“PASAR KONSUMEN DAN TINGKAH LAKU PEMBELI” 1. Pengertian Pasar Konsumen Pengertian pasar secara sempit adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi jual beli dan jasa. Sedangkan pengertian pasar secara luas adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang atau jasa dan pembeli yang mengeluarkan uang untuk membeli barang dengan harga tertentu. Pasar Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan menurut salah satu ahli pemasaran pasar konsumen adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli produk untuk digunakan atau disewakan. 2. Perilaku Pembeli/Konsumen Perilaku konsumen adalah suatu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Selain itu, ada beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli, antara lain : Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Manajemen Pemasaran 1 1 Ada dua wujud konsumen yaitu : Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut. Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : Faktor eksternal adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategi, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku Faktor internal adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu. a. Konsep Perilaku Konsumen Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. b. Model Perilaku Konsumen Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk. Manajemen Pemasaran 1 2 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. 1) 2) 3) 4) Faktor Budaya Faktor Sosial Faktor Pribadi Faktor Psikologis Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi: 1) Perhatian yang selektif 2) Gangguan yang selektif 3) Mengingat kembali yang selektif Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. d. Kepribadian Dan Perilaku Konsumen Kepribadian menurut psikologi modern yaitu: “Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menetukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik”. Jadi, kepribadian seorang dewasa umumnya sekarang dianggap terbuat dari faktor keturunan maupun lingkungan, yang diperlunak oleh faktor situasi. Keturunan. Lingkungan. Situasi. Dinamis, Organisasi sistem, Psikofisis, Unik, e. Karakteristik Pribadi Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Umur Pekerjaan Situasi Ekonomi Manajemen Pemasaran 1 3 Kepribadian f. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya. Para pelaku dan kekuatan yang terlibat dalam lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro suatu perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu: perusahaan, para pemasok bahan mentah, pasar perantara, para. pelanggan, pesaing, dan para anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatankekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: faktor kependudukan ekonomi, fisik, teknologi, politik, hukum dan kekuatan sosial/budaya. Mula-mula, kita akan membahas lingkungan mikro perusahaan dan kemudian lingkungan makronya. Pengertian pasar adalah keseluruhan permintaan dan penawaran akan sesuatu barang dan jasa. Pengertian ini dapat diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan pasar abstrak. Pasar konkrit adalah suatu tempat yang tertentu di mana penjual dan pembeli bertemu untuk saling menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan dimanapun baik langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan terjadinya harga. Mengingat luasnya ruang lingkup pasar, maka pembagian pasar didasarkan atas berbagai ukuran sebagai berikut: berdasarkan ukuran luas geografis (pasar lokal, pasar regional, pasar internasional); berdasarkan ukuran waktu (pasar harian, pasar jangka pendek, pasar jangka panjang); dan berdasarkan kegiatannya (pasar barang dan pasar tenaga). Peranan pasar adalah untuk menjaga keseimbangan permintaan dan penawaran agar terjadi harga. Untuk itu dalam upaya mendapatkan konsumen kegiatan pemasaran haruslah mengacu pada pasar. Tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembelian dan tingkat perbedaan diantara merek, yang terdiri dari: a) Perilaku pembelian kompleks, terjadi ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang signifikan mengenai perbedaan di antara merek. b) Perilaku pembelian pengurangan disonasi, terjadi ketika konsumen mempunyai keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak sering atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan antar merek. c) Perilaku pembelian kebiasaan, terjadi dalam kondisi di mana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar merek. d) Perilaku pembelian pencarian variasi, terjadi ketika konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang Manajemen Pemasaran 1 4 signifikan. Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja. Tabel Model Perilaku Pembeli Stimulus Pemasaran Stimulus lainnya Karakteristik Pembeli Produk Ekonomi Budaya Harga Teknologi Sosial Distribusi Politik Pribadi Promosi Budaya Psikologi Proses Keputusan Pembeli Pengenalan masalah Pencarian informasi Keputusan pembeli Perilaku pembeli Keputusan Pembeli Pilihan produk Pilihan merek Pilihan pemasok Penentuan saat pembelian Jumlah pembelian Manajemen Pemasaran 1 5 “PASAR ORGANISASI DAN TINGKAH LAKU PEMBELI ORGANISASI” 1. Pengetian Pasar Organisasi Pasar organisasi adalah pasar antar dunia usaha, di mana pembeli melakukan pembelian atas nama bisnis atau organisasi/perusahaan mereka. Mereka mungkin membeli berton-ton bahan kimia, sistem komputer baru, ataupun hanya sampul surat kantor. Pasar organisasi meliputi organisasi industri seperti pabrik mobil atau lembaga-lembaga seperti rumah sakit, pengepul (reseller) seperti pengepul besar atau toko pengecer, dan banyak instansi lainnya, seperti pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pasar-pasar tersebut berbeda dengan pasar konsumen dalam banyak hal. Pada umumnya, pembelinya lebih sedikit, tetapi mereka memesan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini dikarenakan permintaan industri seringkali berasal dari permintaan primer yang dihasilkan dalam pasar konsumen. 2. Tingkah laku pembeli organisasi Pembeli organisasi menjalin hubungan yang erat dan berkelanjutan dengan para pemasoknya melalui aliansi strategis, kemitraan dalam faktor produksi (partnership sourcing), dan penggabungan organisasi. Pada dasarnya, hal ini berarti bahwa pembeli dan pemasok berhubungan secara lebih erat. Pembeli organisasi mungkin terkonsentrasi secara geografis di kota industri, kota besar, dan wilayah perdagangan, sementara pemasok dapat tersebar secara internasional. Pemasok internasional bepergian secara terus-menerus untuk mencari pembeli baru. Banyak pembeli besar secara berkelanjutan mencari faktor-faktor produksinya secara global – yaitu mereka mencari pasokan faktor produksinya dari seluruh perekonomian dunia. Pembeli organisasi jauh lebih rasional daripada pembeli biasa (consumer buyers). Namun, tidak selalu demikian keadaannya. Hal tersebut tergantung pada tipe individu dan tipe organisasinya. Kemungkinan terdapat lebih dari satu orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian atau tidak. Apabila dibandingkan dengan konsumen biasa, pembeli organisasional cenderung paling tidak mempunyai satu anggota tambahan dalam unit pengambil keputusannya. Dan dia adalah penjaga pintu masuk (gate keeper). Orang tersebut terkadang adalah sekretaris atau bagian humas, yang pekerjaannya melindungi atasan dari interupsi yang tidak diinginkan oleh penjual yang tidak diundang. Banyak pasar organisasional mempunyai kebijakan hanya membeli dari “pemasok terpilih” atau “pemasok terdaftar” yang telah disetujui sebelumnya. Dalam kasus ini, prioritas pertama pemasar sederhana saja, yaitu menjadi terdaftar atau disetujui. Akhirnya, manajer pemasaran industri cenderung membelanjakan lebih besar porsi anggarannya untuk armada penjualan (sales force) daripada untuk iklan. Hal ini berbeda dengan pasar biasa yang cenderung ke arah sebaliknya. Kondisi ini, bagaimanapun sedang mengalami perubahan dimana banyak produk komersial sekarang yang muncul di televisi lokal. Sebagai contoh adalah mesin fotocopy. Manajemen Pemasaran 1 6 Pasar organisasi berbeda dengan pasar biasa. Pada umumnya, pasar organisasional melibatkan pembeli yang lebih besar, pilihan yang lebih rasional, unit pengambil keputusan atau kebijakan pembelian bahan baku yang formal, dan hubungan dengan pemasok yang lebih dekat, yang mungkin tersebar secara global. Meskipun berbeda, prinsip pasar organisasional dan pasar biasa adalah sama, yaitu dekat dengan pelanggan dan kebutuhannya. a. Peran pembelian organisasi Peran pembelian pasar organisasional pada umumnya hampir sama dengan perilaku pembeli konsumen. Perilaku pembelian pasar industrial dipengaruhi oleh peran dari pelakupelaku kegiatan pembeliannya. Salahsatu atau beberapa dari pelaku tersebut dapat memegang peran penting dalom proses pengambilan keputusan pembeliannya. Melalui pemahaman terhadap siapa pelaku yang paling dominan , merupakan usaha untuk mengendalikan kegiatan proses pembelian pasar industrial. Peran-peran pelaku dalam proses pembelian organisasi adalah: a) Pencetus (initiator) Mereka yang meminta sesuatu untuk dibeli. Mereka bisa saja pemakai atau