1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI UMUM 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 TEORI UMUM
2.1.1
Pengertian Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), basis data adalah
kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.
2.1.2
Pengertian Sistem Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p54), sistem basis data
sebagai kumpulan program aplikasi yang berinteraksi satu sama lain
dengan basis data bersama dengan Database Management System
(DBMS) dan basis data itu sendiri.
2.1.3
Teori DBMS (Database Management System)
-
Pengertian DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), Database Management
System
(DBMS)
memungkinkan
merupakan
pengguna
sistem
untuk
perangkat
mendefinisikan,
lunak
membuat,
memelihara, dan mengontrol akses ke database.
-
Fasilitas DBMS
Biasanya, DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut :
9
yang
10
a. Data Definition Language (DDL)
Memungkinkan pengguna untuk membuat spesifikasi tipe
data, struktur data, dan constraint pada data untuk dapat disimpan
di dalam database.
b. Data Manipulation Language (DML)
Memungkinkan pengguna untuk memasukkan, mengubah,
menghapus, dan mengambil data dari database.
c. Akses Kontrol
DBMS menyediakan akses kontrol ke dalam database,
seperti :
i. Sistem keamanan, untuk mencegah pengguna yang tidak
sah untuk mengakses database tersebut.
ii. Sistem integritas, untuk menjaga konsistensi data yang
tersimpan.
iii. Sistem kontrol konkurensi, untuk mengizinkan akses data
untuk diakses oleh database.
iv. Sistem kontrol pemulihan, untuk mengembalikan database
ke keadaan yang konsisten dari sebelumnya setelah
mengalami kegagalan perangkat keras atau perangkat
lunak.
v. Sebuah katalog yang dapat diakses pengguna, berisi
deskripsi dari data di dalam database.
11
-
Komponen DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p68), ada lima komponen
penting dalam DBMS yaitu hardware (perangkat keras), software
(perangkat
lunak),
data,
procedures
(prosedur),
dan
people
(pengguna).
1.
Hardware (Perangkat Keras)
Hardware digunakan untuk mejalankan DBMS
untuk aplikasi. Hardware yang digunakan yaitu hardware
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan DBMS
yang
digunakan.
Beberapa
DBMS
hanya
dapat
dioperasikan pada hardware/operation system tertentu
dimana
yang
lainnya
dapat
digunakan
pada
hardware/operation system yang lainnya.
2. Software (Perangkat Lunak)
Komponen-komponen
software
terdiri
dari
software DBM dan program aplikasi, dimana jika
digabungkan dengan sistem operasi, termasuk software
jaringan, DBMS ini bisa digunakan melalui sebuah
jaringan.
3. Data
Data merupakan komponen terpenting dalam
DBMS,
yang mencakup sudut pandang end-user
mengenai data. Data pada sebuah sistem basis data baik
12
single-user system maupun multi-user system harus
terintegrasi dan dapat digunakan bersama.
4. Procedures (Prosedur)
Prosedur merupakan instruksi-instruksi dan aturanaturan yang membuat rancangan dan menggunakan
database. Penggunaan sistem dan pengaturan staf yang
mengatur kebutuhan basis data didokumentasikan dalam
prosedur yang dapat berupa petunjuk penggunaan.
Instruksi tersebut misalnya digunakan untuk :
a. Log on ke DBMS
b. Menggunakan sebagian
fasilitas
DBMS
atau
program aplikasi
c. Start dan stop DBMS
d. Membuat salinan cadangan database
e. Menangani kesalahan pada hardware dan software
f. Mengubah
struktur
tabel
dan
meningkatkan
tampilan
5. People (Pengguna)
Komponen terakhir adalah pengguna yang terlibat
langsung dengan system tersebut. Pengguna ini dibedakan
menjadi empat :
a. Data and Database Administrators, ada dua jenis
yaitu Data Administrator (DA) yang bertanggung
jawab untuk pengelolaan sumber daya termasuk
13
perencanaan
database,
pengembangan
dan
pemeliharaan standar, kebijakan dan prosedur, dan
desain database konseptual atau logikal. Database
Administrator (DBA) yang bertanggung jawab
untuk realisasi fisik dari database, termasuk desain
database fisik, implementasi, keamanan, kontrol
integritas, pemeliharaan sistem operasional, dan
memastikan kinerja yang memuaskan dari aplikasi
bagi pengguna.
b. Database Designers ada dua tipe perancang yaitu
logical database designers dan physical database
designers.
Logical
database
designers.
bersangkutan dengan mengidentifikasi data (entitas
dan atribut), hubungan antara data dan kendala
pada data yang akan disimpan dalam database.
Physical
database
bagaimana
desain
designers
database
memutuskan
logikal
akan
diwujudkan secara fisik.
c.
Application Developers bertanggung jawab dalam
melaksanaan
program
aplikasi
yang
harus
dilaksanakan untuk end-users.
d.
End-Users adalah clients untuk database, yang
telah
dirancang
dan
diimplementasi,
serta
dipelihara untuk menyajikan informasi yang
14
dibutuhkan. End-Users dapat diklasifikasikan
sesuai dengan sistem yang dijalankan :
i. Naive users adalah tipikal orang yang tidak
berinteraksi langsung dengan DBMS. Mereka
mengakses database melalui sebuah aplikasi
yang ditujukan secara khusus untuk mencoba
operasi sesederhana mungkin.
ii. Sophisticated users adalah orang yang lebih
mengerti struktur database dan fasilitasnya,
dan
memungkinkan
untuk
menggunakan
bahasa pemrograman yang lebih tinggi.
-
Keuntungan DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p77), keuntungan DBMS
yaitu :
a. Control of data redundancy, mengontrol database untuk
mengeliminasi redundan dengan cara data terintegrasi cukup
disimpan sekali.
b. Data consistency, mengeliminasi atau mengontrol redundan,
dapat mengurangi resiko inkonsistensi yang mungkin terjadi.
c. Sharing of data, sistem basis data terdapat pada sebuah
organisasi yang dapat digunakan oleh seluruh pengguna yang
memiliki hak akses.
15
d. Improved
data
integrity,
meningkatkan
validitas
dan
konsistensi data.Integritas biasanya dijabarkan ke dalam
constraints, yang mana aturan konsistensi database tidak
mengizinkan untuk dilanggar.
e. Improved
security,
meningkatkan
database
securitiy,
melindungi basis data dari pengguna yang tidak dikenal.
f.
Increased productivity, dalam file-based-systems deskripsi
data dan logika pengaksessan data telah dibuat ke dalam
beberapa
program
aplikasi,
yang
membuat
program
bergantung pada data.
g. Improved backup dan recovery services, meningkatkan
backup data. Jika, kesalahan terjadi, data dapat dipulihkan
kembali.
-
Kerugian DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p80), kekurangan DBMS,
yaitu :
a. Complexity, dimana Database designers dan developers, data dan
database administrators, serta end-users harus mengerti fungsinya
untuk mengambil keuntungan penuh dari fungsi tersebut.
Kesalahan dalam mengerti sistem dapat memberikan keputusan
rancangan yang buruk, dan dapat mengakibatkan konsekuensi
serius dari sebuah organisasi.
16
b. Size, kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS
menjadi software yang sangat besar dan memerlukan ruang disk
serta memori substansial untuk menjalankannya secara efisien.
c. Additional hardware costs, untuk mencapai performa yang
dibutuhkan, sangat diperlukan membeli mesin besar, mesin yang
digunakan untuk menjalankan DBMS.
d. Higher impact of failure, sentralisasi sumber daya menambah
kerentanan sistem. Setelah semua pengguna dan aplikasi
bergantung pada ketersediaan dari DBMS, kesalahan pada
komponen tertentu dapat mengakibatkan operasi berhenti.
-
Database Language
Menurut Connolly dan Begg (2010, 91), sub-bahasa data
terdiri dari 2 bagian, yaitu Data Definition Language (DDL) dan
Data Manipulation Language (DML).
-
Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly dan Begg (2010, 92), pengertian DDL
adalah bahasa yang memperbolehkan database administrator atau
pengguna untuk menjelaskan dan memberi nama entitas, atribut,
dan relasi yang dibutuhkan pada aplikasi, bersamaan dengan
integritas asosiatif dan keamanan constraint
-
Data Manipulation Language (DML)
Menurut Connolly dan Begg (2010, 92), pengertian DML
adalah bahasa yang menyediakan kumpulan operasi untuk
17
mendukung operasi manipulasi data pada data yang berada di
database. Operasi manipulasi data yang ada terdiri dari :

Pemasukkan data baru pada database

Pemodifikasian data yang disimpan di dalam
database

Penerimaan data yang terkandung di dalam
database

-
Penghapusan data dari database
Model Data
Hal yang mendasari struktur basis data adalah model data.
Menurut Connolly dan Begg (2010, 95), pengertian model data adalah
suatu kumpulan konsep yang terintegrasi untuk menjelaskan dan
memanipulasi data, relasi antar data, dan constraint pada data dalam
sebuah organisasi. Sebuah model data memiliki 3 komponen :

Bagian stuktural : terdiri dari kumpulan aturan yang
terpaut pada database yang dibentuk.

