KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Nomor : M.O1.PR.O1.10 Tahun 2004 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA (.SIMDK) TAHUN 2005 –2010 MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA RI Menimbang : a. bahwa kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, memberikan peluang bagi seIuruh unit di lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk melakukan perencanaan, pembangunan dan pengembangan SIMDK secara elektronis -E-SIMDK; b. bahwa rencana induk pengembangan SIMDK tahun 2000 -2004 perlu diperbaharui dengan mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan .informasi, guna meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan (E-Goverment) di lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia; c. bahwa dengan pengembangan SIMDK akan rnenunjang pemerintahan yang baik (good government) dan meningkatkan pelayanan publik; d. bahwa diperlukan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM tentang Rencana Induk SIMDK untuk keterpaduan pelaksanaan baik unit Pusat maupun Unit Daerah. . Mengingat : 1. Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 F; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000 -2004 . 3. Keputusan presiden No. 117 tahun 2000 tentang susunan Organisasi dan tugas departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Keputusan Presiden RI Nomor 58 tahun 2001 ; 4. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Indonesia; 5. Keputusan Presiden No.9 tahun 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI); 6. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.O3-PR-07.10 tanggal 2 Pebruari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen; 7. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Goverment; MEMUTUSKAN " Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA (SIMDK) TAHUN 2005 –2010 PERTAMA : Rencana Induk SIMDK Tahun 2005-2010 sebagaiman terlampir menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Induk / Grand Design Pengembangan SIMDK Unit Utama / Daerah serta merupakan kerangka dasar pelaksanaan e-government di lingkungan Departemen Kehakiman dan Hak asasi Manusia; KEDUA.: Rencana Induk Pengembangan SIMDK tahun 2005 -2010 merupakan uraian arah kebijakan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dalam lingkup Departemen Kehakiman dan HAM, meliputi: a. b.. c. d. e f. Organisasi pengelola teknologi komunikasi dan informasi diseluruh Unit Utama/unit daerah sebagai Chief Information Officer (CIO) ; Kepemimpinan da!am hal operasional pengembangan teknologi dan informasi di lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM; Proses dalam hal penataan jaringan infrastruktur maupun infostruktur pengembangan SIMDK di unitnya serta mendukung e-government guna terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance); Produk yang dihasilkan dari pengembangan SIMDK di setiap unit pusat maupun daerah; Komitmen dalam arti kesepakatan pelaksanaan kerangka dasar pengembangan SIMDK guna memenuhi arah kebijakan Nasional (SISFONAS) beserta Panduan .Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo); Keamanan/security system yang perlu selalu ditingkatkan serta disesuaikan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi KETIGA : Rencana Induk Pengembangan SIMDK 2005 -2010 disusun atas dasar kerangka arah kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government serta Panduan teknis di bidang Pengembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi Nasional dan merupakan bagian dari Kerangka Teknologi Infcrmasi Nasional (KTIN) KEEMPAT : Rencana Induk Pengembangan SIMDK 2005 -2010 bertujuan membantu setiap unit melaksanakan kemudahan proses dan tahapan operasional aplikasi yang dikembangkan; KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 19 Agustus 2004 Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Ttd. PROF. DR.YUSRIL IHZA MAHENDRA Tembusan disampaikan kepada Yth : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Menteri Komunikasi dan Informasi; Kepala Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Kepala Tim Koordinasi Telematlka Indonesia di Jakarta; Inspektur Jenderal Departemen Kehak!man dan HAM RI; Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan RI di Jakarta; Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Jakarta, di Jakarta; Para Dirjen, Kepala Badan, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Pusat dan Kepala Biro di lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM RI; Pertinggal Lampiran : Nomor : Tanggal : Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI M.01.PR.01.10 Tahun:2004 19 Agustus 2004 BAB I PENDAHULUAN Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Irldonesia Tahun 1945 Bab XA tentang Hak Asasi Manusia pasal 28F antara lain menyatakan bahwa seseorang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh. memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia termasuk melalui Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi adalah suatu kesatuan tatanan yang melibatkan organisasi, manajemen, teknologi .dan sumber daya manusia, dan merupakan wahana yang mampu mengolah, menyediakan dan menyampaikan informasi secara cepat, tepat, lengkap dan akurat kepada pencari informasi dalam arti yang luas. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Departemen Kehakiman dan Hak Asasi manusia -RI (SIMDK) berupaya mengikuti arah kebijakan perkembangan SISFONAS dan dituangkan dalam suatu Rencana Induk Pengembangan SIMDK sampai dengan tahun 2004. Definisi .SISFONAS itu sendiri adalah sebagai upaya Pengelolaan Sistem Informasi di seluruh tlngkat Pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan yang efektif dan efisien kepada Masyarakat dimana pengelolaan dalam arti kata dimaksud memiliki batasan-batasan tertentu yang menggambarkan suatu mekanisme jaringan integrasi sistem dari semua bidang pemerintahan. Keterpaduan sistem akan mengarah kepada suatu struktur data yang bersifat universal dan dapat dimanfaatkan secara kolektif oleh seluruh bidang yang terkait sehingga akan menjamin validitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut, Konsep dasar pengembangan SIMDK pun mengikuti konsep dasar pengembangan SISFONAS yaitu tidak saja menyangkut infrastruktur jaringan sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi juga menyangkut infostruktur (content) yang menyangkut struktur data dan proses bisnis sistem informasi sebagai landasan bagi aplikasi sistem informasi tiap unit utama maupun unit di daerah sebagai bagian dari aplikasi pemerintah dalam lingkup nasional. Permasalahan jaringan infrastruktur yang dihadapi tidak semata-mata menyangkut masalah teknis fisik semata, regulasi dan faktorfaktor prosedural seperti keamanan kewenangan pengelolaan data (propietary) dan cetak biru arsitektur sistem yang belum dimiliki oleh setiap instansi maupun lembaga pemerintahan. Kondisi yang diharapkan dapat dicapai dan berperan sebagai kata kunci (keyword) dalam penyusunan konsepsi pengembangan yaitu integrasi sistem, restrukturisasi data antar unit utama maupun unit di daerah sebagai bagian dari data nasional, pemanfaatan teknoiogi komunikasi dan informasi dengan mempertimbangkan faktor efektif dan efisien, aksesibilitas yang tinggi infrastruktur komunikasi dan informasi yang lebih baik (digital devide) serta legitimasi dan dukungan politik. Kondisi-kondisi idea! tersebut akan meningkatkan moralitas dan motivasi seluruh plhak yang terkait dengan pengembangan komunikasi dan informasi di seluruh jajaran Departemen Kahakiman dan HAM di Indonesia maupun perwakilan luar negeri. Agar dapat digunakan sebagai suatu Landasan Pengembangan SIMDK 5 (lima) tahun ke depan maka dianggap perlu menyusun kelanjutan Rencana Induk Pengembangan SIMDK tahun 2005-2010 dengan program-program yang terdiri dari: 1) Organisasi, 2) Kepemimpinan, 3) Proses, 4) Produk, 5) Komitmen dan 6) Security/Keamanan. Adapun kegiatan-kegiatan serta indikator kinerja disesuaikan dengan"tugas pokok dan fungsi masing-maslng unit utama di lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM RI yang berkaitan dengan pengembangan teknologi komunikasi dan informasi hingga mendukung visl dan misi departemen. Konsep Kerangka Pengembangan SIMDK akan digambarkan dalam bentuk suatu jaringan yang mencerminkan suatu payung sistem yang berada di unit Sekretariat Jenderal dari 10 (sepuluh) unit utama lainnya di pusat serta 30 (tiga puluh) kantor wilayah di daerah yang terdiri dari 1,036 (seribu tigapuluhenam) unit pelaksana teknis maupun pelayanan hukum lainnya. kebijaksanaan di bidang Komunikasi dan Informasi sebagaimana dijabarkan dalarn Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (Tap.MPR.RI) tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara antara lain meliputi - Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global; Membangun jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta antar didaerah secara timbal balik dalam rangka mendukung pembangunan nasional serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Arah kebijakan yang diamanatkan dalam ketetapan tersebut, dapat diartikan rnerupakan pedoman sekaligus pemicu bagi segenap instansi pemerintah dalam upaya mewujudkan suatu sistem iriformasi yang handal di masa depan. Maka perlu diletakkan susunan kerangka dasar bagi kebijakan pembangunan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu di lingkungan, Departemen Kehakiman dan HAM. Dengan merumuskan kebijaksanaan: yang tepat akan memberi kemudahan dalam menentukan langkahlangkah penting yang dilakukan sehingga tujuan meningkatkan kualitas komunikasi dan pembangunan jaringan informasi dapat segera terwujud. Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia mempunyai visi dan misi sebagai berikut : 1. Visi : Memantapkan Sistem Hukum Nasional dalam rangka menegakkan Supremasi Hukum; 2. Misi : . a. Menyusun Perencanaan Hukum; b. Memelihara menyempurnakan dan menciptakan Peraturan Perundang..undangan; c. Melaksanakan penerapan hukum dan penegakan hukum; d. Melakukan pembinaan dan pengembangan hukum; e. Meningkatkan dan memantapkan pengawasan hukum; f. Meningkatkan dan memantapkan kesadaran hukum masyarakat; g. Meningkatkan dan memantapkan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. SIMDK sesuai dengan tugas pokok dan fungsi utama Departemen dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu : 1. 2. 