MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM Sejarah Fisikawan Perancis Priestley yang asumsi terbalik torsi balance muatan listrik Gaya (F) berbanding kuadrat Pengukuran berdasarkan eksperimen Coulomb Charles Augustin de Coulomb (1736-1806) secara matematis Hukum Coulomb Elektrostatika Gaya Gravitasi Terdapat 2 tipe muatan : positif dan Satu tipe massa yaitu positif negatif Tarik menarik pada muatan yang berlawanan dan tolak menolak pada muatan yang sejenis q1q2 q1q2 F k 2 F2 on1 k 2 r21 r r k 8.99 109 N m 2 / C 2 Gaya merupakan besaran vektor baik arah dan besar Tarik menarik (Semua massa) m1m 2 r2 G 6.67 10 11 N m 2 / kg 2 FG Gaya merupakan besaran vektor baik arah dan besar Gaya tarik / gaya tolak antar muatan yang dipisahkan pada jarak tertentu ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut : Untuk mengakomodasi informasi arah gaya ini maka hukum Coulomb dapat ditulis kembali sebagai qq F1on2 k 1 2 2 r12 r 2 9 N m k 8.99 10 C2 di mana F1 adalah gaya pada muatan Q1 yang disebabkan oleh muatan Q2, a21 adalah vektor satuan yang berarah dari Q2 ke Q1, dan R21 = R21a21 adalah vektor posisi dari Q2 ke Q1. Q1 (0,1,2) R21 Q2 (2,0,0) Gambar 2.2 Menghitung gaya yang bekerja pada Q1. Contoh Soal 1 Carilah gaya pada muatan Q1, 20 μC, yang diakibatkan oleh muatan Q2, -300 µC, di mana Q1 berada pada (0, 1, 2) m sementara Q2 pada (2,0,0) m! Penyelesaian: Dengan mengacu pada Gambar 2.2, vektor posisi adalah R21 = (x1 - x2)ax + (yl - y2)ay + (z1 - z2)az = (0 - 2)ax + (1 - 0)ay + (2 - 0)aZ = -2ax + ay + 2aZ R21 = (2) 2 12 2 2 3 Dengan menggunakan persamaan (1), gaya yang bekerja adalah (20 106 )( 300 106 ) (2ax a y 2az ) F1 = 4 (109 / 36 )(3)3 Magnituda gaya total adalah sebesar 6 N dengan arah sedemikian hingga Q1 ditarik oleh Q2. Relasi gaya gaya pada muatan adalah bersifat bilinier. Konsekuensinya berlaku sifat superposisi dan gaya pada muatan Ql yang disebabkan oleh n-1 muatan lain Q2,……Q1 adalah penjumlahan vektor F1 = Q1Q3 Q1Q2 Q1 a a 21 31 2 2 4 0 4 0 R21 4 0 R21 n Q1 a k1 2 k 2 Rk 1 Jika muatan tersebut terdistribusi secara kontinyu pada suatu daerah, penjumlahan vektor di atas diganti dengan integral vektor. Contoh Soal 2 Tentukanlah gaya pada muatan Q1 Fnet F12 F32 F42 kq1q2 kq2q 2kq2 F12 d2 d2 d2 kq2 q3 k 2q3q 6kq2 F32 d2 d2 d2 kq2 q4 k 2q 4q 4kq2 F42 2 2d 2 d2 2d Intensitas medan elektrik yang disebabkan oleh sebuah muatan sumber (Q2 diatas) didefinisikan sebagai gaya per satuan muatan pada muatan uji (Q1 diatas) E = Fl /Q1 Satuan untuk E adalah Newton per coulomb (N/C) atau ekuivalen dengan volt per meter (V/m). Untuk sebuah muatan Q yang berada pada titik pusat sebuah sistem koordinat bola, intensitas muatan elektrik pada titik P adalah E = Q 4 r 2 ar (2) Gambar 2.4 Q Gambar 2.4 Muatan yang berada di pusat koordinat Untuk Q yang ada pada sembarang titik dalam titik koordinat Cartesian (Gambar 2.7). E = Q 4 R 2 aR (3) Garis medan listrik yang terjadi dari suatu sumber atau antara muatan tersebut ditunjukkan pada gambar Gambar 2.5 (a) tarik menarik (b) tarik menarik (c) tolak menolak Gambar 2.6 Gambar 2.7 Muatan Q yang berada pada sembarang titik dalam koordinat Cartesian Contoh Soal 