BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang Digunakan, (3) Metode Penelitian, dan (4) Deskripsi Percobaan. 3.1. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pati sagu, daging ikan nila, air, garam, Carboxyl Methyl Celulose (CMC), telur dan minyak goreng, H2SO4, HgO, NaOH 30%, granula Zn, HCl 0,1N, NaOH 0,1N, PP, toluen, dan aquadest. 3.2. Alat yang Digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur, dandang (panci kukusan), timbangan digital, baskom plastik, pencetak/pemotong mi (roll press), dan panci perebusan, labu kjehdal, erlenmeyer, buret, destilator, kaki tiga, bunsen, kawat kasa, labu dasar bundar, oven, tanur, cawan krus, tang krus, eksikator, kromatografi gas cairan, kertas integrator, integrator HP 3396 A, jarum suntik, kolom stainless steel P = 300 cm, tabung bertutup teflon, gelas ukur dan gelas kimia. 3.3. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan dibagi dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. 23 24 3.3.1. Penelitian Pendahuluan 1. Pemilihan Konsentrasi CMC (Carboxyl Methyl Celulose) Mi basah yang dibuat pada penelitian pendahuluan dibuat melalui 3 macam penambahan CMC yaitu menggunakan konsentrasi 2%, 2,5%, dan 3%. Pembedaan ketiga penambahan konsentrasi CMC tersebut dimaksudkan untuk memperoleh kualitas mi yang terbaik. 3.3.2. Penelitian Utama Penelitian utama merupakan lanjutan dari penelitian pendahuluan dimana penelitian utama ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perbandingan pati sagu dan daging ikan nila yang digunakan dalam pembuatan mi basah ikan nila, sehingga dapat diketahui jumlah perbandingan pati sagu dan ikan nila yang paling baik untuk pembuatan mi basah ikan nila. 1. Rancangan Perlakuan Model Rancangan Percobaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor 3 taraf yaitu : Faktor 1. Perbandingan Konsentrasi Pati Sagu : Daging Ikan Nila (s) s1 = 55% : 45% s2 = 50% : 50% s3 = 45% : 55% Faktor 2. Lama Perebusan (t) t1 = 3 menit t2 = 5 menit 25 t3 = 7 menit 1. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 3x3 dengan 3 kali pengulangan. Model percobaan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Yijk = µ + Kk +Si + Tj + (ST) ij + Єijk Keterangan : µ = Nilai rata-rata respon yang sesungguhnya/ nilai tengah populasi Kk = Pengaruh dari taraf kelompok ke-k Si = Pengaruh perbandingan tepung dan daging ikan nila ke-i Tj = Pengaruh lama perebusan ke-j (ST)ij = Pengaruh interaksi antara perlakuan ke-i dari faktor perbandingan tepung sagu dan daging ikan nila (S) dengan taraf ke-j dari pengaruh lama perebusan (T). Єijk = Pengaruh galat percobaan ke-k dari perlakuan perbandingan tepung sagu dan daging ikan ke-i dan waktu perebusan ke-j (Gasperz, 1995). Model rancangan percobaan dapat dilihat dan tata letak percobaan dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. 26 Tabel 3. Model Rancangan Percobaan Faktorial 3x3 dalam RAK Perbandingan Tepung Kelompok Ulangan Lama Perebusan Sagu dan Daging Ikan (T) I II III Nila (S) 3 menit (t1) s1t1 s1t1 s1t1 55% : 45% (s1) 5 menit (t2) s1t2 s1t2 s1t2 7 menit (t3) s1t3 s1t3 s1t3 3 menit (t1) s2t1 s2t1 s2t1 50% : 50% (s2) 5 menit (t2) s2t2 s2t2 s2t2 7 menit (t3) s2t3 s2t3 s2t3 3 menit (t1) s3t1 s3t1 s3t1 45% : 55% (s3) 5 menit (t2) s3t2 s3t2 s3t2 7 menit (t3) s3t3 s3t3 s3t3 Tabel 4. Tata Letak Percobaan Faktorial 3x3 dengan 3 kali Ulangan dalam Rancangan Acak Kelompok Kelompok Ulangan I s2t1 s2t2 s3t1 s3t2 s1t1 s2t3 s1t3 s1t2 s3t3 s2t3 s3t1 s3t1 s1t3 s3t3 s3t2 s1t2 Kelompok Ulangan III s3t2 s1t2 s3t1 s2t2 s1t1 s1t3 s3t3 s2t1 s2t3 Kelompok Ulangan II s1t1 s2t1 3. Rancangan Analisis Berdasarkan rancangan percobaan diatas, maka dibuat analisis variasi (ANAVA) untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengaruh perlakuan. Tabel ANAVA dapat dilihat pada tabel 5. Selanjutnya ditemukan daerah penolakan hipotesa, yaitu : a. Ho diterima, jika F hitung ≤ F tabel pada taraf 5% yang berarti tidak terdapat pengaruh yang nyata atau tidak ada pengaruh perbandingan pati sagu dengan ikan nila dan waktu perebusan terhadap karakteristik mi basah ikan nila. 27 b. Ho ditolak, jika F hitung > F tabel pada taraf 5% yang berarti terdapat pengaruh yang nyata atau ada pengaruh pengaruh perbandingan pati sagu dengan ikan nila dan waktu perebusan terhadap karakteristik mi basah ikan nila. Rancangan percobaan dilakukan apabila terdapat pengaruh antara rata-rata dan masing-masing perlakuan (F hitung > F tabel) adalah melakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan ( Gasperz, 1995). Tabel 5. Sidik Ragam (ANAVA) Sumber Keragaman DB Jk KT F Hitung Kelompok (r-1) JKK - - Perlakuan (tT-1) JKP - - Faktor t (t-1) JK(t) KT(t) KT(t)/KTG Faktor T (T-1) JK(T) KT(T) KT(T)/KTG Faktor tT (t-1) (T-1) JK(tT) KT(tT) KT(tT)/KTG Galat tT (r-1) JKG KTG - Total rtT-1 JKT - - F Tabel 5% - Sumber : Gasperz, (1995) 4. Rancangan Respon Rancangan respon yang dilakukan pada penelitian utama untuk produk mi basah ikan nila terdiri dari respon kimia, dan respon organoleptik. a. Respon Kimia Respon kimia yang dilakukan terhadap produk mi basah ikan nila adalah : 1. Kadar protein metode kjehdal (AOAC, 1995). 