d - Bphn

advertisement
KEPUTUSAN
MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
Nomor : M.O1.PR.O1.10 Tahun 2004
TENTANG
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA
(.SIMDK) TAHUN 2005 –2010
MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Menimbang :
a.
bahwa kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi
pemanfaatannya secara luas, memberikan peluang bagi seIuruh unit di lingkungan
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk
melakukan perencanaan, pembangunan dan pengembangan SIMDK secara
elektronis -E-SIMDK;
b.
bahwa rencana induk pengembangan SIMDK tahun 2000 -2004 perlu diperbaharui
dengan mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan .informasi, guna
meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan (E-Goverment) di lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia;
c.
bahwa dengan pengembangan SIMDK akan rnenunjang pemerintahan yang baik
(good government) dan meningkatkan pelayanan publik;
d.
bahwa diperlukan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM tentang Rencana Induk
SIMDK untuk keterpaduan pelaksanaan baik unit Pusat maupun Unit Daerah.
.
Mengingat :
1.
Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 F;
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
2000 -2004 .
3.
Keputusan presiden No. 117 tahun 2000 tentang susunan Organisasi dan tugas
departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan
Keputusan Presiden RI Nomor 58 tahun 2001 ;
4.
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan
Pendayagunaan Telematika Indonesia;
5.
Keputusan Presiden No.9 tahun 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika
Indonesia (TKTI);
6.
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M.O3-PR-07.10 tanggal 2 Pebruari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen;
7.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Goverment;
MEMUTUSKAN
"
Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG
RENCANA
INDUK
PENGEMBANGAN
SISTEM
INFORMASI
MANAJEMEN
DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
(SIMDK) TAHUN 2005 –2010
PERTAMA :
Rencana Induk SIMDK Tahun 2005-2010 sebagaiman terlampir menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari Rencana Induk / Grand Design Pengembangan SIMDK Unit Utama
/ Daerah serta merupakan kerangka dasar pelaksanaan e-government di lingkungan
Departemen Kehakiman dan Hak asasi Manusia;
KEDUA.:
Rencana Induk Pengembangan SIMDK tahun 2005 -2010 merupakan uraian arah
kebijakan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dalam lingkup Departemen
Kehakiman dan HAM, meliputi:
a.
b..
c.
d.
e
f.
Organisasi pengelola teknologi komunikasi dan informasi diseluruh Unit Utama/unit
daerah sebagai Chief Information Officer (CIO) ;
Kepemimpinan da!am hal operasional pengembangan teknologi dan informasi di
lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM;
Proses dalam hal penataan jaringan infrastruktur maupun infostruktur
pengembangan SIMDK di unitnya serta mendukung e-government guna
terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance);
Produk yang dihasilkan dari pengembangan SIMDK di setiap unit pusat maupun
daerah;
Komitmen dalam arti kesepakatan pelaksanaan kerangka dasar pengembangan
SIMDK guna memenuhi arah kebijakan Nasional (SISFONAS) beserta Panduan
.Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo);
Keamanan/security system yang perlu selalu ditingkatkan serta disesuaikan
dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
KETIGA :
Rencana Induk Pengembangan SIMDK 2005 -2010 disusun atas dasar kerangka arah
kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government serta Panduan teknis di
bidang Pengembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi Nasional dan merupakan
bagian dari Kerangka Teknologi Infcrmasi Nasional (KTIN)
KEEMPAT :
Rencana Induk Pengembangan SIMDK 2005 -2010 bertujuan membantu setiap unit
melaksanakan kemudahan proses dan tahapan operasional aplikasi yang dikembangkan;
KELIMA :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 19 Agustus 2004
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI
Ttd.
PROF. DR.YUSRIL IHZA MAHENDRA
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Menteri Komunikasi dan Informasi;
Kepala Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta;
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
Kepala Tim Koordinasi Telematlka Indonesia di Jakarta;
Inspektur Jenderal Departemen Kehak!man dan HAM RI;
Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI di Jakarta;
Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Jakarta, di Jakarta;
Para Dirjen, Kepala Badan, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Pusat dan Kepala Biro
di lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM RI;
Pertinggal
Lampiran :
Nomor :
Tanggal :
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI
M.01.PR.01.10 Tahun:2004
19 Agustus 2004
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Irldonesia Tahun 1945 Bab
XA tentang Hak Asasi Manusia pasal 28F antara lain menyatakan bahwa seseorang
berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh. memiliki,
menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia termasuk melalui Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi adalah suatu kesatuan tatanan yang melibatkan organisasi, manajemen,
teknologi .dan sumber daya manusia, dan merupakan wahana yang mampu mengolah,
menyediakan dan menyampaikan informasi secara cepat, tepat, lengkap dan akurat
kepada pencari informasi dalam arti yang luas.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
manusia -RI (SIMDK) berupaya mengikuti arah kebijakan perkembangan SISFONAS dan
dituangkan dalam suatu Rencana Induk Pengembangan SIMDK sampai dengan tahun
2004.
