strategi komunikasi bahaya kanker serviks di

advertisement
Maulita Listian Eka Pratiwi
Hikmah
Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email: [email protected]
[email protected]
the other hand, in 2014, there had been 29 new
cases of breast cancer and 5 new cases of cervical
cancer during January to April. Most cervical cancer
patients are at the age of 25 to 64. However, these
cancers are also found in adolescents aged 15 to 24.
Therefore, the purpose of this research is to analyze
the communication strategy of the dangers of cervical
cancer in Puskesmas Ngampilan Yogyakarta in 2015.
The result of the research shows that the form of
communication which is being used is inter-personal
and group communication as a way to explain the
dangers of cervical cancer and the strategies to
prevent this cancer.
Key Word : Cervical cancer, Communication
Strategy
PENDAHULUAN
STRATEGI KOMUNIKASI
BAHAYA KANKER
SERVIKS DI PUSKESMAS
NGAMPILAN TAHUN
2015
Abstrak
Kanker serviks atau leher rahim merupakan
kanker nomor dua yang paling sering menyerang
perempuan di seluruh dunia. Pada 2014, untuk
periode Januari hingga April, sudah ada 29 kasus
payudara dan lima kasus kanker serviks yang baru.
Penderita kanker terbanyak berasal dari kalangan usia
25 hingga 64 tahun. Namun, kanker juga ditemukan
di usia remaja 15 hingga 24 tahun. Tujuan penelitian
adalah untuk menganalisis strategi komunikasi bahaya
kanker serviks di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta
Tahun 2015.Hasil penelitian yaitu bentuk komunikasi
yang digunakan adalah komunikasi antar pribadi
dan kolompok sebagai upaya sosialisasi bahaya
kanker serviks dan upaya pencegahannya serta
menggunakan strategi komunikasi berbasis kader
dalam mensosialiasisasikan bahaya kanker serviks.
Kata Kunci : Kanker Serviks, Strategi Komunikasi
dan Kader
ABSTRACT
Cervical cancer is the second most common
cancer which attacks women around the world. On
Jumlah kasus kanker di wilayah DIY
tertinggi dibandingkan provinsi lain di seluruh
Indonesia. Fakta tersebut merupakan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013,
yaitu angka prevalensinya 4,2 dari 1.000
penduduk. Jumlah kasus kanker payudara dan
kanker kanker leher rahim (serviks) juga terus
mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Pada 2009, kasus kanker serviks sebanyak 111
dan kanker payudara 191 kasus. Sedangkan
pada 2014, untuk periode Januari hingga
April, sudah ada 29 kasus payudara dan lima
kasus kanker serviks yang baru. Penderita
kanker terbanyak berasal dari kalangan usia
25 hingga 64 tahun. Namun, kanker juga
ditemukan di usia remaja 15 hingga 24 tahun
(Tribun, 2014).
Penanganan penyakit kanker di
Indonesia menghadapi berbagai kendala
yang menyebabkan hampir 70% penderita
ditemukan dalam keadaan sudah stadium
lanjut. Khusus deteksi dini payudara dan
serviks sudah dijamin dalam program
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
Bahkan Perpres 69/2013 menjamin bahwa
pemeriksaan IVA, papsmear, bahkan
cryotherapy ditanggung program JKN yang
dijalankan oleh BPJS Kesehatan. Pemeriksaan
dilakukan sekali dalam kurun waktu lima
tahun (Manefa D, 2014; Kemenkes, 2014).
Untuk mengatasi tingginya kasus kanker DIY,
42
42
Jurnal Komunikator
KOMUNIKATOR
Dinaskasus
Kesehatan
DIYpemerintah
tengah menggalakkan
Pada
Lapindo,
dan pihakprogram
Pos Pembinaan
Terpadu
(Posbindu)
pihak
terkait
saling lempar
tanggung
jawab
di desa-desa.
Melalui beberapa
program persoalan
ini, Dinkes DIY
untuk
menyelesaikan
ekonomi,
sosialkader-kader
dan kemanusiaan
dari kasus
akan merekrut
kesehatan
dari
tersebut.
masyarakat sipil. Mereka akan dilatih agar
bisa mendeteksi penyakit lebih dini. Terutama
penyakit-penyakit
tidak menular
yang sering
PERAN
FILM SEBAGAI
MEDIA
diabaikkan gejalanya
oleh warga meliputi
SOSIALISASI
LINGKUNGAN
kanker,
diabetes
mellitus
(DM),
Proses komunikasi massa
padahipertensi,
intinya ialah
stroke dan
obesitas (Tribun,
2014).
proses
penyampaian
pesan dari
komuikator
Berdasarkan
dataTeori
di atas
unit terkecil
kepada
komunikan.
komunikasi
massa
dari pelayanan
kesehatan
masyarakat,
“merupakan
salah
satu proses
komunikasi yang
seperti Puskesmas
mempunyai
sebuah luas,
berlangsung
pada peringkat
masyarakat
strategi
khususnya strategi
komunikasi
yang
identifikasinya
ditentukan
oleh ciri khas
dalam kaitannya
dengan
sosialisasi
bahaya
institusional.
Pesan
merupakan
suatu
produk
kanker
serviks.yang
Strategi
komunikasi
dan
komoditi
mempunyai
nilai tukar,
sendiri hakekatnya
perencanaan
hubungan
pengirimadalah
dan penerima
lebih
banyak
satudan
arah”.
(Denis McQuail:
33). Film
(planning)
manajemen
(management)
merupakan
salah suatu
satu dari
media
massa,
untuk mencapai
tujuan.
Dalam
halfilm
berperan
sebagai
sarana
komunikasi
yang
ini Puskesmas sebagai unit terkecil dari
digunakan
untuk penyebaran
layanan kesehatan
masyarakathiburan,
paling bawah
menyajikan
cerita,
peristiwa,
musik,
drama dan
mempunyai sebuah perencanaan dan
sajian
teknis lainnya
kepada masyarakat.
managemen
dalam mengatasi
permasalahan
Karakteristik
film
sebagai
usaha
bisnis
kanker serviks.
pertunjukan
pasar sebenarnya
belum
Hasil studidalam
pendahuluan
yang dialkukan
mampu
mencakup
segenap
permasalahannya.
oleh peneliti di Puskesmas Ngampilan,
Dalam
mempunyai
tigatelah
elemen
bahwa sejarahnya
pelayanan film
kanker
leher rahim
besar
diantaranya:
diterapkan kepada perempuan usia subur
1.
Pemanfaatan
film sebagai
alat propaganda.
yang
telah menikah,
baik secara
promotif dan
Film
ialah
sebagai
upaya
pencapaian
tujuan
preventif. Jika terdapat kasus, maka dilakukan
nasional
dan masyarakat.
ini berkaitan
rujukan
ketempat
pelayananHal
kesehatan
dengan
pandangan
yang
menilai
bahwa film
yang lebih lengkap fasilitasnya. Sehubungan
memiliki
realism,
pengaruh
dengan
data jangkauan,
tersebut maka
peneliti
ingin
emosional,
dan
popularitas.
Bauran
melakukanan penelitian bagaimana strategi
pengembangan
unsur pesan
dengan hiburan
komunikasi
yang dilakukan
Puskesmas
sebenarnya
sudah
lama
diterapkan
dalamdan
Ngampilan dalam melakukan pencegahan
kesusastraan dan drama (teater) namun
menginformasikan bahaya kanker serviks.
unsur film jauh lebih sempurna
Mengingat pentingnya permasalahan ini
dibandingkan dengan teater dari segi
bagi masyarakat Indonesia terutama daerah
jangkauan penonton tanpa harus
Yogyakarta, khususnya wilayah Ngampilan,
kehilangan kredibilitasnya.
maka penelitian ini nantinya juga akan
2. Munculnya beberapa aliran film
menunjukkan bagaimana strategi komunikasi
diantaranya drama, dokumenter,
yang diterapkan oleh Puskesmas Ngampilan
dokudrama dan lain-lain.
dalam upaya sosialisasi bahaya kanker
3. Memunculkan aliran dokumentasi sosial.
serviks serta upaya pencegahannya sehingga
Di samping itu, terdapat unsur-unsur
masyarakat
bisa propaganda
melakukan deteksi
dini.
ideologi dan
yang terselubung
METODE
PENELITIAN
dalam suatu
film yang berasal dari
fenomena
tampaknya
tergantung
Penelitian yang
ini dilakukan
di tidak
Wilayah
pada adaNgampilan,
atau tidaknya
kebebasan
Puskesmas
DIY
dan difokuskan
masyarakat.
Fenomena
berakar
dari
partisipasi wanita terhadapinideteksi
dini
keinginan
untuk
merefleksikan
kondisi
kanker
serviks.
Lokasi
ini dipilih karena
masyarakat.
kejadian kanker serviks di Yogyakarta
meningkat. Jenis penelitian ini adalah
Dalam data
melihat
mengkaji
isi media,
kualitatif,
bisadan
berasal
dari wawancara,
banyak
catatanpenelitian
lapangan,telah
foto,dilakukan
videotape,dengan
dokumen
menggunakan
berbagai
perspektif
teoritis.
pribadi, memo, dan dokumen resmi lainnya
Gans (1979) dan Gitlin (1980)
(Moleong, 2010: 4&10). Peneliti menetapkan
mengelompokan pendekatan ini ke dalam
kriteria informan sebagai berikut : Wanita
beberapa kategori, yaitu:
usia subur, Bidan puskesmas, Bagian promosi
1. Isi media merefleksikan realitas sosial
kesehatan, serta Penyuluh lapangan.
dengan sedikit atau tanpa distorsi.
