bab 2 value proposition

advertisement
6
BAB 2
VALUE PROPOSITION
2.1
Diet
Dalam kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009, yang dikeluarkan
oleh Persatuaan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), diet memiliki arti sebagai pengaturan
pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya,
dimodifikasi, atau diperoleh dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang
diderita, kesehatan atau penurunan berat badan.
Oleh karena itu diet dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang dalam
mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang
ideal.
Macam-macam diet menurut definisinya dibagi menjadi :
1. Diet berdasarkan asupan makanan atau gizi.
Diet berdasarkan asupan makanan dan gizi berikut meliputi asupan
makanan atau gizi yang akan dikonsumsi dan dibagi menjadi beberapa jenis
seperti:
Diet rendah kalori rendah karbohidrat.
6
7
Diet rendah kalori tinggi protein.
Diet rendah kalori rendah lemak.
Diet rendah kalori tinggi lemak dan protein.
Food Combining.
2. Diet berdasarkan golongan darah:
Diet golongan darah ditemukan oleh Dr. Peter D’Adamo penulis “Eat
Right for Your Type”. Menurut pendapatnya,suatu reaksi kimia terjadi antara
darah dengan makanan yang dimakan. Reaksi ini merupakan bagian dari
warisan genetik, Reaksi ini disebabkan oleh faktor yang disebut lektin. Lektin
dan beragam protein yang ditemukan dalam makanan memiliki sifat aglutinasi
yang dapat mempengaruhi darah. Ketika makanan yang mengandung protin
lektin yang tidak cocok dengan tipe antigen darah, maka lektin mulai
mengaglutinasi sel-sel darah dan ini akan menyebabkan berbagai masalah
kesehatan. Dari sini konsep diet golongan darah bermula.
Bila dilihat dari sisi manfaatnya, diet memiliki manfaat-manfaat
sebagai berikut:
a. Diet dapat menurunkan dan menaikan berat badan.
b. Diet dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
c. Diet dapat menguatkan tulang.
8
d. Diet dapat memperlancar pencernaan.
e. Diet dapat menyehatkan kulit.
f. Diet dapat melindungi gigi.
g. Diet dapat mencegah berbagai penyakit.
2.2
Pengaruh Konsumsi protein dan manfaatnya terhadap tubuh
Protein adalah zat nutrisi yang penting bagi tubuh. Seluruh sel dalam tubuh
mengandung protein dengan fungsi yang bermacam-macam. Protein terdapat pada
otot, organ tubuh, kelenjar, dan kulit. Protein dibutuhkan tubuh untuk meregenerasi
sel-sel yang rusak sehingga fungsi tubuh tersebut dapat bekerja dengan normal.
Dalam masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan asupan protein yang cukup agar
dapat tumbuh berkembang, begitu juga pada ibu di masa hamil agar janinnya dapat
berkembang dengan baik (The New York Times, 2013).
Konsumsi makanan tinggi protein yang dibarengi dengan aktivitas fisik yang
rutin terbukti dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh seperti lemak di perut dan
di organ-organ tubuh. Protein dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga
pembakaran kalori menjadi lebih efisien. Penurunan massa lemak bahkan lebih cepat
dan mencegah otot yang hilang jika jumlah konsumsi protein ditingkatkan sebanyak 2
kali dari jumlah normal (Sciencedaily.com, 2013). Menurut Centers for Disease
Control and Prevention (CDC), badan pencegahan dan penanggulangan penyakit di
9
Amerika Serikat, jumlah protein harian seorang pria dewasa adalah 56 gram per hari
(CDC.gov, 2013).
Mengurangi kadar lemak pada tubuh sangat penting untuk menjaga komposisi
tubuh yang optimal. Penumpukan lemak, khususnya pada daerah perut dan organorgan tubuh seperti hati, ginjal , dan jantung, dapat meningkatkan resiko terkena
penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker. Penyakit-penyakit tersebut menjadi
penyebab utama kematian manusia pada jaman sekarang (Totalhealthmagazine.com,
2013). Menurut data WHO, pada tahun 2008, kematian akibat penyakit degeneratif
atau yang disebut juga non-communicable disease yang terkait gaya hidup yang
buruk sebanyak 36 juta dari total kematian 57 orang di seluruh dunia (WHO 2013).
Konsumsi protein juga bermanfaat bagi wanita di masa postmenopause yang ingin
menurunkan massa lemak di dalam tubuhnya. Penurunan massa lemak sangat
membantu mereka dalam beraktivitas sehari-hari. Dengan komposisi tubuh yang
seimbang, kekuatan dan keseimbangan tubuhnya tetap terjaga (Sciencedaily.com,
2013). Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi protein dalam jumlah yang cukup
bahkan 2 kali dari jumlah normal harian dapat memberikan efek yang positif bagi
tubuh khususnya penurunan kadar lemak dalam tubuh yang dapat menekan resiko
terkena penyakit degeneratif/non-communicable disease.
10
2.3
Financial analysis
Financial analysis menurut Mayer dalam bukunya “Financial Satament
Analysis” adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk
suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah posisi keuangan dan daftar pendapatan atau
daftar rugi laba.
Sedangkan menurut umum, pengertian dari financial analysis adalah proses
yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang.
Proses akuntansi menurut Noel Chabannel Tohir dalam bukunya “Panduan
Lengkap Menjadi Account Officer” adalah sebagai berikut:
Fase pencatatan :
1. Dokumentasi ini merupakan dasar pembuatan catatan asli dari setiap
transaksi.
2. Berdasarkan dokumen-dokumen pendukung dari langkah 1, maka masingmasing transaksi dicatat secara kronologis dalam buku-buku pencatatan asli.
3. Masing-masing transaksi seperti yang telah diklasifikasikan dan dicatat pada
buku harian, dimasukan kedalam perkiraan-perkiraan yang sesuai pada buku
besar dan buku tambahan.
11
Fase Pengiktisaran :
1. Neraca saldo menyajikan suatu ikhtiar informasi yang diklasifikasi dibuku
besar.
2. Sebelum laporan keuangan dapat disusun, semua informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan dan belum tercatat mesti ditetapkan, perlu dilakukan
penyesuaian-penyesuaian terlebih dahulu terhadap keadaan sesungguhnya
pada saat pencatatan.
3. Laporan yang mengiktisarkan kegiatan-kegiatan dan menunjukan posisi
keuangan dan perubahan-perubahan dalam posisi keuangan disusun dari
informasi yang terdapat dalam neraca lajur atau secara langsung dari
perkiraan-perkiraan yang telah disesuaikan.
4. Saldo-saldo perkiraan sementara dan saldo perkiraan persediaan, ditutup
kedalam perkiraan-perkiraan ikhtisar yang bersangkutan. Hasil kegiatan yang
ditetapkan dalam perkiraan-perkiraan ikhtisar tadi kemudian dipindahkan ke
perkiraan-perkiraan kekayaan pemiliki.
