BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan. Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan. Karena itu sangat erat kaitannya dengan fungsi ilmu pengetahuan dan seni yang penting bagi manusia. Ilmu diklasifikasikan dalam 2 macam, yaitu : 1. Ilmu Naqliyah : bersumber dari firman Allah SWT. 2. Ilmu Aqliyah : bersumber dari pemikiran manusia. Dalam kewajibannya, ilmu juga dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Ilmu Fardhu’ain : wajib bagi setiap muslim 2. Ilmu Kifayah : kewajiban social, yang mempelajari ilmu tertentu Dalam segi sosialnya, ilmu dibagi menjadi 2 bagian juga, yaitu : 1. Ilmu Mahmudah 2. Ilmu Madzmumah Kata “seni” sudah pasti semua orang tau apa itu seni dengan kadar pemahamannya masing-masing. Menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan bahwa “ART” artinya barang atau karya dari sebuah kegiatan. Dalam Islam, seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini karena sesungguhnya alam semesta dan Al-Qur’an merupakan karya seni dari Allah SWT. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah SWT. berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaiamana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” (QS 50 : 6) Setiap manusia diberikan hidayah dari Allah SWT. berupa “tools” atau “alat” untuk mencapai kebenaran. Hidayah itu meliputi : indera, naluri, pikiran, imajinasi, dan hati nurani. Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 1 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1. Dalam hidayah terdapat imajinasi atau gharizah. Gharizah itu apa? 2. Dalam segi klasifikasi, kewajiban, dan sosialnya terdapat masing-masing dua bagian ilmu. Jelaskan! 3. Bagaimana hasil temuan teknologi pada perkembangan IPTEK dalam dunia Islam? 4. Berdasarkan Hadits Rasul dan sebagian kecil ulama lain menganggap bahwa aborsi sebelum hari ke-121 hukumnya dibolehkan serta makruh, sedangkan MUI telah mengharamkan aborsi. Mengapa demikian? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu Gharizah. 2. Untuk mengetahui apa saja hasil temuan teknologi di dalam perkembangan IPTEK. 3. Melanjutkan serta mengembangkan atas hasil temuan tersebut yang terbarukan. 4. Untuk mengetahui tentang aborsi lebih lanjut agar tidak salah paham dalam di lingkungan masyarakat. D. Manfaat Topik Masalah 1. Agar bisa membedakan antara Gharizah satu dengan Gharizah yang lain dan dapat diimplementasikan dalam lingkungan umum. 2. Agar bisa menggunakan ilmu dengan sebagaimana mestinya serta berbagi ilmu ke orang lain dengan harapan mendapat ridho Allah SWT. Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian, Sumber, dan Karakteristik Islam adalah agama yang komprehensif dan mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk masalah ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi atau biasa disebut dengan IPTEK. Pada dasarnya, manusia dalam pandangan Islam adalah sebagai khalifah di muka atau disebut juga sang khalifah. Bumi dengan segala isinya merupakan amanat Allah SWT. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. 1. Pengertian Ilmu Menurut ensiklopedia bebas atau Wikipedia : ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Menurut Harold H. Titus : ilmu sebagai common science yang disusun dan diorganisasikan untuk mengadakan pendekatan terhadap objek, benda, maupun peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti. 2. Syarat - Syarat Ilmu Ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. a. Objektif b. Metodis c. Sistematis d. Universal 3. Sumber – Sumber Ilmu Menurut Islam a. Instink atau Gharizah yaitu qadar yang diberikan langsung oleh Allah SWT. atau dapat disebut juga sebagai naluri. Contoh mengagungagungkan sesuatu yang lebih tinggi, karena merasa diri kita lemah dan terbatas. Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 3 Ibn Taymiyah mengatakan bahwa Gharizah yang ada pada manusia setidaknya ada 3, yaitu : Daya intelektual (quwwat al-‘aql) yaitu potensi dasar yang memungkinkan manusia dapat membedakan nilai baik dan buruk. Dengan ini, manusia dapat mengetahui dan mengEsakan Tuhannya. Daya ofensif (quwwat al-syahwat) yaitu potensi dasar yang mampu menginduksi objek-objek yang menyenangkan dan bermanfaat bagi kehidupannya baik secara jasmaniah maupun rohaniah. Daya defensive (quwwat al-ghadhab) yaitu potensi dasar yang dapat menghindarkan manusia dari segala perbuatan yang membahayakan dirinya b. Indera atau Hawas yaitu semua ilmu yang didapat dari panca indera. c. Intuisi yaitu ilmu yang didapat dari firasat, ilham, isrhasy atau kata hati. d. Akal yaitu ilmu yang dihasilkan dari kerja otak untuk berpikir, meneliti, membandingkan. e. Wahyu yaitu ilmu yang diterima melalui wahyu. Ilmu wahyu ini dikhususkan hanya untuk para nabi dan rasul, sedangkan manusia bisa mendapatkannya melalui Al-Qur’an dan As-Sunnah. 4. Karakteristik Ilmu Menurut Randall, ciri-ciri ilmu adalah. Bersifat akumulatif dan milik bersama, artinya hasil dari ilmu yang telah kita raih dapat kita pergunakan untuk penyelidikan maupun untuk penemuan hal-hal baru serta dapat mengembangkannya atau menggunakan hasil penemuan tersebut. Kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kesalahan karena hasil peyelidikan manusia. Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 4 Bersifat objektif, artinya prosedur penggunaannya hanya bergantung pada kaidah-kaidah ilmu pengetahuan, bukan pada pemahaman sendiri atau yang menggunakannya. Hasojo mengutip pendapat Ralph Ross dan Ernest Van de Haag, bahwa ciri-ciri umum ilmu adalah bersifat rasional, empiris, umum, dan akuumulatif. Ciri-ciri ilmu pengetahuan lainnya yaitu bahwa ilmu pengetahuan sifatnya nisbi atau relatif atau terbatas, artinya tidak semua masalah dapat diselesaikan secara tuntas. Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 5 B. Islam dan Ilmu Pengetahuan Dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak ilmuwan Islam yang hasil pemikirannya sudah diakui oleh dunia. Misalnya Ibnu Sina yang dikenal oleh orang barat dengan nama Avecina. Dia merupakan salah satu tokoh yang banyak berperan di bidang ilmu kedokteran dunia. 1. Kewajiban menuntut ilmu ada 2 macam, yaitu : a. Fardhu ‘ain : kewajiban menuntut ilmu yang berkaitan dengan agama kita termasuk rukun islam (ibadah mahdoh) atau ibadah khusus. b. Fardhu kifayah : kewajiban menuntut ilmu yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat muslim dan lingkungan masyarakat umum. 2. Dalil-dalil pada kewajiban menuntut ilmu, yaitu : a. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Dia mengajar (manusia) dengan kalam. Dia mengajarkan apa yang tidak diketahuinya” – (Al-‘Alaq : 1-5) b. “Maka bertanyalah kamu kepada ahli ilmu, jika kamu tidak mengetahui (sesuatu)” – (An-Nahl : 43) c. “Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pula berangkat dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” – (At-Taubah : 122) d. Rasulullah SAW. bersabda : “Mencari ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”. (H.R. Ibnu Majah) Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 6 C. IPTEK Dalam Narasi Nash Al-Qur’an dan Hadits 1. Dalam Al-Qur’an a. Pengetahuan