Validitas data menggunakan triangulasi
Pendekatan “mirror” ini beranggapan bahwa
data, sedangkan anilisis dengan cara reduksi,
apa yang disiarkan media merupakan
penyajian data dan menarik kesimpulan.
refleksi akurat tentang kenyataan sosial
kepada audiens. Pendekatan “null effects”,
HASIL
DAN PEMBAHASAN
juga beranggapan bahwa isi media
Gambaran
Puskesman
Ngampilan
menggambarkan
kenyataan,
namun
PuskesmasdiNgampilan
terletak
di jalan
kenyataan
sini merupakan
hasil
Munir
NG
II/215
Kelurahan
Notoprajan
kompromi antara yang menjual informasi
Kecamatan
Kota Yogyakarta.
ke mediaNgampilan
dan yang membeli.
Realitas
Puskesmas
Ngampilan
memiliki
tiga bagian
kompromi ini kemudian menjadi
fungsi
yaituatas
mengerakkan
pembangunan
refleksi
realitas di luar
dan menjadi
berwawasan
kesehatan,
pemberdayan
bagian dari
realitas media
itu sendiri.
masyarakat,
keluargaoleh
sertasosialisasi
memberikan
2.
Isi media dan
dipengaruhi
dan
pelayanan
kesehatan
tingkatPendekatan
pertama.
sikap para
pekerja media.
“communicator
ia mengatakan
Pastisipan
dalam centered”
penelitian
ini adalah bidan,
bahwa
faktorkesehatan,
psikologis pekerja
media
bagian
promosi
dan dokter
yang
(seperti
profesionalisme,
sikap
politik,
dan
bekerja di Puskesmas Ngampilan serta kader
membuat
memproduksi
danlainnya)
masyarakat
yang mereka
masih berada
di Wilayah
realitas
sosial
dimana
terdapat
norma
Puskesmas Ngampilan. Puskesmas memiliki
ikatan sosial,
atau perilaku
yang
pelayanan
sepertiide,
konsultasi
kesehatan
“berbeda”
diasingkan.
Sosialisasi
(umum, gigi, gizi, sanitasi, P2M, danini
PKM)
erat dengan
danberhubungan
berbagai pelayanan
non latarbelakang
medis lainnya.
yang dimiliki
oleh pelaku dan
media.
Dalam hal
Komunikasi
antarpibadi
Kelompok
ini pelaku yang dimaksudkan ialah para
sebagai
upaya sosialisasi bahaya kanker
pembuat film baik produser, kameramen,
serviks dan upaya pencegahan
penata cahaya, penata artistik, penulis
Komunikasi merupakan penyampaian
naskah, editing, terutama sutradara yang
pesan dari komunikator kepada komunikan
mempunyai kewenangan penuh atas suatu
(seseorang, kelompok maupun massa)
karya film.
melalui media yang sudah ditentukan oleh
3. Isi media dipengaruhi oleh rutinitas isi
komunikator supaya komunikan dapat
media. Pendekatan ini menyatakan bahwa
menerima pesan dengan utuh dan dapat
isi media dipengaruhi oleh bagaimana para
243
4
Vol.
ROT8
AKNo.
INU1MMei
OK 2016
lanruJ
dipahami.iBentuk
rad lasarkomunikasi
eb gnay mlifyang
utaudapat
s malad
dilakukan
gnutnagreyaitu
t kadiintrapibadi,
t aynkapmat antarpribadi,
gnay anemonef
kelompok,npublic
asabebdan
ek aymassa.
nkaditMelalui
uata ada adap
irad rayang
karebsudah
ini anepeneliti
moneF lakukan
.takaraysdi
am
wawancara
isidnongampilan,
k nakiskel ferbentuk
em kutn
u nanigniek
puskesmas
komunikasi
karaysam
yang diterapkan dalam sosialisasi.tabahaya
kanker serviks oleh puskesmas adalah
,aidem ikomunikasi
si ijakgnem antarpribadi
nad tahilem m
alaD
komunikasi
dan
nagnedkelompok.
nakukalid halet naitilenep kaynab
komunikasi
.
s
i
t
i
r
o
e
t
itkepsrep iagabreb nakanuggnem
Komunikasi fantarpribadi
)0891( niltiGadalah
nad )9791( snaG
Komunikasi antarpribadi
m
a
l
a
d
e
k
i
n
i
n
a
t
a
k
e
d
n
e
p
n
akopmdua
olegnem
penyampaian pesan yang melibatkan
:utiay ,irogetak aparebeb
orang dengan cara tatap muka. Bentuk
laisos satilaer nakiskel ferem aidem isI .1
komunikasi ini juga diterapkan di puskesmas
.isrotsid apnat uata tikides nagned
ngampilan dalam sosialisasi kanker serviks,
awhab napaggnareb ini ”rorrim“ natakedneP
dilakukan ketika ada pasien yang sedang
nakapurem aidem nakraisid gnay apa
melakukan kontrol alat kontrasepsi atau ada
laisos naataynek gnatnet taruka iskel fer
yang mengeluh tentang keputihan. Seperti
,”stceffe llun“ natakedneP .sneidua adapek
yang dokter Anita katakan:
aidem isi awhab napaggnareb aguj
“misalnya
numapas
n ,nmengeluh
aataynek nkeputihan
akrabmaggatau
nem
pas konsultasi KB kan juga diselipkan
l
i
s
a
h
n
a
k
a
p
u
r
e
m
i
n
i
s
i
d
n
a
a
t
a
y
nek
tentang kanker serviks dan deteksi dini
itentang
samrofnikanker
laujnem
gnawanita,
y aratnakanker
imorpmok
pada
s
a
t
i
l
a
e
R
.
i
l
e
b
m
e
m
g
n
a
y
n
a
d
aidem ek
serviks.”(wawancara, 26/8/2015)
naigab idajnem naidumek ini imorpmok
Komunikasi
idajnem nadadalah
raul idpenyaluran
satilaer satapesan
iskel fdari
er
seseorang
.irid(komunikator)
nes uti aidem skepada
atilaer irindividu,
ad naigab
nad isasimaupun
laisos hemassa
lo ihur(komunikan)
agnepid aidem isI . 2
kelompok
atakedtertentu
neP .aideyang
m ajremana
kep ardapat
ap pakis
dengannmedia
n
a
k
a
t
a
g
n
e
m
a
i
”
d
e
r
e
t
n
e
c
r
o
t
a
c
i
n
ummoc“
menimbulkan efek yaitu pengetahuan
aidmerubah
em ajrekep
sigolok(Liliweri,
isp rotkaf awhab
maupun
perilaku
n
a
d
,
k
i
t
i
l
o
p
p
a
k
i
s
,
e
m
s
i
l
a
n
oiseforp itrepes(
1991). Sedangkan bentuk komunikasi
iskuklasifikasi
dorpmem bagaimana
akerem taubkomunikator
mem )aynnial
adalah
a
m
r
o
n
t
a
p
a
d
r
e
t
a
n
a
m
i
d
laisos satilaer
menyampaikan pesan kepada komunikan,
gnasosialisasi
y ukalirep bahaya
uata ,edkanker
i ,laisosserviks,
nataki
pada kasus
i
n
i
i
s
a
s
i
l
a
i
s
o
S
.
n
a
k
g
n
i
s
a
i
d
”
a
d
e
breb“
bentuk komunikasi yang dilakukan adalah
gnakaleantarpribadi
bratal nagneddan
tarekelompok.
nagnubuhreb
komunikasi
lahKomunikasi
malaD .aideantarpribadi
m ukalep helyang
o ikiliterjadi
mid gnsaat
ay
arap hbahaya
alai nakkanker
duskamserviks
id gnayadalah
ukaleppada
ini
sosialisasi
,
n
e
m
a
r
e
m
a
k
,
r
e
s
u
d
o
r
p
k
i
a
b
m
l
i
f
t
a
u
b
m
ep
saat pasien datang untuk periksa kontrasepsi
siluada
nepyang
,kitsimengeluh
tra atanep ,keputihan.
ayahac atanep
atau jika
g
n
a
y
a
r
a
d
a
r
t
u
s
a
m
a
t
u
r
e
t
,
g
n
de ,hakatau
san
Dalam melakukan pemeriksaan,itibidan
utausmenyelipkan
sata hunep namateri
gnanew
ek iaynukanker
pmem
dokter
tentang
.
m
l
i
f
serviks dan bagaimana pencegahannya,ay rak
isi satini
initdilakukan
ur helo ihu
ragneplangsung.
id aidem isI . 3
konseling
secara
awhab nakataynem ini natakedneP .aidem
Efektifitas dalam komunikasi antarpribadi
arap anamiagab helo ihuragnepid aidem isi
akan mendorong terjadinya hubungan positif
antar
-kadokter
hip naddengan
hatnirepasien,
mep ,odhal
niptersebut
aL susak adaP
memberikan
bawaj gnumanfaat
ggnat radan
pmememelihara
l gnilas tiakret kahip
hubungan
nalaoantarpribadi.