28 2. Kadar air metode (AOAC, 1995). 3. Kadar abu metode gravimetri (AOAC, 1995). b. Respon Organoleptik Tipe pengujian yang dilakukan adalah uji hedonik. Tujuan uji hedonik ini adalah untuk menentukan tingkat kesukaan panelis terhadap sifat organoleptik dari mi basah ikan nila. Uji hedonik ini meliputi warna, rasa dan aroma dari mi basah ikan nila (Harun, dkk 2011). Tabel 6. Kriteria skala hedonik dan skala numerik Skala Hedonik Skala Numerik Sangat suka 6 Suka 5 Agak suka 4 Agak tidak suka 3 Tidak suka 2 Sangat tidak suka 1 c. Respon Mikrobiologi Respon mikrobiologi yang dilakukan terhadap produk mi basah ikan nila adalah : 1. Jumlah cemaran mikroorganisme metode Total Plate Count (J. Benson, 1998). 3.3. Deskripsi Penelitian Tahapan dalam pembuatan mi basah : 1. Trimming Proses trimming dilakukan untuk membuang bagian-bagian ikan yang tidak 29 digunakan seperti sisik, tulang dan kepala ikan menggunakan pisau dan talenan. 2. Pencucian daging ikan Proses pencucian daging ikan dilakukan untuk membersihkan daging ikan dari kotoran yang menempel menggunakan air bersih. 3. Penghancuran Proses penghancuran daging ikan nila dilakukan untuk memdapatkan tekstur daging ikan yang lembut. 4. Pencampuran Proses pencampuran dilakukan untuk mencampur seluruh bahan secara rata menggunakan mixer, selama proses pencampuran ditambahkan sedikit demi sedikit air hingga didapatkan adonan yang kalis. 5. Pembentukan Lembaran (sheeting) Adonan mi yang telah kalis kemudian dilakukan pembentukan lembaran. Tujuan dari proses pembentukan lembaran (sheeting) adalah membentuk adonan menjadi lembaran. Tahap sheeting dilakukan dengan melewatkan adonan berulang-ulang diantara roll pengepress. 6. Pembentukan Untaian Adonan mi yang telah berbentuk lembaran kemudian dilakukan pembentukan untaian. Lembaran adonan ini kemudian dipipihkan dengan alat rollpress dan dicetak menjadi untaian benang mi hingga diameter mencapai 1-2 mm, dengan panjang 20cm. lembaran mi dimasukan ke dalam alat pemotong mi dan alat 30 diputar sampai lembaran mi terpotong habis, kemudian untaian mi ditaburi dengan tepung sagu agar tidak lengket satu sama lain. 7. Perebusan Perebusan mi dilakukan selama 1 menit. Suhu perebusan yaitu 100oC. Waktu perebusan yang terlalu lama akan menyebabkan mi terlalu lembek. Pengukusan pita-pita mi bertujuan agar terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi protein sehingga mi menjadi kenyal. 8. Pencucian Mi ikan nila dilakukan pencucian pada air mengalir selama < 1menit. Pencucian ini dimaksudkan untuk menghilangkan air sisa perebusan dan juga mendinginkan mi. 9. Penirisan Mi kemudian dilakukan penirisan, penirisan bertujuan menghilangkan kadar air yang terdapat pada mi setelah proses pencucian, penirisan dilakukan dengan cara menyaring mi dengan menggunakan saringan stailess steel. 10. Glassing Tahap terakhir adalah pemberian minyk nabati. Pelumasan mi dengan minyak goring dilakukan agar untaian mi tidak lengket satu sama lain dan kenampakan mi agar tampak mengkilap. 31 Pati Sagu (55%,50%,45%) Fillet Ikan Nila (45%,50%,55%) Penghancuran Garam 1%, Telur 4%, CMC (2%; 2,5%; 3%), Air 19% Pencampuran Pembentukan Lembaran (sheeting) 1,5-2mm Resting t= 5-10 menit Pencetakan Untaian 1-2mm Pati Sagu Penaburan Air Bersih Perebusan T = 90oC t = 4 menit Uap Air Air Bersih Pencucian Air Kotor Penirisan t = 1 menit air Minyak Nabati Glassing Mi Basah Ikan Nila Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Mi Basah Ikan Nila Dengan Perlakuan Jenis Penambahan CMC Pada Penelitian Pendahuluan 32 Pati Sagu (55%,50%,45%) Fillet Ikan Nila (45%,50%,55%) Penghancuran Garam 1%, Telur 4%, CMC (terpilih), Air 19% Pencampuran Pembentukan Lembaran (sheeting) 1,5-2mm Resting t= 5-10 menit Pencetakan Untaian 1-2mm Pati Sagu Penaburan Air Bersih Perebusan T = 90oC T =(3;5;7) menit Uap Air Air Bersih Pencucian Air Kotor Penirisan t = 1 menit air Minyak Nabati Glassing Mi Basah Ikan Nila Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Mi Basah Ikan Nila Pada Penelitian Utama