5. Neraca saldo dibuat untuk menetapkan kesamaan antara debet dan kredit
setelah pembukuan ayat-ayat penyesuaian dan penutupan.
6. Saldo-saldo yang masih harus diselesaikan dan yang dibayar dimuka
dikembalikan keperkiraan-perkiraan nominal untuk dipergunakan dalam
12
pencatatan dan pengikhtisiaran kegiatan-kegiatan yang melibatkan saldo-saldo
tersebut pada periode berikutnya.
Dalam Statement of financial accounting concepts, telah menetapkan
10 unsur dalam laporan. Unsur-unsur tersebut saling berkaitan antara satu
sama lain dan secara kolektif akan dapat melaporkan prestasi dan status
perusahaan. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Harta (Assets)
Harta (Assets) adalah manfaat-manfaat ekonomis yang
mungkin terjadi dimasa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh
suatu badan usaha terntentu sebagai hasil transaksi-transaksi atau
kejadian-kejadian dimasa lalu.
2. Utang (Liabilities)
Utang (Liabilities) adalah pengorbanan-pengorbanan manfaat
ekonomis yang mungkin terjadi dimasa datang yang timbul dari
kewajiban-kewajiban yang ada sekarang dari suatu badan usaha
tertentu untuk menyerahkan harta atau menyediakan jasa-jasa kepada
suatu badan usaha lainya di masa depan sebagai akibat dari transaksitransaksi dimasa lalu.
13
3. Kekayaan (Equity)
Kekayaan (Equity) adalah kepentingan milik yang tersisa
dalam harta suatu badan usaha setelah dikurangi dengan utang-utang
nya. Dalam suatu perusahaan, kekayaan merupakan kepentingan atau
hak dari pemilik.
4. Investasi Pemilik
Investasi Pemilik merupakan kenaikan-kenaikan dalam harta
bersih suatu badan usaha terntentu akibat dari pemindahanpemindahan sesuatu nilai dari satuan-satuan usaha lainya untuk
mendapatkan atau meningkatkan Equity di dalamnya.
5. Distribusi kepada pemilik (Dividen)
Distribusi kepada pemilik (Dividen) merupakan penurunanpenurunan dalam harta bersih akibat dari pemindahan harta,
penyerahan jasa-jasa, atau pembuatan utang-utang oleh suatu badan
usaha kepada pemiliknya.
6. Laba ditahan (R/E)
Laba ditahan (R/E) merupakan akumulasi laba-laba bersih dari
tahun-tahun lalu selama perusahaan berdiri dikurangi dividen.
14
7. Pendapatan (Income)
Pendapatan (Income) adalah arus masuk atau kenaikankenaikan lainya dari nilai asset suatu badan usaha atau penghentian
utang-utangnya (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode
sebagai akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang,
penyerahan jasa-jasa atau aktifitas-aktifitas lainya yang membentuk
operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terus-menerus
selama 1 tahun pelaporan.
8. Biaya-biaya (Expense)
Biaya-biaya (Expense) adalah arus keluar atau penggunaan
harta lainya atau terjadi utang (atau kombinasi keduanya) dalam suatu
periode akibat dari penyerahan atau produksi barang-barang,
penyerahan jasa-jasa atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainya yang
membentuk operasi-operasi utama atau sentral yang berlanjut terusmenerus (akumulatif) selama 1 tahun pelaporan.
9. Keuntungan (Gain)
Keuntungan (Gain) adalah kenaikan dalam kekayaan (harta
bersih) dari transaksi-transaksi non pokok atau insidential dari suatu
satuan usaha.
15
10. Kerugian (Loss)
Kerugian (Loss) adalah penurunan-penurunan dalam kekayaan (harta
bersih) dari transaksi-transaksi bukan pokok atau incidental dari suatu
badan usaha.
2.3.1
Income Statement (Perhitungan Rugi Laba)
Perhitungan rugi laba menyajikan hasil-hasil operasi dari suatu
badan usaha dalam suatu periode pelaporan tertentu. Pengukuran dan
pelaporan laba perusahaan serta komponen-komponenya pada
umumnya dianggap sebagai salah satu tanggung jawab yang paling
penting bagi para akuntan.
Dua pendekatan utama dalam pengukuran laba adalah:
1. Pendekatan Ekonomis (Economic Approach), penetapan laba adalah
nilai harta bersih dari suatu satuan usaha dalam dua periode yang
berbeda dan memperhitungkan perubahan yang terjadi. Jika perubahan
positif, setelah disesuaikan dengan investasi atau penarikan harta oleh
pemilik, akan diperoleh laba. Jika perubahan 15okum15ve, maka akan
diperoleh rugi. Karena laba yang ditetapkan dengan membandingkan
nilai harta bersih pada dua periode yang berbeda.
2. Pendekatan Transaksi (Transaction Approach), metode penetapan laba
yang terbukti paling banyak diterima oleh akuntan. Metode ini
16
kadang-kadang disebut dengan metode penandingan. Pendekatan ini
mengukur hasil-hasil transaksi perusahaan dan melibatkan penetapan
jumlah pendapatan yang diperoleh suatu satuan usaha dalam periode
tertentu dan jumlah biaya yang dibebankan pada pendapatan tersebut
dalam periode yang sama.
Pendapatan / penjualan (Sales)
Pendapatan atau penjualan didefinisikan sebagai suatu arus masuk atau
kenaikan-kenaikan lainya dari nilai suatu satuan usaha atau penghentian
utang-utangya (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode sebagai akibat
dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa atau
pelaksanaan aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama atau
sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha dalam satu periode pelaporan
tertentu.
Harga pokok penjualan ( Cost Of Goods Sold)
Cost of good sold adalah sagala biaya yang muncul dalam memproduksi suatu
produk, mulai dari bahan mentah hingga barang jadi dan juga semua biaya
yang mendukung proses produksi.
Biaya Operasi (Operating Expenses)
Biaya Operasi pada umumnya dilaporkan dalam 2 kategori yaitu:
17
1. Selling Expenses ( biaya penjualan), meliputi semua biaya operasi
yang berhubungan dengan proses penjualan, seperti jumlah gaji
dan komisi karyawan penjualan, biayan promosi, penyusutan
17oku, penyusutan peralatan 17oku serta biaya lainya yang
berhubungan dengan penjualan lainya.
2. General and Adminitrasi Expenses (biaya administrasi dan umum),
meliputi biaya operasi perusahaan diluar biaya operasi yang harus
kita bayarkan sehubungan dengan adanya aktivitas penjualan
dalam suatu perusahaan, misalnya gaji karyawan administrasi,
penyusutan perlatan dan gedung nonpenjualan, telepon, listrik,
perangko, izin-izin, jasa 17okum dan akuntansi.
Pendapatan dan biaya lainnya (Other Income and Expenses)
Pendapatan lain-lainya ini meliputi pendapatan yang bukan berasal
dari operasi normal perusahaan, seperti pendapatan bunga, laba atas penjualan
aktiva tetap, penggantian asuransi dan lain-lain. Sedangkan untuk biaya lainlain meliputi biaya yang timbul sebagai akibat adanya perolehan pendapatan
lain-lain dan biaya lainya tidak berhubungan dengan usaha normal
perusahaan.
