6 BAB 2 VALUE PROPOSITION 2.1 Diet Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009, yang dikeluarkan oleh Persatuaan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperoleh dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan atau penurunan berat badan. Oleh karena itu diet dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Macam-macam diet menurut definisinya dibagi menjadi : 1. Diet berdasarkan asupan makanan atau gizi. Diet berdasarkan asupan makanan dan gizi berikut meliputi asupan makanan atau gizi yang akan dikonsumsi dan dibagi menjadi beberapa jenis seperti: Diet rendah kalori rendah karbohidrat. 6 7 Diet rendah kalori tinggi protein. Diet rendah kalori rendah lemak. Diet rendah kalori tinggi lemak dan protein. Food Combining. 2. Diet berdasarkan golongan darah: Diet golongan darah ditemukan oleh Dr. Peter D’Adamo penulis “Eat Right for Your Type”. Menurut pendapatnya,suatu reaksi kimia terjadi antara darah dengan makanan yang dimakan. Reaksi ini merupakan bagian dari warisan genetik, Reaksi ini disebabkan oleh faktor yang disebut lektin. Lektin dan beragam protein yang ditemukan dalam makanan memiliki sifat aglutinasi yang dapat mempengaruhi darah. Ketika makanan yang mengandung protin lektin yang tidak cocok dengan tipe antigen darah, maka lektin mulai mengaglutinasi sel-sel darah dan ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dari sini konsep diet golongan darah bermula. Bila dilihat dari sisi manfaatnya, diet memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut: a. Diet dapat menurunkan dan menaikan berat badan. b. Diet dapat meningkatkan metabolisme tubuh. c. Diet dapat menguatkan tulang. 8 d. Diet dapat memperlancar pencernaan. e. Diet dapat menyehatkan kulit. f. Diet dapat melindungi gigi. g. Diet dapat mencegah berbagai penyakit. 2.2 Pengaruh Konsumsi protein dan manfaatnya terhadap tubuh Protein adalah zat nutrisi yang penting bagi tubuh. Seluruh sel dalam tubuh mengandung protein dengan fungsi yang bermacam-macam. Protein terdapat pada otot, organ tubuh, kelenjar, dan kulit. Protein dibutuhkan tubuh untuk meregenerasi sel-sel yang rusak sehingga fungsi tubuh tersebut dapat bekerja dengan normal. Dalam masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan asupan protein yang cukup agar dapat tumbuh berkembang, begitu juga pada ibu di masa hamil agar janinnya dapat berkembang dengan baik (The New York Times, 2013). Konsumsi makanan tinggi protein yang dibarengi dengan aktivitas fisik yang rutin terbukti dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh seperti lemak di perut dan di organ-organ tubuh. Protein dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran kalori menjadi lebih efisien. Penurunan massa lemak bahkan lebih cepat dan mencegah otot yang hilang jika jumlah konsumsi protein ditingkatkan sebanyak 2 kali dari jumlah normal (Sciencedaily.com, 2013). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), badan pencegahan dan penanggulangan penyakit di 9 Amerika Serikat, jumlah protein harian seorang pria dewasa adalah 56 gram per hari (CDC.gov, 2013). Mengurangi kadar lemak pada tubuh sangat penting untuk menjaga komposisi tubuh yang optimal. Penumpukan lemak, khususnya pada daerah perut dan organorgan tubuh seperti hati, ginjal , dan jantung, dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker. Penyakit-penyakit tersebut menjadi penyebab utama kematian manusia pada jaman sekarang (Totalhealthmagazine.com, 2013). Menurut data WHO, pada tahun 2008, kematian akibat penyakit degeneratif atau yang disebut juga non-communicable disease yang terkait gaya hidup yang buruk sebanyak 36 juta dari total kematian 57 orang di seluruh dunia (WHO 2013). Konsumsi protein juga bermanfaat bagi wanita di masa postmenopause yang ingin menurunkan massa lemak di dalam tubuhnya. Penurunan massa lemak sangat membantu mereka dalam beraktivitas sehari-hari. Dengan komposisi tubuh yang seimbang, kekuatan dan keseimbangan tubuhnya tetap terjaga (Sciencedaily.com, 2013). Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi protein dalam jumlah yang cukup bahkan 2 kali dari jumlah normal harian dapat memberikan efek yang positif bagi tubuh khususnya penurunan kadar lemak dalam tubuh yang dapat menekan resiko terkena penyakit degeneratif/non-communicable disease. 10 2.3 Financial analysis Financial analysis menurut Mayer dalam bukunya “Financial Satament Analysis” adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba. Sedangkan menurut umum, pengertian dari financial analysis adalah proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Proses akuntansi menurut Noel Chabannel Tohir dalam bukunya “Panduan Lengkap Menjadi Account Officer” adalah sebagai berikut: Fase pencatatan : 1. Dokumentasi ini merupakan dasar pembuatan catatan asli dari setiap transaksi. 2. Berdasarkan dokumen-dokumen pendukung dari langkah 1, maka masingmasing transaksi dicatat secara kronologis dalam buku-buku pencatatan asli. 3. Masing-masing transaksi seperti yang telah diklasifikasikan dan dicatat pada buku harian, dimasukan kedalam perkiraan-perkiraan yang sesuai pada buku besar dan buku tambahan. 11 Fase Pengiktisaran : 1. Neraca saldo menyajikan suatu ikhtiar informasi yang diklasifikasi dibuku besar. 2. Sebelum laporan keuangan dapat disusun, semua informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan belum tercatat mesti ditetapkan, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian terlebih dahulu terhadap keadaan sesungguhnya pada saat pencatatan. 3. Laporan yang mengiktisarkan kegiatan-kegiatan dan menunjukan posisi keuangan dan perubahan-perubahan dalam posisi keuangan disusun dari informasi yang terdapat dalam neraca lajur atau secara langsung dari perkiraan-perkiraan yang telah disesuaikan. 4. Saldo-saldo perkiraan sementara dan saldo perkiraan persediaan, ditutup kedalam perkiraan-perkiraan ikhtisar yang bersangkutan. Hasil kegiatan yang ditetapkan dalam perkiraan-perkiraan ikhtisar tadi kemudian dipindahkan ke perkiraan-perkiraan kekayaan pemiliki. 