ANALISA KEBUTUHAN PEMBIAYAAN Yudistia Brilliano CARA LAZIM MENGEVALUASI KEBUTUHAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENISNYA Untuk modal kerja tetap dan musiman (peningkatan piutang dan persediaan) Untuk investasi (peningkatan aktiva tetap) METODE/ALAT YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGEVALUASI KEBUTUHAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA 1. Metode Quick & Dirty Approach 2. Cash Flow Analysis 1. Metode Quick & Dirty Approach Cara menganalisa kebutuhan modal kerja yang secara cepat dapat dilakukan untuk menetapkan jumlah pembiayaan dari satu nasabah adalah menggunakan konsep “asset working capital turnover period” yaitu perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja seperti persediaan, piutang sampai dengan menjadi kas kembali Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja (MK) Data yg harus tersedia: Laporan Kuangan (Neraca & Laba Rugi) a. Net Working Capital (NWC): = Current Asset (CA) – Current Liability (CL) b. Penjualan (Pendapatan) c. Cash to Cash Period (CCP) CCP = DR + DI – DP 1. DR (Days Receivables) = (Piutang Dagang) / (Penjualan ) x 360 hr DI (Days Inventory) = (Persediaan) / ( HPP) x 360 hr DP (Days Payables) = (Hutang Dagang) / (HPP) x 360 hr Perhitungan Kebutuhan MK) (lanjutan) 2. 3. 4. 5. Proyeksikan Kenaikan Penjualan untuk masa yad. Berdasarkan point 2, hitung proyeksi HPP Hitung kebutuhan Modal Kerja untuk satu siklus usaha: (CCP) x (HPP proyeksi ) / 360 Kebutuhan Tambahan MK : = Kebutuhan Modal kerja dlm 1 siklus (point 4) - NWC Contoh soal 1 Contoh: Seorang nasabah mempunyai data-data keuangan sbb: a. CA = 2,326,000,000 b. CL = 1,938,500,000 c. DR = 61 hari d. DI = 18 hari e. DP = 53 hari f. Pendapatan = 5.750.000.000 g. HPP = 90 % dari pendapatan Nasabah ybs. Memproyeksikan kenaikan penjualan sebesar 25% untuk 1 tahun kedepan. Berapa tambahan modal kerja yang dibutuhkan? NWC = CA – CL = Rp. 2,326,000,000 – Rp. 1,938,500,000 = Rp. 387.500.000 CCP = DR + DI – DP = 61 + 18 - 53 = 26 Hari Proyeksi Pendapatan = 125% x 5.750.000.000 = 7.187.500.000 Proyeksi HPP = 90% x 7.187.500.000 = 6.468.750.000. Kebutuhan MK dalam 1 siklus: = (CCP) x (HPP proyeksi ) / 360 = 26 x 6.468.750.000 / 360 = 467.187.500 kebutuhan tambahan MK: = 467.187.500 – 387.500 = 79.687.500,dibulatkan Rp. 80.000.000 Contoh soal 2: PT SELALU UNTUNG mempunyai kondisi keuangan seperti di bawah ini. mengajukan pembiayaan ke bank untuk meningkatan pertumbuhan penjualan tahun 2007 sebesar Rp 5.000.000.000,- Keterangan Neraca Uraian Tahun 2006 Kas dan bank Surat berharga Piutang usaha Persediaan Uang muka biaya Biaya dibayar di muka Aktiva lancar Aktiva tetap Penyertaan Aktiva lain2 Total Aktiva Utang dagang Utang lancar lain Utang bank jatuh tempo 1 thn Utang lancar Utang jangka panjang Modal Laba tahun berjalan Total Pasiva Laba Rugi Penjualan Harga pokok penjualan Biaya umum & administrasi Laba operasi Biaya2 lain Pendapatan lain2 Laba sebelum pajak Nominal (Rp.000,-) 4.262.180 613.000 12.024.588 1.286.562 2.737.424 3.472.497 24.396.251 19.640.292 4.604.304 13.999.849 62.640.696 5.660.821 7.811.821 7.700.168 21.172.271 20.640.519 17.157.552 3.670.354 62.640.696 54.748.743 42.686.254 3.663.096 8.399.393 5.977.254 1.248.215 