Laba Bersih (Net Income)
Merupakan jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan selama satu
periode akuntansi.
18
2.3.2
Balance Sheet (Neraca)
Neraca juga disebut sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan
posisi asset, kewajiban dan ekuitas suatu badan usaha pada suatu tanggal
tertentu. Dengan menganalisis pos-pos yang terdapat dalam neraca, maka
investor, kreditur dan pihak-pihak yang berkepentingan lainya dapat
membandingkan neraca antara periode yang satu dengan periode sebelumnya
akan menghasilkan data informasi mengenai performance perusahaan.
Neraca meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Harta Lancar (Current Assets), meliputi kas dan asset lancar lainya yang
diharapkan dapat berubah menjadi kas dalam satu siklus operasi normal
perusahaan. Siklus normal perusahaan adalah waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk mengubah kas menjadi persediaan, persediaan menjadi
piutang, dan akhirnya piutang menjadi kas kembali. Apabila siklus normal
perusahaan melebihi satu tahun maka inventory tersebut harus diklasifikasikan
sebagai Long Term Assets
2. Harta tak Lancar (Long Term Assets), investasi yang dilakukan untuk tujuan
jangka panjang seperti untuk memperoleh pendapatan secara teratur selama
lebih dari 1 tahun pelaporan. Long term assets meliputi kepemilikan saham
diperusahaan afiliansi, perusahaan lain, obligasi, dana-dana pelunasan, tanah,
19
bangunan pabrik, dan kantor, mesin-mesin produksi, perlatan produksi,
kendaraa-kendaraan .
3. Utang lancar (Current Liabilities) merupakan kewajiban-kewajiban yang
diharapkan dapat dibayar dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun pelaporan
keuangan. Misalnya biaya-biaya yang masih harus dibayar, biaya pajak,
jumlah utang bank yang jatuh tempo selama tahun pelaporan.
4. Utang jangka panjang (Long term liabilities) merupakan kewajiban-kewajiban
yang diselesaikan dalam jangka waktu yang lebih dari 1 tahun pelaporan
keuangan.
5. Modal yang disetor (Paid in Capital) adalah sejumlah uang yang disetorkan
kedalam perusahaan sebagai modal yang dikonversikan menjadi saham
dengan nilai nominal tertentu.
6. Laba yang ditahan (Retained Earning) jumlah laba yang tidak dibagikan
dalam bentuk dividen, tetapi mungkin telah diinvestasikan kembali dalam
bentuk Fixed Assets, persediaan atau deposito.
Assets = Liabilities + Equity
Equity = Paid in capital + Treasury stock + Agio/Disagio + Retained earning
20
2.3.3
Cash Flows
Cash Flow merupakan suatu laporan yang menggambarkan bagaimana
suatu perusahaan memperoleh kas dan bagaimana perusahaan tersebut
menggunakan kasnya.
Laporan arus kas atau Cash Flow ini baru diberlakukan pada tahun
1987 dalam Financial Accounting Standarts No.95 di Amerika Serikat, sejak
saat itu Financial Accounting Standart Boards (FASB) mewajibkan setiap
perusahaan untuk menyertakan laporan Cash Flow sebagai bagian dari suatu
laporan keuangan lengkap, karena laporan tersebut dinilai sangat membantu
management perusahaan dalam mengevaluasi kegiatan investasi dan
pendanaan yang telah dijalankan selama satu tahun pelaporan, serta
mempermudah perusahaan untuk melakukan perencanaan kegiatan-kegiatan
tersebut di masa mendatang. Di samping itu membantu para kreditur, investor
atau pihak lain yang berkepentingan untuk melakukan analisis kondisi
keuangan dan profitabilitas perusahaan yang bersangkutan.
2.3.4
Rasio Keuangan Perusahaan
Rasio Keuangan Perusahaan merupakan suatu analisis yang dilakukan
dengan cara membandingkan berbagai pos dalam laporan keuangan untuk
dapat mengintepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi usaha
perusahaan.
Kondisi rasio perusahaan dapat dilihat dari 4 bagian yang terdiri dari:
21
1. Profitabilitas rasio, sumber pengembalian kredit adalah berasal dari usaha
perusahaan yang tergambar dalam laba bersih operasi,alokasi biaya
penyusutan, perhitungan kebutuhan dana operasi dan sumber dana operasi,
sehingga menghasilkan arus kas bersih operasi atau Net Operating Cash
Generation (NOCG).Semakin tinggi Profitability perusahaan, maka semakin
tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan fasilitas kredit yang
diterima.
Indikator
rasio
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Profitabilitas Rasio
Rasio
Formula
Keterangan
Mengukur besar keuntungan kotor
yang diperoleh oleh perusahaan
Gross Profit
setelah dikurangi harga pokok
Gross Profit/ Sales
Margin
penjualan, sehingga diperoleh sisa
presentase untuk menutup biaya
operasi dan laba bersih.
Mengukur tingakat efisiensi
perusahaan, semakin tinggi
semakin kurang baik, karena
Operating Ratio
COGS+Opt Exp/Sales
setiap rupiah penjualan yang
dihasilkan terserap dalam biaya
produksi dan operasi yang besar.
22
Mengukur besar persentase
keuntungan bersih yang diperoleh
perusahaan dari setiap rupiah hasil
penjualan. Semakin besar
Net Profit Margin
Net Income/Sales
persentase profit margin
menunjukan semakin efisien dan
menguntungkan kegiatan usaha
suatu perusahaan.
Mengukur efisiensi pengelolaan
Return On Equity
Net Income/Equity
modal sendiri untuk menghasilkan
laba bersih suatu perusahaan.
Sering disebut juga dengan
earning power of total investment,
Rate of Return on
mengukur kemampuan total
EBIT/Total Aset
Aset
aktiva yangdihasilkan laba
sebelumnya dipotong bunga dan
pajak (EBIT)
Mengukur efisiensi pengelolaan
Return on
dana perusahaan secara
Net Income/ Total asset
Investment/Asset
keseluruhan untuk menghasilkan
laba bersih suatu perusahaan.
23
2. Laverage Ratio (Financial Laverage), rasio struktur pendanaan perusahaan
yang menggambarkan perbandingan antara jumlah kewajiban dan modal
sendiri yang tersedia untuk mendanai kegiatan investasi dan operasi suatu
perusahaan. Alat untuk mengukur Financial Laverage adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 2 Laverage Ratio
Rasio
Formula
Keterangan
Membandingkan seluruh kewajiban
Debt to Equity
Debt/Equity
yang diterima perusahaan dengan
saldo modal sendiri.
Menbandingkan seluruh kewajiban
Debt to Asset
Debt/Asset
yang diterima perusahaan dengan
asset perusahaan.
Membandingkan kemampuan
Capital Structure
Long Term Loan/Equity
modal sendiri untuk menjamin
utang jangka panjang.
