PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “MATA ASET KEHIDUPAN” PADA MEDIA TELEVISI Naskah Publikasi diajukan oleh Septina Afiftias 07.12.2697 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 PUBLIC SERVICE ADVERTISING DESIGN “EYE ASSET LIFE” IN MEDIA TELEVISION PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “MATA ASET KEHIDUPAN” PADA MEDIA TELEVISI Septina Afiftias Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Advances in technology now provides many benefits in life. Various ease and smoothness that is offered in the activity, make the public become familiar with the aid of existing technology. But behind the technological progress, unwittingly at the same time also the occurrence of health setbacks in human organs, especially in parts of the five senses, one's eyes. The prevalence of people with blindness in Indonesia is the highest among Asian countries. The number has now reached four million adults and children, or about 1.5% of the total population of Indonesia. In addition to cataracts and glaucoma causes blindness, abnormal refraction and xeroftalmia with a prevalence of 24.7% of sufferers include approximately 6.6 million age children and adolescents (5-19 years). Therefore, to encourage someone to pay more attention to eye health early on, the author wants to help provide information or learning, asking and suggesting someone how important eye health, through the design of public service advertising “Eye Asset Life” in media television. Keywords: Multimedia, Television Advertising 1. Pendahuluan Kemajuan teknologi saat ini telah banyak memberikan manfaat dalam kehidupan. Berbagai kemudahan dan kelancaran yang ditawarkan dalam melakukan aktivitas, membuat masyarakat menjadi terbiasa dengan bantuan teknologi yang ada. Namun di balik kemajuan teknologi, tanpa disadari secara bersamaan terjadinya pula kemunduran kesehatan pada organ tubuh manusia terutama pada bagian-bagian panca indra, salah satunya mata. Prevalensi penderita kebutaan di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Asia. Jumlahnya kini mencapai empat juta jiwa orang dewasa dan anakanak, atau sekitar 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia. Selain katarak dan glaucoma penyebab kebutaan, kelainan refraksi dan xeroftalmia dengan prevalensi 24,7% yang penderitanya antara lain sekitar 6,6 juta usia anak-anak dan remaja (5-19 tahun)1. Faktor-faktor lingkungan seperti sinar matahari dan polusi, juga dapat mempercepat mengerasnya lensa mata dan mengkontribusikan timbulnya katarak dan degenerasi macular. Hasil penelitian di Inggris, sebanyak 33% pengendara motor di dunia mengalami masalah pada penglihatan dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan2. Oleh karena itu, untuk mendorong seseorang agar lebih memperhatikan kesehatan mata sejak dini, penulis ingin membantu memberikan informasi atau pembelajaran, mengajak dan mensugesti seseorang betapa pentingnya kesehatan mata, melalui perancangan iklan layanan masyarakat “Mata Aset Kehidupan” pada media televisi. 2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya3. 2.1.1 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu sistem informasi tergantung tiga hal, yaitu: a. Akurat b. Tepat Waktu c. Relevan 2.1.2 Nilai Informasi Nilai Informasi (value of information) ditentukan dari 2 hal, yaitu: 1 2 a. Nilai manfaat b. Nilai mendapatkannya http://www.republika.co.id/. Diunduh tanggal 18 September 2010. http://otomotif.kompas.com/. Diunduh tanggal 9 Desember 2010. 2.2 Konsep Dasar Multimedia 2.2.1 Sejarah Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran. 2.2.2 Pengertian Multimedia Menurut James A. Senn, multimedia terbagi dalam beberapa element-element multimedia, seperti yang rerlihat dalam gambar dibawah ini: 1. Text 2. Image 3. Audio 4. Video 5. Animation 6. Virtual Reality4 2.2.3 Multimedia Mempertajam Pesan Keunggulan bersaing perusahaan sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam berkomunikasi. Strategi positioning sesungguhnya adalah strategi komunikasi. Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang dari sudut pandang penerima dibangun dalam penghargaan yang rendah. Jika berhasil dalam periklanan, kemungkinan akan berhasil dalam bisnis, agama, politik, atau aktivitas lain yang membutuhkan komunikasi massa 5. 