BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Hipertensi a. Pengertian Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Depkes RI, 2007). Hipertensi dapat ditetapkan sebagai tingginya tekanan darah secara menetap dimana tekanan sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg untuk pada polutan lansia hipertensi ditetapkan sebagai tekanan sistolik >160 mmHg dan tekanan diastolic >90 mmHg (Ruhyanudin, 2006). Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya >140 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik >160 mmHg dan tekanan diastolik >90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2004). Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg. Pada hipertensi, diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya satu kali pengukuran saja. Tekanan darah merupakan kekuatan tekanan darah terhadap dinding arteri saat jantung memompa darah. Pada pemeriksaan tekanan darah didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring takanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg (Ruhyanudin, 2006). 7 8 Hipertensi sistolik terisolasi merupakan tekanan sistolik mencapai ≥140 mmHg, tetapi diastolik <90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam keadaan normal.hipertensi ini sering dijumpai pada usia lanjut. Hipertensi maligna merupakan hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap penderita hipertensi. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi diwaktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari (Ruhyanudin, 2006). b. Pengelompokan Hipertensi Beberapa pengelompokan hipertensi: 1) Pengelompokan menurut Joint National Commite 7 Komite eksekutif dari National High Blood Pressure Education Program merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari 46 professionalm sukarelawan, dan agen federal. Mereka mencanangkan klasifikasi JNC (Joint Committee On Prevention, Detection, Evaluation, And Treatment Of High Blood Pressure) pada table 1, yang dikaji oleh 33 ahli hipertensi nasional Amerika Serikat. 9 Tabel 2.1 Pengelompokan Menurut JNC (Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluatin, and Treatment of High Blood Pressure) Kategori Kategori Tekanan Dan/ atau Tekanan Tekanan Tekanan darah darah Darah Darah sistol diastole menurut menurut (mmHg) (mmHg) JNC 7 JNC 6 Normal Optimal < 120 Dan <80 Pra120-139 Atau 80-90 Hipertensi Normal <130 Dan <85 Normal130-139 Atau 85-89 tinggi Hipertensi Hipertensi Tahap 1 Tahap 1 140-159 Atau 90-99 Tahap 2 ≥160 Atau ≥100 Tahap 2 160-179 Atau 100-109 Tahap 3 ≥180 Atau ≥110 Data terbaru menunjukkan bahwa nilai tekanan darah yang sebelumnya dipertimbangkan normal ternyata menyebabkan peningkatan resiko komplikasi kardiovaskuler. Data ini mendorong pembuatan klasifikasi baru yang disebut pra hipertensi. 2) Pengelompokan Menurut WHO (World Health Organization) WHO dan International Society Of Hypertension Working Group (ISHWG) telah mengelompokkan hipertensi dalam klasifikasi optimal, normal, normal-tinggi, hipertensi ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi berat 10 Tabel 2.2 Pengelompokan Hipertensi Menurut WHO Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah Tekanan darah sistolik (mmHg) diastolik (mmHg) Hipertensi berat ≥180 ≥110 Hipertensi sedang 160-179 100-109 Hipertensi ringan 140-159 90-99 Hipertensi perbatasan 140-149 90-94 Hipertensi sistole perbatasan 140-149 <90 Hipertensi sistole terisolasi >140 <90 Normatensi <140 <90 Optimal <120 <80 3) Pengelompokan Menurut Chinese Hypertension Society Menurut Chinese Hypertension Society (CHS) pembacaan tekanan darah <120/80 mmHg termasuk normal dan kisaran 120/80 mmHg hingga 139/89 mmHg termasuk normal tinggi. Tabel 2.3 Pengelompokan Hipertensi Menurut CHS Tekanan Darah Tekanan Darah CHS-2005 Sistol (mmHg) Diastol (mmHg) <120 <80 Normal 120-129 80-84 Normal-tinggi 130-139 85-89 Tekanan Darah Tinggi 140-159 90-99 Tingkat 1 160-179 100-109 Tingkat 2 ≥180 ≥110 Tingkat 3 ≥140 ≤90 Hipertensi sistol terisolasi 4) Pengelompokan menurut European Society Of Hypertension (ESH) Pengelompokan yang dibuat oleh ESH adalah: a) Jika tekanan darah sistol dan diastol pasien berada pada kategori yang berbeda, maka resiko pengobatan, kardiovaskuler, dan perkiraan keputusan afektivitas 11 pengobatan difokuskan pada kategori dengan nilai lebih. b) Hipertensi sistol dikategorikan terisolasi berdasarkan pada harus sistol- diastol (tingkat 1, 2 dan 3). Namun tekanan diastole yang rendah (60-70 mmHg) harus dipertimbangkan sebagai resiko tambahan. c) Nilai batas untuk tekanan darah tinggi dan kebutuhan untuk memulai pengobatan adalah fleksibel tergantung pada resiko kardiovaskuler total. Tabel 2.4 Pengelompokan menurut ESH Tekanan Darah Dan/ Atau Tekanan Darah Sistol (mmHg) Diastol (mmHg) Optimal <120 Dan <80 Normal 120-129 Dan/ atau 80-84 Normal-tinggi 130-139 Dan/ atau 85-89 Tingkat 1 140-159 Dan/ atau 90-99 Tingkat 2 160-179 Dan/ atau 100-109 Tingkat 3 ≥180 Dan/ atau ≥110 Hipertensi sistol ≥140 Dan <90 terisolasi Kategori c. Penyebab Hipertensi Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: 1) Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na. 2) Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat. 3) Stress Lingkungan. 