Membandingkan kemampuan EBIT
untuk bisa meng-cover seluruh
TIER
EBIT/Interest Expense
beban bunga yang harus ditanggung
oleh perusahaan selama periode
berjalan.
24
3. Liquidity Ratio, Rasio Likuiditas keuangan adalah rasio yang menggambarkan
tingkat likuiditas suatu perusahaan, termasuk menilai kemampuan debitur
membayar utang jangka pendek dengan harta lancar yang dimilikinya, tanpa
memengaruhi jalannya operasi usaha perusahaan. Likuiditas keuangan dapat
diukur dengan memperhitungkan rasio-rasio sebagai berikut:
Tabel 2. 3 Liquidity Ratio
Rasio
Formula
Keterangan
Membandingkan saldo harta lancar
suatu perusahaan per tanggal tertentu
dengan saldo utang lancar. Semakin
Current Ratio
Current
tinggi nilai Current Ratio, semakin
Asset/Current
likuid kondisi keuangan debitur atau
Liabilities
kemampuan perusahaan memenuhi
seluruh kewajiban keuangan
lancarnya dengan menggunakan
harta lancar.
Menbandingkan jumlah harta lancar
dikurangi dengan persediaan dengan
(CA-Inv) Current
jumlah utang lancarnya, karena
Liabilities
persediaan dianggap sebagai aktiva
Acid Test/Quick Ratio
lancar yang paling sulit untuk
dijadikan kas.
25
Merupakan rasio yang paling
Cash +
menjamin terpenuhi seluruh
Marketable
Cash Ratio
kewajiban lancar suatu perusahaan,
Securities/Current
karena dijamin dengan kas dan surat
Liabilities
berharga pasar uang.
4. Activity
Ratio,
Rasio
Aktivitas
atau
Efisiensi
pengelolaan
harta
menggambarkan tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola harta.
Aktivitas pengelolaan harta dapat dilihat dengan memperhitungkan rasio-rasio
sebagai berikut:
Tabel 2. 4 Activity Ratio
Rasio ini mengukur berapa lama ratarata penjualan suatu perusahaan
Average Collection
Period
Accounts
Kepada pelanggan. Sebuah periode
receivable /
penagihan lebih panjang secara
Average daily
otomatis membuat investasi yang
sales
lebih besar dalam aset.
Rasio ini mengukur berapa kali
Cost of goods
investasi perusahaan dalam persediaan
Inventory Turnover
sold / Inventory didapat selama tahun tertentu.
Semakin tinggi rasio turnover,
26
semakin baik, karena sebuah
perusahaan dengan omset tinggi
memerlukan investasi yang lebih kecil
dalam persediaan.
Rasio ini mengukur seberapa intensif
aktiva tetap suatu perusahaan seperti
tanah, bangunan, dan peralatan yang
Sales / Fixed
digunakan untuk menghasilkan
Fixed Assets Turnover
assets
penjualan. Sebuah perputaran aktiva
tetap rendah menyiratkan bahwa
perusahaan memiliki terlalu banyak
investasi dalam aktiva tetap relatif.
2.4
Analisa Pasar
2.4.1
Industri Makro
Healthy bar termasuk dalam kategori snack sehat, dan snack memiliki
beberapa definisi yaitu, cemilan, makanan ringan, kudapan, dan juga makanan
selingan. Di Indonesia sendiri snack memiliki banyak aneka ragam cita rasa yang
bervariasi mulai dari asin, gurih, manis, dan pedas. Snack di Indonesia khususnya
snack dalam kemasan sangat digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak
kecil hingga orang dewasa. Kebutuhan akan snack itu sendiri pun
27
beranekaragam, ada sebagai selingan makan, cemilan disaat bekerja dan ada pula
sebagai pengganti makanan jika mereka memilih snack yang memiliki
kandungan gizi yang tinggi.
Penjualan snack dalam kemasan di Indonesia sangat tinggi
dikarenakan kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi snack dimanapun
dan kapanpun. Hal ini menjadi peluang bagi produsen maupun distributor snack,
dimana permintaan snack terus meningkat. Menurut Market Indicator Report
Tahun 2010, Agriculture and Agri-Food Canada, Industri snack dalam kemasan
di Indonesia meningkat sebesar 25,7 % dari tahun 2009 hingga 2013. Kenaikan
tersebut mencakup segment industri susu, makanan kering, roti dan kue serta
snack sehat.
Walaupun demikian, menurut SFA (Snack Food Assosiation), jumlah
porsi yang ada pada snack di Indonesia masih sangatlah kecil yaitu < 300
Kkal/Porsi. Dengan komposisi umum pada snack tersebut adalah kaya lemak,
kaya
gula
dengan
kadar
air
rendah
dan
sedang,
dengan
waktu
pengkonsumsiannya diantara makanan berat, dimana biasanya di konsumsi
antara makan pagi, siang dan makan malam.
Khususnya pada makanan sehat dalam kemasan untuk tahun 2009
sampai 2013 mengalami peningkatan dalam penjualan sebesar 65,2% untuk
produk yogurt dan 49,6% untuk produk cereal atau snack sehat. Kenaikan
tersebut dikarenakan tren konsumer yang sudah berubah. Hingga saat ini
28
konsumer lebih banyak melihat secara fungsional terhadap makanan yang
mereka pilih. Konsumer lebih banyak memilih makanan yang baik untuk
kesehatan atau makanan yang memilki kandungan gizi yang tinggi.
Dari segi segmen konsumer makanan sehat ini yaitu mereka yang
berpenghasilan menengah hingga berpenghasilan tinggi. Secara gender, segmen
pada wanita mendominasi dalam konsumsi makanan sehat. Hal tersebut
dikarenakan wanita lebih peduli terhadap penampilan mereka, penampilan
mereka perlu dijaga dengan makanan sehat dan gizi yang tinggi.
Di Indonesia sendiri banyak pemain besar dalam industri makanan
ringan diantaranya Indofood, Mayora, Nestle, Unilever, Garudafood, dan Dua
Kelinci. Perusahaan penghasil makanan ringan tersebut hanya memproduksi
makanan dalam segmen makanan kering, roti, susu, kembang gula, kacangkacangan. Akan tetapi untuk makanan yang memilki gizi tinggi dan mengandung
manfaat yang lebih spesifik tidak ada. Berikut Company Share beberapa
perusahaan penghasil makanan dalam kemasan di Indonesia.
29
Gambar 2. 1 Company Shares (Global Brand Owner)
Menurut Euromonitor, Packaged Food 2010, Di Indonesia pada tahun
2009, market size makanan kemasan mencapai 15,4 trilliun rupiah dan
diperkirakan akan meningkat sebesar 22,4 trilliun rupiah pada tahun 2013.
Gambar 2. 2 Packaged Food in Indonesia, Euromonitor 2010
30
Di Indonesia pendapatan yang berasal dari makanan kemasan diperkirakan
akan terus meningkat seiring meningkatnya pendapatan penduduk terutama yang
tinggal diperkotaan serta kesadaran konsumer akan konsumsi makanan sehat.
