MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Btoadcasting Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh 85009 Dr (C) Afdal Makkuraga Putra, M.Si Abstract Kompetensi Pada bab ini mehasiswa akan mempelajari tentang konsep hukum dan Etika dalam perspektif Penyiaran Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiwa diharapkan dapat menjelaskan kembali tentang konsep hukum dan Etika dalam perspektif Penyiaran PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN FILSAFAT KOMUNIKASI A. Pengertian Komunikasi Tonggak awal lahirnya teori komunikasi tak bisa dilepaskan dari pemikiran-pemikiran Aristoteles dan Plato. Aristoles melihat makna komunikasi dimana masyarakat berpatisipasi dalam demokrasi. Dia lebih jauh menjelaskan bahwa komunikasi adalah seorang orator atau pembicara yang membangun sebuah argumen yang disampaikan dalam sebuah pidato untuk didengarkan oleh pendengar. Model komunikai Aristoteles ini tergolong dalam model komunkasi satu arah (one way) Bagi Aristoteles seorang orator tidak hanya harus membuat argument, tetapi lebih dari itu, orator harus juga membangun karakter yang baik bagi dirinya, sehingga pendengarnya memiliki kerangka pemikiran yang baik pula. Segenap karya Aristoteles tentang komunikasi itu tertuang dalam tiga seri buku yang berjudul The Rhetoric, yang ditulisnya tahun 330 sebelum masehi. Buku satu berfokus pada pengertian persuasi yang berisi tiga hal pokok yakni ethos yang bermakna sifat dasar pesan; pathos, emosi atau perasaan audiens; logos, sifat dasar pesan yang disampaikan kepada audiens. Buku dua, mengkaji sifat dasar audiens dan bagaimana seorang pembicara dapat memancing atau menggali perasaan audiensnya. Buku tiga, berkaitan dengan gaya dan kejernihan yang merupakan komponen penting dari pesan. Namun pada awal abad ke 20 komunikasi baru menjadi bidang ilmu pengetahuan. Studi Pidato menjadi tongak awal lahirnya ilmu komunikasi, yang ditandai dengan munculnya berbagai perhimpunan para orator yang diikuti dengan pertemuan-pertemuan ilmiah studi pidato, antara lain pertemuan tahunan Perhimpunan Nasional para Pengajar Pidato Umum (The National Association of Academic Teacher of Public Speaking). Sejalan dengan hal tersebut, muncul pula berbagai jurnal-jurnal pidato, misalnya, Quarterly Journal of Public Speaking yang diterbitkan pertamakali tahun 1915 yang selajutnya diikuti dengan terbitnya Quarterly Journal of Speech dan Communication Monographs yang diterbitkan tahun 1934. Ditemukannya radio para tahun 1920 dan televisi pada tahun 1940 berpengaruh pada makin meluasnya praktek-praktek jurnalistik. Kedua medium baru ini memiliki sumbangan yang besar bagi tumbuhkembangnya ilmu komunikasi. Studi komunikasi tidak lagi terbatas pada pidato dan jurnalistik. Banyak sekali ilmuwan di luar komunikasi yang mulai mengkaji ilmu baru ini, misalnya antropolog, psikolog dan sosiolog yang menitikkan perhatiannya pada komunikasi dan perannya dalam proses sosial. Sumbangan mereka makin memperkaya studi ilmu komunikasi. ‘13 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komunikasi (communication) pada umumnya dimaksudkan proses pengoperan lambanglambang yang mengandung arti, sebagaimana menjadi pokok penelitian dari ilmu komunikasi. Di samping itu dikenal pula perkataan Communications, dengan istilah ini diartikan proses komunikasi dengan menggunakan alat-alat mekanik khususnya apa yang dikenal sebagai media massa. Tahun 70an dan awal tahun 80an menjadi awal perluasan dan spesialisasi dalam bidang ilmu komunikasi. Studi baru dalam ilmu komunikasi yang lahir dari penggabungan lintas disiplin, seperti komunikasi organisasi, komunikasi politik, komunikasi lintas budaya menjadi makin menarik bagi para ilmuwan dan praktisi untuk mempelajarinya. Hal tersebut mendorong munculnya berbagai macam