12 4) Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah. Berdasarkan penyebabnya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 1) Hipertensi Esensial (Primer) Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress. 2) Hipertensi Sekunder Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll. Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahan pada: 1) Elastisitas dinding aorta menurun 2) Katub jantung menebal dan menjadi kaku 3) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya. 4) Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini pembuluh terjadi karena darah perifer kurangnya untuk efektifitas oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. d. Tanda dan Gejala Hipertensi Tanda dan gejala yang sering tidak nampak. Pada beberapa pasien mengeluh, antara lain: nyeri kepala, pusing, lemas, sesak nafas, kelelahan, kesadaran menurun, 13 mual, gelisah, muntah, kelemahan otot, dan epitaksis bahkan ada yang mengalami perubahan mental (RS Harapan Kita, 2004). Hipertensi esensial kadang tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung. Namun terdapa pasien yang mengali gejala dengan sakit kepala, epitaksis (Depkes RI, 2007). e. Mekanisme Hipertensi Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Pada pusat vasomotor ini bermula pada saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di kortaks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik in, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap noreeprinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Smeltzer & Bare, 2004). Pada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal 14 mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokontriktor pembuluh darah (Smeltzer & Bare, 2004). Vasokontriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormone ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi (Smeltzer & Bare, 2004). Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer & Bare, 2004). f. Komplikasi Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit hipertensi, antara lain: penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak, transient ischemic attack (TIA), penyakit jantung seperti gagal jantung, angina 15 pectoris, infark micard acut (IMA), penyakit ginjal seperti gagal ginjal, penyakit mata seperti perdarahan retina, penebalan retina, dan oedema pupil (RS Harapan Kita, 2003; Depkes RI, 2007) g. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan faktor resiko lain atau mencari penyebab hipertensi. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain: BUN/ creatinin untuk mendeteksi fungsi ginjal, glukosa (DM), kalium serum, kalsium serum, pemeriksaan tiroid, urinalisasi meliputi: protein dan gula, asam urat, EKG, IVP (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003). h. Penatalaksanaan Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan (RS harapan Kita, 2003): 1) Penatalaksanaan non farmakologis. a) Diet Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan berat badan dapat menurunkan tekanan darah diikuti dengan penurunan aktivitas renin dalam plasma dan kadar aldosteron dalam plasma. b) Aktivitas Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan batasan 16 medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda, atau berenang. c) Terapi kesehatan Klien dapat menjalankan terapi alternatif dan herbal mengkudu, hipnoterapi, seperti: susu akupuntur, pijet refleksi kedelai, jus akupresur, dan lain sebagainya. 2) Penatalaksanaan farmakologis. Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu: mempunyai efektifitas yang tinggi mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal, memungkinkan penggunaan obat secara oral, tidak menimbulkan intoleransi, harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien, memungkinkan penggunaan jangka panjang. Golongan obat-obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan penghambat konversi renin angiotensin. 2. Susu Kedelai a. Pengertian Susu merupakan bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hali ini sudah diketahui pola oleh orang-orang yang hidup jauh sebelum Masehi, bahwasanya susu dapat mendorong pertumbuhan manusia yang sangat baik dari bayi sampai dewasa (Budimarwanti, 2010). Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan 17 yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur. Kedelai merupakan sumber protein nabati dan minyak nabati dunia (Wikipedia, 2013) Radiyati (1992) yang dikutip Kurniasari dkk (2010) menyebutkan bahwa susu kedelai merupakan minuman yang bergizi karena kandungan proteinnya yang tinggi. Selain iti susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, vitamin B (kecuali B12), dan air. b. Klasifikasi dan Morfologi Gambar 2.1 Kacang kedelai 18 Tabel 2.5 Klasifikasi Kacang Kedelai Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Filum: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Fabales Famili: Fabaceae Upafamili: Faboideae Genus: Glycine (L.) Merr. Spesies Glycine max Glycine soja c. Keanekaragaman Kedelai yang dibudidayakan adalah Glycine max yang merupakan keturunan domestikasi dari spesies moyang, Glycine soja. Dengan versi ini, G. max juga dapat disebut sebagai G. soja subsp. max. Kedelai merupakan tanaman budidaya daerah Asia subtropik seperti Cina dan Jepang. Sebaran G. soja sendiri lebih luas, hingga ke kawasan Asia tropik. Kedelai adalah tumbuhan yang peka terhadap pencahayaan. Dalam pencahayaan agak rendah batangnya akan mengalami pertumbuhan memanjang sehingga berwujud seperti tanaman merambat.Beberapa kultivar kedelai putih budidaya di Indonesia, di antaranya adalah 'Ringgit', 'Orba', 'Lokon', 'Davros', dan 'Wilis'. 'Edamame' adalah kultivar kedelai berbiji besar berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan berasal dari Jepang. 19 d. Budidaya Kedelai dibudidayakan di lahan sawah maupun lahan kering (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen padi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar nitrogen dan fosfat diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "starter" bakteri pengikat nitrogen membantu Bradyrhizobium pertumbuhan tanaman. japonicum untuk Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan kalium dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya. e. Pemerian Kedelai dikenal dengan berbagai nama: sojaboon (bahasa Belanda), soja, soja bohne (bahasa Jerman), soybean (bahasa Inggris), kedele (bahasa Indonesia seharihari, bahasa Jawa), kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning (Sumatera bagian utara) dan gadelei. Berbagai nama ini menunjukkan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia. Kedelai merupakan tanaman dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan 20 batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga. f. Biji Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih. g. Kecambah Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah di bawah daun kecambah (kotiledon), ungu atau hijau yang terpaut dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge). 21 h. Perakaran Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm. Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni dari bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang bersimbiosis secara mutualis dengan kedelai. Pada tanah yang telah mengandung bakteri ini, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15 – 20 hari setelah tanam. Bakteri bintil akar dapat mengikat nitrogen langsung dari udara dalam bentuk gas N 2 (nitrogen) yang kemudian dapat digunakan oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3+). i. Batang Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi- indeterminate). Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan meninggi. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar 22 dengan daun batang tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya. j. Bunga Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong. k. Buah Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman. l. Daun Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna 23 hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang (Wikipwedia, 2013). m. Kandungan Susu Kedelai Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai. Jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang akan diperoleh. Secara umum susu kedelai mengandung vitamin B1, B2, dan niasin serta mengandung vitamin E dan vitamin K yang cukup banyak (Anonim, 2012). Untuk meningkatkan kandungan gizinya, susu kedelai dapat diperkaya dengan vitamnin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Perbandingan antara susu kedelai dan susu kedelai dapat di lihat di tabel 2.6. 