KEBIJAKAN KEFARMASIAN DAN ALKES DI ERA JKN DALAM KORIDOR IMPLEMENTASI UU No. 23/2014 TTG PEMERINTAH DAERAH Direktur Jenderal Bina Kefarmasian & Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Pertemuan Policy Dialogue Jakarta, 5 Mei 2015 OUTLINE I. Kebijakan Obat Nasional II. Peta Strategi: Aksesibilitas Obat dan Vaksin III. Peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Penyediaan Obat – UU No. 23/2014 ttg Pemerintah Daerah IV. Dukungan Aksesibilitas Obat dan Vaksin bagi Program Kesehatan V. Roadmap Pengembangan Sediaan Farmasi dan Alkes dalam Implementasi JKN KEBIJAKAN OBAT NASIONAL SK Menkes No.189/Menkes/SK/III/2006 TEPAT DIAGNOSA KETERSEDIAAN TUJUAN PEMERATAAN K O N A S KETERJANGKAUAN KEAMANAN KHASIAT TEPAT OBAT PENGGUNAAN OBAT RASIONAL TEPAT PENGGUNAAN MUTU TEPAT DOSIS PETA STRATEGI KEMENKES 2015-2019 T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLIN-DUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL DI BIDANG KESEHATAN T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN MASYARAKAT VISI – MISI PRESIDEN AKI, AKB, % BBLR, % RMH TANGGA PHBS ARAH KEBIJAKAN KEMENKES: •Penguatan primary health care (UKP dan UKM) •Continum of care thru life cycle •Intervensi berbasis health risk SASARAN STRATEGIS/PROGRAM PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI NASIONAL (RPJMN 20152019) Out of pocket peserta JKN, responsiveness (1) Meningkatnya Kesehatan masyarakat (2) Meningkatnya Pengendalian Penyakit Meningkatnya Jumlah, Jenis, (4) Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan Meningkatnya (6) Sinergitas Antar K/L Pusat & Daerah Meningkatnya tata (10) kelola kepemerintahan yang baik dan bersih KERANGKA REGULASI: (3) Meningkatnya Akses & Mutu Fasyankes Meningkatnya Kemandirian, (5) Akses & Mutu Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes Meningkatnya Dayaguna (7) Kemitraan (DN & LN) Meningkatnya Integrasi (8) Perencanaan, Bimtek & Monev Meningkatnya Kom-(11) petensi & Kinerja Aparatur Kemenkes (9) Meningkatnya Koordinasi & Efektivitas Litbangkes (12) Meningkatnya Sistem Informasi Kes. Terintegrasi LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL • Percepatan Regulasi • Penyempurnaan Sistem JKN KERANGKA PENDANAAN : • Peningkatan Pendanaan Preventif & Promotif • Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Kesehatan KERANGKA KELEMBAGAAN: Peningkatan Efektivitas Organisasi PETA STRATEGI 2015-2019: KEMANDIRIAN, AKSES, MUTU SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN TERWUJUDNYA PENINGKATAN KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI PUSKESMAS TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN BAHAN BAKU OBAT, OBAT TRADISIONAL DAN ALAT KESEHATAN TERJAMINNYA PRODUK ALAT KESEHATAN & PKRT YANG MEMENUHI SYARAT DI PEREDARAN ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI RPJMN serta RENSTRA KEMENKES 20152019 ARAH KEBIJAKAN PROGRAM: •Penguatan pelayanan kefarmasian sebagai salah satu pilar pelayanan kesehatan •Pendekatan rantai supplai untuk menjamin aksesibilitas •Regulasi dan pembinaan berbasis resiko KEGIATAN TEKNIS & GENERIK SASARAN STRATEGIS Peningkatan ketersediaan kterjangkauan obat Peningkatan kapasitas SCM obat- teknologi di IFK KERANGKA REGULASI: Peningkatan promosi penggunaan obat & tekn. rasional Penguatan upaya kemandirian di bidang BBO, OT dan alat kesehatan Peningkatan mutu yanfar di Puskesmas Peningkatan daya saing industri farmasi dan alkes Meningkatnya Sinergitas Antar Program/Sektor Pusat & Daerah Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih Peningkatan pengawasan pre- market alat kesehatan & PKRT