3 Carilah E pada (0,3,4) m dalam koordinat Cartesian oleh muatan titik Q = 0.5 μC dititik pusat koordinat.! yang diakibatkan Penyelesaian : Dalam kasus ini, R = (0-0)ax + (3-0)ay + (4-0)az = 3ay + 4az R = aR = 32 42 5 3a y 4a z 5 0,6a y 0,8a z Dengan menggunakan persamaan (3), intensitas medan magnetik adalah 0,5 10 6 (0,6a y 0,8a z ) E= 9 2 4 (10 / 36 )5 Jadi |E| = 180 V/m dalam arah 0,6 ay + 0,8 az Jika muatan terdistribusi secara kontinyu di sepanjang volume tertentu, permukaan, ataupun garis yang telah dispesifikasikan sebelumnya, maka masing – masing elemen muatan akan berkontribusi terhadap medan elektrik pada sebuah titik eksternal. Untuk kerapatan muatan volume ρ (C/m2), muatan elemental dQ = ρ dv,dan diferensial medan pada titik P akan menjadi (Gambar 2.4). dE = dv aR 4 R 2 Medan total pada titik pengamatan mengintegrasikan sepanjang volume v400 E = a R v 4 R 2 dv P dapat diperoleh dengan dE (4) P Gambar 2.8 E yang disebabkan distribusi volume dari sebuah muatan Untuk kerapatan muatan permukaan ρs (C/m2), muatan elemental dQ = ρs dS, dan diferensial medan pada titik P akan menjadi (Gambar 2.5) dE = s ds a 2 R 4 R Medan total pada titik pengamatan mengintegrasikan sepanjang permukaan S P dapat s aR dS E= 2 v 4 R diperoleh dengan (5) Untuk kerapatan muatan linier ρl (C/m), muatan elemental dQ = ρldl, dan diferensial medan pada titik P akan menjadi (Gambar 2.10) dE = d aR 2 4 R Medan total pada titik pengamatan P dapat mengintegrasikan sepanjang garis atau kurva L diperoleh aR d (6) E = 2 L 4 R dengan Gambar 2.9 E yang disebabkan distribusi linear dari sebuah muatan dQ = l dl L Gambar 2.10 E yang disebabkan distribusi linear dari sebuah muatan Tiga macam konfigurasi muatan standar ialah muatan titik, muatan garis tak berhingga, dan muatan muatan permukaan datar tak hingga. E untuk muatan titik yang berada di titik asal/titik pusat diberikan oleh persamaan (2). Jika kerapatan muatan ρl adalah tak terhingga pada panjang garis serta terdistribusi secara seragam (konstan) sepanjang sumbu z, maka medan elektrik dapat diturunkan dari persamsan (6) (Gambar 2.7). E = ar 2 2 r (koordinat silinder) (7) Jika muatan terdistribusi secara seragam (konstan) dengan kerapatan ρs pada sebuah hidang datar tak berhingga, maka medan elektriknya diberikan oleh persamaan (Gambar 2.12) E= s a n (8) 2 di mana an adalah tegak lurus terhadap permukaan. Medan elektriknya memiliki magnituda yang konstan dan memiliki pencerminan simetri di sekitar muatan bidang datar. E E Gambar 2-12 Muatan bidang datar tak berhingga ps. Gambar 2.11 Muatan garis tak berhingga pk. Contoh Soal 4 Dua lembar muatan seragam tak berhingga yang masing-masing memiliki kerapatan muatan ps diletakkan pada x = ±1 (Gambar 2-13). Tentukanlah E di semua tempat! Penyelesaian : Hanya sebagian dari dua lembar muatan yang ditunjukkan pada gambar 2.13. kedua lembar muatan ini akan menghasilkan medan E dengan arah sepanjang sumbu x. Dengan menggunakan persamaan (8) dan prinsip superposisi, Gambar 2.13 Distribusi muatan pada dua bidang datar tak berhingga. –(ρs/εo)ax E = x < -1 0 -1<x<1 (ρs/εo)ax x>1 Muatan total dalam konduktor = 0 shielding Gambar 2.14 Gambar 2.15