2.1.1 Data

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Pada bagian teori umum ini membahas tentang teori-teori yang
berhubungan dengan basis data dalam pelaksanaan skripsi ini yang meliputi
penjelasan tentang pengertian Data, Basis Data (Database), Sistem Basis Data
(Database System), Sistem Manajemen Basis Data (Database Management
System – DBMS), Entity Relationship Modeling, Siklus Hidup Aplikasi Basis
Data (Database Application Life Cycle), perancangan basis data (Database
Design), dan normalisasi.
2.1.1 Data
Menurut (Jeffrey A. Hoffer(2005, p5)), Data merupakan representasi
objek dan kejadian-kejadian penting yang disimpan dan memiliki arti yang
penting bagi user.
Sedangkan menurut (James A, O’Brien, (2003, p13)), Data
merupakan fakta-fakta mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi
bisnis.
Selain itu menurut (Indrajani, (2011, p2)), Data merupakan
representasi fakta yang mewakili suatu objek seperti pelanggan, karyawan,
mahasiswa, dan lain-lain, yang di simpan dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya.
2.1.2 Basis Data (Database)
Menurut (Connolly dan Begg, (2005, p15)), Database merupakan
koleksidata yang berhubungansecara logis, dan deskripsidaridata tersebut,
yang dirancang untukmemenuhi kebutuhan informasidarisuatu organisasi.
Manfaat-manfaat dari penggunaan Basis Data (Database) adalah:
1. Menghilangkan redudancy data (pengulangan data)
2. Independensi data (kebebasan data)
3. Keterbatasan akses data
4. Multiple User (jumlah pengguna dapat lebih dari satu orang)
5. Meningkatkan keamanan
5
6
Sedangkan menurut Indrajani (2011, p2), basis data merupakan
kumpulan terpadu dari elemen data yang saling berhubungan. Basis data
mengonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya di simpan dalam file
terpisah.
2.1.3 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System –
DBMS)
Database Management System – DBMS, merupakan suatu sistem
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat, memelihara, dan mengontrol akses kepada database. (Connolly
dan Begg, (2005, p16))
DBMS merupakan sebuah yang berinteraksi dengan pengguna
program aplikasi dan database.DBMS menyediakan fasilitas-fasilitas
seperti berikut:
-
Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan Database, biasanya
melalui Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan
pengguna untuk menentukan tipe data dan struktur data dan juga
regangan data untuk di simpan di Database.
-
Memungkinkan
pengguna
untuk
memasukkan,
memperbarui,
menghapus, dan menerima data dari database, biasanya melalui Data
Manipulation Language (DML).Bagian dari DML yang berhubungan
dengan perolehan data disebut Query Language (Bahasa Query).
Query Language dapat dibilang sebagai bahasa tingkat tinggi yang
digunakan untuk memenuhi beberapa perintah/permintaan data-data
yang disimpan dalam Database. Query Language yang umum
digunakan adalah Structured Query Language (SQL, atau biasa disebut
“SeeQuel”), yang mana sekarang menjadi bahasa standart untuk DBMS
relasional.
-
Memungkinkan
kontrol
akses
ke
Database.
Sebagai
contoh,
menyediakan:

Security System, yang mencegah pengguna yang tidak memiliki
hak akses untuk mengakses database.

Integrity System,
yang memelihara konsistensi data yang
tersimpan.

Concurrency Control System, yang memungkinkan akses bersama
ke Database.
7

Recovery Control System, yang memulihkan Database ke keadaan
sebelumnya ketika perangkat lunak atau perangkat kerasnya
mengalami kegagalan.

User-Accsessible Catalog, yang mengandung deskripsi dari data
yang berada di dalam Database.
Komponen – komponen yang ada dalam DBMS (Connolly, 2005, p20):
-
Hardware, aplikasi DBMS pasti memerlukan suatu perangkat keras
untuk dapat berjalan, seperti PC (Personal Computer), single
mainframe, dan jaringan komputer yang bergantung pada kebutuhan
organisasi dan DBMS yang digunakan.
-
Software, bagian ini meliputi perangkat lunak DBMS itu sendiri,
program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk perangkat
lunak untuk jaringan jika DBMS digunakan melalui jaringan.
-
Data, merupakan sebuah komponen yang paling penting didalam suatu
lingkungan DBMS. Data bertindak sebagai jembatan antara komponen
mesin dan komponen manusia. Database mengandung semua dari
operational data dan metadata.
-
Procedure, merupakan acuan pada instruksi dan peraturan yang
mengatur perancangan dan penggunaan database bagi pengguna
sistem dan staf yang menangani database tentang bagaimana
menggunakan atau menjalankan suatu sistem.
-
People, manusia yang terlibat dengan sistem. Bagian ini terdiri dari:

Data Administrator (DA), adalah seseorang yang bertanggung
jawab untuk pengaturan sumber daya data meliputi perencanaan
basis data, pengembangan dan pemeliharaan standarisasi, kebijakan
dan prosedur, dan perancangan basis data konseptual/logikal.