Definisi .SISFONAS itu sendiri adalah sebagai upaya Pengelolaan Sistem Informasi di
seluruh tlngkat Pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan yang efektif dan
efisien kepada Masyarakat dimana pengelolaan dalam arti kata dimaksud memiliki
batasan-batasan tertentu yang menggambarkan suatu mekanisme jaringan integrasi
sistem dari semua bidang pemerintahan. Keterpaduan sistem akan mengarah kepada
suatu struktur data yang bersifat universal dan dapat dimanfaatkan secara kolektif oleh
seluruh bidang yang terkait sehingga akan menjamin validitas informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi tersebut,
Konsep dasar pengembangan SIMDK pun mengikuti konsep dasar pengembangan
SISFONAS yaitu tidak saja menyangkut infrastruktur jaringan sebagai sarana komunikasi
data dan aksesibilitas informasi tetapi juga menyangkut infostruktur (content) yang
menyangkut struktur data dan proses bisnis sistem informasi sebagai landasan bagi
aplikasi sistem informasi tiap unit utama maupun unit di daerah sebagai bagian dari
aplikasi pemerintah dalam lingkup nasional. Permasalahan jaringan infrastruktur yang
dihadapi tidak semata-mata menyangkut masalah teknis fisik semata, regulasi dan faktorfaktor prosedural seperti keamanan kewenangan pengelolaan data (propietary) dan cetak
biru arsitektur sistem yang belum dimiliki oleh setiap instansi maupun lembaga
pemerintahan. Kondisi yang diharapkan dapat dicapai dan berperan sebagai kata kunci
(keyword) dalam penyusunan konsepsi pengembangan yaitu integrasi sistem,
restrukturisasi data antar unit utama maupun unit di daerah sebagai bagian dari data
nasional, pemanfaatan teknoiogi komunikasi dan informasi dengan mempertimbangkan
faktor efektif dan efisien, aksesibilitas yang tinggi infrastruktur komunikasi dan informasi
yang lebih baik (digital devide) serta legitimasi dan dukungan politik.
Kondisi-kondisi idea! tersebut akan meningkatkan moralitas dan motivasi seluruh plhak
yang terkait dengan pengembangan komunikasi dan informasi di seluruh jajaran
Departemen Kahakiman dan HAM di Indonesia maupun perwakilan luar negeri. Agar
dapat digunakan sebagai suatu Landasan Pengembangan SIMDK 5 (lima) tahun ke
depan maka dianggap perlu menyusun kelanjutan Rencana Induk Pengembangan SIMDK
tahun 2005-2010 dengan program-program yang terdiri dari: 1) Organisasi, 2)
Kepemimpinan, 3) Proses, 4) Produk, 5) Komitmen dan 6) Security/Keamanan. Adapun
kegiatan-kegiatan serta indikator kinerja disesuaikan dengan"tugas pokok dan fungsi
masing-maslng unit utama di lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM RI yang
berkaitan dengan pengembangan teknologi komunikasi dan informasi hingga mendukung
visl dan misi departemen.
Konsep Kerangka Pengembangan SIMDK akan digambarkan dalam bentuk suatu
jaringan yang mencerminkan suatu payung sistem yang berada di unit Sekretariat
Jenderal dari 10 (sepuluh) unit utama lainnya di pusat serta 30 (tiga puluh) kantor wilayah
di daerah yang terdiri dari 1,036 (seribu tigapuluhenam) unit pelaksana teknis maupun
pelayanan hukum lainnya.
kebijaksanaan di bidang Komunikasi dan Informasi sebagaimana dijabarkan dalarn
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (Tap.MPR.RI) tentang
Garis-Garis Besar Haluan Negara antara lain meliputi
-
Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing
bangsa dalam menghadapi tantangan global;
Membangun jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta
antar didaerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan
nasional serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Arah kebijakan yang diamanatkan dalam ketetapan tersebut, dapat diartikan rnerupakan
pedoman sekaligus pemicu bagi segenap instansi pemerintah dalam upaya mewujudkan
suatu sistem iriformasi yang handal di masa depan. Maka perlu diletakkan susunan
kerangka dasar bagi kebijakan pembangunan sistem informasi yang menyeluruh dan
terpadu di lingkungan, Departemen Kehakiman dan HAM. Dengan merumuskan
kebijaksanaan: yang tepat akan memberi kemudahan dalam menentukan langkahlangkah penting yang dilakukan sehingga tujuan meningkatkan kualitas komunikasi dan
pembangunan jaringan informasi dapat segera terwujud.
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia mempunyai visi dan misi sebagai berikut
:
1.
Visi :
Memantapkan Sistem Hukum Nasional dalam rangka menegakkan Supremasi
Hukum;
2.
Misi : .
a.
Menyusun Perencanaan Hukum;
b.
Memelihara
menyempurnakan
dan
menciptakan
Peraturan
Perundang..undangan;
c.
Melaksanakan penerapan hukum dan penegakan hukum;
d.
Melakukan pembinaan dan pengembangan hukum;
e.
Meningkatkan dan memantapkan pengawasan hukum;
f.
Meningkatkan dan memantapkan kesadaran hukum masyarakat;
g.
Meningkatkan dan memantapkan Sistem Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum.
SIMDK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi utama Departemen dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok yaitu :
1.
2.
1.
Sistem Informasi Manajemen bidang Fasilitatif,
Sistem Informasi Manajemen bidang Substantif,
Sistem Informasi Manajemen Bidang Fasilitatif, terdiri dari :
“
“
“
“
“
“
“
“
Sistem Informasi Manajemen Perencanaan;
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian;
Sistem Informasi Manajemen Keuangan;
Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan;
Sistem Informasi Manajemen Kehumasan;:
Sistem Informasi Manajemen Tata Usaha Departemen;
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dan Latihan Pegawai;
Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengembangan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal selaku Pembina
Administrasi dilingkungan Departemen, data hasil olah sistem ini merupakan data
yang sangat penting dan ideal tersedia untuk bisa digunakan sebagai data
pendukung bagi pelaksanaan tugas sehari-hari, Oleh karena itu pembangunan
Sistem Infomasi Manajemen Bidang Fasilitatif yang mengolah data pegawai,
keuangan, perlengkapan dan tata naskah merupakan solusi dalam usaha
membantu
proses
pengolahan
data
intern
Sekretariat
Jenderal,
sekaligusmerupakan otoritas/kewenangan pengelolaan dalam arti yang luas. Dari
struktur organisasi yang terdapat pada Sekretariat Jenderal saat ini pengoperasian
aplikasi sistem dapat dilakukan akses secara langsung maupun tidak langsung ke
pusat data server oleh setiap Bagian di seluruh Biro, sedangkan unit Pusat dan
Daerah serta masyarakat dapat secara langsung akses data dan informasi melalui
situs
departemen
www.depkehham.go.id
atau
e-mail
:
[email protected] dengan infrastruktur jaringan mempergunakan
Local Area Network (LAN) maupun internet dan infostruktur meliputi tugas pokok
dan fungsi serta kewenangan departemen dalam suatu Sistem Informasi Pimpinan
(SIP) termasuk majalah dan berita yang diperoleh dari seluruh unit utama / daerah.
