etika bisnis dan kewirausahaan

advertisement
Modul ke:
ETIKA BISNIS DAN
KEWIRAUSAHAAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti bagaimana
etika bisnis dan penerapan etika dalam bisnis
Fakultas
FASILKOM
Program Studi
Sistem
Informasi
www.mercubuana.ac.id
Julius Nursyamsi, MM.
Pendahuluan
• Etika berhubungan dengan mentalitas
seseorang.
• Etika berkata benar dan salah
• Dalam wirausaha, etika menjadi konsep dan
pemikiran tersendiri
• Banyak di kalangan usahawan masih awam
dalam penerapan etika bisnis
Mitos Bisnis Amoral
• Mitos ini mengungkapkan suatu
keyakinan bahwa antara bisnis dan
moralitas atau etika tidak ada
hubungannya, berbeda dan tidak
boleh dicampuradukkan.
• Bisnis berorientasi untuk
mendapatkan keuntungan
semaksimal mungkin tanpa
mengindahkan etika dan moralitas
Argumen yang mendukung mitos bisnis
amoral
• Bisnis sama dengan judi sebuah bentuk persaingan
dan permainan yang mengutamakan kepentingan
pribadi dan mengupayakan segala macam cara
untuk mencapai kemenangan.
• Aturan yang dipakai dalam bisnis berbeda dengan
aturan dalam kehidupan sosial.
• Orang bisnis yang mematuhi aturan moral akan
berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di
tengah persaingan yang ketat.
4
Argumen yang menentang mitos bisnis
amoral
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
Bisnis tidak sama dengan judi atau permainan, yang
dipertaruhkan dalam bisnis tidak hanya uang atau
barang, tetapi juga harga diri, nama baik, dll.
Bisnis tidak mempunyai aturan sendiri yang berbeda
dengan aturan kehidupan sosial masyarakat.
Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas.
Praktek bisnis tertentu yang dibenarkan secara legal
belum tentu dibenarkan secara moral.
Etika harus dibedakan dengan ilmu empiris. Dalam
ilmu empiris, fakta yang berulang terus dan terjadi
dimana-mana menjadi teori dan hukum ilmiah,
dalam etika tidak demikian.
5
Keuntungan dan Etika
Etika tidak bertentangan dengan tujuan bisnis
untuk mencari keuntungan, karena:
1. Keuntungan memungkinkan perusahaan
bertahan dalam kegiatan bisnisnya.
2. Tanpa memperoleh keuntungan, tidak ada
investor yang berminat sehingga aktivitas
ekonomi bisa terhambat.
3. Keuntungan diperlukan untuk dapat
menghidupi karyawan pada tingkat dan taraf
hidup yang semakin baik.
6
Alasan perlunya etika dalam bisnis
• Kinerja bisnis tidak hanya diukur dari kinerja manajerial
/ finansial saja tetapi juga berkaitan dengan komitmen
moral, integritas moral, pelayanan, jaminan mutu dan
tanggung jawab sosial.
• Dengan persaingan yang ketat, pelaku bisnis sadar
bahwa konsumen adalah raja sehingga perusahaan
harus bisa merebut dan mempertahankan kepercayaan
konsumen.
7
Lanjutan
• Perusahaan semakin menyadari bahwa
karyawan bukanlah tenaga kerja yang
siap untuk dieksploitasi untuk
mendapatkan keuntungan semaksimnal
mungkin. Karyawan adalah subyek
utama yang menentukan
keberlangsungan bisnis sehingga harus
dijaga dan dipertahankan.
• Perlunya menjalankan bisnis dengan
tidak merugikan hak dan kepentingan
semua pihak yang terkait dengan bisnis.
8
Etika Bisnis
• Etika bisnis ialah pengetahuan tentang cara ideal
pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal serta implementasi norma dan
moralitas untuk menunjang maksud dan tujuan
kegiatan bisnis.
9
Sasaran dan Ruang Lingkup Etika
Bisnis
€ Etika Bisnis sebagai etika profesi
membahas berbagai prinsip, kondisi dan
masalah yang terkait dengan praktek
bisnis yang baik dan etis.
€ Etika Bisnis adalah untuk menyadarkan
masyarakat bahwa hak dan kewajiban
mereka tidak boleh dilanggar oleh pratek
bisnis siapapun juga.
€ Etika Bisnis juga berbicara mengenai
sistem ekonomi yang sangat menentukan
etis tidaknya suatu usaha bisnis.
10
Faktor Pendukung Implementasi
Etika Bisnis
€ Adanya kepedulian terhadap mutu kehidupan kerja
oleh manajer atau peningkatan “Quality of Work
Life”
€ .Adanya “Trust Crisis” dari publik kepada
perusahaan.
€ Mulai diterapkan punishment yang tegas terhadap
skandal bisnis oleh pengadilan.
€ Adanya peningkatan kekuatan control dari LSM.
€ Tumbuhnya kekuatan publisitas oleh media.
€ Adanya transformasi organisasi dari “transaction
oriented” menjadi “relation oriented”.
11
Terima Kasih
Julius Nursyamsi, MM.
Download