2.4.2
Kompetitor di dalam Pasar
Dalam industri makanan kemasan, khususnya makanan sehat yang
mengandung gizi tinggi tidak terlalu banyak di Indonesia. Seiring perkembangan
pemikiran konsumer Indonesia dan tingkat kebutuhan akan makanan sehat yang
tinggi, konsumer semakin peduli untuk mengkonsumsi makanan ringan yang
sehat. Mereka akan melihat makanan tersebut berdasarkan kandungannya dan
fungsi dari makanan sehat itu sendiri. Makanan sehat yang memiliki kandungan
gizi tinggi yang beredar saat ini yaitu dalam bentuk snack bar, sereal dan susu.
Ada beberapa merek makanan sehat yang dijual di Indonesia seperti
Soyjoy, Fitbar, L-Men Hi-Protein Bar , Go Natural, dan produk-produk impor
lainya. Dalam industri makanan kemasan kesehatan tersebut di Indonesia
menempati posisi yang tidak kalah bagus dibandingkan segment makanan
kemasan lainnya, dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Berikut data penjualan makanan kemasan di Indonesia dari tahun 2007 hingga
2013.
31
Gambar 2. 3 Perkiraan penjualan ritel berdasarkan historis pangsa pasar
Jika dilihat pada tabel diatas, snack bars dan meal replacement
product mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut Euromonitor, prediksi
untuk snack bar meningkat 5,4 juta USD di tahun 2013 dimana pada tahun
sebelumnya sebesar 4,2 juta USD. Sedangkan untuk produk meal replacement
32
meningkat menjadi 38,8 juta USD di tahun 2013 yang dimana dari 29,4 juta USD
pada tahun 2012. Dan begitu juga pada produk lainnya yang meningkat setiap
tahunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa posisi makanan seperti snack bar
dan meal replacement memiliki tren positif di industri makanan kemasan di
Indonesia.
2.4.2.1
Soyjoy
Gambar 2. 4 SoyJoy
Untuk tahun 2013 penjualan Soyjoy di Indonesia naik hingga
mencapai sebanyak 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut
Didin Suwardizian (Manajer Pemasaran Produk PT Amerta Indah Otsuka
(OTSUKA)), alasan kenaikan penjualan adalah Soyjoy bukan hanya
memberikan sekedar makanan ringan kepada masyarakat, tetapi mereka
juga mengadakan edukasi di samping marketingnya mengenai produk
Soyjoy tersebut, seperti Soyjoy is a healty bar, isoflavon dan lain
sebagainya. Baik memberikan edukasi kepada masyarakat dengan melalui
media iklan seperti televisi dan media cetak lainnya sehingga bisa sekaligus
33
memberikan edukasi mengenai healthy bar dan fungsi bagi masyarakat.
Dan untuk saat ini masyarakat sudah semakin peduli tentang kesehatan dan
Soyjoy menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat bukan hanya
sebagai cemilan saja untuk saat ini.
Kelebihan Soyjoy :
1. Kemasan yang praktis dan mudah untuk di buka.
2. Tahan di simpan selama 8-10 bulan tanpa bahan pengawet
(dikarenakan di panggang di suhu yang tinggi).
3. Berbagai macam rasa yang dapat dinikmati oleh semua
kalangan.
4. Berbahan dasar kacang kedelai yang mengandung banyak
isovlavon.
5. Aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Kekurangan soyjoy :
1. Kemasan yang terlihat lebih exclusive sehingga customer
akan mengira harga soyjoy mahal.
2. Soyjoy belum bisa melakukan pendistribusian ke tempat
yang terpencil.
34
3. Masih ada beberapa rasa yang menurut sebagian customer
soyjoy memiliki rasa yang tidak enak.
2.4.2.2 Fitbar
Gambar 2. 5 Fitbar
Salah satu cemilan yang baik adalah Fitbar. Berupa snack,
merupakan produk dari Kalbe Farma. Cemilan ini baik untuk
kesehatan dan menjaga diet yang seimbang. Cemilan ini memiliki rasa
yang lezat dan enak. Seringkali kita menganggap makanan yang lezat
sebagai makanan yang tidak sehat atau sebaliknya. Tapi Fitbar
menawarkan manfaat kesehatan dengan kelezatan rasa. Fitbar bebas
dari kolestrol, lemak trans dan hanya mengandung sedikit kalori. Salah
satu bahan baku terbaik Fitbar adalah gandum, yang merupakan
sumber serat yang baik untuk pencernaan.
Fitbar juga mengandung Kalsium, Vitamin A, B12, dan C.
Varian Fitbar terdiri dari, Fitbar Nuts dan Fitbar Fruits. Fitbar Nuts
dengan perpaduan kacang-kacangan. Sedangkan Fitbar Fruits berisi
perpaduan antara kismis dan oats. Fitbar snack juga memiliki
35
komposisi bebas kolesterol, bebas dari lemak trans, dan memiliki
kandungan kalori yang rendah dengan banyak vitamin yang
terkandung didalamnya. Saat ini fitbar memiliki 25% total pangsa
pasar snack bar di Indonesia, hal tersebut dikarenakan mereka baru
saja memasuki pasar ditahun 2008.
Kelebihan Fitbar:
1. Fitbar memiliki rasa yang enak.
2. Banyak fitur rasa yang disajikan oleh Fitbar, seperti Fitbar Nuts
dan Fitbar Fruits (untuk Fitbar Fruits rasanya unik,karena terdapat
rasa seperti permen jelly di dalam fitbar tersebut).
3. Kandungan Fitbar sangat banyak nutrisi, sehingga sangat ampuh
untuk orang yang sedang melakukan program diet.
4. Fitbar tidak menggunakan bahan pengawet didalam makananya.
5. Harga yang di tawarkan oleh Fitbar cukup murah
Kekurangan Fitbar:
1. Fitbar memiliki ukuran yang kecil, sehingga konsumen tidak
merasa kenyang saat mengkonsumsi nya.
2. Pilihan rasa yang diproduksi oleh fitbar hanya terdapat 2 rasa
untuk konsumen nya yaitu Fitbar Nuts dan Fitbar Fruits.
36
2.4.2.3 Go Natural
Gambar 2. 6 Go Natural
Cemilan ini berbentuk bar dengan keunggulan fat free,
sehingga aman dikonsumsi bagi mereka yang tengah berdiet, low
sodium, kaya akan serat, gluten free sehingga aman dikonsumsi untuk
anak-anak berkebutuhan khusus, dan juga tidak adanya pewarna
tambahan ataupun perasa kimia. Go Natural Snack Bar ini cocok
dibawa kemana saja karena kemasannya yang praktis.
Kelebihan GO Natural :
1. Go Natural memiliki berbagai macam rasa yang dapat dinikmati
oleh konsumen
2. Bukan hanya healthy bar tetapi go natural memberikan rasa yang
enak.
3. Kemasan yang terlihat menarik di bandingkan dengan healthy bar
lainya.
