Lampirannya

advertisement
LAMPIRAN I
NOMOR
TANGGAL
: KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
: .../KEP/M.KOMINFO/.../2011
:
PANDUAN PERHITUNGAN TARIF
LAYANAN POS KOMERSIAL (LPK),
I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang-Undang No.38 tahun 2009
tentang Pos, khususnya Bagian Keenam Pasal 18 tentang Tarif, antara lain disebutkan bahwa
Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan tarif ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
Perhitungan dan penetapan besaran tarif LPK dilakukan oleh Penyelenggara Pos
dengan berpedoman kepada Formula perhitungan yang ditetapkan Menteri.
I.1. Tujuan
Formula Perhitungan Tarif LPK ditetapkan oleh Pemerintah dalam rangka pengawasan
dan pengendalian agar tidak terjadi persaingan usaha tidak sehat.
I.2. Penerapan
Formula Perhitungan Tarif LPK merupakan rumusan untuk menghitung harga pokok
produksi (HPP) LPK yang pada waktunya dilaporkan kepada Menteri, paling lambat 1 (satu)
bulan setelah besaran tarif LPK dipublikasikan.
-1-
II. PENGGOLONGAN BIAYA
Biaya-biaya yang terkait dengan penyelenggaraan Layanan Pos Komersial dapat
dikelompokkan menurut :
1. perilaku biaya ( biaya tetap dan biaya variabel);
2. fungsi pokok dalam perusahaan (biaya produksi, pemasaran, administrasi dan umum
serta biaya yang tidak bersinggungan langsung dengan proses produksi );
3. hubungan biaya ( biaya langsung dan tidak langsung); dan
4. jangka waktu manfaatnya ( pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan).
Berikut adalah matriks metode penetuan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan
penggolongan biayanya.
Tabel II.1. Matriks Metode Penentuan HPP Dengan Penggolongan Biaya
No
Metode
Perilaku
Biaya
Fungsi Pokok
Dalam Perusahaan
Hubungan Biaya
1.
Full Costing
- Biaya Tetap
- Biaya Produksi
- Biaya Langsung
- Biaya
- Biaya Pemasaran
- Biaya
Variabel
- Biaya
Administrasi
Tidak
Jangka
Waktu
Manfaat
- Pengeluaran
Modal
- Pengeluaran
Langsung
Pendapatan
dan Umum
- Biaya Overhead
2.
Variable
Costing
-
Biaya
- Biaya Produksi
- Biaya Langsung
Variabel
- Biaya Pemasaran
- Biaya
- Biaya
Administrasi
Tidak
- Pengeluaran
Modal
- Pengeluaran
Langsung
Pendapatan
dan Umum
- Biaya Overhead
3.
- Biaya Produksi *)
- Biaya Langsung *)
Based-
- Biaya Pemasaran *)
- Biaya
Costing
- Biaya
Activity-
Biaya Variabel
(ABC)
Administrasi
dan Umum *)
Langsung*)
Tidak
- Pengeluaran
Modal
- Pengeluaran
Pendapatan
- Biaya Overhead
*) Alokasi berdasarkan aktifitas pada fasilitas yang dipakai
Untuk Layanan Pos Komersial, Penyelenggara Pos dapat menggunakan metode full
costing, variable costing dan activity based costing sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan
dari penyelenggara.
Sesuai dengan fungsi pokok dalam Perusahaan, biaya dapat dikelompokkan ke dalam :
-2-
1. Biaya Produksi / Operasi;
2. Biaya Pemasaran;
3. Biaya Adminstrasi;
4. Biaya Umum; dan
5. Biaya yang tidak bersinggungan langsung dengan proses produksi (overhead cost).
Berikut adalah panduan pengalokasian biaya yang berlaku secara umum pada para
Penyelenggara Pos
Tabel II.2. Panduan Alokasi Biaya (Cost Alocation Manual/CAM)
No.
1.