pihak lain dalam organisasi. b) Pemakai (User) Mereka yang akan memakai barang atau jasa. c) Pemberi pengaruh (influencers) Orang-orang yang mempengaruhi keputusan pembelian. d) Pengambil keputusan (deciders) Orang yang memutuskan persyaratan produk dan/atau pemasok. e) Pemberi persetujuan (approvers) Orang yang mengotorisasi tindakan yang diusulkan oleh pengambil keputusan atau pembeli. f) Pembeli (buyers) Orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih pemasok dan menyusun syaratsyarat pembelian. Pembeli dapat membantu menyusun spesifikasi produk, namun peran utama mereka adalah memilih pemasok dan bernegosiasi. g) Penjaga gerbang (gatekeepers) Orang yang memiliki kekuasaan untuk menghalangi penjual dan informasi menjangkau dalam menjangkau anggota pusat pembeli. Contoh: operator telepon dapat mencegah pramuniaga berhubungan dengan pemakai atau pemberi keputusan. Manajemen Pemasaran 1 7 b. Proses Pembelian / Perolehan Pembeli bisnis tidak membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Mereka membeli barang dan jasa untuk menghasilkan uang, atau untuk mengurangi biaya operasi, atau untuk memenuhi kewajiban sosial atau hukum. Untuk membeli barang yang dibutuhkan, pembeli bisnis menempuh proses pembelian atau perolehan, Robinson dan kawan-kawan telah mengidentifikasi delapan tahap proses pembelian industri dan menamakannya fase pembelian. Delapan fase pembelian, yaitu: 1. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat seseorang dalam perusahaan menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan memperoleh suatu barang atau jasa. Pengenalan masalah dapat terjadi sebagai hasil dari rangsangan internal atau eksternal. Secara internal kejadian yang paling umum yang mengarah pada pengenalan masalah adalah yang berikut ini: perusahaan memutuskan untuk mengembangkan produk baru dan memerlukan peralatan dan bahan baku baru untuk menghasilkan produk bersangkutan. Sebuah mesin rusak dan membutuhkan penganti atau suku cadang baru. Bahan baku yang dibeli ternyata tidak memuaskan, dan perusahaan mencari pemasok lain. Menejer pembelian melihat peluang untuk mendapatkan harga yang lebih rendah atau kualitas yang lebih baik. Secara eksternal, pembeli dapat memperoleh gagasan baru pada pameran perdagangn, atau melihat iklan, atau menerima telepon dari pramuniaga yang menawarkan barang yang lebih baik atau harga yang lebih rendah. Pemasar bisnis dapat merangsang pengenalan masalah dengan membuat iklan, menelpon calon pelanggan, dan lain-lain. 2. Gambaran kebutuhan umum Setelah mengenali kebutuhan, pembeli mulai menetapkan persyaratan umum dan jumlah item yang dibutuhkan. Pemasar bisnis dapat membantu pembeli dalam tahap ini dengan menjelaskan bagaimana produknya cocok dengan kebutuhan umum organisasi. 3. Spesifikasi produk Setelah semua kebutuhan umum diidentifikasi, organisasi yang melakukan pembelian harus mengembangkan spesifikasi teknis dari produk yang bersangkutan. Analisis nilai produk adalah sebuah pendekatan untuk mengurangi biaya di mana komponen dipelajari dengan hati-hati untuk menentukan apakah mereka dapat dirancang ulang, distandarisasi, atau dibuat dengan metode produksi yang lebih murah. Manajemen Pemasaran 1 8 4. Mencari pemasok Setelah produk dispesifikasi, pembeli berusaha mengidentifikasi pemasok yang paling sesuai. 5. Permohonan proposal Pembeli sekarang akan mengundang pemasok yang memenuhi syarat untuk mengajukan proposal. Dimana proposal mereka harus merupakan dokumen sasaran, bukan hanya dokumen teknis. 6. Pemilihan pemasok Sebelum memilih pemasok, pusat pembelian akan menspesifikasi atribut pemasok yang diinginkan dan menetapkan tingkat kepentingan relatif mereka, ia kemudian menilai pemasok berdasarkan atribut-atribut ini dan mengidentifikasi pemasok yang paling menarik. Pusat pembelian juga harus memutuskan berapa banyak pemasok yang akan digunakan. 7. Spesifikasi pemesanan rutin Setelah pemasok ditetapkan, pembeli merundingkan pesanan akhir, merinci spesifikasi teknis, jumlah yang dibutuhkan, waktu pengiriman yang diharapkan, kebijakan pengembalian, jaminan dan lain-lain. 8. Penilaian kinerja Dalam tahap ini, pembeli menilai kinerja dari pemasok tertentu. Ada tiga metode yang digunakan: Pembeli dapat menghubungi pemakai akhir dan menanyakan evaluasi mereka. Pembeli dapat menilai pemasok berdasarkan beberapa kriteria dengan menggunakan metode penilaian tertimbang. pembeli dapat menjumlahkan biaya kinerja yang jelek untuk menghasilkan biaya pembelian yang disesuaikan, termasuk harga. Penilain kinerja dapat mengarahkan