37
4. Kemasan yang praktis di bawa.
5. Komposisi Go Natural yang bukan hanya low fat tetapi free fat,
low sodium, dan gluten free.
6. Go Natural aman dikonsumsi oleh semua jenis umur.
7. Ukuran dari Go Natural yang bisa mengenyangkan konsumen.
Kekurangan GO Natural :
1
Sulit ditemui di toko-toko, karena Go Natural hanya masuk pada
toko-toko besar saja.
2
Harga yang ditawarkan cukup mahal sekitar Rp 20.000,00.
2.4.2.4 L-men Hi Protein bar
Gambar 2. 7 L-Men
L-men Hi Protein bar adalah produk L-men yang dibuat untuk
memenuhi mereka yang menginginkan perut sixpack. Protein tinggi
38
yang terkandung di dalamnya dapat membantu pembentukan otot
sehingga tubuh lebih atletis dan meningkatkan pembakaran lemak.
Selain itu, seratnya yang tinggi juga baik untuk pencernaan. L-Men HiProtein Bar berbentuk bar, sehingga praktis untuk dikonsumsi kapan
saja dan di mana saja. Seperti motonya Anytime, Easy, Healthy!
Kelebihan L-men Hi Protein bar :
1. L-Men Hi Protein Bar memiliki rasa yang enak yaitu Raisin
banana.
2. Memiliki kandungan protein yang tinggi.
3. Sangat baik untuk pembenyukan otot dan pembakaran lemak.
Kekurangan L-men Hi Protein bar :
1. L-Men Hi Protein Bar baru memproduksi 1 varian.
2.Ukuran dari
L-Men Hi Protein Bar yang masih sangat kecil
sehingga tidak mengenyangkan.
39
2.4.2.5 Protein Bar luar negeri
Gambar 2. 8 Produk Cliffbar
Gambar 2. 9 Produk QuestBar
Di luar negeri khususnya negara Amerika, produk seperti
protein bar atau makanan sehat sangat banyak ragam dan jenisnya. Hal
tersebut dikarenakan kesadaran masyarakatnya yang sudah sangat
tinggi akan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan sehat.
Keanekaragamn produk makanan kesehatan tersebut tidak selalu baik
di mata masyarakat Amerika sendiri. Dikarenakan kandungan yang
tertera pada kemasan tidak sesuai kenyataan yang ada.
Adapun beberapa merek protein bar seperti barerealfoodbar,
quest bar, clift bar, dymatize protein bar dll. Produk produk yang
40
berasal dari luar negeri tersebut bahkan sekarang sudah masuk ke
Indonesia. Tetapi tidak banyak yang tahu dan hanya khusus kalangan
fitnes mania saja.
Keunggulan Protein bar luar negeri :
1. Rasa yang enak.
2. Protein yang sangat tinggi baik untuk otot.
3. Bahan yang berkualitas.
Kekurangan Protein bar luar negeri:
1. Harga mahal yaitu sekitar 25 ribu rupiah per barnya.
2. Terkadang masih terdapat kandungan bahan berbahaya.
3. Semua bentuk yang sama dan terbuat dari kacang kacangan
sehingga konsumer menjadi bosan.
2.4.3
Value Produk
Setelah menganalisa perkembangan industri makanan kemasan di
Indonesia, memberikan kuesioner kepada para koresponden, mempelajari
jurnal-jurnal yang berkaitan dengan pembuatan business model tersebut dan
juga menganalisa industri snack di Indonesia dapat dilihat bahwa healthy bar
akan memiliki prospek yang menjanjikan setiap tahunnya. Hal tersebut
diimbangi dengan kemampuan ekonomi konsumen dan kesadaran akan hidup
41
sehat serta konsumsi makanan yang bergizi tinggi. Selain itu, produk yang
dikeluarkan para kompetitor tidak terlalu banyak jenisnya dan masih banyak
kekurangannya. Berikut perbandingan dengan produk kompetitor.
2.4.3.1 Bahan
Jika dilihat dari produk yang beredar di Indonesia maupun di
Amerika, sebagian besar bahan utama yang digunakan adalah kacang
kacangan. Selain itu, ada penambahan bahan seperti buah kering dan
pemanis buatan. Produk yang akan kami tawarkan memiliki bahan asli
Indonesia. Adapun jenis bahan dan kandungannya yaitu :
Karbohidrat
Karbohidrat utama yang kami pakai adalah umbi-umbian
seperti ubi ungu. Jenis ubi ini sangat banyak kandungannya seperti
antosianin (antioksidan, antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap
kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke) dimana kandungan
tersebut tidak terdapat pada Soyjoy, Fitbar, L-men maupun produk
lainnya. Selain itu untuk menambah variasi rasa kami menggunakan
bahan seperti beras merah, madu dan gula rendah kalori dimana
menjadi pemanis alami pada produk kami.
42
Protein
Untuk memberikan jumlah protein yang tinggi kami memakai
whey protein yang mengandung BCAA. Produk seperti Fitbar dan
Soyjoy tidak memakai whey protein pada produk mereka. Sehingga
protein yang mereka berikan masih tergolong rendah yaitu sebesar 3-7
gram per bar. Produk L-men memakai whey protein, tetapi masih
dalam kandungan rendah. Produk yang berasal dari Amerika sebagian
besar menggunakan whey protein sebagai sumber proteinnya. Dengan
pemakaian bahan tersebut mengakibatkan mereka menawarkan harga
yang sangat mahal, dan produk mereka akan sangat sulit masuk ke
pasar Indonesia. Produk kami mengandung jumlah protein sebesar 1520 gram per bar nya. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein
harian konsumen serta sangat dibutuhkan mereka yang melakukan
olahraga. Selain itu, kami menambahkan bahan seperti susu dan telur
sebagai penambah sumber protein.
2.4.3.2 Bentuk
Kami memberikan bentuk yang lain seperti produk yang sudah
beredar sebelumnya yaitu berbentuk bar dengan cekung dibagian
tengah. Bentuk tersebut dibuat untuk memudahkan konsumen apabila
konsumen ingin memakan nya dalam waktu 2 kali.
43
Gambar 2. 10 Bentuk Produk Probeet
Kami akan memberikan bentuk yang berbeda diantara produkproduk yang ada saat ini.
2.4.3.3 Pengawetan
Produk kami tidak memakai pengawet sedikitpun. Produk akan
tahan lebih lama didalam kemasan plastik foil yang berisikan nitrogen.
Serta produk kami dibakar dengan suhu tinggi sehingga akan lebih
tahan lama. Jangka waktu pengawetan kurang lebih selama 1 tahun.
2.4.3.4 Ragam produk dan rasa
Jika dilihat kompetitor, mereka mengeluarkan produk mereka
dengan bahan yang sama dan hanya memberikan rasa yang berbeda.
