komunikasi antar personal

advertisement
KOMUNIKASI
ANTAR
PERSONAL

Devito(1976)
Komunikasi Antar Personal merupakan pengiriman
pesan dari seseorang dan diterima orang lain dengan
efek dan umpan balik yang
langsung.

Effendy (1986)
Komunikasi Antar Personal adalah komunikasi antar
seorang komunikator dengan seorang
komunikan
KAP dianggap paling efektif
untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku manusia karena prosesnya
yang dialogis

Dean c. Barnlund (1968)
Komunikasi Antar Personal selalu dihubungkan dengan
pertemanan antara dua, tiga, atau
mungkin
empat
orang yang terjadi
secara spontan dan tidak
berstruktur.

Rogers
Komunikasi Antar Personal merupakan komunikasi dari
mulut ke mulut yang terjadi secara spontan dan tidak
berstruktur.

Tan (1981)
Komunikasi Antar Personal adalah komunikasi tatap
muka antara dua atau lebih orang.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Spontanitas terjadi sambil lalu dengan media utama tatap
muka
Tidak mempunyai tujuan yang ditetapkan lebih dahulu
Terjadi secara kebetulan diantara para peserta yang
identitasnya kurang jelas
Mengakibatkan dampak yang disengaja dan tidak disengaja
Kerapkali berbalas-balasan
Mempersyaratkan hubungan paling sedikit dua orang
dengan hubungan yang bebas dan bervariasi ada
keterpengeruhan
Harus membuahkan hasil
Menggunakan lambang-lambang yang bermakna

Komunikasi Antar Pribadi (interpersonal communication)
merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi
tatap muka antara dua orang atau lebih baik
terorganisasi maupun pada kerumunan orang.

Bitter (1985:10)
KAP berlangsung apabila pengirim menyampaikan
informasi berupa kata- kata kepada penerima dengan
menggunakan medium suara manusia (human voice).

Barnlund
KAP sebagai pertemuan antara dua, tiga atau
mungkin empat orang yang terjadi
sangat
spontan
dan tidak berstruktur.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bersifat spontan
Tidak mempunyai struktur
Terjadi secara kebetulan
Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan
Identitas keanggotaan tidak jelas
Dapat terjadi hanya sambil lalu
KAP BERDASARKAN HUBUNGAN DIADIK
HUBUNGAN DIADIK MENGERTIKAN KAP SEBAGAI
KOMUNIKASI YANG BERLANGSUNG DIANTARA DUA
ORANG YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG
MANTAP DAN JELAS
LAING PHILLIPSON DAN LEE (1991:117)
UNTUK MEMAHAMI PERILAKU SESEORANG HARUS
MENGIKUTI PALING TIDAK DUA ORANG PESERTA
DALAM SITUASI BERSAMA

TRENHOLM DAN JENSEN (1995:26)
KAP MERUPAKAN KOMUNIKASI ANTARA DUA
ORANG YANG BERLANGSUNG SECARA TATAP
MUKA
“TIPIKAL POLA INTERAKSI DALAM KELUARGA
MENUNJUKAN JARINGAN KOMUNIKASI JARINGAN
TERSEBUT TERPUSAT PADA SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA YANG MELAYANI SEBAGAI GATE KEEPER
UNTUK MENJARING BEBERAPA PESAN KEMUDIAN
DIPERTUKARKAN KEPADA SELURUH ANGGOTA
KELUARGA”

Komunikasi antar pribadi dilihat sebagai akhir
dari perkembangan dari komunikasi yang
bersifat tak pribadi atau intim pada ekstrim
yang lain
Gerald Miller Dan M Steinberg (1998 : 274)
“Bila Komunikator meneruskan hubungan
Hubungannya dan keterampilan antar pribadi mereka
cukup memadai untuk memungkinkan
pertumbuhannya. maka hubungan mereka
mengalami perubahan secara kualitatif. ketika
perubahan-perubahan itu menyertai pengembangan
hubungan pertukaran –pertukaran komunikasi akan
meningkatkan hubungan pribadi”
1.
2.
3.
PREDIKSI BERDASARKAN DATA PSIKOLOGIS
PENGETAHUAN YANG MENJELASKAN
(EXPLANATORY KNOWLEDGE)
ATURAN YANG DITERAPKAN SECARA
PRIBADI
EDNA ROGERS (2002 :1)
“HUBUNGAN ANTAR PRIBADI DAPAT
MEMBENTUK STRUKTUR SOSIAL YANG
DICIPTAKAN MELALUI PROSES KOMUNIKASI”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ARUS PESAN CENDERUNG DUA ARAH
KONTEKS KOMUNIKASINYA DUA ARAH
TINGKAT UMPAN BALIK YANG TERJADI
CUKUP TINGGI
KEMAMPUAN MENGATASI TINGKAT
SELEKTIVITAS
KECEPATAN JANGKAUAN TERHADAP
KHALAYAK YANG BESAR RELATIF LAMBAT
EFEK YANG MUNGKIN TERJADI ADALAH
PERUBAHAN SIKAP.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SPONTANITAS, TERJADI SAMBIL LALU DENGAN MEDIA
UTAMA ADALAH TATAP MUKA
TIDAK MEMPUNYAI TUJUAN YANG DITETAPKAN TERLEBIH
DAHULU
TERJADI SECARA KEBETULAN DIANTARA PESERTA YANG
IDENTITASNYA KURANG JELAS
MENGAKIBATKAN DAMPAK YANG DISENGAJA DAN TIDAK
DISENGAJA
KERAPKALI BERBALAS-BALASAN
MEMPERSYARATKAN HUBUNGAN PALING SEDIKIT DUA
ORANG DENGAN HUBUNGAN YANG BEBAS DAN
BERVARIASI
HARUS MEMBUAHKAN HASIL
MENGGUNAKAN LAMBANG-LAMBANG YANG BERMAKNA