Database
Administrator
(DBA),
adalah
seseorang
yang
bertanggung jawab terhadap realisasi fisik dari basis data, meliputi
perancangan basis data fisikal dan implementasi, pengaturan
integritas dan keamanan, pemeliharaan dari sistem operasional dan
memastikan pencapaian yang memuaskan dari aplikasi terhadap
user.

Database Designer, bagian ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Logical
database
designer,
bagian
ini
terlibat
dalam
pengindentifikasian data (dalam artian menangani dengan
8
entitas dan atribut), hubungan antar data, batasan data yang
akan disimpan dalam database.
b. Physical database designer, bagian ini yang menentukan
bagaimana desain logikal basis data dapat direalisasikan secara
fisik.

Application developer, bagian ini bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan
program
aplikasi
yang
menyediakan
fungsionalitas yang dibutuhkan oleh pengguna akhir setelah basis
data diimplementasikan.

End-user (pengguna akhir), bagian ini merupakan pihak klien dari
basis data yang didesain dan diimplementasikan, dan dipelihara
untuk melayani kebutuhan informasi mereka. End-user dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Naive User, merupakan user yang mengakses basis data
melalui program aplikasi spesial yang mencoba untuk membuat
operasi sesederhana mungkin sehingga tidak perlu mengetahui
segala sesuatu mengenai basis data atau DBMS.
b. Sophisticated User, merupakan user yang lebih mengenal
struktur basis data dan fasilitas yang ditawarkan oleh DBMS.
Bahkan beberapa Sophisticated User bahkan dapat menulis
program aplikasi untuk kepentingan mereka sendiri.
2.1.3.1 Keuntungan dan Kerugian DBMS
DBMS memiliki keuntungan dan kerugian (Connoly, 2005, p26).
Keuntungan DBMS:
 Kontrol redundansi data
Pendekatan basis data berusaha menghapus redundansi dengan
menggabungkan file sehingga data yang sama tidak dapat di
simpan kembali. Pendekatan basis data tidak menghapus
redundansi secara keseluruhan, tetapi mengontrol jumlah
redundansi yang terdapat pada basis data.
 Konsistensi data
Dengan menghapus atau mengontrol redundansi, maka akan
mengurangi resiko data yang tidak konsisten akan muncul.
Jika sebuah data di simpan hanya satu kali dan nilai baru
tersedia untuk user.
9
 Semakin banyak informasi yang di dapat dari data yang sama
Dengan integrasi dari data operasional, maka memungkinkan
perusahaan untuk menurunkan informasi tambahan dari data
yang sama.
 Data yang berbagi
File biasanya dimiliki oleh orang atau departemen yang
menggunakannya.
 Meningkatkan integritas data
Integritas data merujuk pada validitas dan konsistensi data
yang di simpan.Integritas biasanya di gambarkan dalam
bentuk constraint.Constraint adalah peraturan yang konsisten
pada basis data yang tidak diijinkan untuk di langgar.
 Meningkatkan keamanan
Keamanan basis data adalah perlindungan pada basis data dari
user yang tidak memiliki hak akses. Tanpa pengukuran
keamanan yang cocok, integrasi membuat data lebih rentan
dari pada file berbasis sistem
 Menjalankan standar
Integrasi
memperbolehkan
administrator
untuk
mengdefinisikan and menjalan standart yang di perlukan.
Standar ini dapat meliputi standar departemen, organisasi,
nasional, atau internasional untuk melakukan format data
dalam menfasilitasi pertukaran data antar sistem, aturan
penamaan,standar dokumentasi, prosedur update, dan aturan
akses.
 Skala ekonomi
Menggabungkan semua operasi organisasi menjadi satu
database, dan membuat sebuah aplikasi yang bekerja pada satu
sumber data, dapat menghasilkan pengurangan biaya.
 Keseimbangan persyaratan yang saling bertentangan
Setiap pengguna aatau departemen mempunyai kebutuhan
yang mungkin bertentangan dengan kebutuhan dari pengguna
lainnya
 Peningkatan integritas data
10
Integritas database menunjuk kepada validasi dan konsistensi
dari data yang tersimpan. Integritas biasanya di nyatakan
dalam jangka waktu, yang merupakan konsistensi aturan
bahwa basis tidak di perbolehkan untuk di langgar
 Peningkatan aksesbilitas dan reponsif data
Sebagai hasil dari integrasi, data yang menyebrangi perbatasan
departemen yang langsung di akses ke pengguna akhir.Ini