Bagian manipulasi : membuat tipe dari operasi yang
diperbolehkan pada data yang mencakup operasioperasi yang digunakan untuk proses update atau
penerimaan data dari database dan untuk mengubah
struktur dari database.

Kumpulan dari integrity constraints yang memastikan
bahwa data yang diproses adalah akurat.
18
Sebuah model data dibagi menjadi 3 kategori yaitu :
berbasis objek, berbasis record, dan data model fisikal.
-
Data model berbasis objek
Pada model berbasis objek, menggunakan konsep
entitas, atribut, dan relasi. Entitas adalah objek yang berbeda
baik manusia, tempat, konsep, maupun kejadian yang di dalam
organisasi menjadi sebuah representasi data di dalam
database. Sebagai contoh, setiap manusia adalah sebuah
entitas dan rekening bank juga dapat dipertimbangkan sebagai
sebuah entitas. Atribut merupakan properti yang menjelaskan
aspek pada objek yang ingin kita simpan. Relasi adalah
hubungan antar entitas.
-
Data model berbasis record
Pada data model berbasis record , database terdiri atas
kumpulan format data yang mungkin memiliki perbedaan tipe
data disertai dengan jumlah panjang karakter yang tetap untuk
masing-masing tipe data. Terdapat 3 macam tipe dari model
berbasis record yaitu : data model relasional, data model
jaringan, dan data model hierarkial.
o Data model relasional
Data model relasional didasarkan pada konsep
dari relasi matematik. Di dalamnya, data dan relasi terrepresentasi sebagai sebuah tabel dimana masingmasing elemen memiliki jumlah kolom dengan nama
19
yang
berbeda-beda.
Data
model
relasional
membutuhkan database yang dirasakan oleh pengguna
sebagai tabel. Akan tetapi, persepsi ini hanya berlaku
untuk struktur logika dari database, bukan untuk
stuktur fisik database.
o Data model jaringan
Dalam
data
model
jaringan,
data
direpresentasikan sebagai kumpulan dari record dan
relasi merupakan representasi dari sets yang menjadi
sebuah penunjuk dalam implementasi. Record tersusun
secara
struktural
dalam
bentuk
graf
dengan
menampilkan data-data yang disebut node atau
segmen, sedangkan sets menjadi pembatas pada graf.
o Data model hierarki
Data model hierarki adalah tipe dari model
jaringan yang bersifat terbatas, karena memungkinkan
sebuah node untuk memiliki hanya 1 induk. Sebuah
data model hierarki dapat direpresentasikan sebagai
sebuah graf pohon dengan record yang disebut node
dan sets sebagai pembatasnya.
-
Data model fisikal
Data model fisikal menjelaskan bagaimana data dapat
disimpan dalam komputer sebagai informasi seperti struktur
record, pemesananan record, maupun akses jalur data. Contoh
20
umum dari data model fisikal adalah unifying model dan frame
memory.
-
Relational Model
Menurut Connolly dan Begg (2010, 141), pengunaan sistem
basis data relasional telah dominan dipakai sebagai aplikasi
pemrosesan data pada saat ini. Di dalam relational model , seluruh
data tersusun secara terstruktur dalam bentuk kumpulan tabel. Setiap
tabel (relation) memiliki sebuah nama dan terbentuk oleh kumpulan
kolom (attributes) dimana setiap baris (tuple) memiliki satu buah nilai
untuk masing-masing kolom. Pengertian dari tabel (relation) adalah
tabel yang tersusun oleh baris dan kolom. Pengertian kolom
(attributes) adalah nama kolom dari sebuah tabel.
-
Domain
Pengertian domain adalah kumpulan nilai yang diperbolehkan
dimasukkan dalam setiap kolom (attribute). Domain merupakan fitur
yang penting didalam relational model. Domain bisa berbeda-beda
untuk
tiap
kolom(attribute),
namun
bisa
juga
beberapa
kolom(attribute) memiliki domain yang sama. Konsep domain
menjadi begitu penting karena memungkinkan pengguna untuk
mengerti penjelasan dan sumber dari nilai yang ada pada masingmasing kolom.
21
-
Tuple
Pengertian tuple adalah baris pada sebuah tabel. Setiap baris
memiliki satu buah nilai pada masing-masing kolom.
-
Degree
Degree adalah jumlah kolom yang dimiliki oleh sebuah tabel.
Pada tabel yang memiliki satu buah degree, disebut tabel unary,
sedangkan untuk tabel yang memiliki dua kolom disebut tabel binary,
dan tiga kolom disebut tabel ternary, lebih dari itu disebuh n-ary.
-
Teori Database System Development Lifecycle
Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), siklus hidup
aplikasi database secara inheren terkait dengan siklus hidup sistem
informasi. Penting untuk mengenali bahwa tahapan siklus hidup dari
aplikasi database tidak selalu berurutan, tetapi dapat melibatkan
beberapa jumlah pengulangan tahap sebelumnya melalui loop
feedback.
22
Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle
(Sumber: Connolly dan Begg, 2010, p.284)
23
-
Database Planning (Perancangan Basis Data)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), aktivitas
manajemen
memungkinkan tahapan dari siklus hidup sistem
database yang akan direalisasikan secara efisiensi dan seefektif
mungkin.
-
System Definition (Definisi Sistem)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), menentukan ruang
lingkup dan batas dari sistem database, termasuk pandangan
pengguna utama, penggunanya, dan area aplikasi. Pandangan
pengguna mendefinisikan apa yang dibutuhkan dari sistem database
dengan perspektif peran pekerjaan tertentu (seperti sebagai Manajer
atau Supervisor) atau area aplikasi enterprise (seperti pemasaran,
personalia, atau pengontrol stok).
-
Requirement Collection and Analysis (Pengumpulan dan Analisis
Kebutuhan)
Menurut
Connolly
dan
Begg
(2010,
p316),
proses
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang bagian dari
organisasi yang harus didukung oleh sistem database, dan
menggunakannya untuk mengidentifikasi persyaratan untuk sistem
baru. Ada tiga pendekatan utama untuk mengelola persyaratan sistem
database dengan pandangan beberapa pengguna, yaitu :
24
i. The centralized approach (Pendekatan terpusat)
ii. The view integration approach (Pendekatan integrasi
tampilan)
iii. A combination of both approach (Kombinasi dari
pendekatan keduanya)
Ada banyak teknik untuk mengumpulkan informasi ini, yang
disebut fact finding techniques. Terdapat lima teknik fact finding yang
biasa digunakan :
a. Mempelajari dokumen
b. Mewawancarai
c. Mengamati kegiatan perusahaan
d. Penelitian
e. Kuisioner
-
Database Design (Desain Basis Data)
Gambar 2.2 Data Modelling
(Sumber: Connolly dan Begg, 2010, p.357)
25
Menurut
Connolly
dan
Begg
(2010,
p320),
proses
menciptakan desain yang akan mendukung pernyataan misi
perusahaan dan tujuan misi pada sistem database yang diperlukan.
Terdapat dua pendekatan perancangan database, yaitu:
i. Bottom-up
Pendekatan ini dimulai pada tingkat dasar atribut
(yaitu, sifat-sifat entitas dan relasi), yang melalui analisis
hubungan antara atribut, dan dikelompokkan ke dalam relasi
yang mewakili jenis entitas dan relasi antar entitas.
ii. Top-down
Pendekatan ini dimulai dengan pengembangan model
data yang berisi tingkat tinggi beberapa entitas dan relasi dan
kemudian berturut-turut menerapkan perbaikan top-down
untuk mengidentifikasi tingkat rendah entitas, hubungan dan
atribut yang terkait.
Perancangan database terdiri dari tiga fase yaitu :
1. Conceptual database design
Menurut Connolly dan Begg (2010, p322), proses
membangun suatu model data yang digunakan dalam suatu
perusahaan, independen dari semua pertimbangan fisik.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p470),
langkah-langkah desain basis data konseptual :
Langkah 1 : Membangun model data konseptual.
1.1 : Mengidentifikasi jenis entitas.
26
1.2 : Mengidentifikasi jenis relasi.
1.3 : Mengidentifikasi jenis dan menggabungkan
atribut pada tiapentitas.
1.4 : Menentukan domain atribut.
1.5 : Menentukan candidate key, primary key, dan
alternate key.
1.6
:
Mempertimbangkan
konsep
pemodelan
enhanched (optional).
1.7 : Memeriksa model untuk redundansi.
1.8 : Validasi model konseptual terhadap transaksi
pengguna.
1.9 : Memeriksa model data konseptual terhadap
transaksi pengguna.
2. Logical database design
Menurut Connolly dan Begg (2010, p323), proses
membangun model data yang digunakan dalam sebuah
perusahaan berdasarkan model data tertentu, tetapi
independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik
lainnya. Menurut Connolly dan Begg (2010, p490),
langkah-langkah desain basis data logikal :
Langkah 2 : Membangun dan memvalidasi model data
logikal.
2.1 : Menurunkan hubungan model data logikal.