5. Neraca saldo dibuat untuk menetapkan kesamaan antara debet dan kredit setelah pembukuan ayat-ayat penyesuaian dan penutupan. 6. Saldo-saldo yang masih harus diselesaikan dan yang dibayar dimuka dikembalikan keperkiraan-perkiraan nominal untuk dipergunakan dalam 12 pencatatan dan pengikhtisiaran kegiatan-kegiatan yang melibatkan saldo-saldo tersebut pada periode berikutnya. Dalam Statement of financial accounting concepts, telah menetapkan 10 unsur dalam laporan. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan antara satu sama lain dan secara kolektif akan dapat melaporkan prestasi dan status perusahaan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut : 1. Harta (Assets) Harta (Assets) adalah manfaat-manfaat ekonomis yang mungkin terjadi dimasa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu badan usaha terntentu sebagai hasil transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian dimasa lalu. 2. Utang (Liabilities) Utang (Liabilities) adalah pengorbanan-pengorbanan manfaat ekonomis yang mungkin terjadi dimasa datang yang timbul dari kewajiban-kewajiban yang ada sekarang dari suatu badan usaha tertentu untuk menyerahkan harta atau menyediakan jasa-jasa kepada suatu badan usaha lainya di masa depan sebagai akibat dari transaksitransaksi dimasa lalu. 13 3. Kekayaan (Equity) Kekayaan (Equity) adalah kepentingan milik yang tersisa dalam harta suatu badan usaha setelah dikurangi dengan utang-utang nya. Dalam suatu perusahaan, kekayaan merupakan kepentingan atau hak dari pemilik. 4. Investasi Pemilik Investasi Pemilik merupakan kenaikan-kenaikan dalam harta bersih suatu badan usaha terntentu akibat dari pemindahanpemindahan sesuatu nilai dari satuan-satuan usaha lainya untuk mendapatkan atau meningkatkan Equity di dalamnya. 5. Distribusi kepada pemilik (Dividen) Distribusi kepada pemilik (Dividen) merupakan penurunanpenurunan dalam harta bersih akibat dari pemindahan harta, penyerahan jasa-jasa, atau pembuatan utang-utang oleh suatu badan usaha kepada pemiliknya. 6. Laba ditahan (R/E) Laba ditahan (R/E) merupakan akumulasi laba-laba bersih dari tahun-tahun lalu selama perusahaan berdiri dikurangi dividen. 14 7. Pendapatan (Income) Pendapatan (Income) adalah arus masuk atau kenaikankenaikan lainya dari nilai asset suatu badan usaha atau penghentian utang-utangnya (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode sebagai akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa atau aktifitas-aktifitas lainya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus-menerus selama 1 tahun pelaporan. 8. Biaya-biaya (Expense) Biaya-biaya (Expense) adalah arus keluar atau penggunaan harta lainya atau terjadi utang (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terusmenerus (akumulatif) selama 1 tahun pelaporan. 9. Keuntungan (Gain) Keuntungan (Gain) adalah kenaikan dalam kekayaan (harta bersih) dari transaksi-transaksi non pokok atau insidential dari suatu satuan usaha. 15 10. Kerugian (Loss) Kerugian (Loss) adalah penurunan-penurunan dalam kekayaan (harta bersih) dari transaksi-transaksi bukan pokok atau incidental dari suatu badan usaha. 2.3.1 Income Statement (Perhitungan Rugi Laba) Perhitungan rugi laba menyajikan hasil-hasil operasi dari suatu badan usaha dalam suatu periode pelaporan tertentu. Pengukuran dan pelaporan laba perusahaan serta komponen-komponenya pada umumnya dianggap sebagai salah satu tanggung jawab yang paling penting bagi para akuntan. Dua pendekatan utama dalam pengukuran laba adalah: 1. Pendekatan Ekonomis (Economic Approach), penetapan laba adalah nilai harta bersih dari suatu satuan usaha dalam dua periode yang berbeda dan memperhitungkan perubahan yang terjadi. Jika perubahan positif, setelah disesuaikan dengan investasi atau penarikan harta oleh pemilik, akan diperoleh laba. Jika perubahan 15okum15ve, maka akan diperoleh rugi. Karena laba yang ditetapkan dengan membandingkan nilai harta bersih pada dua periode yang berbeda. 2. Pendekatan Transaksi (Transaction Approach), metode penetapan laba yang terbukti paling banyak diterima oleh akuntan. Metode ini 16 kadang-kadang disebut dengan metode penandingan. Pendekatan ini mengukur hasil-hasil transaksi perusahaan dan melibatkan penetapan jumlah pendapatan yang diperoleh suatu satuan usaha dalam periode tertentu dan jumlah biaya yang dibebankan pada pendapatan tersebut dalam periode yang sama. Pendapatan / penjualan (Sales) Pendapatan atau penjualan didefinisikan sebagai suatu arus masuk atau kenaikan-kenaikan lainya dari nilai suatu satuan usaha atau penghentian utang-utangya (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode sebagai akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa atau pelaksanaan aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha dalam satu periode pelaporan tertentu. Harga pokok penjualan ( Cost Of Goods Sold) Cost of good sold adalah sagala biaya yang muncul dalam memproduksi suatu produk, mulai dari bahan mentah hingga barang jadi dan juga semua biaya yang mendukung proses produksi. Biaya Operasi (Operating Expenses) Biaya Operasi pada umumnya dilaporkan dalam 2 kategori yaitu: 17 1. Selling Expenses ( biaya penjualan), meliputi semua biaya operasi yang berhubungan dengan proses penjualan, seperti jumlah gaji dan komisi karyawan penjualan, biayan promosi, penyusutan 17oku, penyusutan peralatan 17oku serta biaya lainya yang berhubungan dengan penjualan lainya. 2. General and Adminitrasi Expenses (biaya administrasi dan umum), meliputi biaya operasi perusahaan diluar biaya operasi yang harus kita bayarkan sehubungan dengan adanya aktivitas penjualan dalam suatu perusahaan, misalnya gaji karyawan administrasi, penyusutan perlatan dan gedung nonpenjualan, telepon, listrik, perangko, izin-izin, jasa 17okum dan akuntansi. Pendapatan dan biaya lainnya (Other Income and Expenses) Pendapatan lain-lainya ini meliputi pendapatan yang bukan berasal dari operasi normal perusahaan, seperti pendapatan bunga, laba atas penjualan aktiva tetap, penggantian asuransi dan lain-lain. Sedangkan untuk biaya lainlain meliputi biaya yang timbul sebagai akibat adanya perolehan pendapatan lain-lain dan biaya lainya tidak berhubungan dengan usaha normal perusahaan. Laba Bersih (Net Income) Merupakan jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan selama satu periode akuntansi. 