Produk
kompetitor
cenderung
memakai
bahan
kacang
dan
memberikan rasa yang enak seperti buah, krim, susu, coklat. Jenis
yang mereka tawarkan hanya satu tetapi bermacam-macam rasa. Kami
melihat bahwa mereka yang peduli akan makanan sehat pasti akan
44
melihat pada bahan makanan itu sendiri. Tubuh manusia pun
beranekaragam, ada yang gampang menerima suatu jenis makanan
tertentu ada juga yang susah menerimanya. Melihat hal tersebut kami
menawarkan produk yang dikhususkan untuk Pria berfungsi sebagai
healthy bar untuk pembentukan otot. Hal tersebut belum ada dari
semua yang ditawarkan oleh kompetitor.
2.4.3.5 Fungsi
Kompetitor seperti L-men, dan produk dari Amerika memiliki
fungsi sebagai makanan ringan yang sehat. Atau sebagai makanan
tambahan setelah melakukan olahraga. Produk yang kami tawarkan
berfungsi yang lain dari kompetitor yaitu sebagai healthy bar yang
berguna sebagai pembentukan otot yang dibutuhkan untuk para kaum
pria. Seseorang yang melakukan diet akan menjaga porsi makannya
sehingga kadang tidak mengenyangkan perut mereka. Produk kami
akan mengenyangkan dan juga memiliki protein yang sangat tinggi.
Produk ini tidak hanya ditujukan bagi orang yang sedang menjalankan
pembentukan otot saja yang kaya akan protein dan antisianin, tetapi
juga untuk mereka yang melakukan olahraga rutin, atau orang yang
sangat sibuk dengan aktifitas mereka dan sedang dalam program diet
dimana produk kami
tidak mengandung lemak
menyebabkan kegemukan serta rendah kalori.
yang dapat
45
Dengan demikian value yang dapat kami tawarkan yaitu antara
lain :
1. Mengandung protein yang tinggi.
2. Sebagai pengganti makanan.
3. Rendah gula karena memakai pemanis alami dari bahan.
4. Mengandung banyak serat alami.
5. Bahan ciri khas Indonesia seperti umbi-umbian yang mengandung
antosianin.
6. Mengandung bahan yang membantu dalam recovery otot dan
meningkatkan massa otot.
2.4.3.6 Position between competitor
Setelah menganalisa semua value yang ditawarkan kompetitor
dan semua kekurangannya kami menawarkan value yang tidak
dimiliki oleh kompetitor baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri. Berikut tabel perbandingan posisi produk yang kami tawarkan
dengan kompetitor.
46
Tabel 2. 5 Position between competitor
Produk Bahan
Fungsi
Protein Harga
Umbi-umbian, Whey
Probeet
Protein
> Rp
Pembentukan Otot
20grm
10.000
Pembakaran Lemak atau
L-Men
Rice Cracker
diet
7 gram
Rp7.000
Dari tabel diatas bisa dilihat dari segi bahan produk kami
berbeda dengan L-Men yang memiliki perbedaan kandungan dan
fungsi. Hal tersebut memberikan suatu diferensiasi produk. Dari segi
harga kami akan memberikan harga lebih mahal dibandingkan produk
lokal tetapi jauh lebih murah dari produk luar negeri, hal tersebut
disebabkan karena kandungan protein yang lebih banyak dibandingkan
produk lokal. Jika didilhat berdasarkan harga, probeet hampir
mendekati harga L-Men dan dari segi fungsi juga mendekati L-men.
Sehingga kami memposisikan probeet kompetitor langsung produk LMen. Dan kami akan memfokuskan pasar ke pasar L-Men yang
memiliki 15% total pasar.
47
2.5 Business Model Canvas
Gambar 2. 11 Business Model Canvas
Menurut Alex Osterwalder,
Business model menggambarkan bagaimana
suatu organisasi dibuat, disampaikan, dan menangkap nilai yang ada. Business model
digambarkan pada sebuah sembilan blok dasar dari bisnis. 9 building blocks
menggambarkan area utama dari sebuah bisnis. Baik bisnis yang baru akan dibuat
maupun bisnis yang sudah berjalan. 9 building blocks merupakan sebuah blueprint
dari bisnis, mulai dari menghasilkan value hingga value tersebut sampai kepada
konsumen yang dapat menghasilkan profit bagi bisnis.
Adapun Business model canvas untuk makanan berprotein tinggi ini antara
lain :
48
2.5.1
Customer Segment (CS)
Customer Segment adalah suatu organisasi yang melayani satu atau
beberapa segmen pelanggan.Sedangkan pelanggan itu sendiri adalah inti dari
semua model bisnis (Alexander Osterwalder, 2012, P20). Tanpa pelanggan,
tidak ada perusahaan yang mampu bertahan dalam waktu yang lama. Kami
mengelompokkan
Customer
Segment
dengan
berdasarkan
Geografis,
Demografis dan Psikografis.
1. Geografis
Segmentasi geografi akan membagi market ke dalam beberapa
bagian geografi yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian,
wilayah, kota dan juga desa. Perusahaan beroperasi pada satu atau
beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
2. Demografis
Dalam segmen Demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup
dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin,tingkat pendidikan
dan juga agama. Demografi adalah informasi yang mudah dijangkau
dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan customer segment,
informasi demografi memberikan insight tentang tren yang sedang
terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen,
demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka
produk .
49
3. Psikografik
Pada segmen psikografik, customer akan dibagi berdasarkan
social class, lifestyle, nilai-nilai kehidupan yang dianut dan juga
kepribadian. Ciri-ciri psikografis berkenaan dengan kualitas intrinsic
dari consumer individual.
2.5.2
Value Proposition (VP)
Value Proposition menggambarkan gabungan antara product dan
layanan yang menciptakan nilai untuk segmen spesifikasi pelanggan. Value
Proposition adalah alasan yang membuat sebuah customer dapat beralih dari
satu produk ke produk lainya. Setiap Value Proposition berisi dengan
gabungan produk atau jasa tertentu yang melayani kebutuhan suatu segmen
pelanggan (Alexander Osterwalder, 2012, P22).
2.5.3
Channels (C)
Channels menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan dapat
berkomunikasi dengan segmen pelangganya dan menjaga merka untuk
memberikan sebuah value. Channels seperti komunikasi, distribusi dan
penjualan merupakan sebuah sarana penghubung antara perusahaan atau
produk dengan customernya (Alexander Osterwalder, 2012, P26). Sedangkan
bila dilihat dari fungsinya channel memiliki beberapa fungsi yaitu :
Meningkatkan kesadaran pelanggan atas jasa dan produk perusahaan.
50
Membantu pelanggan mengevaluasi value dari sebuah perusahaan atau
produk.
Memungkinkan pelanggan untuk membeli sebuah produk dan jasa yang
spesifik.
Memberikan proposisi value kepada pelanggan.
Memberikan dukungan purna jurnal kepada pelanggan.
Dalam menentukan channel agar value proposition dapat sampai
kepada customer.
2.5.4
Customer Relationship (CR)
Customer Relationship adalah bagaimana cara sebuah organisasi
menjalin ikatan dengan pelanggannya (Alexander Osterwalder, 2012, P28).
