Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 PENGARUH QUANTUM DOT PADA SISTEM SURFACE PLASMON POLARITON BERBASIS STRUKTUR KOMPOSIT LOGAM DIELEKTRIK Moh Adhib Ulil Absor dan Kamsul Abraha Lab Fisika Material dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, FMIPA UGM Abstrak Tujuan utama penelitianini adalah untuk mengetahui respon surface plasmon polariton (SPP) yang terbentuk pada struktur komposit lapisan tipis logam-dielektrik yang mengandung quantum dot (QD). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kehadiran QD mempengaruhi kopling resonansi yang terjadi antara medan elektromagnetik dan SPP. Untuk keperluan tersebut maka penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu dimulai dari tahap pemodelan sistem QD dan perhitungan spektrum eksitonnya, tahap perhitungan fungsi dielektrik QD, perhitungan fungsi dielektrik lapisan komposit yang mengandung QD yang memiliki ketergantungan terhadap ukuran QD, hingga tahap perhitungan relasi dispersi yang melibatkan SPP. Perhitungan spektrum eksiton melalui model QD dilakukan pada daerah pengungkungan kuat sedemikian rupa sehingga interaksi elektron-hole diabaikan. Selain itu juga diasumsikan bahwa hanya energi pada keadaan dasar dan eksitasi pertama yang menyumbangkan transisi inter-pita dalam perhitungan tetapan dielektrik QD. Selanjutnya perhitungan fungsi dielektrik lapisan komposit yang mengandung QD dihitung menggunakan skema pendekatan Maxwell Garnet (MG) yang mengasumsikan bahwa konsentrasi QD jauh lebih kecil dari material hostnya. Akhirnya kopling/gandengan antara eksiton dan SPP dapat diketahui melalui spektrum relasi dispersi yang diperoleh melalui penyelesaian persamaan gelombang elektromagnetik yang melibatkan syarat batas pada antar muka lapisanlogam dan lapisan dielektrik yang mengandung QD. Kata kunci: SPP, QD, MG. PENDAHULUAN Surface Plasmon Polariton (SPP) adalah gelombang elektromagnetik evanescent yang dibangkitkan oleh adanya kopling antara medan elektromagnetik dengan elektron-elektron disekitar permukaan logam atau semikonduktor. Prilaku SPP itu sendiri ditentukan oleh fungsi dielektrik logam yang biasanya dikaitkan dengan konduktivitas optik serta konstanta dielektrik medium yang mengelilinginya. Prediksi mengenai fenomena SPP telah berkembang sejak tahun 1890-an (Shalev dan Kawata, 2007), tetapi fenomena SPP baru pertama kali diperlihatkan secara eksperimen pada tahun 1902 oleh Wood yang menunjukkan adanya pola gelap-terang pada spektrum cahaya terdifraksi akibat penyinaran logam kisi difraksi dengan cahaya polikromatik. Pada tahun 1986 Otto menunjukkan eksistensi SPP melalui metode attenuated total reflections (ATR), dan disusul pula oleh Kretschmann dan Raether melalui konfigurasi prisma terkopling pada tahun yang sama sehingga ketiganya dikenal sebagai peletak dasar metode pembangkitan/eksitasi SPP. Lompatan besar terjadi ketika sistem rekayasa material telah mampu dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan sistem dengan ukuran yang sangat kecil dalam orde nanometer (Absor dkk, 2009) sehingga menjadikan material ini memiliki sifat yang sangat berbeda secara fisis baik itu sifat elektronik maupun sifat optik. Dalam kaitannya dengan penelitian yang sedang berjalan (roadmap penelitian) di dunia, yaitu perburuan peranti elektronik yang efisien baik dari F-1 Moh Adhib Ulil Absor dan Kamsul Abraha / Pengaruh Quantum Dot segi ukuran, konsumsi daya, maupun dari segi kecepatan operasional, maka tema penelitian yang diusulkan ini hingga sekarang masih menjadi pusat perhatian sebagian peneliti di bidang ilmu fisika bahan. Transisi industri mikroelektronik ke teknologi berbasis nano memicu para peneliti di dunia untuk memperoleh kemanfaatan dari teknologi nano seoptimal mungkin. Salah satu cikal bakal