24 Tabel 2.6 Komposisi Susu Kedelai dan Susu Sapi Per 100 Gram Komposisi Susu Kedelai Susu Sapi Air (%) 88.60 88.60 Kalori (kkal) 52.99 58.00 Protein (%) 4.40 2.90 Karbohidrat (%) 3.80 4.50 Lemak (%) 2.50 0.30 Vit. B1 (%) 0.04 0.04 Vit. B2 (%) 0.02 0.15 Vit. A (%) 0.02 0.20 Kalsium (mg) 15 100 Fosfor (mg) 49 90 Natrium (mg) 2 16 Besi (mg) 1.2 0.1 Asam lemak jenuh (%) 40-48 60-70 Asam lemak tidak jenuh (%) 52-60 30-40 Kolesterol (mg) 0 9.25-9.90 Abu (gram) 0.5 0.7 Dikutip dari: Koswara, S. Isoflavon Senyawa Multi Manfaat Dalam Kedelai. 2006. Bogor: Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Cahyadi (2007) yang dikutip Kurniasari dkk (2010) mengungkapkan mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Protein efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah 2,3 sedangkan PER susu sapi 2,5. PER 2,3 artinya setiap gram protein yang dimakan akan menghasilkan berat badan pada hewan percobaan (tikus putih) sebanyak 2,3 pada kondisi percobaan baku. n. Manfaat Susu Kedelai Ikatan sejumlah asam amino dengan vitamin dan beberapa zat gizi lainnya dalam biji kedelai dapat membentuk flavonoid. Flavonoid adalah sejenis pigmen seperti zat hijau daun yang terdapat pada tanaman yang berwarna hijau 25 Bau langu yang terdapat pada biji kedelai adalah salah satu tanda bahwa biji kedelai mengandung flavonoid. Secara ilmiah, flavonoid sudah dibuktikan mampu mencegah dan mengobati beberapa penyakit degeneratif. Salah satu jenis flavonoid yang sangat banyak terdapat pada biji kedelai dan sangat bermanfaat bagi kesehatan adalah isoflavon. Protein kedelai dan isoflavon dapat melindungi tubuh dari kerusakaan radikal, meningkatkan sistem kekebalan, menurunkan resiko pengerasan arteri, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Kedelai mengandung antioksidan yang dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah (Ferlin, 2009). Isoflavon pada olahan kedelai non-fermentasi umumnya berada dalam bentuk glikosida, yaitu genistin 64%, diadzin 23%, dan glisetin 13 %. Kadar isoflavon pada kedelai dan produk olahanya berkisar 10-500 mg/100 bahan. Pada prinsipnya, makin banyak kedelai atau produk olahannya yang dikonsumsi dalam pola menu harian, maka makin baik dampaknya bagi kesehatan. Berdasarkan kenyataann tersebut, maka American Heart Association, National Cancer Institute, serta American Dietetic Association merekomendasikan agar makanan sehari-hari paling sedikit mengandung satu produk olahan kedelai. Isoflavon kedelai dapat berperan antioksidan, sehingga berguna untuk mencegah: 1) Kerusakaan oksidatif membran sel 2) Aterosklerosis akibat teroksidasinya LDL 3) Penyakit jantung koroner 4) Penyakit kardiovaskuler 5) Kerusakan oksidatif DNA sebagai 26 Selain itu, daya antioksidan isofalvon juga berguna untuk memberi efek antiproliferatif dan menghambat pertumbuhan sel melanoma (salah satu pemicu kanker). Isofalvon kedelai juga telah dibuktikan mampu memberikan efek farmakologis, seperti: 1) Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker prostat 2) Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL masingmasing sebanyak 9,3 dan 12,9 %, serta meningkatkan HDL sebanyak 2,4 % 3) Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik 4) Bersifat antimutagenesis (mencegah mutasi gen) 5) Mencegah osteoporosis pada wanita pasca-menapause (Astawan, 2008). o. Cara membuat susu kedelai Cara Membuat Susu Kedelai atau susu yang terbuat dari kacang kedelai murni sangatlah mudah, dimana kandungan gizi dan nutrisinya sudah tidak diragukan lagi. Proses pembuatannya sederhana hanya membutuhkan bahan berupa kacang kedelai dan air, kadar air disesuaikan menurut kekentalan yang diinginkan. Adapun penambahan daun pandan atau vanili, gula dan garam biasa digunakan untuk meminimalisir rasa langu dari kedelai. Sedangkan dalam upaya untuk menambah khasiat dan menghasilkan rasa yang enak dan variasi, biasa juga juga ditambah dengan bahan-bahan seperti serai, jahe cengkih, kayu manis, bubuk coklat, teh bubuk dan lain sebagainya. Proses dasar membuat susu kedelai murni sendiri : 1) Pertama-tama adalah mencuci kacang kedelai dengan air bersih lalu rendam 10 jam atau semalaman hingga 27 ukurannya membesar dan empuk. Setelah itu, bersihkan kulit arinya. 2) Masukkan dalam blender kedelai dengan air kira-kira 1 : 3, jika 1 mangkuk kedelai campurkan dengan 3 mangkuk air. Blender hingga halus lalu saring dengan kain putih atau kain kasa atau saringan yang lubangnya kecil. Dapat juga dilakukan blender dan penyaringan berulang dari 3 bagian air agar sari kedelai keluar lebih banyak. 