2.2 : Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi.
27
2.3 : Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna.
2.4 : Memeriksa integrity constraints.
2.5 : Tinjauan model data logikal dengan pengguna.
2.6 : Menggabungkan model data logikal menjadi
model global(optional).
2.7 : Memeriksa model terhadap future growth.
3. Physical database design
Menurut Connolly dan Begg (2010, p523), proses
pendeskripsian implementasi basis data pada penyimpanan
sekunder;
proses
itu
menggambarkan
basis
relasi,
organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk
mencapai akses yang efisien ke data, dan setiap kendala
integritas terkait serta tahapan keamanan. Menurut
Connolly dan Begg (2010, p523) langkah-langkah desain
basis data fisikal :
Langkah 3 : Menerjemahkan model data logis untuk target
DBMS.
3.1 : Desain relasi dasar.
3.2 : Merancangan representasi derived data.
3.3 : Merancang general constraints.
Langkah 4 : Desain organisasi file dan indeks.
4.1 : Menganalisis transaksi.
4.2 : Memilih organisasi file.
4.3 : Memilih indeks.
28
4.4 : Mengestimasi ruang disk yang diperlukan.
Langkah 5 : Desain pandangan pengguna.
Langkah 6 : Desain mekanisme keamanan.
-
DBMS Selection (Pemilihan DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p325), pemilihan DBMS
yang tepat untuk mendukung sistem basis data. Jika tidak ada DBMS
yang tepat maka bagian dari siklus hidup akan membuat seleksinya
sendiri yaitu antara konseptual dengan desain logikal. Langkahlangkah dalam pemilihan DBMS :
i. Menetapkan kerangka referensi belajar.
ii. Daftar sederhana dari dua atau tiga produk.
iii. Evaluasi produk.
iv. Merekomendasikan seleksi dan menghasilkan laporan.
-
Application Design (Desain Aplikasi)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p329), desain user
interface dan program aplikasi yang digunakan untuk memproses
database. Rancangan aplikasi dibagi menjadi dua aspek, yaitu :
1. Transaction Design (Rancangan Transaksi)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p330), suatu tindakan,
atau serangkaian tindakan yang dilakukan oleh seorang user atau
program aplikasi, yang mengakses atau mengubah isi database.
Ada tiga tipe transaksi ini :
29
i. Retrieval transactions.
ii. Update transactions.
iii. Mixed transactions
2. User Interface Design Guidelines
i. Meaningful tittle.
ii. Comprehensive instruction
iii. Familiar field tables.
iv. Consistent use coler.
v. Error message for fields
vi. Completion signal.
-
Prototyping
Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), prototyping adalah
membangun sebuah model kerja dari sistem basis data. Sebuah
prototipe adalah sebuah model kerja tidak secara normal yang
mempunyai
semua
fitur-fitur
yang
dibutuhkan
atau
yang
menyediakan semua fungsi dari sistem akhir. Prototipe harus
mempunyai keuntungan utama menjadi murah secara relatif dan cepat
untuk dibangun. Ada dua strategi prototipe yang akhir-akhir sering
digunakan :
i. Requirements prototyping, menggunakan sebuah prototipe
untuk membacakan persyaratan dari sebuah usulan sistem
basis data dan setelah semua persyaratan selesai maka
prototipe dibuang.
30
ii. Evolutionary prototyping, menggunakan usulan yang sama,
perbedaan yang penting adalah prototipe tidak dibuang
akan tetapi dikembangkan lebih jauh menjadi pekerjaan
sistem basis data.
-
Implementation (Implementasi)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), implementasi
adalah sebuah realisasi fisikal dari basis data dan desain aplikasi.
Implementasi basis data dicapai dengan menggunakan :
i. Data Definition Language (DDL) yaitu sebuah bahasa yang
mengizinkan DBA atau user untuk mendeskripsikan dan
menamai entitas, atribut, dan relasi yang dihubungkan
untuk sebuah aplikasi, bersama dengan integritas terkait
dan kendala keamanan.
ii. Program aplikasi yang diimplementasi menggunakan
bahasa generasi ketiga atau keempat (3GL atau 4GL) yaitu
bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti yang digunakan
dalam SQL dan QBE.
iii. Bagian dari program aplikasi ini adalah transaksi basis
data,
yang
diimplementasikan
Manipulation Language
menyediakan
seperangkat
(DML)
operasi
menggunakan
Data
yaitu
yang
untuk
bahasa
mendukung
operasi dasar manipulasi data pada data yang ada pada
database. Pada DBMS, terpancang dengan sebuah bahasa
31
pemrograman seperti Visual Basic (VB), VB.net, Phyton,
Delphi, C, C++, C#, Java, COBOL, Fortran, Ada, atau
Pascal. Keamanan dan integrity control dari sistem juga
diimplementasikan.
Beberapa
dari
kontrol
ini
diimplementasikan menggunakan DDL, tetapi yang lain
mungkin butuh batasan luar dalam menggunakan DDL.
-
Data Conversion and Loading (Pengubahan dan Pemuatan Data)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), Data Conversion
and Loading adalah mentransferkan beberapa data yang ada ke dalam
database yang baru dan mengkonversikannya ke beberapa aplikasi
yang ada untuk dijalankan pada database baru tersebut.
-
Testing (Uji Coba)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), Testing adalah
proses menjalankan sistem basis data dengan maksud untuk
menemukan kesalahan. Pengujian juga harus mencakup kegunaan
dari sistem basis data. Idealnya, sebuah uji coba harus dilakukan
terhadap spesifikasi kegunaannya. Contoh kriteria yang dapat
digunakan untuk melakukan uji coba meliputi :
1. Learnability,
berapa
lama
waktu
yang
dibutuhkan
pengguna baru untuk menjadi produktif dengan sistem.
2. Performance, seberapa baik respon sistem sesuai praktek
kerja pengguna.
32
3. Robustness, seberapa toleransinya sistem dari kesalahan
pengguna.
4. Recoverability, seberapa baik sistem pulih dari kesalahan
pengguna.
5. Adaptability, seberapa dekat sistem terkait dengan satu
model pekerjaan Setelah pengujian selesai, sistem basis
data siap untuk ‘ditandatangani’ dan diserahkan pada
pengguna.
-
Operational Maintenance (Perawatan Operasional)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p335), Operational
Maintenance adalah proses pemantauan dan pemeliharaan instalasi
sistem basis data. Tahap pemeliharaan ini melibatkan dua kegiatan
yaitu:
i. Pemantauan kinerja sistem. Jika kinerja turun ke bawah tingkat
yang dapat diterima, tuning atau reorganisasi basis data mungkin
dibutuhkan.
ii.Memelihara dan meningkatkan sistem basis data melalui tahaptahap sebelumnya dari siklus hidup.
33
-
Teori Entity-Relational Modelling (ER Model)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p371), ER Model adalah
pendekatan top-down untuk merancang sebuah basis data yang
diawali dengan mengidentifikasi data penting yang disebut entitas dan
relasi antar data yang harus diwakili dalam model tersebut.
1. Entity Types (Jenis Entitas)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p372),
sekelompok objek dengan sifat yang sama, yang
diidentifikasi oleh perusahaan memiliki eksistensi yang
independen. Konsep dasar dari ER model adalah tipe
entitas, yang mewakili sekelompok ‘benda’ di ‘dunia
nyata’ dengan sifat yang sama. Entity occurance adalah
sebuah objek diidentifikasi secara unik dalam suatu
entitas. Tiap objek yang diidentifikasi secara unik dari
sebuah tipe entitas merujuk pada kesederhanaan sebuah
entity occurrence.
2. Relationship Types (Tipe Relasi)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p374), sebuah
set asosiasi yang bermakna antar jenis entitas. Sebuah tipe
relasi adalah set asosiasi antara satu atau lebih partisipasi
dari tipe-tipe entitas. Seperti tipe-tipe entitas dan entitasentitas,
perlu
untuk
membedakan
antara
istilah
‘relationship type’ dan ‘relationship occurrence’. Sebuah
relationship occurrence menunjukkan hubungan entitas
34
tertentu yang terkait. Pertimbangkan jenis relasi yang
disebut Has, yang merupakan hubungan antara entitas
Branch dan Staff, yang memiliki Branch Has Staff. Kita
dapat memeriksa contoh kejadian individual dari relasi
Has dengan menggunakan sebuah semantic net. Semantic
net
adalah
sebuah
model
tingkat-objek,
yang
menggunakan simbol • untuk merepresentasikan entitasentitas dan symbol untuk merepresentasikan relasi.
Gambar 2.3 Semantic Set
a. Degree of Relationship Type
Menurut Connolly dan Begg (2010, p376),
jumlah partisipasi tipe entitas dalam sebuah relasi.
Entitas yang ada dalam suatu tipe relasi tertentu
disebut dengan peserta relasi. Relasi dua derajat
35
diebut binary, relasi tiga derajat disebut ternary.
Relasi empat derajat disebut quaternary.
b. Recursive Relationship
Menurut Connolly dan Begg (2010, p378),
sebuah tipe relasi dimana tipe entitas yang sama
berpartisipasi lebih dari sekali dan berbeda peran.