publikasi dan jurnal-jurnal ilmu komunikasi. Bila di awal tahun 1930-an, jurnal komunikasi yang bisa ditemui tak lebih dari 4 buah, maka di akhir dekade tahun 1970-an, menurut Ulrich’s International Periodical Dictionary mencatat setidaknya terdapat 137 jurnal dan publikasi ilmu komunikasi. Perluasan dan peragaman studi komunikasi juga terefleksi di universitas dan sekolah-sekolah tinggi komunikasi. Bila pada awalnya hanya disebut sebagai jurusan Pidato (speech), di era tahun 70-an berubah menjadi jurusan komunikasi (communication). Kata komunikasi makin popular saja. Makin populernya ilmu komunikasi memuat kebingungan mengartikan dan membedakan makna komunikasi. Kata komunikasi menjadi multi tafsir. Komunikasi bisa bermakna “disiplin ilmu,” “kegiatan,” atau “profesi”. Untuk memudahkan pengertian tersebut maka sejumlah ilmuwan mengusulkan misalnya kata ilmu komunikasi (communication science atau communication studies) merujuk pada ilmu komunikasi sebagai disiplin ilmu. Sedangkan profesi komunikasi (communication professional) merujuk pada komunikasi sebagai bidang pekerjaan. Sejalan dengan makin tingginya penemuan teknologi komunikasi, terjadi juga kekaburan penggunaan kata “communication” dan “communications.” Communication artinya aktivitas pengiriman dan penerimaan pesan, baik melalui media maupun tatapmuka. Sedangkan “communications” merujuk pada pengertian media atau pesan yang ditrasmisikan melalui media Frank Dance Menginvetarisasi 126 Definisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Dari definisi itu ia menemukan 15 komponen konseptual pokok, sebagai berikut: 1. Simbol-simbol /verbal/ujaran “ Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal”. (Hoben 1954) 2. Pengertian/ pemahaman ‘13 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id “Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku“. (Anderson,1959) 3. Interaksi/hubungan/proses sosial ”Interaksi juga dalam tingkatan biologis adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi“ (Mead, 1963). 4. Pengurangan rasa ketidakpastian ”Komunikasi timbul di dorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego“ (Barnlund,1964) 5. Proses ” Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol sepeti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain“ (Barelson dan Steiner,1964) 6. Pengalihan/Penyampaian/Pertukaran ”Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan. Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan kemudian menjad milik atau bagian bersama. Oleh karena itu komunikasi juga menuntut adanya partisipasi.“ (Ayer, 1955) 7. Menghubungkan/ menggabungkan ” Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya“.(Ruesh,1957) 8. Kebersamaan ”Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih“.(Gode,1959) 13. Tujuan/Kesengajaan ”Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima“. (Miller,1966). ‘13 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 14. Waktu/situasi ”Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi ke situasi lain sesuai pola yang diinginkan“.(Sondel,1956) 15. Kekuasaan/kekuatan ”Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan“.(Schacter,1951) B. Model-Model Komunikasi Ilmu komunikasi yang berkembang pesat di abad ke 20 berkat peran pemikir-pemikir besar seperti Harold Laswell, Claude Shannon dan Warren Weaver, Wilbur Schramm, Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld, dan bruce Westley dan Malcom Mac Lean. Harold Laswell seorang ilmuwan politik membuat model komunikasi yang sangat fenomenal yakni “siapa berkata apa kepada siapa melalui saluran apa dengan bagaimana efeknya” (who say what to whom in what channel whit what effect). Model tersebut kemudian dikenal dengan formula Laswell. Model ini tergolong satuarah dan linear. Berikut modelnya; Who What Channel