srep aparebeb nakiaseleynem kutnu
sCiri
usakumum
irad ndari
aaisukomunikasi
namek nad lini
aisoadalah
s ,imonoke
.tubesret
pihak yang berkomunikasi berada dalam
jarak yang dekat; pihak yang berkomunikasi
mengirimAdan
pesan
secara
IDEmenerima
M IAGAB
ES M
LIF NAREP
simultan danNspontan,
AGNUKbaik
GNsecara
IL ISAverbal
SILAISOS
maupun
nonverbal;
keberhasilan
komunikasi
halai aynitni adap assam isakinumok sesorP
menjadi
rotaktanggung
iumok iradjawab
naseppihak
naiapyang
maynep sesorp
berkomunikasi;
meskipun
setiap
assam isakinumok iroeT .nakinorang
umok adapek
dalam
gnay iskomunikasi
akinumok seini
sorbebas
p utas menyampaikan
halas nakapurem“
pesan,
,sautapi
l takakenyataanya
raysam takgnbisa
irep juga
adapdidominasi
gnusgnalreb
oleh
sahsatu
k iricorang.
helo nBentuk
akutnetikomunikasi
d aynisakifitini
nedi gnay
sangat
kudorefektif
p utauuntuk
s nakapmempengaruhi
urem naseP .lanatau
oisutitsni
membujuk
,rakut iaorang
lin iaylain
nupmau
memmenerima
gnay itidopesan
mok nad
yang disampaikan.
hibel amirenDalam
ep nad komunikasi
mirignep nagnubuh
mlselain
iF .)33bahasa
:liauQclisan
M sinyang
eD( disampaikan
.”hara utas kaynab
ini,
mlif ,apenerimanya,
ssam aidem irjuga
ad utmelibatkan
as halas nakemosi.
apurem
kepada
g
n
a
y
i
s
a
k
i
n
u
m
o
k
a
n
a
r
a
s
i
a
g
a
b
e
s
n
Sehingga komunikasi bentuk ini mudaharepreb
,narkeintiman
ubih narabantar
eyneppihak
kutnuyang
nakanugid
melahirkan
n
a
d
a
m
a
r
d
,
k
i
s
u
m
,
a
w
i
t
s
i
r
e
p
,
a
t
i
r
e
c
n
berkomunikasi (Mulyana, 2005). akijaynem
.takarayyang
sam adilahirkan,
dapek aynndiharapkan
ial sinket naijas
Keintiman
s
i
n
s
i
b
a
h
a
s
u
i
a
g
a
b
e
s
m
l
i
f
k
tsiretkaraK
dapat mempengaruhi psikologis ikomunikan
mulebfaham
aynrandengan
ebes rasmateri
ap malyang
ad nakujnutrep
sehingga
.
a
y
n
n
a
h
a
l
a
s
a
m
r
e
p
p
a
n
e
g
e
s
p
u
k
acnemdirinya
upmam
disampaikan dan mau memeriksakan
nemeuntuk
le agitdilakukan
iaynupmem
mlif aykanker
nharajeserviks
s malaD
atau
skrining
:
a
y
n
a
r
a
t
n
a
yaitu iva tes atau pap smear. Dari hasil id raseb
.adnagaporkomunikan
p tala iagabeada
s mlkemauan
if nataafnauntuk
meP .1
wawancara,
n
a
u
j
u
t
n
a
i
a
p
a
c
n
e
p
a
y
a
p
u
i
a
g
a
b
e
s
h
a
l
a
i
m
liF
dilakukan skrining, namun masih malu untuk
natiakreb ipemeriksaan.
ni laH .takaraySenada
sam naddengan
lanoisahasil
n
melakukan
m
l
i
f
a
w
h
a
b
i
a
l
i
n
e
m
g
n
a
y
n
a
g
n
a
d
n
a
p
n
a
g
n
e
d
wawancara pada responden, yaitu:
huraingin
gneptapi
,msimalu
laer ,nkalau
auakgdiperiksa
naj ikilimedim
“saya
n
a
r
u
a
B
.
s
a
t
i
r
a
l
u
p
o
p
n
a
d
,lanoiso26
me
bagian kelamin”(wawancara tanggal
narAgustus
ubih nagn
ed nasep rusnu nagnabmegnep
2015).
malad nakparetid amal hadus aynranebes
Beberapa
numan )hal
retayang
et( amdapat
ard namempengaruhi
d naartsasusek
komunikasi ayaitu
nruplingkungan
mes hibel hufisik,
aj mapa
lif rusnu
iges irad rmempunyai
etaet nagnedpengaruh
nakgnidnabid
pun bentuknya,
s
u
r
a
h
a
p
n
a
t
n
o
t
n
o
n
nauyang
akgnaj
tertentu atas kandungan pesanep(apa
.aynjuga
satilibentuk
biderk npesan
agnalihek
disampaikan) selain
m
l
i
f
n
a
r
i
l
a
a
p
a
r
e
b
e
b
a
y
nlucnuM . 2
(bagaimana menyampaikan). Lingkungan
,retsaat
nemkonseling
ukod ,amakanker
rd aynaserviks
ratnaid
yang tercipta
.
n
i
a
l
n
i
a
l
n
a
d
a
m
a
r
dukod
diharapkan dapat membuat nyaman pasien
.laisopesan
s isatnyang
emukdisampaikan
od narila nakbenar-benar
lucnumeM . 3
supaya
r
u
s
n
u
r
u
s
n
u
t
a
p
a
d
r
e
t
,
u
t
i
g
nipmbidan/
as iD
dipahami. Saat melakukan konseling
gnubuhanya
lesret gsekedar
nay adnmenyelipkan
agaporp nad imateri
goloedi
dokter
44
42
Jurnal Komunikator
KOMUNIKATOR
tentang
kanker
serviks,
kurang mendalam,
Pada
kasus
Lapindo,
pemerintah
dan pihakjadi pemahaman
klien
hanya
sebatasjawab
“iya saya
pihak
terkait saling
lempar
tanggung
tau” memori
tentang beberapa
bahaya kanker
serviks
untuk
menyelesaikan
persoalan
ekonomi,
sosial dan
kemanusiaan
kasus
hanya bertahan
sesaat
dan enggandari
untuk
tersebut.
melakukan deteksi dini. Kurang mendalamnya
penyampaian pesan dikarenakan pasien yang
banyak sehingga
waktu dalam
melakukan
PERAN
FILM SEBAGAI
MEDIA
komunikasi kurang
dan terkesan tergesa-gesa.
SOSIALISASI
LINGKUNGAN
Proses komunikasi
massa pada intinya ialah
Komunikasi
kelompok
proses
penyampaian
pesan
dari komuikator
Berdasarkan hasil wawancara
dengan
kepada
komunikan.
Teori komunikasi
bagian promosi
kesehatan,
komunikasimassa
yang
“merupakan
salah
satu
proses
komunikasi
diterapkan dalam sosialisasi bahaya kankeryang
berlangsung
pada peringkat
masyarakat
serviks di puskesmas
ngampilan
adalahluas,
yang
identifikasinya
ditentukan
oleh
ciri khas
komunikasi kelompok. Dimana komunikasi
institusional.
merupakan
suatu
produk
ini melibatkanPesan
sekumpulan
orang
yang
dan
komoditi
yang
mempunyai
nilai
tukar,
saling mengenal dan terjadi feedback dengan
hubungan
pengirim
dan penerima
lebih
pemberi materi.
Strategi
yang digunakan
banyak
satu
arah”.
(Denis
McQuail:
Film
dalam menyampaikan pesan adalah 33).
dengan
merupakan
satudidukung
dari media
massa,
film
penyuluhan,salah
hal ini
oleh
pernyataan
berperan
sebagai
sarana
komunikasi
yang
bagian promosi kesehatan, yaitu:
digunakan
untuk
penyebaran
“biasanya
ngundang
kader,hiburan,
kita berikan
menyajikan
cerita,
peristiwa,
musik,
drama
penyuluhan dengan ceramah,
lalu
dari dan
sajian
teknis
lainnya
kepada masyarakat.
kader
yang
menyampaikan
ke masyarakat”.
(wawancara 26
Agustus
Karakteristik
film
sebagai2015
usahadengan
bisnis bu
Dyah).
pertunjukan dalam pasar sebenarnya belum
mampu mencakup segenap permasalahannya.
Pernyataan
di atas
didukung
oleh
Dalam
sejarahnya
filmjuga
mempunyai
tiga
elemen
salah
satu
bidan,
yaitu
besar diantaranya:
“memang kalau
terjun
kepropaganda.
masyarakat
1. Pemanfaatan
filmkita
sebagai
alat
tidak
mungkin,
kita
punya
tangan
Film ialah sebagai upaya pencapaianpanjang
tujuan
njih, ya bu kader, ada kader bumil,
nasional dan masyarakat. Hal ini berkaitan
posyandu, kesehatan, nah itu juga jika
dengan
pandangan
yang menilai bahwa
disini kita
berikan pengetahuan
tentangfilm
memiliki
jangkauan,
realism,
pengaruh
kanker serviks,
tentang
bahayanya,
dan
emosional,
dan
popularitas.
Bauran
lain sebagainya. Setiap ada pertemuan
kita masuk kesana,
diharapkan
setelah
pengembangan
unsur
pesan dengan
hiburan
mendapat pengetahun
dari kita atau
sebenarnya
sudah lama diterapkan
dalam
lintas yg lain dan
laludrama
menyampaikan
melalui
kesusastraan
(teater) namun
PKK atau dasawisma. Penyuluhan itu
unsur film jauh lebih sempurna
dengan menggunakan power point, seperti
dibandingkan
teater
segi belum
ceramah tanyadengan
jawab apa
ygdari
mereka
jangkauan
penonton
tanpa
harus
ketahui”. (wawancara 26 Agustus 2016
kehilangan
dengan Bu kredibilitasnya.
