Enterprise Management System - elista:.

advertisement
Web-Based Enterprise Management sebagai Solusi
e-Business
i8nd
Search
Latar Belakang
Dengan lingkungan sistem informasi yang semakin
terdistribusi dan heterogen akan sangat dibutuhkan pola
manajemen system yang secara konsisten dapat mengelola
komponen dan aplikasi tersebut. single konsep untuk
menajemen dan supervise level enterprise (Enterprise
Management System) sepertinya sederhana, namun ketika
perusahaan makin bertumbuh, dengan adanya cabang atau
anak perusahaan atau bahkan merger dan sebagainya, akan
sangat sulit untuk mengintegrasikan berbagai macam bagian
tersebut menjadi pendekatan yang konsisten untuk
manajemen sistem, aplikasi dan jaringan. Bermacam standar
protocol dipergunakan oleh beberapa manajemen subsistem,
yang terpisahkan apakah oleh domain, organisasi atau region,
Staf atau engineer harus dapat melakukan penyesuaian antara perangkat
yang ada pada lingkungan sistem informasi dengan protocol pada masingmasing subsistem, dimana beberapa diantaranya comply dengan standar
protocol yang sudah mapan seperti SNMP atau CORBA, namun ada juga yang
masih proprietary. Sehingga kesulitan terbesar pada sistem manajemen
adalah mengkomunikasikan messages ke/dari bermacam perangkat atau
aplikasi yang berasal dari vendor yang berbeda-beda.
Dalam konteks e-business, downtime systems dan aplikasi harus dapat
ditekan seminimal mungkin. Operasional semakin terkonsentrasi pada
pusat server berskala besar. Internal groups sekarang diorganisir dan
makin diposisikan sebagai service providers untuk menyediakan layanan
aplikasi dan proses; dengan demikian artinya sifatnya harus makin open
inter-enterprise (hubungan subsistem dan aplikasi harus terbuka antar
organisasi dalam perusahaan). Harapan dari End-user adalah adanya crossplatform friendliness untuk menjamin interoperability antar sistem dan
aplikasi yang heterogen
Berikut ini adalah tujuan untuk mengkaji bagaimana memperkenalkan
suatu sistem manajemen level enterprise yang dapat mencakup berbagai
domain aplikasi dan system menjadi objek homogen dan lebih sederhana.
Konsep ini sudah dipelopori oleh konsorsium internasional seperti DMTF
(Distributed Management Task Force) yang merancang spesifikasi dan
persyaratan untuk aplikasi sistem terdistribusi. Dalam tulisan ini pada
intinya adalah ide mengenai suatu sistem manajemen enterprise
berbasiskan Web yang lebih dikenal dengan istilah Web-Based Enterprise
Management (WBEM) System.
Teknologi Enterprise Management
Teknologi WBEM adalah salah satu solusi yang dikembangkan dalam
enterprise management. Berikut ini adalah beberapa teknologi kunci yang
menjadi komponen utama dalam mengimplementasikan enterprise
management berbasiskan web yaitu WBEM itu sendiri, XML dan CIM.
WBEM
WBEM (Web-Based Enterprise Management) merupakan inisiatif dari DMTF
mengenai seperangkat standar manajemen dan internet teknologi yang
dikembangkan untuk mempersatukan manajemen untuk lingkungan
komputasi level enterprise. WBEM menyediakan kemampuan bagi industri
untuk memberikan manajemen tool standard dan terintegrasi dengan
memanfaatkan teknologi yang sudah mulai matang seperti Common
Information Module (CIM) dan extended Markup Language (XML).
XML adalah sebuah metalanguage yang pada awalnya hanya digunakan
untuk strukturisasi dokumen, dan sekarang sudah menjadi standar
komunikasi antar aplikasi. WBEM memilih menggunakan XML sebagai
bahasa pertukaran informasi; dimana transportnya mengandalkan standar
internet. Fungsi utama dari XML adalah membungkus/enkapsulasi
informasi CIM, yang disalurkan melalui HTTP. Karena WBEM berbasiskan
web maka management console nya sendiri berada di Web. Sehingga
selain operasi administrasi menjadi lebih mudah, deskripsi objek yang
diperlihatkan sebagai pertukaran alert messages juga tidak begitu
kompleks.
WBEM standard compliance mulai dipersyaratkan untuk aplikasi
Management editors, yang memungkinkan untuk akses lebih baik pada data
administrasi, dialog lebih baik dengan device komponen administrasi yang
sudah ada, dan untuk kapabilitas instrumentasi yang lebih baik.
Gambar 1. Arsitektur WBEM
Pada gambar 1 diatas memperlihatkan secara lebih detail bagaimana objek
yang beragam (ditangani oleh agen spesifik atau device drivers), dengan
berbagai macam protocol, dapat dikelola dalam satu keseragaman metode
apakah oleh aplikasi WBEM client, atau aplikasi tipikal lain contohnya
aplikasi Windows Management.
CIM
CIM (Common Information Model) adalah sebuah common data model dari
skema netral implementasi untuk mendeskripsikan keseluruhan informasi
manajemen dalam sebuah lingkungan jaringan/enterprise. Model informasi
pada CIM secara sederhana dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Model Informasi CIM
CIM adalah model informasi yang berorientasi objek (object-oriented model)
dan deskripsi objek formal nya sendiri sangat dekat dengan UML (Unified
Modeling Language). Setiap managed object dijelaskan dalam MOF (Managed
Object Format). Model ini sangat dinamis dan dapat diperkaya secara
kontinyu sesuai persyaratan implementasinya. Pada gambar 2 diatas terlihat
CIM dipakai sebagai basis model informasi untuk banyak domain yang saling
berkomunikasi: core scheme dan banyak extensions scheme yang mengacu
pada area spesifik aplikasi.