Whom (Speaker) (Message) (Medium) (Listener) = Effect Model Shannon dan Weaver. Setelah Laswell memperkenalkan formulanya, Claude Shanon menerbitkan hasil penelitiannya yang dilakukan untuk perusahaan Bell Telephone guna merancang transmisi sinyal telepon di perusahaan tersebut. Hasil penelitian tersebut kemudian dikenal dengan model Shanon dan Weaver. Shanon dan Weaver lalu menerjemahkan komunikasi sebagai semua tindakan yang bisa mempengaruhi pikiran orang lain. Tentu saja bukan saja hanya tulisan dan lisan, tetapi juga musik, lukisan drama tetapi seluruh aspek dalam kehidupan manusia. Sama halnya dengan Laswell, model Shanon juga bersifat linear karena melihat komunikasi sebagai satu arah, yakni sebuah pesan dikirim melalui saluran untuk diterima oleh audiens. Meskipun demikian Model Shanon dan Weaver sedikit lebih detail dari Laswell. Shanon, misalnya membedakan antara sebuah signal dengan sebuah pesan, seorang sumber informasi dengan sebuah alat penyampai (transmiter) dan penerima dengan tempat tujuan (destination). Selain itu Shanon juga memperkenalkan istilah “noise” atau gangguan dalam ‘13 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pengiriman pesan. Formula Shanon masih tergolong satu arah dengan feed back. Berikut gambarnya Received signal Signal Informatio n Source Transmiter Channel Message Receiver Destination Message Noise Source Model Schramm. Wilbur Schramm adalah pelopor kemunculan ilmu komunikasi membangun moel komunikasi pada tahun 1954 lewat sebuah bukunya yang berjudul “How Communication Works.” Menurut Schramm, komunikasi adalah sebuah usaha untuk membangun sebuah pengertian bersama (commonness) antara sumber dan penerima. Untuk membangun commonness itu pertama yang harus dilakukan oleh sumber adalah menyandi (encoder) sebuah pesan. Lalu setelah pesan tercipta pesan pesan dikirim ke penerima. Kemudian penerima lalu membaca sandi atau mengartikan pesan (decoder). Salah satu yang berbeda dari model Scramm ini adalah memperkenalkan apa disebut sebagai bidang pengalaman (field of experience). Menurut Schramm, field of experience merupakan hal yang esensial untuk memastikan apakah pesan dapat diterima oleh penerima sesuai dengan maksud sumber (source). Schramm juga memperkenalkan konsep feedback. Schramm mengangap feedback sebagai hal yang penting untuk mengatasi persoalan gangguan (noise) Meskipun dianggap berhasil mengembangkan model komunikasi, namun model komunikasi Schramm sama sekali tidak menjelaskan konsep saluran (chanell). Model tergolong satu arah (one way). Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld. Kedua pemikir ini termasuk ilmuwan politik. Mereka memperkenalkan konsep komunikasi berlangkah dua (two step flow of communication). Model ini muncul dari sebuah penelitian untuk mencari mengapa informasi yang disampaikan oleh media tidak memiliki dampak yang kuat terhadap individu. Khususnya pesan politik yang disampaikan melalui media yang ternyata tidak mempengaruhi keputusan seseorang dalam memilih kandidat tertentu dalam pemilu. ‘13 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Katz dan Lazarsfeld menemukan bahwa ternyata hubungan interpersonal memiliki peran yang kuat dalam menentukan pilihan dalam Pemilu. Seorang ternyata lebih dipengaruhi oleh sahabatnya, suaminya, istrinya atau orang-orang terdekatnya dari pada pesan-pesan media massa. Mereka itu kemudian dikenal dengan konsep pemuka pendapat (opinion leader) Menurut Katz dan Lazarsfeild komunikasi diawali dari sumber yang mengirim pesan melalui media massa (tahap pertama), lalu pesan tersebut sampai ke opinion leader, selanjutnya baru disampaikan ke public (tahap kedua). Meskipun tergolong model linear, namun model ini menggabungkan antara face-to-face communication dengan komunikasi massa dan memperkenalkan pula