Kelompok Biaya
Biaya
Pemasaran
Adminstrasi
(Personal Biaya
promosi Biaya
Kelompok Biaya Produksi/Operasi
a. BiayaTenaga
Kerja/Karyawan
cost): gaji, lembur, tunjangan, insentif, produk,
biaya Administration
Biaya Umum
Biaya telepon & fax
(biaya
tidak
biaya pengobatan/tunjangan kesehatan, dan peluncuran produk, supplies, alat tulis langsung),
lain sebagainya yang sejenis;
b. Biaya
angkutan(Transportation
biaya pemeliharaan kantor
Costs): pelanggan,
biaya Bahan Bakar Minyak (BBM), biaya pasar,
teknologi
biaya (stationery),
Depresiasi kendaraan, Asuransi kendaraan, pengembangan
Iuran/retribusi,
marketing biaya
transit,
biaya
gudang
daerah,
informasi,
biaya
listrik
(tidak
teknologi langsung),
perbaikan dan pemeliharaan kendaraan, fee, biaya teknologi informasi,
biaya penerusan kiriman, biaya gudang informasi,
biaya
dan sewa gedung/kantor
diskon lain yang sejenis.
biaya dan lain sebagainya
biaya
& gudang, pajak,
kegiatan sosial dan
penerbangan domestik dan internasional, yang sejenis;
lain
sebagainya
tol, parkir dan lain sebagainya yang sejenis;
yang sejenis;
c. Biaya operasional lainnya (miscellaneous
operational cost);
d. Biaya agen/mitra usaha (agency cost), biaya
telepon/fax
(biaya
langsung),
biaya
perjalanan dan akomodasi, serta biaya
teknologi informasi.
2.
Biaya Overhead Produksi/Operasi
Biaya Overhead
Biaya
Overhead Biaya
Overhead
( Kantor Pusat/Kantor Perwakilan)
Pemasaran (Kantor
Administrasi
Umum
Pusat/Kantor
(Kantor
Pusat/Kantor
Perwakilan)
Pusat/Kantor
Perwakilan)
(Kantor
Perwakilan)
-3-
III. PENGALOKASIAN BIAYA MENURUT PROSES BISNIS
Penyelenggara pos dapat menyajikan alokasi biaya penyelenggaraan per jenis layanan
pos komersial berdasarkan proses bisnis. Secara umum untuk penyelenggaraan layanan surat
dan paket pos, proses bisnis layanannya dapat dibagi ke dalam 5 (lima) tahapan proses
sebagai berikut :
a. Proses Pengumpulan (Collecting);
b. Proses Pengolahan kirim (Outbound processing);
c. Proses Transportasi (Transporting);
d. Proses pengolahan terima (Inbound processing), dan
e. Proses Pengantaran (Delivery).
Gambaran dari kelima tahapan proses di atas, dapat dilihat seperti gambar berikut :
Pengumpulan
Pengolahan Kirim
Pengantaran
Transportasi
Pengolahan Terima
Transportasi
Gambar III.1. Proses Bisnis Layanan Pos Komersial
Berikut adalah tabel yang menggambarkan alokasi biaya berdasarkan proses bisnis untuk
masing-masing jenis layanan.
-4-
Tabel III.1. Alokasi Biaya LPK Berdasarkan Proses Bisnis Per Layanan…..*)
No.
Proses
Bisnis
Biaya
Produksi/
Operasi
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi
Biaya umum
Pengeluaran
Modal /
Langsung
Tidak
Langsung
Langsung
Tidak
Langsung
Langsung
Tidak
Pendapatan
Langsung
1.
Pengumpulan
v
v
v
v
v
v
v
v
2.
Pengolahan
v
0
0
v
v
v
v
v/0
v
0
0
v
v
v
v
v/0
v
0
0
v
v
v
v
v/0
Kirim
3.
Transportasi
dan Distribusi
4.
Pengolahan
Terima
5.
Pengantaran
v
0
0
v
v
v
v
v/0
6.
Layanan
v
v
v
v
v
v
v
v/0
v
v
v
v
v
v
v
v/0
Purna Jual
7.
Overhead
Keterangan : *) Diisi Per Jenis Layanan
v = diisi seperlunya; 0 = Tidak diisi ; v/0 = Diisi sesuai kebutuhan
IV. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) LPK
Berdasarkan alokasi biaya berdasarkan proses bisnis sebagaimana tercantum dalam
Tabel 3.1., Penyelenggara Pos melakukan perhitungan HPP sesuai dengan Format berikut.
-5-
Tabel 4.1. Perhitungan HPP LPK .............*)
No.