menyediakan sistem dengan berpotensial meningkatkan fungsi
yang ada.
 Produktif yang meningkat
DBMS banyak menyediakan fungsi-fungsi standar yang
biasanya programmer akan menuliskan aplikasi berbasiskan
file
 Meningkatkan maintenance melalui independensi data
Dalam sistem berbasis file, deskripsi data dan logika untuk
mengakses data di bangun setiap program aplikasi, membuat
aplikasi terpisah dari perubahan deskripsi data.
 Meningkatkan concurrency
Dalam beberapa sistem berbasis file, jika 2 atau lebih
pengguna di perbolehkan untuk mengakses file yang sama dan
serentak, memungkinkan yang mengakses akan terganggu
dengan yang lain, menghasilkan hilangnya informasi bahkan
bisa kehilangan integritas.
 Peningkatan back up dan pelayanan pemulihan
Beberapa sistem berbasis file menaruh tanggung jawab pada
pengguna untuk menyediakan ukuran pengaman data dari
kegagalan pada sistem komputer atau aplikasi program
Kerugian DBMS :
 Kompleksitas
Ketentuan dari fungsi bagus yang kita harapkan dari DBMS
membuat DBMS bagian perangkat lunak yang sangat
kompleks.Perancang basis data dan pengembang, data dan
administrator, dan pengguna akhir harus mengerti fungsi yang
bisa di ambil penuh kegunaannya.
11
 Ukuran
Kompleksitas dan luasnya kegunaan membuat DBMS bagian
yang sangat besar dari sebuah perangkat lunak, menduduki
banyaknya megabyte dari ruang disk dan membutuhkan
subtansial ukuran jumlah memory untuk berjalan dengan
efisien
 Biaya dari DBMS
Biaya dari DBMS bervariasi secara signifikan, tergantung pada
lingkungan dan fungsional yang tersedia.Sebagai contoh,
pengguna tunggal DBMS untuk PC mungkin hanya berbiaya 1
juta rupiah.Namun, sebuah mainframe yang besar multi
pengguna DBMS melayani ratusan pengguna menyebabkan
biaya sangat mahal, mungkin 100 juta rupiah atau bahkan 1
miliar rupiah.
 Penambahan biaya perangkat keras
Ketentuan penyimpanan disk pada DBMS dan basis data
mungkin kebutuhan pembelian dari penambahan ruang
simpan. Selanjutnya, untuk mencapai kebutuhan performance,
mungkin membutuhkan pembelian mesin yang besar, bahkan
mungkin mesin di dedikasikan untuk menjalankan DBMS
 Biaya Konversi
Dalam berbagai situasi, biaya dari DBMS dan penambahan
perangkat keras mungkin tidak signifikan dengan biaya
konversi aplikasi yang ada untuk menjalan DBMS yang baru
dan perangkat keras. Biaya ini termasuk juga dengan biaya
pelatihan staf untuk menggunakan sistem baru tersebut, dan
memungkinkan karyawan dari staf spesialis untuk membantu
dengan konversi dan jalannya sistem
 Performa
Sangat tipikal, fileberbasis sistem tertulis pada aplikasi yang
spesifik, seperti faktur.Sebagai hasilnya, umumnya performa
berjalan sangat baik.Namun, DBMS tertulis untuk menjadi
lebih umum, untuk memenuhi banyaknya aplikasi daripada
hanya satu.
 Dampak kegagalan yang lebih tinggi
12
Pemusatan dari sumber daya meningkatkan keretanan dari
sistem. Sejak semua pengguna dan aplikasi bergantung dalam
ketersediaan dari DMBS, komponen – komponen tertentu
dapat menyebabkan operasi terhenti
2.1.4 Tipe Entitas
Menurut (Connolly dan Begg, (2005, p343)) Tipe Entitas adalah
Sekumpulan Object dengan sifat yang sama, yang mana diidentifikasi
oleh perusahaan sebagai eksistensi yang independen.
Sedangkan menurut (Indrajani, (2011, p 109)) tipe entitas adalah
kumpulan objek-objek dengan sifat (property) yang sama, yang di
identifikasi oleh enterprise mempunyai eksistensi yang independen.
2.1.5 Tipe Hubungan
Menurut (Connolly dan Begg, (2005, p346)) Tipe hubungan
adalah Seperangkat asosiasi yang berarti di antara tipe entitas.
Sedangkan menurut (Indrajani, (2011, p110)) tipe hubungan
adalah kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti antara tipe entitas
yang ada
2.1.6 Attribute
Menurut (Connolly dan Begg, (2005, p350) Attribute adalah
keterangan dari sebuah entitas atau sebuah tipe hubungan.
Sedangkan menurut (Indrajani, (2011, p111) Attibute adalah sifatsifat(property) sebuah entitas atau tipe hubungan.
2.1.7 Kunci relasional
Menurut (Connolly dan Begg, (2005, p78) Kunci Relational adalah di
butuhkan untuk mengidentifikasi satu atau lebih atribut yang memiliki
nilai unik untuk setiap datanya.
Kunci relasi dibagi menjadi:

Kunci Primer (Primary Key ) adalah suatu atribut atau kumpulan
atribut yang tidak hanya mengidentifikasi suatu kejadian secara
spesifik.

Kunci Alternatif (Alternative Key) adalah kunci kandidat yang tidak
terpilih menjadi kunci primer

Kunci Asing (Foreign Key) adalah atribut atau kumpulan atribut yang
melengkapi suatu relasi yang menunjuk ke induknya.
13

Kunci Kandidat (Candidate Key) adalah suatu atribut atau kumpulan
atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian dari suatu
entitas.

Kunci Gabungan (Composite Key) adalah kunci yang disusun
berdasarkan lebih dari satu atribut.

Kunci Sederhana (Simple Key) adalah Kunci yang dibentuk oleh satu
attribute.
2.1.8 Multiplicity
Menurut (Connolly dan Begg, (2005, p256) Multiplicity adalah
Jumlah Kemungkinan Kejadian dari suatu entity yang mungkin
berhubungan dengan kejadian tunggal dari jenis entitas terkait.
2.1.9 Database System Development Life Cycle
Menurut (Connolly dan Begg, (2005, p283)) Langkah-Langkah Database
System Development Life Cycle :
1. Database Planning.
2. System Definition.
3. Requirement Collection and Analysis.
4. Database Design, yang didalamnya terdiri dari:
a. Conceptual Database Design.
b. Logical Database Design.
c. Physical Database Design.
5. DBMS Selection.
6. Application Design
7. Prototyping
8. Implementation
9. Data Conversion and Loading
10. Testing
11. Operation and Maintenance
14
Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle
Penjelasan Langkah-Langkah Database System Development Lifecycle:
1. Database Planning : Perancanaan bagaimana tahap-tahap siklus hidup
dapat direalisasikan paling efisien dan efektif.
2. System Definition : Menentukan ruang lingkup dan batas-batas dari
system database, termasuk pandangan utama pengguna, penggunanya,
dan area applikasi.
3. Requirement Collection and Analysis : Mengumpulkan dan menganalisis
data-data untuk database baru
4. Database Design :Conceptual, Logical, Physical design dari basis data.
15
5. DBMS selection (optional) : pemilihan DBMS yang cocok untuk basis
data system
6. Application Design : Merancang tampilan pengguna dan program
applikasi yang di gunakan dan memproses basis data.
7. Prototyping (Optional) : Membangun model kerja dari system basis
data.yang
memungkinkan
perancang
atau
pengguna
untuk
memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana system akhir akan
berfungsi.
8. Implementation : Membuat basis data definisi fisik dan applikasi
program.
9. Data Conversion and Loading : Mengambil data dari system lama ke
system baru, mengubah applikasi yang ada untuk dijalankan pada basis
data baru
10. Testing : system basis data diuji untuk menemukan kesalahan dan
divalidasi terhadap persyaratan yang ditentukan oleh pengguna
11. Operational Maintenance : Sistem basis data sepenuhnya dilaksanakan.
System ini terus dipantau dan dipelihara.
2.1.10 Database Design
Menurut (Connolly and Begg,(2005, p438) Database Design
Methodology adalah sebuah pendekatan terstruktur yang menggunakan
prosedur, teknik, alat, dan bantuan dokumentasi untuk mendukung dan
memfasilitasi proses desain.
Desain basis data di bagi menjadi:

Conceptual Database Design
Langkah
langkah
dalam
pembuatan
desain
basis
data
konseptual(Connolly, 2005,p443):
1. Membuat Konseptual Data Model
Tujuannya adalah untuk membuat konseptual data model dari
kebutuhan sebuah perusahaan.
1.1 Identifikasi tipe entitas.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tipe entitas yang
akan digunakan.
1.2 Identifikasi tipe hubungan.
16
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hubungan penting di
antara tipe-tipe entitas.
1.3 Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut dengan
entitas atau jenis hubungan.
Tujuannya adalah untuk mengasosiasikan atribut dengan jenis
yang sesuai atau jenis hubungan.
1.4 Menentukan domain atribut.
Tujuannya adalah untuk menentukan domain untuk atribut
pada konseptual data model
1.5 Menentukan atribut dari kunci kandidat, kunci utama,
dan kunci pengganti.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kunci kandidat
untuk setiap jenis entitas, dan jika terdapat lebih dari satu
kunci kandidat maka, memilih salah satu kunci untuk menjadi
kunci utama dan yang lainnya menjadi kunci pengganti.
1.6 Pertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang
ditingkatkan(Langkah pilihan).
Tujuannya adalah untuk mempertimbangkan penggunaan
konsep pemodelan yang ditingkatkan seperti Specialization,
Generalization, Aggregation, dan Composition.
1.7 Periksa model untuk redundansi.
Tujuannya adalah untuk memeriksa keberadaan setiap
redundansi dalam model.
1.8 Validasi model konseptual terhadap transaksi pengguna.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa model konseptual
mendukung transaksi yang di perlukan pengguna.
1.9 Meninjau model data konseptual dengan pengguna.
Tujuannya
adalah
mempertimbangkan
untuk
model
memastikan
untuk
bahwa
menjadi
Representasi dari persyaratan data dari perusahaan.
mereka
“Benar”
17

Logical Database Design for relational model
2. Membuat dan Validasi Model Data Logis.
Tujuannya adalah untuk menterjemahkan dari model data
konseptual menjadi model data logis dan kemudian validasi model
data untuk memeriksa bahwa secara structural benar dan dapat
mendukung transaksi yang diperlukan.
2.1 Turunkan hubungan dengan model data logis.
Untuk membuat hubungan dengan model data logis untuk
merepresentasikan entitas, hubungan dan atribut yang sudah di
identifikasi.
2.2 Validasi hubungan menggunakan normalisasi.
Tujuannya adalah untuk validasi hubungan menggunakan
Normalisasi.
2.3 Validasi hubungan dengan transaksi pengguna.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa hubungan pada
model data logis mendukung transaksi yang digunakan.
2.4 Periksa kendala integritas.
Tujuannya
adalah
Untuk
memeriksabatasan
integritasdiwakilidalam modeldata logis.
2.5 Meninjau model data logis dengan pengguna
Tujuannya
adalah
untuk
memastikan
bahwa
mereka
menganggap model untuk menjadi representasi yang benar
dari persyaratan data dari perusahaan.
2.6 Menggabungkan model data logis kedalam model global
(langkah pilihan)
Tujuannya adalah untuk menggabungkan model data logis
menjadi sebuah model data global yang merepresentasikan
seluruh pengguna dari sebuah basis data.
Terdapat tiga langkah yang terdapat pada langkah ini yaitu:

Menggabungkan model data logis menjadi model global.

Validasi model data global logis.

Meninjau model data global logis dengan user.
2.7 Periksa untuk perkembangan di masa depan
18
Tujuannya adalah untuk menentukan perkembangan yang
signifikan di masa depan dan untuk menilai model data
logis yang mengakomodasi perubahan ini.

