RINGKASAN EKSEKUTIF ASEP SAPUTRA, 2011. Strategi Pengembangan Bisnis Pallet PT. Eka Mandala Pratama , Di bawah bimbingan RIZAL SYARIEF dan YANDRA ARKEMAN. Perkembangan dan persaingan produk palet semakin meningkat dan segmentatif, kondisi ini mengharuskan perusahaan untuk mengambil langkah dan keputusan strategis dalam menjaga kelangsungan bisnisnya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penyesuaian strategi terkait perubahan dan dinamika lingkungan bisnis perusahaan. Manajemen strategi meliputi kegiatan pemasaran, produksi dan distribusi. Dalam menentukan proses perencanaan dan perumusan strategi perusahaan, pelaksanaan atau implementasinya dievaluasi secara berkesinambungan Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memiliki strategi pengembangan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi agar misi dan tujuan perusahaan dapat tercapai secara berkesinambungan. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka terdapat permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini, yakni sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi perusahaan saat ini baik internal (kekuatan dan kelemahan) maupun secara eksternal (peluang dan ancaman)? 2. Bagaimana strategi pengembangan bisnis pallet yang dapat digunakan sesuai trend perkembangan pasar ? dan 3. Prioritas strategi apa saja yang dapat diterapkan untuk mengantisipasi perubahan pasar yang dinamis ? Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis kondisi perusahaan saat ini baik internal (kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal (peluang dan ancaman). 2. Menganalisis alternatif strategi pengembangan bisnis pallet 3. Menentukan prioritas strategi pengembangan bisnis pallet dalam menghadapi perubahan pasar dan persaingan dimasa datang maka hasil penelitian ini terbatas pada arsitektur strategik serta tidak mencakup detail teknis operasional dalam implementasi. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan studi kasus pada PT. Eka Mandala Pratama dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara lengkap mengenai keadaan perusahaan dan lingkungannya. Data primer diperoleh dari observasi secara langsung, wawancarra, dan pengisian kuisioner beberapa responden terpilih dari pihak internal maupun eksternal perusahaan. Responden internal terdiri dari manejer dari tiap bagian, yaitu Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Pemasaran. Manajer Umum dan Pembelian (purchasing), Manajer Keuangan, Manajer Produksi. Pemilihan responden internal dilakukan dengan anggapan yang bersangkutan memiliki wewenang dan berkompeten untuk mengetahui manajemen perusahaan. Responden eksternal yang dipilih adalah auditor dari perusahaan yang digunakan merupakan kuisioner semi terstruktur yang pengisiannya dipandu oleh komisi pembimbing dan peneliti. Tahapan sebelumnya adalah menganalisa faktor strategis eksternal mencakup lingkungan luar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan perusahaan. Analisis makro mencakup faktor-faktor penggerak industri seperti sosial politik, ekonomi, gaya hidup, dan teknologi yang dapat menjadi peluang ataupun ancaman bagi perusahaan, sedangkan analisis lingkungan mikro industri menggunakan konsep five force’s dari Porter (1997). Analisa faktor internal dan eksternal ini akan menghasilkan Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) serta posisi PT. EMP saat ini. Faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempertimbangkan posisi perusahaan dalam matrik IE dipergunakan untuk menyusun matrik SWOT PT. EMP. Alternatif strategi pada matrik SWOT yang mempertimbangkan serta tujuan perusahaan dimasa mendatang Faktor-faktor lingkungan internal dan Faktor-faktor lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap strategi pengembangan bisnis pallet di PT. EMP terdiri dari faktor peluang dan faktor ancaman. Berdasarkan hasil analisis responden, faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang adalah : 1) Pertumbuhan pangsa pasar pallet yang meningkat. 2) Hadirnya era-internet ( e-bussiness,e-trade, e-mail ). 3) Perubahan Paradigma pengadaan barang pallet diperusahaan. 4) Peningkatan volume ekspor barang. 5) Pembangunan infrastruktur industry. 6) Diversifikasi layanan bisnis. 7) Regulasi pemerintah untuk standart palet internasional atau ISPM # 15. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi ancaman adalah : 1) Kebijakan pemerintah dalam pembatasan areal tebangan kayu. 2) Isu illegal logging dan kerusakan lingkungan. 3) Masuknya pendatang baru. 4) Munculnya Bahan baku subtitusi / pengganti. 5) Persaingan harga antar industry pallet. 6) Perubahan sistem pengadaan barang pallet diperusahaan. 7) Perilaku karyawan terhadap profesinya (knowledge,practice,mastery and expertise). Dalam penelitian yang dilakukan terungkap bahwa index kepuasan konsumen baru mencapai 71,3 % secara keseluruhan, penilaian kepuasan konsumen itu sendiri meliputi komponen: 1. Kesesuaian produk 88%. 2. Pelayanan: keluhan dan antar barang pelanggan 67% . 3. Harga produk 59%. Dari ketiga komponen kepuasan pelanggan terlihat bahwa pelayanan keluhan pelanggan belum menjadi prioritas dan pengelolaan yang masih minim, tenaga kerja unit customer care pada divisi marketing hanya 1 orang, tindak lanjut keluhan rata-rata 10 hari kerja. Untuk meningkatkan kepuasan pada layanan ini diharapkan perusahaan dapat menambah tenaga custumer care menjadi 2-3 orang, penambahan tenaga ini dimaksukan untuk mempersingkat penanganan keluhan dari 10 hari menjadi 3 hari. Sisi lain dari penelitian yang terungkap adalah kepuasan konsumen terhadap komponen harga yang hanya mencapai 59% saja. Seperti diketahui harga merupakan komponen kepuasan yang dilematis, artinya sisi pelanggan menghendaki harga produk yang murah dengan kualitas yang terbaik, sementara sisi produsen menghendaki harga mahal dengan kualitas biasa saja. Untuk mengelola hal ini perusahaan menerapkan prinsip: “produk yang benar dengan harga yang benar” artinya bahwa produk yang biasa dengan kualitas biasa, produk berkualitas dengan harga pantas . Dalam kaitan dengan penelitian ini, diharap pemanfaatan limbah potongan kayu yang mencapai 4% dari total penggunaan kayu dapat dijadikan barang olahan atau sejenisnya yang dapat dijadikan nilai tambah sehingga perusahaan dapat mereduksi harga produk melalui efesiensi yang diperoleh dari limbah produksi, dengan demikian perusahaan memiiki tambahan nilai keunggulan bersaing. Tinjauan lain yaitu terhadap aspek sumber daya manusia, dalam penelitian terungkap bahwa tenaga ahli baru hanya mencapai 2 % saja dari total keseluruhan karyawan, terutama bidang manajemen. Dimasa mendatang atau tahun 2012-2013 perusahaan diharapkan untuk menambah tenaga ahli sebanyak 10%-15% persen dari total karyawan, jika harapan perusahaan dapat mengusai market share sebanyak 40% ditahun 2013, terutama tenaga ahli bidang marketing, produksi dan operasi dan juga tenaga ahli keuangan. Peningkatan keahlian ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pendidikan ikatan dinas, training profesi dan pelatihan internal yang dapat mengupgrade kemampuan tenaga kerja perusahaan, dengan demikian perusahaan memiliki juga keunggulan bersaing dalam sumber daya manusia Kata kunci: Matrix IFE-EFE, Matrix SWOT, Analysis QSPM, Competitive Adventage