Astronomi, Meteorologi, Fisika, Kimia, Matematika, Geologi, Geografi, dan lain-lain. Dalil-dalilnya dari surah Adz-dzariyat 51 : 47-48, alFurqan 25 : 61-62, Yasin 36 : 38&40, al-anbiya’ 21 : 30 – 33, Ar-Rahman 55 : 33, dan Al-Waqi’ah 56 : 75-76 b. Pengetahuan tentang ilmu Biologi, Botani, dan pertanian lainnya terdapat pada surah : al-An’am 6 : 99, Al-Ra’d 113 : 4, An-Nahl 16 : 10, Qaf 50 : 9-11, dan ‘Abasa 80 : 24-32. c. Pengetahuan Zoologi atau dunia hewan terdapat pada surah An-Nur 24 : 45, AlGhasyiyah 88 : 17 d. Dunia kedokteran, ilmu penyakit dan lingkungan hidup terdapat pada surah alMu’minun 23 : 12-24, Al-Baqarah 2 : 26 2. Dalam Hadits atau As-Sunnah a. Dari Abud Darda` radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Barangsiapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) jannah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhlukmakhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak.” (HR. Abu Dawud no.3641, At-Tirmidziy no.2683, dan isnadnya hasan, lihat Jaami’ul Ushuul 8/6). Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 7 b. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya : “Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadangkadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami daripada orang yang mendengarnya.” (HR. At-Tirmidziy no.2659 dan isnadnya shahih, lihat Jaami’ul Ushuul 8/18) c. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda yang artinya : “Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim no.1631) d. Adapun pahala menuntut ilmu, Rasululllah SAW. bersabda yang artinya: “Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun Islam dan pahala yang diberikan kepadanya sama dengan pahala para nabi.” (H.R. Ad-Dailami dari Anas r.a). Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 8 D. Perkembangan IPTEK Dalam Dunia Islam Tokoh-tokoh Islam yang telah menghasilkan karya ilmiah, yaitu : a. Ma Sya Allah Ibn Atari (800 M) b. Muhammad Ibn Katsir Al-Farghany (833 M) c. Ibn Rahiweh Al-Arjany (850 M) d. Al-Habash (850 M) e. Ja’far Ibn Muhammad Ibn Umar Al-Balkhi (880 M) Beberapa hasil temuan atas teknologi yang memiliki implikasi hukum dan moral : 1. Bayi Tabung dan Inseminasi Hasil temuan ini ditemukan pada tahun 1978 oleh Dr. Patrick Steptoe & Dr. Robert Edwards. Hasil temuan ini ditemukan melalui teknik fertilisasi in vitro. Dalam bahasa kedokteran, bayi tabung dikenal dengan sebutan “In Vitro Fertilization and Embryo Transfer (IVF-ET)” dan Inseminasi Buatan dalam hUkum Islam dikenal dengan sebutan “At-Talqih al-Shinai” Teknik bayi tabung antara sperma suami dan ovum isteri yang diambil lalu disatukan di luar kandungan yang dimasukkan ke tabung khusus. Setelah beberapa hari, hasil pembuahan dipindahkan ke dalam Rahim. Teknik inseminasi buatan yaitu sperma yang telah diambil dengan alat tertentu dari seorang suami dan disuntikkan ke dalam Rahim isteri maka terjadilah pembuahan dan hamil. Bayi tabung terjadi karena pasutri atau isteri yang mengalami masalah pada infertilitas, yaitu : 1. Rusaknya saluran telur 2. Lender Rahim isteri tidak normal 3. Gangguan kekebalan 4. Tidak hamil ketika sudah dilakukan bedah saluran telur 5. Tidak pecah gelembung cairan yang berisi sel telur Rasulullah SAW bersabda : Tidak ada dosa lebih berat dari perbuatan syirik melainkan dosa seseorang yang mentransplantasikan “benih” kepada Rahim wanita yang tidak halal baginya. Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 9 2. Aborsi Tujuan aborsi sebagai tindakan untuk mengakhiri kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Aborsi terjadi karena disengaja (abortus provocatus atau induced pro abortion) dan tidak disengaja (spontaneous abortus). Ada beberapa kategori dalam aborsi disengaja : 1. Abortus artificialis therapicus : aborsi atas pertimbangan medis. Contoh : Seorang ibu akan selamat apabila janinnya diaborsikan. 2. Abortus provocatus criminalis : aborsi dasar indikasi medis. Contoh : Kehamilan yang tidak dikehendaki. Kaedah hukum Islam : “Menempuh salah satu tindakan yang lebih ringan dari dua hal yang berbahaya itu adalah wajib”. Berdasarkan hadist Rasul : “ruh manusia ditiupkan ke dalam janin setelah berumur empat bulan atau hari ke-121 dari kehamilan”. 3. Euthanasia Hukumnya adalah haram. Dasar hukumnya : QS. Al-Mulk (2) yang artinya : “hidup dan mati manusia ada di tangan Allah”. Menurut hadist : “Barangsiapa menghempaskan diri dari sebuah bukit, lalu ia menewaskan dirinya, maka ia akan masuk neraka dalam keadaan terhempas di dalamnya, kekal lagi dikekalkan di neraka untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa meneguk racun lalu menewaskan dirinya, maka racun itu tetap di tangannya sambil ia meneguknya di dalam neraka jahanam, kekal lagi dikekalkan di dalamnya selamalamanya. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka besinya itu terus berada di tangannya, ia tikamkan ke perutnya di dalam api neraka jahanam, kekal lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamaya. (HR. Buchari Muslim) Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gharizah sudah pasti diberikan langsung oleh Allah SWT., atau bisa disebut juga naluri. Tidak ada pilihan untuk menolak Gharizah atau naluri yang telah Allah SWT., berikan. Tetapi cara melakukannya adalah sebuah pilihan. Manusia mutlak untuk memilih dan menentukan ke arah mana yang ia inginkan. Seperti pilihan untuk memilih antara ketaatan atau maksiat, halal atau haram. Itu merupakan pilihan tersendiri. Pada aborsi, beberapa ulama kecil lain beranggap bahwa hukum aborsi sebelum hari ke-121 adalah boleh serta makruh, sedangkan Majelis Ulama Indonesia mengharamkan aborsi. Kenapa MUI mengharamkannya? Sebab, agar seluruh manusia tidak semena-mena melakukan maksiat di luar nikah. Jika hukum aborsi diperbolehkan, maka ada peluang untuk manusia terhadap perbuatan tersebut. Maka dari itulah MUI mengharamkan aborsi walaupun Hadits Rasul mengatakan : ruh manusia ditiupkan ke dalam janin setelah berumur empat bulan atau hari ke-121 dari kehamilan. B. Saran Berlomba-lombalah dalam kebajikan dan jangan berlomba-lomba dalam kemaksiatan. Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 11 REFERENSI Aminuddin, MA, DR., dkk. 2015. Pendidikan Agama Islam. Jakarta:University Press Djamal, Razmal. Hadits tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. http://www.teknoislam.com/2013/07/hadits-tentang-ilmu-pengetahuan-dan.html Ezra Al Fadhli, Abu. Gharizah. https://alfadhli.wordpress.com/tag/gharizah/. 2013 Santosotegoeh. Agama Islam: Pandangan Islam Terhadap IPTEK dan Seni. http://santosotegoeh.blogspot.co.id/2011/12/agama-islam-pandangan-islam-terhadap.html. 2011 (Anonim). Syarat-syarat Ilmu. https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu#Syarat-syarat_ilmu. 2015 (Anonim). Gharizah. https://www.facebook.com/permalink.php?id=562182093824026&story_fbid=57088782962011 9. 2013 (Anonim). Islam dan Ilmu Pengetahuan. http://www.anneahira.com/islam-dan-ilmupengetahuan.htm. (Anonim). Contoh Daftar Pustaka dari Internet. http://www.smansax1-edu.com/2015/03/contohpenulisan-daftar-pustaka-yang.html Agama Islam | Islam, Iptek dan Seni 12