1. Sistem Informasi Manajemen bidang Fasilitatif, Sistem Informasi Manajemen bidang Substantif, Sistem Informasi Manajemen Bidang Fasilitatif, terdiri dari : “ “ “ “ “ “ “ “ Sistem Informasi Manajemen Perencanaan; Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian; Sistem Informasi Manajemen Keuangan; Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan; Sistem Informasi Manajemen Kehumasan;: Sistem Informasi Manajemen Tata Usaha Departemen; Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dan Latihan Pegawai; Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengembangan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal selaku Pembina Administrasi dilingkungan Departemen, data hasil olah sistem ini merupakan data yang sangat penting dan ideal tersedia untuk bisa digunakan sebagai data pendukung bagi pelaksanaan tugas sehari-hari, Oleh karena itu pembangunan Sistem Infomasi Manajemen Bidang Fasilitatif yang mengolah data pegawai, keuangan, perlengkapan dan tata naskah merupakan solusi dalam usaha membantu proses pengolahan data intern Sekretariat Jenderal, sekaligusmerupakan otoritas/kewenangan pengelolaan dalam arti yang luas. Dari struktur organisasi yang terdapat pada Sekretariat Jenderal saat ini pengoperasian aplikasi sistem dapat dilakukan akses secara langsung maupun tidak langsung ke pusat data server oleh setiap Bagian di seluruh Biro, sedangkan unit Pusat dan Daerah serta masyarakat dapat secara langsung akses data dan informasi melalui situs departemen www.depkehham.go.id atau e-mail : [email protected] dengan infrastruktur jaringan mempergunakan Local Area Network (LAN) maupun internet dan infostruktur meliputi tugas pokok dan fungsi serta kewenangan departemen dalam suatu Sistem Informasi Pimpinan (SIP) termasuk majalah dan berita yang diperoleh dari seluruh unit utama / daerah. Sistem Informasi Manajemen bidang Fasilitatif diterapkan pada masing-masing Unit Eselon Pusat dan unit di Daerah yang dipergunakan sebagai perangkat dalam menangani proses pengolahan data menjadi informasi yang diperlukan untuk peningkatan pelayanan masing-masing unit di lingkungan Departemen. 2 Sistem Informasi Manajemen Bidang Substantif, terdiri dari, “ “ “ “ “ “ “ “ “ Sistem Informasi Manajemen Pengawasan; Sistem Informasi Manajemen Peraturan Perundang-Undangan; Sistem Informasi Manajemen Administrasi Hukum Umum; Sistem Informasi Manajemen, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Terpadu; Sistem Informasi Manajemen Pemasyarakatan; Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian; Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Hukum Nasional, teimasuk Sistem Jaringan Dokumentasi & Informasi Hukum (SJDI-Hukum); Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Hak Asasi Manusia; Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengembangan HAM. Masing-masing sistem berbeda satu dengan yang lainnya, dan karakteristiknya sangat ditentukan oleh sifat substansi dari unitnya. Dengan demikian otoritas/kewenangan perencanaan, pembangunan dan pengembangan sistem diserahkan penuh kepada unit yang bersangkutan untuk melakukannya/Distributed Network dengan satu ketentuan tetap dalam Kerangka Pengembangan SIMDK maupun Pengembangan Kerangka Teknologi Informasi Nasional (KTIN), Pembangunan sistem informasi manajemen bidang substantif sesuai arah kebijakan Sisfonas harus memperhatikan efisiensi, efektifitas, produktifitas, ketepatan, kecepatan dan kualitas data serta faktor integritas sistem, Integritas tercermin dari mudahnya pimpinan melihat data secara lintas unit utama / daerah yaitu melalui Menu S.I P. (Sistem Informasi Pimpinan) yang menyajikan data dan informasi rekapitulasi. Integritas terbatas pada data-data rekapitulasi dan berita yang dapat di akses secara langsung/on-line melalui jendela menu unit utama / daerah pada Situs Departemen. Dengan rencana tersebut seluruh !nformasi dari unit-unit utama yang diperlukan masyarakat menyangkut pelayanan yang .menjadi tugas dan kewenangan Departemen dapat diperoleh dan diinformasikan secara luas dan cepat melalui Menu Sistem Informasi Pimpinan berbasis internet. Dalam era globalisasi dengan liberalisasi perdagangan dan investasi, kemajuan teknologi informasi/komunikasi dan transportasi serta terbentuknya blok-blok ekonomi (MEE, NAFTA, AFTA, APEC dan lain-lain) dalam bidang teknis hukum yang menjadi kewenangan Departemen diaplikasikan berbasis internet bertujuan untuk membantu proses pengambilan keputusan untuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan tugas, pemantauan, kegiatan penelitian, statistik, dokumentasi dan sebagainya. Sistem Informasi Manajemen bidang Substantif berkaitan dengan bidang tugas maslngmasing Unit Eselon I adalah sebagai berikut : - . .- - - - -. - Sistem Informasi Manajemen Pengawasan dikelola oleh Inspektorat Jenderal untuk membantu pelaksanaan tugas dalam melakukan pengawasan fungsional di lingkungan Departemen. Sistem Informasi Manajemen Peraturan Perundang-undangan, dikelola oleh Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan untuk membantu pelaksanaan tugas pokok Departemen di bidang peraturan dan perundang-undangan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri. Sistem Informasi Manajemen Administrasi Hukum Umum, dikelola oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum untuk membantu pelaksanaan tugas pokok .Departemen di bidang administrasi hukum umum sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri. Sistem Informasi Manajemen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terpadu dikelo!a oleh Direktorat Jenderal Hak Kekuyaan Intelektual dalam membantu tugas pokok Departemen di bidang Hak Kekayaan Intelektual sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri. Sistem Informasi Manajemen Pemasyarakatan dikelola oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk membantu pelaksanaan tugas di bidang Pemasyarakatan.sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri. Sistem Informasi Keimigrasian dikelola oleh Direktorat Jenderal Imigrasi untuk membantu pelaksanaan tugas di bidang imigrasi sesuai. dengan Kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri. Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Hukum Nasionai dikelola oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional untuk membantu pelaksanaan tugas bidang pembinaan dan pengembangan hukum nasional, termasuk Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (SJDI-Hukum) sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Menteri. Beberapa hal yang melatarbelakangi disusunnya Rencana Induk SIMDK tahun 2005-2010 antara lain: 1. Pelaksanaan pengembangan SIMDK sampai dengan tahun 2004 perlu selalu diselaraskan dengan Kerangka Teknologi Informasi Nasional agar terjadi sinkronisasi antar Instansi pemerintah / non pemerintah dalam suatu Rencana Induk 2005-2010. 2. 3. 4. 5. 6. Penggunaan Kerangka Teknologi Informasi Nasional menjadi landasan bagi pengembangan SIMDK agar terjadi sinkronisasi antar unit-unit utama di pusat meliputi unit kantor Wilayah di daerah. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government sebagaimana Inpres Nomor 3 tahun 2003, merupakan arah kebijakan dan strategi Pengembangan E-Government termasuk Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Indonesia (PPTI) Bidang Hllkum dilingkungan Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tentang Buku Pembinaan dan Pengendalian Administrasi (BINDALMIN) khususnya Bab V tentang Mekanisme SIMDK sebagai panduan administrasi di lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM RI; Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI tentang organisasi dan tata laksana departemen antara lain menyebutkan struktur organisasi yang terkait dengan komunikasi data dan Informasi (namun perlu ditegaskan dan ditingkatkan menjadi unit yang bertugas memelihara jaringan komputer atau memelihara data secara jaringan berbasis internet) ; Penerapan mekanisme "satu Payung Sistem" di dalam penyajian informasi untuk menjadi bagian dari situs nasional : www.indonesiasatu.go.id, artinya adalah seluruh unit utama merupakan bagian dari jaringan situs departemen www.depkehham.go.id Untuk keperluan hal tersebut, perlu ditindak lanjuti dengan : a. b. .c. d. e. Merencanakan pembangunan dan pengembangan sistem informasi di unit masingmasing sesuai dengan Kerangka Teknologi Informasi Nas!onal; Membuat situs unit pusat/daerah dengan mengacu kepada situs departemen; Menyajikan keterpaduan komunikasi dan informasi departemen dalam memberikan pelayanan maksimum kepada masyarakat serta menegakkan Supremasi Hukum; Memberikan pelayanan intern Departemen untuk seluruh tingkat pimpinan guna kelancaran pelaksanaan tugas pokok unit baik administratif maupun teknis, termasuk ketepatan dalam Kebijaksanaan pengambilan Keputusan, Memberikan pelayanan ekstern Departemen untuk seluruh pengguna informasi bidang hukum, Dengan berbagai latar belakang tersebut di atas maka Kerangka dasar Rencana Induk sebagai arah kebijakan pengembangan teknologi komunikasi dan informasi di lingkungan Departemen meliputi : 1. 2. meningkatkan kualitas komunikasi antar unit pusat/unit di daerah di berbagai bidang melalui infrastruktur yang memadai serta penguasaan dan penerapan teknologi komunikasi dan informasi; membangun jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik, diuraikan dalam materi : a. Organisasi yaitu peningkatan unit terkait komunikasi, sistem/teknologi informasi sebagai penanggung jawab jaringan simdk unit pusat / daerah (Chief Information Office –Cio); b. c. d. e. f. Kepemimpinan, yaitu peningkatan sumber daya manusia di bidang teknologi komunikasi dan informasi; Proses, yaitu peningkatan jaringan komputer (Network –LAN/WAN) dan prosedur .yang efektif dan efisien; Produk, yaitu peningkatan kualitas produk (!nformasi, pelayanan, dll) dari sistem informasi manajemen departemen berbasis elektronik (e-simdk); Komitmen, yaitu penetapan komitmen seluruh jajaran departemen mendukung e-simdk dalam bentuk keputusan pimpinan tingkat pusat/daerah; Keamanan/security system, yaitu peningkatan kualitas sistem jaringan dalam kerahasiaan maupun penanggulangan virus serta menjamin bahwa informasi yang disajikan dapat dipertanggung-jawabkan. BAB II RUANG LiNGKUP SISTEM INFORMASI A. SISTEM INFORMASI NASIONAL Pengertian. Sistem Informasi Nasional (Sisfonas) adalah pengelolaan Sistem Informasi di seluruh tingkat Pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan yang efektif dan efisien kepada masyarakat serta berbasis elektronis, dikenal dengan istilah E-egovernment. Pengelolaan dalam arti kata dimaksud memillki batasanbatasan tertentu yang menggambarkan suatu mekanisme jaringan integrasi sistem dari semua bidang pemerintahan. Keterpaduan sistem akan mengarah kepada suatu struktur data yang bersifat universal dan dapat dimanfaatkan secara kolektif oleh seluruh bidang yang terkait sehingga akan menjamin vasilitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Konsep dasar pengembangan Sisfonas