Proses Bisnis
Biaya
Operasi/Produksi
Biaya Pemasaran
Langsung
1.
Pengumpulan
Karyawan, Transportasi
Setempat dan
Pergudangan
Promosi
produk dan
Asuransi
Karyawan
0
Karyawan, Transportasi,
Pemeliharaan dan Ground
Handling
Tidak
Langsung
Biaya Adminstrasi
Langsung
Tidak
Langsung
Biaya Umum
Langsung
Pengeluaran Modal /
Pendapatan
Tidak Langsung
Alat Tulis
Kantor,Office
Supplies
Telepon, Fax,
Listrik dan IT
Depresiasi
0
Alat Tulis
Kantor,Office
Supplies
Telepon, Fax,
Listrik dan IT
0
Depresiasi
0
0
Alat
Tulis
Kantor,Office
Supplies
Telepon, Fax,
Listrik dan IT
0
Depresiasi
Diskon
2.
Pengolahan
Kirim
3.
Transportasi dan
Distribusi
4.
Pengolahan
Terima
Karyawan, Ground
Handling, Pergudangan
0
0
Alat
Tulis
Kantor,Office
Supplies
Telepon,
Fax,
Listrik dan IT
0
Depresiasi
5.
Pengantaran
Karyawan, Transportasi
Setempat
0
0
Alat Tulis
Kantor,Office
Supplies
Telepon,
Fax,
Listrik dan IT
0
Depresiasi
6.
Layanan Purna
Jual
Karyawan
0
0
Alat
Tulis
Kantor,Office
Supplies
Telepon, Fax,
Listrik dan IT
0
Asuransi
7.
Overhead
Karyawan, Sewa Kantor,
Pelatihan, Quality Control
0
Penelitian
Produk
Telepon, Fax,
Listrik , IT dan
R&D
Perjalanan
Dinas,Akomodasi,
Pemeliharaan,
Program Sosial
Alat Tulis
Kantor,Offic
e Supplies
Depresiasi, Dll
Jumlah Biaya :
Keterangan : *) Diisi per Jenis layanan
-6-
Jumlah Biaya
Keterangan Tabel 4.1. :
a. Tabel 4.1.. dibuat untuk setiap jenis layanan (LPK).
b. Total Biaya dari aktifitas proses bisnis ditambah dengan biaya overhead kantor pusat dan
perwakilan wilayah (regional) merupakan total harga pokok produksi (HPP) layanan.
c. Total HPP layanan merupakan biaya agregat dari suatu layanan.
d. Besaran HPP per unit , didapat dengan formula :
Total Biaya per layanan
HPP /unit =
----------------------------------------------------Total unit layanan yang bersangkutan
e. Besaran HPP/unit merupakan nilai rata-rata tertimbang ( weighted average rate) dari suatu
layanan.
f. Untuk mendapatkan HPP sesuai dengan pola pentarifan yang berlaku di masing-masing
penyelenggara
diperlukan
penyelarasan
dengan
pola
pentarifan
yang
dipakai.
Penyelarasan tersebut sudah barang tentu harus didasarkan kepada kebijakan
Penyelenggara Pos.
g. Pola pentarifan suatu layanan akan berbeda antara penyelenggara yang satu dengan yang
lain, dan sepenuhnya diserahkan kepada kebijakan penyelenggara Pos
h. Marjin keuntungan merupakan kebijakan perusahaan penyelenggara yang disesuaikan
dengan resiko (nilai tukar, inflasi dan sebagainya), permintaan serta persaingan.
-7-
V. PENUTUP
5.1. Laporan Penyelenggara terdiri atas :
 Laporan yang disajikan sesuai dengan format Tabel 3.1. Alokasi Biaya LPK
Berdasarkan Proses Bisnis setiap Jenis Layanan.
 Laporan yang disajikan sesuai format Tabel 4.1. Perhitungan HPP LPK setiap Jenis
layanan.
 Perhitungan HPP/unit setiap Jenis layanan dan Penetapan Besaran Tarif setiap Jenis
layanan.
5.2. Panduan Perhitungan Tarif Komersial (LPK) ini merupakan bagian tak terpisahkan dari
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor ……….Tentang Formula Tarif
Layanan Pos komersial.
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal
Menteri
Komunikasi
: ……………
dan
Informatika,
-8-
1
Download