Karakteristik dan Manfaat WBEM dan CIM
1. Provider dan Consumer
Dengan arsitektur WBEM maka terdapat kemampuan untuk
mempergunakan agent yang paling sesuai untuk supervisi managed
object apapun protocol yang didukung oleh agent/driver tersebut yang
kemudian akan berperan sebagai Provider. Dengan demikian berbagai
aplikasi manajemen dapat menggunakan existing providers
(agent/drivers) yang ada untuk mendapatkan dan modifikasi data
manajemen dan event yang paling akurat. Hal ini memungkinkan
adaptasi aplikasi manajemen menjadi lebih cepat untuk menangani
device atau komponen baru. Dari sudut pandang pelanggan, kemampuan
ini juga memberikan opsi yang lebih luas untuk memilih aplikasi
manajemen yang paling sesuai.
Consumer adalah generic term untuk merepresentasikan aplikasi manajemen,
yang berbagi penggunaan (sharing) data manajemen dengan aplikasi
manajemen yang comply dengan CIM/WBEM untuk pemanfaatan fungsi
advanced seperti diagnosis, proactive management, correlation dll. Pelaku
industri dan bisnis IT dapat mengambil posisi sebagai providers (mialnya
hardware dan software providers) atau consumer WBEM data (misalnya
system management vendors) atau bahkan keduanya (seperti Microsoft).
Skema arsitektur implementasi WBEM/CIM dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 3. Providers and Consumers
2. WBEM vs SNMP
SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah salah satu pendekatan
standard dari IETF (Internet Engineering Task Force) kepada informasi
manajemen. Skema asosisasi yang menggambarkan mdoel informasi dikenal
dengan nama MIB (Management Information Base). SNMP lebih didesain
untuk network management dan tidak begitu extensible, karena itu tidak
sesuai untuk manajemen sistem dan aplikasi. SNMP juga karena
keterbatasan extensions cenderung tidak object-oriented dan tidak mampu
untuk self-describing. Namun bagaimanapun protocol ini masih banyak
digunakan dan masih akan terus berevolusi untuk penyempurnaan
(SNMP V3).
WBEM/CIM, semua objek dideskripsikan secara unik dan tergabung didalam
sebuah CIM respository, dan ini memungkinkan untuk menyederhanakan
deskripsi konfigurasi yang lebih sederhana, bahkan bila lebih dari satu
aplikasi manajemen yang terlibat. WBEM/CIM bersifat self-describing dan
extensible. Namun sementara ini secara realistis untuk beberapa solusi juga
masih menggunakan SNMP, sehingga WBEM/CIM masih akan co-exist
dalam beberapa tahun ke depan.
3. WebTop management console
WebTop management console merupakan salah satu komponen utama
dalam WBEM; bekerja pada Web servers yang ada dan membuat informasi
administrasi tersedia dimana saja, sesuai dengan user access rights.
Kompatibel dengan programming existing, seperti Java / HTTP
programming. XML akan mengenkapsulasi dialog dengan CIM Object
Manager: Data, Meta data, Queries dan Methods, serta dengan Management
Console (Messages). Dengan demikian WebTop menjadi sederhana dan
mudah digunakan pada internet.
4. CIM/WBEM dan Aktor e-business
Saat ini WBEM/CIM sudah makin luas diadopsi oleh e-infrastructure vendors.
Early adopters sudah jelas Microsoft dan SUN yang menyediakan CIMOMs
(CIM object managers) dan object providers. Microsoft lebih aktif dalam area
e-business ini, dengan inisiatif .NET nya. Intel dan Compaq juga turut aktif.
Kebanyakan perusahaan ini tidak lama lagi menghasilkan dan menjual
software dan devices dengan dilengkapi built-in CIM provider. Aplikasi
manajemen terkemuka seperti HP, IBM Tivoli, BMC, dan Evidian mulai
mengikuti untuk menyediakan arsitektur WBEM/CIM dalam lingkungannya
produknya.
Penutup
Sebagai suatu aplikasi WBEM bukan lah sesuatu yang baru sama sekali.
Aplikasi ini merupakan evolusi dari kebutuhan perusahaan nya dalam rangka
transformasi menuju suatu pola manajemen yang lebih modern, terstruktur
dan otomatis. Melihat dari fungsinya posisi WBEM/CIM akan sangat strategis
dalam mendukung open arsitektur yang saat ini mulai banyak menjadi isu di
lingkungan perusahaan, contohnya operator telekomunikasi seperti TELKOM,
karena akan mempermudah dalam mengkomunikasikan proses bisnis yang
ada dalam perusahaan secara enterprise end-to-end. Solusi implementasi
WBEM/CIM bisa mengadopsi beberapa produk jadi yang sudan well-proven,
atau bisa juga mengembangkan dari awal sesuai pertimbangan waktu, effort,
jaminan kualitas, biaya investasi dan pemeliharaan aplikasi.
Referensi
1. Distributed Management Task Force: www.dmtf.org
2. TeleManagement Forum: www.tmforum.com
Terima Kasih
• Kelompok 2
• INDAH PRITIKASAYU (05.05.2631)
• TOMI MALA
(05.05.2675)
• ANTONIUS Y. S. KADU (05.05.2655)
Download