18 2.3.2 Balance Sheet (Neraca) Neraca juga disebut sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan posisi asset, kewajiban dan ekuitas suatu badan usaha pada suatu tanggal tertentu. Dengan menganalisis pos-pos yang terdapat dalam neraca, maka investor, kreditur dan pihak-pihak yang berkepentingan lainya dapat membandingkan neraca antara periode yang satu dengan periode sebelumnya akan menghasilkan data informasi mengenai performance perusahaan. Neraca meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Harta Lancar (Current Assets), meliputi kas dan asset lancar lainya yang diharapkan dapat berubah menjadi kas dalam satu siklus operasi normal perusahaan. Siklus normal perusahaan adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah kas menjadi persediaan, persediaan menjadi piutang, dan akhirnya piutang menjadi kas kembali. Apabila siklus normal perusahaan melebihi satu tahun maka inventory tersebut harus diklasifikasikan sebagai Long Term Assets 2. Harta tak Lancar (Long Term Assets), investasi yang dilakukan untuk tujuan jangka panjang seperti untuk memperoleh pendapatan secara teratur selama lebih dari 1 tahun pelaporan. Long term assets meliputi kepemilikan saham diperusahaan afiliansi, perusahaan lain, obligasi, dana-dana pelunasan, tanah, 19 bangunan pabrik, dan kantor, mesin-mesin produksi, perlatan produksi, kendaraa-kendaraan . 3. Utang lancar (Current Liabilities) merupakan kewajiban-kewajiban yang diharapkan dapat dibayar dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun pelaporan keuangan. Misalnya biaya-biaya yang masih harus dibayar, biaya pajak, jumlah utang bank yang jatuh tempo selama tahun pelaporan. 4. Utang jangka panjang (Long term liabilities) merupakan kewajiban-kewajiban yang diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih dari 1 tahun pelaporan keuangan. 5. Modal yang disetor (Paid in Capital) adalah sejumlah uang yang disetorkan kedalam perusahaan sebagai modal yang dikonversikan menjadi saham dengan nilai nominal tertentu. 6. Laba yang ditahan (Retained Earning) jumlah laba yang tidak dibagikan dalam bentuk dividen, tetapi mungkin telah diinvestasikan kembali dalam bentuk Fixed Assets, persediaan atau deposito. Assets = Liabilities + Equity Equity = Paid in capital + Treasury stock + Agio/Disagio + Retained earning 20 2.3.3 Cash Flows Cash Flow merupakan suatu laporan yang menggambarkan bagaimana suatu perusahaan memperoleh kas dan bagaimana perusahaan tersebut menggunakan kasnya. Laporan arus kas atau Cash Flow ini baru diberlakukan pada tahun 1987 dalam Financial Accounting Standarts No.95 di Amerika Serikat, sejak saat itu Financial Accounting Standart Boards (FASB) mewajibkan setiap perusahaan untuk menyertakan laporan Cash Flow sebagai bagian dari suatu laporan keuangan lengkap, karena laporan tersebut dinilai sangat membantu management perusahaan dalam mengevaluasi kegiatan investasi dan pendanaan yang telah dijalankan selama satu tahun pelaporan, serta mempermudah perusahaan untuk melakukan perencanaan kegiatan-kegiatan tersebut di masa mendatang. Di samping itu membantu para kreditur, investor atau pihak lain yang berkepentingan untuk melakukan analisis kondisi keuangan dan profitabilitas perusahaan yang bersangkutan. 2.3.4 Rasio Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan Perusahaan merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan berbagai pos dalam laporan keuangan untuk dapat mengintepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi usaha perusahaan. Kondisi rasio perusahaan dapat dilihat dari 4 bagian yang terdiri dari: 21 1. Profitabilitas rasio, sumber pengembalian kredit adalah berasal dari usaha perusahaan yang tergambar dalam laba bersih operasi,alokasi biaya penyusutan, perhitungan kebutuhan dana operasi dan sumber dana operasi, sehingga menghasilkan arus kas bersih operasi atau Net Operating Cash Generation (NOCG).Semakin tinggi Profitability perusahaan, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan fasilitas kredit yang diterima. Indikator rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba adalah sebagai berikut: Tabel 2. 1 Profitabilitas Rasio Rasio Formula Keterangan Mengukur besar keuntungan kotor yang diperoleh oleh perusahaan Gross Profit setelah dikurangi harga pokok Gross Profit/ Sales Margin penjualan, sehingga diperoleh sisa presentase untuk menutup biaya operasi dan laba bersih. Mengukur tingakat efisiensi perusahaan, semakin tinggi semakin kurang baik, karena Operating Ratio COGS+Opt Exp/Sales setiap rupiah penjualan yang dihasilkan terserap dalam biaya produksi dan operasi yang besar. 22 Mengukur besar persentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dari setiap rupiah hasil penjualan. Semakin besar Net Profit Margin Net Income/Sales persentase profit margin menunjukan semakin efisien dan menguntungkan kegiatan usaha suatu perusahaan. Mengukur efisiensi pengelolaan Return On Equity Net Income/Equity modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih suatu perusahaan. Sering disebut juga dengan earning power of total investment, Rate of Return on mengukur kemampuan total EBIT/Total Aset Aset aktiva yangdihasilkan laba sebelumnya dipotong bunga dan pajak (EBIT) Mengukur efisiensi pengelolaan Return on dana perusahaan secara Net Income/ Total asset Investment/Asset keseluruhan untuk menghasilkan laba bersih suatu perusahaan. 23 2. Laverage Ratio (Financial Laverage), rasio struktur pendanaan perusahaan yang menggambarkan perbandingan antara jumlah kewajiban dan modal sendiri yang tersedia untuk mendanai kegiatan investasi dan operasi suatu perusahaan. Alat untuk mengukur Financial Laverage adalah sebagai berikut: Tabel 2. 