konsep dasar pemberdayaan masyarakat

advertisement
KONSEP DASAR PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
TUJUAN
Mata kulian ini bertujuan agar pada akhir
perkuliahan mahasiswa dapat memahami dan
mempraktekan teori, prinsip dan strategi
Pemberdayaan masyarakat
RINCIAN MATA KULIAH
Pertemuan 1
:
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Pertemuan 5
:
:
:
:
Pertemuan 6
Pertemuan 7
Pertemuan 8
Pertemuan 9
Pertemuan 10
:
:
:
:
:
Pertemuan 11
Pertemuan 12
Pertemuan 13
Pertemuan 14
Pertemuan 15
Pertemuan 16
:
:
:
:
:
:
Pengenalan pengertian pemberdayaan, masyarakat, dan
pembangunan
Partisipasi dan rungan lingkup masyarakat
Konsep, tujuan, teori pembangunan
Pemberdayaan masyarakat sebagai konsep
konsep pemberdayaan, partisipasi, dan kelembagaan dalam
pembangunan
latar belakang pemberdayaan masyarakat
Perkembangan pemberdayaan di Indonesia
UTS
Pendekatan pemberdayaan masyarakat
Implementasi,
teori
dan
kebijakan
pemberdayaan
masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan
Diskusi
Perspektif pemberdayaan dan pembangunan masyrakat
Praktek peneterapan hasil tugas
Praktek lanjutan
UAS
DAFTAR BUKU
• J, Nasikun, 1995, Mencari Suatu Strategi Pembangunan
Masyarakat Desa Berparadigma Ganda, dalam Jefta Leibo, Sosiologi
Pedesaan, Yogyakarta : Andi Offset.
• Kutut Suwondo, 2005, Civil Society Di Aras Lokal: Perkembangan
Hubungan Antara Rakyat dan Negara di Pedesaan Jawa, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar & Percik.
• Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : Fokus Media.
• Sunyoto Usman,2004, Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
• Sutoro Eko, 2002, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Materi Diklat
Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang diselenggarakan Badan Diklat
Provinsi Kaltim, Samarinda, Dese mber 2002.
PEMBERDAYAAN
• Pemberdayaan : Empowerment
• Power artinya yang punya kekuatan untuk
memberdayakan.
• Peberdayaan: memberi kemampuan kepada
orang yang lemah (Sobahi dan Suhana, 2011)
Definisi Pemberdayaan Menurut Para
Ahli
• Kindervatter
“People gaining and understanding of and control over social, economic,
and/or political forces in order to improve their standing in society”.
(Masyarakat mendapatkan pemahaman tentang kontrol sosial, ekonomi
politik agar dapat meningkatkan kedudukannya di masyarakat)
• Wallerstein (1992)
“Empowerment is a social action process that pramates participation of
people, organizations, and communities, toward the goal of increasing
individual and community control, political effeciency, improved quality of
community life and social justice”. (Pemberdayaan adalah proses aksi sosial
yang mana membutuhkan partisipasi orgranisasi kemasyarakat dan
masyarakatnya sendiri untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kontrol
indovidu dan sosial, efisiensi poltik dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dan keadilan sosial)
 Chambers (1995)
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah
konsep pembangunan ekonomi yang
merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini
mencerminkan paradigma baru pembangunan,
yakni yang bersifat “people-centered,
participatory, empowering, and sustainable”
• Steward (1994)
Pemberdayaan adalah suatu proses dan
upaya untuk memperoleh atau memberikan
daya, kekuatan atau kemampuan kepada
individu atau masyarakat lemah agar dapat
mengeidentifikasi, menganalisis,
menetapkan kebutuhan dan potensi serta
masalah yang dihadapi dan sekaligus
memilih alternatif pemecahannya dengan
mengoptimalkan sumberdaya dan potensi
yang dimiliki secara mandiri.
Masyarakat
• ... adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat
tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas bersama
• ... sebagai suatu kesatuan hidup manusia, yang
menempati suatu wilayah nyata, dan yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat,
serta yang terikat oleh suatu rasa identitas
komunitas.
• Segi statis : Struktur Masyarakat;
Segi dinamis: Fungsi Masyarakat
Masyarakat
• Masyarakat : sistem sosial
• Menurut Tatang M Amirin (1984):
1. Suatu hubungan yang tersusun dari sekian
banyak bagian.