dari teknologi berskala nanometer ini adalah sistem quantum wire (QW) dan quantum dot (QD). Tiga lingkup utama penelitian yang telah dan sedang berjalan terkait dengan QW dan QD hingga saat ini adalah (i) kajian teoretis seperti yang dilakukan oleh Brandes dkk (2005), Chakraborty dan Apalkov (2003), serta Tarucha dkk (1996), dan (ii) eksperimental seperti yang dikembangkan oleh NTT basic research laboratories (Jepang) dan Delft (Belanda) yang dimotori oleh Kouwenhoven dkk (2001), serta (iii) telaah terapan yang dilakukan oleh Gao dkk (2004). Hal ini telah membuka peluang kajian baru terutama mengenai interaksinya apabila material tersebut dikenai oleh medan elektromagnetik. Zang dkk (2007) menunjukkan adanya pengaruh eksiton yang sangat kuat terhadap absorbsi optik pada struktur QD satu dimensi (one-dimensional QD) yang menunjukkan adanya kemunculan absorbsi optik secara linier dan non-linier. Holmstorm dkk (2010) telah melakukan perhitungan fungsi dielektrik pada sistem semikonduktor QD sel-inti (coreshell QD) bersimetri bola dengan memperhitungkan efek eksiton pada daerah pengungkungan yang kuat. Mereka juga menunjukkan bahwa pada sistem QD tersebut memiliki koefisien absorbsi yang sangat besar sebagai akibat dari terkungkungnya eksiton pada QD. Besarnya koefisien absorbsi pada sistem QD menjadikannya berpotensi sebagai kandidat yang mampu menghasilkan kopling yang sangat kuat terhadap SPP akibat tingginya kemampuan untuk mengungkung medan (Berglind dkk, 2010). Gomes dkk (2010) telah mendemonstrasikan eksistensi dari kopling yang sangat kuat antara SPP dan eksiton yang terkungkung pada QD nanokristal secara eksperimen melalui struktur lapisan perak yang dideposisi dengan semikonduktor QD menggunakan metode attenuated total reflection (ATR). Namun demikian penjelasan mengenai mekanisme fisis yang menunjukkan adanya kopling antara eksiton terkungkung dalam QD dan SPP yang dibangkitkan oleh permukaan logam belum banyak dilakukan terutama ketergantungannya terhadap bentuk dan ukuran dari sistem QD maupun ukuran dari lapisan logam. Dengan demikian pada penelitian ini akan difokuskon pada pemodelan sistem multi-lapisan yang tersusun atas lapisan logam dan lapisan komposit yang mengandung QD dengan bentuk dan ukuran tertentu dengan maksud untuk mengetahui mekanisme kopling antara SPP dan eksiton terkungkung dalam QD. Pemodelan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bentuk spektrum relasi dispersi dan reflektansinya yang tentunya sangat dipengaruhi oleh fungsi dielektrik logam dan juga fungsi dielektrik lapisan komposit yang mengandung QD yang ternyata sangat dipengaruhi oleh prilaku eksiton didalamnya. MODEL DAN ELABORASI Model Pada paper ini model struktur komposit material yang ditinjau diberikan pada gambar 1. Pada model tersebut lapisan logam dan material dielektrik yang mengandung QD dimodelkan dalam bentuk semi infinite medium sementara itu QD dimodelkan dalam bentuk bersimetri bola berjejari a. Gamabr 1. Model sistem komposit struktur logam-dielektrik yang mengandung QD F-2 Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 Perhitungan Fungsi dielektrik QD dan Fungsi dielektrik komposit Dielektrik-QD Dengan menggunakan pendekatan massa efektiv, spektrum energi dan fungsi gelombang sistem QD dalam daerah pengungkungan kuat dapat dituliskan dalam bentuk, n2,l En,l Eg 2 a 2 2 n,l ,m r , , Cn,l ,m jl n,l r (1) Yl m , r dimana n, l, m berturut-turut adalah bilangan kuantum utama, orbital, dan magnetik, jl adalah fungsi Bessel orde l, Cn,l ,m adalah konstanta normalisasi, n ,l adalah nol ke-n dari fungsi- fungsi bessel ke-l, a adalah jari-jari QD, Eg adalah energi gap material QD, dan adalah massa tereduksi elektron-hole. Dalam persamaan (1), setiap tingkatan energi akan memiliki degenerasi