2.3 Sejarah Periklanan Televisi Sejarah periklanan televisi dimulai pada tahun 1947 berupa iklan sponsorship. Adanya iklan televisi memperbaiki keterbatasan penyiaran radio dan kebekuan karakter iklan cetak. Selain itu, iklan televisi menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter menjadi hidup. Stasiun televisi CBS mulai menayangkan iklan televisi 3 Jogiyanto H.M, 1990, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur, Yogyakarta : Andi Offset, hal 8. 4 Amir F. Sofyan, dan Agus Purwanto. 2008. Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset. hal 2-4. 5 M.Suyanto. 2004. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset. hal 30-31. pada bulan Juni 1948 berupa iklan sponsorship dari Lincoln-Mercury pada acara The Ed Sullivan Show, yang menjadi salah satu acara dengan jam tayang paling panjang dan serial yang paling sukses. The Ed Sullivan Show memacu kemajuan skor karier bisnis pertunjukan. Pada tahun 1971, ada 933 sponsor yang mensponsori acara televisi, atau meningkat 515% dibandingkan tahun 19476. 2.4 Periklanan dan Manajemen Periklanan Manajemen periklanan merupakan proses 5 tahap yang dikenal dengan 5M: penetapan tujuan (Mission), keputusan tentang anggaran (Money), keputusan pesan (Message), penetapan media (Media), dan evaluasi mengenai kampanye 7 (Measurement) . 2.4.1 Tujuan Periklanan Tujuan periklanan harus berasal dari target pasar, market positioning dan bauran pemasaran. Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu : a. Iklan Informatif b. Iklan persuasif c. Iklan pengingat d. Iklan penambah nilai e. Iklan bantuan aktivitas lain 2.4.2 Anggaran Periklanan Anggaran iklan bisa ditetapkan berdasarkan beberapa metode yang bisa dibelanjakan, yaitu: a. Metode sesuai kemampuan b. Metode anggaran para pesaing c. Metode sasaran dan fungsi 2.4.3 Keputusan Pesan Strategi kreatif dibutuhkan untuk memilih pesan. Ini melewati tahap pembentukan, evaluasi, seleksi, dan pelaksanaan pesan. Pembentukan pesan tentang suatu produk pada prinsipnya merupakan manfaat utama yang ditawarkan merk sebagai pengembangan konsep produk. Pesan iklan harus dapat disampaikan secara kreatif, bahkan kreativitas ini lebih penting daripada jumlah uang yang dikeluarkan. 2.4.3.1 Strategi Kreatif Beberapa pendekatan untuk mengerjakan strategi kreatif, antara lain : 6 a. Pendekatan generik berorientasi b. Pendekatan preemtive M.Suyanto. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi Offset. hal 1-3. 7 M.Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta : Andi Offset. hal 3-4. c. Pendekatan unique selling proposition d. Brand image e. Pendekatan inherent drama atau pendekatan karakteristik produk f. Konsep positioning 2.4.3.2 Daya Tarik Pesan Daya tarik pesan dapat diciptakan menggunakan, antara lain : a. Daya tarik selebritis b. Daya tarik humor c. Daya tarik rasa takut d. Daya tarik komparatif e. Daya tarik informasional/rasional f. Daya tarik emosional g. Daya tarik kombinasi 2.4.3.3 Gaya dalam mengeksekusi pesan Ada empat hal dalam pelaksanaan pesan yang diperhatikan oleh tim kreatif, yaitu gaya, nada, kata, dan format. Gaya terdiri dari: a. Potongan kehidupan (slice of life) b. Gaya hidup (life style) c. Fantasi (fantasy) d. Suasana atau citra (mood or image) e. Musik (musical) f. Simbol kepribadian (personality symbol) g. Keahlian teknis (technical expertise) h. Bukti ilmiah (scientific evidence) i. Bukti kesaksian (testimonial evidence) j. Menjual langsung (straight sell) k. Demonstrasi (Demonstration) l. Perbandingan (Comparison) m. Animasi n. Humor o. Kombinasi 2.4.3.4 Kata dan Format dalam mengeksekusi Iklan Kata dan format sangat penting dalam mengeksekusi iklan. Kata-kata yang mudah diingat dan menarik perhatian harus ditemukan. Kata adalah seribu gambar. Contohnya: Siapa Takut (Clear) dan Conecting People (Nokia). 2.4.4 Keputusan Memilih Media Keputusan media didahului perumusan jangkauan, frekuensi, pengaruh yang diinginkannya, memilih media, memilih sarana media, memilih penjadwalan media, dan memutuskan alokasi media secara geografis. 2.4.5 Evaluasi Efektifitas Periklanan Evaluasi efektivitas iklan terdiri dari evaluasi rekognisi dan recall, reaksi emosional, membangunkan secara psikologis, dampak persuasi, dan pengaruh iklan terhadap penjualan. 2.5 Karakteristik Iklan Televisi Televisi merupakan media audiovisual sehingga penonton dapat melihat produk yang diiklankan di televisi secara maksimal. Dengan demikian, iklan di televisi mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Pesan dari produk dapat dikomunikasikan secara total, yaitu audio, visual, dan gerak. 2. Iklan di televisi memiliki sarana paling lengkap untuk eksekusi 3. Iklan ditayangkan secara sekelebat 8. 