2. Hubungan yang berlangsung diantara satuansatuan atau komponen-komponen secara
teratur.
• Nasikun (1985)
Suatu masyarakat adalah bersifat majemuk sejauh
masyarkat tersebut bersifat struktural memiliki subsub kebudayaan yang bersifat diverse (bermacammacam).
• Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua
ciri:
1. horizontal: adanya kesatuan sosial berdasarkan
perbedaan suku bangsa, agama, adat serta
perbedaan kedaerahan.
2. Vertikal: adanya perbedaan yang cukup tajam
(suku bangsa, agama adat dan kedaerahan; ciri
masyarakat bersifat majemuk).
Evolusi Masyarakat
Masyarakat
Tradisional
• Berbentuk komunitas kecil,
tertutup dan homogen
• Pranata sosial bertumpu pada
hubungan kekerabatan
• Secara geografis berada di
daerah terpencil dan sulit
terjangkau
• Masih hidup dengan sistem
ekonomi subsistem
• Peralatan dan teknologinya
sederhana
• Ketergantungan kepada
lingkungan
• Terbatasnya akses pelayanan
sosial, ekonomi dan politik
Masyarakat
Transisi
• Adanya pergeseran dalam
bidang, misalnya pekerjaan,
seperti pergeseran dari
tenaga kerja pertanian ke
sektor industri
• Adanya pergeseran pada
tingkat pendidikan;
mempunya tingkat pendidikan
yang meningkat.
• Mengalami perubahan ke
arah kemajuan
• Masyarakat sudah mulai
terbuka dengan perubahan
dan kemajuan jaman.
• Tingkat mobilitas masyarakat
tinggi.
• Biasanya terjadi pada
masyarakat yang sudah
memiliki akses ke kota
misalnya jalan raya
Masyarakat
Modern
• Menerima hal-hal baru.
• Menyatakan pendapat baik
tentang lingkungannya sendiri
maupun luar.
• Masyarakatnya heterogen
• System pelapisan sosialnya
terbuka
• Mobilitas sosialnya tinggi
• Melakukan tindakan secara
rasional.
• Tidak terikat pada tradisi/adat
• Menghargai waktu.
• Memiliki perencanaan dan
pengorganisasian.
• Percaya diri
• Menghargai harkat hidup
orang lain
• Lebih percaya pada ilmu
pengetahuan dan teknologi.
• Menjunjung tinggi suatu sikap
dimana imbalan sesuai
dengan prestasi yang
diberikan
Struktur Sosial
... merujuk pada pola interaksi tertentu yang kurang
lebih tetap dan mantap, yang terdiri dari jaringan
relasi-relasi sosial hirarkis dan pembagian kerja
tertentu dan ditopang oleh kaidah-kaidah, peraturanperaturan, dan nilai-nilai budaya
• Jaringan relasi sosial : sejumlah kegiatan-kegiatan
interaksi antara pelaku-pelaku tertentu
• Pembagian pekerjaan : kombinasi atau susunan
sejumlah “posisi” sosial yang berhubungan dan
saling mengisi
Pranata (Institusi Sosial dan Lembaga Kemasyarakatan)
• ... Suatu ‘pola regulatif untuk interaktif’, yang
kurang lebih mantap, dan terdiri dari sejumlah
kaidah atau peraturan, nilai, ideologi, dan
sebagainya.
• Fungsi:
– Pedoman bagi anggota masyarakat untuk bertingkah laku dan
bersikap
– Menjaga keutuhan masyarakat
– Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan
pengendalian sosial (social control)
• Wujud konkritnya adalah ASOSIASI
Paradigma Pemberdayaan Masyarakat
Tampaknya pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional merupakan
pilihan yang harus diambil. Jika tidak menempuh cara ini
maka pembangunan akan semakin jauh dari visi dan misi
sebagaimana tertuang dalam UUD 1945.
Dalam pembangunan perekonomian rakyat untuk
memberdayakan rakyat hendaklah disertai tranformasi
secara seimbang, baik itu tranformasi ekonomi, sosial,
budaya maupun politik. Dengan demikian akan terjadi
keseimbangan dalam masyarakat antar kekuatan
ekonomi, sosial budaya, dan politik. Pemikiran demikian
diperkuat oleh sistem perekonomian kerakyatan.
Download