Peristilahan terkait dengan teknik evaluasi lahan 1. Land characteristics (karakteristik lahan) Karakteristik lahan merupakan kondisi / atribut lahan yang dapat diukur dan diperkirakan. Karakteristik lahan menunjukkan kondisi lahan secara umum dan belum menujukkan kualitasnya untuk mendukung suatu penggunaan lahan tertentu. Contoh : Kemiringan lereng, tekstur tanah, kedalaman air tanah, etc…) Peristilahan terkait dengan teknik evaluasi lahan 2. Land Quality (kualitas lahan) Kualitas lahan merupakan sifat lahan yang mempengaruhi tingkat kesesuaian lahan. Kualitas lahan diturunkan dari karakteristik lahannya atau kemampuan suatu lahan untuk memenuhi persyaratan tertentu. Kualitas lahan bersifat spesifik, artinya tingkat pengaruh terhadap penggunaan lahan akan berbeda-beda. Kualitas lahan akan mempengaruhi : (1) kesesuaian secara fisik (2) menurunkan hasil produksi (3) menaikkan biaya produksi (4) kombinasi dari ketiganya LQs can (1) affect physical suitability, (2) reduce yields, (3) increase costs, or any combination Contoh : Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan untuk tanaman padi akan berbeda dengan ketersediaan unsur hara untuk tanaman palawija Peristilahan terkait dengan teknik evaluasi lahan 3. Land value (nilai lahan) Nilai lahan terkait dengan aspek ekonomi. Contoh : nilai produktivitas lahan untuk tanaman padi 4. Land limitation (pembatas lahan) Merupakan faktor yang membatasi /menurunkan kemampuan / kesesuaian lahan tertentu. Ada 2 macam pembatas lahan : permanen dan non permanen Contoh tabel kualitas lahan CSR/FAO, 1983 FAO, 1983 Sys et.al., 1993 Temperatur Kelembaban Sifat iklim Ketersediaan air Ketersediaan hara Topografi Ketersediaan oksigen Ketersediaan oksigen Kelembaban Media perakaran Media untuk perkembangan akar Sifat fisik tanah Retensi hara Kondisi untuk pertumbuhan Sifat kesuburan tanah Toksisitas Kemudahan diolah Salinitas/alkalinitas Bahaya sulfidik Retensi terhadap erosi Bahaya erosi Bahaya banjir Penyiapan lahan Temperatur Energi radiasi dan fotoperiode Bahaya unsur iklim (angin, kekeringan) Kelembaban Periode kering untuk (ripening) tanaman udara pemasakan 5. Land requirement (persyaratan tipe penggunaan lahan) Adalah syarat-syarat / kriteria yang harus dipenuhi agar suatu lahan sesuai untuk peruntukan tertentu agar terjaga kelestariannya Contoh land requirement Kualitas lahan S1 Suhu udara (°) Tipe iklim Zona agroklimat Kondisi Perakaran 1. Drainase tanah 2. Tekstur 3. Ked. efektif (cm) Retensi hara (F) 1. KTK atas (meq/100gr) 2. pH lapisan atas Ketersediaan hara (n) 1. N total 2. P2O5 3. K2O Toksisitas (x) Salinitas lapisan bawah (%) Kondisi medan 1. Lereng (%) 2. Batuan permukaan 3. Singkapan batuan 25 – 29 B2, B3, C2 Kesesuaian lahan untuk padi S2 S3 N1 30 – 32 24 - 22 A1, A2, B1, C1 N2 33 – 35 21 - 18 C3, C4, D1, D2, D3 35 – 40 < 18 D4, E1, E2 > 40 E3, E4 Agk jlk –sdg Glp, gld, gl > 50 Sgt jlk – jlk G, gp, gld, l 41 - 50 Baik Pg, l, msif 20 - 40 Agak cepat Pasir 20 - 10 Cepat Berkerikil < 10 > sedang 