tidak saja menyangkut infrastruktur jaringan sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi juga menyangkut infostruktur (content) yang menyangkut struktur data dan proses bisnis sistem informasi sebagai landasan bagi aplikasi sistem informasi pemerintah. Permasalahan jaringan infrastruktur yang dihadapi tidak semata-mata menyangkut masalah teknis fisik semata, regulasi dan faktor-faktor prosedural seperti keamanan, kewenangan pengelolaan data (propietary) dan cetak biru arsitektur sistem yang belum dimiliki oleh setiap instansi maupun lembaga pemerintahan. Kondisi yang ada saat ini adalah belum terstruktur dan terintegrasinya sistem lintas instansi pemerintah, belum optimalnya pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. Kondisi yang diharapkan dapat dicapai dan berperan sebagai kata kunci (keyword) dalam penyusunan konsepsi pengembangan yaitu : integrasi sistem, restrukturisasi data nasional, pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, aksesibiliktas yang tinggi, infrastruktur komunikasi dan informasi yang lebih baik (digital devide) serta legitimasi dan dilingkungan politik. Dasar Pelaksanaan. Rencana Induk disusun atas dasar arah kebijaksanaan di bidang Komunikasi dan informasi, antara lain meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Inpres Nomor 6 tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Indonesia (PPTI); Keppres Nomor 228/M tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; Keppres Nomor 101 tahun 2001 tentang kedudukan, Organisasi, Fungsi, Kewenangan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara; Kerangka Kerja Teknologi Informasi Nasional (TIN); Keppres. Nomor 9 tahun 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia. Inpres. Nomor 3 tahun 2003 tentang Strategi dan Kebijaksanaan nasional Pengembangan E-Government. Ruang Lingkup. Penyusunan rencana induk pengembangan sisfonas dalam lingkungan egovernment di setiap lembaga meliputi : Kerangka pemikiran dasar lembaga; Cetak biru pengembangan; Tahap pengembangan; Rencana implementasi. 1. Kerangka pemikiran dasar lembaga, meliputi : a. konsep e-government lembaga secara menyeluruh; b. analisis terhadap kondisi saat ini c. strategi pengembangan e-government lembaga; d. pentahapan implementasi e-government; 2. Cetak biru pengembangan. meliputi : a. penjabaran strategi dan rencana strategis e-government; b. kondisi layan saat ini; c. infrasturktur saat ini; d. masalah dan tantangan; e. cetak biru : infrastuktur aplikasi; f. cetak biru : sumber daya manusia; g. cetak biru : infrastuktur jaringan; h. cetak biru : infrastuktur informasi; i. cetak biru: integrasi jaringan. informasi dan aplikasi; j. cetak biru : pendanaan; k. cetak biru : struktur organisasi sistem manajemen dan sistem kerja: I. cetak biru: perawatan (maintenance); m. Peta Alur dan tahapan Peraturan; n. Peta Alur dan tahapan pengembangan infrastruktur; o. Peta Alur dan tahapan penerapan e-government; p. Peta Alur dan tahapan Sistem Pendukung; q. Peta Alur dan tahapan manajemen perubahan Konsep Pengembangan Infrastuktur E-Government. Dilandasi 4 (empat) infrastruktur utama yaitu : 1. Suprastuktur e-government : E-leadership; Sumber daya manusia; Regulation. 2. Infrastruktur Jaringan : Protokol komunikasi; Topologi; Teknologi dan keamanan, 3. Infrastruktur Informasi : . Struktur data: Format data: Metode berbagai data: sharing Infrastruktur aplikasi : Layanan publik; Antar muka (interface); Back office -standar mutu; Jangkauan layanan; Pengembangan aplikasi. 4. Konsep Pengintegrasian Sistem Informasi, Untuk mencapai tahap pematangan, pemantapan dan pemanfaatan penerapan egovernment adalah dengan 2 (dua) tahap yaitu : 1. 2. pengintegrasian sistem informasi yang ada melalui antar muka (interface); pengintegrasian sistem informasi ke dalam suatu kesatuan pada setiap lembaga pemerintah. Tujuan Pembangunan E -government. 1. 2. 3. 4. Membangun jaringan informasi guna mendukung pe!ayanan publik dengan kualitas memuaskan, dapat di akses masyarakat luas serta dengan biaya yang terjangkau; mendorong kerjasama antar !embaga pemerintah dan swasta secara interaktif untuk meningkatkan perekonomian pemerintah; membentuk mekanisme dan saluran komunikasi antar lembaga pemerintah dengan publik; membentuk sistem manajemen dan pengawasan kerja yang benar, transparan dan efisien antar lembaga pemerirltah, Infrastruktur Portal Pemerintah. 1. 2. B. Jaringan Komputer: Jaringan Telekomunikasi yang menjamin konektifitas yang aman, handal, dapat di akses untuk masyarakat dan dapat digunakan sebagai media pertukaran informasi antar lembaga pemerintah. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAM RI (SIMDK). Pengertian. Sistem Informasi Manajemen Departemen Kehakiman dan HAM RI adaiah pengelolaan Sistem Informasi di seluruh jajaran departemen baik unit pusat maupun unit di daerah dalam rangka penyelenggaraan yang efektif dan efisien bagi proses administrasi intern maupun pelayanan kepada masyarakat yang berbasis elektronis, dikenal dengan istilah e-simdk. Pengelolaan dimaksud memlliki batasan-batasan tertentu yang menggambarkan suatu rnekanisme jaringan integrasi sistem dari semua bidang teknis tiap unit pusat / daerah disesuaikan dengan tugas serta kewenangannya. Keterpaduan sistem akan mengarah kepada suatu data yang bersifat universal dan dapat dimanfaatkan secara kolektif oleh seluruh bidang yang terkait sehingga akan menjamin validitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut secara utuh. Konsep dasar pengembangan simdk tidak saja menyangkut infrastruktur jaringan sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi juga menyangkut info (content) yang menyangkut data dan proses bisnis sistem informasi sebagai landasan bagi aplikasi sistem informasi di setiap unit pusat / daerah, Permasalahan jaringan infrastruktur yang dipergunakan belum secara optimal tidak semata-mata menyangkut masalah teknis fisik semata, regulasi dan faktor-faktor prosedural seperti keamanan, kewenangan pengelolaan data (propletary) dan cetak biru arsitektur sistem yang belum dimiliki oleh unit pusat maupun daerah. Kondisi yang ada saat ini belum terstruktur dan terintegrasi slstem lintas antar unit pusat / daerah, belum optimal pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, aksesibilitas terkotak-kotak antar bidang administrasi maupun teknis, infrastruktur mu!ai dibangun namun belum secara maksimal serta rendahnya dukungan pimpinan, kondisi yang diharapkan dapat dicapai dan berperan sebagai kata kunci (keyword) dalam penyusunan konsepsi pengembangan yaitu : integrasi sistem, realisasi data nasional bidang administrative maupun substantif, pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, aksesibiliktas yang tinggi, infrastruktur komunikasi dan informasi yang lebih baik (digital devide) serta legitimasi dan dukungan pimpinan Dasar Pelaksanaan. Rencana Induk disusun atas dasar arah kebijaksanaan di bidang Komunikasi dan Informasi, antara lain meliputi : 1. 2 GBHN Tahun 1999 -2004, Bab IV huruf C Angka 4 tentang Komunikasi, Infcrmasi dan Media Massa; UU Nomor 25 tahun 2000 tentang PROPENAS. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Inpres. Nomor 6 tahun 2001 tanggal 24 April 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika Indonesia -PPTI ; Keppres, Nomor 228/M tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong; Keppres. Nomor 101 tahun 2001 tentang kedudukan, organlsasi, fungsi, kewenangan dan susunan organisasi dan tata kerja Menteri Negara; Kerangka Kerja Teknologi Informasi Nasional (TIN); Keppres. Nomor 9 tahun 2003 tanggal 27 Januari 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia -TKTI; Inpres. Nomor 3 tahun 2003 tanggal 9 Juni 2003 tentang Strategi dan kebijaksanaan Nasional Pengembangan E-Government. KEPMENPAN Nomor 13/KEP/M.PAN/1/2003 tanggal 23 Januari tentang Pedoman Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet di lingkungan Instansi Pemerintah, Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI tanggal 19 April 2000 tentang Rencana Induk Pengembangan SIMDK tahun 2000 -2004. Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI tahun 2004 tentang Pembentukan Tim Pengembangan dan Pendayagunaan. Telematika Indonesia Bidang Hukum dilingkungan Departemen Kehakiman dan HAM RI, Ruang Lingkup. Penyusunan rencana induk pengembangan simdk belum dapat sepenuhnya mengikuti infonas dan belum membuat cetak biru, namun demikian dapat mengerjakan beberapa tahap proses pengembangan yaitu meliputi: Sasaran ; Kebljakan: Program; Kegiatan; Indikator Kinerja; Output / Hasil, 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sasaran yang bisa diartikan menjadi Kerangka pemikiran dasar lembaga. yaitu terwujudnya SIMDK berbasis elektronis (e-simdk) dalam jaringan egovernment dan merupakan bagian dari SISTEM INFORMASI NASIONAL (sisfonas); Kebijakan pengembangan simdk, meliputi kebijakan yang ditetapkan dalam tingkat pimpinan pusat maupun daerah untuk memanfaatkan kerangka: yang telah dimiliki serta disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan setempat: Program-program yang menjadi tahapan proses adalah meliputi organisasi, kepemimpinan, proses, produk dan komitmen; Kegiatan-kegiatan meliputi aplikasi dari program-program terkait; Indikator kinerja yang dapat diukur sebagai keberhasilan kerja ; Output / hasil simdk yang dapat disajikan ke seluruh tingkat pimpinan dan manajemen serta ke masyarakat mancanegara. Rincian program, kegiatan, indikator dan hasil dijelaskan dalam bab berikutnya .Konsep Pengembangan Infrastruktur E-SIMDK. Dilandasi 4 (empat) infrastruktur utama yaitu : 1. 2. Supra e-government : E-leadership hingga tingkat pimpinan terendah / staf; Sumber daya manusia yang selalu mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi; Regulation yang dapat menjamin keabsahan dan operasional egovernment mendukung good-governance, Infrastruktur Jaringan : Protokol komunikasi yang dapat menjamin lintas unit / instansi pemerintah; Topologi yang jelas hingga mudah penelusuran dalam proses perkembangannya; Teknologi dan keamanan dengan jaminan dapat mengikuti perkembangan serta terjamin kenyaman dalam proses operasionalnya. 3. Infrastruktur Informasi : Data yang jelas untuk bidang administrasi atau teknis substansi; Format data dapat dikembangkan dan digabungkan secara mudah; Metode berbagai data / sharing dan dapat dipergunakan secara berkelompok tidak sekedar individu. 