Physical database design for relational database
3. Menterjemahkan model data logis untuk target DBMS
Tujuannya adalah untuk menghasilkan skema basis data relasional
dari model data logis bahwa dapat diimplementasikan dalam
target DBMS.
Terdapat tiga langkah :
3.1 Relasi dasar desain
Tujuannya adalah untuk menentukan bagaimana untuk
merepresentasikan relasi dasar yang diidentifikasikan dalam
model data logis.
3.2 Representasi desain data yang asal
Tujuannya adalah untuk menentukan bagaimana untuk
merepresentasikan data yang asal pada model data logis.
3.3 Desain kendala umum
Tujuannya adalah untuk mendesain kendala umum untuk
DBMS.
4. Mendesain data organisasi dan indeks
Tujuannya adalah untuk menentukan data organisasi yang optimal
untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang di butuhkan untuk
mencapai kinerja yang dapat diterima, yaitu, cara dimana
hubungan dan tupel akan ditampung pada penyimpanan sekunder.
4 Aktifitas yang terdapat pada langkah ke 4 ini adalah :
4.1 Menganalisa transaksi.
Tujuannya adalah untuk memahami fungsi dari transaksi yang
akan berjalan pada basis data dan untuk menganalisa transaksi
yang penting.
4.2 Memilih data organisasi.
Tujuannya adalah untuk menentukan data organisasiyang
efisienuntuksetiap relasidasar.
4.3 Memilih indeks .
19
Tujuannya adalah menentukan jika menambahkan indeks
dapat meningkatkan performa kinerja dari system.
4.4 Memperkirakan kebutuhan ruang disk.
Tujuannya adalah untuk memperkirakan kebutuhan ruang disk
yang dibutuhkan oleh basis data
5. Desain tampilan pengguna
Tujuannya adalah untuk merancang tampilan pengguna yang
telah
diidentifikasi
selama
persyaratan
pengumpulan(Requirements Collection) dan analisis tahap siklus
hidup pengembangan system basis data.
6. Mekanisme keamanan desain
Tujuannya adalah untuk merancang mekanisme keamanan untuk
basis data yang ditentukan oleh pengguna selama persyaratan
pengumpulan(Requirements Collection) dan analisis tahap siklus
hidup pengembangan system basis data.
7. Mempertimbangkan pengenalan redundansi terkendali
Tujuannya
adalah
untuk
menentukan
apakah
pengenalan
redundansi terkendali oleh aturan santai normalisasi akan
meningkatkan kinerja sistem.
Ada 7 aktifitas pada langkah ini ,yaitu:
7.1 Menggabungkan Hubungan One to One (1:1) .
7.2 Menggandakan atribut bukan kunci pada hubungan One to
Many (1:*) untuk mengurangi penggabungan.
7.3 Menggandakan atribut kunci asing pada hubungan One to
Many (1:*) untuk mengurangi penggabungan.
7.4 Menggandakan atribut pada hubungan Many to Many (*:*)
untuk mengurangi penggabungan.
7.5 Memperkenalkan perulangan kelompok
7.6 Membuat table ekstrak.
7.7 Hubungan partisi.
8. Memantau sistem operasi
Tujuannya
adalah
untuk
memantau
sistem
operasi
dan
meningkatkan performa sistem dan untuk memperbaiki keputusan
desain yang tidak pantas atau mencerminkan perubahan kebutuhan
20
2.1.11 Normalization
Menurut (Connolly dan Begg, 2005, P388- 409) Normalisasi adalah
sebuah teknik untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan keterangan
yang di inginkan, untuk kebutuhan data suatu perusahaan.
Normalisasi bertujuan untuk mengurangi redudansi data menghilangkan
anomaliBeberapa proses normalisasi dijelaskan sebagai berikut :
1. UNF ( Unormalized Form)
Tabel yang berisi satu atau lebih repeating group. Tabel ini lah
yang akan menjadi acuan untuk proses 1NF.
2. 1NF (First Normal Form)
Suatu relasi yang setiap irisan baris dan kolomnya hanya
berisi satu nilai. Dalam proses ini perulangan yang terjadi di dalam
UNF dihilangkan. Selain itu semua data dalam tabel 1NF harus
bersifat single value.
3. 2NF (Second Normal Form)
Suatu relasi yang ada di dalam 1NF dimana setiap atribut
yang bukan merupakan primary key bergantung secara penuh kepada
primary key.Dalam proses ini dilakukan pemisahan sesuai sifat
ketergantungan fungsional.
4.
3NF (Third Normal Form)
Sebuah hubungan yang ada dalam 1NF dan 2NF yang
atributnya bukan merupakan non primary key yang tergantung secara
transitif pada primary key.
2.1.12 Eight Golden Rules
Berikut ini adalah Eight Golden Rules dari Designing the User Interface
oleh Shneiderman. (2010:88-89)

Konsistensi, yang dimaksudkonsistensi adalah konsistensi untuk
beberapa situasi. Dalam penggunaan menu, bantuan, tampilan yang
harus disediakan secara konsisten pada setiap halaman.

Shortcuts, digunakan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses
halaman tertentu.

Menawarkan umpan balik yang informatif, setiap tindakan harus
terdapat sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan
suatu respon dapat menjadi sederhana..
21

Pilihan untuk mengakhiri atau menutup suatu halaman, adanya pilihan
untuk keluar dari halaman tertentu.

Penawaran penanganan error sederhana, suatu aksi yang ditawarkan
oleh sistem untuk menangani penyelesaian error secara sederhana dan
dapat dilakukan oleh pengguna.

Konfirmasi terhadap sebuah aksi yang ingin dilakukan, hal ini
dilakukan untuk memudahkan pengguna apabila terdapat kesalahan
dalam melkukan aksi atau memasukkan input.

Pengguna memiliki hak akses untuk melakukan aksi, pengguna
menjadi inisiator dalam melakukan suatu aksi dibandingkan sebuah
koresponden dalam aksi tersebut.

