pengantar logika informatika

advertisement
Page |1
PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA
1.
Pendahuluan
a. Definisi logika
Logika berasal dari bahasa Yunani “logos”. Logika adalah:

ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar

ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang prinsip – prinsip dari penalaran
argument yang valid

manusia mampu mengembangkan pengetahuan karena mempunyai bahasa
dan kemampuan menalar

untuk dapat menarik kesimpulan yang tepat, diperlukan kemampuan menalar

logika bisa merupakan cabang filosofi dan bisa juga merupakan cabang
matematika

logika dapat dikategorikan matematika murni karena matematika adalah logika
yang tersistemasi.
Logika adalah studi tentang kriteria – kriteria untuk mengevaluasi argumen – argumen
dengan:
 Menentukan mana argument yang valid dan mana yang tidak valid
 Membedakan antara argument yang baik dan yang tidak baik.
Pada jaman dahulu, logika dipelajari sebagai salah satu cabang filosofi atau ilmu
filsafat. Sejak tahun 1800-an logika dipelajari di bidang matematika. Saat ini logika juga
dipelajari di bidang ilmu computer karena logika mempengaruhi ilmu komputer di
bidang perangkat keras maupun perangkat lunak. Apabila ilmu komputer
diumpamakan rumah, maka logika adalah fondasi rumah tersebut.
Logika berhubungan dengan penalaran deduktif yang hanya secara umum mengambil
kesimpulan dari premis – premisnya. Berbeda dengan penalaran induktif, yakni studi
tentang pengambilan kesimpulan umum yang diperoleh dari suatu penelitian atau
observasi.
Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si
Page |2
b. Macam logika
Logika dapat dibedakan menjadi:

Logika alamiah
Kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum
dipengaruhi oleh keinginan – keinginan dan kecenderungan – kecenderungan
yang subyektif. Kemampuan logika alamiah manusia sudah ada sejak lahir.

Logika ilmiah
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika
ilmiah juga menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas – azas yang harus
ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat logika ilmiah, akal budi dapat bekerja
lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman.
c. Informatika

Ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun
informasi pada mesin berbasis komputasi.

Mempunyai konsep dasar, teori dan perkembangan aplikasi sendiri
d. Logika informatika

Disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data
maupun informasi pada mesin berbasis komputasi dengan penalaran sehingga
didapat suatu kesimpulan.

Dibagi menjadi:
o
Logika proposisional
Terfokus pada pernyataan – pernyataan yang dapat digolongkan dalam
pengertian proposisi – proposisi.
o
Logika predikat
Terfokus pada predikat yang selalu menyertai suatu pernyataan dalam
bentuk kalimat.
Pernyataan yang tidak dapat digolongkan sebagai proposisi dan tidak
dapat diproses dengan logika proposisional, akan ditangani logika
predikat.
Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si
Page |3
e. Manfaat logika
i.
Membantu orang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, tertib
dan metodis.
2.
ii.
Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan obyektif.
iii.
Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
Premis adalah pernyataan.
Contoh:
a) Semua mahasiswa pandai.
b) Badu adalah mahasiswa.
c) Semua manusia bermata empat.
d) Badu seorang manusia.
3.
Argumen
Adalah suatu usaha mencari kebenaran dari pernyataan berupa kesimpulan berdasarkan
kebenaran dari suatu kumpulan pernyataan yang disebut premis.
Contoh:
a. Semua mahasiswa pandai.
Dono adalah mahasiswa
Dengan demikian, Badu pandai.
Argumen ini dikatakan logis karena pernyataan 1 dan 2 (premis 1 dan 2) diikuti oleh
satu pernyataan berupa kesimpulan, yang mengikuti dan berasal dari premis –
premisnya.
b. Semua manusia berkaki empat.
Ani adalah manusia
Dengan demikian, Ani berkaki empat.
Argumen ini akan menimbulkan perdebatan, walaupun kesimpulannya tetap
mengikuti premis – premisnya.
4.
Konklusi
Adalah kesimpulan.
5.
Validitas Argumen
Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si
Page |4
Validitas yang logis adalah hubungan antara premis – premis dengan kesimpulan yang
memastikan bahwa jika premis – premis benar, maka harus diikuti dengan kesimpulan
yang benar.
Contoh:
a. Semua mamalia adalah hewan berkaki empat
Semua manusia dalah mamalia.
Dengan demikian, manusia adalah mamalia berkaki empat.
Argument valid, tetapi premis pertama bernilai salah. Argument tersebut
dianggap valid karena kesimpulannya tetap mengikuti premis – premisnya.
b. Ada jenis makhluk hidup berkaki dua
Semua manusia adalah makhluk hidup.
Dengan demikian, semua manusia berkaki dua.
Argument tidak valid, tetapi kesimpulan bernilai benar meski tidak mengikuti
premis – premisnya.
c. Semua mahasiswa datang kuliah tepat waktu.
Budi adalah mahasiswa.
Dengan demikian, Anita datang kuliah tepat waktu.
Argumen tidak valid, kesimpulan tidak berhubungan dengan premis –
premisnya.
d. Semua binatang dapat berenang.
Nyamuk adalah binatang
Dengan demikian, nyamuk dapat berenang.
Argument valid, tetapi kesimpulan bernilai salah karena premis pertama bernilai
salah.
Validitas yang logis adalah hubungan antara premis – premis dengan kesimpulan yang
memastikan bahwa jika premis – premis benar, maka harus diikuti dengan kesimpulan
yang benar, yang diperoleh dengan menggunakan aturan – aturan logika. Kesimpulan
juga harus berasal dari premis – premisnya.
Suatu argument logis dapat disebut kuat jika dan hanya jika memenuhi persyaratan
berikut:
 Argumen valid
Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si
Page |5
 Semua premis – premisnya benar
Contoh:
a. Semua binatang dapat berenang.
Nyamuk adalah binatang
Dengan demikian, nyamuk dapat berenang.
Argument valid, tetapi validitasnya tidak kuat, karena premis pertama salah.
6.
Logika Klasik
Pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles , filsuf dan ahli Sains dari Yunani, sehingga
logika yang diperkenalkannya disebut Logika Aristoteles (Aristotellian Logic).
Aristoteles mengambangkan silogisme. Silogisme adalah suatu argument yang terbentuk
dari pernyataan – pernyataan dengan salah satu atau keempat bentuk berikut:
a. Semua A adalah B.
b. Tidak A adalah B.
c. Beberapa A adalah B.
d. Beberapa A adalah tidak B.
Huruf A dan B menggantikan suatu kata benda “manusia”, “hewan”, “berkaki dua” dan
sebagainya.
7.
Logika Modern
Logika Modern atau Logika simbolik dikembangkan berdasarkan Logika Aristoteles.
Logika modern memperkenalkan simbol – simbol untuk kalimat yang lengkap dan
perangkai – perangkai yang akan merangkainya, misal “and”, “or”, “if … then … “, “… if
and only if … “, dan sebagainya.
Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si
Download