Relasi
bisa
diberikan
nama
peran
untuk
menunjukkan tujuan bahwa setiap jenis entitas
yang berpartisipasi bermain dalam sebuah relasi.
3. Atribut
Menurut Connoly dan Begg (2010,p379), sebuah
properti dari entitas atau tipe relasi. Atribut dapat
diklasifikasi menjadi :
i. Simple and Composite Attributes
Menurut Connolly dan Begg (2010, p379), sebuah
atribut yang terdiri dari komponen tunggal dengan
keberadaan independen. Composite Attributes adalah
sebuah atribut yang terdiri dari beberapa komponen,
dengan keberadaan independen.
ii. Single-Valued and Multi-Valued Attributes
Menurut Connolly dan Begg (2010, p380), sebuah
atribut yang memegang
nilai tunggal pada setiap
kemunculan suatu entitas. Multi-Valued Attributes
36
adalah sebuah atribut yang memegang beberapa nilai
pada setiap kemunculan suatu entitas.
iii. Derived Attributes
Menurut Connolly dan Begg (2010, p380), sebuah
atribut mewakili nilai yang diturunkan dari nilai atribut
terkait atau sekumpulan atribut, belum tentu berada
dalam tipe entitas yang sama.
iv. Keys
Menurut Connolly dan Begg (2010, p381), keys
dibagi menjadi lima jenis :
a. Candidate Keys
Set atribut minimal yang secara unik
mengidentifikasi setiap kemunculan dari suatu
tipe entitas.
b. Primary Keys
Sebuah candidate key yang dipilih untuk
mengidentifikasi secara unik, setiap kejadian
pada sebuah tipe entitas.
c. Composite Keys
Sebuah candidate key yang terdiri dari dua
atau lebih atribut.
d. Alternate Keys
Candidate key yang tidak terpilih menjadi
primary key, atau biasa disebut secondary key.
37
e. Foreign Keys
Himpunan atribut dalam suatu relasi yang
cocok dengan candidate key dari beberapa relasi
lainnya.
4. Strong and Weak Entity Types
Menurut Connolly dan Begg (2010, p383), jeni
entitas dapat dibedakan menjadi yang tipe kuat dan yang
lemah.
a. Strong Entity Type, adalah sebuah tipe entitas yang
tidak tergantung dengan keberadaan-beberapa jenis
entitas lainnya.
b. Weak Entity Type, adalah sebuah tipe entitas yang
bergantung dengan keberadaan-beberapa jenis
entitas lain.
5. Structural Constraints
Menurut Connolly dan Begg (2010, p385),
hambatan yang harus mencerminkan pembatasan dalam
hubungan seperti yang dirasakan di ‘dunia nyata’. Tipe
utama dari constraint pada relasi disebut multiplicity.
Multiplicity adalah jumlah dari kejadian yang mungkin
dari suatu entitas yang berelasi dengan suatu kejadian
tunggal suatu entitas dan terkait dengan suatu relasi
tertentu. Derajat binary adalah yang paling sering
digunakan dalam menentukan relasi. Relasi biner secara
38
umum merujuk pada one-to-one (1:1), one-to-many (1:*),
atau many-tomany (*:*).
6. Multiplicity for Complex Relationships
Jumlah (atau range) dari kejadian yang mungkin
dari suatu entitas dalam suatu hubungan n ketika yang lain
(n-1) nilainya tetap.
a. Cardinality
Menurut Connolly dan Begg (2010, p389),
menjelaskan jumlah maksimum hubungan kejadian yang
mungkin untuk suatu entitas yang berpartisipasi dalam
jenis hubungan tertentu.
b. Participation
Menurut Connolly dan Begg (2010, p391),
menentukan apakah semua atau hanya beberapa kejadian
entitas berpartisipasi dalam suatu hubungan. Kendala
partisipasi mewakili apakah semua kejadian entitas yang
terlibat dalam suatu hubungan tertentu (merujuk sebagai
partisipasi mandatory) atau hanya beberapa (merujuk
sebagai partisipasi optional).
Mandatory dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Partisipasi Mandatory on both sides dari relasi
1:1.
2. Partisipasi Mandatory on one side dari relasi 1:1.
3. Partisipasi opsional on both sides dari relasi 1:1.
39
-
Integrity Constraints
Menurut Connolly dan Begg (2010, p577), integrity constraints
berkontribusi mempertahankan sistem basis data yang aman dengan
mencegah data tidak valid, dan hasil yang tidak benar. Menurut
Connolly dan Begg (2010, p153), Integrity Constraints dibagi
menjadi empat jenis yaitu :
1. Nulls, merepresentasi sebuah nilai untuk sebuah atribut yang
tidak diketahui dengan jelas atau tidak berlaku untuk tuple ini.
2. Entity Integrity, hubungan dasar, tidak ada atribut dari primary
key yang bias atau null.
3. Referential Integrity, jika foreign key ada dalam relasi, baik
nilai foreign key harus sesuai dengan nilai candidate key dari
beberapa tuple dalam home relation atau foreign key harus
sepenuhnya null.
4. General Constraints, tambahan aturan yang telah ditetapkan
oleh pengguna atau administrator basis data dari basis data
yang mendefinisikan atau membatasi beberapa aspek dari
perusahaan.
-
Database Security
Menurut Connolly dan Begg (2010, p568), Database Security
adalah mekanisme perlindungan basis data terhadap ancaman
disengaja atau tidak disengaja. Keamanan basis data bertujuan untuk
meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh peristiwa diantisipasi
40
dengan metode yang hemat biaya tanpa terlalu membatasi pengguna.
Menurut Connolly dan Begg (2010,p569), salah satu jenis keamanan
untuk basis data yaitu menghindari threats. Threats yaitu setiap
situasi atau kejadian, baik disengaja atau tidak disengaja, yang dapat
merugikan sistem dan berakibat pada organisasi.
-
Backup and Recovery
Menurut Connolly dan Begg (2010, p576), backup adalah
proses periodik yang menyalin dari file basis data dan log (program)
ke media penyimpanan offline. Dalam hal kegagalan yang membuat
database tidak dapat digunakan, salinan cadangan dan rincian
ditangkap dalam file log yang digunakan untuk mengembalikan
database
ke
tahapan
terbaru
yang
kemungkinan
konsisten.
Keuntungan dari journal adalah bahwa dalam hal kegagalan,
database dapat dikembalikan ke keadaan terakhir yang konsisten
dikenal dengan menggunakan salinan cadangan dari database dan
informasi yang terdapat dalam file log. Jika journal tidak diaktifkan
pada sistem gagal, satu-satunya alat pemulihan adalah untuk
mengembalikan database menggunakan versi terbaru dari database.
Namun, tanpa file log, setiap perubahan yang dilakukan setelah last
backup ke database akan hilang.
41
2.1.4
Teori Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2005, p416), sebuah teknik untuk
memproduksi satu set hubungan dengan sifat yang diinginkan, mengingat
kebutuhan data dari suatu perusahaan. Karakteristik dari sebuah set yang
cocok hubungannya termasuk :
1. Jumlah minimal atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan
data perusahaan.
2. Atribut
dengan
relasi
logikal
tertutup
(dijelaskan
sebagai
ketergantungan fungsional) ditemukan dalam relasi yang sama.
3. Redundansi minimal dengan atribut masing-masing diwakili hanya
sekali dengan pengecualian penting dari atribut yang membentuk
semua atau sebagian dari foreign keys, yang penting untuk bergabung
dengan relasi terkait.
-
Proses Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010, p428), tiga bentuk
normalisasi pada awalnya yang diusulkan disebut First Normal Form
(1NF), Second Normal Form (2NF), Third Normal Form (3NF). Proses
normalisasi :
1. Unnormalized form (UNF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), tabel yang terdiri dari
satu atau lebih kelompok yang berulang (repeating group). Repeating
group adalah sebuah atribut atau himpunan atribut di dalam tabel yang
42
memiliki lebih dari satu nilai (multiple value) untuk sebuah primary
key pada tabel tersebut.
2. First Normal Form (1NF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p430), sebuah relasi
dimana titik temu antara baris dan kolom mengandung hanya satu
nilai. Ada dua pendekatan umum untuk menghilangkan repeating
group dari tabel yang tidak normal, yaitu :
a. Menempatkan data berulang bersama salinan atribut kunci
pada relasi yang berulang.
b. Menempatkan data berulang bersama salinan atribut kunci
pada relasi yang terpisah. Sebuah primary key diidentifikasi ke
dalam relasi.
3. Second Normal Form (2NF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p434), sebuah relasi yang
berada pada 1NF dan setiap atribut yang bukan primary key berfungsi
secara penuh bergantung pada primary key-nya.
4. Third Normal Form (3NF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p436), sebuah relasi yang
berada pada 1NF dan 2NF, dan tidak ada atribut yang bukan primary
key yang secara langsung bergantung kepada primary key-nya.