Bila dilihat dari hubungan antara pelanggan dapat didorong oleh motivasi
sebagai berikut, yaitu:
Akuisisi pelanggan.
Retensi (mempertahankan) pelanggan.
Peningkatan penjualan (upselling).
51
2.5.5
Revenue Streams (RS)
Revenue Streams adalah arus pendapatan yang dihasilkan dari
proposisi nilai yang dengan sukses ditawarkan kepada pelanggan (Alexander
Osterwalder, 2012, P30).
Model bisnis melibatkan dua jenis arus pendapatan yaitu:
Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran
pelanggan.
Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan
baik untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun
menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian.
2.5.6
Key Resources (KR)
Key Resources menggabarkan aset-aset terpenting yang diperlukan
agar sebuah model business dapat berfungsi dengan baik. Key Resources
dapat berbentuk fisik, finansial, intelektual, atau manusia (Alexander
Osterwalder, 2012, P34). Key Resources dapat dimiliki atau disewa oleh
perusahaan atau mitra utama.
2.5.7
Key Activities (KA)
Key Activities adalah kegiatan utama dari sebuah organisasi untuk
menciptakan prosisi nilai pada sebuah perusahaan atau produk dengan
menggambarkan hal-hal yang terpenting yang harus dilakukan perusahaan
agar model bisnisnya dapat bekerja dengan baik (Alexander Osterwalder,
2012, P36).
52
2.5.8
Key Partnership (KP)
Key Partnership menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang
membuat model bisnis dapat bekerja (Alexander Osterwalder, 2012, P38).
Selain itu terdapat 4 jenis key partnership yang berbeda yaitu :
Aliansi Strategi antara non pesaing.
Co-opetion : kemitraan strategi antar pesaing.
Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru.
Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat
diandalkan.
2.5.9
Cost Structure (CS)
Cost Structure menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan model bisnis (Alexander Osterwalder, 2012, P40). Cost
Structure menciptakan dan memberikan nilai, mempertahankan hubungan
pelanggan,
dan
menghasilkan
pendapatan,
dan
perhitungan
yang
menyebabkan timbulnya biaya.
2.6
TOWS (Threat-Opportunity-Weakness-Strenght)
TOWS
(Threat-Opportunity-Weakness-Strenght)
adalah
sebuah
analisis yang dimulai dengan kajian terhadap faktor-faktor eksternal dengan
melakukan analisis Threat-Opportunity, baru kemudian diikuti dengan kajian
kondisi internal perusahaan berupa analisis Strength-Weakness.TOWS juga
termasuk pendekatan yang dilakukan secara ‘outside-in’.
53
Gambar 2. 12 TOWS Design
A.
Tujuan Analisis TOWS
Seperti halnya dengan analisis SWOT, analisis TOWS juga memiliki
beberapa tujuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah tujuan dari analisis
TOWS:
1. Untuk memunculkan
semua alternatif
yang mungkin
dijalankan
berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal, bukan untuk menentukan
strategi yang terbaik.
2. Untuk memaksimalkan peluang yang tersedia
3. Untuk mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa
solusi
4. Untuk memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan
B. Manfaat Analisis TOWS
Analisis TOWS adalah analisis yang mengutamakan mempelajari dan
menginvestigasi peluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih
54
dinamis dan bersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal. Berikut ini
merupakan manfaat analisis TOWS, antara lain:
1. Dapat memperhitungkan dan memanfaatkan dengan baik setiap peluang di
luar untuk peningkatan bisnis.
2. Dapat mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa
solusi
3. Mampu mengantisipasi tantangan dari setiap perubahan eksternal, bahkan
mengubahnya (tantangan) menjadi peluang baru.
C. Analisis TOWS
Tabel 2. 6 TOWS Analysis
STRENGTHS :
WEAKNESSES :
1. Produk dengan konsep
1. Produk mudah ditiru
inovatif
2. Brand belum kuat
2. Tim R&D yang kuat
3. High cost
3. Jaringan distribusi yang
4. Rasa yang belum optimal
TOWS ANALYSIS
luas
4. Biaya bahan baku relatif
rendah
OPPORTUNITIES
:
1. Masyarakat
S-O STRATEGIES
1. Tingkatkan kapasitas
W-O STRATEGIES
1. Efisiensi proses produksi
55
makin sadar akan
produksi
dan supply chain
pola hidup sehat
2. Ekspansi ke luar negeri
2. Paten formulasi produk
2. Jumlah kelas
3. Perluas jaringan di kota-
menengah semakin
kota besar Indonesia
banyak
3. Memenuhi
kebutuhan
konsumen
4. Adanya ACFTA
(ASEAN-China
Free Trade Area)
5. Jumlah pusat
kebugaran dan mini
market semakin
meningkat
THREATS :
1. Muncul produk
S-T STRATEGIES
1. Luncurkan produk jenis
W-T STRATEGIES
1. Tingkatkan brand
56
kompetitor (luar dan baru
awareness
dalam negeri)
2. Tingkatkan value/benefit
2. Benchmarking kompetitor
2. Banyak produk
produk
3. Formulasi rasa yang dasar
substitusi
3. Berdayakan masyarakat
dan paling populer
3. Regulasi
sekitar
4. Sertifikasi ISO
pemerintah yang
kurang jelas
(pendirian usaha
dan izin produk)
4. Masyarakat
sensitif harga
2.7
Analisis Five Forces
Analisis lima kekuatan Porter adalah salah satu kerangka kerja yang berfungsi
untuk menganalisis industri dan juga mengembankan strategi bisnis, menurut Michael
Porter, terdapat lima kekuatan yang dapat menentukan intensitas persaingan dalam
suatu industri.
57
Gambar 2. 13 Five Forces Analysis
Buyers (Buyers Power)
Force yang dapat mempengaruhi sebuah buyers adalah antara lain,
jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli,ketersediaan
barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, dan juga tingkat diferensiasi.
Potential Entrants (Threat Of Mobility)
Potential entrants adalah seberapa besar persaingan yang akan terjadi
pada industri tersebut. Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang
berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan.
Force ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu jumlah pesaing,
58
perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga,
exit barriers, dan sebagainya.
Subsitutes (Threat Of Subsitutes)
Barang subsitusi, dimana konsumen bisa beralih dengan mudah
kepada barang subsitusi. Apabila semakin banyak dan dekat barang subsitusi
tersebut, maka konsumen juga semakin mudah untuk dapat berlalih dengan
mudah ke barang subsitusi. Force ini dipengaruhi oleh beberapa fakor
diantaranya switching cost, kecenderungan untuk subsitusi, diferensiasi
produk, dan masih banyak faktor lainya.
Suppliers (Suppliers Power)
Suppliers merupakan tempat dimana perusahaan dapat membeli bahan
baku yang dapat digunakan untuk bahan produksi produknya. Untuk suppliers
power force yang ditentukan antara lain switching cost ke supplier lain,
jumlah supplier, konsentrasi suppliers, ketersediaan subsitusi input, tingkat
diferensiasi input hingga tingkat hubungan dengan suppliers.
Download