pembeli untuk terus menggunakan, memodifikasi, atau meninggalkan pemasok. c. Perilaku Pasar Pembeli Organisasi Pasar pembeli atau buyer market adalah para pedagang yang akan membeli barang dagangan untuk dijual kembali kepada konsumen. Mereka dapat sebagai pedagang besar ataupun pedagang pengecer. Dalam beberapa hal, perilaku pasar pembeli adalah sama dengan perilaku pasar industrial perbedaannya hanyalah terletak pada jenis produk yang dibeli, serta organisasi pembeliannya. Manajemen Pemasaran 1 9 Produk Yang Dibeli Produk yang dibeli adalah barang dagangan (merchandise) yang akan dijual kembali kepada konsumen. Oleh karena itu, pedagang sebenarnya hanya merupakan agen pembelian dari konsumen. Karena pilihan barang yang dibeli sebenarnya adalah pilihan konsumen bukan kehendak pedagang. Jenis produk yang dibeli dapat dibedakan dalam beberapa ragam pilihan: 1. Ragam lebar dan dalam, adalah keragaman barang dagangan yang mempunyai banyak kategori dan banyak pilihan pada masing-masing katogori. Tujuannya adalah menciptakan kondisi one-stop shopping bagi konsumen untuk memberikan kepuasan dan pilihan. Mampu menciptakan kesetiaan pelanggan tetapi biaya persediaan sangat tinggi. 2. Ragam lebar dan dangkal, adalah keragaman barang dagangan yang mempunyai banyak kategori tetapi hanya mempunyai pilihan terbatas pada masing-masing kategori. Yang diutamakan bukan pada banyaknya pilihan tapi jenis-jenis produk dan merk yang dibeli adalah lengkap. Tujuannya untuk memperluas pasar konsumen dan meningkatkan lalulintas toko dengan biaya yang lebih murah. Tetapi karena pilihannya terbatas, kemungkinan dapat memperlemah citra toko dan mengurangi kesetiaan pelanggan. 3. Ragam tipis dan dalam, adalah keragaman barang dagangan yang hanya mempunyai sedikit kategori tetapi menyediakan pilihan yang sangat lengkap . yang diutamakan bukan pada banyaknya jenis barang tetapi adalah banyaknya pilihan dari satu merk. Tujuannya untuk membina loyalitas konsumen dengan spesialisasi produk atau merk tertentu. 4. Ragam tipis dan dangkal, adalah keragaman barang dagangan yang mempunyai sedikit kategori maupun pilihannya. Yang diutamakan adalah pilihan kategori maupun pilihan produk yang mempunyai tingkat perputaran tinggi. Selain itu juga menghemat biaya agar mempermudah kosumen membeli. Organisasi Pembeli Pada perusahaan perorangan yang tidak begitu besar, peranan pemilik sangat dominan. Sehingga organisasi pembelian masih informal (informasi buying organization). Sedangkan pada pedagang-pedagang besar misalnya Department Store, peran organisasi pembelian yang lebih formal (formal buying organization) sangat berperan. Organisasi pedagang yang mempunyai banyak unit akan menciptakan pilihan dalam penentuan tingkat alokasi kewenangannya. Yaitu pilihan antara organisasi pembelian yang tersentralisir (centralized) maupun pilihan organisasi pembelian yang terdesentralisir (decentralized). Karakter organisasi pembelian yang tersentralisir Manajemen Pemasaran 1 10 adalah: terpadu, terkendali, konsisten, berpeluang untuk potongan harga, tetapi kurang fleksibel, lamban dan kaku. Karakter organisasi yang terdesentralisir adalah: adaptif, moral tinggi, kurang terkendali dan volume potongan harga rendah. Atas dasar fungsi yang dilakukan, organisasi pembelian (buying unit) dibedakan antara organisasi pembelian yang terpisah dengan bagian penjualan (selling unit) maupun pilihan organisasi penjualan yang terpadu dengan bagian pembelian (merchandising). Organisasi pembelian yang terpisah lebih terspesialisasi. Lebih dekat dengan konsumen tetapi berpeluang untuk konflik dengan bagian penjualan. Organisasi pembelian yang terpadu dengan unit penjualan lebih mampu memadukan antara kepentingan pembeli dan penjual. Berdasarkan sumber personelnya, organisasi pembelian dapat dibedakan antara: organisasi pembelian yang berpersonal dari luar perusahaan (external), bagian pembelian lokal (resident buying office) yang berpersonel dependen maupun independen, serta organisasi koperasi pembelian (cooperative buying) yang mempunyai personel sebagai anggota koperasi pembeli adalah para pembeli independen. Selesai Manajemen Pemasaran 1 11 Sumber bahan / materi pembuatan makalah : file:///E:/Mydocoment/Pemasaran%20101%20%20Pasar%20Organisasional%20vs%20Pas ar%20Konsumen.htm file:///E:/Pasar%20Organisasi%20_%20Suyanto%20_%20Karya%20Ilmiah%20Dosen.htm https://adzaniahdinda.wordpress.com/2013/06/05/pasar-konsumen/ file:///E:/Pemasaran%20101%20%20Pasar%20Organisasional%20vs%20Pasar%20Konsu men_files/postmessageRelay.htm Manajemen Pemasaran 1 12