Peningkatan pengawasan post-market alat kesehatan dan PKRT Meningkatnya Dayaguna Kemitraan (DN & LN) • Penyusunan Regulasi • Perbaikan Regulasi KERANGKA PENDANAAN: • Peningkatan Sinergisitas Pendanaan Kefarmasian • Peningkatan Efektivitas Pembiayaan Meningkatnya Koordinasi & Efektivitas Litbang Meningkatnya Integrasi Perencanaan, Bimtek & Monev Meningkatnya Kompetensi & Kinerja Aparatur Meningkatnya Sistem Teknologi Informasi Komunikasi Terintegrasi LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL KERANGKA KELEMBAGAAN: • Peningkatan Efektivitas Org. • Pengembangan Organisasi sesuai Mandat UU No. 23 Thn 2014 ttg PEMDA KESEHATAN: URUSAN WAJIB YG TERKAIT PELAYANAN DASAR Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota FARMASI, ALKES, MAKANAN PEMBERDAYAAN MASY. UPAYA KESEHATAN SDM KESEHATAN KETERSEDIAAN OBAT: - Pusat: Obat Program Nasional - Pemda: Obat PKD dan obat program nasional (dalam kondisi tertentu) Pembagian Urusan: Upaya Kesehatan PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA Pengelolaan UKP rujukan nasional/lintas daerah prov Pengelolaan UKP rujukan tk daerah prov/lintas kab/kota Pengelolaan UKP kab/kota dan rujukan tk daerah kab/kota Pengelolaan UKM nasional dan rujukan nasional /lintas daerah prov. Pengelolaan UKM daerah prov dan rujukan tk daerahprov/lintas kab/kota Pengelolaan UKM daerah kab/kota dan rujukan tk daerahkab/kota UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yg dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dlm bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Penyelenggaraan upaya kesehatan didukung oleh sumber daya kesehatan Sumber daya di bidang kesehatn adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dsan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yg dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat Pembagian Urusan: Sediaan Farmasi. Alat Kesehatan dan Makanan Minuman –Penyediaan Obat PEMERINTAH PUSAT Penyediaan obat, vaksin, alkes, dan suplemen kesehatan program nasional DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan Sesuai UU 23 Th 2014 yang terkait Alkes dan PKRT No 1 Urusan Pemerintah Pusat Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan , dan Makanan Minuman a. Penyediaan obat, vaksin, alat kesehatan, dan suplemen kesehatan program nasional. b. Pengawasan ketersediaan pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan. c. Pembinaan dan pengawasan industri, sarana produksi dan sarana distribusi sediaan farmasi, obat tradisional, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT), bahan obat, bahan baku alam yang terkait dengan Kesehatan. Pemerintah Provinsi a. Penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi (PBF) cabang dan cabang penyalur alat kesehatan (PAK) Pemerintah Kab/kota a. Penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal. b. Penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan Sesuai UU 23 Th 2014 yang terkait Alkes dan PKRT No Urusan Pemerintah Pusat Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan , dan Makanan Minuman d. Pengawasan pre-market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, PKRT, dan makanan minuman. e. Pengawasan post-market obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, PKRT, dan makanan minuman. Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/kota DUKUNGAN AKSESIBILITAS OBAT DAN VAKSIN BAGI PROGRAM KESEHATAN FORNAS MONITORING & EVALUASI PEMILIHAN / SELEKSI POR Good Prescribing Practice Good Pharmacy Practice PENGGUNAAN TATA KELOLA OBAT-VAKSIN TERPADU PERENCANAAN - LP-LPO - e-logistic Good Distribution Practice Good Storage Practice DISTRIBUSI PENGADAAN RKO Aksesibilitas Obat: Determinan ROADMAP PENGEMBANGAN FARMASI DAN ALKES Kondisi Umum & Permasalahan Aksesibilitas Obat dan Vaksin di Indonesia PRODUKSI, DISTRIBUSI, & PENGGUNAAN KETERSEDIAAN DAN KETERJANGKAUAN Sumber: BAPPENAS, Desember 2014 PELAYANAN OBAT DAN BMHP DALAM JKN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA : PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP, TERMASUK PELAYANAN OBAT DAN BMHP Rehabilitatif Obat dan BMHP DAFTAR DAN HARGA OBAT YANG DIJAMIN BPJS, DITETAPKAN OLEH MENTERI (UU SJSN PS 25, PERPRES JAMKES PS 32) Promotif Kuratif AKSESIBILITAS Preventif KETERJANGKAUAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL FORMULARIUM NASIONAL Daftar obat yang disusun oleh Komite Nasional Penyusunan Formularium Nasional, didasarkan pada bukti ilmiah terkini, berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) FORUM KOMUNIKASI STAF AHLI MENTERI Tangerang, 28 – 30 April 2015 PENETAPAN HARGA OBAT MELALUI LELANG HARGA SATUAN DILAKSANAKAN DI PUSAT OLEH TIM LKPP DAN KEMENKES DAFTAR OBAT YANG AKAN TERCANTUM DALAM E-CATALOGUE ADALAH NAMA GENERIK INN BERDASARKAN FORNAS RENCANA KEBUTUHAN OBAT NASIONAL ADALAH ESTIMASI KEBUTUHAN DARI DINKES KAB/KOTA, DINKES PROVINSI DAN RS PEMERINTAH HARGA DALAM E-CATALOGUE ADALAH HARGA SATUAN TERKECIL SUDAH TERMASUK PAJAK DAN BIAYA DISTRIBUSI (RUMAH SAKIT, APOTEK, INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA ) FORUM KOMUNIKASI STAF AHLI MENTERI Tangerang, 28 – 30 April 2015 IMPLEMENTASI E-CATALOGUE OBAT Kewajiban Obat Tayang - Perpres No. 4/2015 WAJIB Perpres No. 70/2012 : - Komitmen 3 pihak (IF, PBF, Satker) tidak eksplisit - Kepastian hukum bagi penyediaan obat Berdasarkan - Perpanjangan kontrak payung s.d. 31 Desember 2015 Fornas - Percepatan proses penayangan obat di E-Catalogue - Belum tayang, gunakan metode pengadaan lain sesuai ketentuan - Perencanaan yg akurat RKO - Dukungan data RKO dari Satker dan Faskes - E-Monev Realisasi thd RKO Sistem E-Purchasing - Jangkauan internet - Kecepatan akses - Kepastian penyediaan bagi Industri Farmasi - Tidak terjadi over/under supply - Koordinasi dg Kemenkominfo - Server terpisah - Aplikasi baru 20 Hal Baru pada Kontrak Payung Kewajiban IF Penyedia: Menanggapi pesanan melalui e-purchasing paling lambat 7 hari kalender Penerapan Sanksi: Pengenaan denda 5 kali lipat (500%) dan disetor ke kas negara dalam hal IF Penyedia: Tidak menanggapi pesanan 3 kali berturut-turut Tidak melayani seluruh atau sebagian pesanan sesuai kapasitas yg didaftarkan Tidak mengirimkan seluruh atau sebagian pesanan sesuai transaksi 21 PERKIRAAN PASAR FARMASI INDONESIA 2010 - 2020 120.00 102.05 92.56 100.00 83.95 76.15 80.00 69.07 61.89 54.61 60.00 40.00 62.65 37.53 42.53 MARKET (Rp. Triliun) 48.19 20.00 0.00 2010 2011 2012f 2013f 2014f 2015f 2016f 2017f 2018f 2019f 2020f Source : business Monitor Q3 2011 Catatan : Pasar Obat Generik 8-10% Pasar Obat Bermerk Dagang 67% Pasar Obat Originator 23 – 25% DATA PRODUKSI, IMPOR, DAN EKSPOR PRODUK FARMASI Impor bahan baku obat mencapai lebih dari 96% Bahan baku tertentu, importasi = 100% dari bahan baku yang digunakan (impor bbrp bahan antibiotik misalnya, mencapai 88% dari total kebutuhan ) Ketergantungan BBO impor industri farmasi sangat rentan pada harga pasar internasional PENINGKATAN KEMAMPUAN INDUSTRI FARMASI Pengembangan Riset Peningkatan Kemampuan KEUNGGULAN KOMPETITIF YANG SUSTAINABLE Pengembangan Produk Pasar Farmasi Indonesia : 75% Domestik 25% Asing Top 20 ; 50% Top 60 ; 84% Top 140 ; 16% Skenario Road Map Planning TERIMA KASIH