MENYAMPAIKAN PESAN
- ARTI PESAN
PESAN MERUPAKAN SEKUMPULAN LAMBANG.
JENIS PESAN :
a.
b.
c.
INFORMATIONAL MESSAGE (PESAN YANG MENGANDUNG
INFORMASI)
INTRUCTIONAL MESSAGE (PESAN YANG MENGANDUNG
PERINTAH)
MOTIVATIONAL MESSAGE (PESAN YANG BERUSAHA
MENDORONG)
- SYARAT PESAN (SCRAMM, EFFENDY 1986)
1.
PESAN YANG DIRANCANG DAN DISAMPAIKAN
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MENARIK PERHATIAN
KOMUNIKAN
2.
PESAN YANG MENGGUNAKAN LAMBANG-LAMBANG,
LAMBANG ITU BERKAITAN DENGAN PENGALAMAN
YANG
SAMA
ANTAR
KOMUNIKATOR
DAN
KOMUNIKAN
3.
PESAN
YANG
MEMBANGKITKAN
KEBUTUHAN
PRIBADI KOMUNIKAN, SERTA MENYARANKAN CARACARA UNTUK MEMPEROLEH KEBUTUHAN TERSEBUT.
4.
PESAN YANG MENYARANKAN LANGKAH-LANGKAH
YANG DISESUAIKAN DENGAN SITUASI KELOMPOK
KOMUNIKAN.
- Unsur-unsur Pesan Komunikasi Antar Pribadi (Nimmo
1989)
1.
Ada lambang
2.
Ada hal yang dilambangkan (Rujukan)
3.
Ada Tindakan Interpretatif yang menciptakan lambang
bermakna
“Lambang” Merupakan cara lain untuk
menyatakan suatu pesan.
“Rujukan” Menunjukan objek, Peristiwa atau benda
“Interpretasi” ialah pikiran yang aktif untuk melihat
kedudukan lambang/pesan. Dan hal yang diwakili pesan.
Menurut Reardon (1987) untuk menyusun
pesan perlu diperhatikan tiga faktor :
(A). Memperhatikan tata bahasa
Tata bahasa merupakan aturan-aturan
yang
dipergunakan dalam menjadikan
bahasa menjadi
alat komunikasi, Aturan-aturan tersebut mengatur
setiap penutur agar dia berbahasa secara baik dan
benar sehingga komunikasi lebih efektif.
Syarat Berbahasa
1.
Memilih kata
2.
Menyusun kalimat baik dan benar
3.
Menggunakan ejaan yang tepat
4.
Memakai imbuhan yang beraturan
EX :
 Jam berapa komunikan (dosen) bisa
menerima tamu
 Apa tema pembicaraan yang disukainya
 Pesan non verbal mana yang tidak disukai
 Apakah dia cukup demokratis sehingga pendapatpendapatnya bisa dibantah
 Apakah anda hanya boleh mendengarkan dia

Menurut Bierens De Haan (dalam Susanto 1977) yang
dimaksud situasi adalah

Totalitas dari hubungan masyarakat yang mempengaruhi dan
dapat mengarahkan suatu keadaan yang sesuai dengan
kepentingan seseorang atau suatu masyarakat

Keadaan sekeliling yang dibentuk oleh masa lampau dan
masa sekarang suatu masyarakat

Keseluruhan pengaruh masyarakat, Dia merupakan
keseluruhan hubungan kekuasaan dan hubungan-hubungan
yang mencakupi kesadaran akan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat tersebut.

Menurut Strater (1994) informasi adalah Kegiatan pengumpulan
atau pengolahan data sehingga data dapat menghasilan
pengetahuan dan keterangan baru.
Data yang telah diubah menjadi informasi itu mempunyai
nila,nilai tersebut mempunyai arti sehingga mudah dipahami
orang. Data itu telah mengandung nilai informatif.

Memaknakan pesan secara Denotatif dan Konotatif
Denotatif, perkataan atau istilah yang dinyatakan seseorang
sebagaimana maknanya secara universal. Konotatif, perkataan
atau istilah yang dinyatakan seseorang, yang mengandung
penilaian emosional disebabkan pengaruh latar belakang
kebudayaan atau keagamaan
I.
Melibatkan perilaku melalui pesan Verbal dan Non
Verbal.
Setiap hari manusia selalu berkomunikasi antar
pribadi menampilkan perilaku dengan mengirimkan
pesan-pesan yang Verbal dan Non Verbal.
Dalam Komunikasi, Tanda-tanda Verbal ditunjukan
dengan menyebutkan kata-kata mengungkapkan
secara lisan maupun tertulis sedangkan tanda-tanda
Non verbal terlihat tampilan wajah dan gerakan
tangan.
A. Bahasa jarak/ruang atau Proksemik
Yaitu tanda-tanda Non Verbal yang memiliki pesan tentang
bagaimana komunikator dan komunikan menempatkan jarak fisik
atau memelihara ruang gerak dalam komunikasi antar pribadi.
B. Bahasa gerak anggota tubuh atau kinetik

Emblem, merupakan terjemahan pesan dari bahasa Verbal
kedalam bahasa Non Verbal tujuan Emblem untuk melukiskan
suatu makna khas bagi suatu kelompok sosial tertentu

Ilustrator, merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan
atau menunjukan “contoh” terhadap sesuatu objek.

Adaptor, merupakan gerakan anggota tubuh yang “spesifik yang
dimiliki seseorang
C. Perilaku yang terletak antara Verbal dan Non Verbal yang
disebut “Para Linguistik
Para Linguistik adalah Pesan Non Verbal Auditif yang
berhubungan dengan cara pengucapan pesan Verbal
Komponen Paralinguistik

Kualitas suara, Berkaitan dengan pengontrolan Vokal,
turun naik gema suara dan kecepatan berbicara.
a. Volume
b. Kecepatan dan kefasihan
c. Nada Suara (Pitch)

