PERAN APOTEKER DI DALAM PENGELOLAAN OBAT DAN ALKES DI INSTALASI FARMASI PROVINSI, KABUPATEN/ KOTA. Hardiah Djuliani LANDASAN HUKUM UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan PP 51 Th. 2009 tentang pekerjaan kefarmasian. PP 38 Th.2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pasal 108 ayat (1) Praktik kefarmasiaan: Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian HARUS obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pekerjaan Kefarmasian Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional KEBIJAKAN TENTANG OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN SKN Tujuan KONAS TERSEDIANYA OBAT DENGAN JUMLAH DAN JENIS SESUAI KEBUTUHAN, BERMUTU, TERSEBAR MERATA, MUDAH DIPEROLEH, RASIONAL DAN EFISIEN DALAM PENGGUNAAN STRATEGI Konsep DOEN dan Obat Generik Peningkatan Pengelolaan Obat SUB SISTEM SEDIAAN FARMASI, ALKES & MAKANAN PRINSIP AMAN, BERKHASIAT, BERMANFAAT BERMUTU TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN PELAKU USAHA TERSEDIA, MERATA TERJANGKAU KEBUTUHAN DASAR MANUSIA TIDAK BOLEH DIPERLAKUKAN SEBAGAI KOMODITAS EKONOMI SEMATA RASIONAL TRANSPARAN BERTG-JAWAB KEMANDIRIAN PELAKU PELAYANAN HARUS BERTINDAK BERDASARKAN BUKTI ILMIAH TERBAIK, COST-EFFECTIVE DAN COST-BENEFIT MASY BERHAK MENDAPAT INFORMASI YANG BENAR, LENGKAP DAN TIDAK MENYESATKAN. SUMBER DAYA DALAM NEGERI DIKELOLA DAYA SAING TINGGI, MENGURANGI KETERGANTUNGAN LUAR NEGERI, MENJADI SUMBER EKONOMI MASY DAN DEVISA NEGARA KEBIJAKAN OBAT NASIONAL KEBIJAKAN PEMBIAYAAN OBAT SASARAN TUJUAN Masyarakat, terutama masyarakat miskin dapat memperoleh obat esensial setiap saat diperlukan KETERSEDIAAN & PEMERATAAN OBAT Obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, terutama obat esensial senantiasa tersedia KETERJANGKAUAN OBAT Harga obat terutama obat esensial terjangkau oleh masyarakat SELEKSI OBAT ESENSIAL Tersedianya DOEN sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yg dpt digunakan dlm pelayanan kesehatan secara luas PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL Penggunaan obat dalam jenis, bentuk sediaan, dosis dan jumlah yang tepat, disertai informasi yg benar, lengkap & tdk menyesatkan PENGAWASAN OBAT 1). Obat yang beredar harus memenuhi syarat keamanan, khasiat dan mutu; 2). Masyarakat terhindar dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat Menjamin : 1). Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial; 2). Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta melindungi masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat; 3). Penggunaan obat yang rasional ARAH KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM BINA KEFARMASIAN DAN ALKES TERKAIT DENGAN DINAS KESEHATAN Arah Kebijakan Strategis Bina Kefarmasian dan Alkes I S U ST RATEGIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA YANKES Penerapan Standar Pelayanan Farmasi PENINGKATAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL Edukasi efektifitas sistem (PKD, RS, Masyarakat) PEMENUHAN KEBUTUHAN OBAT DAN ALKES, UTAMANYA DI SEKTOR PUBLIK Advokasi, Perencanaan & pengadaan KONSISTENSI UPAYA PENINGKATAN SARANA PROD DAN DISTRIBUSI ALKES, TERMASUK TINDAK LANJUT Perencanaan & pemberdayaan staf Daerah KOMPETENSI POTENSIAL SDM Pengembangan spesifik SDM STRATEGI PADA ERA DESENTRALISASI MENINGKATKAN KETERSEDIAAN, KETERJANGKAUAN SERTA PEMERATAAN OBAT KEPADA MASYARAKAT SUB BIDANG : OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN (PP 38/2007) SUB-SUB BIDANG : KETERSEDIAAN, PEMERATAAN, MUTU OBAT DAN KETERJANGKAUAN HARGA OBAT SERTA PERBEKALAN KESEHATAN PEMERINTAH : PROVINSI : KAB/KOTA : PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN BUFFER STOK OBAT, ALKES, REAGENSIA & VAKSIN TERTENTU SKALA NASIONAL PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN BUFFERS STOK OBAT, ALKES, REAGENSIA & VAKSIN LAINNYA SKALA PROVINSI PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN OBAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR, ALKES, REAGENSIA & VAKSIN SKALA KAB/KOTA PENGELOLAAN OBAT Perencanaan Penggunaan DUKUNGAN MANAJEMEN ORGANISASI-PENDANAAN MANAJEMEN INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA Distribusi Pengadaan Penyimpanan ONE GATE POLICY PERENCANAAN BOTTOM UP keterlibatan Unit Pelayanan & Pelaksana/penanggung jawab program SELEKSI Terbatas - Daftar Obat Esensial Nasional - Daftar Obat Pelayanan Kesehatan Dasar - Daftar Obat Program Kesehatan - Obat Generik Seleksi dilakukan oleh TIM PERENCANAAN OBAT TERPADU di Provinsi dan Kab/Kota yang terdiri dari bagian Farmasi dan pemegang program. PENGADAAN Pemilihan PEMASOK yg memp reputasi baik adalah PBF (Pedagang Besar Farmasi) berizin dan masih berlaku. Pengadaan secara EFISIEN & EFEKTIF sesuai dengan kebutuhan nyata dan ketersediaan anggaran. Obat dan perbekalan kesehatan memenuhi klriteria keamanan, mutu, khasiat, dan keabsahan serta telah mempunyai izin edar (nomor registrasi) : Penyerahan Sertifikat Analisa Penetapan minimal Expire Date Sertifikat CPOB dari Industri Farmasi PENYIMPANAN DISIMPAN DAN DIKELOLA di Instalasi Farmasi Provinsi (IF) dan Instalasi Farmasi Kab/Kota Dikelola oleh tenaga terlatih (Apoteker, Asisten Apoteker) PENDISTRIBUSIAN PRINSIP DASAR : FEFO dan FIFO MEKANISME : pengiriman/pengambilan SASARAN : - Kabupaten/Kota Puskesmas, - Puskesmas Jaringannya (Pustu/Polindes dsb) PERIODE : sesuai situasi dan kondisi geografis setempat PENERAPAN KEBIJAKAN RELOKASI antar Kabupaten dan Puskesmas PENGGUNAAN PRINSIP : PENGGUNAAN OBAT RASIONAL SASARAN : UMUM – GAKIN - ASKES