Rum).
2. Munculnya beberapa aliran film
Penyuluhan drama,
terhadap
kader tentang
diantaranya
dokumenter,
bahaya
kanker dan
serviks
dan pencegahannya
dokudrama
lain-lain.
harus
disampaikanaliran
kepada
masyarakatsosial.
guna
3.
Memunculkan
dokumentasi
meningkatkan
Di samping kemampuan
itu, terdapat masyarakat
unsur-unsurdalam
memelihara
danpropaganda
meningkatkan
ideologi dan
yangkesehatannya.
terselubung
Kegiatan
jugaberasal
berfungsi
dalam penyuluhan
suatu film yang
darisebagai
penyebarluasan
informasi,
penerangan,
fenomena yang
tampaknya
tidak tergantung
proses
perilakukebebasan
serta proses
padaperubahan
ada atau tidaknya
masyarakat.
ini penyuluhan
berakar dari juga
belajar.
NamunFenomena
keberhasilan
keinginanoleh
untuk
merefleksikan
kondisi
dipengaruhi
pendidikan,
umur,
informasi
masyarakat.
lain dan kesadaran diri.
Komunikasi kelompok biasanya merujuk
Dalam
melihatyang
dan mengkaji
media,
pada komunikasi
dilakukanisikelompok
banyak
penelitian
dilakukan
kecil yang
bersifattelah
terbuka,
umpandengan
balik
menggunakan
berbagai
perspektif
teoritis.
dari peserta masih bisa diidentifikasi dan
Gans
(1979)langsung
dan Gitlin
ditanggapi
oleh(1980)
anggota kelompok
mengelompokan
pendekatan
kebidan
dalam
lainya. Komunikasi dilakukan ini
oleh
beberapa
yaitu:
puskesmaskategori,
ngampilan
dalam mensosialisasikan
1.
Isi
media
merefleksikan
realitas
sosial
bahaya kanker serviks, strategi
yang
dilakukan
dengan
sedikit
atau
tanpa
distorsi.
adalah penyuluhan melalui kader kesehatan.
Pendekatan
“mirror”
ini beranggapan
bahwa
Kader
kesehatan
yang diberikan
penyuluhan
apa yang
disiarkan
media
merupakan
tentang
kanker
serviks
selanjutnya
refleksi
akurat
tentang
kenyataan
sosialPKK
meneruskan kepada masyarakat melalui
kepada
audiens.
Pendekatan
“null effects”,
atau
dasawisma.
Strategi
penyuluhan
yang
juga
beranggapan
bahwa
isi
media
diterapkan mendapat respon baik dari kader
menggambarkan
namun dalam
maupun
masyarakat,kenyataan,
mereka antusias
kenyataan di sini merupakan hasil
menanggapi topik, tidak ada kecanggungan
kompromi antara yang menjual informasi
antara komunikator dengan komunikan
ke media dan yang membeli. Realitas
karena mereka saling mengenal. Hal ini
kompromi ini kemudian menjadi bagian
sesuai dengan pendapat Mulyana (2005)
refleksi atas realitas di luar dan menjadi
yaitu komunikasi ini umumnya berlangsung
bagian dari realitas media itu sendiri.
pada kelompok kecil dalam masyarakat
2. Isi media dipengaruhi oleh sosialisasi dan
sepeti keluarga, klen, kelompok diskusi. Sifat
sikap para pekerja media. Pendekatan
utama dari komunikasi ini adalah dilakukan
“communicator centered” ia mengatakan
dengan cara tatap muka, setiap anggota
bahwa faktor psikologis pekerja media
kelompok
langsung merespon
pesan atau
(seperti bisa
profesionalisme,
sikap politik,
dan
komunikasi
peserta
lainnya
secara
langsung
lainnya) membuat mereka memproduksi
danrealitas
umpansosial
balikdimana
dari peserta
masih
bisa
terdapat
norma
diidentifikasi
danide,
ditanggapi
langsung
ikatan sosial,
atau perilaku
yangoleh
anggota
kelompok
lainnya.
“berbeda” diasingkan. Sosialisasi ini
Penyuluhan ini
tentunya
berhubungan
erat
dengan menggunakan
latarbelakang
media
untuk
menyampaikan
pesan ke
yang dimiliki oleh pelaku media.
Dalam hal
masyarakat
supaya
lebih
mudah
dipahami,
ini pelaku yang dimaksudkan ialah para
media
yang digunakan
biasanya kameramen,
dalam bentuk
pembuat
film baik produser,
power
point
dan
leaflet.
Menurut
bidan di
penata cahaya, penata artistik, penulis
puskesmas:
naskah, editing, terutama sutradara yang
“Penyuluhankewenangan
itu dengan menggunakan
mempunyai
penuh atas suatu
powerfilm.
point, seperti ceramah tanya jawab
karya
apamedia
yg mereka
belum ketahui,
terus isi
terang
3. Isi
dipengaruhi
oleh rutinitas
belum pernah dengan pasien, selama ini
media. Pendekatan ini menyatakan bahwa
pas kita lakukan pap smear dan iva normal
isi
mediaMedia
dipengaruhi
bagaimana
para
semua.
denganoleh
leaflet,
nanti bisa
245
4
Vol.
ROT8
AKNo.
INU1MMei
OK 2016
lanruJ
diperbanyak
irad ladan
sarebdibagikan,
gnay mlif jadi
utautidak
s malad
selalu
gnu
tnagrkita
et kamanjakan.
dit aynkapmPoster
at gnakanker
y anemocerviks
nef
yang ditempel
blm
ada.
Mungkin
sudah
nasabebek aynkadit uata ada adap
didrop dinas tapi belum sampai disini atau
irad rakareb ini anemoneF .takaraysam
belum dipasang, begitu itu ngambilnya
isidnoksatu
nakidus,
skel ftapi
eremtidak
kutndisampaikan
u nanigniek
sekalian
.takaraysam26
dalam box itu poster apa.” (wawancara
Agustus 2016 dengan Bu Rum).
,aidem isi ijakgnem nad tahilem malaD
Menurut
nagnedpenuturan
nakukalid bagian
halet napromosi
itilenep kaynab
kesehatan
.sitiropuskesmas
et fitkepsrengampilan,
p iagabreb nprogramakanuggnem
program dan SOP
)08yang
91( ndilakukan
iltiG nad puskesmas
)9791( snaG
mamemberikan
lad ek ini natinformasi
akednep tentang
nakopmbahaya
olegnem
untuk
:utiatetapi
y ,irogpuskesmas
etak aparebeb
kanker serviks belum ada,
l
a
i
s
o
s
s
a
t
i
l
a
e
r
n
a
k
i
s
k
e
l
f
e
r
e
m
aidem isI .1
tetap mempunyai preventif yaitu dengan
.isrotsiddan
apnkadang
at uata kala
tikiddilakukan
es nagned
adanya skrining
a
w
h
a
b
n
a
p
a
g
g
n
a
r
e
b
i
n
i
”
r
o
r
r
i
m
“
n
a
akedneP
penyuluhan kepada kader, namun tevaluasi
akapurem aijuga
demtidak
nakradilakukan,
isid gnay apa
setelah npenyuluhan
l
a
i
s
o
s
n
a
a
t
a
y
n
e
k
g
n
a
t
n
e
t
t
a
ka iskel fer
seperti petikan hasil wawancararuberikut:
,”stceffe lada,
lun“ kayak
natakeiva
dneitu
P .smungkin,
neidua adatapi
pek
“belum
a
i
d
e
m
i
s
i
a
w
h
a
b
n
a
p
a
g
g
n
a
r
e
b
a
itu juga kerja sama, tapi kalau untuk guj
penyuluhan
numanitu
,naya.
atayUntuk
nek nakmasyarakat
rabmaggnem
yang kurang
lisah nmampu
akapurekita
m inpunya
is id najaminan
ataynek
kesehatan
jadi
gratis
kalau
periksa,
isamrofni laujnem gnay aratna imorptapi
mok
kalau
satmadiri
ilaeR .ibayar
lebme60
m gribu,
nay npap
ad asmear
idem ek
dan iva juga ada. Yang memberikan
naigab idaca
jnecerviks
m naiduadalah
mek inbidan.
i imorpTugas
mok
informasi
i
d
a
j
n
e
m
n
a
d
r
a
u
l
i
d
s
a
t
i
l
a
e
r
s
a
t
a
i
s
k
e
promkes atau jobdesk ada yg turun kel fer
.iriada
dnesyang
uti adi
idedalam,
m satildi
aerposyandu
irad naigab
lahan
nselain
ad isapenyuluhan
silaisos helo ijuga
huramembina
gnepid aidem isI . 2
administrasinya,kan
posyandu
natakedneP .aidem
ajrekep apunya
rap pakis
administrasi
a-z,
bagaimana
nakatagnem ai ”deretnec ropenataan
tacinummoc“
mejanya,
aidem alima
jrekemejanya
p sigoloksudah
isp rotteratur
kaf awhatau
ab
belum, kalau penyuluhan sok per ibu atau
nabareng-bareng,
d ,kitilop pakiskita
,emsmasuk
ilanoisdi
efomeja
rp itrlima.