Vokalisasi, Merupakan struktur bahasa seperti tangisan,
tertawa, dan dengkuran
Karakteristik Vokalisasi : Tertawa/Menangis,
Berteriak/Berbisik,Merintih/Mengeluh, Merengek/Memecah
suara, Menyembur suara
1. Bentuk Perilaku Spontan
Dalam komunikasi Antar Pribadi perilaku ini dilakukan secara
tiba-tiba serta merta
untuk menjawab suatu rangsangan
dari luar. Perilaku spontan biasa dilakukan tanpa dipikirkan
dahulu.
2. Bentuk Perilaku Scripted
Sebagian reaksi emosi manusia terhadap pesan tertentu
dilakukan melalui proses
belajar sehingga perilaku itu
menjadi rutin (perilaku karena kebiasaan)
3. Bentuk Perilaku Contrived
Merupakan perilaku yang sebagian besar dilakukan atas
pertimbangan kognitif. Timbul karena manusia yakin dan
percaya atas apa yang dia lakukan tersebut benar-benar
masuk akal
Semua perilaku, ucapan kata-kata Verbal dan
gerakan-gerakan NonVerbal
sesuai dengan pikiran, pendapat, kepercayaan dan keyakinan
si pelaku
Apabila perkembangan tersebut semakin konstan dan
mantap maka hasil suatu komunikasi antarpribadi bermutu,
sebaliknya apabila peristiwa KAP itu bersifat Statis, Maka
hubungan yang tercipta cenderung tidak bermutu tidak maju,
karena tidak ada informasi baru yang lebih bermutu daripada
sebelumnya.

Menurut Miller dan Steinberg “Apabila ada dua orang yang
baru pertama kali bertemu, maka kedua orang itu hanya
mempunyai gambaran umum atau informasi dasar tentang
diri mereka masing-masing. Proses KAP sesalu mengalami
perkembangan dan kemajuan akibat pertambahan informasi.
1. Hasil Umpan Balik
KAP dikatakan sukses apabila komunikator dan
komunikan berpartisipasi melalui pengiriman pesan
Verbal Maupun Nonverbal. Setiap tindakan komunikasi
selalu ditandai umpan balik
Kita berbicara dengan orang lain, kita selalu
mengharapkan
agar
jawaban
orang
itu
menggambarkan bahwa dia bisa mengetahui pikiran
perasaan dan bisa melaksanakan apa yang kita
maksudkan. Kalau Harapan-harapan itu terpenuhi
maka KAP berhasil.
Umpan balik tidak mungkin ada jika tidak ada interaksi atau
kegiatan dan tindakan yang menyertainya. Keberadaan
Interaksi menunjukan bahwa KAP menghasilkan suatu
umpan balik pada tingkat keterpengaruhan tertentu. Tanda
pengaruh, maka Interaksi dalam KAP kurang bermanfaat
Faktor Pendukung Interaksi (Jucios, 1967)
 Bagaimana Status dan peranan Individu dalam lingkungan
tertentu
 Bagaimana ikatan-ikatan individu dengan organisasi sosial
maupun politik yang menjadi affiliasi individu
 Pertemuan-pertemuan apa yang biasa diikuti oleh individu
tersebut.
Koherensi adalah Terciptanya suatu benang merah
atau jalinan antara pesan-pesan verbal maupun
Nonverbal
yang
telah
dinyatakan,
Sedang
dinyatakan dan akan dinyatakan oleh orang lain.
1. Tatanan Interistik
Suatu standarisasi perilaku yang sengaja dikembangkan untuk
memandu KAP dan Komunikannya yang peranannya
berdasarkan stratadan status sosial tata aturan Interistik biasa
disepakati di antara peserta KAP. Komunikator dan komunikan
bisa memusyawarahkan apakah suatu
tema
pembicaraan
dapat dihentikan atau
diteruskan.
2. Tatanan Ekstrinsik
Tata aturan yang timbul akibat pengaruh pihak ketiga
atau
pengaruh situasi dan kondisi sehingga KAP harus
diperbaiki.Dalam KAP ada aturan/tatanan yang mengatur
mekanisme untuk meningkatkan dan mengurangi fungsi
pengembangan hubungan Antar Pribadi.
KAP harus disertai dengan tindakan-tindakan tertentu
komunikator dan komunikan harus bersama-sama
menciptakan kegiatan tertentu yang mengesankan
bahwa mereka selalu berkomunikasi Antar Pribadi.
VII. Melibatkan Persuasi
Merupakan teknik untuk mempengaruhi manusia
dengan memanfaatkan/menggunakan data dan fakta
Psikologis maupun Sosiologis dari komunikan yang
hendak dipengaruhi.

Menurut Halloran (1980), Manusia berkomunikasi
dengan orang lain didorong oleh faktor-faktor :
(1). Perbedaan Antar Pribadi
(2). Pemenuhan Kekurangan
(3). Perbedaan Motivasi Antar Manusia
(4). Pemenuhan Antar Harga Diri
(5). Kebutuhan atas Pengakuan Orang lain

Menurut Cassagrande (1986). Manusia berkomunikasi
karena :
(1). Memerlukan orang lain untuk saling mengisi
kekurangan dan membagi kelebihan.
(2). Dia ingin terlibat dalam proses perubahan yang
relatif tetap.
(3). Dia ingin berinteraksi hari ini dan memahami
pengalaman masa lalu dan mengantisipasi masa
depan.
(4). Dia ingin menciptakan hubungan baru.
1. Kebutuhan Fisik, Kebutuhan dasar lahiriah :
Udara, Air, Makanan perumahan, pakaian, seks,
maupun kebutuhan biologis lainnya.
2. Rasa aman dan jaminan
3. Kebutuhan memiliki dan kebutuhan sosial
4. Kebutuhan memperoleh penghargaan dan status
5. Kebutuhan aktualisasi diri
1. Tahap perkenalan : (A) Tahap Pasif, (B)
Tahap Aktif, (C) Tahap Interaktif
2. Tahap Persahabatan, Fungsi Persahabatan :
A. Membagi pengalaman agar dua pihak
merasa sama-sama puas dan sukses
B. Menunjuakan dukungan emosional
C. Sukarela membantu kalau diperlukanpihak lain
D. Berusaha membuat pihak lain menjadi
senang
E. Membantu kalau dia berhalangan untuk
sesuatu urusan
3. Tahap keakraban dan keintiman
4. Tahap hubungan suami istri
5. Tahap hubungan orang tua dengan anak
6. Tahap hubungan persaudaraan
Alasan–alasan untuk pengembangan hubungan
 Mengurangi kesepian
 Mendapatkan rangsangan (stimuli)
 Mendapatkan pengetahuan diri
 Memaksimalkan kesenangan, meminimalkan
penderitaan
Memperkasai Hubungan (Jumpa Pertama)
 Meneliti kualitas.
 Kualitas, Aspek-aspek yang membuat orang yang
anda temui merupakan pilihan yang tepat.
 Kualitas tampak dengan jelas : Kecantikan, Gaya
Busana, Perhiasan.
 Kualitas Tersembunyi : Kepribadian, Kesehatan,
Kekayaan, Bakat, Kecerdasan

