PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PASCASARJANA

advertisement
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Jln.Kusumanegara 121 Yogyakarta Telp/Fac.(0274) 542224
www.sarjanawiyata.ac.id, e_mail : [email protected]
UJIAN TENGAH CAWU II
SEMESTER GENAP /Ang. XX
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Mata Ujian
Dosen Penguji
Hari/Tanggal
Sifat Ujian
: ETIKA DAN DEMOKRATISASI BISNIS
: Dr. Yuni Istanto, M.S.
: Mei 2012
: Take Home / 1 minggu
Dikumpulkan paling lambat 18 MEI 2012
(TAKE HOME/1 MINGGU DAN HARUS DITULIS TANGAN)
Bisnis modern merupakan realitas yang sangat kompleks. Hal ini tidak
hanya terjadi pada bisnis makro, namun juga mikro. Banyak faktor yang mempengaruhi
dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak
cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern. Karena bisnis merupakan
kegiatan sosial, yang di dalamnya terlibat banyak orang, bisnis dapat dilihat sekurangkurangnya dari 3 sudut pandang berbeda, antara lain: sudut pandang ekonomi, sudut
pandang hukum, dan sudut pandang etika. Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang
terjadi adalah adanya interaksi antara produsen atau perusahaan dan pekerja,
produsen dan konsumen, produsen dan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan
ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, pencapaian keuntungan tidak
hanya oleh satu pihak. Dari sudut pandang ini, bisnis yang baik berarti bukan hanya
mendapatkan banyak laba, tetapi bisnis yang berkualitas dan etis.
Kenyataan yang terjadi, tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis
merupakan hal yang biasa dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita
sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di
Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering
dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal
tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis yang
ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga
mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain
untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor
tersebut merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran
etika dengan berbagai cara.
Definisi etika bisnis sendiri sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu pengertian yang
sama, yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis
yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara
ekonomi/sosial, dan penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan
kegiatan bisnis (Muslich,1998:4). Ada juga yang mendefinisikan etika bisnis sebagai
batasan-batasan sosial, ekonomi, dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai moral
masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan dalam setiap
aktivitasnya (Amirullah & Imam Hardjanto, 2005). ______________________________
Etika bisnis mempunyai prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar mempunyai standar baku yang
mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar
kerja atau operasional perusahaan, Muchlish (1998:31-33) mengemukakan prinsipprinsip etika bisnis sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Prinsip otonomi
Prinsip kejujuran
Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip keadilan
Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Prinsip integritas moral
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi oleh
berbagai hal. Salah satu hal tersebut adalah untuk mencapai keuntungan yang
sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan dampak buruk yang terjadi selanjutnya. Faktor
lain yang membuat pebisnis melakukan pelanggaran antara lain :
1. Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka yang lebih menarik
2. Ingin menambah pangsa pasar
3. Ingin menguasai pasar.
Selain ketiga faktor tersebut, masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Gwynn Nettler dalam bukunya Lying, Cheating and Stealing memberikan kesimpulan
tentang sebab-sebab seseorang berbuat curang, yaitu :
1. Orang yang sering mengalami kegagalan cenderung sering melakukan
kecurangan.
2. Orang yang tidak disukai atau tidak menyukai dirinya sendiri cenderung menjadi
pendusta.
3. Orang yang hanya menuruti kata hatinya, bingung dan tidak dapat
menangguhkan keinginan memuaskan hatinya, cenderung berbuat curang.
4. Orang yang memiliki hati nurani (mempunyai rasa takut, prihatin dan rasa
tersiksa) akan lebih mempunyai rasa melawan terhadap godaan untuk berbuat
curang.
5. Orang yang cerdas (intelligent) cenderung menjadi lebih jujur dari pada orang
yang dungu (ignorant).
6. Orang yang berkedudukan menengah atau tinggi cenderung menjadi lebih jujur.
7. Kesempatan yang mudah untuk berbuat curang atau mencuri, akan mendorong
orang melakukannya.
8. Masing-masing individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dan karena itu
menempati tingkat yang berbeda, sehingga mudah tergerak untuk berbohong,
berlaku curang atau menjadi pencuri.
9. Kehendak berbohong, main curang dan mencuri akan meningkat apabila orang
mendapat tekanan yang besar untuk mencapai tujuan yang dirasakannya sangat
penting.
10. Perjuangan untuk menyelamatkan nyawa mendorong untuk berlaku tidak jujur.
Dalam zaman informasi seperti ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat
tersebar dengan cepat dan massif. Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok,
pemodal dan masyarakat umum secara etis, adil dan jujur adalah satu-satunya cara
untuk membuat suatu kegiatan bisnis tetap berlangsung dan mendapatkan keuntungan
dalam jangka panjang.
Hal yang terpenting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana menempatkan etika pada
kedudukan yang pantas dalam kegiatan bisnis yang berorientasi pada norma-norma
moral. Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya selalu berusaha berada dalam
kerangka etis, yaitu tidak merugikan siapapun secara moral. Haruslah diyakini bahwa
pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik
untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
1. Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi
baik intern perusahaan maupun dengan eksternal
2. Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja
3. Akan melindungi prinsip kebebasan berniaga
4. Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Dari uraian di atas, berikan tanggapan saudara secara sistematis (pahami urutanurutan sesuai paragraf dalam kalimat/cetak tebal) dan jelaskan makna penting
dari poin-poin pada masing-masing paragraf tersebut.
Download