epes(
iskudorpm
emdilaksanakan
akerem taubm
em semuanya,
)aynnial
Promkes
bisa
oleh
a
m
r
o
n
t
a
p
a
d
r
e
t
a
n
a
m
i
d
l
a
i
s
o
s
satilaer
dari bidan atau perawatnya bisa jadi
gnay jadi
ukalgakharus
irep uata ,saya
edi ,lyang
aisos turun
natakike
promkes,
lahan,inkita
i isasmengkoordinir.
ilaisoS .nakgnisaid ”adebreb“
gnakitu
alebelum,
bratal nkalau
agnedseumpama
tare nagnubada
uhreb
SOP
lahiva
magratis,
laD .aisetau
dem usaya
kalephanya
helo ihasilnya
kilimid gnay
bagaimana,
arap halai nsetau
akdusaya
skampemeriksaan
id gnay ukalepiva/
ini
pap
,n
emsmear,
aremakbukan
,resudberkala,
orp kiab kerja
mlif tsama
aubmep
dengan
silunePLKB,
p ,kitsibiasanya
tra atanepkalau
,ayahada
ac atanep
iva gratis atau bareng-bareng, kalau
gnay aradartus amaturet ,gnitide ,haksan
sendiri belum kayaknya.Evaluasi setelah
upenyuluhan
taus sata hunbelum
ep nagpernah,
nanewektapi
iaynbiasane
upmem
.
m
l
f ay rak
kalau penyuluhan tertarik untuk ibertanya,
isi satiniseperti
tur heloapa,
ihudan
ragnlainnya.”
epid aidem isI . 3
gejalanya
a(wawancara
whab nakatay26
neAgustus
m ini nat2015
akedndengan
eP .aidebu
m
Dyah).
arap anamiagab helo ihuragnepid aidem isi
Hasil
-kahipwawancara
nad hatniredengan
mep ,odmasyarakat
nipaL susak adaP
juga bmenyimpulkan
awaj gnuggnat rbahwa
apmel mereka
gnilas tiakurang
kret kahip
faham ntentang
alaosrepkanker
aparebserviks,
eb nakiahanya
seleynetau
m kutnu
susaksaja.
irad Berikut
naaisunahasil
mekwawancara
nad laisos ,idengan
monoke
selintas
.tubesret
responden:
Responden I: “belum tau, kanker mulut
rahimAgitu
IDEthok,
M IAtapi
GApernah
BES Mcek
LIFpap
NAsmear
REP
karena disuruh,
gejalanya
belum
paham.”
NAGNUKGNIL ISASILAISOS
(wawancara tanggal 26 Agustus 2016).
halai aynitni adap assam isakinumok sesorP
Responden
seminar
rotakiumokII:
ira“pernah
d nasep n
aiapmaykecilnep sesorp
kecilan dari yayasan kanker, sekitar tiga
assam isakinumok iroeT .nakinumok adapek
apa empat bulan yang lalu, gejalanya
gnakarena
y isakinmakanan
umok sesoyang
rp utkita
as hakonsumsi,
las nakapurem“
,saul tkurang
akaraysajaga
m takebersihan,
kgnirep adapsemua
gnusgorang
nalreb
sama
saitu
hkpunya
iric helbibit,
o naktinggal
utnetiditu
aynsubur
isakifiatau
tnedi gnay
makanan
kunggaknya
dorp utauyang
s nakmemicu
apurem dari
naseP
.lanoisutdan
itsni
kebersihan.
pencegahannya
,rakut ialin Untuk
iaynupm
em gnay itidomkanker
ok nad
serviks,
hibeapa
l amya,,
irenkalau
ep naddari
mirpenyuluhan
ignep nagnubuh
menjaga
kebersihan
saja,
mliF .)33 :liauQcM sineD( .kalau
”hara hubungan
utas kaynab
sex harus dengan pasangannya, intinya
m
lif ,assam adari
idem
irad utas hbelum
alas napernah
kapurem
pergaulan,
puskesmas
g
n
a
y
i
s
a
k
i
n
u
m
o
k
a
n
a
r
a
s
i
a
g
a
b
e
s
n
arepreb
ada penyuluhan, tapi pernah dengarnya
,nakader,
rubih dari
naraPKK
beyneRW”.
p kutn(wawancara
u nakanugid
dari bu
nadtanggal
amard 26
,kisAgustus
um ,awit2016).
sirep ,atirec nakijaynem
.takaraysam adapek aynnial sinket naijas
Menurut
sinsib aStark,
hasu iaetgaall
bes(2008)
mlif kipenyuluhan
tsiretkaraK
dipengaruhi
oleh
muleb ayn
ranependidikan
bes rasap myaitu
alad nseseorang
akujnutrep
dengan
.aynnalatar
halasbelakang
amrep panpendidikan
eges pukacntinggi,
em upmam
lebih
pengetahuan
nemememiliki
le agit iayn
upmem mlif tentang
aynharajHPV
es malaD
kanker leher rahim. Dengan :tingginya
aynaratnaid raseb
tingkat
.adnagpengetahuan
aporp tala iagamempengaruhi
bes mlif nataafnperilaku
ameP .1
yang
naujudiharapkan
t naiapacnedari
p ayahasil
pu iapenyuluhan.
gabes halai mliF
natiakrmenurut
eb ini laHNotoatmojo
.takaraysam (2007)
nad lanhal
oisaini
n
Namun
m
l
i
f
a
w
h
a
b
i
a
l
i
n
e
m
g
n
a
y
n
a
g
n
a
d
n
a
p
n
a
g
n
e
juga dipengaruhi oleh kesadaran diri yaitud
hurterbentuknya
agnep ,msilaerprasangka
,nauakgnayang
j ikilipositif
mem
melalui
n
a
r
u
a
B
.
s
a
t
i
r
a
l
u
p
o
p
n
a
d
,
l
a
n
o
i
s
ome
akan mempengaruhi penerimaan terhadap
n
arubih nayang
gneddiberikan
nasep rusn
u nagnkegiatan
abmegnep
informasi
dalam
m
a
l
a
d
n
a
k
p
a
r
e
t
i
d
a
m
a
l
h
a
d
u
s
a
ynrakan
anebes
penyuluhan, prasangka yang negatif
numan )retbentuk
aet( amapenolakan.
rd nad naartsasusek
mempengaruhi
a
n
r
u
p
m
e
s
h
i
bel huajEmtahun
lif rusnu
Hasil penelitian Nugraheny,
iges irad retaebahwa
t nagnedengan
d nakgntaraf
idnabid
2011 menunjukkan
s
u
r
a
h
a
p
n
a
t
n
o
t
n
o
n
e
p
n
a
u
akgn<aj
signifikan 5% didapatkan hasil Psig 0,00
.aynsa18.440
tilibide>
rk Fnatabel
gnalih
ek
0,05 dengan F hitung
2.56,
m
l
i
f
n
a
r
i
l
a
a
p
a
r
e
b
e
b
a
y
n
l
u
c
n
u
M .2
sehingga dapat diambil kesimpulan terdapat
,retnemukpenyuluhan
od ,amard ayn
aratnaid
pengaruh pemberian
terhadap
.
n
i
a
l
n
i
a
l
n
a
d
a
m
a
ukod
perilaku. Penyuluhan tentang bahayardkanker
.laisrahim
os isatselain
nemukmemberikan
od narila nakpengetahuan
lucnumeM . 3
leher
r
u
s
n
u
r
u
s
n
u
t
a
p
a
d
r
e
t
,
u
t
i
g
ipmas iD
juga mengajak masyarakat untuknmau
gnubulesret gnay adnagaporp nad igoloedi
46
42
Jurnal Komunikator
KOMUNIKATOR
berpartisipasi
aktif untuk
melakukan
skrining.
Pada
kasus Lapindo,
pemerintah
dan pihakNamun
pada saling
kenyataannya
hanya sebagian
pihak
terkait
lempar tanggung
jawab
masyarakat
yang maubeberapa
melakukan
skrining
untuk
menyelesaikan
persoalan
ekonomi,
sosial
dan dengan
kemanusiaan
kasus
kanker leher
rahim
alasandari
malu,
tersebut.
enggan, tidak punya waktu dan takut.
Strategi Komunikasi “Berbasis Kader”
PERAN
FILM
SEBAGAI
Strategi
komunikasi
pada MEDIA
hakekatnya
SOSIALISASI
LINGKUNGAN
adalah perencanaan
(planning) dan
Proses komunikasi
massauntuk
pada intinya
ialah
manajemen
(management)
mencapai
proses
penyampaian
pesan
dari
komuikator
satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
kepada
Teori
komunikasi
massa
strategi komunikan.
tidak berfungsi
sebagai
peta jalan
yang
“merupakan
salah
satu
proses
komunikasi
yang
hanya menunjukkan arah saja, melainkan
berlangsung
pada peringkat
masyarakat luas,
harus menunjukkan
taktik operasionalnya,
yang
identifikasinya
ditentukan
olehbisa
ciri khas
dalam arti kata bahwa pendekatan
institusional.
Pesan merupakan
suatu
produk
berbesa sewaktu-waktu
tergantung
dari
situasi
dan kondisi
komoditi(Effendy,
yang mempunyai
nilai
tukar,
2005).
hubungan
pengirim
dan
penerimakanker
lebih
Strategi komunikasi sosialisasi
banyak
satu
arah”.