5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p447), BCNF berdasarkan
pada functional dependencies yang mempertimbangkan semua
43
candidate key dalam sebuah relasi. Sebuah relasi dalam BCNF jika dan
hanya juka setiap determinant adalah sebuah candidate key.
6. Fourth Normal Form (4NF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p457), sebuah relasi yang
jika dan hanya jika setiap nontrivial multivalued dependency A ->> B,
dimana A adalah candidate key dari relasi.
7. Fifth Normal Form (5NF)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p458), sebuah relasi jika dan
hanya jika setiap join dependency (R1, R2, … Rn) di dalam relasi R,
setiap proyeksi mencakup candidate key dari relasi asli.
2.1.5
Proses Modeling
Menurut Whitten (2007,p317), process modeling ialah teknik
untuk mengorganisasi dan mendokumentasikan struktur dan aliran data
melalui proses-proses sistem dan/atau logika, peraturan, dan prosedur
untuk diimplementasikan oleh proses-proses sistem. Salah satu bagian
dari process modeling adalah data flow diagrams (DFD).
Menurut Whitten (2007, p317), data flow diagram (DFD) adalah
sebuah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem serta kinerja
atau pemrosesan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Persamaannya
adalah bubble chart, transformation graph, dan process model.ada tiga
simbol dan satu koneksi :
44
1. Persegi panjang bersudut tumpul mewakili proses atau pekerjaan
yang harus dilakukan. Simbol ini digambarkan sebagai proses dari
kerangka sistem informasi.
2. Kotak mewakili agen eksternal--batas sistem. Simbol ini
digambarkan sebagai antarmuka dari kerangka sistem informasi.
3. Kotak open-ended mewakili data stores, atau kadang-kadang
disebut file atau database. Simbol ini digambarkan sebagai DATA
dari kerangka sistem informasi.
4. Panah merepresentasikan aliran data, atau input dan output ke dan
dari proses tersebut.
-
Unified Modeling Language (UML)
Menurut Whitten (2007,p371), UML adalah suatu kumpulan
konvensi pemodelan untuk menentukan atau
menjelaskan sebuah
sistem perangkat lunak terkait dengan objek. UML tidak menentukan
metode untuk sistem-sistem pengembangan, hanya sebuah catatan
yang saat ini telah diterima luas sebagai standar untuk pemodelan
objek. Konsep sistem untuk pemodelan Objek:
1. Objek, Atribut, Metode, dan Enkapsulasi
2. Kelas, Generalisasi, dan Spesialisasi
3. Hubungan Objek / Kelas
4. Pesan dan Pengiriman Pesan
5. Polymorphism
45
Menurut Whitten (2007,p382), UML memiliki tiga belas
diagram untuk memodelkan suatu sistem. Diagram-diagram tersebut
adalah:
1. Use Case Diagram
Menggambarkan interaksi antar sistem dan user eksternal.
Dengan kata lain, diagram ini menjelaskan secara grafis siapa
yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa user
berinteraksi dengan sistem. Narasi use-case juga digunakan untuk
menjelaskan secara tekstual urutan tahap dari setiap interaksi.
2. Activity Diagram
Menggambarkan aliran sekuensial aktivitas-aktivitas dari
sebuah use-case atau proses bisnis. Diagram ini dapat digunakan
untuk memodelkan logika dengan sistem.
3. Class Diagram
Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini
menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sistem dan juga
hubungan antar kelas objek itu.
4. Object Diagram
Seperti Class Diagram, Object Diagram adalah pengganti
dari penggambaran kelas-kelas objek, diagram ini memodelkan
instansi-instansi objek aktual dengan nilai-nilai atribut. Object
Diagram memfasilitasi pengembang dengan sebuah potret dari
objek sistem pada suatu waktu tertentu.
46
5. State Machine Diagram
Memodelkan
bagaimana
peristiwa-peristiwa
dapat
mengubah keadaan dari sebuah objek mengakhiri masa hidupnya,
menunjukkan keseluruhan dari macam-macam keadaan yang
sebuah objek dapat memperkirakan transisi-transisi antara
keadaan-keadaan itu.
6. Composite Structure Diagram
Mengurai struktur internal dari sebuah kelas, komponen,
atau use case.
7. Sequence Diagram
Menggambarkan bagaimana objek-objek berinteraksi satu
sama lain melalui pesan-pesan dalam eksekusi dari sebuah use
case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana
pesan-pesan dikirim dan diterima antar objek dan bagaimana
urutannya.
8. Communication Diagram
Disebut sebagai collaboration diagram dalam UML 1 .X,
diagram menggambarkan interaksi dari objek-objek melalui
kumpulan pesan. Jadi, diagram ini sama seperti sequence
diagram. Tapi selama sequence diagram fokus kepada pemilihan
waktu atau urutan, communication diagram fokus kepada
organisasi struktural dari objek-objek dalam sebuah format
jaringan.
47
9. Interaction Overview Diagram
Menggabungkan fitur dari sequence dan activity diagrams
untuk menunjukkan bagaimana objek-objek berinteraksi di dalam
setiap aktivitas dari sebuah use case.
10. Timing Diagram
Diagram interaksi yang fokus pada kendala pemilihan
waktu dalam perubahan kondisi dari sebuah objek atau kelompok
objek. Timing diagram berfungsi terutama saat merancang
perangkat lunak terintegrasi untuk alat-alat elektronik.
11. Component Diagram
Menjelaskan organisasi dari kode pemrograman dibagi
menjadi
beberapa
komponen
dan
bagaimana
komponen-
komponen tersebut berinteraksi.
12. Deployment Diagram
Menggambarkan
konfigurasi
komponen-komponen
perangkat lunak di dalam arsitektur fisikal dari “nodes”
perangkat keras sistem.
13. Package Diagram
Menggambarkan bagaimana kelas-kelas atau konstruksi
UML lain diorganisasikan ke dalam paket-paket (sesuai dengan
paket-paket Java atau C++ dan .NET namespaces) dan
ketergantungan antara paket-paket tersebut.
48
2.1.6
Interaksi Manusia dan Komputer(IMK)
Menurut
Shneiderman
(2010,p88),
delapan
aturan
emas
perancangan antarmuka pengguna adalah:
a. Berusaha untuk konsisten
Aksi yang konsisten diperlukan dalam situasi dan kondisi yang mirip
atau memiliki kesamaan. Konsistensi diperlukan agar pengguna
dapat lebih mudah dan terbiasa dalam menggunakan aplikasi.
b. Menyediakan kemudahan penggunaan yang universal
Mengenali kebutuhan berbagai pengguna yang berbeda dan
memfasilitasi perubahan dari isi. Perbedaan antara pemula dengan
ahli, perbedaan usia pemakai, user yang abnormal, dan perbedaan
teknologi dapat mempengaruhi kebutuhan dalam melakukan desain.
c. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap aksi pengguna, harus ada umpan balik kepada
pengguna.
d. Berikan dialog untuk memberikan penutupan (keadaan akhir).
Serangkaian aksi harus disusun menjadi kelompok, dengan awal,
pertengahan dan akhir. Umpan balik yang informatif diberikan saat
suatu rangkaian aksi telah selesai.
e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana.
Sebisa mungkin, harus merancang sistem sehingga pengguna tidak
dapat melakukan kesalahan yang serius. Jika pengguna melakukan
kesalahan, antarmuka harus mendeteksi kesalahan, dan menawarkan
penanganan kesalahan yang sederhana.
49
f. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah.
Sebisa mungkin, aksi yang dilakukan harus dapat reversible untuk
menghilangkan kegelisahan karena pengguna mengetahui bahwa jika
terjadi kesalahan dapat dilakukan pembalikan aksi.
g. Mendukung pusat kendali internal / internal locus of control
Pengguna
mahir/ahli
menginginkan
perasaan
bahwa
mereka
mempunyai kontrol pada sistem dan sistemlah yang merespon sesuai
dengan aksi mereka. Buatlah pengguna merasa mereka sebagai pihak
yang memulai aksi bukan sebagai perespon.
h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.
Keterbatasan kapasitas manusia untuk memproses informasi dalam
ingatan
jangka
pendek
mengharuskan
desainer
menghindari
antarmuka yang membuat pengguna harus mengingat informasi dari
satu layar dan menggunakan informasi tersebut pada layar lainnya.
2.1.7
Jaringan Komputer dan Internet
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p2), jaringan adalah dua
atau lebih komputer yang terhubung untuk saling berbagi sumber daya
dan informasi. Jaman sekarang, jalur data baik dari yang berkecepatan
rendah, menengah, sampai tinggi, terhubung ke jaringan. Jalur data ini
memungkinkan data untuk berpindah dari satu komputer ke komputer
lainnya.
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p2), Internet adalah
kumpulan jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan
50
jutaan komputer yang digunakan untuk bisnis, pemerintahan, institusi
pendidikan, organisasi, dan individual menggunakan modem, kabel
telepon, kabel televisi, satelit, dan peralatan komunikasi lainnya.
Gambar 2.4 Internet
2.1.8
World Wide Web
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p3), World Wide Web
adalah bagian dari internet yang mendukung multimedia dan terdiri dari
sebuah koleksi dokumen yang terhubung, biasa disebut sebagai web saja.