Sistem Informasi Manajemen bidang Fasilitatif diterapkan pada masing-masing
Unit Eselon Pusat dan unit di Daerah yang dipergunakan sebagai perangkat dalam
menangani proses pengolahan data menjadi informasi yang diperlukan untuk
peningkatan pelayanan masing-masing unit di lingkungan Departemen.
2
Sistem Informasi Manajemen Bidang Substantif, terdiri dari,
“
“
“
“
“
“
“
“
“
Sistem Informasi Manajemen Pengawasan;
Sistem Informasi Manajemen Peraturan Perundang-Undangan;
Sistem Informasi Manajemen Administrasi Hukum Umum;
Sistem Informasi Manajemen, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Terpadu;
Sistem Informasi Manajemen Pemasyarakatan;
Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian;
Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Hukum Nasional, teimasuk Sistem
Jaringan Dokumentasi & Informasi Hukum (SJDI-Hukum);
Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Hak Asasi Manusia;
Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengembangan HAM.
Masing-masing sistem berbeda satu dengan yang lainnya, dan karakteristiknya sangat
ditentukan oleh sifat substansi dari unitnya. Dengan demikian otoritas/kewenangan
perencanaan, pembangunan dan pengembangan sistem diserahkan penuh kepada unit
yang bersangkutan untuk melakukannya/Distributed Network dengan satu ketentuan tetap
dalam Kerangka Pengembangan SIMDK maupun Pengembangan Kerangka Teknologi
Informasi Nasional (KTIN), Pembangunan sistem informasi manajemen bidang substantif
sesuai arah kebijakan Sisfonas harus memperhatikan efisiensi, efektifitas, produktifitas,
ketepatan, kecepatan dan kualitas data serta faktor integritas sistem, Integritas tercermin
dari mudahnya pimpinan melihat data secara lintas unit utama / daerah yaitu melalui
Menu S.I P. (Sistem Informasi Pimpinan) yang menyajikan data dan informasi rekapitulasi.
Integritas terbatas pada data-data rekapitulasi dan berita yang dapat di akses secara
langsung/on-line melalui jendela menu unit utama / daerah pada Situs Departemen.
Dengan rencana tersebut seluruh !nformasi dari unit-unit utama yang diperlukan
masyarakat menyangkut pelayanan yang .menjadi tugas dan kewenangan Departemen
dapat diperoleh dan diinformasikan secara luas dan cepat melalui Menu Sistem Informasi
Pimpinan berbasis internet. Dalam era globalisasi dengan liberalisasi perdagangan dan
investasi, kemajuan teknologi informasi/komunikasi dan transportasi serta terbentuknya
blok-blok ekonomi (MEE, NAFTA, AFTA, APEC dan lain-lain) dalam bidang teknis hukum
yang menjadi kewenangan Departemen diaplikasikan berbasis internet bertujuan untuk
membantu proses pengambilan keputusan untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan
tugas, pemantauan, kegiatan penelitian, statistik, dokumentasi dan sebagainya.
Sistem Informasi Manajemen bidang Substantif berkaitan dengan bidang tugas maslngmasing Unit Eselon I adalah sebagai berikut :
-
.
.-
-
-
-
-.
-
Sistem Informasi Manajemen Pengawasan dikelola oleh Inspektorat Jenderal untuk
membantu pelaksanaan tugas dalam melakukan pengawasan fungsional di
lingkungan Departemen.
Sistem Informasi Manajemen Peraturan Perundang-undangan, dikelola oleh
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan untuk membantu pelaksanaan
tugas pokok Departemen di bidang peraturan dan perundang-undangan sesuai
dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri.
Sistem Informasi Manajemen Administrasi Hukum Umum, dikelola oleh Direktorat
Jenderal Administrasi Hukum Umum untuk membantu pelaksanaan tugas pokok
.Departemen di bidang administrasi hukum umum sesuai dengan kebijaksanaan
yang ditetapkan Menteri.
Sistem Informasi Manajemen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terpadu dikelo!a oleh
Direktorat Jenderal Hak Kekuyaan Intelektual dalam membantu tugas pokok
Departemen di bidang Hak Kekayaan Intelektual sesuai dengan kebijaksanaan
yang ditetapkan Menteri.
Sistem Informasi Manajemen Pemasyarakatan dikelola oleh Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan
untuk
membantu
pelaksanaan
tugas
di
bidang
Pemasyarakatan.sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri.
Sistem Informasi Keimigrasian dikelola oleh Direktorat Jenderal Imigrasi untuk
membantu pelaksanaan tugas di bidang imigrasi sesuai. dengan Kebijaksanaan
yang ditetapkan Menteri.
Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Hukum Nasionai dikelola oleh Badan
Pembinaan Hukum Nasional untuk membantu pelaksanaan tugas bidang
pembinaan dan pengembangan hukum nasional, termasuk Sistem Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum (SJDI-Hukum) sesuai dengan kebijaksanaan
yang ditetapkan Menteri.
Beberapa hal yang melatarbelakangi disusunnya Rencana Induk SIMDK tahun 2005-2010
antara lain:
1.