(Denis
McQuail:
serviks merupakan perencanaan dan33). Film
merupakan
satutujuan
dari media
massa, film
manajemen salah
dengan
memberikan
berperan
sebagai
sarana
komunikasi
yang
pengetahuan kepada masyarakat tentang
digunakan
untuk
penyebaran
bahaya kanker
serviks
besertahiburan,
upaya
menyajikan
cerita,
peristiwa,
musik,morbiditas
drama dan
pencegahannya untuk mengurangi
sajian
teknis lainnya
dan mortalitas
akibatkepada
kankermasyarakat.
serviks. Kader
Karakteristik
film
sebagai
usaha
bisnis
kesehatan adalah anggota masyarakat
yang
pertunjukan
dalamoleh
pasarPuskesmas
sebenarnyasetempat
belum
dipilih dan dilatih
mampu
segenap permasalahannya.
sehinggamencakup
bersedia melaksanakan
kegiatan
Dalam
sejarahnya
film mempunyai
tiga elemen
pemberdayaan
masyarakat
di wilayahnya.
besar diantaranya:
Mengundang kader merupakan salah satu
1. Pemanfaatan film sebagai alat propaganda.
strategi komunikasi, karena mereka tahu
Film ialah sebagai upaya pencapaian tujuan
kader adalah satu orang yang dapat dipercaya
nasional dan masyarakat. Hal ini berkaitan
oleh puskesmas untuk mengkomunikasikan
dengan pandangan yang menilai bahwa film
bahaya kanker serviks dengan benar. Secara
memiliki jangkauan, realism, pengaruh
tidak langsung media yang digunakan adalah
emosional, dan popularitas. Bauran
melalui kader. Kader adalah komponen utama
pengembangan unsur pesan dengan hiburan
dalam strategi komunikasi, jadi komunikasi ini
sebenarnya sudah lama diterapkan dalam
berbasis kader. Hal ini disampaikan oleh bidan
kesusastraan dan drama (teater) namun
maupun
promosi
kesehatan, sebagai
unsurbagian
film jauh
lebih sempurna
berikut:
dibandingkan dengan teater dari segi
Promkes : “kita
berikan
penyuluhan
jangkauan
penonton
tanpa
harus
dengan ceramah kepada kader, lalu dari
kehilangan kredibilitasnya.
kader yang menyampaikan ke masyarakat.
2. Munculnya
aliranperiksa
film sendiri
Masyarakat beberapa
datang untuk
diantaranya
dokumenter,
itu tidak ada,drama,
tapi jika
ada moment. Tapi
dokudrama
dan
lain-lain.
biasane penyuluhannya tertarik, tanya
gejala apa, seperti
apa,dokumentasi
kalau ada kegiatan
3. Memunculkan
aliran
sosial.
iva samping
atau papitu,
smear
kita sampaikan
ke
Di
terdapat
unsur-unsur
kader
lalu
menginfokan
ke
masyarakat.
ideologi dan propaganda yang terselubung
Disampaikan
syaratnya,
biasanya
dalam
suatu film
yang berasal
dari kader
yang nyariyang
pasien,
tapi sedikit
karena
fenomena
tampaknya
tidak
tergantung
kesadaran
belum
ada.”
pada ada atau tidaknya kebebasan
masyarakat.
Fenomena
ini berakar
Bidan : “Setiap
ada pertemuan
kitadari
masuk
kesana,
diharapkan
setelah
mendapat
keinginan untuk merefleksikan kondisi
pengetahuan dari kita atau lintas yang
masyarakat.
lain lalu menyampaikan melalui PKK
atau dasawisma. Penyuluhan itu dengan
Dalam
melihat power
dan mengkaji
isi media,
menggunakan
point, seperti
banyak
penelitian
ceramah
tanyatelah
jawabdilakukan
apa yangdengan
mereka
menggunakan
berbagai
perspektif
belum ketahui. Hambatannya teoritis.
untuk
Gans
(1979) dan
(1980)
kesadaran
iva/Gitlin
pap smer
setahun sekali,
karena malu, jadi
kalau adainiprogram
mengelompokan
pendekatan
ke dalam
seperti
itu
ngoyak,
mau
dipriksa,
mau
beberapa kategori, yaitu:
dibuka
malu,
KIA
jadwal
ada,
bu
kader aja
1. Isi media merefleksikan realitas sosial
itu yang datang yah,, sedikit, kesadarannya
dengan sedikit atau tanpa distorsi.
masih kurang”.
Pendekatan “mirror” ini beranggapan bahwa
apa
yang disiarkan
merupakan
Penyuluhan
kankermedia
serviks
adalah
refleksi
akurat
tentang
kenyataan
penyuluhan yang bertujuan untuk sosial
kepada audiens.
Pendekatan
“null effects”,
memberikan
informasi
kepada masyarakat
juga
beranggapan
bahwa
isi
media
supaya faham tentang kanker serviks,
menggambarkan
namunsehingga
bahayanya
maupun kenyataan,
pencegahannya,
kenyataan
di
sini
merupakan
masyarakat aktif dalam kegiatanhasil
skrining
kompromi
antara Menurut
yang menjual
awal
kanker serviks.
Arif informasi
(2009),
ke
media
dan
yang
membeli.
Realitas
bahwa penyuluhan bukan hanya sekedar
kompromi ini kemudian menjadi bagian
penyebaran informasi tetapi sebagai proses
refleksi atas realitas di luar dan menjadi
perubahan perilaku sebagai perwujudan
bagian dari realitas media itu sendiri.
dari pengetahuan, sikap dan ketrampilan
2. Isi media dipengaruhi oleh sosialisasi dan
seseorang yang dapat diamati oleh pihak lain.
sikap para pekerja media. Pendekatan
Proses yang dilakukan tidak hanya sekali tapi
“communicator centered” ia mengatakan
berlangsung terus menerus sampai terjadinya
bahwa faktor psikologis pekerja media
perubahan perilaku, dimana klien mau
(seperti profesionalisme, sikap politik, dan
menerima manfaat penyuluhan. Hal ini sesuai
lainnya) membuat mereka memproduksi
dengan
hasil
penelitian
S dan
Leung I
realitas
sosial
dimanaLeung
terdapat
norma
(2010)
bahwa
program
dengan
ikatan
sosial,strategi
ide, atau
perilaku
yang cara
promosi
kesehatan
dan
pendidikan
“berbeda” diasingkan. Sosialisasi kesehatan
ini
perlu
dikembangkan
karena
berhubungan
berhubungan erat dengan latarbelakang
dengan
deteksi
kanker
yang tingkat
dimilikikehadiran
oleh pelaku
media.dini
Dalam
hal
serviks.
ini pelaku yang dimaksudkan ialah para
Pengetahuan
hasil
dari
pembuat
film merupakan
baik produser,
kameramen,
seseorang
melakukan
pengindraan
terhadap
penata cahaya,
penata
artistik, penulis
suatu
objek.editing,
Pemberian
penyuluhan
naskah,
terutama
sutradaraoleh
yang
kader
dimaksudkan
untuk
mencapai
tingkat
mempunyai kewenangan penuh atas suatu
pengetahuan
karya film. pertama yaitu tingkat tahu,
dimana
responden
mampu
mengingat
3. Isi media
dipengaruhi
oleh
rutinitassuatu
isi
materi
yang
telah dipelajari
sebelumnya.
media.
Pendekatan
ini menyatakan
bahwa
Adanya
penyuluhan
tentang
serviks
isi media
dipengaruhi
olehkanker
bagaimana
para
247
4
Vol.
ROT8
AKNo.
INU1MMei
OK 2016
lanruJ
diharapkan
iradapat
d lasarmembawa
eb gnay mperubahan
lif utaus malad
perilaku
sehingga
gnutnagrkesehatan
et kadit ayn
kapmat gdapat
nay anemonef
meningkatkan
nasabderajad
ebek aykesehatan.
nkadit uata Meskipun
ada adap
irad rakayang
reb inmenolak
i anemonuntuk
eF .takmelakukan
araysam
ada beberapa
isiddini,
nok namun
nakiskelmasih
ferem ada
kutnmasyarakat
u nanigniek
deteksi
.takaraysam
yang bersedia untuk dilakukan pemeriksaan.
Pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara
,aidbu
emMarsilah,
isi ijakgnesalah
m nad
tahwarga
ilem malaD
dengan
satu
nagne:d nakukalid halet naitilenep kaynab
Ngampilan
.
tiroetpernah
fitkepstes
rep IVA
iagabdi
rebpuskesmas
nakanuggnem
“iyasisaya
)0891( ngratis,
iltiG ntapi
ad )satu
9791tahun
( snaG
karena ada program
yang
malalalu.”
d ek i(wawancara
ni natakednetanggal
p nakop26
mAgustus
olegnem
2015).
