Assalamualaikum Wr. WB MASALAH-MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL Kelompok IV ARIF NOFA SUGIYANTO (7107020) ASRI WIDIYARNO (K7107022) DEWI PERMATASARI ( K7107023) DINASTI ANISIA R (K7107024) DIYAH WULAN P (K 710725) Kategori suatu negara Berdasarkan dengan tingkat kemampuan dalam menguasai dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknoilogi (IPTEK) dan mengolah SDA bagi kepentingan dan kemakmuran penduduknya, negara-negara dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu: 1. Negara-negara terbelakang 2. Negara-negara berkembang 3. Negara-negara maju 1. Negara terbelakang 1. 2. 3. 4. Negara yang kemampuan SDM-nya sangat rendah dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK memanfaatkan SDA serta lingkungan bagi kemakmurannya. Ciri-ciri nya: Tingkat ekonomi rendah. Memiliki SDM yang rendah Tingkat pendidikan warganya rendah Tergolong dalam masyarakat, bangsa dan negara miskin Negara-negara kategori ini tersebar luas di Afrika, Amerika latin, dan di berbagai kawasan di asia. 2. Negara berkembang Negara yang telah memiliki tingkat kemampuan dan penguasaan IPTEK dalam mengolah SDA dan lingkungan, meskipun masih berbobot tradisional. Negara-negara yang termasuk kategori ini antara lain negara-negara di asia tenggara, kecuali Singapura, negara-negara di timur tengah, beberapa negara di afrika seperti Mesir, Maroko. 3. Negara Maju Negara yang telah menguasai dan memanfaatkan IPTEK canggih dalam Kehidupannya. Ciri-ciri: 1. Identik dengn negara industri. 2. Tingkat pendidikan, ekonomi dan pendapatannya rata-rata tinggi. 3. IPTEK telah benar-benar di terapkan dan dimanfaatkan dalam mengolah SDA. Negara-negara yang termasuk negara maju negaranegara barat (eropa barat, amerika utara), Jepang. Perbedaan dan pembedaan kategori antara kelompok negara Terutama terletak pada kualitas SDM-nya. Dari kualitas SDM dalam kemampuan menguasai dan menerapkan IPTEK, akan tercermin: 1. Kondisi sosial (kesehatan, demografi) 2. Budaya (kebodohan) 3. Ekonomi (miskin, kaya) 4. Kemampuan memanfaatkan SDA dan lingkungannya. Disini berlaku konsep “sumber daya di batasi secara Budaya” Kenyataan yang berkaitan dengan masalah ini serta merupakan suatu masalah global yang harus kita cari jalan keluarnya adalah: Negara, bangsa dan masyarakat industri yang termasuk kategori maju seolah-olah mampu “mendikte” negara, bangsa serta masyarakat yang terbelakang dan berkembang, dalam berbagai bidang kehidupan(ekonomi, politik,sosial, budaya). Negara, bangsa yang lemah menjadi obyek negaranegara maju. Sehingga seolah-olah terjadi ketergantungan kepada mereka. BAGAIMANA PENDAPAT SAUDARA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH INI? jalan pemecahan utama terletak pada peningkatan kemampuan SDM SEKARANG TIMBUL PERTANYAAN SELAKU GURU IPS, BAGAIMANA CARA ANDA MENINGKATKAN KUALITAS SDM MUDA UNTUK MEMASUKI KEHIDUPAN GLOBAL YANG PENUH TANTANGAN, SETIDAKNYA DAPAT MENGUPAYAKAN “menjadi tuan di rumah sendiri” Meskipun da pengelompokan negara maju, negara berkembang, negara terbelakang. Terutama bagi mereka yang menduduki peringkat negara maju, tidak berarti kelompok negara ini dapat memenuhi segala kehidupannya sendiri. “bagaimanapun kaya-nya, mereka tetap memerlukan “sesuatu” dari pihak, negara, bangsa, masyarakat lain.” Hubungan antar negara Misal Hasil industri barang-barang hasil industri dari negara maju tidak mungkin seluruhnya dikonsumsi