I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini manusia

advertisement
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini manusia dalam kesehariannya sebagai pengguna informasi
sangat bergantung pada berbagai sistem informasi, mulai dari sistem informasi
manual yang sederhana dengan menggunakan saluran informal, hingga sistem
informasi berbasis komputer yang rumit dan menggunakan saluran
telekomunikasi canggih. Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini
menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka
pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan
sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut
disebabkan karena sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam
sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan
bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Beberapa peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah : (i)
mendukung operasi bisnis, (ii) mendukung pengambilan keputusan Managerial,
dan (iii) Mendukung keunggulan strategi. Dalam mendukung Operasi Bisnis,
sistem informasi digunakan mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran
pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen
dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat
menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi
kritis/penting. Dalam mendukung pengambilan keputusan managerial, sistem
informasi akan mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan
membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan
lebih bermakna. Sedangkan untuk mendukung keunggulan strategis, sistem
informasi akan dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar. Dalam prakteknya
berbagai peranan tersebut di atas diintegrasikan menjadi suatu gabungan atau
fungsi silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai
fungsi sebagaimana gambar dibawah ini.
Untuk meningkatkan strategi dan daya saing suatu perusahaan di pasar, maka
sangat diperlukan mempelajari jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan usaha dan kompleksitas perusahaan.
1
TUJUAN
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka tujuan penulisan makalah sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi jenis sistem informasi yang digunakan oleh PT Mondelez
International-Indonesia.
2. Mengidentifikasi fungsi dan peran dari masing-masing sistem informasi
tersebut.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Sejak permulaan peradaban, orang bergantung pada sistem
informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan
menggunakan berbagai jenis instrumen/ alat fisik (hardware), perintah dan
prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan
data yang disimpan (sumber daya data).
Secara umum, sistem informasi adalah kombinasi teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi untuk mendukung operasi dan
manajemen. Sedangkan yang dimaksud dengan teknologi informasi adalah
teknologi terkait dengan sarana komputer, telekomunikasi dan sarana elektronis
lainnya yang digunakan dalam pengolahan dana keyangan dan atau pelayanan
perbankan. Istilah tersebut tidak terbatas hanya digunakan pada penggunaan
organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), namun mencakup orang
yang berinteraksi dengan teknologi dalam rangka mendukung proses bisnis.
Difinisi lain sistem informasi adalah berikut :
A. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan yang spesifik.
B. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna.
C. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang,
dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah perusahaan.
Definisi lain mengatakan sistem informasi merupakan suatu kombinasi
teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber
daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang
terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk
gambar, suara maupun tulisan. Sistem informasi adalah sekumpulan komponen
pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan
komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu.
Dengan demikian, sistem informasi merupakan proses menjalankan fungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk kepentingan tertentu.
Komponen sistem informasi disebut blok (building block), terdiri dari 9 (sembilan)
komponen, yaitu:
a. Komponen input
Merupakan data yang masuk dalam sistem informasi, termasuk metode
dan media untuk mengakomodir data yang akan dimasukkan, dapat berupa
dokumen dasar.
b. Komponen model
Komponen model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan menganalisa data input yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah ditentukan guna menghasilkan output yang diinginkan.
c. Komponen output
3
Merupakan hasil dari informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua pemakai sistem.
d. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi yang digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan.
e. Komponen hardware
Hardware berfungsi sebagai suatu media penyimpanan bagi sistem
informasi, yaitu tempat menyimpan database atau sebagai sumber data dan
informasi dalam rangka memperlancar dan mempermudah bekerjanua sistem
informasi.
f. Komponen software
Software berfungsi sebagai alat untuk mengolah, menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware dalam rangka menciptakan
informasi.
g. Komponen basis data (database)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang memeiliki
keterkaitan dan hubungan satu dengan lain yang tersimpan dalam perangkat
keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Penyimpanan databased untuk mendukung penyediaan informasi lebih lanjut.
Data dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database
Management System).
h. Komponen kontrol
Komponen kontrol digunakan sebagai pengendali dalam rangka
menditeksi timbulnya beberapa hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
temperatur, api, air, debu, kecurangan, bencana alam, dan kegagalan system.
Sehubungan dengan hal dimaksud, pengendalian harus dirancang agar dapat
meyakinkan bahwa sesuatu hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah dan
apabila telah terjadi kesalahan dapat segera diatasi (action).
i. Komponen Jaringan
Dalam rangka menghubungkan perangkat keras komputer dengan
sebuah sistem diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan
software. Komponen jaringan terdiri dari hardware dan software jaringan.
Hardware berupa penghubung jaringan (Network Interface Card), media
penghubung jaringan, HUB (konsentrator), repeater, bridge, dan router.
Sedangkan komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan,
network adapter drive, dan protokol jaringan.