4. Infrastruktur aplikasi :' Layanan public tidak sekedar layanan manajemen intern; Antar muka (interface) tidak hanya satu arah komunikasi; Back office -standar mutu dan diupayakan lebih baik dari stranda-; Jangkauan layanan tidak hanya intern tetapi juga untuk masyarakat; Pengembangan aplikasi yang dapat diakses melalui jaringan LAN/Internet; Konsep Pengintegrasian SIMDK. Untuk mencapai tahap. pematangan, pemantapan dan pemanfaatan penerapan egovernment adalah dengan 2 (dua) tahap yaitu : 1. pengintegrasian sistem informasi yang ada melalui antar muka (interface) secara transparan; 2. pengintegrasian sistem informasi ke dalam suatu kesatuan dalam satu payung sistem serta keterkaitan sub sistem antar unit pusat maupun unit daerah sebagaimana kerangka terlampir , Tujuan Pembangunan E -SIMDK. 1. Membangun jaringan informasi bidang hukum sesuai tupoksi dan kewenangan departemen guna mendukung pelayanan publik dengan 2. 3. 4. kualitas .memuaskan, dapat di akses masyarakat luas serta dengan biaya yang terjangkau; mendorong kerjasama antar lembaga pemerintah termasuk, antar unit pusat maupun daerah serta swasta secara interaktif untuk meningkatkan kinerja unit / departemen; membentuk mekanisme dan saluran komunikasi antar unit pusat maupun unit di daerah dengan publik; membentuk sistem manajemen dan pengawasan kerja yang benar, transparan dan efisien antar lembaga unit pusat maupun unit di daerah atau lintas instansi. Infrastruktur Portal Jaringan SIMDK. Infrastruktur Portal Jaringan SIMDK merupakan bagian dari portal pemerintah, dengan melaksanakan pembangunan dan pemantapan penerapan terhadap : 1. Jaringan Komputer antar unit pusat dan daerah serta antar daerah; 2. Jaringan Telekomunikasi yang menjamin konektifitas yang aman, handal, dapat di akses untuk masyarakat dan dapat digunakan sebagai media pertukaran informasi antar lembaga pemerintah. BAB III SASARAN DAN KEBIJAKSANAAN A. SASARAN: 1. 2. 3. 4. 5. B. Terwujud kesadaran, kepekaan dan kepedulian pentingnya data / informasi dari seluruh pengguna komputerisasi dan sistem informasi di semua .tingkatan baik staf maupun pimpinan; Tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia di dalam mengoperasikan komputerisasi dan sistem informasi; Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas perangkat keras komputer menuju integrasi sistem; Tercapainya peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja melalui penerapan SIMDK; Terwujudnya suatu jaringan SIMDK terpadu yang mampu mempersiapkan serta menyajikan informasi secara cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk menunjang perencanaan, pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan. KEBIJAKSANAAN: Untuk mencapai sasaran yang dikemukakan di atas, disusun kebijaksanaan sebagai berikut 1. 2. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dapat mendukung terlaksananya sistem informasi; Peningkatan infrastruktur jaringan di lingkungan Departemen da!am mendukung hak kebebasan memperoleh informasi; 3. 4. 5. 6. 7. Peningkatan kualitas pelayanan informasi (public service); Pengembangan penerapan aplikasi yang mampu meningkatkan efektif dan efisiensi; Pengembangan dan penataan kelompok kerja komputerisasi sistem informasi dilingkungan Departemen, termasuk pemberdayaan unit data dan informasi; Pembentukan budaya sadar informasi dalam pendayagunaan teknologi komunikasi dan informasi ; Kebijakkan satu pintu gerbang informasi melalui situs Departemen BAB IV PROGRAM KEGIATAN A PROGRAM. Dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen diperlukan langkah dan tahap proses yang dituangkan dalam Rencana dan Strategis , maka pada tahap program meliputi : 1. Organisasi meliputi penataan wadah penanggung jawab juga penataan database / pangkalan data setiap unit utama dalam struktur jaringan dan dapat diakses baik di pusat maupun di daerah; 2. Kepemimpinan dalam tugas, fungsi dan kewenangan di bidang teknologi, komunikasi. dan informasi untuk melaksanakan pemberdayaan jaringan dan situs / web site departemen; Proses peningkatan jaringan serta pengaturan sistem operasi aplikasi dan prosedur yang efektif dan efisien; Produk hasil olah data dari penerapan sistem informasi manajemen dan jaringan telematika berbasis elektronis; Komitmen ,dalam pengelolaan dan pengoperasian sistem Informasi manajemen berbasis elektronis di setiap tingkat pimpinan pusat maupun daerah untuk mengikuti arah kebijakan nasional di bidang komunikasi, teknologi dan informasi; Keamanan dalam pelayanan penyajian data, komunikasi dan informasi berbasis elektronik baik terhadap virus maupun perkembangan teknologi komunikasi dan informasi 3. 4. 5. 6. B. KEGIATAN. 1. 2. 3. .4. Menetapkan struktur organisasi pengelola dan penanggung jawab jaringan disetiap tingkat manajemen unit pusat / daerah; Mengadakan pelatihan dan peningkatan wawasan perkembangan teknologl komunikasi dan informasi; Membangun jaringan komputer berbasis local area network maupun Internet; Membuat sistem aplikasi dan program menu peningkatan pelayanan penyajian data dan informasi secara mudah operasional; 5. 6. Membuat keputusan pimpinan tingkat pusat dan daerah dalam juklak juknis operasional simdk unit utama di pusat dan unit di daerah; Mengadakan berbagai perangkat keras / perangkat lunak pengamanan system BAB V INDIKATOR HASIL / KELUARAN A. INOIKATOR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B. Efektifitas jaringan simdk antar unit pusat, dan daerah serta antar daerah; Kuantitas dan kualitas sdm bidang teknologi komunikasi dan informasi meningkat; Kesadaran dan Pemahaman tentang teknologi komunikasi dan informasi meningkat; Akurasi data dan informasi yang disajikan hasil oleh komputer; Maksimalisasi pemanfaatan jaringan; . Terbentuknya sistem dan prosedur operasi aplikasi Terbentuknya komitmen pengembangan simdk di setiap tingkat manajemen, HASIL / KELUARAN. 