World Wide Web terdiri dari berbagai macam situs web yang
memiliki fungsi-fungsi berbeda tergantung pada pembuat situs web
tersebut.
Situs web (website) adalah koleksi halaman web yang
berhubungan, dibuat, dan dipelihara oleh individual, perusahaan, institusi
pendidikan, atau organisasi lainnya.
51
Halaman web adalah dokumen-dokumen yang terhubung atau
halaman-halaman yang berisi informasi yang ada di web. Karena web
dapat mendukung teks, grafik, suara, dan video, halaman web dapat
memiliki elemen multimedia.
Web selalu berubah dan terdiri atas ratusan juta halaman web, hal
ini disebabkan oleh kemudahan dalam membuat halaman web yang masih
akan terus bertambah setiap saat.
Setiap situs web memiliki home page, yang adalah dokumen
pertama yang dilihat pengguna ketika mereka mengakses internet.
Halaman-halaman web yang ada disimpan di web server adalah
sebuah komputer yang menyimpan dan mengirim halaman-halaman yang
diminta dan file lainnya. Setiap komputer yang memiliki software web
server yang terinstall di dalamnya, yang juga terhubung ke internet, dapat
menjadi web server. Setiap situs web yang ada, disimpan, dijalankan dari
satu atau lebih web server. Sebuah situs web yang cukup besar bisa saja
tersebar pada beberapa server di lokasi geografik yang berbeda.
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p4), Publishing adalah
proses menyalin halaman-halaman web dan file lainya ke web server.
Ketika sebuah halaman yang sudah dipublish, semua orang yang
memiliki akses ke internet dapat melihatnya, dimanapun web server dan
pengguna itu berada. Saat halaman web di publish, halaman web tersebut
dapat dibaca oleh hampir seluruh komputer, tidak masalah menggunakan
Mac, Windows, ataupun Linux, pengguna dapat mengakses jutaan
halaman web yang telah di publish.
52
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p6) , ada tiga jenis situs
web, yaitu internet, intranet, dan ekstranet.
1. Internet
Internet dikenal juga sebagai situs web, adalah sebuah
situs yang secara umum tersedia untuk umum. Perorangan,
grup, perusahaan, dan institusi pendidikan menggunakan situs
internet atau situs web untuk berbagai macam kebutuhan,
seperti untuk menjual produk dan layanan, menyediakan
dukungan teknis dan produk untuk pelanggan, menyediakan
informasi.
2. Intranet
Intranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan
teknologi internet untuk membagikan informasi perusahaan
diantara para karyawannya. Intranet terletak pada suatu
jaringan organisasi atau perusahaan. Beberapa intranet juga
menggunakan sistem password untuk memberikan keamanan
dari akses yang tidak memiliki hak.
3. Ekstranet
Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan
teknologi internet untuk memabgikan
informasi bisnis
dengan mitra perusahaan tertentu atau dengan pelanggan
utama. Umumnya ekstranet dilindungi oleh password untuk
membatasi akses kepada supplier, vendor, mitra, ataupun
pelanggan.
53
Perusahaan dapat berbagi panduan manual produk,
modul pelatihan, status inventori, dan informasi pesanan.
Agar dapat melihat halaman web dalam situs web,
sebuah komputer memerlukan web browser, atau biasa
disebut browser .Web browser adalah sebuah program yang
menterjemahkan dan menampilkan halaman web yang
memungkinkan pergguna untuk melihat dan berinteraksi
dengan halaman web. Contoh web browser yang terkenal
sekarang adalah Chrome, Microsoft Internet Explorer,
Mozilla Firefox, dan Apple Safari.
Browser telah menyediakan berbagai macam fitur,
termasuk kemampuan untuk menemukan halaman web, untuk
maju dan mundur antara halaman web, untuk menandai
halaman web, dan untuk konfigurasi keamanannya.
Dalam
menemukan
sebuah
halaman
web
menggunakan URL, kita harus mengetikan URL (Uniform
Resource Locator) di bagian alamat atau lokasi pada browser.
URL adalah alamat dari sebuah dokumen atau file lain yang
dapat diakses melalui internet.
Hyperlink (biasa disebut juga link) adalah elemen
yang digunakan untuk menghubungkan suatu halaman web ke
halaman web lain pada web server yang berlokasi sama
ataupun berbeda di berbagai tempat di dunia.Hyperlinkjuga
54
dapat digunakan untuk berpindah ke bagian lain dari halaman
web yang sama.
Hyperlink ini adalah bagian penting dari world wide
web. Dengan hyperlink ini, pengguna situs web tidak harus
melihat informasi yang terdapat di halaman web secara linear,
tetapi mereka dapat meng-klik hyperlink yang tersedia untuk
melihat informasi dalam berbagai macam cara. Banyak
elemen-elemen dari halaman web yang dapat dijadikan
hyperlink, seperti teks, grafik, animasi.
Gambar 2.5 URL dan Hyperlink
55
2.1.9
HTML
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p8), halaman-halaman pada
web dibuat menggunakan HTML yaitu bahasa penulisan yang digunakan
untuk membuat dokumen dalam world wide web. HTML menggunakan
seperangkat instruksi khusus yang dinamakan tags atau markup untuk
mendefinisikan susunan dan struktur dari sebuah dokumen dan
menentukan bagaimana halaman tersebut ditampilkan dalam browser.
Sebuah halaman web merupakan sebuah file yang berisi teks dan
tag HTML. Tag HTML digunakan untuk menandakan teks, menentukan
bagaimana teks ditampilkan dalam suatu halaman pada web. HTML
memiliki ratusan tag yang dapat digunakan untuk mengatur tampilan
pada halaman web, juga untuk membuat hyperlink ke dokumen lain atau
halaman web lain. Contoh beberapa tag:
a. <strong> dan </strong> untuk menebalkan teks
b. <p> dan </p> untuk menunjukkan paragraf baru
c. <script> dan </script> untuk mendefinisikan script pada sisi
klien
d. <title> dan </title> untuk memberikan judul pada dokumen
e. <form> dan </form> untuk membuat form untuk input
pengguna
f. Dan lain-lain
HTML bersifat platform independent, dalam arti lain kita dapat
membuat atau mengkode sebuah file HTML pada satu komputer dan
menggunakan browser pada komputer jenis lain untuk menampilkan file
56
tersebut sebagai sebuah halaman web. Halaman web akan terlihat sama
tanpa melihat tipe platform apa yang digunakan.
-
Elemen-elemen HTML:
1. Judul
Ditandai dengan tag <title> …</title>
Digunakan untuk memberikan sebuah judul pada
bar judul pada halaman web.
2. Tubuh
Ditandai dengan tag <body> …</body>
Digunakan untuk menspesifikasikan apa saja yang
akan ditampilkan dalam halaman web. Seluruh isi dari
halaman web dimasukkan ke dalam tag awal <body> dan
tag akhir </body>.
3. Paragraf
Ditandai dengan tag <p> …</p>
Digunakan untuk memberikan sedikit baris yang
kosong sebelum teks dalam paragraf.
4. Line Break
Ditandai dengan tag <br/>
Digunakan
untuk
memberikan
baris
kosong
pengganti baris (enter)
HTML dapat digunakan bersamaan dengan teknologi web lain
untuk menyediakan fungsi-fungsi tambahan pada sebuah halaman web.
Sebagai contoh, DHTML (Dynamic HTML) mendeskripsikan sebuah
57
kombinasi dari tag-tag HTML, CSS (Cascading Style Sheet, dan bahasa
scripting seperti JavaScript). DHTML memungkinkan membuat halaman
web yang interaktif dan beranimasi.
Cascading
Style
Sheet
(CSS)
adalah
kode-kode
yang
memungkinkan untuk mengatur elemen dalam sebuah halaman web
ataupun dalam keseluruhan situs web.
Extensible
Markup
Language (XML) adalah bahasa mark-up yang menggunakan tag untuk
mendeskripsikan struktur dan isi dari sebuah dokumen.
Extensible Hypertext Markup Language (XHTML) adalah HTML
yang sesuai dengan aturan-aturan XML, XHTML menkombinasikan fitur
tampilan dari HTML dan standar pengkodean yang lebih ketat yang
diperlukan XML. oleh karena itu, XHTML menjamin halaman web yang
menggunakan XHTML dapat dibaca oleh berbagai tipe aplikasi.
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p11), beberapa aturan pengkodean
yang harus dipenuhi untuk memastikan halaman web mengikuti standar
XHTML:
a. File HTML harus mengikut-sertakan pernyataan DOCTYPE.
Contoh: <!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML
1.0
Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<html></html>
58
b. Semua tag dan atribut harus dalam huruf kecil.
Contoh:<table width=’100%’>
c. Semua nilai atribut harus ditutup dengan tanda petik satu atau
dua.
Contoh: <table width=’100%’>
d. Semua tag harus ditutup termasuk img, hr, dan br walaupun
tidak memiliki
tag penutup.