2 Laverage Ratio Rasio Formula Keterangan Membandingkan seluruh kewajiban Debt to Equity Debt/Equity yang diterima perusahaan dengan saldo modal sendiri. Menbandingkan seluruh kewajiban Debt to Asset Debt/Asset yang diterima perusahaan dengan asset perusahaan. Membandingkan kemampuan Capital Structure Long Term Loan/Equity modal sendiri untuk menjamin utang jangka panjang. Membandingkan kemampuan EBIT untuk bisa meng-cover seluruh TIER EBIT/Interest Expense beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan selama periode berjalan. 24 3. Liquidity Ratio, Rasio Likuiditas keuangan adalah rasio yang menggambarkan tingkat likuiditas suatu perusahaan, termasuk menilai kemampuan debitur membayar utang jangka pendek dengan harta lancar yang dimilikinya, tanpa memengaruhi jalannya operasi usaha perusahaan. Likuiditas keuangan dapat diukur dengan memperhitungkan rasio-rasio sebagai berikut: Tabel 2. 3 Liquidity Ratio Rasio Formula Keterangan Membandingkan saldo harta lancar suatu perusahaan per tanggal tertentu dengan saldo utang lancar. Semakin Current Ratio Current tinggi nilai Current Ratio, semakin Asset/Current likuid kondisi keuangan debitur atau Liabilities kemampuan perusahaan memenuhi seluruh kewajiban keuangan lancarnya dengan menggunakan harta lancar. Menbandingkan jumlah harta lancar dikurangi dengan persediaan dengan (CA-Inv) Current jumlah utang lancarnya, karena Liabilities persediaan dianggap sebagai aktiva Acid Test/Quick Ratio lancar yang paling sulit untuk dijadikan kas. 25 Merupakan rasio yang paling Cash + menjamin terpenuhi seluruh Marketable Cash Ratio kewajiban lancar suatu perusahaan, Securities/Current karena dijamin dengan kas dan surat Liabilities berharga pasar uang. 4. Activity Ratio, Rasio Aktivitas atau Efisiensi pengelolaan harta menggambarkan tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola harta. Aktivitas pengelolaan harta dapat dilihat dengan memperhitungkan rasio-rasio sebagai berikut: Tabel 2. 4 Activity Ratio Rasio ini mengukur berapa lama ratarata penjualan suatu perusahaan Average Collection Period Accounts Kepada pelanggan. Sebuah periode receivable / penagihan lebih panjang secara Average daily otomatis membuat investasi yang sales lebih besar dalam aset. Rasio ini mengukur berapa kali Cost of goods investasi perusahaan dalam persediaan Inventory Turnover sold / Inventory didapat selama tahun tertentu. Semakin tinggi rasio turnover, 26 semakin baik, karena sebuah perusahaan dengan omset tinggi memerlukan investasi yang lebih kecil dalam persediaan. Rasio ini mengukur seberapa intensif aktiva tetap suatu perusahaan seperti tanah, bangunan, dan peralatan yang Sales / Fixed digunakan untuk menghasilkan Fixed Assets Turnover assets penjualan. Sebuah perputaran aktiva tetap rendah menyiratkan bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak investasi dalam aktiva tetap relatif. 2.4 Analisa Pasar 2.4.1 Industri Makro Healthy bar termasuk dalam kategori snack sehat, dan snack memiliki beberapa definisi yaitu, cemilan, makanan ringan, kudapan, dan juga makanan selingan. Di Indonesia sendiri snack memiliki banyak aneka ragam cita rasa yang bervariasi mulai dari asin, gurih, manis, dan pedas. Snack di Indonesia khususnya snack dalam kemasan sangat digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Kebutuhan akan snack itu sendiri pun 27 beranekaragam, ada sebagai selingan makan, cemilan disaat bekerja dan ada pula sebagai pengganti makanan jika mereka memilih snack yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Penjualan snack dalam kemasan di Indonesia sangat tinggi dikarenakan kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi snack dimanapun dan kapanpun. Hal ini menjadi peluang bagi produsen maupun distributor snack, dimana permintaan snack terus meningkat. Menurut Market Indicator Report Tahun 2010, Agriculture and Agri-Food Canada, Industri snack dalam kemasan di Indonesia meningkat sebesar 25,7 % dari tahun 2009 hingga 2013. Kenaikan tersebut mencakup segment industri susu, makanan kering, roti dan kue serta snack sehat. Walaupun demikian, menurut SFA (Snack Food Assosiation), jumlah porsi yang ada pada snack di Indonesia masih sangatlah kecil yaitu < 300 Kkal/Porsi. Dengan komposisi umum pada snack tersebut adalah kaya lemak, kaya gula dengan kadar air rendah dan sedang, dengan waktu pengkonsumsiannya diantara makanan berat, dimana biasanya di konsumsi antara makan pagi, siang dan makan malam. Khususnya pada makanan sehat dalam kemasan untuk tahun 2009 sampai 2013 mengalami peningkatan dalam penjualan sebesar 65,2% untuk produk yogurt dan 49,6% untuk produk cereal atau snack sehat. Kenaikan tersebut dikarenakan tren konsumer yang sudah berubah. Hingga saat ini 28 konsumer lebih banyak melihat secara fungsional terhadap makanan yang mereka pilih. Konsumer lebih banyak memilih makanan yang baik untuk kesehatan atau makanan yang memilki kandungan gizi yang tinggi. Dari segi segmen konsumer makanan sehat ini yaitu mereka yang berpenghasilan menengah hingga berpenghasilan tinggi. Secara gender, segmen pada wanita mendominasi dalam konsumsi makanan sehat. Hal tersebut dikarenakan wanita lebih peduli terhadap penampilan mereka, penampilan mereka perlu dijaga dengan makanan sehat dan gizi yang tinggi. Di Indonesia sendiri banyak pemain besar dalam industri makanan ringan diantaranya Indofood, Mayora, Nestle, Unilever, Garudafood, dan Dua Kelinci. Perusahaan penghasil makanan ringan tersebut hanya memproduksi makanan dalam segmen makanan kering, roti, susu, kembang gula, kacangkacangan. Akan tetapi untuk makanan yang memilki gizi tinggi dan mengandung manfaat yang lebih spesifik tidak ada. Berikut Company Share beberapa perusahaan penghasil makanan dalam kemasan di Indonesia. 29 Gambar 2. 1 Company Shares (Global Brand Owner) Menurut Euromonitor, Packaged Food 2010, Di Indonesia pada tahun 2009, market size makanan kemasan mencapai 15,4 trilliun rupiah dan diperkirakan akan meningkat sebesar 22,4 trilliun rupiah pada tahun 2013. Gambar 2. 