Menentukan apakah orang yang anda jumpai cocok untuk
macam pertemuan yang anda minati
EX : Jika ingin mengencaninya, apakah ia
memakai cincin kawin atau tidak.
Membuka Perjumpaan
(A). Cari topik yang akan menarik minat
orang itu
(B). Cari petunjuk bahwa orang ini sudah siap untuk
perjumpaan yang lebih penting
Topik Yang Memadukan


Topik yang menarik bagi anda maupun orang itu dan akan
membantu menyatukan anda berdua.
Informasi gratis, Informasi tentang orang itu yang dapat
anda lihat atau muncul selama percakapan
EX : Jaket Almamater, Seragam, Pekerjaan, Bidang Studi

Tampilkan bagian dari diri pribadi anda yang mengundang,
memikat dan menarik orang itu, tampilkan bagian pribadi anda
yang akan membuat orang itu berkeinginan melanjutkan
pertemuan.
Rencanakan Pertemuan Kedua
 Perjumpaan Non Verbal
1. Pertama tama ciptakan kontak mata,mata mengkomunikasikan
dan minat pada diri orang itu
2. Pusatkan percakapan pada orang itu
3. Berilah pujian dan dukungan
4. Tunjukan semangat
5. Tekankan hal positif
6. Hindari pengungkapan diri yang negatif atau terlalu akrab,
masuki hubungan secara bertahap dan luwes
7. Carilah kesamaan (sikap,minat,kualitas pribadi,pihak
ketiga,tempat)
Kompetensi KAP adalah “Tingkat dimana perilaku
kita dalam KAP sesuai dan cocok dengan situasi
dan membantu kita mencapai tujuan KAP yang kita
lakukan dengan orang lain”. Tujuan itu mencakup
tujuan personal, pribadi . Isi pesan komunikasi
yang kita sampaikan dan tujuan relasional
hubungan dengan orang lain yang berkomunikasi
dengan kita
1.
Kecakapan sosial, Kecakapan kognitif, kecakapan pada tingkat
pemahaman
Meliputi :
A. Empati (empathy) . Kecakapan untuk memahami pengertian dan
perasaan orang lain tanpa meninggalkan sudut pandang sendiri
tentang hal yang menjadi bahan komunikasi.
B.Perspektif Sosial (Social Perspektive), Kecakapan melihat
kemungkinan-kemungkinan perilaku yang dapat diambil orang yang
berkomunikasi
dengan
dirinya
sehingga
dapat
meramalkan
perilaku mana yang diambil. Dapat menyiapkan tanggapan yang
tepat dan efektif.
C.Kepekaan (sensitivity) terhadap peraturan atau standar yang
berlaku dalam KAP sehingga dapat menetapkan perilaku mana yang
diterima dan tidak diterima oleh rekan yang berkomunikasi dengan
kita.
D. Pengetahuan akan situasi pada waktu berkomunikasi, Ada waktu
dan tempat untuk segala sesuatu, Dalam komunikasi, Situasi
sekeliling dan keadaan orang yang berkomunikasi dengan kita
berperan penting.
E. Memonitor Diri (Self Monitoring) kecakapan memonitor diri
membantu kita menjaga ketepatan perilaku dan jeli memperhatikan
pengungkapan diri orang yang berkomunikasi dengan kita.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keterlibatan interaktif (Interaktive Involvement), Kecakapan ini
menentukan tingkat keikutsertaan dan pasrtisipasi kita dalam
komunikasi dengan orang lain.
Kecakapan ini meliputi :
A. Sikap tanggap (responsivenness) Dengan sikap tanggap ini
dengan cepat kita akan membaca situasi sosial dimana kita berada
dan tahu apa yang harus dikatakan dan dilakukan. Kapan
dikatakan dan dilakukan, Serta bagaimana dikatakan dan
dilakukan.
B. Sikap Perseptif (perseptiveness), dengan kecakapan ini kita
dibantu bagaimana orang berkomunikasi dengan kita mengartikan
perilaku kita dan tahu bagaimana kita mengartikan perilakunya.
C. Sikap
penuh
perhatian
(Attentiveness)
Kecakapan
ini
membantu
kita
untuk
menyadari
faktor-faktor
yang
menciptakan situasi dimana kita berada.
Manajemen Interaksi (Interaction Management)
Keluwesan Perilaku (Behavioral Flexibility)
Mendengarkan (Listening)
Gaya Sosial (Social Style)
Kecemasan Komunikasi (Communication Anxiety)
I.
Sikap Orang Yang Berkomunikasi
A. Menerima mereka apa adanya
B. Menghargai keunikan mereka dan peran hidup yang mereka pegang dan
laksanakan.
C. Menghormati mereka secara pribadi dan bukan menghina atas dasar Ideologi,
Keyakinan, Kepercayaan dan Agama
D. Memperlakukan mereka sebagai pribadi yang mempunyai tujuan sendiri dan
tidak menjadikan mereka sebagai alat untuk mencapai apapun atau objek untuk
dipermainkan sesuka kita.
II. Sikap Terhadap Diri Sendiri
A. Gambaran Diri (Self Image)
Gambaran yang kita bentuk dari pemikiran kita berdasarkan peran
hidup yang kita pegang, Watak, Kemampuan, Kecakapan (Positif/Negatif)
B. Penilaian Diri (Self Evaluation)
Penilaian atas harga diri kita (Tinggi/Rendah)
C. Cita-cita Diri (Self Ideal)
Kita pasti mempunyai cita-cita ingin menjadi seseorang seperti yang kita
inginkan dikemudian hari tanpa memperhatikan apakah kita mempunyai
gambaran positif/negatif dan harga diri tinggi/rendah
Percakapan (Conversation) adalah
Pembicaraan secara lisan antara dua orang
atau lebih dimana mereka saling
mengungkapkan dan menanggapi perasaan,
pikiran, serta gagasan.

