modul 11 semakt - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL
SEMINAR AKUNTANSI
MODUL 10
DOSEN :
DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
PROGRAM KELAS KARYAWAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2012
‘12
1
Seminar Akuntansi
Suharmadi, Drs.AK,MSi
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
HUBUNGAN
LAPORAN
KEUANGAN
FISKAL
DENGAN
LAPORAN
KEUANGAN
KOMERSIAL
Laporan keuangan fiskal (yang dilampirkan pada SPT) dapat disusun dengan proses
penyesuaian atau rekonsiliasi ketentuan perpajakan terhadap laporan keuangan komersial.
Untuk mengamankan data historis, atas penyesuaian itu perlu diadakan pencatatan terhadap
pos-pos yang menyebabkan perbedaan sementara antara ketentuan pajak dan standar
akuntansi keuangan (misalnya penyusutan). Implikasi dari aktivitas itu menunjukan adanya
perangkat “pembukuan ganda” terhadap pos-pos tertentu yang memungkinkan adanya
perbedaan antara ketentuan perpajakan dengan standar akuntansi komersial untuk
mengamankan
kontinuitas
rekonsiliasi.
Namun,
karena
pembukuan
direkonsiliasikan, secara yuridis fiskal “pembukuan ganda” itu dapat dipertimbangkan.
Dalam praktek, pajak penghasilan dapat dihitung berdasarkan laba akuntansi atau
laba kena pajak. Selisih antara keduanya dicatat sebagai pos aktiva lain-lain di neraca yang
secara teoritis dapat dialokasikan dari waktu ke waktu.
REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIL DAN FISKAL
BEBERAPA PERBEDAAN PERLAKUAN
Perbedaan pertimbangan yang mendasari penyusunan laporan keuangan komersial
dengan kebijaksanaan perpajakan menghasilkan jumlah angka laba yang berbeda.
Kebijakan perpajakan sering diwarnai dengan pertimbangan sosial, politis dan ekonomi.
Pertimbangan itu antara lain pemerataan beban pajak, keadilan, relokasi, investasi dan
sebagainya. Berbeda dengan pertimbangan perpajakan, laporan keuangan komersial
disusun berdasarkan seperangkat standar akuntansi yang memberikan toleransi fleksibilitas
aplikasi dengan mengutamakan pendekatan kewajaran penyajian. Beberapa penyebab
perbedaan laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal antara lain :
a) Perbedaan penghitungan beban dan biaya, di mana menurut laporan komersial biaya dan
beban tersebut dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan, namun menurut laporan
fiskal biaya dan beban tersebut tidak boleh mengurangi penghasilan.
b) Perbedaan penghitungan depresiasi dan amortisasi.
c) Pemberian keringanan yang lain, misalnya rugi laba pelaporan aktiva, penghasilan hibah,
dan penghasilan tidak kena pajak.
d) Perbedaan perlakuan kerugian, misalnya kerugian mancanegara.
PERBEDAAN WAKTU DAN PERMANEN
‘12
3
Seminar Akuntansi
Suharmadi, Drs.AK,MSi
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
itu
dapat
i)
bukan transaksi penggabungan usaha; dan
ii) tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba fiskal.
Perbedaan waktu menyebabkan penghitungan (pembebanan) pajak atas jumlah laba
yang berbeda dengan laba menurut pembukuan. Namun, perbedaan itu akan terkoreksi
secara otomatis dikemudian hari. Dengan demikian, tidak ada perbedaan total laba fiskal
dan laba pembukuan, yang terjadi adanya perbedaan alokasi beban dan penghasilan antarperiode untuk tujuan fiskal dan akuntansi.
Apabila administrasi pajak menghitung pajak atas jumlah laba yang lebih rendah dari
laba menurut pembukuan akan terdapat utang pajak yang ditangguhkan (deferred tax
liabilities). Penangguhan itu akan memunculkan jumlah laba fiskal yang lebih besar daripada
laba pembukuan di masa kemudian. Fenomena tersebut sering disebut pembalikan keadaan
waktu positif (reversing positive timing differences). Keadaan sebaliknya akan terjadi
pembalikan perbedaan waktu negatif apabila administrasi pajak menghitung jumlah laba
yang lebih besar dari jumlah laba menurut pembukuan.
GAMBARAN REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN LAPORAN
KEUANGAN FISKAL
Untuk memberikan ilustrasi bagaimana rekonsiliasi antara laporan keuangan
komersial dengan laporan keuangan fiskal dilaksanakan, berikut diberikan contoh laporan
keuangan komersial, rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan fiskal, serta laporann
keuangan fiskal.
Laporan keuangan komersial yang berupa neraca dan laporan rugi-laba disusun
berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim dalam praktek. Dengan diketahuinya perbedaan
perlakuan komersial dan fiskal maka dibuatlah rekonsiliasi laporan keuangan sebagai sarana
penyesuaian menuju penyusunan laporan keuangan fiskal.
Untuk memberikan gambaran rinci, berikut adalah laporan keuangan dari PT Rahayu
per 31 Desember 20XX.
‘12
5
Seminar Akuntansi
Suharmadi, Drs.AK,MSi
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download