Pelaksanaan pengembangan SIMDK sampai dengan tahun 2004 perlu selalu
diselaraskan dengan Kerangka Teknologi Informasi Nasional agar terjadi
sinkronisasi antar Instansi pemerintah / non pemerintah dalam suatu Rencana
Induk 2005-2010.
2.
3.
4.
5.
6.
Penggunaan Kerangka Teknologi Informasi Nasional menjadi landasan bagi
pengembangan SIMDK agar terjadi sinkronisasi antar unit-unit utama di pusat
meliputi unit kantor Wilayah di daerah.
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government sebagaimana
Inpres Nomor 3 tahun 2003, merupakan arah kebijakan dan strategi
Pengembangan E-Government termasuk Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika Indonesia (PPTI) Bidang Hllkum dilingkungan Departemen Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tentang Buku
Pembinaan dan Pengendalian Administrasi (BINDALMIN) khususnya Bab V
tentang Mekanisme SIMDK sebagai panduan administrasi di lingkungan
Departemen Kehakiman dan HAM RI;
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI tentang organisasi dan tata laksana
departemen antara lain menyebutkan struktur organisasi yang terkait dengan
komunikasi data dan Informasi (namun perlu ditegaskan dan ditingkatkan menjadi
unit yang bertugas memelihara jaringan komputer atau memelihara data secara
jaringan berbasis internet) ;
Penerapan mekanisme "satu Payung Sistem" di dalam penyajian informasi untuk
menjadi bagian dari situs nasional : www.indonesiasatu.go.id, artinya adalah
seluruh unit utama merupakan bagian dari jaringan situs departemen
www.depkehham.go.id
Untuk keperluan hal tersebut, perlu ditindak lanjuti dengan :
a.
b.
.c.
d.
e.
Merencanakan pembangunan dan pengembangan sistem informasi di unit masingmasing sesuai dengan Kerangka Teknologi Informasi Nas!onal;
Membuat situs unit pusat/daerah dengan mengacu kepada situs departemen;
Menyajikan keterpaduan komunikasi dan informasi departemen dalam memberikan
pelayanan maksimum kepada masyarakat serta menegakkan Supremasi Hukum;
Memberikan pelayanan intern Departemen untuk seluruh tingkat pimpinan guna
kelancaran pelaksanaan tugas pokok unit baik administratif maupun teknis,
termasuk ketepatan dalam Kebijaksanaan pengambilan Keputusan,
Memberikan pelayanan ekstern Departemen untuk seluruh pengguna informasi
bidang hukum,
Dengan berbagai latar belakang tersebut di atas maka Kerangka dasar Rencana Induk
sebagai arah kebijakan pengembangan teknologi komunikasi dan informasi di lingkungan
Departemen meliputi :
1.
2.
meningkatkan kualitas komunikasi antar unit pusat/unit di daerah di berbagai
bidang melalui infrastruktur yang memadai serta penguasaan dan penerapan
teknologi komunikasi dan informasi;
membangun jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta
antar daerah secara timbal balik, diuraikan dalam materi :
a.
Organisasi yaitu peningkatan unit terkait komunikasi, sistem/teknologi
informasi sebagai penanggung jawab jaringan simdk unit pusat / daerah
(Chief Information Office –Cio);
b.
c.
d.
e.
f.
Kepemimpinan, yaitu peningkatan sumber daya manusia di bidang teknologi
komunikasi dan informasi;
Proses, yaitu peningkatan jaringan komputer (Network –LAN/WAN) dan
prosedur .yang efektif dan efisien;
Produk, yaitu peningkatan kualitas produk (!nformasi, pelayanan, dll) dari
sistem informasi manajemen departemen berbasis elektronik (e-simdk);
Komitmen, yaitu penetapan komitmen seluruh jajaran departemen
mendukung e-simdk dalam bentuk keputusan pimpinan tingkat
pusat/daerah;
Keamanan/security system, yaitu peningkatan kualitas sistem jaringan
dalam kerahasiaan maupun penanggulangan virus serta menjamin bahwa
informasi yang disajikan dapat dipertanggung-jawabkan.
BAB II
RUANG LiNGKUP SISTEM INFORMASI
A.
SISTEM INFORMASI NASIONAL
Pengertian.
Sistem Informasi Nasional (Sisfonas) adalah pengelolaan Sistem Informasi di
seluruh tingkat Pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan yang
efektif dan efisien kepada masyarakat serta berbasis elektronis, dikenal dengan
istilah E-egovernment. Pengelolaan dalam arti kata dimaksud memillki batasanbatasan tertentu yang menggambarkan suatu mekanisme jaringan integrasi sistem
dari semua bidang pemerintahan. Keterpaduan sistem akan mengarah kepada
suatu struktur data yang bersifat universal dan dapat dimanfaatkan secara kolektif
oleh seluruh bidang yang terkait sehingga akan menjamin vasilitas informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
Konsep dasar pengembangan Sisfonas tidak saja menyangkut infrastruktur
jaringan sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi juga
menyangkut infostruktur (content) yang menyangkut struktur data dan proses bisnis
sistem informasi sebagai landasan bagi aplikasi sistem informasi pemerintah.
Permasalahan jaringan infrastruktur yang dihadapi tidak semata-mata menyangkut
masalah teknis fisik semata, regulasi dan faktor-faktor prosedural seperti
keamanan, kewenangan pengelolaan data (propietary) dan cetak biru arsitektur
sistem yang belum dimiliki oleh setiap instansi maupun lembaga pemerintahan.