2 Packaged Food in Indonesia, Euromonitor 2010 30 Di Indonesia pendapatan yang berasal dari makanan kemasan diperkirakan akan terus meningkat seiring meningkatnya pendapatan penduduk terutama yang tinggal diperkotaan serta kesadaran konsumer akan konsumsi makanan sehat. 2.4.2 Kompetitor di dalam Pasar Dalam industri makanan kemasan, khususnya makanan sehat yang mengandung gizi tinggi tidak terlalu banyak di Indonesia. Seiring perkembangan pemikiran konsumer Indonesia dan tingkat kebutuhan akan makanan sehat yang tinggi, konsumer semakin peduli untuk mengkonsumsi makanan ringan yang sehat. Mereka akan melihat makanan tersebut berdasarkan kandungannya dan fungsi dari makanan sehat itu sendiri. Makanan sehat yang memiliki kandungan gizi tinggi yang beredar saat ini yaitu dalam bentuk snack bar, sereal dan susu. Ada beberapa merek makanan sehat yang dijual di Indonesia seperti Soyjoy, Fitbar, L-Men Hi-Protein Bar , Go Natural, dan produk-produk impor lainya. Dalam industri makanan kemasan kesehatan tersebut di Indonesia menempati posisi yang tidak kalah bagus dibandingkan segment makanan kemasan lainnya, dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Berikut data penjualan makanan kemasan di Indonesia dari tahun 2007 hingga 2013. 31 Gambar 2. 3 Perkiraan penjualan ritel berdasarkan historis pangsa pasar Jika dilihat pada tabel diatas, snack bars dan meal replacement product mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut Euromonitor, prediksi untuk snack bar meningkat 5,4 juta USD di tahun 2013 dimana pada tahun sebelumnya sebesar 4,2 juta USD. Sedangkan untuk produk meal replacement 32 meningkat menjadi 38,8 juta USD di tahun 2013 yang dimana dari 29,4 juta USD pada tahun 2012. Dan begitu juga pada produk lainnya yang meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa posisi makanan seperti snack bar dan meal replacement memiliki tren positif di industri makanan kemasan di Indonesia. 2.4.2.1 Soyjoy Gambar 2. 4 SoyJoy Untuk tahun 2013 penjualan Soyjoy di Indonesia naik hingga mencapai sebanyak 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Didin Suwardizian (Manajer Pemasaran Produk PT Amerta Indah Otsuka (OTSUKA)), alasan kenaikan penjualan adalah Soyjoy bukan hanya memberikan sekedar makanan ringan kepada masyarakat, tetapi mereka juga mengadakan edukasi di samping marketingnya mengenai produk Soyjoy tersebut, seperti Soyjoy is a healty bar, isoflavon dan lain sebagainya. Baik memberikan edukasi kepada masyarakat dengan melalui media iklan seperti televisi dan media cetak lainnya sehingga bisa sekaligus 33 memberikan edukasi mengenai healthy bar dan fungsi bagi masyarakat. Dan untuk saat ini masyarakat sudah semakin peduli tentang kesehatan dan Soyjoy menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat bukan hanya sebagai cemilan saja untuk saat ini. Kelebihan Soyjoy : 1. Kemasan yang praktis dan mudah untuk di buka. 2. Tahan di simpan selama 8-10 bulan tanpa bahan pengawet (dikarenakan di panggang di suhu yang tinggi). 3. Berbagai macam rasa yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. 4. Berbahan dasar kacang kedelai yang mengandung banyak isovlavon. 5. Aman dikonsumsi bagi penderita diabetes. Kekurangan soyjoy : 1. Kemasan yang terlihat lebih exclusive sehingga customer akan mengira harga soyjoy mahal. 2. Soyjoy belum bisa melakukan pendistribusian ke tempat yang terpencil. 34 3. Masih ada beberapa rasa yang menurut sebagian customer soyjoy memiliki rasa yang tidak enak. 2.4.2.2 Fitbar Gambar 2. 5 Fitbar Salah satu cemilan yang baik adalah Fitbar. Berupa snack, merupakan produk dari Kalbe Farma. Cemilan ini baik untuk kesehatan dan menjaga diet yang seimbang. Cemilan ini memiliki rasa yang lezat dan enak. Seringkali kita menganggap makanan yang lezat sebagai makanan yang tidak sehat atau sebaliknya. Tapi Fitbar menawarkan manfaat kesehatan dengan kelezatan rasa. Fitbar bebas dari kolestrol, lemak trans dan hanya mengandung sedikit kalori. Salah satu bahan baku terbaik Fitbar adalah gandum, yang merupakan sumber serat yang baik untuk pencernaan. Fitbar juga mengandung Kalsium, Vitamin A, B12, dan C. Varian Fitbar terdiri dari, Fitbar Nuts dan Fitbar Fruits. Fitbar Nuts dengan perpaduan kacang-kacangan. Sedangkan Fitbar Fruits berisi perpaduan antara kismis dan oats. Fitbar snack juga memiliki 35 komposisi bebas kolesterol, bebas dari lemak trans, dan memiliki kandungan kalori yang rendah dengan banyak vitamin yang terkandung didalamnya. Saat ini fitbar memiliki 25% total pangsa pasar snack bar di Indonesia, hal tersebut dikarenakan mereka baru saja memasuki pasar ditahun 2008. Kelebihan Fitbar: 1. Fitbar memiliki rasa yang enak. 2. Banyak fitur rasa yang disajikan oleh Fitbar, seperti Fitbar Nuts dan Fitbar Fruits (untuk Fitbar Fruits rasanya unik,karena terdapat rasa seperti permen jelly di dalam fitbar tersebut). 3. Kandungan Fitbar sangat banyak nutrisi, sehingga sangat ampuh untuk orang yang sedang melakukan program diet. 4. Fitbar tidak menggunakan bahan pengawet didalam makananya. 5. Harga yang di tawarkan oleh Fitbar cukup murah Kekurangan Fitbar: 1. Fitbar memiliki ukuran yang kecil, sehingga konsumen tidak merasa kenyang saat mengkonsumsi nya. 2. Pilihan rasa yang diproduksi oleh fitbar hanya terdapat 2 rasa untuk konsumen nya yaitu Fitbar Nuts dan Fitbar Fruits. 36 2.4.2.3 Go Natural Gambar 2. 6 Go Natural Cemilan ini berbentuk bar dengan keunggulan fat free, sehingga aman dikonsumsi bagi mereka yang tengah berdiet, low sodium, kaya akan serat, gluten free sehingga aman dikonsumsi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, dan juga tidak adanya pewarna tambahan ataupun perasa kimia. Go Natural Snack Bar ini cocok dibawa kemana saja karena kemasannya yang praktis. Kelebihan GO Natural : 1. Go Natural memiliki berbagai macam rasa yang dapat dinikmati oleh konsumen 2. Bukan hanya healthy bar tetapi go natural memberikan rasa yang enak. 3. Kemasan yang terlihat menarik di bandingkan dengan healthy bar lainya. 