Perkembangan sistem informasi melalui alat pengolah data dari
sejak jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam empat
golongan besar, yaitu:
1. Peralatan manual, yaitu peralatan pengolahan data yang sangat
sederhana, dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah
menggunakan tangan manusia.
2. Peralatan mekanik, yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang
digerakkan dengan tangan secara manual.
3. Peralatan mekanik elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan
secara otomatis oleh motor elektronik.
4. Peralatan elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.
4
Adanya keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh
pengguna informasi, untuk itu sistem kerja informasi diperlukan suatu klasifikasi
alur informasi seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2. Alur Informasi
Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang
diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam
beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi yang dapat
diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Jenis Sistem Informasi
5
Gambar di bawah adalah contoh dari mariks komponen Sistem Informasi.
Gambar 4. Matriks Komponen Sistem Informasi
Gambar 4 merupakan matriks komponen sistem informasi yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi komponen sistem informasi apa saja yang
digunakan oleh suatu organisasi ataupun perusahaan.
2.2 Sistem Informasi Manajemen dalam Dunia Bisnis
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan
informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk
menjalankan
operasional
perusahaan,
dimana
sistem
tersebut
merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedurprosedur yang tergorganisasi. Dalam era persaingan global dan kompetisi
yang semakin ketat saat ini, setiap perusahaan harus mampu melakukan
terobosan-terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan
teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan
pelanggan yang dimiliki. Sistem informasi merupakan sarana dan tools yang
sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk membantu dalam
mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat untuk bersaing.
Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan
strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses pengambilam
keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan. Bila informasi yang dibutuhkan kurang memadai, dalam kurun waktu
tertentu organisasi/ perusahaan tersebut akan mengalami ketidakmampuan
mengontrol sumber daya yang dimiliki, sehingga dalam hal pengambilan
keputusan-keputusan yang strategis akan sangat terganggu, yang pada
akhirnya akan kalah dalam persaingan dengan perusahaan lain dalam bisnis
yang sama.
Sistem informasi memainkan peranan yang sangat penting dalam
bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan
6
kerja sama kelompok kerja hingga dapat memperkuat posisi kompetitif bisnis
dalam pasar yang cepat berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi
digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan
untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya.
Teknologi dan sistem informasi berbasis internet dalam waktu singkat menjadi
bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang
dinamis saat ini.
Sistem informasi berbasis komputer dalam teknologi informasi
mensyaratkan instrumen sebagai berikut:
a. Teknologi Hardware Komputer
b. Teknologi Software Komputer
c. Teknologi Jaringan Telekomunikasi
d. Teknologi Manajemen Sumber Daya Data
Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep
keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis
serta non-bisnis. Ada tiga peran utama/ dasar dari sistem informasi dalam bisnis
yang dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Peran Utama Sistem Informasi dalam Bisnis
Ada dua jenis sistem informasi pendukung dalam dunia bisnis, yaitu:
1. Sistem Pendukung Operasi
- Sistem Pemrosesan Transaksi
- Sistem Pengendalian Operasi
- Sistem Kerjasama Perusahaan
2. Sistem Pendukung Manajemen
- Sistem Informasi Manajemen
- Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
- Executive Information System
Selain itu, terdapat kategori lain dari sistem informasi bisnis, yaitu:
-
Sistem Pakar
Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem Informasi Strategis
Sistem Bisnis Fungsional
7
Dalam sistem informasi bisnis, kerangka kerja sistem informasi dapat
dijelaskan pada gambar 6. Kerangka kerja sistem informasi ini sangat berguna,
antara lain:
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi
dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi,
perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri
tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau
kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain
itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan
mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM, automated teller machine dalam perbankan
merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi.
Dengan
adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan
strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun
sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan
strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi,
dan melatih end users.
Gambar 6. Kerangka Kerja Sistem Informasi
8
III. PEMBAHASAN
3.1 Peranan Sistem Informasi dalam perusahaan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi/perushaan. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang
kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan
strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung
standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan
berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya.
Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web
mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi
bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu
memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya,
mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa
organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan
usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi
dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan
penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat
penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai
dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin
luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka
pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan
semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan
harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena
sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus
dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan
daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki
sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi
informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam
meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan
pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan
berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan
atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang
direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan
informasi
Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana
yakni, memproses transaksi, menyimpan data, accounting dan aplikasi
proses data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada
tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh
information reporting systems tidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan
keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision support
systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif
kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses
mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi
menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian
konsep executive information systems (ESS) dibangun, dimana sistem
9
informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk
mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan.
Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis.
Sistem pakar atau expert systems (ES) dan sistem berbasis pengetahuan
membuat peran baru bagi sistem informasi.
Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di
tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an.
Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem
informasi yang disebut strategic information systems (SIS). Pada konsep ini,
sistem informasi diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam
mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan
tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis, apalagi di era
globalisasi seperti sekarang ini.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem
informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu
berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem
informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan
karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam
bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi
adalah :
1. Mendukung Operasi Bisnis .
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan,
sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam
operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat
menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis
menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu
manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang
sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan
dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi
akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih
cepat, dan lebih bermakna.