1. Percakapan menciptakan kemungkinan untuk umpan
balik (Feedback) dengan adanya percakapan. Pihakpihak yang terlibat dapat salin menyampaikan pendapat
dan tanggapan terhadap pemikiran, gagasan, kata-kata,
dan tindak tanduk mereka masing-masing agar ditinjau
kembali diperbaiki, atau bahkan ditinggalkan dan
diganti dengan lebih baik.
2. Dalam percakapan dan melalui percakapan, orang dapat
saling mengajukan pertanyaan, berbagi gagasan,
menguji pemahaman dan bekerja sama memecahkan
masalah.
3.
Percakapan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
terlibat untuk menyampaikan dan menyerap
informasi Non Verbal yang menjelaskan informasi
Verbal yang diungkapkan.
4. Percakapan membuat orang-orang yang melakukan
merasa nyaman karena memenuhi kebutuhan
meraka untuk bisa menjadi bagian dari kelompok
dalam organisasi/perusahaan, Percakapan dapat
digunakan untuk membangun semangat dan
menciptakan identitas kelompok.
1. Bermotivasi (Being Motivated)
Mempunyai dorongan dari dalam untuk mau
mendengarkan dan mau berusaha mendengarkan
dengan baik
2. Mengadakan kontak mata(Marking Eye Contact)
3. Menunjukan minat (Shoeing interest)
4. Menghindari Tindakan-Tindakan yang mengganggu
(Distracting Actions)
EX : Melihat jam, Memain-mainkan pensil/kertas
5. Tidak memotong pembicaraan (Interupting)
6. Bersikap wajar (Being Natural)
1. Terlalu mengarahkan (Too Directing)
EX : Marilah kita berbisara hal-hal yang menyenangkan saja
2. Mengadili (Judging), Membuat pernyataan yang mengadili, Terutama kekurangan
pembicaraan diukur dari ukuran kita.
EX : -Saya kira kmu terlalu hati-hati
-Kamu menghancurkan masa depanmu
3. Menyalahkan (Blaming), Melempar tanggung jawab pada pembicaraan atas apa
saja yang terjadi
EX : Salahmu sendiri, Kamu yang memulai, Bukan saya
4. Mengkhotbahi (Preaching), Memberitahu kepada pembicara bagaimana bertindak
atau hidup
EX: Seharusnya kamu rajin belajar
5. Bersikap Agresif (Being Aggressive), Membuat pertanyaan yang merendahkan atau
membuat pembicara sakit hati
EX: Bodoh kamu, Apakah kamu tidak tahu sopan santun
6.Menggurui (Teaching), Bersikap merasa “Lebih Tahu” Dari pada
pembicara dan membuat pernyataan yang “Lebih Tahu”
EX: Nasihat saya, Putus saja hubungan kamu dengan pemuda itu
7. Berpura-pura menaruh perhatian (Faking Attention), Berusaha
member kesan mendengarkan dan menaruh perhatian
EX: “Hebat”, Sungguh?
8. Memberi batas waktu (Plcaing Time Pressure), Memberitahu
pembicara bahwa waktu untuk mendengarkan terbatas
EX: Saya harus pergi, Bicara singkat saja
9.Berbicara tentang diri sendiri secara tidak tepat (In Appropriately,
Talking About Oneself), Berbicara tentang diri sendiri yang
mengganggu pembicaraan orang lain
EX: Kau dapat masalah?Coba dengar masalah saya, Pasti berguna
bagimu
10. Meyakinkan secara gampang (Reassuring), Membuat orang lain
merasa nyaman tanpa memperhatikan perasaan
EX: Kamu pasti berhasil, “Semua orang mempunyai masalah”
1. Jangan terlalu banyak tentang diri kita, Hal itu
membuat kita terkesan sombong dan percakapan
kita sendiri membosankan bagi orang lain.
2. Jangan memonopoli percakapan dan berilah
kesempatan kepada
3. Gunakan bahasa sopan tetapi efektif
4. Mendengarkan ketika rekan berbicara untuk
memahami isi dan perasaan yang terkandung dalam
percakapan
5. Dalam percakapan hendaknya memperhatikan
situasi dan keadaan rekan bicara , juga yang tidak
kalah penting, harus taktis dalam berbicara.
6. Jangan bersikap kaku dan dogmatis karena
memberi kesan keras kepala dan menggurui
Hakekat perusakan hubungan adalah
melemahkan ikatan yang mempertalikan orang
bersama. Perusakan hubungan dapat terjadi
berangsur atau mendadak, sedikit demi sedikit
atau ekstrim
 Perusakan berangsur (Passing Away), terjadi bila
salah satu pihak mengembangkan hubungan
dekat dengan pacar baru dan hubungan baru ini
perlahan-lahan menyingkirkan pacar lama
 Perusakan mendadak (sudden Death), Terjadi bila
salah satu atau kedua pihak melanggar sesuatu
yang sangat penting bagi hubungan itu
(misalnya, kesetiaan). Sebagai akibatnya, Kedua
pihak menyadari bahwa hubungan harus diakhiri.


Alasan-alasan untuk membina hubungan telah meluntur
• Kesepian tidak berkurang, Hubungan mungkin sedang
menuju kejurang kehancuran.
• Bila Stimulasi melemah, salah satu atau kedua pihak
mungkin mulai melirik kea rah lain.
• Bila pengenalan diri dan pertumbuhan diri tidak lagi
memadai, kita menjadi tidak puas dengan diri kita
sendiri, dengan mitra kita, dan dengan hubungan itu
sendiri.
• Bila daya tarik meluntur, kita kehilangan salah satu alas
an terpenting untuk mengembangkan hubungan.

Hubungan Pihak Ketiga
• Hubungan dibina dan dipelihara sebagian besar
karena didalamnya kesenangan menjadi maksimal
dan penderitaan menjadi minimal bila hal ini tidak
lagi terjadi, kecil harapan hubungan itu akan
bertahan.