37 4. Kemasan yang praktis di bawa. 5. Komposisi Go Natural yang bukan hanya low fat tetapi free fat, low sodium, dan gluten free. 6. Go Natural aman dikonsumsi oleh semua jenis umur. 7. Ukuran dari Go Natural yang bisa mengenyangkan konsumen. Kekurangan GO Natural : 1 Sulit ditemui di toko-toko, karena Go Natural hanya masuk pada toko-toko besar saja. 2 Harga yang ditawarkan cukup mahal sekitar Rp 20.000,00. 2.4.2.4 L-men Hi Protein bar Gambar 2. 7 L-Men L-men Hi Protein bar adalah produk L-men yang dibuat untuk memenuhi mereka yang menginginkan perut sixpack. Protein tinggi 38 yang terkandung di dalamnya dapat membantu pembentukan otot sehingga tubuh lebih atletis dan meningkatkan pembakaran lemak. Selain itu, seratnya yang tinggi juga baik untuk pencernaan. L-Men HiProtein Bar berbentuk bar, sehingga praktis untuk dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Seperti motonya Anytime, Easy, Healthy! Kelebihan L-men Hi Protein bar : 1. L-Men Hi Protein Bar memiliki rasa yang enak yaitu Raisin banana. 2. Memiliki kandungan protein yang tinggi. 3. Sangat baik untuk pembenyukan otot dan pembakaran lemak. Kekurangan L-men Hi Protein bar : 1. L-Men Hi Protein Bar baru memproduksi 1 varian. 2.Ukuran dari L-Men Hi Protein Bar yang masih sangat kecil sehingga tidak mengenyangkan. 39 2.4.2.5 Protein Bar luar negeri Gambar 2. 8 Produk Cliffbar Gambar 2. 9 Produk QuestBar Di luar negeri khususnya negara Amerika, produk seperti protein bar atau makanan sehat sangat banyak ragam dan jenisnya. Hal tersebut dikarenakan kesadaran masyarakatnya yang sudah sangat tinggi akan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan sehat. Keanekaragamn produk makanan kesehatan tersebut tidak selalu baik di mata masyarakat Amerika sendiri. Dikarenakan kandungan yang tertera pada kemasan tidak sesuai kenyataan yang ada. Adapun beberapa merek protein bar seperti barerealfoodbar, quest bar, clift bar, dymatize protein bar dll. Produk produk yang 40 berasal dari luar negeri tersebut bahkan sekarang sudah masuk ke Indonesia. Tetapi tidak banyak yang tahu dan hanya khusus kalangan fitnes mania saja. Keunggulan Protein bar luar negeri : 1. Rasa yang enak. 2. Protein yang sangat tinggi baik untuk otot. 3. Bahan yang berkualitas. Kekurangan Protein bar luar negeri: 1. Harga mahal yaitu sekitar 25 ribu rupiah per barnya. 2. Terkadang masih terdapat kandungan bahan berbahaya. 3. Semua bentuk yang sama dan terbuat dari kacang kacangan sehingga konsumer menjadi bosan. 2.4.3 Value Produk Setelah menganalisa perkembangan industri makanan kemasan di Indonesia, memberikan kuesioner kepada para koresponden, mempelajari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pembuatan business model tersebut dan juga menganalisa industri snack di Indonesia dapat dilihat bahwa healthy bar akan memiliki prospek yang menjanjikan setiap tahunnya. Hal tersebut diimbangi dengan kemampuan ekonomi konsumen dan kesadaran akan hidup 41 sehat serta konsumsi makanan yang bergizi tinggi. Selain itu, produk yang dikeluarkan para kompetitor tidak terlalu banyak jenisnya dan masih banyak kekurangannya. Berikut perbandingan dengan produk kompetitor. 2.4.3.1 Bahan Jika dilihat dari produk yang beredar di Indonesia maupun di Amerika, sebagian besar bahan utama yang digunakan adalah kacang kacangan. Selain itu, ada penambahan bahan seperti buah kering dan pemanis buatan. Produk yang akan kami tawarkan memiliki bahan asli Indonesia. Adapun jenis bahan dan kandungannya yaitu : Karbohidrat Karbohidrat utama yang kami pakai adalah umbi-umbian seperti ubi ungu. Jenis ubi ini sangat banyak kandungannya seperti antosianin (antioksidan, antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke) dimana kandungan tersebut tidak terdapat pada Soyjoy, Fitbar, L-men maupun produk lainnya. Selain itu untuk menambah variasi rasa kami menggunakan bahan seperti beras merah, madu dan gula rendah kalori dimana menjadi pemanis alami pada produk kami. 42 Protein Untuk memberikan jumlah protein yang tinggi kami memakai whey protein yang mengandung BCAA. Produk seperti Fitbar dan Soyjoy tidak memakai whey protein pada produk mereka. Sehingga protein yang mereka berikan masih tergolong rendah yaitu sebesar 3-7 gram per bar. Produk L-men memakai whey protein, tetapi masih dalam kandungan rendah. Produk yang berasal dari Amerika sebagian besar menggunakan whey protein sebagai sumber proteinnya. Dengan pemakaian bahan tersebut mengakibatkan mereka menawarkan harga yang sangat mahal, dan produk mereka akan sangat sulit masuk ke pasar Indonesia. Produk kami mengandung jumlah protein sebesar 1520 gram per bar nya. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein harian konsumen serta sangat dibutuhkan mereka yang melakukan olahraga. Selain itu, kami menambahkan bahan seperti susu dan telur sebagai penambah sumber protein. 2.4.3.2 Bentuk Kami memberikan bentuk yang lain seperti produk yang sudah beredar sebelumnya yaitu berbentuk bar dengan cekung dibagian tengah. Bentuk tersebut dibuat untuk memudahkan konsumen apabila konsumen ingin memakan nya dalam waktu 2 kali. 43 Gambar 2. 10 Bentuk Produk Probeet Kami akan memberikan bentuk yang berbeda diantara produkproduk yang ada saat ini. 2.4.3.3 Pengawetan Produk kami tidak memakai pengawet sedikitpun. Produk akan tahan lebih lama didalam kemasan plastik foil yang berisikan nitrogen. Serta produk kami dibakar dengan suhu tinggi sehingga akan lebih tahan lama. Jangka waktu pengawetan kurang lebih selama 1 tahun. 2.4.3.4 Ragam produk dan rasa Jika dilihat kompetitor, mereka mengeluarkan produk mereka dengan bahan yang sama dan hanya memberikan rasa yang berbeda. Produk kompetitor cenderung memakai bahan kacang dan memberikan rasa yang enak seperti buah, krim, susu, coklat. Jenis yang mereka tawarkan hanya satu tetapi bermacam-macam rasa. Kami melihat bahwa mereka yang peduli akan makanan sehat pasti akan 44 melihat pada bahan makanan itu sendiri. Tubuh manusia pun beranekaragam, ada yang gampang menerima suatu jenis makanan tertentu ada juga yang susah menerimanya. Melihat hal tersebut kami menawarkan produk yang dikhususkan untuk Pria berfungsi sebagai healthy bar untuk pembentukan otot. Hal tersebut belum ada dari semua yang ditawarkan oleh kompetitor. 