2.6 Jenis-jenis Iklan Televisi Jenis-jenis iklan secara umum, iklan televisi dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: 1. Iklan Spot 2. Iklan tak langsung 3. Public Service Announcement 2.7 Iklan Layanan Masyarakat 2.7.1 Pengertian Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan social yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang dihadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. 2.7.2 Kriteria Iklan Layanan Masyarakat Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan sebuah iklan tertentu, apakah iklan tersebut merupakan iklan layanan masyarakat atau bukan. 1. Tidak komersil. 2. Tidak bersifat keagamaan. 3. Tidak bersifat politis. 4. Berwawasan nasional. 5. Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat. 6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima. 7. Dapat diiklankan. 8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional9. 2.8 Sistem Televisi Dunia 2.8.1 Sistem NTSC NTSC (National Television System Committee) merupakan sistem milik Amerika Serikat dengan lebar layar 525 baris, 30 fps, digunakan di negara Kanada, Greenland, Mexico, Kuba, Jepang, Philipina, Puerto Rico dan beberapa negara di Amerika Selatan. 2.8.2 Sistem PAL dan SECAM PAL (Phase Alternating Line) dan SECAM (Sequential Color and Memory), sistem ini digunakan di bagian Eropa, Prancis, Asia, termasuk di Indonesia. Kedua sistem ini memiliki lebar layar 625 baris, dengan penggunaan 25 fps (frame per second), artinya dalam penayangan sebuah video akan ditampilkan sebanyak 25 gambar dalam satu detik. Proses pembuatan film kartun di Indonesia menggunakan standar ini. 2.8.3 Sistem HDTV HDTV (High Definition Television) merupakan standar baru International. Dengan sistem ini dapat digunakan di seluruh dunia, karena telah memiliki kemampuan mengkonversi sesuai system yang berlaku di tiap negara. HDTV dapat digunakan dalam 1.125 baris. 2.9 Perangkat Lunak yang Digunakan 1. Autodesk 3ds Max 2. Adobe After Effects 3. Adobe Premiere Pro 4. Adobe Soundbooth 3. Analisis 3.1 Analisis Sistem Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut: 3.2 8 9 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis masalah. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. Identifikasi Masalah Jaiz. http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/iklan-televisi/. Diunduh tanggal 17 Juni 2010. http://www.wikipedia.co.id/. Diunduh tanggal 14 Desember 2010. Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahapan analisis sistem, masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan, karena masalah inilah yang sering menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Pengidentifikasian masalah pada iklan layanan masyarakat ini, telah dijelaskan sebelumnya pada BAB I Pendahuluan bagian latar belakang masalah. 3.3 Analisis SWOT Dalam merancang sebuah sistem akan tampak ideal jika diketahui terlebih dahulu adanya kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman / hambatan yang dalam hal ini biasa dikenal dengan analisis SWOT. 3.4 Analisis Kebutuhan Sistem Aspek-aspek ini kemudian yang mempunyai peran dalam membuat serta mengembangkan sistem-sistem tersebut. Aspek-aspek ini meliputi aspek fisik dan nonfisik, yaitu antara lain : 3.4.1 Aspek Hardware Spesifikasi hardware yang dibutuhkan merupakan spesifikasi Yang termasuk bagian hardware ini adalah : 1. Peralatan Syuting : Kamera HVR Sony HD1000P Kaset miniDV 60’ Tripod Lampu untuk lighting 2. Peralatan Editing : 3.4.2 1 buah laptop Toshiba Satellite L645-1041U • Core i3-350M - 2.26 GHz • RAM 2GB DDR3 • 320GB HDD • VGA Intel HD Graphic 729 MB (shared) • DVD SuperMulti • NIC • WiFi • Bluetooth • Camera • 4-in-1 Card Reader • 14" WXGA Speaker Aspek Software yang bagus. Perangkat lunak yang digunakan adalah Autodesk 3ds Max 2009, Adobe After Effects CS4, Adobe Premiere Pro CS4, Adobe Soundbooth CS4, dan juga mengunakan sistem operasi Windows 7 Ultimate untuk membuat iklan televisi. 3.4.3 Aspek Brainware Untuk memenuhi tenaga produksi periklanan televisi, dibutuhkan minimal beberapa sumber daya manusia, yaitu : • Produser • Sutradara • Scriptwriter / Screenwriter • Storyboard Artist • Talent • Unit Manager • Visualizer • Cameramen • Lighting engineer • Audio engineer • Make Up Artist • Wardrobe • Property 3.5 Analisis Kelayakan Sistem Apakah proyek periklanan televisi ini layak atau tidak, bergantung pada analisis kelayakan yang biasa disebut analisis biaya dan manfaat. Analisis biaya dan manfaat ini menyangkut beberapa faktor, antara lain faktor teknis, faktor ekonomi, faktor operasional, faktor hukum, faktor jadwal, dan faktor strategis. 