Perubahan Sifat Hubungan
• Perubahan Psikologis separti perkembangan minat
intelektual yang berbeda atau sikap yang tidak
bersesuaian dapat menimbulkan masalah
hubungan. Perubahan keprilakuan seperti
kesibukan dengan bisnis atau sekolah dapat
menimbulkan ketegangan dan menimbulkan
masalah perubahan status juga dapat menimbulkan
kesulitan bagi suatu pasangan

Harapan Yang Tak Terkatakan
• Adakalanya Harapan satu pihak kepada pihak lain tidak
Realistis ini sering terjadi pada awal suatu hubungan
bilamana misalnya kedua pihak mengira bahwa mereka
akan dapat selalu menghabiskan waktu mereka
bersama-sama bila mereka menyadari bahwa ini
ternyata tidak terjadi. Setiap rasa kecewa akan semakin
melunturkan perasaan yang tadinya ada.

Seks
• Riset secara jelas menunjuakan bahwa kualitas
hubungan Seks, dan bukan kuantitas yang penting. Bila
kualitas hubungan ini buruk pihak yang terlibat mungkin
mencari kepuasan diluar hubungan yang sah.

Pekerjaan
• Ketidak bahagiaan dengan pekerjaan seringkali
menimbulkan kesulitan hubungan. Menurut Graham
Staines, Kaum suami yang istrinya bekerja lebih
tidak puas dengan pekerjaan dan kehidupan
mereka sendiri ketimbang kaum suami yang
istrinya tidak bekerja. Seringkali kaum pria
mengharapkan istrinya tidak bekerja tetapi tidak
mengurangi harapan mereka dalam tanggung jawab
rumah tangga.

Masalah keuangan
• Dalam survey tentang masalah yang dialami
pasangan-pasangan, Masalah keuangan rupanya
cukup mengancam. Uang barangkali merupakan
topic yang tabu untuk dibicarakan pada tahap awal
suatu hubungan. Penghasilan yang tidak sama
antara pihak pria dan wanita menimbulkan masalah
lebih jauh siapapun yang mempunyai penghasilan
lebih besar uang juga menimbulkan masalah karena
pihak pria dan wanitamemandang secara berbeda.
Bagi pria, Uang khususnya terkait dengan
kekuasaan. Bagi wanita, Uang lebih terkait dengan
perasaan aman dan kemandirian.

Ketidak Merataan Distribusi penghargaan dan
biaya
• Umumnya, kita memeprtahankan hubungan yang
menguntungkan dan meninggalkan hubungan yang
merugikan

Komitmen
- Keuangan
- Waktu
- Emosional
Pendekatan Humanistik
Devito (1997:259) Ada lima kualitas umum yang
dipertimbangkan dalam KAP.

Keterbukaan
Kualitas keterbukaan sedikitnya mengacu tiga aspek
1. Harus terbuka kepada orang yang diajak
berinteraksi
2. Kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur
terhadap stimulus yang datang
3. Menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran

Empaty
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empaty sebagai
kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang
dialami orang lain pada suatu tempat tertentu dari sudut
pandang orang lain itu melalui kacamata orang lain itu.
 Sikap Mendukung
1. Deskriptif bukan Evaluatif
2. Spontan bukan Strategi
3. Profesional bukan sangat yakin.
 Sikap Positif
1. KAP terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri
mereka sendiri.
2. Perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya
sangat penting untuk interaksi yang efektif

Kesetaraan
Dalam setiap situasi, Barangkali terjadi
ketidaksetaraan , salah seorang mungkin lebih
pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau
atletis ketimbang orang lain. Tidak pernah ada dua
orang yang benar-benar setara dalam segala hal.
Terlepas dari ketidaksetaraan ini, KAP akan lebih
efektif bila suasananya setara, Artinya harus ada
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah
pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan masingmasing mempunyai sesuatu yang penting untuk
disumbangkan.

Kepercayaan Diri
Komunikator yang efektif memiliki kepercayaan
diri sosial, Perasaan cemas tidak dengan mudah
dilihat oleh orang lain, bersikap santai tidak
kaku, Fleksibel dalam suara dan gerak tubuh,
Tidak terpaku pada suara tertentu dan gerak
tubuh tertentu, terkendali, tidak gugup atau
canggung. Sosok yang santai, Menurut Riset,
Mengkomunikasikan sikap terkendali status dan
kekuatan, Ketegangan, Ketakutan dan
kecanggungan sebaliknya mengisyaratkan
ketiadaan kendali

Kebersatuan
Kebersatuan mengacu pada penggabungan antara
pembicara dan pendengar terciptanya rasa
kebersamaan dan kesatuan
Kebersatuan dikomunikasikan secara verbal dengan
Cara :
 Menyebut nama lawan bicara
 Menggunakan kata ganti yang mencakup baik
pembicara atau pendengar
 Memberikan umpan balik yang relevan
 Tunjuakan bahwa anda memusatkan perhatian pada
kata-kata lawan bicara
 Kukuhkan, hargai atau pujilah lawan bicara
 Sertakan Referensi diri kedalam pernyataan yang
bersifat evaluatif
Dalam Manajemen Interaksi yang paling efektif tidak
seorang pun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh
penting, Masing-masing pihak berkontribusi dalam
keseluruhan komunikasi.
Menjaga peran sebagai pembicara dan pendengar dan
melalui gerakan mata, ekspresi vocal, serta gerakan tubuh
dan wajah yang sesuai saling memberikan kesempatan
untuk berbicara merupakan keterampilan Manajemen
Interaksi
Dalam Manajemen Interaksi yang efektif menyampaikan
pesan-pesan Verbal dan Non Verbal yang saling
bersesuaian dan saling memperkuat.

Pemantauan Diri
Manipulasi citra yang kita tampilkan kepada pihak
lain, pemantauan diri yang cermat selalu
menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan balik
dari pihak lain. Guna mendapatkan efek yang paling
menyenangkan. Mereka memanipulasi (dalam arti
positif) Interaksi untuk menciptakan kesan yang
terbaik dan paling efektif.