Mengurangi ingatan jangka pendek, desain sistem harus dibuat
sesederhana mungkin dan mudah dipahami oleh pengguna.
2.2
Teori Khusus
Dalam bagian ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan
dalam pembuatan program untuk skripsi ini, seperti definisi Persediaan,
definisi Penjualan, Flowchart, Data Flow Diagram (DFD), Hypertext
Preprocessor (PHP), XAMPP.
2.2.1 Persediaan (Stock)
Menurut (N. Gregory Mankiw (2006, p19)), Persediaan (stock)
adalah jumlah yang diukur pada titik waktu tertentu.
Menurut (Dra. Farah Margaretha M.E (2006, p145)), Persediaan
merupakan sejumlah bahan/barang yang disediakan oleh perusahaan,
baik berupa barang jadi, bahan mentah, maupun barang dalam proses
yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna
memenuhi permintaan konsumen setiap waktu.
2.2.2 Penjualan
Menurut (Himayati (2008, p123)), Penjualan adalah suatu proses
transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan, dan
merupakan suatu jantung dari suatu perusahaan.
2.2.3 FIFO (First In First Out)
Menurut (Alam S. (2007, p16)), Metode FIFO menyatakan bahwa
barang yang pertama kali dibeli dianggap sebagai barang yang pertama
kali pula dijual.
22
2.2.4 LIFO (Last In First Out)
Menurut (Alam S. (2007, p16)), Metode LIFO menyatakan bahwa
harga pokok barang adalah sama dengan barang yang terakhir dibeli.
2.2.5 Average
Menurut (Alam S. (2007, p17)), Metode Average
menyatakan bahwa harga pokok barang dagang yang berbedabeda tanggal pembeliannya dirata-ratakan.
2.2.6 Flowchart
Menurut
(Marimin
(2006,
p107)),
Flowchart
digunakan untuk melihat proses secara detail. Flowchart dapat
didefinisikan sebagai sebuah gambaran yang menjelaskan
proses yang akan dilihat atau dikaji. Selain itu, flowchart
biasanya digunakan untuk merencanakan tahapan suatu
kegiatan. Pembuatan flowchart harus dimulai dan diakhiri
dengan poin yang jelas. Tanda panah menunjukkan ke mana
arah aliran atau proses selanjutnya.
2.2.7 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut (Marimin (2006, p110)), Data Flow Diagram
(DFD) menggambarkan aliran data atau informasi dimana
didalamnya terlihat keterkaitan di antara data-data yang ada.
Terdapat banyak simbol-simbol yang digunakan dalam
pembuatan DFD. Hal tersebut tergantung dengan konvensi
yang disepakati. DFD merupakan salah satu alat analisis dan
teknik permodelan terbaik untuk menggambarkan proses dan
kebutuhan fungsional dari suatu sistem. DFD merupakan
serangkaian diagram yang menggambarkan kegiatan-kegiatan
yang ada dalam suatu sistem.
2.2.8
Fact Finding Technique (Teknik Pencarian Fakta)
Menurut (Indrajani(2011, p92)), Teknik pencarian
fakta adalah proses formal menggunakan teknik seperti
wawancara dan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan fakta
tentang sistem, kebutuhan, dan pilihan. Setiap tahapan dalam
siklus hidup basis data membutuhkan teknik pencarian fakta.
23
Terdapat beberapa teknik dalam Fact Finding Technique,
yaitu:
1. Sampling Dokumen
Merupakan proses mengumpulkan sampel dokumen, form, dan record
yang representatif.
Kelebihan:
-
Biaya murah
-
Informasi yang didapat akurat
Kekurangan:
-
Dibutuhkan keterampilan tertentu
2. Penelitian
Merupakan proses penelitian terhadap sumber informasi seperti
aplikasi, jurnal komputer, buku petunjuk, dan internet yang dapat
menyediakan informasi untuk mencari dan memecahkan masalah.
Kelebihan:
-
Hemat waktu jika telah ada solusi
-
Bisa mendapatkan hasil riset terbaru
Kekurangan:
-
Membutuhkan waktu yang lama
-
Membutuhkan akses ke sumber informasi yang sesuai dengan
masalah
3. Observasi
Merupakan proses pengamatan langsung terhadap objek atas masalah
yang dihadapi. Observasi merupakan salah satu teknik pencarian data
yang paling efektif untuk pemahaman suatu sistem.
Kelebihan:
-
Dapat memeriksa apakah informasi yang didapat benar adanya
-
Data yang didapat akurat
Kekurangan:
-
Orang yang diawasi biasanya merasa tidak nyaman
-
Membutuhkan skill pengamatan yang tinggi
4. Kuisioner
Merupakan
proses
teknik
pencarian
fakta
mengadakan survei melalui daftar pertanyaan.
Kelebihan:
informasi
dengan
24
-
Hemat biaya
-
Responden merasa lebih nyaman dalam menjawab / memberi
informasi
Kekurangan:
-
Data kurang akurat
-
Pengembalian kuisioner terkadang tidak tepat waktu, dan jumlah
pengembalian kuisioner terkadang berkurang
5. Wawancara
Merupakan proses teknik yang paling sering dipakai. Teknik ini
dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan langsung
kepada responden.
Kelebihan:
-
Data lebih akurat
-
Dapat mengetahui kebenaran informasi yang didapat dari ekspresi
responden pada saat memberikan informasi
Kekurangan:
-
Memerlukan waktu yang cukup lama
-
Memerlukan biaya yang cukup mahal
-
Memerlukan skill wawancara yang tinggi
2.2.9 PHP (Hypertext Preprocessor)
Menurut (Anhar(2010, p3)), PHP singkatan dari Hypertext
Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat
open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan
berada pada server (server side HTML embedded scripting).PHP adalah
script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis.
Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu
diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang
diterima client selalu yang terbaru/up to date.Semua scriptPHP
dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.
25
2.2.10
MySQL
Menurut (Anhar(2010,p45)), MySQL (My Structure Query
Language) adalah suatu Database Management System (DBMS). MySQL
berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL.MySQL
bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis.
Pemrograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database
MySQL.
2.2.11
XAMPP
Menurut (Wardana(2010,p8)), XAMPP adalah paket software
yang didalamnya sudah terkandung webserverApache, databaseMySQL,
dan PHP interpreter.
Nama XAMPP diambil dari singkatan berikut:
X :multiplatform, program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.
A :Apache, merupakan aplikasi webserver.
M :MySQL, merupakan aplikasi database server.
P :PHP, bahasa pemrograman web.
P : Perl, bahasa pemrograman.
2.3
Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya
2.3.1. Sistem Informasi Pembelian, Persediaan, dan Penjualan untuk
Apotek (Lusiana Citra Dewi. ComTech Vol 4 (1) 2013)
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengurangi
kesalahan pencatatan dan kesalahan penghitungan transanksi yang
terjadi, memudahkan
penghitungan persediaan barang yang ada di
gudang, serta dapat menyajikanlaporan yang sesuai dengan syarat –
syarat yang di tentukan.Apotek masih menggunakan
sistem
secara
manual.Melalui sistem informasi ini, dapat mempermudahdalam
memperoleh data mengenai apotek itu sendiri. Contohnya data sistem
penjualan, mengetahui pendapatan yang di peroleh,dan lain-lain.
26
2.3.2. Analisa Perancangan Sistem Berbasis Web untuk Persediaan
Barang pada PT. Dwijaya Selaras (Reni Sara Indrawati, Johny
Hizkia. Jurnal Informatika Vol 3 (1) 2012)
Sistem pendataan sangat di butuhkan oleh sebuah perusahaan
terlebih la gi perusahaan yang di bidang kontraktor dan trading.
Persediaan barang yang terlalu menumpuk dan data yang kurang pada
waktu dalam pemenuhan barang ke proyek akan berpengaruh dalam hal
biaya yang di keluarkan oleh perusahaan. Pengolahan data pada
persediaan barang di gudang PT. Dwijaya Selaras yang saat ini masih
berjalan masih manual dan menggunakan Microsoft Excel yang dapat di
lihat satu komputer.Dengan kondisi seperti ini membuat PT. Dwijaya
Selaras kesusahan karena informasi yang di berikan kurang akurat,
lamanya
waktu
pencarian
data,
dan
keamanan
data
tidak
terjamin.Berdasarkan hal tersebut, maka PT. Dwijaya Sealaras dibuat
sistem pendataan untuk persediaan barang, sistem ini bersifat realtime
dan dapat langsung di akses jika ada barang keluar dan masuk dari
gudang.Karena, berisfat realtime maka sistem dapat di awasi oleh pihak
manajemen.Sehingga persediaan barang menjadi lebih terstruktur.
2.3.3. The Objectual Database Design for a Virtual Store (Popa Silviu,
Avornicului Mihai-Constantin, Avornicului Conastantin. Annals of
the University of Oradea Economic Science Vol.1 (2) : 1203-1213
(2010)
Memahami fungsi sebuah perusahaan dan cara kerjanya bukan
masalah yang mudah. Namun hal tersebut penting untuk memahami
bisnis apa yang mereka lakukan, informasi apa yang ada, siapa rekan
bisnis, dan lain-lain. Untuk hal tersebut bisa mempengaruhi perspektif
masa
depan
perusahaan.
Pada
sistem
ini
administrator
dapat
memperkenalkan produk baru yang dapat di ubah melalui informasi
produk yang ada, sehingga membuat karyawan lebih mudah untuk
memasukkan produk baru.Penggunaan sistem ini bertujuan untuk
mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi.
Download