:utiay ,irogetak aparebeb
laisos satilaer nakiskel ferem aidem isI .1
Selain pencegahan
.isrotsid apnprimer,
at uata kanker
tikidesserviks
nagned
juga
dapat
dicegah
dengan
dilakukan
awhab napaggnareb ini ”rorrim“ natates
kedpaps
neP
smear/ iva
tes
secara
teratur,
namun
hal
ini
nakapurem aidem nakraisid gnay apun
pa
menjadi
laishambatan
os naataynpuskesmas
ek gnatnetdalam
tarukamelakukan
iskel fer
skrining
,”stcekarena
ffe llun“kesadaran
natakednmasyarakat
eP .sneidua yang
adapek
masih rendah.
aidePuskesmas
m isi awhabbekerja
napagsama
gnaredengan
b aguj
instansi lain
dalam
mengadakan
iva
atau
numan ,naataynek nakrabmaggpap
nem
smear secara
lisamassal.
h nakaHal
pureini
m disampaikan
inis id naatayoleh
nek
bidan,
bahwa:
isamrofni laujnem gnay aratna imorpmok
“kesadaran
satilaeR iva/
.ilebpap
memsmear
gnay setahun
nad aidesekali
m ek
itu
rendah,
karena
malu,
jadi
kalau
naigab idajnem naidumek ini imorpmok
adaprogram
idajnem nadseperti
raul iditu
sangoyak,
tilaer satamau
iskel fer
dipriksa, mau dibuka malu, wong kita
.iridnes uti aidem satilaer irad naigab
jadwal ada, bu kader aja itu yang dtg,
nyah,,sedikit,
ad isasilaisoskesadarannya
helo ihuragnemsh
pid akurang.
idem isI . 2
natamasyarakat
kedneP .aidkurang
em ajrekmampu
ep arapada
pakis
Untuk
n
a
k
a
t
a
g
n
e
m
a
i
”
d
e
r
e
t
n
e
c
r
o
t
a
c
i
n
u
m
moc“
BPJS, kita juga kerja sama dengan lab.
cito.
aidKita
em akasih
jrekeprujukan
sigolokike
sp lab.cito.
rotkaf awuntuk
hab
nayang
d ,kitpunya
ilop pajaminan
kis ,emsikita
lanoarahkan
iseforp itkesana,
repes(
itu
iskuaja
documa
rpmemyang
akerada
em keluhan
taubmemkita
)aynnial
kirim.
Kalau
iva
tanpa
indikasi
amron tapadret anam
id laisobisa
s satkita
ilaer
lakukan, kalau pap smear ada indikasi dan
gnay ukita
kalirkirim
ep uatkesana,
a ,edi ,latapi
isos bayar
nataki
usapannya
i
n
i
i
s
a
s
i
l
a
i
s
o
S
.
n
a
k
g
n
i
s
a
i
d
”
a
d
e
breb“
55ribu untuk yang mandiri. kalaugratis
akaledatang
bratal naja
agnsusah
ed taree,nkalau
agnubsecara
uhreb
ajagnyang
lahmasal
malaDprogram
.aidem puskesmas
ukalep heloitu
ikibelum
limid gada
nay
karena
ada
program
dari
YKI,
disana
arap halai nakduskamid gnay ukalep sudah
ini
mengadakan
,nemaremak ,rkan,
esudodiplotkan
rp kiab mke
lif beberapa
taubmep
puskesmas,
silunep ,kdijatah
itsitra aberapa
tanep ,aorang,
yahac dari
atanep
PLKB juga ada, selain itu kita nyaringnya
g
n
a
y
a
r
a
d
a
r
t
u
s
a
m
a
t
u
r
e
t
,
g
n
i
t
i
d
e
,
h
aksan
dari periksa KB. Khusus dari puskesmas
umengadakan
taus sata hunesendiri
p nagnbelum
anewekada.
iaynKita
upmem
.
m
l
f ay ralain,
k
masih mengacu dari lintas-lintas iyang
isi satikalau
nitur h
elo ihswadaya,
uragnepidkita
aidbisa
em ibuat
sI . 3
kecuali
besuk
aperencanaan.
whab nakataynKita
em imengajukan
ni natakednePsaja
.aiddisana
em
diolah,
armasih
ap anam
iagab kalau
helo ihdana
uragnada
epidkita
aidlebih
em isi
luwes”.
-kahip nad hatniremep ,odnipaL susak adaP
bawaj gn:u(hambatan)Masyarakat
ggnat rapmel gnilas tiakritu
et ktau
ahip
Promkes
nalatau,
osresadar
p apardan
ebebngak
nakisadar,
aseleyntahu
em ktapi
utnu
nggak
stakut
usak ihasilnya,
rad naaisusaya
namitu
ek takut
nad laeisklo
os ,iperiksa,
monoke
takut nanti iya saya kena, ya saya pengen
.tubesret
tau, cepat ditangani, takut priksa dan
hasilnya
AIDEM IAGABES MLIF NAREP
Responden
1:GTerakhir
2014
NA
NUKGN
IL ISpap
ASsmear
ILAISOS
gratis dari BKKBN, ada rencana, dulu
halpernah
ai aynitn
i adap di
assPKBI
am isawaktu
kinumanak
ok sestk
orP
periksa
r
o
t
a
k
i
u
m
o
k
i
r
a
d
n
a
s
e
p
n
a
i
a
p
m
a
y
n
e
p
sesorp
(iva), ditawarin ke warga tiddk mau, mau
atapi
ssampas
isapelaksanaan
kinumok iroetakut.
T .nakinumok adapek
gnaResponden
y isakinumo2:k sPengen
esorp utapi
tas hbelum
alas nakada
apurem“
,saul takaraysam takgnirep adap gnusgnalreb
waktu
sahk iric helo nakutnetid aynisakifitnedi gnay
Responden 3: Pernah tes iva di puskesmas
kudorp utaus nakapurem naseP .lanoisutitsni
saat program gratis. Beranak 3, menikah
,raku18
t iatahun.
lin iaynTes
upmiva
emsekitar
gnay itsatu
idomtahun
ok nad
umur
ibel ahasil
mirenbagus.
ep nadDisarankan
mirignep nkalau
agnubuh
yanghlalu,
mmau
liF .)3tahu
3 :lialebih
uQcM
s
i
n
e
D
(
.
”
h
a
r
a
u
t
a
s kaynab
lanjutnya periksanya
continue
m
lif ,assamdan
aidedisarankan
m irad utaspap
halasmear
s nakapurem
gnay isakinumok anaras iagabes narepreb
Skrining
,narmerupakan
ubih narabeupaya
ynep kdeteksi
utnu nakanugid
dini
n
ad auntuk
mard ,mengidentifikasi
kisum ,awitsirep penyakit
,atirec nakatau
ijaynem
kelainan.tadengan
tes
dan
pemeriksaan
karaysam adapek aynnial sinket naijas
tertentu,
sinsskrining
ib ahasu kanker
iagabes serviks
mlif kityang
siretkaraK
dilakukan
muleb adiynpuskemas
ranebes raadalah
sap madengan
lad nakuIVA
jnutrep
(Inspeksi
.aynnahaVisual
lasamrAsam
ep panAsetat)
eges pukdan
acnejuga
m upPap
mam
Smear
nemele(dikirim
agit iaynke
uplaboratorium).
mem mlif aynharajes malaD
Kurang berhasilnya strategi
:aykomunikasi
naratnaid raseb
berbasis
.adnagakader
porp tini
alakarena
iagabestidak
mlif nadanya
ataafnafeeback
meP .1
sehingga
naujut namasih
iapacnada
ep abeberapa
yapu iagamasyarakat
bes halai mliF
yang
faham
natibelum
akreb in
i laH .tentang
takaraysaapa
m nitu
ad kanker
lanoisan
m
l
i
f
a
w
h
a
b
i
a
l
i
n
e
m
g
n
a
y
n
a
g
n
a
d
n
a
p
nagned
serviks dan bahayanya secara utuh, sehingga
uragnepuntuk
,msilaemelakukan
r ,nauakgnadeteksi
j ikilimem
masihhenggan
n
a
r
u
a
B
.
s
a
t
i
r
a
l
u
p
o
p
n
a
d
,
l
anoipun
some
dini kanker serviks. Pihak Puskesmas
n
arubtidak
ih namelakukan
gned nasep revaluasi
usnu nagkepada
nabmekader
gnep
juga
m
a
l
a
d
n
a
k
p
a
r
e
t
i
d
a
m
a
l
h
a
d
u
s
a
y
n
r
a
n
ebes
yang diberikan penyuluhan maupun kepada
numanyang
)retaesudah
t( amadiberikan
rd nad naapenyuluhan.
rtsasusek
masyarakat
a
n
r
u
p
m
e
s
h
i
b
e
l
h
u
a
j
m
lif rusnu
Hal ini menjadi kendala untuk memahami
ges irad retaetmasyarakat.
nagned nakgnidnabid
tingkat ipengetahuan
s
u
r
a
h
a
p
n
a
t
otnonep ndan
auakgnaj
Peran kader sebagainpenyuluh
.aynsdiharapkan
atilibiderk nmampu
agnalihek
penyampai informasi
m
l
i
f
n
a
r
i
l
a
a
p
a
r
e
b
e
b
a
y
nlucnuM . 2
meningkatkan pengetahuan masyarakat
,retneserviks
mukodsehingga
,amard adapat
ynaratnaid
tentang kanker
.
n
i
a
l
n
i
a
l
n
a
d
a
mardukod
merubah perilaku masyarakat. Sebagai
.laisos isakader
tnemudiharapkan
kod narila nmampu
aklucnumeM . 3
motivator,
r
u
s
n
u
r
u
s
n
u
t
a
p
a
d
r
e
t
,
u
t
i gndeteksi
ipmas iD
memberikan gambaran mengenai
dini
gnubulesret gnay adnagaporp nad igoloedi
48
42
Jurnal Komunikator
KOMUNIKATOR
kanker
serviks
sehingga
wanita usia
Pada
kasus
Lapindo,
pemerintah
dansubur
pihakyang telah
menikah
mau dengan
sukarela
pihak
terkait
saling lempar
tanggung
jawab
melakukan
pemeriksaan
pap smear/
iva test di
untuk
menyelesaikan
beberapa
persoalan
ekonomi,
sosial dan kemanusiaan dari kasus
Puskesmas.
tersebut.