Kondisi yang ada saat ini adalah belum terstruktur dan terintegrasinya sistem lintas
instansi pemerintah, belum optimalnya pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi. Kondisi yang diharapkan dapat dicapai dan berperan sebagai kata kunci
(keyword) dalam penyusunan konsepsi pengembangan yaitu : integrasi sistem,
restrukturisasi data nasional, pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi,
aksesibiliktas yang tinggi, infrastruktur komunikasi dan informasi yang lebih baik
(digital devide) serta legitimasi dan dilingkungan politik.
Dasar Pelaksanaan.
Rencana Induk disusun atas dasar arah kebijaksanaan di bidang Komunikasi dan
informasi, antara lain meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Inpres Nomor 6 tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika Indonesia (PPTI);
Keppres Nomor 228/M tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
Keppres Nomor 101 tahun 2001 tentang kedudukan, Organisasi, Fungsi,
Kewenangan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara;
Kerangka Kerja Teknologi Informasi Nasional (TIN);
Keppres. Nomor 9 tahun 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika
Indonesia.
Inpres. Nomor 3 tahun 2003 tentang Strategi dan Kebijaksanaan nasional
Pengembangan E-Government.
Ruang Lingkup.
Penyusunan rencana induk pengembangan sisfonas dalam lingkungan egovernment di setiap lembaga meliputi :
Kerangka pemikiran dasar lembaga;
Cetak biru pengembangan;
Tahap pengembangan;
Rencana implementasi.
1.
Kerangka pemikiran dasar lembaga, meliputi :
a.
konsep e-government lembaga secara menyeluruh;
b.
analisis terhadap kondisi saat ini
c.
strategi pengembangan e-government lembaga;
d.
pentahapan implementasi e-government;
2. Cetak biru pengembangan. meliputi :
a.
penjabaran strategi dan rencana strategis e-government;
b.
kondisi layan saat ini;
c.
infrasturktur saat ini;
d.
masalah dan tantangan;
e.
cetak biru : infrastuktur aplikasi;
f.
cetak biru : sumber daya manusia;
g.
cetak biru : infrastuktur jaringan;
h.
cetak biru : infrastuktur informasi;
i.
cetak biru: integrasi jaringan. informasi dan aplikasi;
j.
cetak biru : pendanaan;
k.
cetak biru : struktur organisasi sistem manajemen dan sistem kerja:
I.
cetak biru: perawatan (maintenance);
m.
Peta Alur dan tahapan Peraturan;
n.
Peta Alur dan tahapan pengembangan infrastruktur;
o.
Peta Alur dan tahapan penerapan e-government;
p.
Peta Alur dan tahapan Sistem Pendukung;
q.
Peta Alur dan tahapan manajemen perubahan
Konsep Pengembangan Infrastuktur E-Government.
Dilandasi 4 (empat) infrastruktur utama yaitu :
1.
Suprastuktur e-government :
E-leadership;
Sumber daya manusia;
Regulation.
2.
Infrastruktur Jaringan :
Protokol komunikasi;
Topologi;
Teknologi dan keamanan,
3.
Infrastruktur Informasi : .
Struktur data:
Format data:
Metode berbagai data: sharing
Infrastruktur aplikasi :
Layanan publik;
Antar muka (interface);
Back office -standar mutu;
Jangkauan layanan;
Pengembangan aplikasi.
4.
Konsep Pengintegrasian Sistem Informasi,
Untuk mencapai tahap pematangan, pemantapan dan pemanfaatan penerapan
egovernment adalah dengan 2 (dua) tahap yaitu :
1.
2.
pengintegrasian sistem informasi yang ada melalui antar muka (interface);
pengintegrasian sistem informasi ke dalam suatu kesatuan pada setiap
lembaga pemerintah.
Tujuan Pembangunan E -government.
1.
2.
3.
4.
Membangun jaringan informasi guna mendukung pe!ayanan publik dengan
kualitas memuaskan, dapat di akses masyarakat luas serta dengan biaya
yang terjangkau;
mendorong kerjasama antar !embaga pemerintah dan swasta secara
interaktif untuk meningkatkan perekonomian pemerintah;
membentuk mekanisme dan saluran komunikasi antar lembaga pemerintah
dengan publik;
membentuk sistem manajemen dan pengawasan kerja yang benar,
transparan dan efisien antar lembaga pemerirltah,
Infrastruktur Portal Pemerintah.
1.
2.
B.
Jaringan Komputer:
Jaringan Telekomunikasi yang menjamin konektifitas yang aman, handal,
dapat di akses untuk masyarakat dan dapat digunakan sebagai media
pertukaran informasi antar lembaga pemerintah.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAM RI
(SIMDK).
Pengertian.
Sistem Informasi Manajemen Departemen Kehakiman dan HAM RI adaiah
pengelolaan Sistem Informasi di seluruh jajaran departemen baik unit pusat
maupun unit di daerah dalam rangka penyelenggaraan yang efektif dan efisien bagi
proses administrasi intern maupun pelayanan kepada masyarakat yang berbasis
elektronis, dikenal dengan istilah e-simdk.
Pengelolaan dimaksud memlliki batasan-batasan tertentu yang menggambarkan
suatu rnekanisme jaringan integrasi sistem dari semua bidang teknis tiap unit pusat
/ daerah disesuaikan dengan tugas serta kewenangannya. Keterpaduan sistem
akan mengarah kepada suatu data yang bersifat universal dan dapat dimanfaatkan
secara kolektif oleh seluruh bidang yang terkait sehingga akan menjamin validitas
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut secara utuh.
Konsep dasar pengembangan simdk tidak saja menyangkut infrastruktur jaringan
sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi juga menyangkut
info (content) yang menyangkut data dan proses bisnis sistem informasi sebagai
landasan bagi aplikasi sistem informasi di setiap unit pusat / daerah,
Permasalahan jaringan infrastruktur yang dipergunakan belum secara optimal tidak
semata-mata menyangkut masalah teknis fisik semata, regulasi dan faktor-faktor
prosedural seperti keamanan, kewenangan pengelolaan data (propletary) dan
cetak biru arsitektur sistem yang belum dimiliki oleh unit pusat maupun daerah.