3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran
strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam
suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di
bawah ini:
3. 2 Klasifikasi Sistem Informasi
Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu
gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang
menjalankan berbagai fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar 6
berikut.
10
1. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang
digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi
bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses
industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara
efisien.
 Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi
manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem
proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat
dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian,
dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk
untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS
membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order
pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui
database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
 Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang
mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian
produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang
keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat
oleh komputer.
 Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik.
Contoh dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik
(electronic mail), teleconferencing, dan lain-lain.
2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system)
adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat,
tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh
para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak
efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat
penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
11

Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation)
dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung
pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
 Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus
digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi.
Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu
integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
 Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan
keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi
internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing
systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat
dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika
terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat
menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi
hasil penjualan produk.
 Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information
reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif,
sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan
dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik
memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif untuk
peramalan penjualan atau keuntungan.
 Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk
kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem
informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang
mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam
menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS
harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).
3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung
tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan
dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun
strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari
para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari
perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawarmenawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok.
Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membangun upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive
advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan
seperti pada gambar 7 berikut.
12
Gambar 7. Lingkungan Persaingan Dari Sebuah Industri
Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan
persaingan adalah:
q
Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau
jasa dengan biaya rendah.
q
Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara
untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
q
Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha,
termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam
memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.
Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1)
meningkatkan efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam
bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi strategis
1. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan
dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi,
perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri
tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi
atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen
dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai
dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan
merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan
adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis
melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun
biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan
dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini
adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan
kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah
agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi
dari penerbangan lain.
13
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun
sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam
keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan
perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis
informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan
informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini
merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang
efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh,
banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang
konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.
14
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penggunaan bauran sistem teknologi informasi yang tepat dan adanya
strategi usaha perusahaan yang kompetitif akan menghasilkan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya yang tersedia di perusahaan. Fokus terhadap sistem
informasi yang mencakup sistem pendukung operasi dan sistem pendukung
manajemen, dikaitkan dengan ketersediaan infrastruktur pendukungnya
membuat perusahaan mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuannya dan
memperbaiki hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingannya.
4.2 Saran
Mengingat sistem teknologi informasi memegang peran yang sangat
penting
dalam
operasional
perusahaan,
sebaiknya
perusahaan
mempertimbangkan secara seksama tentang aplikasi teknologi informasi yang
paling sesuai yang akan diterapkannya, mulai dari perancangan yang dikaitkan
dengan strategi perusahaan sampai dengan proses penyempurnaannya. Untuk
perusahaan yang berfokus kepada hubungan dengan pelanggan, sistem
informasi yang saling terhubung harus dipertimbangkan dengan memperhatikan
fungsi dan peran masing-masing sistem informasi tersebut
15
DAFTAR PUSTAKA
Ariefiani R, 2010, Faktor penentu kesuksesan dan kegagalan pengembangan
sistem informasi di suatu perusahaan. http://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id.
[25 Desember 2010]
Christopher Lambert. 2004. Supply Chain Management: Processes,
Partnerships, Performance. Hartley Press.Fowler, M. 2005. “UML Distilled,
Edisi 3, Panduan Singkat Bahasa Permodelan Objek Standar (Book style)”,
Penerbit Andi.
Hanum,
AN.
2012.
Pengantar
Sistem
Informasi
Manajemen.
http://www.slideshare.net/aliyahnuraini/pengantar-sim. Diakses
pada 26
November 2013.
Hutabarat,
SL.
2012.
Sistem
Informasi
Manajemen.
http://www.slideshare.net/triadiputra/sistem-informasi manajemen-15382094.
Diakses pada 26 November 2013. Indrajit, RE. Manajemen Sistem Informasi
dan Teknologi Informasi. Kumpulan Artikel. STMIK Perbanas Renaissance
Center. Diakses pada 26 November 2013.
O’Brien, James A. 1999. Management Information Systems: Managing
Information Tecnology in The Networked Enterprice, forth Edition, IRWIN,
USA. O’Brien, James A. 2002. Pengantar Sistem Informasi. Salemba Empat,
Jakarta.
O’Brien, J. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan
Manajerial. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Rofidah fahrunnisa. 2012. Konsep dasar sistem informasi pertemuan 1 &
2.http://rofidahmaterisi.blogspot.com/2012/09/konsep-dasar-sistem-informasipertemuan.html. Diakses pada 26 November 2013.
Yanuar
A.
2012.
Konsep
Sistem
Informasi.
http://andreasyanuar.wordpress.com/2012/11/07/resume-pertemuan-7-dan-8konsep-sistem-informasi/. Diakses pada 26 November 2013.
16
Download