3.670.354 Days Receivable (DR) = Piutang/Penjualan x 360 hari = 12.024.588/54.748.743 x 360 = 79 hari Days Inventories (DI) = Persediaan/HPP x 360 hari = 1.286.562/42.686.254 x 360 = 11 hari Days Payable (DP) = Utang dagang/HPP x 360 hari = 5.660.821/42.686.254 x 360 = 48 hari Cash to cash period = DR + DI – DP = 79 + 11 – 48 hari = 42 hari Proyeksi penjualan dengan pertumbuhan 30% adalah = Rp54.748.743,- x 130% = Rp71.173.365,Proyeksi HPP : = Rp71.173.365,- x 78% = Rp. 55.515.247,Kebutuhan pembiayaan dalam tahun 2007 dapat dihitung sbb: = 42/360 x Rp. 55.515.247,= Rp.6.476.776,- Sementara modal kerja yang sudah ada yaitu Net Working Capital (aktiva lancar – utang lancar) adalah: = Rp24.396.251 – Rp21.172.271 = Rp3.223.980,- Sehingga pembiayaan yang layak diberikan kepada nasabah adalah: = Rp. 6.476.776 – Rp3.223.980 = Rp.3.252.796Dibulatkan: Rp. 3.250.000,- CASH FLOW ANALYSIS 1. Metode cash flow analysis adalah cara yang paling baik & sering dipergunakan untuk mengetahui kebutuhan modal kerja pembiayaan nasabah. 2. Definisinya adalah laporan yang menunjukkan perubahan kas selama suatu periode tertentu dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaanpenggunaannya. Contoh kasus PT “Sumber Menara” adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi pembuatan menara (tower/antenna) untuk perusahaan di bidang telekomunikasi seperti Telkom, Satelindo, Telkomsel, Mobilsel, Excelcomindo, radio, dll. Ybs saat ini telah memiliki workshop untuk membuat menara/antenna berbagai tipe di atas lahan seluas ha di daerah Purwakarta. Adapun kondisi laporan keuangannya sbb Keterangan Kas dan bank Piutang usaha Persediaan Biaya dibayar di muka Jumlah aktiva lancar Aktiva tetap Jumlah aktiva Utang bank Utang dagang Biaya yg msh hrs dibayar Utang pajak Jumlah utang lancar Modal disetor Laba ditahan Laba tahun berjalan Penjualan & pendapatan HPP Biaya umum & adm. Laba operasi 1999 65.753.000 850.180.409 901.063.150 1.131.125 1.817.947.648 13.829.734.459 15.647.682.143 0 204.395.498 42.816.198 4.428.744 251.640.440 13.250.000.000 1.688.371.862 457.669.841 1.444.000.000 722.000.000 264.330.159 457.669.841 2000 1.075.000.000 801.500. 000 501.260.300 1.742.520 2.379.502.820 16.045.294.333 18.424.797.153 1.650.000.000 125.525.000 75.250.500 6.255.200 1.857.030.700 13.250.000.000 2.146.041.703 1.171.724.750 2.234.000.000 782.500.250 279.775.000 1.171.724.750 Ybs saat ini memperoleh order pembuatan tower dari Telkomsel sebanyak 20 unit untuk dipasang di wilayah Indonesia dengan nilai proyek Rp.7.098.474.000,-. Jangka waktu pengerjaan maksimal proyek 12 bulan, dan masa pemeliharaan 6 bulan. Diasumsikan bahwa kebutuhan biaya material proyek sebesar 50% dari nilai proyek dan Ybs memperoleh uang muka dari Telkomsel sebesar 20% dari nilai proyek, maka berapa kebutuhan dana bank untuk dapat menyelesaikan proyek tersebut dan berapa jangka waktu pembiayaannya jika diproyeksikan keuntungan yang akan diperoleh sebesar 15% dari nilai proyek, self equity 5% dari kebutuhan dana proyek, biaya umum dan administrasi seperti dalam laporan keuangan eksisting, minimum saldo kas akhir bulanan Rp75.000.000,-. METODE YANG BIASA DIGUNAKAN BANK UNTUK MENGEVALUASI KEBUTUHAN PEMBIAYAAN INVESTASI MENGGUNAKAN PRINSIP : 1. 