Slide 1

advertisement
PERANAN DAN KEDUDUKAN DINAS KESEHATAN
DALAM RANGKA PENYALURAN OBAT
KE FASILITAS KESEHATAN PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
POLA PIKIR
Obat merupakan salah satu sumber daya dalam
pembangunan kesehatan yang ketersediaanya
dijamin oleh pemerintah
Obat merupakan komoditi spesifik yang
penanganannya memerlukan pengelolaan khusus (
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi,
penggunaan dan evaluasi serta monitoring )
Obat merupakan komoditi yang bersifat strategis
dan penangannnya harus dilakukan oleh tenaga
khusus
Dalam Pemerintahan, Obat merupakan Barang Milik
Negara/Daerah sebagai Aset Ketersediaan
DASAR HUKUM
UU nomor 36/2009 tentang Kesehatan
UU nomor 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah nomor 38/2007 tentang
Pembagian Urusanan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah nomor 41/2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah
Kepmenkes nomor 267/2008 tentang Pedoman
Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah
PERANAN DINAS KESEHATAN
Karena terbatasnya struktrur yang tersedia
berdasarkan kondisi daerah :
1. Pola Minimal dengan 4 bidang
2. Pola Maksimal dengan 3 bidang
Maka berdasarkan Kepmenkes 267/2008 tentang
pedoman teknis pengorganisasian dinas kesehatan
daerah, struktur yang ada diharapkan dapat
memiliki fungsi :
PERANAN DINAS KESEHATAN
1. Dinas Kesehatan Kab/Kota pola Maksimal
fungsi penyelenggaraan kefarmasian ( obat,
makmin, nafza, kosmetika dan alkes ) dalam
bidang Jaminan Kesehatan)
2. Dinas Kesehatan Kab/Kota pola Minimal
fungsi penyelenggaraan kefarmasian ( obat,
makmin, nafza, kosmetika dan alkes serta
akreditasi dan sertifikasi sarana dan peralatan
kesehatan ) dalam bidang Jaminan dan Sarana
Kesehatan
PERANAN DINAS KESEHATAN
Catatan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
adalah :
untuk tugas yang tidak tertampung dalam
organisasi dapat ditampung dalam UPT Dinas, a.l.
Urusan data dan informasi, urusan promkes dll
3. Dinas Kesehatan Provinsi pola Maksimal
Fungsi Bimbingan dan Pengendalian
Peyelenggaraan Kefarmasian ( obat,
makmin, nafza, kosmetika dan alkes ) dalam
bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan.
PERANAN DINAS KESEHATAN
3. Dinas Kesehatan Provinsi pola Maksimal
Fungsi Bimbingan dan Pengendalian
Peyelenggaraan Kefarmasian ( obat,
makmin, nafza, kosmetika dan alkes ) dalam
bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan.
4. Dinas Kesehatan Provinsi pola Minimal
Fungsi Bimbingan dan Pengendalian
Peyelenggaraan Kefarmasian ( obat,
makmin, nafza, kosmetika dan alkes ) dalam
bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan.
Catatan : bila tidak tertampung : UPT
KONDISI LAPANGAN
Kondisi Pengelolaan Obat saat ini adalah :
1. UPT Dinkes ( pengelolaan )
2. UPT Dinkes ( pengelolaan dan Pembinaan
saryankes )
3. Pengaturan dibawah Bidang Jaminan Kesehatan
khususnya seksi Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Pengaturan dibawah Sekretariat
khususnya dibawah Keuangan dan Perlengkapan
REKOMENDASI
Untuk Peningkatan Peran Dinas Kesehatan maka
Kelembagaan untuk pengelolaan obat sebaiknya
diatur secara spesifik, karena obat merupakan
komoditi khusus dan strategis yang memerlukan
tata cara khusus dikaitkan dengan ketentuan yang
berlaku
Untuk menuju hal tersebut , perlu dikaji lebih
lanjut tentang
1. Obat sebagai komoditi khusus dan spesifik
2. Obat sebagai aset ketersediaan dalam BMN
3. Pengaturan ketentuan yang telah ada
4. Kebijakan umum pengelolaan obat dalam
Pembangunan Kesehatan
TERIMA KASIH
Download