Daya Ekspresi (Expressiveness)
Daya Ekspressivess mengacu keterampilan
mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam
Interaksi Antar Pribadi. Kita berperan serta dalam
permainan dan tidak sekedar menjadi penonton
misalnya ekspresi tanggung jawab atas pikiran dan
perasaan, Mendorong daya ekspresi atau
keterbukaan orang lain, dan memberikan umpan
balik yang relevan dan patut.
Dalam situasi konflik, Daya ekspresi mencakup ikut
berkelahi secara aktif dan menyatakan
ketidaksetujuan secara langsung dengan “I Message”,
Bukan berkelahi secara pasif, Menarik diri atau
melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.

Orientasi Kepada Orang Lain
Orientasi mengacu kepada kemampuan kita untuk menyesuaikan
diri dengan lawan bicara selama perjumpaan Antar Pribadi.
Orientasi ini mencakup pengkomunikasian perhatian dan minat
terhadap apa yang dikatakan lawan bicara
Orientasi kepada orang lain secara Non Verbal:
Kontak mata yang terpusat, Senyum, Anggukan, Mencondongkan
diri ke arah lawan bicara, dan memperlihatkan perasaan dan
emosi melalui Ekspresi wajah yang sesuai.
Secara Verbal : komentar-komentar “Oh, Ya?”, Oh begitu
Permintaan Informasi: Apa lagi yang anda lakukan disana
Ungkapan Empati: “Saya mengerti apa yang anda rasakan,
Orangtua saya juga bercerai baru-baru ini”

Ancangan Pergaulan Sosial

Bertukar Manfaat
Teori kesetaraan (ekuitas), Bahwa kita tidak saja membina hubungan yang
manfaatnya melampaui biayanya, Melainkan juga bahwa kita mengalami
kepuasan dari suatu hubungan bila ada kesetaraan atau pemerataan
dalam Distribusi imbalan dan biaya diantara kedua belah pihak yang
berhubungan.
Dalam setiap hubungan, selalu ada biaya : Masalah keuangan,
Ketegangan, Pekerjaan, Masalah perumahan, Serta Konflik Antar Pribadi,
Imbangi biaya ini dengan mempertukarkan manfaat atau kesenangan,
Khususnya “Perilaku yang saling mengasihi”, Perilaku mengasihi adalah
Dukungan-dikungan kecil yang kita terima dengan senang hati dari mitra
hubungan kita
Misalnya : Telepon untuk mengatakan “I Love You”, Kiriman kartu secara
tiba-tiba, Bunga, Pelukan erat, Makanan yang disiapkan secara khusus,
Ciuman.
Perilaku manis ini haruslah
1. Spesifik dan positif
2. Difokuskan pada masa kini atas mendatang dan tidak dikaitkan dengan
pertengkaran masa lalu
3. Dapat dilakukan setiap hari
4. Mudah dilakukan

William Lederer menyarankan kedua belah
pihak membuat daftarperilaku manis masingmasing yang masing-masing inginkan dan
pertukaran daftar dan mempertukarkan
daftar isi masing-masing pihak kemudian
mengerjakan perilaku manis yang diinginkan
mitranya .
 Menanggung beban biaya
 Mengintensipkan pertukaran manfaat pada saat
biaya meningkat
 Memperbesar manfaat untuk mengurangi saya tarik
alternatif
Manajemen konflik yang tidak produktif
•
Penghindaran, Non Negoisasi, Redefinisi
Penghindaran (Avoidance)
Sering dijumpai dalam bentuk pelarian fisik,
Meninggalkan tempat konflik, Tidur, Menyetel radio
keras-keras
Penghindaran secara Emosional atau Intelektual, Tidak
menanggapi argumen atau masalah yang
dikemukakan.


Non Negoisasi
Tidak mau mendiskusikan atau mendengarkan argumen
dari pihak lain memaksakan pendapatnya sampai pihak lain
menyerah
Diredefinisi
“Ini bukan kencan hanya perjalanan bisnis yang kita
lakukan bersama-sama”.
“Kecemburuanmu berlebihan, Sebaiknya kamu
berkonsultasi ke psikiater” saya tidak sanggup
menghadapi kecemburuan setiap hari dengan perilakuperilaku seperti ini, Sumber konflik tidak pernah dihadapi
hanya dikesampingkan. Suatu saat konflik ini akan muncul
kembali.

-
-
Pemaksaan
Bila dihadapkan pada konflik banyak orang yang berusaha
memaksakan keputusan atau cara berfikir mereka dengan
cara pemaksaan atau kekuatan fisik, Emosional. Contoh
kasus (Time,21 September 1981)
25% kisah cinta di PT Amerika melibatkan kekerasan ,
Konflik menyangkut pihak ketiga, Seks, Mabuk-mabukan.
30% Pasangan yang terlibat konflik yang mengandung
kekerasan ini memandang kekerasan fisik sebagai tanda
cinta.
75% Dari yang terlibat penganiayaan mengatakan bahwa
hal tersebut tidak merusak hubungan mereka, Dan lebih
dari sepertiga mengatakan bahwa kekerasan fisik bisa
memperbaiki hubungan mereka

Minimasi
Kita menggunakan Minimasi bila kita menganggap
enteng perasaan orang lain
“Mengapa kamu begitu marah? Saya hanya terlambat 2
jam (Kamu layak marah, Seharusnya saya menelepon mu
bila saya tahu akan datang terlambat).

Menyalahkan
Dalam Beberapa kasus kita menyalahkan diri sendiri,
tetapi lebih sering menyalahkan orang lain. Saling
menyalahkan tidak ada gunanya selain sekedar
menghibur diri untuk sementara bahwa bukanlah dirinya
yang bersalah dalam hal itu.

Peredam
Menangis, Menjerit-jerit, Berteriak-teriak,
Sakit kepala/Nafas sesak.

Karung Goni

Manipulasi
Mengacu pada tindakan menimbun kekecewaan dan kemudian
menumpahkan pada lawan bertengkar.
Situasi konflik dari pihak lain dimanipulasi
sedemikian rupa sehingga pihak pemanipulasi
memenangkan pertengkaran.