3) Tahap berikutnya adalah perebusan yang bertujuan untuk menyeterilkan dari kuman, beraroma, menambah khasiat bagi tubuh serta mengurangi aroma kedelai yang masih langu. Rebus dengan api sedang sambil diaduk-aduk agar susu tidak pecah. Pada perebusan ini kita dapat menambahkan bahan-bahan sesuai keinginan, misalnya daun pandan atau vanili, jahe, bubuk coklat, gula, sedikit garam atau lainnya. Jika menggunakan vanili, jangan kebanyakan memasukkan vanili, akan menyebabkan rasa pahit (Oktaviani, 2013). p. Efek samping susu kedelai bagi penderita asam urat Selama ini terjadi pemahaman yang salah di masyarakat tentang mujizat kedelai. Pemahaman yang beredar menyebutkan bahwa asam urat timbul akibat mengkonsumsi protein berlebihan. Sementara, kedelai adalah bahan makanan kaya akan protein. Jadi, mengkonsumsi kedelai bisa mengakibatkan asam urat, itu adalah pemahaman yang salah. Kenyataannya, asam urat diakibatkan oleh bahan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan zat kimia bernama purin. Makanan yang kaya purin antara lain 28 udang, remis, kerang, cumi, sarden, kaldu daging, ragi, alkohol, makanan kaleng, otak, paru, jantung, hati, usus, dan babat, sehingga kedelai tak termasuk di dalamnya. Kedelai tak mengandung kolesterol, tidak juga sebagai sumber purin. Kedelai merupakan sumber protein. Begitu juga dengan berbagai jenis manakan dan minuman yang dibuat dengan bahan dasar kedelai, seperti tempe, tahu, dan sari atau susu kedelaiKedelai dapat membantu menurunkan keluhan rematik. Orang yang mengkomsumsi protein kedelai lebih hemat kalsium 50% dibanding mereka yang hanya mengomsumsi protein hewani. 3. Jus Mengkudu a. Pengertian Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.(Anonim, 2014) Mengkudu atau pace memiliki nama latin Morinda citrifolia L. dan termasuk ke dalam famili Rubiaceae. Buah mengkudu sudah sejak lama dipercaya dan terbukti mampuh menyembuhkan berbagai penyakit. Tidak heran kalau nenek moyang kita menggunakan buah mengkudu sebagai obat tradisional. Di Indonesia sendiri buah mengkudu memiliki nama yang khas di setiap daerah, seperti keumeudee (Aceh); pace, kemudu, kudu (Jawa); cangkudu (Sunda); kodhuk (Madura); dan tibah (Bali). Selain digunakan sebagai obat, 29 buah mengkudu juga sering dijadikan sebagai campuran rujak. (Anonim,2013) b. Klasifikasi dan Morfologi 1) Klasifikasi Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh) Super Divici : Spermatophyta (menghasilkan biji) Divici : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/ dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Rubiales Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian) Genus : Morinda Spesies : Morinda citrifolia L. Gambar 2.2 Mengkudu 30 2) Morfologi Mengkudu a) Pohon Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m, batang bengkokbengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya bersegi empat. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada. b) Daun Berdaun mengkudu tebal terletak mengkilap. Daun berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm, tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hijau mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segi tiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak mengandung vitamin A. c) Bunga Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4 cm. Bunga tumbuh di ketiak daun penumpu yang 31 berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunganya berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih dan harum. d) Buah Buah dari tanaman mengkudu diketahui ada yang berbiji sedikit dan sebagian lagi berbiji banyak. Buah mengkudu yang berbiji sedikit tentunya lebih disukai orang karena lebih mudah untuk mengkonsumsinya jika dibandingkan dengan buah mengkudu yang memiliki biji banyak yang membuat orang lebih enggan untuk memakannya karena repot dan demi alasan kepraktisan semata. Di kalangan masyarakat, buahnya yang berbenjol tidak beraturan itu telah digunakan secara luas sebagai bahan rujak terutama buah yang setengah masak. Banyak sedikitnya biji pada buah mengkudu tentunya dapat ikut menentukan tingkat kesukaan orang dalam memilih buah mengkudu sebagai bahan rujak tersebut. Bentuk dan ukuran buah mengkudu ternyata juga beranekaragam, ada yang berukuran besar dengan berbentuk lonjong, memanjang dan membulat atau juga ada yang berukuran lebih kecil dengan 32 berbentuk lonjong atau membulat. Buah mengkudu yang berukuran besar diperkirakan akan lebih menguntungkan untuk dibudidayakan karena dapat menghasilkan volume sari buah yang lebih besar. Seperti diketahui, di dalam sari buah mengkudu terkandung berbagai senyawa penting yang sangat berguna dalam pengobatan dan nutrisi seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin A, Niamcin, Thiamin, Riboflavin, Besi, Kalsium, Natrium, Kalium, Protein, Lemak, Karbohidrat dan Kalor. e) Biji Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan ruang udara yang tampak jelas. Biji itu tetap memiliki daya tumbuh tinggi, walaupun telah disimpan selama 6 bulan. Perkecambahannya 3-9 minggu setelah biji disemaikan. Pertumbuhan tanaman setelah biji tumbuh sangat cepat. Dalam waktu 6 bulan, tinggi tanaman dapat mencapai 1,21,5 m. Perbungaan dan pembuahan dimulai pada tahun ke-3 dan berlangsung terusmenerus sepanjang tahun. Umur maksimum dari tanaman mengkudu adalah sekitar 25 tahun. (Hidayat, 2013) 33 c. Manfaat mengkudu Manfaat dari buah mengkudu antara lain: 1) Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, diantaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit), memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih, menunjukkan efek anti-bakteri, mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik), menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal. Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospital, USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. 2) Menormalkan Tekanan Darah Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika, buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu 34 keras untuk memompa darah sehingga tekanan darah menjadi normal. Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi). Para Universitas ahli dari Hawaii, Universitas University of Stanford, California (UCLA), Union College of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus. Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu dan kembali normal bila mengonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur. 3) Melawan Tumor dan Kanker Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan American Association fin. 35 Cancer Research ke-83 di San Diego, California, tahun 1992 adalah "Aktivitas Anti-tumor Morinda citrifolia pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus." Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung Carcinoma aktif (sejenis kanker). Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105 hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih). Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor. Setahun kemudian, jurnal Cancer Letters (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti kanker/damnacanthal dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan pembengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan. Selama 7 hari mengonsumsi sari 36 Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap. Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien lain dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor. 4) Menghilangkan Rasa Sakit Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional sehingga tanaman ini disebut "painkiller tree" atau "headache tree". Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit. Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikus-tikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan efek analgesiknya akan semakin kuat). Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari 37 AS) yang mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit. Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengonsumsi sari buah Mengkudu. 5) Mengatasi Peradangan dan Alergi Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi- kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, carpal tunnel syndrome, dan alergi dengan menggunakan scopoletin. Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengonsumsi sari buah Mengkudu. Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami berkurangnya kemajuan batuk. dengan Beberapa semakin pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya. 38 6) Mengkudu Sebagai Anti-bakteri Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Pacific Science (vol 1.4, tahun 1950) melaporkan bahwa Mengkudu mengandung bahan anti-bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung dan masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri. Mengkudu bersifat anti-bakteri terhadap: Bacillus subtilis, Escherichia coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysenteÂriae BH und III-Z, Staphylococcus aureus. Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang menyebabkan sel-sel keasamannya (pH) mengonsumsi sari dihasilkannya sakit karena meningkat. buah Mengkudu, dapat derajat Dengan keadaan tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan meningkatkan pH kemampuan tubuh tubuh sehingga menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein. 7) Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood) Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh scopoletin adalah dapat mengikat serotonin. 39 Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin. Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit) manusia yang melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak, serotonin berperan sebagai neurotransmitter, penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin. Serotonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan penyakit Alzheimer. 8) Mengatur Siklus Energi Tubuh Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat. Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya 40 sebagai berikut, xeronine akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengonsumsi sari buah Mengkudu. 9) Khasiat Utama Buah Mengkudu Riset tentang buah Mengkudu terus berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli biokimia. Penelitian difokuskan kimia yang pada komponen-komponen/susunan dikandung Mengkudu dan efek terapeutiknya terhadap berbagai macam penyakit. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta yang menunjukkan bahwa Mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa Mengkudu dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi kesehatan. Para dokter di Amerika sudah memberikan banyak laporan tentang keberhasilan penggunaan sari buah Mengkudu terhadap pasien-pasiennya. Dr. Richard Dicks (dari New Jersey, USA) mengatakan, "kami mulai menyadari bahwa kita harus kembali pada hal yang mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dalam tubuh adalah 41 membakar nutrisi. Sari buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.(Harjana, 2013) d. Kandungan Kandungan dari buah mengkudu: 1) Mengkudu mengandung zat nutrisi yang secara keseluruhan mengkudu adalah salah satu buah dengan makanan bergizi lengkap dan menyehatkan walaupun sebagian orang masih enggan mengkonsumsinya karena rasa dan bau yang kurang sedap dari buah mengkudu ini. Zat nutrisi yang juga sangat dibutuhkan oleh tubuh terdapat dalam buah mengkudu, seperti: protein, vitamin, dan mineral penting lainnya, paling mudah didapat adalah dari buah mengkudu ini. 2) Selenium merupakan salah satu mineral tinggi yang dimiliki mengkudu dengan kandungan antioksidan yang cukup tinggi yang sangat baik untuk system kekebalan tubuh. 3) Unsure kimia alami lainnya yang terdapat dalam mengkudu adalah: xeronine. Plant sterois, alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll. 4) Terpenoid yaitu zat yang membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh. 5) Scolopetin merupakan senyawa yang sangat efektif untuk anti peradangan dan anti alergi. 6) Xeronine dan Proxeronin merupakan salah satu alkaloid penting yang banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) yaitu proxeronin dalam 42 jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk menangkap proteinprotein yang tidak aktif, mengatur struktur dan membentuk sel yang aktif. 7) Zat anti kanker sangat efektif untuk melawan sel-sel tidak normal dan dapat mengendalikan bakteri pathogen (mematikan) seperti: Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhi, dan Shigella dusenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus. Zat-zat yang terkandung dalam sari buah menkudu ini dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. 43 B. Kerangka Teori Berdasarkan tinjauan pustaka menurut Kapojos (2001), William (2006), Joewono (2003), Lenny dan Danang (2008) dapat dikembangkan kerangka teori sebagai berikut: Penatalaksanaan Hipertensi Non Farmakologis: 1. Gaya hidup 2. Terapi komplementer a. Terapi herbal b. Terapi nutrisi c. Relaksasi progresif d. Meditasi e. Akupuntur f. Akupresur g. Homeopati h. Terapi lintah i. Terapi Bach Flower Remedy j. Refleksiologi k. Aroma terapi Farmakologis (obat-obatan hipertensi) Perubahan Tekanan darah Penderita Hipertensi Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi: 1. Tidak dapat diubah a. Usia b. Jenis kelamin c. Genetik d. Ras dan suku bangsa 2. Dapat diubah a. Konsumsi garam berlebih b. Pola makan c. Obesitas d. Alkohol e. Merokok f. Stres Gambar 2.3 Kerangka Teori 44 C. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan teori diatas dapat dibuat kerangka konsep sebagai berikut: Tekanan darah sebelum minum susu kedelai dan jus mengkudu Susu kedelai dan jus mengkudu Tekanan darah sesudah minum susu kedelai dan jus mengkudu Variabel Pengganggu: a. Hal-hal yang dapat menurunkan tekanan darah (baik farmakologis maupun non farmakologis) b. Obat antihipertensi c. Usia d. Stres Gambar 2.4 Kerangka Konsep Keterangan: = diteliti = tidak diteliti 45 D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konsep yang ada, maka hipotesis penelitiannya adalah: Ha: Ada perbedaan efektifitas susu kedelai dan jus mengkudu terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kutowinangun tahun 2014.