2.4.3.5 Fungsi Kompetitor seperti L-men, dan produk dari Amerika memiliki fungsi sebagai makanan ringan yang sehat. Atau sebagai makanan tambahan setelah melakukan olahraga. Produk yang kami tawarkan berfungsi yang lain dari kompetitor yaitu sebagai healthy bar yang berguna sebagai pembentukan otot yang dibutuhkan untuk para kaum pria. Seseorang yang melakukan diet akan menjaga porsi makannya sehingga kadang tidak mengenyangkan perut mereka. Produk kami akan mengenyangkan dan juga memiliki protein yang sangat tinggi. Produk ini tidak hanya ditujukan bagi orang yang sedang menjalankan pembentukan otot saja yang kaya akan protein dan antisianin, tetapi juga untuk mereka yang melakukan olahraga rutin, atau orang yang sangat sibuk dengan aktifitas mereka dan sedang dalam program diet dimana produk kami tidak mengandung lemak menyebabkan kegemukan serta rendah kalori. yang dapat 45 Dengan demikian value yang dapat kami tawarkan yaitu antara lain : 1. Mengandung protein yang tinggi. 2. Sebagai pengganti makanan. 3. Rendah gula karena memakai pemanis alami dari bahan. 4. Mengandung banyak serat alami. 5. Bahan ciri khas Indonesia seperti umbi-umbian yang mengandung antosianin. 6. Mengandung bahan yang membantu dalam recovery otot dan meningkatkan massa otot. 2.4.3.6 Position between competitor Setelah menganalisa semua value yang ditawarkan kompetitor dan semua kekurangannya kami menawarkan value yang tidak dimiliki oleh kompetitor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Berikut tabel perbandingan posisi produk yang kami tawarkan dengan kompetitor. 46 Tabel 2. 5 Position between competitor Produk Bahan Fungsi Protein Harga Umbi-umbian, Whey Probeet Protein > Rp Pembentukan Otot 20grm 10.000 Pembakaran Lemak atau L-Men Rice Cracker diet 7 gram Rp7.000 Dari tabel diatas bisa dilihat dari segi bahan produk kami berbeda dengan L-Men yang memiliki perbedaan kandungan dan fungsi. Hal tersebut memberikan suatu diferensiasi produk. Dari segi harga kami akan memberikan harga lebih mahal dibandingkan produk lokal tetapi jauh lebih murah dari produk luar negeri, hal tersebut disebabkan karena kandungan protein yang lebih banyak dibandingkan produk lokal. Jika didilhat berdasarkan harga, probeet hampir mendekati harga L-Men dan dari segi fungsi juga mendekati L-men. Sehingga kami memposisikan probeet kompetitor langsung produk LMen. Dan kami akan memfokuskan pasar ke pasar L-Men yang memiliki 15% total pasar. 47 2.5 Business Model Canvas Gambar 2. 11 Business Model Canvas Menurut Alex Osterwalder, Business model menggambarkan bagaimana suatu organisasi dibuat, disampaikan, dan menangkap nilai yang ada. Business model digambarkan pada sebuah sembilan blok dasar dari bisnis. 9 building blocks menggambarkan area utama dari sebuah bisnis. Baik bisnis yang baru akan dibuat maupun bisnis yang sudah berjalan. 9 building blocks merupakan sebuah blueprint dari bisnis, mulai dari menghasilkan value hingga value tersebut sampai kepada konsumen yang dapat menghasilkan profit bagi bisnis. Adapun Business model canvas untuk makanan berprotein tinggi ini antara lain : 48 2.5.1 Customer Segment (CS) Customer Segment adalah suatu organisasi yang melayani satu atau beberapa segmen pelanggan.Sedangkan pelanggan itu sendiri adalah inti dari semua model bisnis (Alexander Osterwalder, 2012, P20). Tanpa pelanggan, tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu yang lama. Kami mengelompokkan Customer Segment dengan berdasarkan Geografis, Demografis dan Psikografis. 1. Geografis Segmentasi geografi akan membagi market ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota dan juga desa. Perusahaan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan. 2. Demografis Dalam segmen Demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin,tingkat pendidikan dan juga agama. Demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan customer segment, informasi demografi memberikan insight tentang tren yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk . 49 3. Psikografik Pada segmen psikografik, customer akan dibagi berdasarkan social class, lifestyle, nilai-nilai kehidupan yang dianut dan juga kepribadian. Ciri-ciri psikografis berkenaan dengan kualitas intrinsic dari consumer individual. 2.5.2 Value Proposition (VP) Value Proposition menggambarkan gabungan antara product dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen spesifikasi pelanggan. Value Proposition adalah alasan yang membuat sebuah customer dapat beralih dari satu produk ke produk lainya. Setiap Value Proposition berisi dengan gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan suatu segmen pelanggan (Alexander Osterwalder, 2012, P22). 2.5.3 Channels (C) Channels menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan dapat berkomunikasi dengan segmen pelangganya dan menjaga merka untuk memberikan sebuah value. Channels seperti komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan sebuah sarana penghubung antara perusahaan atau produk dengan customernya (Alexander Osterwalder, 2012, P26). Sedangkan bila dilihat dari fungsinya channel memiliki beberapa fungsi yaitu : Meningkatkan kesadaran pelanggan atas jasa dan produk perusahaan. 50 Membantu pelanggan mengevaluasi value dari sebuah perusahaan atau produk. Memungkinkan pelanggan untuk membeli sebuah produk dan jasa yang spesifik. Memberikan proposisi value kepada pelanggan. Memberikan dukungan purna jurnal kepada pelanggan. Dalam menentukan channel agar value proposition dapat sampai kepada customer. 2.5.4 Customer Relationship (CR) Customer Relationship adalah bagaimana cara sebuah organisasi menjalin ikatan dengan pelanggannya (Alexander Osterwalder, 2012, P28). Bila dilihat dari hubungan antara pelanggan dapat didorong oleh motivasi sebagai berikut, yaitu: Akuisisi pelanggan. Retensi (mempertahankan) pelanggan. Peningkatan penjualan (upselling). 