sendiri bahkan sebagian besar harus dipasarkan, dalam hal ini negara yang masih terbelakang atau negara dalam taraf pengembangan menjadi kawasan pelemparan hasilhasil industri tersebut. Bahan baku atau bahan mentah tidak selalu tersedia di dalam negerinya, disini negara berkembang berperan sebagai penyedia bahan baku atau bahan mentah. Sehingga dapat kita citrakan suatu konsep jalinan “saling ketergantungan” (interdepensi) ini merupakan fenomena global positif antar negara di dunia. Indonesia sebagai negara berkembang Indonesia sebagai negara berkembang sangat berkepentingan dengan suasana saling ketergantungan ini, sebagai salah satu negara bangsa dan masyarakat yang sedang berkembang , memiliki keunggulan di bidang-bidang tertentu (advantage), namun juga memiliki kelemahan (disadvantage). Dengan demikian, indonesia memerlukan bantuan dari berbagai negara sahabat dan tetangga, namun juga dapat menyumbangkan sesuatu kepada negara-negara lain sesuai kemampuan kita. Saling ketergantungan yang harmonis dan seimbang antar bangsa, negara, serta masyarakat, merupakan harapan yang ideal. Fenomena global yang bersifat negatif Adanya suatu kenyatan bahwa antara negara yang lemah dan kuat bagai dua kutup negara yang di kuasai (subordinasi) dengan negara yang menguasai (superordinasi). Adanya kelompok negara, bangsa dan masyarakat yang kuatberkuasa yang lemah-dikuasai. Inilah yang menjadi hambatan untuk menciptakan suasana harmonis dan seimbang. Misalnya: Pada masa bertyahnnya negara adi kuasa Uni Soviet dan Amerika Serikat, Suasana konflik dealam bentuk perang dingin terus berlanjut. Susana prasangka antara negara kuat terhadap negara lemah-dikuasai, dan diantara negara-negara yang sama kuat menimbulkan konflik berkepanjangan. Perdamaian merupakan kondisi “seperti telur di ujung tanduk” ada faktor kecil saja yang memicu, konflik yang mengarah pada perang panas akan terjadi. Jika kita amati masih banyak konflik yang mengarah pada perang seperti, di beberapa kawasan afrika, Timur temgah, India-pakistan, sri langka, dsb Persatuan dan kesatuan di Indonesia Indonesia yang telah mengikrarkan sumpah pemuda yang menyatakan “satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air indonesia” dan bhineka tunggal ika sebagai lambang persatuan dari kemajemukan masyarakat indonesia. Serta diperkuat oleh pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara secara ideal konflik dan perpecahan bangsa itu tidak perlu terjadi. Namun kenyataan konflik masih sering terjadi di negara ini, mengapa demikian? Apa pendapat dan saran saudara untuk menaggapi masalah ini? Kebutuhan penduduk suatu bangsa Jumlah penduduk yang dari waktu-kewaktu mengalami peningkatan banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Dari phak pendudukharus diperhatikan kebutuhan dan aspirasinya. Dari pihak lingkungan lingkungan sebagai tempat tinggal dan kegiatan serta sebagai sumber daya, juga harus diperhitungkan kemampuan dan daya tampungnya. Kebutuhan penduduk yang terus berkembang Pertumbuhan dan perkembangan ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kontak antar manusia, pada lingkup lokal, nasional, regional bahkan international. Sehingga meningkatnya kebutuhan ekonomi maupun nonekonomi masyarakat. Misal kebutuhan makan/pangan tidak hanya terikat jenis makanan tradisional setempat, namun juga jenis-jenis makanan yang telah menglobal seperti KFC, Pizza Hut, dll. Masalah-masalah yang timbul akibat pertumbuhan penduduk 1. Kesenjangan sosial Tingkat kesehatan dan pendidikan yang rendah, kriminalitas yang tinggi. 