3.6 Metode Analisis Biaya-Manfaat Analisis biaya-manfaat digunakan untuk menentukan apakah proyek periklanan televisi layak atau tidak. Biaya terdiri dari dua kategori, yaitu biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem multimedia dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan) suatu sistem multimedia. 3.6.1 Metode Periode Pengembalian (Payback Periode) 3.6.2 Metode Pengembalian Investasi (Return On Investasi = ROI) 3.6.3 Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV) Tabel 3.4 Hasil Analisis Metode Hasil Keputusan Analysis Payback Periode 1 tahun 2 bulan 5 hari Layak Return on Investment (ROI) 56% Layak Net Present Value (NPV) Dari seluruh 7.237.089,20 metode perhitungan Layak dapat disimpulkan bahwa proyek perancangan iklan televisi ini layak secara ekonomi. 3.7 Perancangan Iklan 3.7.1 Tahap Pra Produksi 1. Ide Cerita 2. Tema 3. Treatment 4. Pembuatan Naskah Iklan 5. Perancangan Storyboard Iklan 6. Perencanaan Produksi Iklan 3.7.2 a. Pemilihan Sutradara b. Memperkirakan biaya dan waktu c. Membuat jadwal produksi d. Pemilihan Talent (casting) e. Menetapkan lokasi syuting f. Pemilihan kostum g. Persetujuan pemesan Tahap Produksi 1. Kegiatan Shooting 2. Pengambilan Gambar (Shooting) 3. Perekaman Suara 4. Pengaturan Pencahayaan 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Tahap Pasca Produksi 1. Capturing 2. Editing 3. Tahap Cutting Video dan Mixing a. Proses Cutting Video ( Pemotongan Video) 4. Proses Editing a. Pembuatan animasi 3 dimensi dengan Autodesk 3ds Max b. Pembuatan pemberian effect, pembuatan animasi mata merah, dan pembuatan animasi teks dengan Adobe After Effects c. Pengeditan suara dengan Adobe Sounbooth d. Pengeditan dan penggabungan antara suara, teks animasi, dan gambar video dengan Adobe Premiere 5. Mastering 4.2 Uji Kuesioner Untuk mengetahui apakah iklan layanan masyarakat ini berhasil dan layak ditayangkan pada media televisi atau tidak, maka dilakukan uji kuesioner terhadap 20 responden. Kuesioner merupakan cara pengumpulan data yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. 5. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan perancangan yang telah dikerjakan dan berdasarkan dari rumusan masalah yang ada, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Tujuan iklan layanan masyarakat ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan mempengaruhi masyarakat akan pentingnya mata bagi kehidupan. Iklan layanan masyarakat ini dapat menjadikan masyarakat mengerti dan tahu akibat dari tidak menjaga kesehatan mata yang dapat membahayakan. 2. Dari tabel kuesioner dapat diketahui bahwa pembuatan iklan layanan masyarakat ini berhasil dan layak untuk ditayangkan di televisi, karena 75% responden menyatakan setuju berdasarkan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. 3. Dengan adanya iklan layanan masyarakat pada media televisi ini, maka media untuk kampanye tentang mata aset kehidupan dapat dikemas lebih menarik dan mudah dimengerti dalam penyampaian informasi, serta dapat meringankan beban tim kampanye dalam memberikan materi dan informasi. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan analisis biaya dan manfaat. 4. Dalam perancangan iklan layanan masyarakat pada media televisi ini, strategi iklan, daya tarik penyampaian pesan iklan, dan gaya iklan menjadi kunci dari semua langkah untuk menghasilkan iklan televisi yang bagus, selain itu juga harus memiliki teknik shoot yang baik untuk menghasilkan gambar yang sesuai. 5. Pembuatan animasi dengan menggunakan penggabungan software Autodesk 3ds Max 2009 dan Adobe After Effects CS4 dapat menghasilkan animasi yang lebih natural, sehingga menjadi daya tarik minat masyarakat untuk mononton iklan layanan masyarakat ini. 6. Pembuatan iklan layanan masyarakat ini agar lebih efisien, pengambilan gambar dan pembuatan animasi hanya yang diperlukan saja atau sesuai dengan storyboard. 7. Iklan layanan masyarakat yang ditayangkan pada media televisi ini, berupa audio visual dapat memberikan kemudahan dalam pemahaman isi pesan bagi semua segmen, karena kesehatan mata adalah aset kehidupan yang harus dijaga sejak dini bagi semua kalangan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA H.M. Jogiyanto. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta: Andi Offset. F.Sofyan, Amir dan Agus Purwanto. 2008. Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Offset. http://www.republika.co.id/ http://otomotif.kompas.com/ http://www.wikipedia.co.id/ http://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/iklan-televisi/