TANAMAN LEGUMINOSA Kedelai BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DAN PALAWIJA Tehnik Budidaya Kedelai Tehnik Budidaya Kedelai Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Biji Kedelai • Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. • Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. • Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih. • di Indonesia kedelai dikelompokkan berukuran besar (berat > 14 g/100 biji), sedang (10-14 g/100 biji), dan kecil (< 10 g/100 biji). Kecambah • Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. • Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah dibawah keping, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge). Perakaran kedelai • Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm. • Akar berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara. Batang Kedelai • Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. • Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate). a. Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan meninggi. b. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang tengah. c. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah. d. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya. Bunga Kedelai • Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan alat betina. • Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. • Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. • Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim.Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam,antara 2 - 25 bunga, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk umumnya pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Pada suhu tinggi dan kelembaban rendah, jumlah sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak. Hal ini akan merangsang pembentukan bunga. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong Buah Kedelai • Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. • Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman. Daun Kedelai • Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. • Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. • Bentuk daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan potensi produksi biji. Umumnya, daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah tinggi sangat cocok untuk varietas kedelai yang mempunyai bentuk daun lebar. • Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190-320 buah/m2. Umumnya, daun mempunyai bulu dengan warna cerah dan jumlahnya bervariasi. Panjang bulu bisa mencapai 1 mm dan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu bervariasi, tergantung varietas, tetapi biasanya antara 3-20 buah/mm2. Jumlah bulu pada varietas berbulu lebat, dapat mencapai 3-4 kali lipat dari varietas yang berbulu normal. • Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang. Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya berkisar 20-80%. Jumlah bunga yang rontok tidak Dapat membentuk polong yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada setiap posisi buku pada 1-10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode berbunga pada tanaman kedelai cukup lama yaitu 3-5 minggu Untuk daerah subtropik dan 2-3 minggu di daerah tropik, seperti di Indonesia. Jumlah bunga pada tipe batang determinate umumnya lebih sedikit dibandingkan pada batang tipe indeterminate. Tehnik Budidaya kedelai • • • • • • Penyiapan lahan Penggunaan benih unggul Penanaman Pemupukan Pengendalian gulma Pengendalian hama dan penyakit Penyiapan lahan • Pengolahan tanah dilakukan sekali hingga 2 kali (tergantung kondisi tanah). • Jika curah hujan masih cukup tinggi perlu dibuat saluran drainase setiap 4 m, sedalam 20-25 cm, sepanjang petakan. Penggunaan benih unggul • Benih bermutu merupakan syarat terpenting dalam budidaya tanaman kedelai. • Benih sehat dan memiliki daya tumbuh minimal 90 %. • Kebutuhan benih 45-50 kg/ha. Penanaman • Untuk mencegah serangan hama lalat bibit, sebelum tanam diberi perlakukan (seed treatment) dengan insektisida karbosulfan (Marshal 25 ST) takaran 10-15 g/kg benih. • Pada lahan yang baru pertama ditanami kedelai tanah perlu dicampur dengan rhizobium. Apabila tidak tersedia inokulasi rhizobium (Rhizopus), dapat digunakan tanah bekas pertanaman kedelai. • Penanaman dilakukan dengan tugal, dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 40 x 20 cm, 2 biji/lubang. Semakin subur tanah, jarak tanam dianjurkan lebih lebar. Pemupukan • Pupuk NPK diberikan dengan takaran 75 kg Urea, 100 kg SP36 dan 100 kg KCl per hektar. Semua pupuk tersebut paling lambat diberikan pada saat tanaman berumur 14 hari. • Pemupukan diberikan dalam alur 5-7 cm dan baris tanaman kemudian ditutup dengan tanah. Pengendalian gulma • Penyiangan perlu dilakukan tiga kali (umur 3, 7 dan 10 minggu). • Pengendalian gulma secara kimia dengan herbisida dapat dilakukan sebelum pengolahan tanah. • Setelah penyiangan pertama sebaiknya dilakukan pembumbunan tanaman. Pengendalian hama dan penyakit • Komponen-komponen pengendalian dalam penerapan PHT ada tanaman kedelai adalah : a. Pemanfaatan musuh alami dengan cara menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan perkembangan musuh alami. b. Pengendalian fisik dan mekanik antara lain dilakukan dengan mengambil kelompok telur dan membunuh larva hama atau imagonya atau mengambil tanaman yang sakit. c. Pengelolaan ekosistem seperti : 1. Penanaman varietas tahan. 2. Penggunaan benih sehat dan bermutu 3. Pergiliran tanaman 4. Sanitasi dengan membersihkan sisa-sisa tanaman atau tanaman lain yang dapat menjadi tempat hidup hama/penyakit. 5. Masa tanam yang tepat dan tanam serempak 6. Penanaman tanaman perangkap atau penolak, missalnya penanaman jagung pada areal pertanaman kedelai untuk menarik hama ulatbuah (Gelicoverpa armigera) atau tanaman Sesbania untuk menarik hama penghisap polong. d. Penggunaan pestisida dilakukan setelah populasi hama melampaui ambang kendali. Pestisida yang dipilih harus yang efektif dan telah diizinkan. Panen dan pasca panen • Panen dilakukan apabila semua daun tanaman telah rontok, polong berwarna kuning/coklat dan telah mongering. • Panen dapat dimulai pada pukul 09.00 pagi, pada saat air embun sudah hilang. • Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang dengan sabit. Hindari pemanenan dengan cara mencabut tanaman. • Brangkasan tanaman (hasil panenan) dikumpulkan di tempat yang kering dan diberi alas terpal/plastik. • Segera dillakukan penjemuran brangkasan tanaman, pembijian, pengeringan, pembersihan dan penyimpanan biji. Penyimpanan • Penyimpanan untuk tujuan konsumsi, biji yang sudah kering dan bersih cukup dimasukkan dalam karung plasti (bekas pupuk, beras dll) disimpan di tempat yang kering. • Penyimpanan biji sebagai benih perlu memenuhi persyaratan untuk mempertahankan daya tumbuh sampai beberapa bulan : • Benih yang akan disimpan sudah kering dan diperkirakan kadar air 9-10 %. • Biji sudah bersih dari kotoran disimpan dalam kantong plastik dan kedap udara dan kemudian diikat dengan tali. TERIMAKASIH