sebanyak (2l+1). Selanjutnya suceptibilitas elektronik QD dapat dihitung dengan mempertimbangkan transisi-transisi inter-pita. Dengan mengasumsikan bahwa transisi yang terjadi hanya pada keadaan (n,l,m): 1,0,0 1,1,1 , 1,1,0 , 1,1, 1 , maka suceptibilitas elektronik QD dapat dituliskan dalam bentuk 2 4 d cv 1 3 (2) 3 3a E10 i E11 i dimana adalah faktor redaman, E10 dan E11 berturut-turut adalah energi eksiton pada ( ) keadaan 1,0,0 dan 1,1,1 , 1,1,0 , 1,1, 1 , dan ( d dapat dinyatakan dalam bentuk e dcv pcv im0 Eg cv adalah elemen matrik momen dipole yang (3) dengan m0 adalah massa diam elektron, 2 pcv / m0 20eV . Selanjutnya fungsi dielektrik QD dapat dihitung menggunakan persamaan, QD ( ) s 4 ( ) (4) Dalam Pers.(4), s adalah konstanta dielektrik pada frekuensi tinggi dari material host. Fungsi dielektrik komposit dielektrik-QD dapat dilakukan dengan menggunakan skema pendekatan Maxwell-Garnet (MG) yang ternyata valid untuk konsentrasi QD yang rendah bila dibandingkan konsentrasi material dielektrik hostnya. Pada skema tersebut dibutuhkan nilai polarisabilitas QD yang dapat dituliskan sebagai, ( ) h 3 (5) ( ) QD a QD ( ) 2 h dimana h adalah tetapan dielektrik host material. Menggunakan persamaan (5) dan skema MG maka fungsi dielektrik efektif komposit dapat dituliskan sebagai eff 8 N 1 3 h 4 1 N 3 (6) Perhitungan Spektrum SPP struktur Logam-Komposit (dielektrik-QD) Ditinjau gelombang elektromagnetik disekitar bidang antar muka struktur yang dimodelkan pada gambar 1 melalui model semi infinite dan menganggap bahwa gelombang elektromagnetik F-3 Moh Adhib Ulil Absor dan Kamsul Abraha / Pengaruh Quantum Dot adalah terpolarisasi p. Andaikan dipilih bahwa arah perambatan gelombang elektromagnetik dalam bidang antar muka adalah sumbu x, sementara sumbu z tegak lurus terhadap bidang antar muka. Dengan menganggap bahwa ketergantungan medan elektromagnetik terhadap posisi dan waktu dapat dituliskan sebagai exp(ikx it ) dengan k dan adalah angka gelombang dan frekuensi, maka persamaan gelombang dapat dituliskan dalam bentuk, 2 Ex( m) 2 2 ( m) (7) k 2 m Ex 0 z 2 c yang memiliki solusi berupa gelombang evanescent sebagai berikut, Ex(1) ( z ) Ex(1) (0)exp p1 z (8) ik Ez(2) ( z ) Ex(2) (0)exp p2 z p2 dimana pm k 2 2 m / c 2 , m =1, 2 (banyaknya lapisan material), dan Re( pm ) 0 yang mencirikan tentang kemunculan sebagai gelombang permukaan. Dengan menerapkan syarat batas pada antar muka lapisan akan didapatkan bentuk relasi dispersi SPP dalam bentuk efft logam 0 p2 p2 Persamaan (9) dapat di selesaikan dalam bentuk fungsi gelombang k, eff logam k c eff logam (9) 1/ 2 (10) dimana logam diperoleh melalui model Drude-Lorentz. HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan menggunakan persamaan (4) dan (10) maka dapat diplot fungsi dielektrik QD dan relasi dispersi sistem SPP struktur komposit logam-dielektrik QD. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter sebagaimana tercantum dalam tabel 1. Perhitungan dilakukan secara numerik dengan menggunakan paket program MATLAB R-2010a. Tabel 1. Parameter perhitungan tetapan dielektrik QD dan spektrum SPP Besaran E g CdSe Nilai 1.75 eV h PMMA 1.5 1 s a 3 nm 1 meV Gambar 2 menunjukkan garafik hubungan antara bagian riil (yang ditunjukkan dengan warna merah maupun imajiner ( yang ditunjukkan dengan warna hijau) dari fungsi dielektrik QD. Dari grafik nampak bahwa bagian riil fungsi dielektrik QD menunjukkan kenaikan hingga frekuensi 2.2 eV dan selanjutnya mengalami penurunan yang cukup tajam pada frekuensi 2.4 eV yang kemudian diikuti oleh kenaikan yang cukup tajam. Profile yang berbeda muncul pada bagian imajiner fungsi dielektrik QD yaitu terjadi kenaikan yang cukup tajam pada rentang frekuensi 1.52.4 eV dan selanjutnya mengalami penurunan. Yang menarik adalah pada