Kondisi yang ada saat ini belum terstruktur dan terintegrasi slstem lintas antar unit
pusat / daerah, belum optimal pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi,
aksesibilitas terkotak-kotak antar bidang administrasi maupun teknis, infrastruktur
mu!ai dibangun namun belum secara maksimal serta rendahnya dukungan
pimpinan, kondisi yang diharapkan dapat dicapai dan berperan sebagai kata kunci
(keyword) dalam penyusunan konsepsi pengembangan yaitu : integrasi sistem,
realisasi data nasional bidang administrative maupun substantif, pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi, aksesibiliktas yang tinggi, infrastruktur
komunikasi dan informasi yang lebih baik (digital devide) serta legitimasi dan
dukungan pimpinan
Dasar Pelaksanaan.
Rencana Induk disusun atas dasar arah kebijaksanaan di bidang Komunikasi dan
Informasi, antara lain meliputi :
1.
2
GBHN Tahun 1999 -2004, Bab IV huruf C Angka 4 tentang Komunikasi,
Infcrmasi dan Media Massa;
UU Nomor 25 tahun 2000 tentang PROPENAS.
3
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Inpres. Nomor 6 tahun 2001 tanggal 24 April 2001 tentang Pengembangan
dan Pendayagunaan Telematika Indonesia -PPTI ;
Keppres, Nomor 228/M tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
Keppres. Nomor 101 tahun 2001 tentang kedudukan, organlsasi, fungsi,
kewenangan dan susunan organisasi dan tata kerja Menteri Negara;
Kerangka Kerja Teknologi Informasi Nasional (TIN);
Keppres. Nomor 9 tahun 2003 tanggal 27 Januari 2003 tentang Tim
Koordinasi Telematika Indonesia -TKTI;
Inpres. Nomor 3 tahun 2003 tanggal 9 Juni 2003 tentang Strategi dan
kebijaksanaan Nasional Pengembangan E-Government.
KEPMENPAN Nomor 13/KEP/M.PAN/1/2003 tanggal 23 Januari tentang
Pedoman Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet di lingkungan
Instansi Pemerintah,
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI tanggal 19 April 2000 tentang
Rencana Induk Pengembangan SIMDK tahun 2000 -2004.
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI tahun 2004 tentang
Pembentukan Tim Pengembangan dan Pendayagunaan. Telematika
Indonesia Bidang Hukum dilingkungan Departemen Kehakiman dan HAM
RI,
Ruang Lingkup.
Penyusunan rencana induk pengembangan simdk belum dapat sepenuhnya
mengikuti infonas dan belum membuat cetak biru, namun demikian dapat
mengerjakan beberapa tahap proses pengembangan yaitu meliputi:
Sasaran ;
Kebljakan:
Program;
Kegiatan;
Indikator Kinerja;
Output / Hasil,
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sasaran yang bisa diartikan menjadi Kerangka pemikiran dasar lembaga.
yaitu terwujudnya SIMDK berbasis elektronis (e-simdk) dalam jaringan egovernment dan merupakan bagian dari SISTEM INFORMASI NASIONAL
(sisfonas);
Kebijakan pengembangan simdk, meliputi kebijakan yang ditetapkan dalam
tingkat pimpinan pusat maupun daerah untuk memanfaatkan kerangka:
yang telah dimiliki serta disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
setempat:
Program-program yang menjadi tahapan proses adalah meliputi organisasi,
kepemimpinan, proses, produk dan komitmen;
Kegiatan-kegiatan meliputi aplikasi dari program-program terkait;
Indikator kinerja yang dapat diukur sebagai keberhasilan kerja ;
Output / hasil simdk yang dapat disajikan ke seluruh tingkat pimpinan dan
manajemen serta ke masyarakat mancanegara.
Rincian program, kegiatan, indikator dan hasil dijelaskan dalam bab
berikutnya
.Konsep Pengembangan Infrastruktur E-SIMDK.
Dilandasi 4 (empat) infrastruktur utama yaitu :
1.
2.
Supra e-government :
E-leadership hingga tingkat pimpinan terendah / staf;
Sumber daya manusia yang selalu mengikuti perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi;
Regulation yang dapat menjamin keabsahan dan operasional egovernment mendukung good-governance,
Infrastruktur Jaringan :
Protokol komunikasi yang dapat menjamin lintas unit / instansi
pemerintah;
Topologi yang jelas hingga mudah penelusuran dalam proses
perkembangannya;
Teknologi dan keamanan dengan jaminan dapat mengikuti
perkembangan
serta
terjamin
kenyaman
dalam
proses
operasionalnya.
3.
Infrastruktur Informasi :
Data yang jelas untuk bidang administrasi atau teknis substansi;
Format data dapat dikembangkan dan digabungkan secara mudah;
Metode berbagai data / sharing dan dapat dipergunakan secara
berkelompok tidak sekedar individu.
4.
Infrastruktur aplikasi :'
Layanan public tidak sekedar layanan manajemen intern;
Antar muka (interface) tidak hanya satu arah komunikasi;
Back office -standar mutu dan diupayakan lebih baik dari stranda-;
Jangkauan layanan tidak hanya intern tetapi juga untuk masyarakat;
Pengembangan aplikasi yang dapat diakses melalui jaringan
LAN/Internet;
Konsep Pengintegrasian SIMDK.
Untuk mencapai tahap. pematangan, pemantapan dan pemanfaatan penerapan egovernment adalah dengan 2 (dua) tahap yaitu :
1.
pengintegrasian sistem informasi yang ada melalui antar muka (interface)
secara transparan;
2.
pengintegrasian sistem informasi ke dalam suatu kesatuan dalam satu
payung sistem serta keterkaitan sub sistem antar unit pusat maupun unit
daerah sebagaimana kerangka terlampir ,
Tujuan Pembangunan E -SIMDK.