5.5 – 7.0 Rendah 7.1 – 8.0 5.4 – 4.5 Sgt rdh 8.1 – 8.5 4.4 – 4.0 > 8.5 < 4.0 - > sedang Sangat tggi > sedang Rendah Tinggi rendah Sangat rndah Sangat rndah Sangat rndah Sangat rndah - - <3 3.2 – 5.0 5.1 – 8.0 >8 - 0–3 0–5 0 3–5 5 – 10 0-5 5–8 10 – 25 5 - 25 8 – 15 25 – 50 25 - 50 > 15 > 50 > 50 INITIAL CONSULTATIONS -Objectives -Data and assumptions -Planning of the land evaluation Major kinds of land use or land utilization types Land Mapping Unit Comparison of Land use with land Land Use Requirements and Limitations -matching Land Qualities -economic and social analysis -Environmental Impact Land Suitability Classification Presentation of Results 9 LAND Matching method Ricefield Landform Slope Landform Soil LAND USE REQUIEREMENT AND LIMITATION Rainfall Agricultures Cassava Land Suitability for several purposes Settlement Non Agriculture Lithology LAND CHARACTERISTICS Potatoes Touristic place • Metode kualitatif/deskriptif : Metode ini didasarkan pada analisis visual/pengukuran yang dilakukan langsung dilapangan dengan cara mendiskripsikan lahan. Metode ini bersifat subyektif dan tergantung pada kemampuan peneliti dalam analisis. • Metode statistik: Metode ini didasarkan pada analisis statistik variabel penentu kualitas lahan yang disebut diagnostic land characteristic (variabel x) terhadap kualitas lahannya (variabel y) • Metode matching Metode ini didasarkan pada pencocokan antara kriteria kesesuaian lahan dengan data kualitas lahan. • Metode pengharkatan (scoring) Metode ini didasarkan pemberian nilai pada masing-masing satuan lahan sesuai dengan karakteristiknya. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam proses matching meliputi: 1. Kualitas lahan pada setiap satuan pemetaan lahan; 2. Kualitas lahan yang dipertimbangkan untuk setiap penggunaan lahan; 3. Rating kualitas lahan (persyaratan tipe penggunaan lahan). Macam matching adalah sebagai berikut: 1. Weight factor matching, adalah teknik matching untuk mendapatkan faktor pembatas yang paling berat dan kelas kemampuan lahan. 2. Arithmatic matching, adalah teknik matching dengan mempertimbangkan faktor yang dominan sebagai penentu kelas kemampuan lahan. 3. Subjective matching, adalah teknik matching yang didasarkan pada subyektivitas peneliti. Hasil pada teknik subjective matching sangat tergantung pada pengalaman peneliti. Klasifikasi kemampuan lahan (land capability clasification) merupakan : 1. Penilaian lahan dan pengelompokannya ke dalam beberapa kategori secara sistemik; 2. Didasarkan pada karakteristik lahan yang dapat menjadi potensi maupun penghambat dalam penggunaannya secara lestari; 3. Evaluasi kemampuan lahan ditujukan untuk penggunaan lahan secara umum. 4. Kelas kemampuan lahan dibedakan menjadi 8: kelas I : kemampuan lahan tertinggi; dan VIIII : kemampuan lahan terendah Intensitas dan Macam Penggunaan Lahan Meningkat Sangat Intensif Intensif Sedang Pertanaman Terbatas Intensif Penggembalaan Sedang Cagar Alam Hutan Terbatas Hambatan /bahaya meningkat kesesuaian