2. Kesenjangan Ekonomi Kemiskinan, kelaparan, pengaguran, dsb. 3. Kesenjangan lingkungan Pencemaran dalam berbagai bentuknya, banjir, kekeringan, tanah longsor, dsb. masalah-masalah tersebut tidak hanya terjadi di kawasan-kawasan terbatas melainkan telah meluas sebagai masalah dunia. Dalam hubungannya dengan pertumbuhan penduduk dengan segala kebutuhan dan aspirasinya, baik melalui alam pikiran masyarakat maupun melalui perundangundangan, terdapat nilai, norma, peraturan serta hukum yang menjaga keserasian dan keseimbangannya. Namun karena tuntutan kebutuhan dan aspirasi yang berkembang demikian cepatnya, norma, nilai, hukum tadi tidak mampu mengakomodasi tuntutan-tuntutan tersebut. Demikianlah sifat relatif dari nilai, norma, peraturan yang dibuat manusia. Hak Asasi Manusia Pengertian HAM Sesuai dengan hakikat manusia “an naas” Sebagai makhluk sosial dan “ai insan” sebagai makhluk berfikir dan berbudaya, sehingga manusia mempunyai hak dasar sesuai dngan martabatnya. Jadi HAM adalah hak dasar dan mendasar sebagai manusia. HAM meliputi aspek yang luas antara lain hak berfikir dan berpendapat, hak atas pelayanan pendidikan dan kesehatan, hak memeluk agama, hak berserikat, hak memiliki kekayaan, hak atas perlakuan yang sama dalam hukum, dll. HAM Dalam Masyarakat Dunia Fenomena global yang terjadi Dalam kenyataan hidup terutama yang dialami oleh anggota masyarakat lapisan bawah yang lemah, sangat sukar untuk mendapatkan perlakuan dan pelayanan HAM-nya secara wajar. Pihak yang kuat dan berkenaan tidak jarang melakukan pelanggaran HAM terhadap mereka yang lemah. Untuk mengantisipasi atas pelanggaran HAM harus dimulai dari tiap individu masimg-masing, disinilah pendidikan memegang peranan yang sangat penting, terutama yang kita kenal sebagai “pendidikan POLITIK” Pengertian Pendidikan politik Yaitu pendidikan yang membina warga negara-bangsa yang baik yang memahami benar hak dan kewajibannya sebagai suatu warga negara-bangsa. Dinilah guru IPS dapat mengambil peran aktif pada proses pendidikan. Masalah-masalah yang komplek yang menyangkut dalam berbagai aspek kehidupan (ekonomi, budaya, sosial, politik, hingga HAM) kita tidak dapat menghadapinya sendiri, maka diperlukan pihak-pihak lain untuk membantu menghadapi masalah tersebut. Kerjasama yang dilakukan Indonesia Indonesia yang menjalin kerjasama dengan negara-negara sahabat, tetangga untuk menciptakan serta mempertahankan kehidupan yang sejahtera, aman, damai, dan dinamaik. Jalinan kerjasama ini berbentuk: 1. Antara dua negara (bilateral) 2. Antar negara sekawasan (regional) 3. Antar negara-negara Asean (multilateral) Kita selaku bangsa indonesia mempunyai pegangan “cinta perdamaian, namun lebih cinta kemerdekaan. Kita harus mampu bekerjasama dengan dengan pihak manapun dalam menciptakan kehidupan global yang aman, sejahtera dan damai. Salah satu nilai yang harus melekat pada diri kita sebagai warga negara-bangsa Indonesia yaitu “kemandirian” KEMANDIRIAN MERUPAKAN KEKUATAN INTERNAL YANG MENJAGA DIRI DARI PENDIKTEAN PERMAINAN PIHAK LAIN YANG BERMAKSUD MENCARI KEUNTUNGAN DARI KELEMAHAN KITA Sekian TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN DAN PARTISIPASI ANDA Wassalamualaikum. Wr. Wb materi dapat di download di http://arifnofa.blog.uns.ac.id