Contoh: <br />
<hr />
<p>ini adalah paragraf</p>
e. Semua elemen yang bertingkat harus ditutup dengan benar.
Contoh: <p><strong> paragraf yang di-bold </strong></p>
Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008, p15), struktur dari situs
webdapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
a. Linear
Struktur situs web linear menghubungkan halamanhalaman web dalam satu garis lurus, seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2.6 Struktur Linear
59
Struktur situs web linear tepat digunakan jika informasi pada
halaman web dibaca dalam urutan tertentu. Contohnya jika
informasi dari halaman web pertama diperlukan untuk
memahami informasi pada halaman web kedua, maka
struktur linear harus digunakan. Setiap halaman mempunyai
link dari satu halaman web ke halaman selanjutnya, juga link
ke halaman awal.
b. Hierarki
Struktur situs web hierarki menghubungkan halaman web
seperti struktur pohon. Struktur hierarki efektif digunakan
pada situs yang memiliki halaman index utama atau halaman
daftar isi yang mempunyai link ke semua halaman web
lainnya. Dengan struktur ini, halaman index utama berisi
informasi yang umum, dan halaman lainnya akan berisi
informasi yang detil.
60
Gambar 2.7 Struktur Hierarki
c. Webbed
Struktur ini tidak memiliki organisasi. Struktur ini baik
digunakan pada situs web dengan informasi yang tidak perlu
dibaca dalam urutan tertentu, dan memiliki banyak pilihan
navigasi yang dapat dipilih oleh pengguna.
World wide web menggunakan struktur webbed, sehingga
pengguna dapat bergerak bebas diantara halaman web dalam
urutan yang dipilih oleh pengguna sendiri.
61
Gambar 2.8 Struktur Webbed
2.2 TEORI KHUSUS
2.2.1
Oracle
Oracle merupakan salah satu vendor terkemuka di dunia. Salah
satu produk dari Oracle adalah DBMS. DBMS Oracle mernupakan
produk Oracle yang dirancang untuk menampung data dan informasi
dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu untuk merancang suatu sistem
yang besar kita dapat menggunakan DBMS Oracle. Menurut Bryla dan
Loney(2008,p4-5), DBMS oracle terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
database dan instances.
-
Database
Database adalah sebuah koleksi data pada disk di dalam
satu atau lebih file pada server database, yang mengumpulkan dan
62
memelihara informasi terkait. database terdiri dari berbagai
struktur fisik dan logis, tabel menjadi struktur yang paling penting
di dalam database. Sebuah tabel terdiri dari baris dan kolom yang
mengandung data terkait.
-
Instances
Komponen utama dari sebuah enterprise server adalah satu
atau lebih CPU, disk space dan memory. Sedangkan Database
Oracle disimpan pada disk server, Oracle instance berada di
dalam memori server. Oracle instance terdiri dari blok besar
memori yang dialokasikan di daerah yang disebut The System
Global Area(SGA), bersama dengan sejumlah background
processes yang berinteraksi antara SGA dan file database pada
disk.
-
Oracle Logical Database Structures
Menurut Bryla dan Loney (2008,p8-p23), Oracle logical
Database Structures adalah sebagai berikut :
- Tables
Tabel adalah unit dasar penyimpanan di dalam Oracle
database. Tanpa tabel, database tidak memiliki nilai untuk
perusahaan. Data dalam tabel disimpan di dalam baris dan kolom,
serupa dengan bagaimana data disimpan di dalam spreadsheet.
63
- Relational Tables
Relational table adalah tipe paling umum di dalam
database. Relational table diorganisasikan secara bertumpuk;
dengan kata lain, baris pada tabel disimpan di dalam perintah
yang tidak tetap.
- Constraints
Oracle constraint adalah sebuah aturan dimana kamu bisa
mendefinisikan satu atau lebih kolom pada tabel untuk membantu
memaksakan peraturan bisnis.
- Null Rule
NOT NULL constraint mencegah NULL values untuk
dapat
diisikan
ke
dalam
kolom
Order_Date
atau
Customer_Number.
- Unique Column Values
UNIQUE integrity constraint memastikan bahwa sebuah
kolom atau sekelompok kolom(di dalam composite constraint)
yang bersifat unik pada seluruh tabel.
- Primary Key Values
Primary Key integrity constraint adalah tipe constraint
yang paling umum yang ditemukan di dalam tabel database. Pada
umumnya, hanya ada satu primary key yang ada pada tabel.
Kolom yang terdiri dari primary key tidak dapat memiliki NULL
values.
64
- Referential Integrity Values
Referential Integrity atau FOREIGN KEY constraint lebih
rumit dari pada yang lainnya yang sudah kita bahas sejauh ini,
karena tergantung pada tabel lainnya untuk membatasi apa saja
values yang dapat dimasukan ke dalam kolom dengan referential
integrity constraint.
- Views
Views memungkinkan user untuk melihat presentasi yang
dapat dibuat sendiri dalam sebuah tabel atau beberapa tabel yang
digabung.
- Users and Schemas
akses ke dalam database diberikan ke database account
disebut user. Jika user membuat dan memiliki object di dalam
database, objek tersebut merupakan bagian dari schema yang
memiliki kesamaan nama yang sama sebagai database user.
Schema dapat memiliki segala tipe objek di dalam database :
tables, indexesm sequences, views, dan lainnya. Pemilik schema
atau DBA dapat memberikan akses ke objek ini ke database user
yang lainnya.
- Sequences
Oracle
sequence
menempatkan
penomoran
yang
sekuensial, menjamin agar unik kecuali sequnece tersebut dibuat
ulang atau diatur ulang.
65
- PL/SQL
Oracle PL/SQL adalah bahasa prosedural kepanjangan
dari SQL. PL/SQL sangat berguna ketika DML standar dan
perintah select tidak dapat memproduksi hasil yang diinginkan
dalam sebuah gaya mudah karena kurangnya elemen prosedural
ditemukan dalam sebuah bahasa tradisional generasi ketiga
seperti C++ dan Ada. Seperti Oracle9i, SQL memproses mesin
yang dipakai bersama antara SQL dan PL/SQL, yang berarti
bahwa semua fitur baru ditambahkan ke SQL tersedia secara
otomatis di PL/SQL.
- Procedures/Functions
PL/SQL procedures dan functions adalah contoh dari
PL/SQL named blocks. Sebuah blok PL/SQL adalah sebuah
sekuens dari perintah PL/SQL yang diperlakukan sebagai sebuah
unit untuk pengeksekusian, yang terdiri dari tiga bagian: bagian
variable declaration, bagian executable, dan bagian exception.
Perbedaan antara sebuah procedure dan function adalah
bahwa sebuah function akan mengembalikan sebuah nilai untuk
memanggil program seperti perintah select pada SQL. Sebuah
procedure, sebaliknya, tidak mengembalikan nilai, hanya sebuah
kode status. Bagaimanapun, procedures dapat memiliki satu atau
lebih variables yang dapat diatur dan dikembalikan sebagai
bagian dari daftar argumen kepada procedure.
66
Procedures and functions memiliki banyak keuntungan
dalam sebuah lingkungan database. Procedures dikompile dan
disimpan sekali dalam data dictionary; ketika terdapat lebih dari
satu user butuh untuk memanggil procedure, procedure tersebut
sudah dikompile, dan hanya satu salinan dari stored procedure
dalam shared pool. Sebagai tambahan, lalu lintas jaringan
dikurangi, meskipun fitur prosedural dari PL/SQL tidak dipakai.
Satu pemanggilan PL/SQL menggunakan lebih sedikit kapasitas
jaringan daripada beberapa perintah SQL select dan insert dikirim
secara terpisah melalui jaringan, karena tidak melakukan
reparsing yang berulang-ulang setiap kali sebuah perintah
dikirim melalui jaringan.
- Packages
PL/SQL
packages
dikelompokkan
bersama
dengan
functions dan procedures yang berhubungan, bersama dengan
variables umum dan cursors. Packages terdiri dari dua bagian :
sebuah spesifikasi package dan sebuah tubuh package. Dalam
sebuah spesifikasi package, methods dan attributes dari package
ditampilkan; implementasi dari methods yang bersamaan dengan
private methods dan attribute tertentu, disembunyikan dalam
sebuah tubuh package. Menggunakan sebuah package dalam
sebuah procedure atau function memungkinkan procedure
tersebut dirubah tanpa memeriksa objek-objek lain yang mengacu
kepada
elemen-elemen
dari
spesifikasi
package,
untuk
67
menghindari re-kompilasi dari objek-objek yang mereferensikan
package.
- Triggers
Triggers merupakan sebuah tipe khusus dari kode blok
PL/SQL atau Java yang dieksekusi, atau dipancing, ketika sebuah
event tertentu terjadi. Tipe-tipe dari events tersebut dapat berupa
perintah DML pada sebuah tabel atau view, perintah DDL, dan
bahkan database events seperti startup atau shutdown. Trigger
tertentu dapat diatur agar tereksekusi pada event tertentu untuk
user tertentu sebagai bagian dari strategi pemeriksaan.