teori defusi. Model Katz dan Lazarsfeil tergolong model satu arah yang diperantarai (one way mediated). Model Westley dan MacLean. fbBA X1 X2 fbCA X1 X2 XI A XII C B X3 X3 X3 X4 fbBC X3m X4 Model komunikasi Bruce Westley dan Malcolm S. MacLean diawali dari memaknai sinyal (signal) atau potensi pesan (atau disimbolkan dengan X1, X2, X3 dan Xn) yang terjadi di suatu lingkungan. Potensi pesan tadi lalu diterjemahkan oleh seseorang . (disimbolkan dengan A). Bila potensi pesan sudah diterjemahkan maka akan Xn menghasilkan pesan (symbol XI ). Pesan tersebut diteruskan ke orang kedua (dengan symbol C). Hasil pesan olahan C disimbolkan dengan XII . Setelah itu barulah pesan tersebut diterukan ke khalayak yang disimbolkan dengan B. Bila model tersebut diterapkan ke dalam konsep media massa. Maka X1, X2 dan X3 bisa dianalogikan sebagai suatu peristiwa tertentu yang terjadi dalam masyarakat ‘13 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (misalnya terjadi demonstrasi menentang kenaikan BBM). Peristiwa tersebut lalu diamati oleh reporter (A), hasil amatan repoter selajutnya ditulis dalam bentuk berita “kenaikan harga BBM” lalu disampaikan ke editor (C). Berita tersebut lalu diinterpretasi oleh editor lalu diteruskan ke khalayak (B) Garis panah dari X3 dan X4 ke C menggambarkan bahwa editor juga mengatahui peristiwa demonstrasi kenaikan harga BBM tersebut sama dengan reporter (A). Selanjutnya garis panah putus-putus dari B ke C, B ke A dan C ke A adalah umpan balik (feedback). Model Westley dan MacLean ini tergolong model melingkar melalui umpan balik. Model Helix Frank Dance. Model komunikasi Dance berbeda dengan model komunikasi yang dikebangkan oleh ilmuan lainnya yang kebanyakan bersifat linear. Model Hilical spiral yang dikembang Dance berasumsi bahwa proses komunikasi sama halnya dengan semua proses sosial lainnya mengandung elemen-elemen, hubunganhubungan dan lingkungan-lingkungan yang terus berubah secara terus menerus. Model Watzlawick, Beavin dan Jackson. Pendekatan Watzlawick, Beavin dan Jackson terhadap komunikasi didasarkan pada studi terapi dan psikiater. Model Watzlawick, Beavin dan Jackson memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang meliputi memberi dan menerima (give-and-take) pesan diantara individu-individu. Komunikasi dicirikan sebagai sesuatu yang berjalan tanpa henti, aktivitas kumulatif antara individu-individu yang berfungsi bergantian sebagai sumber dan penerima. Model ini tergolong medel dua arah two way) Tayer Model. Tayer model menekankan bahwa komunikasi sebagai proses dimanis melalui mana seseorang menciptakan dan menerjemahkan pesan. Tayer menjelaskan bahwa ada dua kosep dalam berkomunikasi, yakni kekuatan (take into account abilities) dan kelemahan (take into account susceptibilities). Tayer berpendapat bahwa kekuatan dan kelemahan kita membimbing cara kita memperoleh, mengolah, menghasilkan dan menyerbakan informasi. Model ini tergolong model melingkar (circular) Joseph DeVito adalah salah satu pakar yang mengembangkan model komunikasi pada abad 21. Komunikasi adalah sebuah proses interaksi atau transaksi antara indivudiindividu melibatkan pesan-pesan media dan umpan balik. Devito juga mengakui adanya gangguan, conteks dan bentuk lain yang mungkin membentuk efek komunikasi atau hasil komunikasi. ‘13 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komunikasi menurut Devito terjadi bila seseorang atau lebih mengirim dan menerima pesan yang kemungkinan terdirtorsi oleh gangguan, terjadi dalam sebuah kontek, memiliki beberapa efek, dan adanya kesempatan untuk melakukan umpan balik. C. Etika dan Filsafat Ilmu Komunikasi Menurut Sutarjo A. Wiramiharja dalam Hakim dan Sabaeni (2008:15) filsafat dapat diartikan sebagai pengetahuan tetang cara berpikir terhadap segala sesuatu atau sarwa