dan miskin dalam hal material. Biarkanlah gerejaMu menjadi tanda pengharapan dan gambar dari kerajaanMu. DOA BAPA KAMI 26 KOLEKTE Kolekte hari ini untuk pekerjaan Ekklesiya yan ‘ uwa di Nigeria, gereja dari saudara kita di Nigeria (E.Y.N). Gereja ini adalah anggota dari Basel Mission 21 sejak tahun 1959. Di wilayah leluhur mereka di timur laut Nigeria terancam oleh sekte Islam Boko Haram. Lebih dari 2 juta orang melarikan diri dari wilayah Nigeria. Anakanak dan perempuan lebih banyak melarikan diri, diculik, dianiaya dengan kejam. Ribuan orang meninggal karena menderita kekerasan. Sebagai lembaga, mengharap segera membantu para pengungsi agar mereka terlepas dari ancaman perang suku dan agama. Hal yang bisa diberikan sebagai bantuan adalah makanan, program pendidikan anak-anak dan terapi trauma. Jumlah bantuan yang dibutuhkan untuk tahun 2015 sekitar 1,5 juta Euro. Bantuan yang anda berikan akan membantu menyelamatkan nyawa saudara kita. 27 KOMISI Pada tahun 2002 di Chennai, India, EMS mengadopsi pernyataan misi untuk semua anggota gereja-gereja dan organisasi misi. Seperti yang telah kita persiapkan untuk meninggalkan pelayanan ibadah dan pergi ke dunia yang nyata, mari mengingat beberapa tujuan yang telah kita putuskan pada saat itu. Untuk terlibat dalam misi adalah menanggapi dan mengubah kasih Allah yang telah Dia tunjukkan kepada semua orang melalui Yesus Kristus. Dalam namaNya, mari kita berdiri untuk melakukan pembebasan, penyembuhan, rekonsiliasi, keadilan, perdamaian dan pengharapan. (item 3). Mari kita mendedikasikan diri lagi untuk memberitakan Injil, baik dalam ibadah, doa, pendidikan kristen atau dalam pelayanan diakonia, mengingat bahwa pelayanan Yesus di dunia ini adalah pelayanan holistik yang mengatasi semua dimensi hidup manusia. (item4). Ajari kami untuk menjadi saksi bagi Injil dalam mengundang dan dengan penuh keyakinan iman. Manakala kita melampaui berbagai batasan dan berjumpa dengan orang lain, tolong kami untuk menggunakan pengalaman keunikan kami untuk menyelami Injil dengan cara yang baru (item 6). Sebagai saksi misi Kristus, mari melakukan tugas dalam semangat kerendahan hati. Membantu kita untuk menghargai orang lain dari agama yang berbeda, menghormati, empati, mau mendengarkan dan hidup bersama dalam perbedaan. (item 8). 28 Kami menyatakan diri untuk memperbaharui pernyataan bersedia untuk menjadi saksi Injil melalui tanda-tanda solidaritas hidup. Kami berjuang untuk hak asasi manusia. Kami mempunyai tujuan untuk menjadi masyarakat yang adil memperjuangkan emansipasi perempuan dan laki-laki dari semua generasi. (item 9). Akhirnya, marilah kita menggunakan sumber daya dari komunitas EMS untuk saling mendukung satu dengan yang lain, mencapai lintas batas dalam berbagai harapan dalam menanti datangnya kerajaan Allah. (items 1 dan 10). BERKAT Tuhan memberi kekuatan dalam perjalananmu Kasih Allah di dalam hidupmu Tuhan memberikan pemulihan Cahaya Allah di dalam hidupmu Tuhan memberikan kebenaran Janji dari Allah bersama jemaatNya Inspirasi untuk awal yang baru Kehadiran dan berkat dari Allah Ada bersamamu Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau Kasih karunia Kiranya Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. Amen. 29 USULAN LAGU-LAGU Sekarang Bersyukur. Pada awal diciptakannya lagu ini, telah menjadi salah satu lagu pujian Kristen yang terkenal sampai pada tingkat internasional. (Kidung Jemaat 287:1-3) Supaya lawan jadi Kawan. Lagu ini ditulis oleh Musikus gereja Jerman: Rolf Schweizer menjadi lagu pada ulang tahun EMS yang ke 10 pada tahun 1982. Sebagian teks diambil dari beberapa isu sentral pada anggota EMS. Di Berbagai Bangsa.Teks ini seharusnya didasarkan pada pepatah Afrika. Teks bahasa inggris yang disediakan adalah terjemahan, namun dapat dinyanyikan dengan melodi yang ada. Hal Yang Berarti Adalah Engkau Ya Yesus Kristus. Pada abad 19, lagu pujian ini diciptakan untuk memberi semangat kepada para misionaris pada saat itu. Ditulis dalam bahasa Jerman, dan masih dapat dilihat dalam buku nyanyian bahasa Jerman. Di Ghana, lagu ini dinyanyikan dalam bahasa lokal Twi, dan lagu ini masih tenar sampai saat ini. Hal ini juga terdapat di Afrika selatan, yang pada umumnya dinyanyikan dalam Xhosa. (Kidung Jemaat 341) 30 IMPRESSUM Sumber Untuk Ibadah Peringatan Ulang Tahun ke-200 Basel Mission. Penerbit Pfr. Jürgen Reichel, Evangelical Mission in Solidarity (EMS), Vogelsangstr.62, D-70197 Stuttgart. Jerman. Tel: +49 (0)711 63678-0; Fax:+49 (0)711 63678-45; [email protected]; www.ems-online.org Tim editorial: Riley Edwards-Raudonat, Tiny Irawani, Johannes Stahl Penulis: Roswitha Bernius-Grimm, Riley Edwards-Raudonat, Tiny Irawani, Emmanuel Mote, Jürgen Quack, Johannes Stahl, Royce Victor Ada biografi dari Catharine Mulgrave, Johannes Zimmermann dan Mina Bernius. Gogel diambil dari sumber versi singkat, dengan istilah: kata-kata adalah indah tetapi ayam bertelur wajah manusia dalam misi. Erlangen, 2014. ISBN 9783872145444. 31