daerah frekuensi 2.4 eV bahwa telah terjadi resonansi dengan frekuensi exciton yang ditandai dengan puncak pada pada F-4 Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012 profile bagian imajiner dan tepat ditengah daerah penurunan profile fungsi dielektrik bagian riil. Mengacu pada Gomes dkk (2010) bahwa pada frekuensi eksiton spektrum relasi dispersi SPPakan sangat terpengaruh sebagai akibat kemunculan kopling antara eksiton dan SPP yang dibangkitkan pada daerah antar muka struktur yang ditinjau. Gambar 2. Profile fungsi dielektrik bagian rii dan imajiner sistem QD Gambar 3 menunjukkan profilerelasi dispersi untuk bagian riil (warna merah) dan bagian imajiner (warna hijau) angka gelombang struktur komposit logam dielektrik QD. Nampak bahwa pada frekuensi 2.4 eV terjadi distorsi pada profilebagian riil dan muncul puncak yang bisa diamati pada bagian imajiner. Ini menunjukkan adanya kopling yang terjadi antara eksiton dan SPP pada frekuensi tersebut. Gambar 3. Profile relasi dispersi SPP pada struktur komposit logam-dielektrik QD KESIMPULAN Telah dilakukan perhitungan spektrum SPP pada struktur komposit logam-dielektrik QD menggunakan model semi infinite medium. Perhitungan dilakukan dengan terlebih dahulu menghitung fungsi dielektrik QD dan selanjutnya menggunakan penedekatan Maxwell-Garnet F-5 Moh Adhib Ulil Absor dan Kamsul Abraha / Pengaruh Quantum Dot untuk sistem komposit, perhitungan SPP dilakukan melalui penyelesaian persamaan gelombang elektromagnetik. Hasil perhitungan menunjukkan adanya pengaruh eksiton QD terhadap profile relasi dispersi SPP pada struktur yang ditinjau. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kami ucapkan kepada program studi Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA UGM yang telah mendanai proyek penelitian ini melalui skema hibah penelitian kecil 2011. DAFTAR PUSTAKA Absor, M.U.A., Umar, M.D., and Abraha, K., 2009, Quantum size level structure of colloidal CdTe quantum dot nanocrystal: A multiband approach, American Institute of Physics (AIP) Proc. 1169 pp 77-86. Brandes, T., 2005, Coherent and collective quantum optical effect in mesoscopic system, Physics Report 408, 315 Aers G.C. dan Boardman, A.D. (1980) Attenuated total reflection analysis of surface polaritonsdalam Physics Programs, editor: A.D. Boardman, John Willey & Sons, New York, USA A.Otto.Excitation of Surface Plasma Waves in Silver by The Method of Frustated Total Reflection.Zeitschrift fur Physik, 1968, 216, pp. 398. Berglind E., Tylen L., dan Liu L., (2010) IET Optoelectron 4, 1 (2010) Brugemann D.A.G., Ann.Physik (Leipzig) 24, 636 (1935) Choi S.H., Kim Y.L., dan Byun K.M (2011) Graphene-on-silver subtrates for sensitive surface plasmon resonance imaging biosensors, Optic Express 19 (2), 458 Gomez D. E., Vermon R. C., Mulvany P., dan Davis T.J., Nano Lett. 10, 274 (2010). Holstorm P., Tylen L., dan Bratkovsky (2010) Dielctric function of quantum dots in the strong confinement regime, Journal of Applied Phys. 107, 064307 Raether H., Kretschmann E., (1986) Radiative Decay of Non-Radiative Surface Plasmon Wxcited by Light, Zeitschrift Naturforsh, 23 A, pp. 2135-2136. Kouwenhoven, L.P., Austing, D.G., and Tarucha, S., 2001, Few electron quantum dots, Report Progress in Physics 64, 701 Maxwell-Garnett J.C., Philos. Trans. R. Soc.London 203, 385 (1904) Tarucha, S., Austing, D.G., Honda, T., van der Hage, R.J., and Kouwenhoven, L.P., 1996, Shell filling and spin effect in few electron quantum dot, Phys.Rev.Lett. 77(17), 3613 Wood R. W., On Remarkable Case Of Even Distribution of Light In A Diffraction Grating Spectrum. Ser. 6, 1902, pp. 396-402. Zhang, C. J., Guo K..X,., Lu, Z.E., (2007) Exciton effect on the optical absorptions in one dimensional quantum dot, Physica E 36 (2007) 92-97. F-6