Penolakan Pribadi
Pihak yang melakukan penolakan biasanya bersikap dingin
dan acuh tak acuh berupaya menjatuhkan pihak lain
Dengan tidak memberi perhatian, Orang berharap membuat
pihak lain bertanya-tanya mengenai arti dirinya.
1.
2.
3.
4.
5.
Berkelahi secara Sportif
Bertengkar secara aktif
Bertanggungjawab atas pikiran dan perasaan anda
Langsung dan Spesifik
Gunakan Humor untuk meredakan ketegangan
Manfaat Positif Konflik (Johnson 1981)
1. Konflik dapat menjadikan kita sadar bahwa ada
persoalan yang perlu dipecahkan dalam hubungan kita
dengan orang lain
2. Konflik dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk
melakukan perubahan-perubahan dalam diri kita
3. Konflik dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita
untuk memecahkan persoalan yang selama ini tidak jelas
kita sadari atau kita biarkan tidak muncul kepermukaan
4. Konflik dapat menjadikan kehidupan lebih menarik.
5.
6.
7.
8.
9.
Perbedaan pendapat dapat membingbing kearah tercapainya
keputusan-keputusan bersama yang lebih matang dan
bermutu.
Konflik dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil
yang sering kita alami dalam hubungan kita dengan seseorang
Konflik juga dapat menjadikan kita sadar tentang siapa atau
macam apa diri kita sesungguhnya
Konflik dapat menjadi sumber hiburan
Konflik dapat memperketat dan memperkaya hubungan
Konflik Bersifat Konruktif, Apabila
1. Hubungan kita dengan pihak lain justru menjadi lebih erat,
Dalam arti lebih mudah berinteraksi dan bekerjasama
2. Kita dan pihak sama-sama merasa puas dengan akibat-akibat
yang timbul setelah berlangsungnya konflik
3. Kedua belah pihak sama-sama merasa puas dengan akibatakibat yang timbul setelah berlangsungnya konflik
4. Kedua belah pihak makin mengatasi secara konstruktif
konflik-konflik baru yang terjadi diantara mereka.
A. Konflik Inter Individu
Konflik ini merupakan tipe yang paling erat kaitannya
dengan emosi Individu hingga tingkat keresahan yang
paling tinggi. Konflik dapat muncul dari dua penyebab,
Karena kelebihan beban (Role Everloads) atau karena
ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan
peranan (Person Role Incompatibilities) dalam kondisi
pertama seseorang mendapat “Beban berlebihan” akibat
status (Kedudukan) yang dimilikinya Sedang dalam
kondisi kedua seseorang memang tidak memiliki
kesesuaian yang cukup untuk melaksanakan peranan
sesuai dengan statusnya.
B. Konflik Antar Individu
Konflik Antar Individu terjadi antar seseorang dengan satu
orang atau lebih, Sifatnya kadang-kadang Substantif
menyangkut perbedaan gagasan, Pendapat, kepentingan
atau bersifat emosional menyangkut perbedaan selera,
Perasaan Like/Dislike.
C. Konflik Antar Kelompok Sosial
Hal-hal yang mengawali konflik antar kelompok sosial, Sbb
- Ambiguitas peranan
- Persaingan dalam memperoleh sesuai yang nilainya
tinggi
- Kesaling tergantungan/Interdepedensi dari tugas
- Hambatan-hambatan komunikasi
- Konflik-konflik yang sebelumnya tidak diatasi secara
nyata
- Perbedaan dalam persepsi-persepsi Individual
- Perbedaan dalam Kepribadian, Kebutuhan, Nilai,
Norma, Kepentingan dan tujuan
A. Konsiliasi
Bentuk pengendalian konflik seperti ini dilakukan
melalui lembaga-lembaga tertentu yang
memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan
yang adil diantara pihak-pihak yang bertikai.
B. Mediasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak yang
berkonflik sepakat untuk menunjuk phak ketiga
sebagai mediator.
C. Arbitrasi (Pewasitan)
Dilakukan apabila kedua belah pihak yang berkonflik
sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima
hadirnya pihak ketiga yang akan mengambil
keputusan-keputusan tertentu untuk menyelsaikan
konflik.
Bila kita terlibat dalam suatu konflik dengan orang lain, Ada dua
hal yang harus kita pertimbangkan:
1. Tujuan-tujuan atau kepentingankepentingan pribadi kita.
2. Hubungan baik dengan pihak lain
Gaya-Gaya Dalam Mengelola Konflik
1. Gaya Kura-kura
Kura-kura lebih senang menarik diri bersembunyi dibalik
tempurung badannya untuk menghindari konflik, mereka
cenderung menghindar dari pokok-pokok soal maupun orangorang yang dapat menimbulkan konflik.
2. Gaya ikan Hiu
Ikan Hiu senang menaklukan lawan dengan memaksanya
menerima solusi konflik yang ia sodorkan. Baginya tercapainya
tujuan pribadi adalah yang utama, Sedangkan hubungan
dengan pihak lain tidak terlalu penting.
3.
4.
5.
Gaya Kancil
Seekor Kancil sangat mengutamakan hubungan dan kurang
mementingkan tujuan-tujuan pribadi, Ia berkeyakinan bahwa
konflik harus dihindari demi kerukunan konflik harus
didamaikan, Bukan dipecahkan agar hubungan tidak menjadi
rusak.
Gaya Rubah
Rubah senang mencari kompromi baginya baik tercapainya
tujuan-tujuan pribadi maupun hubungan baik dengan pihakpihak lain cukup penting ia mau mengorbankan sedikit
tujuan-tujuan nya dan hubungannya dengan pihak lain demi
tercapainya kepentingan dan kebaikan bersama.
Gaya burung Hantu
Burung hantu sangat mengutamakan tujuan-tujuan pribadinya
sekaligus hubungan dengan pihak lain. Konflik merupakan
masalah yang harus dicari pemecahannya dan pemecah itu
harus sejalan dengan tujuan-tujuan pribadinya dan tujuantujuan lawannya, Konflik bermanfaat meningkatkan hubungan
dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi diantara dua
pihak yang berhubungan
Download