sekalian alam. Artinya semua, materi pembicaraan filsafat adalah segala pengetahuan menyangkut keseluruhan yang bersifat universal. Dengan demikian, pencarian kebenaran filosofis yang tak pernah berujung dengan kepuasaan, apabila memutlakkan sebuah kebenaran. Bahkan, untuk sesuatu yang sudah dianggap benar pun masih diragukan kebenarannya. Tidak ada kata puas apalagi final karena kebenaran akan mengikuti situasi dan kondisi dan alam pikiran manusia. Louis O. Katsoff dalam bukunya ”Elements of Philosophy” menyatakan bahwa kegiatan filsafat merupakan perenungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya, menanyakan ”mengapa”’ mencari jawaban yang lebih baik ketimbang jawaban pada pandangan mata. Filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keutuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar dapat diperoleh pemahaman. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik dan menilai pengetahuan ini. Menemukan hakekatnya, dan menerbitkan serta mengatur semuanya itu dalam bentuk yang sistematik. Filsafat membawa kita kepada pemahaman & pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak. Sifat kritis filsafat ditunjukkan dengan tiga pendekatan dalam filsafat, yakni pendekatan ontologis, epistemology dan aksiologi. Ahli filsafat selalu berpikir kritis dengan melakukan pemeriksaan kedua (a second look) terhaap bahan-bahan yang disajikan oleh paham awam (common sense). Memikirkan sebagai problem kehidupan dengan menghadapi fakta-fakta yang ada hubungannya dengan masalah yang muncul. Sementara itu menurut Onong U. Effendi (2003) filsafat komunikasi adalah disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya. ‘13 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pegertian komunikasi disini meliputi: Bidang Komunikasi : Komunikasi social, komunikasi organisasional, komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi internasional. Komunikasi antabudaya, komunikasi pembangunan, komunikasi tradisional, dan lain-lain Sifat komunikasi : Komunikasi verbal dan nonverbal Tatanan komunikasi : Komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa Tujuan komunikasi : Mengubah sikap. Mengubah opini, mengubah prilaku, mengubah masyarakat dan lain-lain Fungsi Komunikasi : Menginformasikan, mendidik, menghibur, mempengaruhi, dsb Teknik Komunikasi : Komunikasi informative, Komunikasi persuasive, komunikasi pervasive, komunikasi koersif, komunikasi instruktif, hubungan manusiawi Metode Komunikasi : Penyiaran, jurnalistik, PR, Periklanan, Propaganda, Perang urat syaraf, perpustakaan, dsb. Daftar Pustaka Stephen W. Littlejhon & Karen A.Fross, Teori Komunikasi. Salemba Komunika: Jakarta, 2010 West, Richard & Lynn Turner, Pengantar Teori Komunikasi Salemba Komunika: Jakarta, 2009. Black, James & Dean Champion, 1992 Metode dan Masalah Penelitian Sosial . (terjemahan), Bandung : Eresco Denzin, Norman & Yvonna. Lincoln, 2005, The Sage Handbook of Qualitative Research. London : Sage Publication ‘13 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Moleong, Lexy J. 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya Ritzer, George & Douglas J.Goodman, 2003, Teori Sosiologi Modern (terjemahan) Jakarta: Kencana Prenada: Haryatmoko, Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan, dan Pornografi. Kanisius: Yogyakarta, 2007. Suseno, Frans Magnis. Etika Dasar Kanisius: Yogyakarta, 1989. West, Richard & Lynn H, Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Salemba Humanika, Jakarta, 2008. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti, Bandung 2003 Ardianto, Elvinaro & Bambang Q-Anees. Filsafat Imu Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media, Bandung, ‘13 11 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Pengampu Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id