dan pilihan penggunaan berkurang Kelas Kemampuan Lahan I II III IV V VI VII VIII Keterangan: II kelas kemampuan lahan [kelas] II w Sub-Kelas Kelas Wfaktor pembatas karakteristik lahan yang paling berat [sub-kelas] No 1 Faktor penghambat /pembatas Kelas Kemampuan Lahan I II III IV V VI VII VIII A B C D A E F G E5,E4 E3 E1 (*) (*) (*) (*) g3 (**) g3 (*) (*) S2 (*) S1 (*) (*) 2 Lereng permukaan Kepekaan erosi 3 Salinitas g0 g1 E2, E1 g2 4 Kedalaman tanah Tekstur tanah S5 S3,S4 S2 T5, T4, T5, T4, T3 T3 P2,P3 P2,P3 5 T5, T5, T4, T4, T3, T2 T3, T2 (*) P2,P3 P2,P3 , P4 , P4 P1 (*) (*) P5 (*) T5, T5, T4, T4, T3, T2 T3, T2 T1 6 Permeabilitas 7 Drainase D1 D2 D3 d4 D5 (**) (**) d0 8 Ancaman banjir B5 B4 B3 B2 B1 (**) (**) (*) No 1 2 Faktor penghambat /pembatas Lereng permukaan Kepekaan erosi 3 Salinitas 4 Kedalaman tanah 5 Tekstur tanah 6 Permeabilitas 7 8 Drainase Ancaman banjir Satuan lahan LU 1 LU 2 LU 3 LU 4 LU 5 LU 6 0-3 3-8 8 - 15 15 -30 30 - 45 8 - 15 0.11 – 0.2 0.21 – 0.32 0.21 – 0.32 0.33 – 0.43 0.44 – 0.55 0.56 – 0.64 0 – 0.15 0 – 0.15 0 – 0.15 0 – 0.15 0 – 0.15 0 – 0.15 > 90 > 90 50 - 90 25 - 50 25 - 50 < 25 Agak halus Agak halus sedang Agak kasar kasar sedang < 0.5 – 2.0 2 – 6.25 0.52 - 2 >12.5 6.25 – 12.5 12.5 Agak buruk Kadang kadang Agak baik Tidak pernah baik baik Agak baik Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah buruk Kadangkadang Dengan data di atas analisislah keenam satuan pemetaan ke dalam kelas dan sub kelas kemampuan lahan dengan : 1. Artimetic matching 2. Weight factor matching 3. Subjective matching beserta alasan-alasan pendukungnya 4. Sebutkan pembatas lahan dari masing-masing land unit tersebut. Klasifikasi kesesuaian lahan (land suitability clasification) merupakan proses penilaian dan pengelompokan untuk menentukan tingkat kesesuaian relatif absolut lahan bagi suatu penggunaan tertentu. Evaluasi kesesuaian lahan dengan cara matching dilakukan dengan mencocokkan antara karakteristik lahan dengan syarat penggunaan lahan tertentu 1. 2. 3. 4. Kerangka dari sistem klasifikasi kesesuaian lahan : Order: keadaan kesesuaian secara global Kelas: keadaan tingkatan kesesuaian dalam order Sub-Kelas: keadaan tingkatan dalam kelas didasarkan pada jenis pembatas atau macam perbaikan yang harus dijalankan. Unit: keadaan tingkatan dalam sub kelas didasarkan pada sifat tambahan yang berpengaruh dalam pengelolaannya. No Kelas kesesuaian lahan Faktor yang dipakai 1 2 Suhu udara Jumlah bukan kering 3 4 5 6 7 8 Rerata CH tahunan Drainase tanah Tekstur Kedalaman efektif KTK N total 9 P2O5 10 K2O 11 Salinitas 12 Kemiringan lereng 13 Batuan permukaan 14 Singkapan batuan LU1 22 3 2000 b g 90 Stg tg tg tg Sgt tg LU2 24 4 2500 ab glp 95 sdg tg sdg sdg LU3 25 4 2000 ac gd 100 sdg sdg sdg sdg LU4 23 6 3000 ath glp 110 rdh sdg tg rdh LU5 26 3 3200 c p 80 sdg tg tg tg LU6 27 5 3100 Th gp 75 tggi rdh sdg Tg 0 0 0 1 0 0 2 2 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 5 sdkt sdkt 3 sdkt sdkt 3 Tidak ada 3 sdg sdg Tidak ada Tidak ada