Kendala kader dalam menyampaikan
materi kanker serviks adalah pada saat
penyuluhan
beberapa
ibu adaMEDIA
yang tidak
PERAN
FILM
SEBAGAI
hadir, beberapa ibu
kurang memperhatikan
SOSIALISASI
LINGKUNGAN
materi
yang
disampaikan,
leaflet
Proses komunikasi massa
padayang
intinya ialah
diberikan
kurang menarik,
banyak
ibu PUS
proses
penyampaian
pesan dari
komuikator
yang
tidak
mau
melakukan
pap
smear/
iva tes
kepada komunikan. Teori komunikasi massa
karena malu salah
dan takut
akan hasilnya.
“merupakan
satu proses
komunikasi yang
berlangsung pada peringkat masyarakat luas,
SIMPULAN
yang
identifikasinya ditentukan oleh ciri khas
institusional.
Pesan merupakan
suatu produk
Bentuk komunikasi
yang digunakan
dan
komoditi
yang
mempunyai
nilai tukar,
oleh Puskesmas Ngampilan dalam
hubungan
pengirim
dan penerima
lebih
sosialisasi bahaya
kanker
serviks dan
upaya
banyak
satu
arah”.
(Denis
McQuail:
33). Film
pencegahannya adalah komunikasi antar
merupakan
satu dari
media massa,
film
pribadi dan salah
komunikasi
kelompok.
Terbukti
berperan
sebagai
sarana
komunikasi
yang
dengan untuk sebagian masyarakat ini cukup
digunakan
untuk penyebaran hiburan,
efektif.
menyajikan
cerita,
peristiwa,
musik, drama dan
Puskesmas
Ngampilan
menggunakan
sajian
lainnya bebasis
kepada masyarakat.
strategiteknis
komunikasi
kader, meskipun
Karakteristik
film
sebagai
usahalangsung
bisnis
hal tersebut tidak disadari secara
pertunjukan
dalam pasar
sebenarnya
belum
oleh pihak puskesmas
namun
kunci dari
mampu
mencakup
segenap
permasalahannya.
strategi komunikasi yang dilakukan oleh pihak
Dalam sejarahnya film mempunyai tiga elemen
puskesmas adalah optimalisasi kader.
besar diantaranya:
Mengingat letak dari puskesmas ngampilan
1. Pemanfaatan film sebagai alat propaganda.
yang berada di pusat kota yogyakarta namun
Film ialah sebagai upaya pencapaian tujuan
masih menggunakan strategi komunikasi
nasional dan masyarakat. Hal ini berkaitan
berbasis kader, hal ini membuktikan bahwa
dengan pandangan yang menilai bahwa film
peran opinion leader masih berfungsi di pusat
memiliki jangkauan, realism, pengaruh
kota. Penelitian ini sebenarnya mematahkan
emosional, dan popularitas. Bauran
asumsi-asumsi yang berkembang tentang
pengembangan unsur pesan dengan hiburan
opinion leader yang tidak dipakai di perkotaan
sebenarnya sudah lama diterapkan dalam
tetapi
efektif di pedesaan.
kesusastraan
dan drama (teater) namun
Berdasar
ini saran yang
unsur filmhasil
jauhpenelitian
lebih sempurna
kami
berikan agardengan
puskesmas
dibandingkan
teaterngampilan
dari segi
membuat
strategi
komunikasi
jangkauan penonton tanpa yang
haruslebih
terstruktur
dankredibilitasnya.
dikelola dengan baik demi
kehilangan
sebuah
informasi
yang bermanfaat
2. Munculnya beberapa
aliran film untuk
masyarakat.
diantaranya drama, dokumenter,
Bagian promosi
dokudrama
dan kesehatan
lain-lain. Puskesmas
Ngampilan
sebaiknya
membuat
postersosial.
atau
3. Memunculkan aliran
dokumentasi
leaflet
tentang bahaya
kanker
serviks dan
Di samping
itu, terdapat
unsur-unsur
pencegahannya.
ideologi dan propaganda yang terselubung
Mengadakan
evaluasi
setelahdari
dilakukan
dalam
suatu film
yang berasal
penyuluhan
mengetahui
tingkat
fenomenauntuk
yang tampaknya
tidak
tergantung
pemahaman
masyarakat.
pada ada atau
tidaknya kebebasan
masyarakat. Fenomena ini berakar dari
keinginan
untuk merefleksikan kondisi
DAFTAR
PUSTAKA
masyarakat.
Arif. 2009. Pengertian Penyuluhan. www.pondokinfo.co.id.
Diunduh tanggal 10 Juni 2015.
Dalam
melihat
mengkaji
isi media,
Effendy,
Onong
Uchjana.dan
2005.
Ilmu Komunikasi
Teori dan
banyak
penelitian
telah
dilakukan
dengan
Praktek.
Bandung: PT
Remaja
Rosdakarya.
menggunakan
berbagai
perspektif
teoritis.
Leung S and Leung I. 2010. Cervical Cancer Screening:
Gans
(1979) Health
dan Gitlin
(1980)
knowledge,
Perception
and Attendance rate
mengelompokan
pendekatan
iniPubMed
ke dalam
Among Hong Kong Chinese Women.
Central.
beberapa
kategori,
yaitu:
Agustus 2010. 2:221-228.
1.
Isi media
merefleksikan
realitas
sosial Lintas
Liliweri,
Alo, 2005.
Prasangka dan Konflik
Komunikasi
dengan
sedikit atau
tanpa Yogyakarta
distorsi. : LkiS
Budaya Masyarakat
Multikultural,
Pendekatan
“mirror”
ini
beranggapan
bahwa
Leung S and Leung I. 2010. Cervical Cancer Screening:
apa
yang disiarkan
mediaand
merupakan
knowledge,
Health Perception
Attendance rate
refleksi
akurat
tentang
kenyataan
sosial
Among Hong Kong Chinese Women. PubMed
Central.
kepada
audiens.
Pendekatan
“null
effects”,
Agustus 2010. 2:221-228.
juga beranggapan
bahwa isi
media Deteksi
Kemenkes
RI. 2014. JKN Menjamin
Pemeriksaan
menggambarkan
kenyataan,
namun
Dini Kanker Leher Rahim
dan Payudara.
http://www.
kenyataan
di
sini
merupakan
hasil
depkes.go.id/article/print/2014270003/jkn-menjaminkompromi
antara yang menjual informasi
pemeriksaan-deteksi-dini-kanker-leher-rahim-danke
media
dan
payudara.html yang membeli. Realitas
kompromi
ini kemudian menjadi bagian
Maneva
D, 2014. http://www.beritasatu.com/
refleksi
atas
realitas di luar dan menjadi
kesehatan/164592-di-indonesia-kasus-kanker-payudarabagian
dari realitas media itu sendiri.
dan-serviks-tertinggi.html
2.
Isi
media
oleh sosialisasi
dan
Moleong, Lexi J. dipengaruhi
2010. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung:
sikap
paraRosdakarya.
pekerja media. Pendekatan
PT Remaja
“communicator
ia mengatakan
Mulyana, Deddy, 2005.centered”
Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar,
bahwa
faktor
psikologis
pekerja
media
Bandung : Rosda Karya.
(seperti
profesionalisme,
sikap
politik,
dan
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
lainnya)
membuat
Jakarta: Rineka
Cipta. mereka memproduksi
realitas
sosial
dimana
Nugraheny, Esti. 2010.
Pengaruhterdapat
Pemberian norma
Penyuluhan
ikatan
sosial,
ide,
atau
perilaku
terhadap Perilaku untuk Melakukan Deteksiyang
Dini Kanker
“berbeda”
diasingkan.
Sosialisasi
ini di
Leher Rahim Ditinjau
dari Umur
pada Guru SMA
berhubungan
dengan
latarbelakang
Kecamatan Sandenerat
Bantul
Yogyakarta
Tahun 2010. Tesis
yang
dimiliki
oleh
pelaku
media.Pemasaran
Dalam hal
Sagiyanto, Asriyani, 2014, Strategi Komunikasi
ini
pelaku
dimaksudkan
ialah
Terpadu
Eventyang
Jackloth
Summer Festival
2014para
«Heroes
pembuat
film
baik
produser,
kameramen,
of Our Time», Jurnal Komunikator, Vol 6. No.2
penata
cahaya,
penata
artistik,
penulis
Stark.
A; Gregoire.
L; Pilarski.
R; Zarbo.
A; Gaba.
A, and
naskah,
editing,
terutama
sutradara
yang
Wayne D, Lancaster. 2008. Human Papilomavirus,
mempunyai
kewenangan
penuhPubMed
atas suatu
Cervical Cancer and
Womens Knowledge.
karya
film.
Central. 32(1): 15-22; 10 April 2008.
3.
Isi
media
dipengaruhi
rutinitas
Tribun. 2014.
Kasus
Kanker di DIY oleh
Tertinggi
Nasional. isi
http://
media.
Pendekatan
ini
menyatakan
bahwa
jogja.tribunnews.com/2014/07/03/kasus-kanker-di-diyisi
media dipengaruhi oleh bagaimana para
tertinggi-nasional
Download