51 2.5.5 Revenue Streams (RS) Revenue Streams adalah arus pendapatan yang dihasilkan dari proposisi nilai yang dengan sukses ditawarkan kepada pelanggan (Alexander Osterwalder, 2012, P30). Model bisnis melibatkan dua jenis arus pendapatan yaitu: Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian. 2.5.6 Key Resources (KR) Key Resources menggabarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model business dapat berfungsi dengan baik. Key Resources dapat berbentuk fisik, finansial, intelektual, atau manusia (Alexander Osterwalder, 2012, P34). Key Resources dapat dimiliki atau disewa oleh perusahaan atau mitra utama. 2.5.7 Key Activities (KA) Key Activities adalah kegiatan utama dari sebuah organisasi untuk menciptakan prosisi nilai pada sebuah perusahaan atau produk dengan menggambarkan hal-hal yang terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja dengan baik (Alexander Osterwalder, 2012, P36). 52 2.5.8 Key Partnership (KP) Key Partnership menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja (Alexander Osterwalder, 2012, P38). Selain itu terdapat 4 jenis key partnership yang berbeda yaitu : Aliansi Strategi antara non pesaing. Co-opetion : kemitraan strategi antar pesaing. Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru. Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan. 2.5.9 Cost Structure (CS) Cost Structure menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis (Alexander Osterwalder, 2012, P40). Cost Structure menciptakan dan memberikan nilai, mempertahankan hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan, dan perhitungan yang menyebabkan timbulnya biaya. 2.6 TOWS (Threat-Opportunity-Weakness-Strenght) TOWS (Threat-Opportunity-Weakness-Strenght) adalah sebuah analisis yang dimulai dengan kajian terhadap faktor-faktor eksternal dengan melakukan analisis Threat-Opportunity, baru kemudian diikuti dengan kajian kondisi internal perusahaan berupa analisis Strength-Weakness.TOWS juga termasuk pendekatan yang dilakukan secara ‘outside-in’. 53 Gambar 2. 12 TOWS Design A. Tujuan Analisis TOWS Seperti halnya dengan analisis SWOT, analisis TOWS juga memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah tujuan dari analisis TOWS: 1. Untuk memunculkan semua alternatif yang mungkin dijalankan berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal, bukan untuk menentukan strategi yang terbaik. 2. Untuk memaksimalkan peluang yang tersedia 3. Untuk mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa solusi 4. Untuk memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan B. Manfaat Analisis TOWS Analisis TOWS adalah analisis yang mengutamakan mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih 54 dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal. Berikut ini merupakan manfaat analisis TOWS, antara lain: 1. Dapat memperhitungkan dan memanfaatkan dengan baik setiap peluang di luar untuk peningkatan bisnis. 2. Dapat mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa solusi 3. Mampu mengantisipasi tantangan dari setiap perubahan eksternal, bahkan mengubahnya (tantangan) menjadi peluang baru. C. Analisis TOWS Tabel 2. 6 TOWS Analysis STRENGTHS : WEAKNESSES : 1. Produk dengan konsep 1. Produk mudah ditiru inovatif 2. Brand belum kuat 2. Tim R&D yang kuat 3. High cost 3. Jaringan distribusi yang 4. Rasa yang belum optimal TOWS ANALYSIS luas 4. Biaya bahan baku relatif rendah OPPORTUNITIES : 1. Masyarakat S-O STRATEGIES 1. Tingkatkan kapasitas W-O STRATEGIES 1. Efisiensi proses produksi 55 makin sadar akan produksi dan supply chain pola hidup sehat 2. Ekspansi ke luar negeri 2. Paten formulasi produk 2. Jumlah kelas 3. Perluas jaringan di kota- menengah semakin kota besar Indonesia banyak 3. Memenuhi kebutuhan konsumen 4. Adanya ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) 5. Jumlah pusat kebugaran dan mini market semakin meningkat THREATS : 1. Muncul produk S-T STRATEGIES 1. Luncurkan produk jenis W-T STRATEGIES 1. Tingkatkan brand 56 kompetitor (luar dan baru awareness dalam negeri) 2. Tingkatkan value/benefit 2. Benchmarking kompetitor 2. Banyak produk produk 3. Formulasi rasa yang dasar substitusi 3. Berdayakan masyarakat dan paling populer 3. Regulasi sekitar 4. Sertifikasi ISO pemerintah yang kurang jelas (pendirian usaha dan izin produk) 4. Masyarakat sensitif harga 2.7 Analisis Five Forces Analisis lima kekuatan Porter adalah salah satu kerangka kerja yang berfungsi untuk menganalisis industri dan juga mengembankan strategi bisnis, menurut Michael Porter, terdapat lima kekuatan yang dapat menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri. 57 Gambar 2. 13 Five Forces Analysis Buyers (Buyers Power) Force yang dapat mempengaruhi sebuah buyers adalah antara lain, jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli,ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, dan juga tingkat diferensiasi. Potential Entrants (Threat Of Mobility) Potential entrants adalah seberapa besar persaingan yang akan terjadi pada industri tersebut. Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Force ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu jumlah pesaing, 58 perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga, exit barriers, dan sebagainya. Subsitutes (Threat Of Subsitutes) Barang subsitusi, dimana konsumen bisa beralih dengan mudah kepada barang subsitusi. Apabila semakin banyak dan dekat barang subsitusi tersebut, maka konsumen juga semakin mudah untuk dapat berlalih dengan mudah ke barang subsitusi. Force ini dipengaruhi oleh beberapa fakor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk subsitusi, diferensiasi produk, dan masih banyak faktor lainya. Suppliers (Suppliers Power) Suppliers merupakan tempat dimana perusahaan dapat membeli bahan baku yang dapat digunakan untuk bahan produksi produknya. Untuk suppliers power force yang ditentukan antara lain switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi suppliers, ketersediaan subsitusi input, tingkat diferensiasi input hingga tingkat hubungan dengan suppliers.