1.
Membangun jaringan informasi bidang hukum sesuai tupoksi dan
kewenangan departemen guna mendukung pelayanan publik dengan
2.
3.
4.
kualitas .memuaskan, dapat di akses masyarakat luas serta dengan biaya
yang terjangkau;
mendorong kerjasama antar lembaga pemerintah termasuk, antar unit pusat
maupun daerah serta swasta secara interaktif untuk meningkatkan kinerja
unit / departemen;
membentuk mekanisme dan saluran komunikasi antar unit pusat maupun
unit di daerah dengan publik;
membentuk sistem manajemen dan pengawasan kerja yang benar,
transparan dan efisien antar lembaga unit pusat maupun unit di daerah atau
lintas instansi.
Infrastruktur Portal Jaringan SIMDK.
Infrastruktur Portal Jaringan SIMDK merupakan bagian dari portal pemerintah,
dengan melaksanakan pembangunan dan pemantapan penerapan terhadap :
1.
Jaringan Komputer antar unit pusat dan daerah serta antar daerah;
2.
Jaringan Telekomunikasi yang menjamin konektifitas yang aman, handal,
dapat di akses untuk masyarakat dan dapat digunakan sebagai media
pertukaran informasi antar lembaga pemerintah.
BAB III
SASARAN DAN KEBIJAKSANAAN
A.
SASARAN:
1.
2.
3.
4.
5.
B.
Terwujud kesadaran, kepekaan dan kepedulian pentingnya data / informasi
dari seluruh pengguna komputerisasi dan sistem informasi di semua
.tingkatan baik staf maupun pimpinan;
Tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia di dalam
mengoperasikan komputerisasi dan sistem informasi;
Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas perangkat keras komputer
menuju integrasi sistem;
Tercapainya peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja melalui penerapan
SIMDK;
Terwujudnya suatu jaringan SIMDK terpadu yang mampu mempersiapkan
serta menyajikan informasi secara cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk
menunjang perencanaan, pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan.
KEBIJAKSANAAN:
Untuk mencapai sasaran yang dikemukakan di atas, disusun kebijaksanaan
sebagai berikut
1.
2.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dapat
mendukung terlaksananya sistem informasi;
Peningkatan infrastruktur jaringan di lingkungan Departemen da!am
mendukung hak kebebasan memperoleh informasi;
3.
4.
5.
6.
7.
Peningkatan kualitas pelayanan informasi (public service);
Pengembangan penerapan aplikasi yang mampu meningkatkan efektif dan
efisiensi;
Pengembangan dan penataan kelompok kerja komputerisasi sistem
informasi dilingkungan Departemen, termasuk pemberdayaan unit data dan
informasi;
Pembentukan budaya sadar informasi dalam pendayagunaan teknologi
komunikasi dan informasi ;
Kebijakkan satu pintu gerbang informasi melalui situs Departemen
BAB IV
PROGRAM KEGIATAN
A
PROGRAM.
Dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen diperlukan langkah dan tahap
proses yang dituangkan dalam Rencana dan Strategis , maka pada tahap program
meliputi :
1.
Organisasi meliputi penataan wadah penanggung jawab juga penataan
database / pangkalan data setiap unit utama dalam struktur jaringan dan
dapat diakses baik di pusat maupun di daerah;
2.
Kepemimpinan dalam tugas, fungsi dan kewenangan di bidang teknologi,
komunikasi. dan informasi untuk melaksanakan pemberdayaan jaringan dan
situs / web site departemen;
Proses peningkatan jaringan serta pengaturan sistem operasi aplikasi dan
prosedur yang efektif dan efisien;
Produk hasil olah data dari penerapan sistem informasi manajemen dan
jaringan telematika berbasis elektronis;
Komitmen ,dalam pengelolaan dan pengoperasian sistem Informasi
manajemen berbasis elektronis di setiap tingkat pimpinan pusat maupun
daerah untuk mengikuti arah kebijakan nasional di bidang komunikasi,
teknologi dan informasi;
Keamanan dalam pelayanan penyajian data, komunikasi dan informasi
berbasis elektronik baik terhadap virus maupun perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi
3.
4.
5.
6.
B.
KEGIATAN.
1.
2.
3.
.4.
Menetapkan struktur organisasi pengelola dan penanggung jawab jaringan
disetiap tingkat manajemen unit pusat / daerah;
Mengadakan pelatihan dan peningkatan wawasan perkembangan teknologl
komunikasi dan informasi;
Membangun jaringan komputer berbasis local area network maupun
Internet;
Membuat sistem aplikasi dan program menu peningkatan pelayanan
penyajian data dan informasi secara mudah operasional;
5.
6.
Membuat keputusan pimpinan tingkat pusat dan daerah dalam juklak juknis
operasional simdk unit utama di pusat dan unit di daerah;
Mengadakan berbagai perangkat keras / perangkat lunak pengamanan
system
BAB V
INDIKATOR HASIL / KELUARAN
A.
INOIKATOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
B.
Efektifitas jaringan simdk antar unit pusat, dan daerah serta antar daerah;
Kuantitas dan kualitas sdm bidang teknologi komunikasi dan informasi
meningkat;
Kesadaran dan Pemahaman tentang teknologi komunikasi dan informasi
meningkat;
Akurasi data dan informasi yang disajikan hasil oleh komputer;
Maksimalisasi pemanfaatan jaringan; .
Terbentuknya sistem dan prosedur operasi aplikasi
Terbentuknya komitmen pengembangan simdk di setiap tingkat manajemen,
HASIL / KELUARAN.