1. Operasional aplikasi program bidang fasilitatif dan Substantif berbasis jaringan local area network atau internet; 2. Pelayanan penyajian data dan informasi berbasis jaringan elektronik; 3. Pelaporan berbagai bentuk standar administrasi dan substansi berbasis komputer 4. Aplikasi dalam menu proses operasional peremajaan, pemeliharaan dan penyajian data informasi berbasis jaringan elektronis; 5. Petunjuk operasional aplikasi dalam menu operasional peremajaan, pemeliharaan dan penyajian data informasi 6. Pangkalan data bidang administrasi / substansi; 7. Surat Keputusan pimpinan tentang pengembangan simdk pusat / daerah, BAB VI PENUTUP Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Departemen dituangkan dalam suatu konsep dasar yang mengikuti pengembangan SISFONAS yaitu tidak saja menyangkut infrastruktur jaringan sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi juga menyangkut infostruktur (content) yang menyangkut struktur data dan proses bisnis sistem informasi sebagai landasan bagi aplikasi sistem informasi pemerintah dan pada hakekatnya bertujuan untuk menyediakan sarana yang efektif dan efisien dalam kegiatan pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, baik untuk kebutuhan intern yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok Departemen maupun peningkatan pelayanan kepada masyarakat 1. KESIMPULAN Rencana Induk Pengembangan SIMDK tahun 2005 -2010 mempunyai sasaran, program, kegiatan, indikator kinerja dan output/hasil sebagai berikut: a. Sasaran. Terwujudnya Sistem Informasi Manajemen Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berbasis Elektronis (e-simdk) di seluruh jajaran unit pusat maupun unit di daerah termasuk jaringan elektronis Government (e-government) dan bagian dari Sistem Informasi Nasional (SISFONAS). b. Program. 1) 2) 3) 4) 5) 6) c. Kegiatan : 1) 2) 3) 4) 5) d. Organisasi untuk pelembagaan unit penanggung jawab sebagai Chief Information .Officer - CIO di unit pusat maupun unit di daerah; Kepemimpinan untuk peningkatan sdm dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi; Proses untuk peningkatan jaringan komputer (network -LAN/WAN) dan prosedur yang efektif & efisien; Produk untuk peningkatan kualitas informasi/ pelayanan dan lain-lain hasil simdk; Komitmen untuk penetapan komitmen seluruh aparatur di lingkungan Departemen Kehakiman dan Ham RI mendukung e-simdk; Keamanan/security untuk infrastruktur maupun infostruktur. Melanjutkan kegiatan sesuai dengan rencana induk 2000 - 2004; Menetapkan kelembagaan pada unit utama dan unit di daerah penanggung-jawab operasional simdk-unit; Membangun jaringan komputer pada setiap unit-unit kerja, minimal berbasis jaringan Local Area Network (LAN) atau Wide Area Network (WAN); Menentukan produk-produk (informasi/pelayanan) yang berkualitas dan teraplikasi; Menetapkan komitmen pada seluruh aparatur di lingkungan Departemen Kehakiman dan HAM RI untuk mendukung e-simdk dalam jaringan e-government dan bagian dari SISFONAS. Indikator Kinerja 1) 2) Disesuaikan dengan rencana induk 2000 -2004 yang belum dilaksanakan; Terstruktur kelembagaan yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang operasional e-simdk unit pusat maupun unit di daerah; 3) 4) 5) 6) e. Output / hasil 1) 2) 3) 4) 5) 6) 2. Meningkatkan sdm yang berkompeten dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi; Efektifitas jaringan komputer minimal LAN pada setiap unit-unit kerja; Efisiensi dan akurasi produk-produk aplikasi yang bermutu; Meningkatnya budaya kerja berbasis elektronis (e-simdk). Hasil lanjutan kegiatan rencana induk 2000 -2004 ; Kelembagaan unit pengelola e-simdk; SDM yang berkompeten dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi; Operasional jaringan komputer minimal LAN pada setiap unit-unit kerja; Seragam produk aplikasi yang bermutu; Budaya kerja berbasis elektronis (e-simdk). SARAN Pembentukan sistem informasi serta penerapannya dapat dikatakan sebagai realisasi pemanfaatan teknologi maju yang dikombinasi dengan pengalaman organisasi-organisasi lain yang sudah tidak terbilang banyaknya. Komputerisasi melibatkan biaya yang relatif besar. Ini berarti bahwa setiap kesalahan yang dibuat, bahkan setiap gejala tidak efektif dan efisiensi yang timbul dapat merupakan pemborosan besar. Selain itu, implementasi sistem informasi yang tidak mengacu pada suatu rencana yang cermat, dapat mengancam keharmonisan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari yang sudah berjalan sejak dahulu dan pada hakekatnya tidak boleh terhenti hanya karena adanya pola kerja baru yang di introdusir. Untuk mengatasi gangguan yang mungkin terjadi, pada pengolahan data e!ektronik telah dirumuskan suatu metoda baku yang menuntut pelaksanaan setiap tahap pengalihan sistem manual menjadi sistem komputer pada tahun pengalihan tersebut akan terjadi paralel sistem yaitu sistem komputer maupun sistem manual berjalan bersama-sama (berdampingan) yang secara bertahap sistem komputer akan mengambil alih sistem manual yang ada. Jakarta, 19 Agustus 2004 MENTERI KEHAKIMAN DAN HAM RI ttd. PROF. DR. YUSRIL IHZA MAHENDRA