2. 3. Pertama Bank harus mengetahui total kebutuhan dana untuk rencana investasi nasabah. Bank harus mengetahui berpa porsi modal sendiri (nasabah) yang akan dipergunakan untuk investasi tersebut. Selanjutnya dengan rumus : Total kebutuhan dana investasi dikurangi Modal sendiri adalah merupakan kebutuhan dana yang bisa diperoleh nasabah dari bank/krediturnya. Kasus: Yayasan “Sehat Selalu”, adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang usaha rumah sakit. Rumah sakit ini memiliki beberapa fasilitas pelayanan yaitu: Pelayanan Utama yang terdiri dari: pelayanan Obstetri/ kebianan, ginekologi, klinik fertilitas morula, kesehatan anak balita, neonutus khusus (bayi premature) Pelayanan Penunjang yang terdiri dari: aneka praktek dokter spesialis, dokter umum jaga 24 jam, kamar operasi, klinik gigi, klinik psikologi, laboratorium, klinik radiology & USG, pemeriksaan mamografi & bone densitometri. Pelayanan Keperawatan yang terdiri dari: pelayanan kamar bersalin, kamar operasi, perawatan menginap. Gedung yang dimiliki oleh yayasan saat ini berupa tiga blok yaitu grdung Blok A, B, dan C yang dipakai sebagian besar untuk fasilitas pelayanan kepada pasien. Sementara fasilitas untuk kantor, gudang, laundry, fasilitas penunjang dapat dikatakan kurang memadai. Oleh karena itu agar pelayanan dapat ditingkatkan lagi, maka yayasan merencanakan investasi untuk membangun gedung blok D dua lantai seluas 1.800 m2 dengan kosntruksi yang dapat dikembangkan hingga 5 lantai, berikut interior, mubelair, dan prasarana penujangnya. Adapun laporan keuangan yayasan secara komparatif adalah sbb. Adapun laporan keuangan yayasan secara komparatif adalah sebagai berikut Keterangan Neraca Kas dan Bank Piutang Persediaan Biaya bayar dimuka Aktiva Lancar Aktiva tetap Penyertaan Jumlah Aktiva 31 Des 2004 31 Des 2005 31 Des 2006 10.258.755 10.980.333 11.790.834 273.655 454.544 836.122 621.176 619.833 748.591 2.606 4.392 782.426 11.156.192 12.059.102 14.157.973 4.829.646 9.348.960 8.343.088 478.000 478.000 2.548.472 16.463.838 21.886.062 25.058.533 Hutang Bank Hutang Dagang Biaya yang masih hrs dibayar Hutang pajak Kewajiban Lancar lain Hutang jk Panjang jth tempo Jumlah hutang lancar Hutang Bank jk panjang Modal disetor Revaluasi aktiva Agio Saham Laba ditahan Laba Tahun berjalan Jumlah Pasiva 127.662 3.624.720 741.495 164.777 5.072.415 0 9.731.469 193.752 1.000.000 6.632.675 1.352.000 671.136 5.504.501 25.805.533 1.893.409 766.390 252.408 1.793.826 672.444 5.378.477 1.033 1.000.000 2.878.301 1.352.000 2.006.211 2.815.550 16.463.838 4.835.321 589.459 659.232 3.152.784 829.653 10.066.449 206.944 1.000.000 2.878.301 1.352.000 3.754.374 2.672.994 21.886.062 Berikut ini Laporan laba Rugi : Keterangan Neraca Penadapatan/penjualan Harga Pokok penjualan Biaya umum administrasi Laba Operasi Penyusutan Biaya Lain Pendapatan Lain Laba sebelum pajak Pajak Laba setelah Pajak 31 Des 2004 31 Des 2005 31 Des 2006 14.543.738 20.293.127 23.893.665 5.012.551 7.600.446 9.463.784 8.100.216 10.128.601 11.688.246 1.430.971 2.564.080 2.741.671 1.323.516 2.158.660 1.272.887 270.874 349.852 490.251 3.424.103 3.398.707 4.526.239 3.260.684 3.454.275 5.504.501 445.134 826.282 0 2.815.550 2.627.994 5.504.501 ALHAMDULILLAH