1.
Operasional aplikasi program bidang fasilitatif dan Substantif berbasis
jaringan local area network atau internet;
2.
Pelayanan penyajian data dan informasi berbasis jaringan elektronik;
3.
Pelaporan berbagai bentuk standar administrasi dan substansi berbasis
komputer
4.
Aplikasi dalam menu proses operasional peremajaan, pemeliharaan dan
penyajian data informasi berbasis jaringan elektronis;
5.
Petunjuk operasional aplikasi dalam menu operasional peremajaan,
pemeliharaan dan penyajian data informasi
6.
Pangkalan data bidang administrasi / substansi;
7.
Surat Keputusan pimpinan tentang pengembangan simdk pusat / daerah,
BAB VI
PENUTUP
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Departemen dituangkan dalam suatu konsep
dasar yang mengikuti pengembangan SISFONAS yaitu tidak saja menyangkut
infrastruktur jaringan sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi
juga menyangkut infostruktur (content) yang menyangkut struktur data dan proses bisnis
sistem informasi sebagai landasan bagi aplikasi sistem informasi pemerintah dan pada
hakekatnya bertujuan untuk menyediakan sarana yang efektif dan efisien dalam kegiatan
pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, baik untuk
kebutuhan intern yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok Departemen maupun
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
1.
KESIMPULAN
Rencana Induk Pengembangan SIMDK tahun 2005 -2010 mempunyai sasaran,
program, kegiatan, indikator kinerja dan output/hasil sebagai berikut:
a.
Sasaran.
Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Departemen Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berbasis Elektronis (e-simdk) di
seluruh jajaran unit pusat maupun unit di daerah termasuk jaringan
elektronis Government (e-government) dan bagian dari Sistem Informasi
Nasional (SISFONAS).
b.
Program.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
c.
Kegiatan :
1)
2)
3)
4)
5)
d.
Organisasi untuk pelembagaan unit penanggung jawab sebagai Chief
Information .Officer - CIO di unit pusat maupun unit di daerah;
Kepemimpinan untuk peningkatan sdm dalam bidang teknologi
komunikasi dan informasi;
Proses untuk peningkatan jaringan komputer (network -LAN/WAN)
dan prosedur yang efektif & efisien;
Produk untuk peningkatan kualitas informasi/ pelayanan dan lain-lain
hasil simdk;
Komitmen untuk penetapan komitmen seluruh aparatur di lingkungan
Departemen Kehakiman dan Ham RI mendukung e-simdk;
Keamanan/security untuk infrastruktur maupun infostruktur.
Melanjutkan kegiatan sesuai dengan rencana induk 2000 - 2004;
Menetapkan kelembagaan pada unit utama dan unit di daerah
penanggung-jawab operasional simdk-unit;
Membangun jaringan komputer pada setiap unit-unit kerja, minimal
berbasis jaringan Local Area Network (LAN) atau Wide Area Network
(WAN);
Menentukan produk-produk (informasi/pelayanan) yang berkualitas
dan teraplikasi;
Menetapkan komitmen pada seluruh aparatur di lingkungan
Departemen Kehakiman dan HAM RI untuk mendukung e-simdk
dalam jaringan e-government dan bagian dari SISFONAS.
Indikator Kinerja
1)
2)
Disesuaikan dengan rencana induk 2000 -2004 yang belum
dilaksanakan;
Terstruktur kelembagaan yang mempunyai tanggung jawab dan
wewenang operasional e-simdk unit pusat maupun unit di daerah;
3)
4)
5)
6)
e.
Output / hasil
1)
2)
3)
4)
5)
6)
2.
Meningkatkan sdm yang berkompeten dalam bidang teknologi
komunikasi dan informasi;
Efektifitas jaringan komputer minimal LAN pada setiap unit-unit kerja;
Efisiensi dan akurasi produk-produk aplikasi yang bermutu;
Meningkatnya budaya kerja berbasis elektronis (e-simdk).
Hasil lanjutan kegiatan rencana induk 2000 -2004 ;
Kelembagaan unit pengelola e-simdk;
SDM yang berkompeten dalam bidang teknologi komunikasi dan
informasi;
Operasional jaringan komputer minimal LAN pada setiap unit-unit
kerja;
Seragam produk aplikasi yang bermutu;
Budaya kerja berbasis elektronis (e-simdk).
SARAN
Pembentukan sistem informasi serta penerapannya dapat dikatakan sebagai
realisasi pemanfaatan teknologi maju yang dikombinasi dengan pengalaman
organisasi-organisasi lain yang sudah tidak terbilang banyaknya. Komputerisasi
melibatkan biaya yang relatif besar. Ini berarti bahwa setiap kesalahan yang dibuat,
bahkan setiap gejala tidak efektif dan efisiensi yang timbul dapat merupakan
pemborosan besar.
Selain itu, implementasi sistem informasi yang tidak mengacu pada suatu rencana
yang cermat, dapat mengancam keharmonisan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari
yang sudah berjalan sejak dahulu dan pada hakekatnya tidak boleh terhenti hanya
karena adanya pola kerja baru yang di introdusir. Untuk mengatasi gangguan yang
mungkin terjadi, pada pengolahan data e!ektronik telah dirumuskan suatu metoda
baku yang menuntut pelaksanaan setiap tahap pengalihan sistem manual menjadi
sistem komputer pada tahun pengalihan tersebut akan terjadi paralel sistem yaitu
sistem komputer maupun sistem manual berjalan bersama-sama (berdampingan)
yang secara bertahap sistem komputer akan mengambil alih sistem manual yang
ada.
Jakarta, 19 Agustus 2004
MENTERI KEHAKIMAN DAN HAM RI
ttd.
PROF. DR. YUSRIL IHZA MAHENDRA
Download