Triggers
menjadi
sangat
berguna
dalam
sebuah
lingkungan terdistribusi untuk menstimulasi hubungan foreign
key antar tabel yang tidak berada dalam database yang sama.
Mereka juga sangat berguna dalam penerapan peraturan integritas
yang kompleks yang tidak dapat didefinisikan menggunakan tipe
constraint dalam Oracle.
2.2.2
JavaScript
Menurut Abdul Kadir (2003,p268), asal mula JavaScript adalah
LiveScript yang dikembangkan pertama kali tahun 1995 oleh Netscape
Communications. Pada akhir tahun 1995, Netscape Communications dan
Sun Microsystems berkolaborasi dan mengubah nama dari LiveScript
menjadi JavaScript. Browser Internet Explorer mulai mendukung
68
JavaScript mulai versi 3.0 ke atas dan Netscape Navigator mulai versi 2.0
ke atas.
JavaScript adalah bahasa skrip yang ditempelkan pada kode
HTML dan diproses pada sisi klien. Dengan adanya JavaScript maka
dimungkinkan sebuah halaman web yang interaktif dan beranimasi.
JavaScript bersifat case sensitive yang artinya program mengenali huruf
besar dan kecil pada setiap nama variabel dan fungsinya. Contoh sebuah
variabel Var dan var akan memiliki nilai dan alamatnya masing-masing
dan dianggap sebagai 2 variabel yang berbeda satu sama lain.
JavaScript dan Java adalah dua buah bahasa yang berbeda satu
sama lain dimana perbedaan paling mendasarnya adalah kode JavaScript
diinterpretasikan oleh komputer klien (kode asli program dapat dilihat
langsung di sisi klien, bukan dalam bahasa mesin hasil kompilasinya)
sedangkan
Kode
Java
dikompilasi
oleh
pemrogram
dan
hasil
kompilasinyalah yang dijalankan oleh komputer klien.
Semua kode JavaScript harus dimasukan dalam sebuah tag khusus
yang diawali dengan tag<script> dan diakhiri dengan tag </script>.
Contoh cara memakai JavaScript:
<script language = “JavaScript”>
document.write(“Hello to JavaScript!”);
</script>
69
2.2.3
ASP.net dan C#
Menurut
Liberty
(2006,p1),
microsoft
pertama
kali
mengumumkan ASP.NET 1.0 dan .NET Framework pada July,2000.
Pada umumnya, .NET adalah sebuah kerangka kerja (framework)
pengembangan aplikasi yang menyediakan antar muka program aplikasi
yang baru dan Application Programming Interface dari sistem operasi
Windows klasik, terutama Windows 2000, juga menambahkan beberapa
teknologi yang berbeda yang dimunculkan Microsoft pada akhir dekade
1990an. Pada saat ini .NET terdiri dari:
a. Kompiler untuk 5 bahasa yang berbeda (C#, Visual Basic,
Managed C++, J#, dan JScript)
b. Sebuah
pustaka
class
(class
libraries)
yang
saling
berhubungan, dikenal sebagai Framework Class Library
(FCL), yang menyertakan dukungan untuk aplikasi windows
dan web, akses data, dan lain-lain
c. Common
Language
Runtime
(CLR),
sebuah
mesin
berorientasi object dari Framework ini yang menerjemahkan
intermediate code yang dihasilkan kompiler bahasa ke dalam
native code yang diperlukan untuk mengeksekusi aplikasi
Menurut Dietel (2008,p9), C# adalah sebuah bahasa pemrograman
yang berorientasi objek dan didesain secara spesifik untuk platform .NET
sebagai bahasa yang memungkinkan programmer untuk mudah
bermigrasi ke .NET. C# memiliki akar dari C, C++, dan java,
mengadaptasikan
fitur-fitur
terbaik
dan
menambahkan
fitur-fitur
70
tersendiri. C# memiliki akses ke class library yang kuat dari komponenkomponen
yang
sudah
dibangun
sebelumnya,
memungkinakn
programmer untuk mengembangkan aplikasi dengan cepat, C# dan Visual
Basic menggunakan .NET Framework Class Library yang sama.
Bahasa pemrograman C# yang asli distandarisasi oleh Ecma
International pada Desember 2002. Sejak saat itu, Microsoft telah
menawarkan beberapa ekstensi bahasa yang telah diadopsi sebagai bagian
dari standar Ecma C# yang telag direvisi.
2.2.4
Evaluasi Proyek
-
Pengertian Proyek
Menurut Sanusi & Bachrawi(2000,p5), yang dimaksud dengan
proyek ialah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumbersumber agar memperoleh manfaat(Benefit), atau suatu kegiatan
dengan
sejumlah
pengeluaran
biaya
dengan
harapan
dapat
memperoleh hasil pada waktu yang akan datang, dan yang dapat
direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Adapun
kegiatan suatu proyek selalu bertujuan untuk mencapai suatu
tujuan(objective) suatu tujuan(starting point) dan suatu titik
akhir(ending point), baik biaya maupun hasilnya harus dapat diukur.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dimaksud dapat berbentuk
investasi baru seperti untuk pembangunan pabrik, pembuatan jalan
raya, rel(jalan) kereta api dan segala fasilitasnya, irigasi, bendungan,
waduk ,perkebunan, pembukaan hutan, pembangunan gedung-gedung
71
untuk pendidikan, rumah sakit, survai atau penelitian dan lain-lain.
Suatu produk dapat diselenggarakan oleh pemerintah/negara, badanbadan usaha swasta atau organisasi-organisasi sosial maupun
perseorangan.
-
Evaluasi Proyek
Menurut Santosa(2003,p125-126), tujuan utama dari evaluasi
adalah untuk mengungkapkan dimana telah terjadi permasalahan dan
untuk membuka bagi semua potensi masalah yang ada. Evaluasi juga
akan menghasilkan pemahaman bagi semua pihak mengenai status
proyek. Dengan demikian bisa dipahami sebelum diadakan evaluasi
perlu adanya tindakan pelaporan, karena dari data, bahan-bahan dan
informasi yang dilaporkan akan bisa dievaluasi. Evaluasi juga
berguna untuk melakukan pengelolaan yang lebih baik terhadap
proyek di masa yang akan datang. Ada dua macam evaluasi menurut
dilaksanakannya evaluasi tersebut.
-
Evaluasi Formatif
Evaluasi ini dilaksanakan di setiap tahap dalam siklus
proyek. Tujuannya memberi tanda perlu tidaknya dilakukan
tindakan koreksi. Banyaknya atau frekuensi evaluasi tentunya
sangat bergantung pada kondisi yang dihadapi, tidak ada
pedoman khusus. Yang pokok, dari kegiatan ini bisa diperoleh
informasi perlu tidaknya melakukan tindakan perbaikan.
72
-
Evaluasi Ringkas(Summary Evaluation)
Evaluasi ini dilakukan setelah proyek selesai. Ini
sangat penting khususnya sebagai masukan untuk pengelolaan
proyek yang serupa di masa yang akan datang. Kalau pun
proyeknya tidak mirip orang-orang yang terlibat bisa
mendapatkan informasi mengenai bagian-bagian, kapan dari
proyek yang sering harus mendapatkan perhatian khusus.
Salah satu alat evaluasi adalah audit proyek. Audit proyek
adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap manajemen proyek :
metodologi, prosedur, anggaran, pengeluaran dan tingkat
penyelesaiannya.
2.2.5
Incremental Process Models
Terdapat berbagai situasi di mana kebutuhan software awal telah
didefinisikan
dengan
baik,
tetapi
proses
pengembangan
secara
keseluruhan terhalangi oleh proses yang murni linear. Ditambah lagi,
muncul kebutuhan akan ketersediaan fungsi tertentu dari software oleh
para pengguna secara cepat, dan dilanjutkan dengan penyempurnaan dan
perluasan fungsi-fungsi untuk peluncuran software nantinya. Dalam
kasus tersebut, dipilihlah sebuah proses model yang didesain untuk
menghasilkan software secara incremental.
Menurut
Pressman
(2005,
p.80),
model
incremental
menggabungkan elemen-elemen dari model waterfall ke dalam gaya
iterative. Mengacu pada Gambar .., model incremental menerapkan
73
urutan yang linear seiring dengan berjalannya waktu pengembangan.
Setiap urutan linear menghasilkan tambahan pada software yang siap
didistribusikan. Sebagai contoh, dalam proses pembangunan sistem
prakualifikasi, pembangunan dilakukan per modul sampai melewati tahap
pengujian
dan
implementasi,
lalu
dilanjutkan
ke
modul-modul
berikutnya. Dengan paradigma ini, memungkinkan pengguna sudah dapat
menggunakan modul-modul awal sebelum keseluruhan sistem selesai
dikerjakan.
Software Functionality and Features
Communication
Planning
Modeling (analysis, design)
Construction (code, test)
Deployment (delivery, feedback)
Increment # n
Increment # 2
delivery of nth increment
Increment # 1
delivery of 2nd increment
delivery of 1st increment
Project Calendar Time
Gambar 2.9 Model Incremental
(Sumber: Pressman,2005,p81)
Download